Vous êtes sur la page 1sur 5

1

1

1. Sikap
Sikap merupakan suatu yang mempelajari mengenai seluruh tendensi atau kecendrungan
tindakan , baik yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan,tujuan
manusia,objek , gagasan, atau situasi.Istilah objek dalam sikap digunakan untuk
memasukkan semua objek yang mengarah pada reaksi seseorang.Penting untuk dicatat
bahwa definisi sikap adalah suatu tendensi atau kecenderungan dalam menjawab atau
merespons, dan bukan dalam menanggapi dirinya sendiri.Sikap bukan perilaku namum
sikap menghadirkan suatu kesiapsiagaan untuk tindakan yang mengarah pada perilaku
.Orang-orang memperoleh sikap dari pengalaman pribadi,orang tua, panutan, dan
kelompok social.Para akuntan perilaku harus memahami sikap dalam rangka memahami
dan memprediksikan perilaku.
Komponen sikap : Sikap disusun oleh komponen teori, emosional, dan perilaku.Komponen
teori terdiri atas gagasan , persepsi, dan kepercayaan seseorang mengenai penolakan
sikap.Komponen emosional atau afektif mengacu pada perasaan seseorang yang mengarah
pada objek sikap.Komponen perilaku mengacu pada bagaimana satu kekuatan bereaksi
terhadap objek sikap.
Konsep Terdekat Sikap :
1.Kepercayaan : komponen kognitif dari sikap
2. Opini : sinonim dari sikap dan kepercayaan
3. Nilai : tujuan hidup yang penting sekaligus sebagai standar perilaku
4. Kebiasaan : ketidakbimbangan, respon otomais, dan pengulangan pola dari
respon perilaku.
Fungsi sikap : fungsi utama sikap yaitu pemahaman, kebutuhan akan kepuasan, ego yang
defensive, dan ungkapan nilai.
Sikap dan Konsistensi
Contoh : ketika memperhatikan sekelompok mahasiswi pecinta alam, terdapat
seorang mahasiswi baru yang meyakini bahwa kelompok itu baik dan hebat, akan
tetapi jika ia gagal menjadi anggota kelompok tersebut mahasiswi itu
kemungkinan besar berkata ternyata, kelompok mahasiswi pecinta alam tidaklah
sehebat seperti yang digambarkan . Ini berarti individu-individu berusaha untuk
menghubungkan sikap-sikap mereka yang terpisah dan menyelaraskan sikap
dengan perilaku mereka sehingga mereka kelihatan rasional dan konsisten.
Formasi Sikap dan Perubahan
Formasi sikap mengacu pada pengembangan suatu sikap yang mengarah pada
suatu objek yang tidak ada sebelumnya. Perubahan sikap mengacu pada substitusi
sikap baru bagi seseorang yang telah ditangani sebelumnya.
Beberapa Teori Terkait dengan Sikap
1. Teori Perubahan Sikap
2. Teori Penguatan dan Tanggapan Stimulasi
3. Teori Pertimbangan Sosial
2

