Vous êtes sur la page 1sur 7

ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA NN.

R UMUR
15 TAHUN DENGAN DISMINORE PRIMER
May 7th, 20120 Comments

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dismminorea primer terjadi jika tidak ada penyakit organic biasanya dari enam bulan
sampai tahun kedua setelah menarche ( menstruasi pertama kali didapatkan perempuan, biasanya
perempuan indonesia pada usia 12-14 tahun. Tapi seiring kemajuan jaman usia itu semakin dini
saja ). Dismenorea ini sering hilang pada usia 25 tahun atau setelah perempuan hamil atau
melahirkan normal.
Dismenorea atau nyeri haid adalah suatu nyeri haid yang demikian hebatnya, sehingga
membuat penderita harus beristirahat cukup, bahkan kadang harus memaksa untuk meningalkan
pekerjaan sehari-hari. Hal itu yang merupakan suatu gejala yang menyebabkan wanita muda
sering pergi kedokter. Namun demikian, gejala ini bersifat kadang pula berupa nyeri yang
sanggat hebat, meskipun frekuensi dismenorea cukup tinggi sudah lama terjadi pada wanita,
namun sampai sekarang patogenesisnya belum dapat diperankan dengan baik. Sebagai bidan
upaya yang dilakukan dengan meningkatkan preventif dan kkuratif dengan cara banyak makan-
makanan bergizi, berolah raga, berfikir positif, minum air hangat dll. ( Winkjosastro, H. 2002 )
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Memperloeh pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita dengan
gangguan sistem reproduksi disminorea menggunakan pendekatan manajemen
kebidanan menurut Hellen Varney ( 1997 ), sehingga meningkatkan derajat kesehatan wanita.
1.2.2 Tujuan Khusus
1.2.2.1 Dapat melakukan pengkajian, interprestasi data, Diagnosa potensial, dan antisipasi, tindakan
segera, intervensi, implementasi, dan evaluasi dengan tujuh langkah Varney.
1.2.2.2 Untuk mengetahui kesenjangan teori dan praktek
BAB II
TINJAUN TEORI
2.1 Definisi
Dismenorea adalah rasa nyeri haid dan sakit yang timbul pada waktu wanita sedang haid sampai
menganggu aktivitas. ( Badiad, Ali. 2002 )
2.2 Klasifikasi
2.2.1 Dismenorea spasmodik primer
Merupakan kesatuan klinik dangan tanda-tanda khas sebagai berikut :
2.2.1.1 Dismenorea pertama tampak 6-24 bulan susudah menarche
2.2.1.2 Nyeri dirasakan pada hari pertama haid periode menstruasi
2.2.1.2.1 Nyeri berakhir dalam beberapa jam dan jarang dijumpai melampaui 48 jam
2.2.1.3 Nyeri tersebut sanggat berat dan tertahankan
2.2.1.4 Nyeri terasa pada abdoment bagian bawah
2.2.1.5 Nyeri tersebar kelubang sepanjang paha
2.2.1.6 Dapat disertai pusing, lemah, mual dan muntah
2.2.1.7 Diagnosa dapat terlihat pada pemeriksaan pelvis. Nyeri dapat hilang dengan terapi hormon
