Vous êtes sur la page 1sur 2

Kurang Vitamin, Paru Rentan Masalah

Senin, 16/07/2007


SEMUA orang perlu makan. Namun, tidak semua dapat memenuhi kandungan gizi, termasuk vitamin
yang dibutuhkan tubuh. Akibatnya, berbagai penyakit mudah bersarang.

Pola makan yang cenderung tidak sehat telah menjadi biang keladi dari berbagai penyakit. Makanan
sehat seperti buah, sayur, juga ikan makin ditinggalkan. Justru makanan sampah yang makin
diminati. Kelompok terbesar yang mengonsumsi jenis makanan-makanan ini adalah remaja.

Suatu penelitian terbaru memperkuat kondisi itu. Hasil penelitian itu menunjukkan, remaja yang tak
memperoleh cukup giziyang biasa didapat pada buah-buahan dan ikanlebih rentan terhadap
kondisi paru-paru yang di bawah normal, seperti sakit asma, batuk, sesak napas. Mereka menemukan
bahwa remaja dengan asupan buah, terutama yang mengandung vitamin C, paling rendah memiliki paru-
paru yang lebih lemah dibandingkan yang lain.

Sementara itu, remaja yang kurang mengonsumsi vitamin E, yang terdapat pada minyak nabati dan
kacang, lebih mungkin terserang asma. Peneliti dari Harvard School of Public Health Jane Burns dan
kolega mengatakan, dosis vitamin C yang disarankan saat ini adalah 85 miligram sehari, mungkin tak
cukup bagi remaja untuk memiliki paru-paru yang sehat.

Banyak kajian telah menghubungkan kebiasaan makan yang tak sehat dengan gangguan paru-paru.
Karena itu, Burn dan rekannya meneliti dan menguji 2.112 remaja kelas 12 dari Amerika Serikat dan
Kanada. Hasilnya, banyak remaja yang mengonsumsi buah dan sayur dalam jumlah kurang dari yang
disarankan. Hanya 11% remaja mengonsumsi asupan vitamin sesuai standar harian, ujar Burn, seperti
dikutip Reuters.

Remaja yang mengonsumsi kurang banyak buah dan lebih sedikit asam lemak omega 3 lebih mungkin
terserang asma dan gangguan pernapasan, seperti tersengal-sengal. Bahkan, asam lemak omega 3
dalam jumlah sedang cukup melindungi. Kendati ikan sebagai sumber terbaik omega 3 sangat tak
populer di kalangan remaja. Omega 3 juga didapati pada kenari serta sebagian sayur hijau, tuturnya.

Asam lemak omega 3 mungkin bekerja dengan menangkal rasa nyeri di dalam paru-paru. Kandungan
antioksidan dalam vitamin C dan E serta bahan lain yang ditemukan pada buah tampaknya melindungi
sel-sel yang berjajar di saluran udara dari kerusakan radikal bebas. Sementara itu, perokok yang lalai
mengonsumsi vitamin C menghadapi risiko lebih besar untuk terserang batuk, napas tersengal, dan
penumpukan dahak. Seperempat orang dewasa yang mereka teliti adalah perokok.

Faktor kemiskinan biasanya membuat banyak orang mengalami kekurangan gizi cenderung terserang
penyakit infeksi. Richard Stiehm, seorang guru besar spesialis anak dan ahli imunologi dari University of
California, Amerika Serikat,mengatakan bahwa hampir 50% penderita gizi buruk atau malanutrisi, akan
memudahkan timbulnya penyakit infeksi, antara lain di paru akan menimbulkan penyakit radang paru
atau pneumonia, penyakit tuberkulosis paru,dan lain-lainnya.

Sementara itu, Guru Besar Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI/RS
Persahabatan Prof dr E.J Manuhutu mengatakan,faktor- faktor yang penting pada gizi buruk atau
malanutrisi adalah timbulnya kekurangan vitamin D, vitamin A, vitamin C, dan pelbagai zat mikronutrisi,
yaitu zat seng, besi, dan lain-lainnya. Seluruh keadaan tersebut adalah faktor-faktor risiko
memudahkan timbulnya penyakit tuberkulosis paru primer, tandasnya. (alfian)
Sumber :
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/kesehatan/kurang-vitamin-paru-rentan-masalah-3.html

Vous aimerez peut-être aussi