Vous êtes sur la page 1sur 12

Peter Kasenda

Masa Gelap Pancasila


Pemikiran tentang imperialisme dan kolonialisme bergumul dengan
pertanyan : Mengapa bangsa-bangsa di Eropah melakukan ekspansi keluar
dan menguasai bangsa-bangsa lainnya. Apa yang menjadi dorongan
utamanya ? Ada tiga kelompok teori yang memberikan jawaban terhadap
pertanyaan ini, yakni (! "eori #od menyatakan idealisme manusia dan
keinginannya untuk menyebarkan ajaran "uhan, untuk men$iptakan dunia
yang lebih baik% (&! "eori #lory menyatakan kehausan manusia terhadap
kekuasaan, untuk kebesaran pribadi maupun kebesaran masyarakat dan
negaranya% dan ('! "eori #old menekankan pada keserakaan manusia, yang
selalu berusaha men$ari tambahan kekayaan, yang dikuasai oleh
kepentingan ekonomi.
"eori #old bisa dirujuk dari pendapat (ohn A )obson, yang menjelaskan,
imperialisme terjadi karena dorongan untuk men$ari pasar dan in*estasi
yang lebih menguntungkan. +mperialisme terkait dengan kapitalisme.
Pada suatu saat, perkembangan kapitalisme men$apai sebuah keadaan di
mana produkti*itas menjadi semakin meningkat tetapi pasar di dalam
negeri terbatas. ,uruh yang dibayar dengan upah yang rendah tidak
mampu membeli kelebihan produksi yang ada. -arena itu, hasil-hasil
produksi ini harus di$arikan pasar di luar negeri.
Pada titik ini juga, in*estasi di dalam negeri menjadi kurang
menguntungkan, karena pasar dalam negeri sudah jenuh. Maka, modal yang
ada diekspor keluar. Modal diin*estasikan di negara-negara lain yang

