Vous êtes sur la page 1sur 21

BMKG

i
Peta Kekeringan dengan Metode SPI
(Standardized Precipitation Index)
Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
Laporan - Edisi Juni 2014
TIM PENYUSUN
Pengarah : Dr. Widada Sulistya DEA
Dra. Nurhayat, M.Sc
Penanggung Jawab : Ir. Budi Roespandi
Ketua : Triyogo Amberkahi, ST
Wakil Ketua : Tina Kunt Anggraeni, S.Kom
Sekretaris : Yanuar Henry Pribadi, MSi
Anggota : 1. Darman Mardanis, SE
2. Devi Febryant, ST
3. Kusairi, S.Si
4. Yuningsih, ST
5. Tonny Satria Wijaya Kusuma, S.Kom
6. Diny Fitriani
7. Mikhson
BMKG
ii
Peta Kekeringan dengan Metode SPI
(Standardized Precipitation Index)
Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
Laporan - Edisi Juni 2014
KATA PENGANTAR
ii

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur Kami ucapkan atas Rahmat dan Karunia-Nya, Buku Informasi Peta
Kekeringan dengan metode SPI Propinsi Banten dan DKI Jakarta Bulan Juni 2014 ini
dapat terselesaikan dengan baik. Buku ini memuat informasi hasil Analisis Tingkat Kekeringan
tiga bulanan (Maret Mei 2014) Propinsi Banten dan DKI J akarta.
Analisis kekeringan tiga bulanan (Maret Mei 2014) memberikan gambaran mengenai tingkat
kekeringan berdasarkan nilai curah hujan tiga bulanan dengan menggunakan metode
Standardized Precipitation Index (SPI). Hasil analisis ini dapat memonitor kejadian kekeringan
meteorologis yang terjadi di wilayah Propinsi Banten dan DKI J akarta. Informasi kekeringan
meteorologis dapat digunakan sebagai indikator awal terjadinya kekeringan di suatu wilayah.
Selain untuk monitoring kekeringan juga untuk monitoring kebasahan yaitu kejadian
penyimpangan curah hujan diatas normalnya.
Analisis Prakiraan tingkat kekeringan tiga bulanan (April J uni 2014) merupakan analisis
prakiraan SPI dengan menggunakan data prakiraan curah hujan bulan J uni 2014. Hasil
analisis ini dapat digunakan untuk memprakirakan wilayahwilayah di indonesia yang akan
mengalami kondisi kering.
Kami ucapkan terima kasih atas kerjasama semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian
kegiatan ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagai pedoman
dalam kegiatan di berbagai bidang khususnya di bidang pertanian.

