Vous êtes sur la page 1sur 2

Menghadapi ASEAN Economic Community 2015

Akmal Fadhlurrahman/FOURIER
Belakangan ini perbincangan mengenai ASEAN Economic Community (AEC) telah
menghangat di berbagai kalangan. Wacana ini cukup mengusik masyarakat sampai-sampai
terbawa ke dalam debat caln presiden yang berlangsung beberapa waktu lalu. !de bahwa
sembilan negara yang bertetangga dekat dengan kita membentuk "kalisi# eknmi disambut
dengan berbagai perasaan. Ada yang ptimis dengan peluang yang muncul$ namun ada pula
yang merasa ragu$ bahkan khawatir$ mengenai tantangan yang akan dihadapi.
AEC se%atinya adalah pengembangan dari &isi A'EA( )*)* yang telah dicanangkan se%ak
+n,erensi -ingkat -inggi (+--) A'EA( !! pada .//0. 'epuluh tahun setelahnya$ pemimpin
A'EA( menyepakati percepatan pelaksanaannya men%adi akhir tahun )*.1. 2ada akhir
)*.1$ kawasan A'EA( diharapkan memiliki karakteristik sebagai pasar tunggal dan basis
prduksi$ kawasan yang berdaya saing tinggi$ kawasan pengembangan eknmi yang
merata$ dan kawasan yang terintegrasi dengan pereknmian glbal.
3ntuk memenuhi karakteristik tersebut$ AEC mendrng arus barang$ %asa$ in4estasi$ mdal$
dan tenaga ker%a terampil yang lebih bebas di kawasan A'EA(. 'emisal pada tahun )*.*
lalu$ negara-negara A'EA( telah menghapus atau mengurangi tari, ekspr/impr pada //
persen lebih barang yang diperdagangkan di A'EA(. 5rngan tersebut diharapkan dapat
memudahkan pengusaha untuk mengakses ,aktr-,aktr prduksi$ baik yang berasal dari
dalam maupun dalam negeri.
'e%ak saat itu$ berbagai upaya terus dilakukan untuk membuat arus %asa$ in4estasi$ dan
tenaga ker%a yang lebih terampil yang lebih bebas di A'EA(. 6ingga )*.)$ AEC Scorecard
menun%ukkan bahwa persiapan !ndnesia menu%u AEC )*.1 telah mencapai 07 persen lebih.
5i satu sisi$ keberadaan AEC berptensi memunculkan peluang yang dapat ditangkap leh
!ndnesia. 2tensi pasar barang dan %asa di kawasan A'EA( masih sangat tinggi$ mengingat
arus perdagangan intra-A'EA( hanya mencapai )1 persen dari keseluruhan ttal
perdagangan dari kawasan A'EA(. +eterbukaan di kawasan A'EA( yang didrng leh
AEC dapat memperluas pasar bagi prduk barang dan %asa dari !ndnesia.
'elain itu$ persaingan yang lebih luas akan mendrng industri di !ndnesia untuk
meningkatkan e,isiensi$ daya saing$ dan in4asi. +ebutuhan akan in4asi dan lalu lintas
tenaga ker%a yang lebih bebas pada akhirnya akan meningkatkan penyerapan tenaga ker%a
yang berasal dari !ndnesia.
2eluang-peluang tersebut menuntut !ndnesia untuk menghadapi berbagai tantangan yang
masih menghadang di dalam negeri$ salah satunya adalah kualitas sumber daya manusia.
8engutip data United Nation Development Programme$ nilai !ndeks 2embangunan 8anusia
!ndnesia masih berada di bawah rata-rata dunia dan tertinggal dibanding Filipina$ -hailand$
dan Brunei 5arussalam. -es 2!'A pada tahun )*.9$ yang mengukur kmpetensi siswa
berusia .1 tahun dalam bidang matematika$ membaca$ dan sains menun%ukkan bahwa siswa
!ndnesia masih tertinggal di bawah 8alaysia$ &ietnam$ dan -hailand. !ndikatr-indikatr
tersebut menegaskan kekhawatiran bahwa tenaga ker%a !ndnesia belum memiliki keahlian
(skill) yang memadai untuk menghadapi AEC )*.1$ atau glbalisasi eknmi secara
keseluruhan.
AEC dan Matematika
-antangan di atas perlu disikapi dengan serius$ mengingat keahlian yang diperlukan untuk
menghadapi persaingan eknmi saat ini berbeda dengan keahlian yang diincar leh
generasi sebelumnya. +eahlian yang diperlukan saat ini tidak lagi tertu%u pada keahlian yang
diperlukan untuk menyelesaikan satu tugas tertentu$ melainkan keahlian yang lebih
hlistik/menyeluruh. :aman Forbes.com$ misalnya$ menuliskan sepuluh keahlian yang paling
dicari dari caln peker%a saat ini. -iga yang teratas adalah berpikir kritis$ kemampuan
menyelesaikan masalah kmpleks$ dan kemampuan untuk mengambil keputusan. +eahlian
teknis seperti kmputer dan keahlian kuantitati,$ di sisi lain$ berada pada urutan kelima dan
keenam.
8eskipun matematika nampaknya ;hanya; berada di urutan keenam dalam keahlian paling
diincar 4ersi Forbes$ namun tidak berarti matematika tidak dapat membantu kita dalam
berbagai kesempatan. 8emahami matematika %uga dapat membantu kita untuk
menyelesaikan berbagai masalah kmpleks yang sekilas bukan masalah matematika$
semisal mengetahui dampak keterlambatan suatu peker%aan pada pelaksanaan suatu pryek
hingga menentukan ,aktr yang paling berpengaruh terhadap pariwisata di suatu negara
serta dampak eknminya. (2emdelan dampak eknmi dari pariwisata yang dimaksud bisa
dibaca lebih lan%ut di FOURIER edisi ini di halaman ...).
8atematika %uga dapat digunakan sebagai %embatan untuk membangun keahlian yang
berada di urutan yang lebih tinggi. 'ebagaimana dikatakan leh <uru Besar 8atematika !-B
!wan 2rant dalam sebuah artikel di bincangedukasi.com, ketika seserang mengalami
=kasmaran bermatematika=$ akan tumbuh =sikap ;keusilan; matematika$ seperti ketagihan
mengutak-atik masalah matematika$ ingin tahu$ skeptis sekaligus gigih$ dan %uga memiliki
tanggung %awab bela%ar.= Apalagi %ika pengalaman bermatematika yang dimaksud melibatkan
berpikir tingkat tinggi (yang tidak selalu sama dengan perhitungan rumit)$ yang mirip dengan
si,at permasalahan yang dihadapi di dunia ker%a.
5engan demikian$ bagi serang mahasiswa$ kedatangan AEC di akhir tahun )*.1 haruslah
men%adi ake up call$ bukan sebagai ancaman yang sangat menakutkan. 8enempatkan AEC
dalam perspekti, tersebut akan membuat kita lebih bersemangat dalam menggali wawasan
dan memperkaya diri dengan keahlian yang diperlukan untuk bersaing di tingkat glbal.

Vous aimerez peut-être aussi