pasarnya masih belum jenuh. -edua hal inilah, yakni usaha untuk men$ari
pasar baru dan usaha untuk menemukan daerah in*estasi yang lebih
menguntungkan, yang mengakibatkan terjadinya imperialisme. .engan
pertolongan negara yang menggunakan armada militernya, pasar dan
in*estasi di luar negeri diamankan. +mperialisme menguntungkan kaum
kapitalis /inansial, yakni kaum kapitalis yang menguasai uang. Merekalah
yang mendesak pemerintahnya untuk melakukan ekspansi kekuasaan
politiknya. +mperialisme bisa di$egah kalau upah buruh dinaikkan, sehingga
peningkatan produksi barang-barang industri bisa diserap di dalam negeri
sendiri, sehingga tidak usaha men$ari penyalurannya keluar.
Pendapat ini kemudian mendapat tanggapan dari 0+ 1enin di dalam bukunya
yang berjudulnya Imperialism : The Highest Stage of Capitalism (23!.
Menurut 1enin, imperialisme merupakan pun$ak tertinggi dari
perkembangan kapitalisme. -apitalisme yang mula-mula berkembang
melalui kompetisi di pasar bebas, kemudian setelah tumbuh perusahaan-
perusahaan raksasa (sementara yang lemah mati!, mun$ullah kapitalisme
monopoli. ,eberapa perusahaan besar praktis menguasai pasar. 4nsur baru
dari kapitalisme yang baru ini adalah berkuasanya kaum monopolis yang
baru ini adalah berkuasanya kaum monopolis yang merupakan gabungan
dari pengusaha-pengusaha yang paling besar.
&
5elanjutnya, 1enin menyatakan bahwa kaum monopolis ini akan dapat
bertahan kalau mereka menguasai sumber-sumber yang menghasilkan
bahan mentah. -arena itulah mereka melakukan imperialisme dan
kolonialisme. -arena, dengan menguasai daerah yang menjadi sumber
bahan mentah, kelangsungan dan perkembangan mereka lebih terjamin
daripada kalau bahan-bahan mentah itu harus mereka peroleh melalui
kompetisi di pasar bebas.
,agi 1enin, terapi yang ditawarkan )obson, yakni memperbaiki kondisi
kehidupan buruh, merupakan sesuatu yang tidak mungkin. -apitalisme
hanya digerakkan oleh tujuan tunggal men$ari keuntungan yang lebih
banyak, dan lebih banyak lagi. -alau pilihannya supaya kapitalisme bisa
hidup terus adalah antara: (! menaikkan produksi di dalam negeri,
menurunkan harga barang dan menaikkan upah buruh (dan dengan demikian
mengurangi keuntungan!, atau (&! pergi ke luar negeri dan menjajah negeri
( dan dengan demikian mendapat keuntungan lebih besar lagi dari
in*estasinya!, jelaslah bahwa para kapitalis akan memilih yang kedua.
.engan kata lain, usul )obson untuk mengadakan pembaharuan sosial
merupakan sesuatu yang tidak mungkin, karena hal ini bertentangan dengan
logika dari kapitalisme.
'
"entang kapitalisme sendiri, istilah tersebut tidak mudah untuk
dide/inisikan. +stilah kapitalisme yang mun$ul dalam persepsi kita
sebagai sistem ekonomi atau sistem sosial. "api dalam pengertian itu
terkandung juga konotasi etis. "jokroaminoto pernah menyebut
kapitalisme sebagai jahat. Menurut hasil penelitian ahli sejarah Peran$is,
6ernand ,raudel, ketika mula-mula diperkenalkan sebagai istilah baru di
Eropa ,arat pada abad 70+++ dan 7+7, kapitalisme yang masih
merupakan pengertian baru yang kabur, sebagaimana imperialisme, yang
merupakan ungkapan politis yang menimbulkan banyak kebisingan.
+stilah itu banyak disebut oleh para ahli teori sosial sebagai suatu 8isme9
atau suatu 8 sistem pemikiran 8 namun kapitalisme bukanlah suatu
paham yang dipropagandakan oleh orang-orang yang dianggap sebagai
pendukungnya. :arner 5ombart, yang kemudian mengakui sebagai
orang yang pertama kali mengakui kapitalisme sebagai konsep
/undamental dari suatu sistem pemikiran ekonomi, dalam bukunya Der
Morderne Capitalismus, yang baru terbit pada tahun 2&. .i situ,
kapitalisme ; sebagai konsep dari suatu sistem ; dilepaskan dari