Tangerang Selatan, J uni 2014
Kepala Stasiun Klimatologi Pondok Betung



Ir. Budi Roespandi
NIP. 196007061981031002

BMKG
iii
Peta Kekeringan dengan Metode SPI
(Standardized Precipitation Index)
Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
Laporan - Edisi Juni 2014
DAFTAR ISI
Halaman
TIM PENYUSUN ..................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................................................... iv
PENGERTIAN .......................................................................................................................................1
KEKERINGAN...................................................................................................................................... 1
JENIS-JENIS KEKERINGAN .................................................................................................................. 1
STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) ...................................................................................... 2
I. RINGKASAN .................................................................................................................................. 4
II. ANALISIS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN PERIODE MARET - MEI 2014 ....................... 4
III. PRAKIRAAN INDEKS PRESIPITASI TERSTANDARISASI (SPI) 3 BULANAN PERIODE APRIL - JUNI
2014 DI PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA .......................................................................... 12
LAMPIRAN .........................................................................................................................................14
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Monitoring Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI ......................................................6
Tabel 2. Monitoring Tingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI ......................................................6
Tabel 3. Prakiraan Tingkat Kekeringan Berdasarkan Metode SPI 3 Bulanan April - Juni 2014 ...........13
BMKG
iv
Peta Kekeringan dengan Metode SPI
(Standardized Precipitation Index)
Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
Laporan - Edisi Juni 2014
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar II.1. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Propinsi Banten dan DKI Jakarta
Maret - Mei 2014 ..............................................................................................................5
Gambar II.2. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Propinsi DKI Jakarta Maret -
Mei 2014 ..........................................................................................................................7
Gambar II.3. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Kabupaten Tangerang Maret -
Mei 2014 ..........................................................................................................................8
Gambar II.4. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Kabupaten Serang Maret -
Mei 2014 ..........................................................................................................................9
Gambar II.5. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Kabupaten Pandeglang Maret -
Mei 2014 ........................................................................................................................10
Gambar II.6. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Kabupaten Lebak Maret -
Mei 2014 ........................................................................................................................11
Gambar II.7. Prakiraan Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 bulanan di Propinsi Banten dan
DKI Jakarta April - Juni 2014 ...........................................................................................12
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Data Curah Hujan dan Indeks SPI Tiga Bulanan (Maret - Mei 2014) di beberapa
Tempat di Propinsi Banten dan DKI Jakarta ....................................................................14
BMKG
1
Peta Kekeringan dengan Metode SPI
(Standardized Precipitation Index)
Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
Laporan - Edisi Juni 2014
PENGERTIAN
KEKERINGAN
Kekeringan merupakan salah satu jenis bencana alam yang terjadi secara perlahan (slow-onset disaster),
berdampak sangat luas, dan bersifat lintas sektor (ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain).
Kekeringan merupakan fenomena alam yang tdak dapat dielakkan dan merupakan variasi normal dari
cuaca yang perlu dipahami.Variasi alam dapat terjadi dalam hitungan hari, minggu, bulan, tahun, bahkan
abad. Dengan melakukan penelusuran data cuaca dalam waktu yang panjang, akan dapat dijumpai variasi
cuaca yang beragam, misalnya: bulan basah-bulan kering, tahun basah-tahun kering, dan dekade basah-
dekade kering.
Berkurangnya curah hujan biasanya ditandai dengan berkurangnya air dalam tanah sehingga pertanian
merupakan sektor pertama yang akan terpengaruh. Cukup sulit untuk mengetahui kapan kekeringan akan
dimulai atau berakhir, dan kriteria apa yang digunakan untuk menentukannya. Apakah kekeringan itu
berakhir ditandai dengan faktor-faktor meteorologi dan klimatologi atau ditandai dengan berkurangnya
dampak negatf yang dialami oleh manusia dan lingkungannya.
JENIS-JENIS KEKERINGAN
A. Kekeringan Meteorologis
Kekeringan ini berkaitan dengan tngkat curah hujan yang terjadi berada dibawah kondisi normalnya
pada suatu musim. Perhitungan tngkat kekeringan meteorologis merupakan indikasi pertama terjadinya
