Vous êtes sur la page 1sur 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.

D
DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST OPERASI BPH
DI RUANG BANGSAL BEDAH RSUD dr. H. ANDI ABDURRAHMAN NOOR

I. PENGKAJIAN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. D
Umur : 72 Thn
Jenis Kelamin : Laki-laki ()
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Kristen
Alamat : Jln. Bina Bersama, ds. Gunung Besar
Tgl operasi : 08 07 2014
Tgl pengkajian : 11 07 - 2014

II. RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan utama : klien mengatakan nyeri bekas luka operasi
B. Riwayat penyakit sekarang :
Susah kencing mulai sekitar 6bln yg lalu, kemudian pada tanggal 03-07-
2014 klien tidak bisa kencing terus di bawa ke poli Bedah RSUD Andi
Abdurrahman Noor dan di anjurkan untuk opname tanggal 08-07-2014 di
lakukan tindakan operasi (pembedahan).
C. Riwayat penyakit terdahulu
Klien mempunyai riwayat penyakit hipertensi, tidak ada riwayat masuk RS
dan operasi sebelumnya
D. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti klien

E. Genogram







III. RIWAYAT PSIKO SOSIAL
1. Psikososial
Klien tampak tenang, klien mengatakan tidak takut lagi, karena sudah di
operasi, klien mengatakan sebelum operasi klien merasa takut karena
baru pertama kali di operas. Namun setelah di operasi klien sudah tidak
takut lagi, klien sangat kooperatif dan menerimaperawa dengan baik.
2. Sosial
Tampak klien mempunyai hubungan yang baik dengan anaknya, klien
mengatakan anaknya selalu menemani selama di RS, hubungan dengan
orang di sekitar tempat tinggal klien baik.
3. Riwayat Spiritual
Klien menganut agama kristen protestan, klien mengatakan setiap
minggu rajin ke gereja.

IV. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
Klien terbaring di tempat tidur, ekpresi wajah meringis menahan sakit,
kesadaran composmentis ( GCS 15 ), pergerakan terbatas, penampilan
klien sesuai usia klien ( 72 thn ). Wajah sedikit keriput, kebersihan
cukup, terpasang IUFD NaCL 0,9% 20 Hs/mnt. Di ekstremitas kanan
atas terpasang kateter urine, terpasang drainase pada luka operasi,
pernapasan spontan tanpa kanule O2.
2. Tanda-tanda Vital
Suhu : 37C, Pernapasan : 20 x/mnt, Nadi : 74 x/mnt
Tekanan darah : 170/100 mmHg
3. Sistem pernapasan
a. Hidung : lubang hidung normal, pernapasan baik 20 x/mnt
b. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, teraba tekanan vena
jugularis
c. Dada : bentuk dada normal, pergerakan dada simetris kiri dan kanan,
auskultasi bunyi nafas tidak ada bronkhi/whezing, auskultasi jantung
S1-S2 irama reguler, HR ( Heart Rate : 70 an )
4. Sistem kardiovaskuler
a. Pola irama jantung : reguler, Hri 70, tidak ada murmur
b. Pembuluh darah : Nadi 84 x/mnt, vena jugularis
c. Warna bibir dan conjungtiva pucat, tidak ada sianosis perifer atau
centra
5. Sistem pencernaan
Bibir : pucat,
Mulut : mukosa lembab
Abdomen : tampak lemas, ada luka operasi verikal di perut bagian
bawah di atas simpisis, panjang luka 5cm, terbungkus perban tampak
basah, nyeri tekan dan nyeri lepas pada daerah luka operasi,
Anus : lubang ( + ), BAB ( + )
6. Sistem indera
a. Mata : tidak ada oedema, klien mengatakan penglihatnnya sedikit
kabur
b. Hidung : penciuman baik, tidak ada nyeri tekan pada daerah sinus
c. Telinga : daun telinga tampak bersih, pendengaran baik
7. Sistem saraf
a. Sistem mental : orientasi tempat orang dan waktu baik klien masih
mampu mengingat kejadian waktu yang lalu
b. Kesadaran : composmentis GCS E4V5m6
c. Bicara : klien berbicara dengan jelas
d. Pergerakan : pergerakan terbatas, pada ektremitas terpasang IUFD
8. Sistem intergumen
a. Rambut : distribusi rambut merata, beruban, kebersihan cukup
b. Kulit : teraba hangat, warna sawo matang
c. Kuku : warna putih, panjang (+)
9. Sistem endokrin
a. Kelenjar tyroid : tidak ada pembesaran
b. Riwayat penyakit DM : klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit
DM
10. Sistem perkemihan
a. Tidak ada oedema pelpebra
b. Tidak ada moon taal
c. Tidak ada oedema anasarka
d. Klien mengatakan kateter urine (volume urine lojar : 1200cc)
11. Sistem reproduksi
Jenis kelamin laki-laki, terpasang kateter urine saat di kaji klien
merupakan pasien post op (post tektomi) karena menderita BPH
12. Sistem imun
Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi makanan, obat, asap/debu,
cuaca.
V. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Nutrisi / cairan
a. Sebelum sakit : makan 3x sehari, nasi, ikan, sayur. Minum 7-8 gelas air
putih
b. Saat pengkajian : nafsu makan baik, klien menghabiskan makanan yang
di sediakan RS, minum 6-7 gelas air putih
2. Istirahat tidur
a. Sebelum sakit : malam 7-8 jam, siang (-)
b. Di RS : malam 7-8 jam, siang 1-2 jam
3. Eliminasi
a. Sebelum sakit : BAB 1x/hari, BAK sulit, sedikit-sedikit sejak 6 bulan
yang lalu
b. Di RS : BAB 1X, BAK menggunakan kateter urine ( volume urine 10
jam 1200cc)
4. Personal higiene
a. Sebelum sakit : mandi 2x sehari, keramas 2x sehari, sikat gigi 2x sehari
b. Di RS : hanya di seka, cuci rambut (-), gosok gigi (-)
5. Aktivitas
a. Sebelum sakit : klien biasa bekerja setiap hari
b. Di RS : klien tampak terbaring di atas tempat tidur, aktivitas terbatas di
bantu oleh anak klien, skala aktivitas2 ( klien mengatakan makan di
bantu oleh anaknya, klien menggerakkan badannya karena nyeri.
VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG tanggal03-07-2014, kesan:Nefrolittthiasis sinistra Hipophi Prostat dengan
protusio vesicolihtiasis dgn lyshtisis
Tanggal 11-07-2014 : Normal:
GDS : 169 70 - 199
Lekosit : 8600 5000 - 11000
Hb : 14,9 13,5 - 18
Trombosit : 159 150 - 440
Albumin : 3,81 40 - 48
Ureum : 21 10 - 50
Creatinin : 0,9 0,6 - 11
Data tambahan :
P : nyeri bila begerak
O : nyeri seperti di tusuk-tusuk
R : pada luka bekas operasi
S : skala 2
T : kadang kadang 3-5 mnt
VII. TERAPI MEDIS
a) IUFD
RL 20 tts/mnt
Inf NaCL 0,9 % 20 tts/mnt
Inj. Cipro floxaxin 2x1
Inj. Ranitidin 3x1
Inj. Coctail ( adona, vit c, vit k, astronex )
b) Ganti verban /hari