siklik
2.2.2 Dismenorea spasmodic sekunder
Adanya suatu mioma uteri submukosa yang kemudian menjadi polip yang fibroid.
Sebelum uterus berhasil melepaskan mioma tersebuut area permukaan yang menjadi sumber
perdarahan sudah demikian luas. Maka dismenorea didahului dengan menometroragia untuk
benerapa bulan atau beberapa tahun. Sesudah polip itu menonjol ( protude ) kedalam
vaginadismenorea akan disertai pengeluaran darah dari vagina yang tidak teratur. Kontrasepsi
spiral dapat pula menimbulakna dismenorea. Biasanya cukup berat dan terjadi pada periode
menstruasi pertama atau kedua setelah pemasangan spiral.
Spiral harus diangkat jika menimbulakan gejala tersebut. Menorhea dengan passase
bekuan darah. Biasanya dismenorea dirasakan sebelum bekuan darah dikeluarkan.
Dismenorea membran sub mukosa ini jarang ditemukan. Dalam hal ini endometrium
terlepas dalam potongan potongan yang besar. Pengeluaran disartai dengan kholik yang berat.
2.2.3 Dismenorea Kongestif
Adalah gejala kongestif pelvis yang disebabkan oleh penyakit laktis genetalia, ( misalnya
: alfingo ouportis, mioma ateri endometrium ) akuolesi ekstra uteri ( misalnya : divertikulitis
seluli pelvis dan verikokel ligamentum besar ) dismenorea tersebut mempunyai tanda-tanda
sebagai berikut :
2.2.3.1 dismenorea tampak beberapa tahun setelah menarhea
2.2.3.2 nyeri biasany a timbul 2-3 bulan atau 4 hari sebelum menstruasi.
2.2.3.3 Intensisitas nyeri berbeda dari pasien dengan pasien lainnya
2.2.3.4 Nyeri teraba bagian bagian bawah kadang-kadang lebih berat pada satu sisi
2.2.3.5 Nyeri dapat juga dirasakan belakangan
2.2.3.6 Gejala lain yang dapat menyertai adalah menoragia, polimenorhea, dan tenesmus.
2.2.4 Dismenorea obstruktif
Ini merupakan gejala heiatukolpus atau hematumelva ( dapat merupakan kelainan
congenital ) dismenorea mempunyai tanda-tanda :
2.2.4.1 dismenorea karena kelainan congenital yang akan berlangsung pada saat atau segera sesudah
menarche.
2.2.4.2 Nyeri biasanya dimulai pada hari ke 3 dan ke 4 menstruasi.
2.2.4.3 Nyeri bioasanya menetap sampai 3 hari berikutnya atau 4-5 hari sesudah menstruasi.
2.2.4.4 Nyeri bersifat spamodik
2.2.4.5 Nyeri sanggat berat dirassakan.
2.2.4.6 Nyeri bersifat unilateral kalau hanya doktus muller yang terkena.
2.2.4.7 Pada kasus hemanometra, nyeri akan menyebar satu atau dua belah paha.
2.2.4.8 Gejala tambahan tergantung lokalisasi lesi sesunguhnya.
2.3 Penanganan
2.3.1 Banyak minum air putih
2.3.2 Mengurangi rasa nyeri dengan cara mengompres hangat pada perut bagian bawah
2.3.3 Massase searah jarum jam
2.3.4 Istirahat tirah baring
2.4 Pengobatan
2.4.1 Analgetik
2.4.2 Papaverint


BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI
PADA NN. R UMUR 15 TAHUN DENGAN DISMINORE PRIMER
Tanggal/jam : 28 Desember 2011/16.30 WIB
Tempat : BPS Ny. ARI GEMOLONG
I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Identitas Pasien Penanggungjawab
Nama : Nn. Rina Nama : Ny. Tina
Umur : 15 tahun Umur : 37 tahun
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Agama : Islam
Agama : Islam Pekerjaan : IRT
Pekerjaan : pelajar Pendidikan : SMA
Alamat : kragilan, gemolong Hubungan : Ibu
2. Alasan datang dan keluhan utama
Nn. R mengatakan telah mengalami haid dan merasa sakit pada perutnya
3. Riwayat mestruasi
- Menarchea : 14 tahun
- Lama : 7 hari
- Jumlah : 2-3x ganti pembalut
- Siklus : 28 hari
- Keluhan : nyeri perut dan pegel-pegel saat haid pertama
4. Riwayat perkawinan dan riwayat KB
Nn. R mengatakan belum menikah dan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi
5. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan utama : Nn. R mengatakan perut bagian bawah nyeri dan pegel-pegel pada pinggang
saat pertama haid
Riwayat Penyakit yang diderita : Nn. R mengatakan ini hari pertamanya menstruasi dan perut
bagian bawah terasa nyeri, pinggang pegel-pegel mulai sejak pertama kali mendapat menstruasi
Pengobatan yang pernah didapat : Nn. R mengatakan dirinya belum pernah mendapatkan
pengobatan apapun
Alergi terhadap obat : Nn. R mengatakan tidak pernah alergi pada obat apapun.
b. Riwayat Kesehatan yang lalu
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit menular, menurun dan menahun, dan
penyakit yang memerlukan perawatan khusus, tapi sekarang pasien merasakan sakit pada saat
menstruasi
c. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun, menular, dan
menahun dan penyakit yang memerlukan perawatan khusus
6. Riwayat psikososial
Klien mengatakan khawatir dengan keadaanya sekarang dan ingin segera mendapatkan terapi
yang sesuai
7. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
Makan : 3x sehari
Porsi : cukup
Jenis : nasi, lauk, sayur
Keluhan : tidak ada keluhan
b. Eliminasi
BAK : 4-5x sehari
Warna : kuning jernih
Keluhan : tidak ada
BAB : 1x sehari
Konsistensi : lembek
Keluhan : tidak ada
c. Istirahat
Tidur : 6-7 jam /hari
Keluhan : tidak ada
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Ku : baik kesadaran : CM
VS : TD : 110/70 mmHg N : 84x/menit
R : 22x/menit S : 36,7oC
2. Pemeriksaan wajah
a. Kepala dan wajah
Rambut : warna : hitam
Pertumbuhan : baik
Lesi : tidak ada
Oedema : tidak ada
Mata
Conjungtiva : tidak anemis
Scret : tidak ada
Sclera : tidak ikhterik
Hidung
Polip : tidak ada
Scret : tidak ada
Mulut
Lidah : warna kemerahan dan tidak luntur
Gig i : tidak ada karang gigi dan caries
Gusi : warna kemerahan dan tidak oedema
Bibir : warna kemerahan simetris kelembaban baik dan tidak ada pembengkakan
b. Leher
Bentuk : simetris
Kel thyroid : tidak ada pembengkakan
Kel parotis : tidak ada pembengkakan
c. Dada atau payudara
Bentuk : simetris
Pengeluaran cairan : tidak ada
Puting susu : menonjol
KGB axila : tidak ada pembesaran
d. Abdoment
Bekas luka OP : tidak ada
Palpasi abdoment : nyeri abdoment bagian bawah
e. Ekstermitas
Kuku jari : tidak pucat
Varises : tidak ada
Oedema : tidak ada
3. Pemeriksaan kebidanan
Inspeksi
Payudara : tidak ada benjolan patologis
Tidak ada tanda infeksi
Vulva : tidak ada oedema
Tidak Ada Tanda Infeksi
Pemeriksaan dalam
Tidak dilakukan
8. INTERPRESTSI DATA
Tanggal/jam: 28 Desember 2011/16.35wib
Dx kebidanan
nn. M umur 18 tahun wanita usia subur dengan gangguan reproduksi dismenorea primer
dasar
S : pasien mengatakan setiap menjelang haid dan saat haid merasakan nyeri pada perut bagian
bawah disertai pegel-pegel pada pinggang sejak pertama haid
O : pesien terlihat merintih dan menahan nyeri
Ku : baik kesadaran : CM
TD : 110/70 mmHg N : 84x/menit
R : 22X/MENIT s : 36,6oC
9. Diagnosa potensial
Tidak ada
10. Antisipasi
Tidak ada
11. Intervensi
Tanggal/jam: 28 Desember 2011/16.40 wib
- Beri informasi tentang hasil pemeriksaan
- Beri KIE pada pasien dan keluarga tentang dismenorea (definisi, tanda dan gejala, pengobatan)
- Anjurkna pasien untuk minumair putih
- Anjurkan pasien untuk istirahat
- Berikan terapi pada pasien
- Anjurkan pasien untuk kontrol lagi apabila belum sembuh
12. Implementasi
Tanggal/jam: 28 Desember 2011/16.50 wib
- Memberikan informasi tentang hasil pemeriksaan
- Ku : sedang kesadaran : CM
N : 84x/menit S : 36,6oC
- Membiritahu KIE pada pasien dan keluuarga tentang dismenorea (definisi, tanda dan gejala,
terapi)
- Menganjurkan pasien untuk minum air putih ( 8 gelas /hari)
- Menganjurkan pasien untk istirahat
- Memberkan terapi pada pasien
Asam mefenamat 3500 gram /hari
Papverin 3x 500 gram/hari
- Menganjurkan pasien kontrol lagi bila belum sembuh
13. Evaluasi
Tanggal/jam: 28 Desember 2011/17.00 wib
Ku : sedang kesadaran : CM
VS T : 110/70 mmHg S : 36,6 oC
N : 84x/menit R : 22x/menit
- Pasien dan keluarganya mengerti tentang dismenorea
- Pasien bersedia untuk banyak minum air putih
- Pasien bersedia istirahat cukup
- Pasien bersedia kontrol bila terjadi nyeri hebat
- Pasien sudah mendapatkan terapi
Asam mefenamat 3x 500 gram (peroral)
Papaverin 3500 gram (peroral)

Vous aimerez peut-être aussi