kondisi kekeringan. Intensitas kekeringan berdasarkan defnisi meteorologis adalah sebagai berikut:
1. kering: apabila curah hujan antara 70% - 85% dari kondisi normal (curah hujan dibawah normal)
2. sangat kering : apabila curah hujan antara 50% - 70% dari kondisi normal (curah hujan jauh
dibawah normal)
3. Amat sangat kering : apabila curah hujan < 50% dari kondisi normal (curah hujan amat jauh
dibawah normal)
B. Kekeringan Pertanian
Kekeringan ini berhubungan dengan berkurangnya kandungan air dalam tanah (lengas tanah) sehingga
tdak mampu lagi memenuhi kebutuhan air bagi tanaman pada suatu periode tertentu. Kekeringan per-
tanian ini terjadi setelah terjadinya gejala kekeringan meteorologis. Intensitas kekeringan berdasarkan
defnisi pertanian adalah sebagai berikut :
BMKG
2
Peta Kekeringan dengan Metode SPI
(Standardized Precipitation Index)
Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
Laporan - Edisi Juni 2014
1. Kering : apabila 1/4 daun kering dimulai pada bagian ujung daun (terkena ringan s/d sedang)
2. Sangat kering : apabila 1/4 - 2/3 daun kering dimulai pada bagian ujung daun (terkena berat)
3. Amat sangat kering : apabila seluruh daun kering (terkena puso).
C. Kekeringan Hidrologis
Kekeringan ini terjadi berhubungan dengan berkurangnya pasokan air permukaan dan air tanah.
Kekeringan hidrologis diukur dari ketnggian muka air sungai, waduk, danau dan air tanah. Ada jarak
waktu antara berkurangnya curah hujan dengan berkurangnya ketnggian muka air sungai, danau dan air
tanah, sehingga kekeringan hidrologis bukan merupakan gejala awal terjadinya kekeringan. Intensitas
kekeringan berdasarkan defnisi hidrologis adalah sebagai berikut :
1. kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran dibawah periode 5 tahunan
2. sangat kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran jauh dibawah periode 25
tahunan
3. Amat sangat kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran amat jauh dibawah
periode 50 tahunan.
D. Kekeringan Sosial Ekonomi
Kekeringan ini terjadi berhubungan dengan berkurangnya pasokan komodit yang bernilai ekonomi dari
kebutuhan normal sebagai akibat dari dari terjadinya kekeringan meteorologis, pertanian dan hidrologis.
STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI)
Standardized Precipitaton Index (SPI) adalah indeks yang digunakan untuk menentukan penyimpangan
curah hujan terhadap normalnya dalam susatu periode waktu yang panjang (bulanan, dua bulanan, tga
bulanan dst). Nilai SPI dihitung menggunakan metode statstc probabilitas distribusi gamma.
Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh SPI adalah :
SPI dapat dihitung untuk skala waktu yang berbeda
Dapat memberikan peringatan dini kekeringan
Dapat membantu menilai tngkat keparahan kekeringan
SPI lebih sederhana daripada Palmer Drought Severity Index
BMKG
3
Peta Kekeringan dengan Metode SPI
(Standardized Precipitation Index)
Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
Laporan - Edisi Juni 2014
Berdasarkan nilai SPI, ditentukan kategori tngkat kekeringan dan kebasahan sebagai berikut:
a) Tingkat Kekeringan
1. Sangat Kering : Jika nilai SPI -2,00 dengan probabilitas 2,3%
2. Kering : Jika nilai SPI -1,50 s/d -1,99 dengan probabilitas 4,4%
3. Agak Kering : Jika nilai SPI -1,00 s/d -1,49 dengan probabilitas 9,2%
b) Normal : Jika nilai SPI -0,99 s/d 0,99 dengan probabilitas 68,2%
c) Tingkat Kebasahan
1. Sangat Basah : Jika nilai SPI 2,00 dengan probabilitas 2,3%
2. Basah : Jika nilai SPI 1,50 s/d 1,99 dengan probabilitas 4,4%
3. Agak Basah : Jika nilai SPI 1,00 s/d 1,49 dengan probabilitas 9,2%
Curah Hujan Tiga Bulanan adalah jumlah curah hujan selama tga bulan, yang digunakan sebagai dasar
untuk menghitung nilai SPI.
BMKG
4
Peta Kekeringan dengan Metode SPI
(Standardized Precipitation Index)
Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
Laporan - Edisi Juni 2014
I. RINGKASAN
1. Analisis tngkat kekeringan dan kebasahan dengan menggunakan indeks SPI untuk akumulasi
curah hujan tga bulanan Maret Mei 2014 di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta pada
umumnya Normal. Kecuali sebagian kecil wilayah Tengah DKI Jakarta, sebagian kecil wilayah
Barat dan Tenggara Tangerang, sebagian kecil wilayah Timur Kab. Pandeglang dan sebagian kecil
wilayah barat Kab. Lebak Agak Basah-Basah. Sedangkan sebagian kecil wilayah Tengah DKI Jakarta,
sebagian kecil wilayah Tengah dan Selatan Kab. Serang serta sebagian kecil wilayah Utara Kab.
Lebak Agak kering-Kering.
2. Analisis prakiraan tngkat kekeringan dan kebasahan dengan menggunakan indeks SPI untuk
akumulasi curah hujan tga bulanan April - Juni 2014 di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta
pada umumnya Normal. Kecuali sebagian kecil wilayah Barat Kab. Tangerang, sebagian kecil wilayah
Selatan Kab. Serang, sebagian kecil wilayah Barat dan Timur Kab. Pandeglang serta sebagian kecil
wilayah Barat Kab. Lebak Agak Basah.
II. ANALISIS TINGKAT KEKERINGAN DAN KEBASAHAN PERIODE MARET - MEI
2014
Analisis tngkat kekeringan dan kebasahan periode tga bulanan (Maret - Mei 2014) menggunakan
indeks SPI disajikan dalam Gambar II.1. Detail analisis tap wilayah kota/kabupaten dapat dilihat
pada Tabel 1 dan 2 yang menunjukkan daerah kecamatan/lokasi pos hujan. Hasil analisis didasarkan
pada pengamatan curah hujan periode Maret - Mei 2014 di seluruh wilayah Propinsi Banten dan DKI
Jakarta.
5
BMKG
Laporan - Edisi Juni 2014
Peta Kekeringan dengan Metode SPI
(Standardized Precipitation Index)
Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
Gambar II.1
5