2

4. Konsistensi dan Teori Perselisihan
5. Teori Disonansi Kognitif
6. Teori Persepsi Diri
2. Persepsi
Persepsi merupakan bagaimana orang-orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa,
objek, serta manusia.Kamus besar Bahasa Indonesia (1995) mendefinisikan persepsi
sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau prses seseorang mengetahui
beberapa hal melalui pancaindra.Persepsi ditentukan oleh faktor personal dan
situasional.Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu, dan hal-hal
lain yang termasuk dalam faktor fungsional.Sementara itu, faktor structural berasal dari
fisik dan dampak saraf yang ditimbulkan pada system saraf individu.Dari beberapa
definisi persepsi diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi setiap individu mengenai suatu
objek atau peristiwa sangat tergantung pada kerangka ruang waktu yang
berbeda.Perbedaan tersebut disebabkan oleh factor dalam seseorang (aspek kognitif) dan
faktor dunia luar ( aspek stimulus visual).Para manajer dan akuntan perilaku harus
mengembangkan persepsi yang akurat dari orang-orang dengan siapa mereka
berhadapan.Perbedaannya adalah mereka merasa menjadi kunci kelompok dalam
menghasilkan suatu keberhasilan atau kegagalan operasi.
Rangsangan Fisik versus Kecenderungan Individu
Rangsangan fisik adalah input yang berhubungan dengan perasaan, seperti penglihatan
dan sentuhan.Kecenderungan individu meliputi alasan, kebutuhan, sikap, pelajaran dari
masa lalu, dan harapan. Perbedaan persepsi antara orang-orang karena perasaan individu
yang menerimanya berbeda fungsi dan hal ini terutama sekali disebabkan oleh
kecenderungan perbedaan.Oleh karena itu kebijakan perusahaan yang sama bisa saja
dirasakan berbeda oleh para pekerja produksi, para manajer tingkat menengah, dan
manajer tingkat puncak.Empat faktor lain yang berhubungan dengan kecenderungan
individu adalah keakraban, perasaan, arti penting, dan emosi.
Pilihan, Organisasi, dan Penafsiran Rangsangan
Pilihan untuk merasakan sesuatu secara khas tergantung pada rangsangan yang dialami,
harapan, dan alasan dari individu bersangkutan.Sifat dasar rangsangan meliputi faktor
atribut fisik dan desain, serta bertentangan dengan rangsangan lainnya.Orang-orang
mengorganisasi rangsangan ke dalam kelompok-kelompok dan merasakan hal itu sebagai
suatu kesatuan. Ketika rangsangan merupakan suatu yang membingungkan, maka orang-
orang akan menginterpretasikan rangsangan tersebut ke dalam sesuatu yang konsisten
dengan kebutuhan, sikap, dan kondisi internal mereka (penafsiran).
Keterkaitan Persepsi bagi Para Akuntan
Para akuntan perilaku dapat menerapkan pengetahuan persepsi terhadap banyak
aktivitas.Kesalahan atau bias penilaian mungkin diakibatkan oleh sandiwara yang
mencoba menakut nakuti sehingga karyawan tidak puas dan pada akhirnya meninggalkan
3

