Vous êtes sur la page 1sur 13

Jelita Septiwati Sitanggang

10-2011-385
SKENARIO 10
Seorang pria usia 50 tahun datang ke poli umum
RS Ukrida dengan keluhan mata kanan merah
mendadak. Pasien memiliki riwayat hipertensi
yang tidak terkontrol. Pada saat pemeriksaan
tidak ditemukan adanya penurunan ketajaman
penglihatan, anterior segmen tampak daerah
kemerahan pada pembuluh darah lensa dan
permukaan posterior dalam batas normal.

ANAMNESIS
Identitas : Pria usia 50th
KU : mata kanan merah mendadak
RPS : mata kanan merah secara tiba-tiba rasa
mengganjal pada mata (-), nyeri (-), sekret (-),
penglihatan menurun (-), sistemik (-), trauma
mata (-)
RPD : Hipertensi tidak terkontrol
RK : disangkal

PEMERIKSAAN
Kesadaran
KU
TTV
Visus
Status oftalmologis
Darah lengkap

visus 6/6 ODS
konjungtiva bulbi
terdapat perdarahan
OD
nyeri tekan (-), kornea
jernih dan intake (+)
pupil isokor, tepi
regular, diameter
3mm, reflek cahaya
normal,
edem palpebra (-),
sekret (-), peradangan
(-)
DIAGNOSIS
Hematom subkonjungtiva okuli dextra
perdarahan akibat rapuhnya pembuluh darah
konjungtiva (umur, hipertensi, arteriodklerosis,
anemia, pemakaian antikoagulan dan batuk
rejan)
meningkat dengan pertambahan umur, unilateral,
hipertensi (sering)
Hematoma
Subkonjungtiva
Konjungtivitis Skleritis
definisi perdarahan akibat
rapuhnya pembuluh
darah konjungtiva
(umur, hipertensi, batuk
rejan, dsb)
radang konjungtiva
atau radang selaput
lendir yang menutupi
belakang kelopak dan
bola mata
disebabkan kelainan
sistemik, lebih sering
disebabkan sifilis, TB,
hipertensi, benda
asing, dan
pasca bedah..
klinis Awal rasa mengganjal
di mata, radang (-) dan
Perdarahan akan
terlihat meluas dalam
24 jam pertama
hiperemi-konjungtiva
bulbi (injeksi
konjungtiva), lakrimasi,
eksudat dengan sekret
yang lebih nyata di
pagi hari
Bilateral, sakit mata
hebat, menyebar ke
dahi, alis dan dagu
Mata merah berair,
fotofobia
terapi Tidak perlu terapi
karena diserap spontan
dalam waktu 1-3mgg
Berdasarkan
penyebab
Antiinflamasi steroid
atau non steroid
ETIOLOGI
Idiopatik
batuk, tegang, muntah, bersin
Traumatik
Hipertensi

Gangguan perdarahan, termasuk penyakit hati
atau hematologik, diabetes, SLE, parasit dan
defisisensi vitamin C.
Berbagai antibiotik, obat NSAID, steroid,
kontrasepsi, penggunaan warfarin.
Sequele normal pada operasi mata
Beberapa infeksi sistemik febril
Penggunaan lensa kontak

PATOFISIOLOGI

Lapisan terluar yang
melapisi sclera
Konjungtiva
mengandung serabut
saraf dan
sejumlah besar
pembuluh darah yang
halus
Pembuluh darah
pecah perdarahan
subkonjungtiva
patch merah
konjungtiva
Struktur
konjungtiva yg
halus, sedikit
darah dapat
menyebar difus di
jaringan ikat
subkonjungtiva
dapat terjadi secara
spontan, akibat
trauma, ataupun
infeksi
dari pembuluh
darah konjungtiva
atau episclera yang
bermuara ke ruang
subkonjungtiva.

MANIFESTASI KLINIS
Asimptomatik
perdarahan di sklera
dengan warna
merah terang (tipis)
atau merah tua
(tebal).
Peradangan (-) atau
peradangan ringan.
Perdarahan akan
meluas dalam 24 jam
pertama berkurang
perlahan ukurannya
karena diabsorpsi

TATA LAKSANA
Non Medikamentosa
Kompres air hangat
Hindari pemakaian
obat-obat NSAID
untuk sementara
Kondisi ini akan
membaik dengan
sendirinya
Kontrol ke poli 1
minggu atau
perdarahan
bertambah luas

Medikamentosa
Nafazolin HCl 4x1
tetes/hari pada mata
kanan
Asam traneksamat
3x500 mg
Air mata buatan untuk
iritasi ringan

PROGNOSIS
baik (bonam)
KESIMPULAN
Pria 50th mengeluh mata kanan merah
mendadak pada segmen anterior pembuluh
darah lensa namun visus normal dan pasien
memiliki riwayat hipertensi tidak terkontrol
tersebut mengalami hematoma subkonjungtiva
akibat pecahnya pembuluh darah di bawah
konjungtiva

Vous aimerez peut-être aussi