Gambar II.1.




BMKG
6
Peta Kekeringan dengan Metode SPI
(Standardized Precipitation Index)
Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
Laporan - Edisi Juni 2014

Tabel 1. Monitoring Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI
DAERAH
TINGKAT KEKERINGAN
SANGAT
KERING
KERING
AGAK
KERING
NORMAL
DKI J akarta - - Pulogadung
Halim(TNI AU), Kemayoran, Tanjung
Priok, Depok, Pakubuwono, Rorotan
Tangerang - - -
Curug, Pondok Betung, Kota
Tangerang, J atiwaringin Mauk, Benda
Sukamulya, Cipondoh Sambidoyong,
Sepatan, Serpong, Tegal Kemiri
Serang - Ciruas
Serang,
Padarincang
Anyer, Baros, Carenag, Cinangka,
Ciomas, Kasemen Kilasah, Kragilan
Kalenpetung, Kramatwatu Pegadigan,
Mancak, Pamarayan, Pontang, Ragas
Hilir
Pandeglang - - -
Cibaling, Cimanuk, Labuhan, Menes,
Pandeglang
Lebak - -
Rangkas-
bitung
Sajira, Cilaki Ciminyak, Cisalak Baru,
Kec.Cimarga, Lebak Parahiang,
Malingping Utara, Panyaungan
Panggarangan


Tabel 2. Monitoring Tingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI
DAERAH
TINGKAT KEBASAHAN
AGAK BASAH BASAH SANGAT BASAH
J akarta Karet - -
Tangerang Cengkareng, Balaraja Bendung Ciputat, Kresek -
Serang - - -
Pandeglang Ciliman - -
Lebak Cilemer - -

7
BMKG
Laporan - Edisi Juni 2014
Peta Kekeringan dengan Metode SPI
(Standardized Precipitation Index)
Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
Gambar II.2
8

Gambar. II.2



8
BMKG
Laporan - Edisi Juni 2014
Peta Kekeringan dengan Metode SPI
(Standardized Precipitation Index)
Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
Gambar II.3
9

Gambar II.3



9
BMKG
Laporan - Edisi Juni 2014
Peta Kekeringan dengan Metode SPI
(Standardized Precipitation Index)
Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
Gambar II.4
10

Gambar II.4



10
BMKG
Laporan - Edisi Juni 2014
Peta Kekeringan dengan Metode SPI
(Standardized Precipitation Index)
Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
Gambar II.5
11

Gambar II.5



11
BMKG
Laporan - Edisi Juni 2014
Peta Kekeringan dengan Metode SPI
(Standardized Precipitation Index)
Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
Gambar II.6
12

Gambar II.6


12
BMKG
Laporan - Edisi Juni 2014
Peta Kekeringan dengan Metode SPI
(Standardized Precipitation Index)
Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
Gambar II.7
13

III. PRAKIRAAN INDEKS PRESIPITASI TERSTANDARISASI (SPI) 3 BULANAN
PERIODE APRIL JUNI 2014 DI PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

Prakiraan SPI 3 Bulanan periode April J uni 2014 menggunakan data prakiraan
curah hujan bulan J uni 2014 disajikan dalam Gambar II.7. Wilayah propinsi yang
diprakirakan akan mengalami kondisi kering dapat dilihat pada tabel 3.
Gambar II.7

13

III. PRAKIRAAN INDEKS PRESIPITASI TERSTANDARISASI (SPI) 3 BULANAN
PERIODE APRIL JUNI 2014 DI PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

Prakiraan SPI 3 Bulanan periode April J uni 2014 menggunakan data prakiraan
curah hujan bulan J uni 2014 disajikan dalam Gambar II.7. Wilayah propinsi yang
diprakirakan akan mengalami kondisi kering dapat dilihat pada tabel 3.
Gambar II.7

BMKG
13
Peta Kekeringan dengan Metode SPI
(Standardized Precipitation Index)
Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
Laporan - Edisi Juni 2014

Tabel 3. PrakiraanTingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI 3 Bulanan April
Juni 2014

DAERAH
TINGKAT KEKERINGAN
SANGAT
KERING
KERING AGAK KERING
DKI J akarta - - -
Tangerang - - -
Serang - - -
Pandeglang - - -
Lebak - - -



BMKG
14
Peta Kekeringan dengan Metode SPI
(Standardized Precipitation Index)
Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
Laporan - Edisi Juni 2014
LAMPIRAN
15