ANALISA DATA
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1 Ds :
Klien mengatakan nyeri bekas luka
operasi
Klien mengatakan takut menggerakkan
badan karena nyeri
P : nyeri bila begerak
O : nyeri seperti di tusuk-tusuk
R : pada luka bekas operasi
S : skala 2
T : kadang kadang 3-5 mnt
Do :
Klien tampak menipis kesakitan
menahan sakit
S : 37C, P : 20 x/mnt, N : 74 x/mnt, TD :
170/100 mmHg

Post operasi agentinjun


Prostalektomi



Terputusnya kontinuitas
jaringan


Merangsang serabut saraf
sensorik


Nyeri
Nyeri akut
2 Ds :
Klien mengatakan teraba basah pada
perban pada luka operasi
Do :
Tampak luka terbungkus verban
panjang kira-kira 5cm
Perban pembungkus luka tampak
sedikit basah
Terpasang kateter urine
Terpasang drainase pada luka operasi
Terpasang IUFD NaCL 0,9% 20 tts/mnt
S : 37C, P : 20 x/mnt, N : 74 x/mnt, TD :
170/100 mmHg

Prostatektomi
Pemasangan alat-alat
invasive ( IUFD kateter
urine, drainase),
luka operasi
kerusakan jaringan
sebagai efek sekunder
dari prosedur
pembedahan
Resiko infeksi
3 Ds :
klien mengatakan takut menggerakkan
badan karena nyeri
klien mengatakan makan di bantu
anaknya
Do :
klien tampak meringis kesakitan
terpasang kateter urine
Terpasang drainase pada luka operasi
Terpasang IUFD NaCL 0,9% 20 tts/mnt
Luka operasi
Nyeri
Kelemahan fisik
Intoleransi
akttivitas
PRIORITAS MASALAH
1) Nyeri akut b.d agent injuri fisik
2) Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik
3) Resiko infeksi b.d kerusakan jaringan sebagai efek sekunder dari prosedur
pembedahan