konotasi etis yang negati/, dan dijadikan istilah yang netraletis. "api
sebagai sistem pemikiran, kapitalisme ditandai tiga semangat :
pemilikan, persaingan dan rasionalitas. +ni sebenarnya suatu konsep
etika juga.
.ewasa ini kita mewarisi istilah 8kapitalisme8 dengan persepsi yang
mengandung banyak *ersi yang bersumber dari berbagai teori: sebagai
sistem pemikiran yang berpretensi netral, karena sistem itu dilihat sebagai
kenyataan empiris, sebagai suatu tahapan sejarah yang dialami oleh seluruh
masyarakat, sebagaimana masyarakat pada masa lalu atau malah hingga kini
<
pernah dan masih mengalami sistem konunal primiti/, perbudakan dan
/eodalisme% juga sebagai suatu paham yang se$ara terang-terangan
diperjuangkan atau ditentang. 5ungguhpun demikian, walaupun sebagai
istilah diakui legitimasinya, namun pengertian tentang kapitalisme itu tidak
selalu jelas untuk dimengerti maupun digunakan. "etapi, itu justru
menimbulkan dinamika tersendiri dalam perkembangan ilmu-ilmu sosial dan
sejarah. Perdebatan dalam memahami dan menginteprestasikannya terus
berlangsung hingga kini.
1ewat buku tipis ini, "an 5wie 1ing menyatakan bahwa terjadinya
ketertindasan penduduk negeri-negeri Asia, A/rika dan Amerika 1atin oleh
kebrutalan kapitalisme muda Eropa seperti yang dialami masyarakat
+ndonesia dari 0=> adalah akibat suksesnya ekspedisi laut 0as$o da #ama
yang menemukan jalur laut dari Eropa ke +ndia. -apitalisme muda
bermetamot/osis menjadi imperialisme dan dilanjutkan sebagai
instrumennya adalah kolonialisme.
?????
@
5e$ara umum, ideologi mungkin dapat diartikan sebagai suatu pandangan
atau suatu sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam yang dipunyai
dan dipegang oleh suatu masyarakat tentang bagaimana $ara sebaiknya,
yaitu se$ara moral dianggap benar dan adil, mengatur peri laku mereka
dalam berbagai segi kehidupan duniawi mereka. 5ebenarnya dalam
realitasnya suatu masyarakat mempunyai berbagai kelompok
kepentingan yang dilahirkan oleh adanya perbedaan-perrbedaan sosial,
ekonomi, agama atau entah apa lagi. Masing-masing kelompok sosial ini
biasanya mempunyai pula pandangan atau sistem nilai tertentu yang
mereka pegang sebagai landasan dalam usaha mereka untuk memajukan
kepentingan-kepentingan mereka yang spesi/ik.
5alah satu dimensi dari ideologi adalah pen$erminan realita yang hidup
dalam masyarakat di mana ia mun$ul buat pertama kalinya. paling kurang
realitas pada saat-saat kelahirannya itu. .engan lain perkataan, ideologi
merupakan gambaran tentang sejauh mana masyarakat berhasil memahami
dirinya sendiri. -alau begitu daya tahan suatu ideologi antara lain tergantung
pada tinggi atau rendahnya kemampuan intelektual mereka yang
melahirkannya dalam meneliti dan menganalisa masyarakatnya se$ara
obyekti/. -alau kemampuan itu tinggi, maka ideologi yang lahir akan
mempunyai rele*ansi yang kuat dengan jiwa dan kehidupan masyarakatnya,
dan sebaliknya.
.imensi lain dari ideologi ialah lukisan tentang kemampuannya memberikan
harapan kepada berbagai kelompok, atau golongan yang ada dalam
masyarakat untuk mempunyai kehidupan bersama se$ara lebih baik dan
3
untuk membangun suatu masa depan yang lebih $erah. .imensi ini dapat
disebut sebagai unsur idealisme dari ideologi, dalam hal ini, idealisme dapat
dianggap sebagai motor penggerak yang membangkitkan hasrat anggota-
anggota masyarakat untuk hidup bersama dan bersatu, menggairahkan
partisipasi mereka kedalam suatu usaha bersama.
"inggi rendahnya kualitas idealisme merupakan ukuran penting lain untuk
untuk melihat daya tahan ideologi. -walitas itu antara lain dapat diukur
melalui persepsi masyarakat, yaitu apakah idealisme dapat mereka rasakan