LAMPIRAN 1

DATA CURAH HUJAN DAN INDEKS SPI TIGA BULANAN
DI BEBERAPA TEMPAT DI PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA


Mar 2014 Apr 2014 Mei 2014
1 Cengkareng KAB.TANGERANG 249 215 56 1.00
2 Curug KAB.TANGERANG 166 126 305 -0.46
3 Halim (TNI AU) JAKARTA TIMUR 280 234 181 0.30
4 Kemayoran JAKARTA PUSAT 174 168 47 -0.29
5 Pondok Betung TANGERANG SELATAN 138 138 263 -0.68
6 Serang SERANG 105 72 114 -1.30
7 Tangerang KOTA TANGERANG 209 91 152 -0.11
8 Tanjung Priok JAKARTA UTARA 305 72 49 0.61
9 Depok DEPOK 287 265 257 -0.42
10 Karet JAKARTA PUSAT 199 145 182 1.20
11 Pakubuwono JAKARTA SELATAN 234 116 213 -0.51
12 Pulogadung JAKARTA TIMUR 91 205 22 -1.20
13 Rorotan JAKARTA UTARA 182 41 56 0.20
14 Jatiwaringin Mauk KAB.TANGERANG 162 79 58 -0.13
15 UPTD Balaraja KAB.TANGERANG 184 243 243 1.10
16 UPTD Benda Sukamulya KAB.TANGERANG 111 196 183 0.97
17 UPTD Bendung Ciputat KAB.TANGERANG 148 180 347 1.90
18 UPTD Cipondoh Sambidoyong KAB.TANGERANG 124 80 215 -0.15
19 UPTD Kresek KAB.TANGERANG 190 59 268 1.60
20 UPTD Sepatan KAB.TANGERANG 159 109 110 -0.25
21 UPTD Serpong KAB.TANGERANG 190 137 264 0.25
22 UPTD Tegal Kemiri KAB.TANGERANG 134 112 103 0.61
23 Anyer SERANG 176 286 55 0.04
24 Baros SERANG 147 41 308 0.37
25 Carenang SERANG 102 144 133 0.39
26 Cinangka SERANG 143 271 59 -0.36
27 Ciomas SERANG 255 147 269 0.13
28 Ciruas SERANG 54 62 69 -1.90
NO NAMA STASIUN/ POS HUJAN
INDEKS
SPI
CURAH HUJAN (mm)
KABUPATEN/KOTA










BMKG
15
Peta Kekeringan dengan Metode SPI
(Standardized Precipitation Index)
Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang
Laporan - Edisi Juni 2014
16

LAMPIRAN 1. (lanjutan)


Mar 2014 Apr 2014 Mei 2014
29 Kasemen Kilasah SERANG 48 53 77
-0.37
30 Kragilan Kalenpetung SERANG 58 152 115
-0.27
31 Kramatwatu Pegadigan SERANG 90 32 81 -0.98
32 Mancak SERANG 40 122 155 -0.75
33 Padarincang SERANG 131 260 100 -1.20
34 Pamarayan SERANG 125 126 422 0.63
35 Pontang SERANG 131 59 149 0.26
36 Ragas Hilir SERANG 197 78 112 -0.35
37 Bd Ciliman PANDEGLANG 208 295 241 1.10
38 Cibaliung PANDEGLANG 236 410 255 0.05
39 Cilemer PANDEGLANG 251 430 166 1.10
40 Cimanuk PANDEGLANG 203 268 386 0.77
41 Labuhan PANDEGLANG 89 393 190 -0.08
42 Menes PANDEGLANG 154 396 231 -0.27
43 Pandeglang PANDEGLANG 226 195 312 -0.18
44 BPP Sajira LEBAK 235 157 287 -0.12
45 Cilaki_Ciminyaki LEBAK 312 216 147 -0.20
46 Cisalak Baru LEBAK 83 196 164 -0.56
47 Kec.Cimarga LEBAK 264 135 299 0.56
48 Lebak Parahiang LEBAK 233 234 181 -0.09
49 Malingping Utara LEBAK 102 499 349 0.41
50 Panyaungan LEBAK 244 532 215 0.39
51 Pasir Ona Rangkasbitung LEBAK 102 137 162 -1.40
NO KABUPATEN/KOTA
INDEKS
SPI
CURAH HUJAN (mm)
NAMA STASIUN/ POS HUJAN

Vous aimerez peut-être aussi