RENCANA KEPERAWATAN
No Dx Keperawatan Tujuan / kriteria hasil Intervensi Rasional
1 Nyeri akut b.d
agent injuri fisik
( luka operasi )
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama
1x24,5cm
Secara verbal klien
mengungkapkan nyeri
berkurang / hilang
Klien tampak rileks /
tenang
Ttv dalam batas normal
1. Kaji karakteristik
nyeri seperti lokasi
intensitas durasi,
faktor perberat
2. Observasi TTV
dan kaji nyeri
secarta nonverbal
3. Anjurkan teknik
manajemen nyeri
seperti relaksasi
dan distraksi
4. Kolaborasi dengan
tim medis
1. Membantu dalam
mengetahui kondisi
nyeri dan intervensi
selanjutnya
2. Ekspresi verbal
dapat mengetahui
kwalitas nyeri dan
keadaan umum klien
3. Untuk
meminimalkan rasa
nyeri
4. Untuk menentukan
terapi selanjutnya
2 Intoleransi
aktivitas b.d
kelemahan fisik
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24
jam aktivitas klien
terpenuhi
Kriteria hasil :
klien dapat melakukan
akitvitas secara bertahap
melaporkan peningkatan
aktivitas
skala aktivitas 6
1. Kaji respon klien
terhadap aktivitas
2. Observasi TTV
3. Anjurkan klien
untuk aktivitas
secara bertahap
bila tidak nyeri
4. Anjurkan keluarga
u/ membantu klien
dlm memenuhi
aktivitas
5. Letakkan kurang-
kurang didekat
klien
1. Respon fisiologis
terhadap kondisi
akivitas
2. Mengetahui keadaan
umum klien
3. Mengimbangi suplai
kebutuhan O2
4. Kebutuhan aktivitas
klien dapat terpenuhi
5. Membantu klien
memenuhi
kebutuhan
3 Resiko infeksi
b.d kerusakan
jaringan sebagai
Setelah dilakukan tindakan
selama 2x24jam tidak
terjadi infeksi
1. Observasi insisi
adanya indurasi
drainase dan kateter
1. Untuk mengetahui
secara dini tanda
infeksi



IMPLEMENTASI SELANJUTNYA
Hari/tgl Dx
Kep
Implementasi Evaluasi
Jumat
11-07-
2014
1 Jam 10.00
1. Mengkaji karakteristik nyeri (lokasi diluka
bekas operasi, kadang-kadang 3-5 menit.
Nyeri bertambah bila bergerak
2. Mengobservasi TTV jam 10.15
S : 36,5C, P : 20 x/mnt, N : 80 x/mnt, TD :
160/100 mmHg
3. Jam 10.45
Mengajarkan teknik manajemen nyeri
relaksasi tarik nafas dalam
4. Jam 11.00
Kolaborasi dengan dokter RL Drip
tramadol+ketorolak 20 tts/mnt
Jumat, 11-07-2014 jam 11.00
S : klien mengatakn masih nyeri
P : nyeri bila begerak
O : nyeri seperti di tusuk-
tusuk
R : pada luka bekas operasi
S : skala 2
T : kadang kadang 3-5
mnt
O : klien tampak meringis
kesakitan
S : 36,5C, P : 20 x/mnt, N : 74
x/mnt, TD : 160/100 mmHg
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
Jumat
11-07-
2014
2

Jam 11.30
1. Mengkaji respon klien tterhadap aktivitas
skala 2
Jam 16.00
S : klien mengatakn masih takut
bila bergerak
efek sekunder
dari prosedur
pembedahan
Kriteria hasil :
Tidak terjadi tanda-tanda
infeksi (rubor, color,
dolor, tumor, fungsiolisor)
TTV dalam baats normal
Leukosit dalam baats
normal
Luka insisi semakin
sembuh dan baik
2. Lakukan perawatan
luka insisi secarta
aseptik, jaga kulit
sekittart kateter dan
drainase
3. Monittort balutan
luka dan tanda-tanda
infeksi
4. Monitor tanda-tanda
sepsis (nadi lemah,
hipotensi, nafas
menigkat dingin
5. Kolaborasi denga
tim medis
2. Untuk menghindari
terjadinya infeksi
3. Untuk mengettahui
kondisi luka-luka
4. Untuk mengetahui
lebih dini billa
tetrjadi infeksi
5. Untuk pemberian
terapi selanjutnya

2. Mengobservasi TTV jam 10.15
S : 36,5C, P : 20 x/mnt, N : 80 x/mnt, TD :
160/90 mmHg
3. Menganjurkan klien untuk beraktivitas
secara bertahap mika miki bila tidak nyeri
kemudian duduk
4. Menganjurkan keluarga untuk membantu
klien dalam memenuhi aktivitas
5. Meletakkan barang-barang di dekat klien

O : 36,5C, P : 20 x/mnt, N : 74
x/mnt, TD : 160/100 mmHg
Terpasang kateter urine
Terpasang drainase
Terpasang IUFD RL 20
tts/mntt
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
Jumat
11-07-
2014

3





s
2

Vous aimerez peut-être aussi