dan anggap sebagai utopia atau sekadar lambungan angan-angan yang sangat
kabur dan oleh karena itu terasa tak akan mungkin dapat dijangkau. Persepsi
masyarakat tentang idealisme yang wajar ataupun yang utopis berkaitan erat
dengan kemampuan mereka melihat ada atau tidaknya hubungan timbal-
balik antara idealisme itu sendiri dengan realitas yang ada dan hidup pada
masa mereka.
Erat hubungan dengan kedua dimensi yang baru disebut ialah dimensi ketiga
dari ideologi. .imensi ini men$erminkan kemampuan suatu ideologi dalam
mempengaruhi dan sekaligus menyesuaikan diri dengan pertumbuhan atau
perkembangan masyarakatnya. Mempengaruhi berarti ikut mewarnai proses
perkembangan itu, sedangkan menyesuaikan diri berarti bahwa masyarakat
berhasil menemukan interprestasi-interprestasi baru terhadap nilai-nilai
dasar atau pokok dari ideologi itu sesuai dengan realitas-realitas baru yang
mun$ul dan mereka hadapi.
Ada titik-titik dalam perjalanan itu di mana kita merasa telah men$apainya,
tetapi tidak sedikit pula titik di mana kita merasa kehilangan. "erjadi
A
perubahan mendasar di mana batas-batas antarkelompok yang sebelumnya
bersi/at lunak kini mengeras dan membentuk batas-batas simbolik yang tak
ternegoisasikan. Mereka berdiri tegak, satu sama lain saling menegaskan
batas, dan memporak-porandakan norma-norma hubungan antarmanusia di
arena publik. Mereka merasa pemilik kebenaran. Peristiwa >ikeusik dan
Peristiwa -erusuhan 5ampang, menurut "an 5wie 1ing, sebagai pertanda
meredupnya matahari Pan$asila.
5ejauh ini, nilai-nilai ideal Pan$asila itu belum sepenuhnya terbumikan
dalam kenyataan. Membumikan Pan$asila sebagai pantulan $ita-$ita dan
kehendak bersama, mengharuskan Pan$asila hidup dalam realita, tidak
hanya retorika atau *erbalisme. -arena itu, reju*enasi Pan$asila harus
dilakukan dengan $ara mengukuhkan kembali ke posisinya sebagai dasar
/alsa/ah negara serta menjadikannya sebagai karya kebanggan dan
komitmen bersama.
?????
,erkaitan dengan seputar Peristiwa 23@, dalam sejarah resmi, jarang
disinggung pengejaran, penangkapan dan pembantaian ratusan ribu serta
pemenjaraan massal jutaan orang yang dituduh sebagai anggota dan
simpatisan P-+. .alam hal pembantaian, yang merupakan salah satu
pembantaian terbesar dunia abad &B ini tidak mendapat arti penting dalam
sejarah +ndonesia. 5alah satu indikasi dari pengabaian itu ialah tidak
dikemukakannya persoalan tersebut dalam buku teks sejarah di sekolah-
sekolah.
C
,uku putih Tragedi Nasional Percobaan Kup G!S"PKI di Indonesia sekilas
mengungkapkan tragedi pertumpahan darah itu. -endati demikian,
pembahasan itu bisa dijadikan rujukan untuk melihat $ara pandang reDim
=rba atas pembantaian massal tersebut. Menurut buku yang ditulis
Eugroho Eotosusanto dan +smail 5aleh itu, pertumpahan darah terjadi
karena kesenjangan antara tuntutan rakyat +ndonesia untuk
membubarkan P-+, dengan keinginan Presiden 5oekarno yang lebih
menyetujui penyelesaian politik bagi kelompok yang berada dibelakang
kudeta.
+ronisnya, meski mengakui dan menyesalkan mun$ulnya peristiwa
pertumpahan darah, tapi tidak pernah disebutkan keterlibatan negara
( militer! dalam tragedi itu. Pemerintah berargumen bahwa kematian
massal itu, bukanlah hal yang mereka kehendaki, tapi merupakan
konsekuensi dari situasi yang tidak mampu mereka kontrol. )asil
analisis buku putih menyebutkan bahwa kon/lik di sejumlah daerah
seperti ,oyolali, (awa "engah, di bagian selatan (awa "imur, ,ali dan
bagian tenggara 5umatera 4tara, merupakan kon/lik horiDontal yang
dipi$u oleh tindakan o/ensi/ dan agresi/ P-+ di massa lalu, terutama
dalam aksi-aksi sepihak menuntut land re/orm, dan politik, ingatan