3

perusahaan.Oleh karena itu penyelia perlu mengenali perasaan mereka terhadap para
bawahannya.
Persepsi Orang : Membuat Penilaian mengenai Orang Lain
Dalam bahasan mengenai persepsi orang dalam membuat penilaian terhadap orang lain,
hal ini akan diakaitkan dengan teori atribusi.Pada dasarnya teori ini menyarankan bahwa
jika seseorang mengamati perilaku seorang individu, orang tersebut berusaha menentukan
apakah perilaku itu disebabkan oleh faktor internal atau eksternal. Namun penentuan
tersebut sebagian besar bergantung pada tiga faktor yaitu kekhususan (ketersediaan),
Konsensus, Konsistensi.
3. Nilai
nilai (value; inggris) sering dihubungkan dengan masalah kebaikan. Sesuatu dikatakan
mempunyai nilai apabila sesuatu itu berguna, benar (nilai kebenaran), indah (nilai estetika), baik
(nilai moral), religius (nilai religi), dan sebagainya. Nilai itu ideal, bersifat ide. Karena itu nilai
adalah sesuatu yang abstrak dan tidak dapat disentuh oleh panca indera.
Arti Penting NIlai
Dalam mempelajari perilaku dalam organisasi, nilai dinyatakan penting karena nilai meletakkan
dasar untuk memahami sikap serta motivasi dank arena nilai memengaruhi persepsi manusia.
NIlai dan Dilema Etika
Profesi akuntan pada tahun-tahun belakangan ini dihadapkan pada persoalan yang cukup
rumit.Profesi ini dihadapkan pada krisis kepercayaan,krisis kepercayaan ini seharusnya menjadi
pelajaran bagi para anggota profesi akuntan untuk lebih berbenah diri, memperkuat kedisiplinan,
mengatur dirinya dengan benar serta menjalin hubungan yang baik dengan para klien atau
masyarakat luas.Secara umum permasalahan profesi akuntan dapat disimpulkan disebabkan oleh
masalah yang berhubungan dengan kemerosotan standar etika.Dengan demikian nilai-nilai dari
profesi akuntan hendaknya mempunyai kaitan yang berarti pada seluruh iklim etika di dalam suatu
organisasi.
NIlai-nilai Sepanjang Budaya
Praktik-praktik sosialisasi yang berbeda di setiap Negara mencerminkan budaya yang berbeda dan
tidaklah mengherankan jika menghasilkan tipe karyawan yang berlaianan.
4. Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses dimana perilaku baru diperlkan.Pembelajaran terjadi sebagai hasil
dari motivasi, pengalaman, dan pengulangan dalam merespons situasi.KOmbinasi dari motivasi,
pengalaman, dan pengulangan dalam merespons situasi ini terjadi dalam tiga bentuk yaitu
Pengondisian Keadaan Klasik : merupakan suatu respons dan suatu rangsangan yang tidak
terkondisi.
Pengondisian Operant : merupakan suatu fungsi dari konsekuensi-konsekuensi.
Pembelajaran Sosial : Pandangan bahwa manusia dapat belajar baik lewat pengamatan maupun
pengalaman langsung.
5. Kepribadian
Kepribadian mengacu pada bagian karakteristik psikologi dalam diri seseorang yang menentukan
dan mencerminkan bagaimana orang tersebut merespons lingkungannya.Kepribadian adalah
4

4

inti sari dari perbedaan individu.Kepribadia cenderung bersifat konsisten dan kronis.Para
akuntan perilaku dapat menghadapi efektivitas orang-orang jika mereka memahami bagaimana
kepribadian dikembangkan dan bagaimana kepribadian tersebut dapat diubah.
Penentu Kepribadian
Kepribadian seseorang dewasa ini dianggap terbentuk dari faktor :
a.Keturunan : Sosok fisik, daya tarik wajah, kelamin, temperamen, komposisiotot dan
refleks, tingkat energy, dan ritme hayati merupakan karakteristik yang umumnya
dianggap sebagai sesuatu yang sepenuhnya atau sebagian besar dipengaruhi oleh
susunan hayati, faali (fisiologis), dan psikologis yang melekat pada kedua orang tua
Anda.
b.Lingkungan : Keturunan menentukan parameter-parameter atau batas-batas luar,
tetapi potensi penuh seseorang akan ditentukan oleh seberapa baik orang tersbut
menyesuaikan diri dengan tuntutan dan persyaratan lingkungan.
c. Situasi : Faktor ini memengaruhi dampak keturunan dan lingkungan terhadap
kepribadian.Kepribadian seseorang, walaupun pada umumnya mantap dan konsisten,
berubah dalam situasi yang berbeda.Tuntutan yang berbeda dari situasi yang berlainan
memunculkan aspek-asoek yang berlainan dari kepribadian seseorang.
Kepribadian dan Budaya Nasional
Terdapat bukti bahwa budaya berbeda dalam istilah dari hubungan orang-orang untuk
lingkungan mereka.Dalam beberapa budaya, seperti di Amerika Utara orang-orang
percaya bahwa mereka dapat mendominansi lingkungan mereka.Orang-orang pada
masyarakat lain seperti Negara-negara Asia Tenggara, percaya bahwa hidup sebenarnya
ditentukan lebih dahulu.

















5

5

Daftar Pustaka
http://pknkita.blogspot.com/2011/12/pengertian-nilai.html
Arfan Ikhsan & Muhammad Ishak. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Salemba Empat. Jakarta.

Vous aimerez peut-être aussi