tentang Peristiwa Madiun, yang dianggap telah melukai komunistas
masyarakat non-P-+.
1ewat buku The Indonesia Killings of #$%& ' #$%%, Fobert >ribb
pembantaian yang terjadi setelah kudeta meluas dari (awa "engah sampai
(awa "imur kemudian ,ali dan menyebar ke pulau-pulau lainnya, seperti
5umatera, 5umba, 6lores dan "imor, dalam skala yang lebih ke$il.
2
Pembantaian massal itu baru dapat dikatakan berakhir pada Maret 233,
tetapi di beberapa tempat sesekali mun$ul gejolak-gejolak 232.
-eterlibatan milisi sipil dalam operasi penumpasan #-'B-5, digunakan
untuk membersihkan $itra tentara dari keterlibatannya dalam pembantaian
dan upaya tentara dalam mengontrol milisi itu. Meskipun hubungan tentara
dengan milisi sipil di beberapa tempat $ukup kompleks dan ber*ariasi, tapi
peran tentara terlihat $ukup menonjol. .i sebagian besar wilayah,
pembantaian dilakukan oleh unit-unit tentara dan kelompok-kelompok sipil
yang dipersenjatai. .alam beberapa kasus, tentara terlibat langsung, tetapi
seringkali hanya sebagai penyalur senjata, memberi pelatihan dan dorongan
moril kepada kelompok-kelompok sipil untuk men$ari dan membunuh
orang-orang yang dianggap komunis.
,erkaitan dengan kekerasan yang terjadi pada Epilog #-'B-5, -omnas
)AM menyatakan bahwa telah terjadi pelanggaran hak aDasi manusia berat.
,ukti dan hasil pemeriksaan telah menunjukan telah terjadi sembilan
kejahatan terhadap kemanusian. Pembunuhan, pemusnahan, perbydakan,
pengusiran, perampasan kemerdekaan, penyiksaan, pemerkosaan,
penganiayaan serta penghilangan orang se$ara paksa. =leh karena itu, "an
5wie 1ing, pembantaian massal tersebut tidak sesuai dengan -emanusian
yang adil dan beradab. Presiden 5,G atas nama Pemerintah mengakui
kesalahan yang dilakukan pemerintah di masa lalu. 5ebenarnya merealisir
langkah rekonsiliasi itu Presiden Abdurra$hman :ahid pernah mengusulkan
pen$abutan "AP MPF dan dilanjutkan dengan permintaan maa/ pada
keluarga P-+ yang menjadi korban dalam peristiwa 23@. "etapi sayangnya,
usul itu ditentang keras.
B
Memba$a buku "an 5wie 1ing, kita diajak menengok ke masa lampau, di
mana para pendiri bangsa dari berbagai pemikiran yang berbeda bersepakat
menjadikan Pan$asila sebagai dasar negara. "ernyata nilai-nilai ideal yang
ter$akup tidak selalu berjalan seiring dengan realitas dalam perjalanan
bangsa. 5ebagai bangsa yang lahir dari sisi gelap kapitalisme, tugas sejarah
bangsa +ndonesia adalah men$iptakan masyarakat adil dan makmur. 5emoga
dibawah kepemimpinan yang baru, +ndonesia menuju masa terang Pan$asila
dan meninggalkan masa gelap Pan$asila.
Makalah ini dipresentasikan dalam bedah buku Masa Gelap
Pancasila
(a)ah Nasionalisme Indonesia karya "an 5wie 1ing yang diselenggarakan
=leh #enerasi Muda +ndonesia "ionghoa, 1embaga -ajian 5inergi
+ndonesia dan Penerbit -omunitas ,ambu pada 2 Agustus &B< di Aula
5ekretariat +E"+ Mega #lodok -emayoran, =//i$e "ower C, 1antai B
Bibliografi
Al/ian. 2AC. Pemi*iran dan Perubahan Politi* Indonesia. (akarta :
(akarta : P" #ramedia.
,udiman, Arie/. 223. Teori Pembangunan Dunia Ketiga. (akarta :
P" #ramedia Pustaka 4tama.

1atie/, Gudi. &B+ Negara Paripurna+ Historitas, -asionalitas dan


.*tualitas Pancasila. (akarta : P" #ramedia Pustaka 4tama.
1ing,"an 5wie. &B< Masa Gelap Pancasila (a)ah Nasionalisme Indonesia
.epok : Fuas.

Mun9im .H, Andul. &B<. /enturan N01PKI #$23 ' #$%& : (akarta :
(akarta : P,E4 dan 1anggar 5wadaya.
Eugroho, 5inggih. &BBC. Men4itas dan Men4eberang+ Perpindahan Massal
Keagamaan Pasca #$%& di Pedesaan 5a6a. Gogyakarta : 5yarikat.
Fahardjo (ed!, .awam. 2CA. Kapitalisme Dulu dan Se*arang . (akarta :
1P'E5.

&

Vous aimerez peut-être aussi