Vous êtes sur la page 1sur 3

Negara Zaire menjadi perhatian dunia karena di sana banyak penderita meninggal akibat

serangan Demam Berdarah Ebola (DBE). DBE disebabkan oleh semacam virus ganas yang
relatif baru, yaitu virus Ebola. Virus ini sudah disolasi sejak tahun 1967 dari penderita-
penderita di Jerman dan Yugoslavia, yang kemudian ternyata terinfeksi dari monyet yang
berasal dari Uganda. Nama Ebola diambil dari nama sebuah sungai di Zaire asal virus
tersebut diisolasi pertama kali. Beberapa negara di Afrika juga pernah terserang Demam
Berdarah Ebola. Kekhawatiran muncul bila virus ini menular ke negara lain yang
dimungkinkan oleh sistem transportasi yang serba canggih.
Di Kongo Barat Laut 5000 ekor gorila mati akibat terinfeksi virus Ebola, yang memusnahkan
hampir separuh populasi hewan yang terancam punah. Simpanse juga banyak yang mati
akibat virus ini. Para ahli menyatakan bahwa virus Ebola yang sangat menular ini terutama
tersebar melalui kontak antar kelompok gorila dan simpanse, bahkan manusia juga bisa
terinfeksi oleh virus Ebola. Virus ini pertama kali ditemukan tahun 1976 di Kongo, dan
sejauh ini hanya ditemukan di Afrika saja. Wabah virus Ebola terakhir di Uganda pada
Oktober 2000, ketika 173 orang meninggal dan total 426 orang terdiagnosis mengidap virus
itu di Uganda bagian utara. Penularan virus Ebola hanya terjadi melalui kontak langsung
dengan darah atau cairan tubuh. Kebanyakan orang yang terinfeksi virus ini akan meninggal
dunia, karena sampai sekarang virus ini belum ditemukan vaksin yang bisa mencegah infeksi
oleh virus ini.
Di Tiongkok jumlah korban penyakit misterius yang baru-baru ini melanda Propinsi Sichuan,
telah mencapai 163 kasus, dimana 32 korban meninggal dan 27 dalam keadaan kritis. Gejala-
gejala penyakit tersebut telah menimbulkan dugaan di kalangan para ahli, bahwa virus Ebola
merupakan penyebabnya (Yun, Y, www.asianresearch.org).
WHO menyatakan lebih dari 1.000 orang meninggal karena Ebola sejak virus itu pertama kali
teridentifikasi pada 1976 di Sudan dan Kongo. Bisaanya wabah bisa diatasi dengan cepat
karena virus ini membunuh korbannya lebih cepat sebelum menular ke individu lain. Sampai
saat ini, tercatat sekitar 1.500 kasus demam akibat virus Ebola terjadi di seluruh dunia. Gejala
awal sakit akibat virus ini antara lain berupa demam, sakit kepala, tenggorokan kering, lemas,
pilu otot, diare, dan sakit perut.
Di Indonesia, sampai dengan saat ini belum ada yang dilaporkan terinfeksi oleh virus
Ebola. Akan tetapi, dengan kemajuan sistem transfortasi pada saat ini, tidak menutup
kemungkinan virus Ebola bisa mewabah di Indonesia. Untuk itu, diperlukan usaha
pencegahan yang bisa diterapkan untuk mencegah masuknya virus Ebola di Indonesia
mengingat virus ini sangat mudah menular dan sangat mematikan karena sampai sekarang
belum ditemukan vaksin yang bisa mencegah infeksi oleh virus Ebola.

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas pada
makalah ini adalah ciri-ciri dan struktur virus Ebola, cara mendeteksi virus Ebola, gejala
demam Ebola, cara penularan virus Ebola, upaya pencegahan, upaya pengobatan dan
rehabilitasi bagi mantan penderita demam Ebola.

1.3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui ciri-ciri
dan struktur virus Ebola, cara mendeteksi virus Ebola, gejala demam Ebola, cara penularan
virus Ebola, upaya pencegahan, upaya pengobatan dan rehabilitasi bagi mantan penderita
demam Ebola.

1.4. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari hasil penulisan makalah ini adalah menambah pengetahuan
pembaca mengenai penyakit demam ebola, mulai dari ciri-ciri dan struktur virus Ebola, cara
mendeteksi virus Ebola, gejala demam Ebola, cara penularan virus Ebola, upaya pencegahan,
upaya pengobatan dan rehabilitasi bagi mantan penderita demam Ebola.

PEMBAHASAN

2.1. Ciri-Ciri dan Struktur Virus Ebola
Demam Berdarah Ebola (Demam Hemorrhagic) adalah penyakit disebabkan oleh suatu virus
yang termasuk kedalam keluarga Filoviridae. Para ilmuwan sudah mengidentifikasi empat
jenis virus Ebola. Tiga telah dilaporkan dapat menyebabkan penyakit pada manusia, yaitu
virus Ebola Zaire, virus Ebola Sudan, dan virus Ebola Ivory. Virus-virus ini telah
menyebabkan penyakit pada manusia di negara-negara Afrika. Jenis keempat dari virus Ebola
ini yaitu virus Ebola Reston, yang ditemukan Reston, Virginia Amerika Serikat. Ternyata
virus ini tidak menyebabkan penyakit pada manusia. Subtipe ini ditemukan pada sejenis
monyet macaca yang didatangkan dari Filipina.
Virus Ebola termasuk kedalam genus Ebolavirus, familia Filoviridae yang merupakan salah
satu daripada dua kumpulan virus RNA benang-negatif. Virus Filo mempunyai bentuk
biologi seperti morfologi, kepadatan, dan profile elektrophoresis gel polyacrylamide. Virus
ini telah dikelaskan kepada virus paramyxo dengan menggunakan kaedah urutan DNA.
Familia Filoviridae memiliki garis tengah 800 nm, dan pajang mecapai 1000 nm.
Virus Ebola mengandung molekul lurus, bebenang RNA negatif, yang tidak bersendi. Semua
genome virus Filo mempunyai ciri-ciri serupa, dan mempunyai banyak sisa adenosine dan
uridine. Gen virus Ebola mengandung transkrip urutan tetap pada 3 dan transkrip urutan
terakhir pada 5. Perbedaan di antara virus Ebola dan virus Marburg adalah, virus Ebola
menunjukkan tiga penumpukan yang berselang di antara turutan antara-gen (intergenetic)
sementara virus Marburg hanya mempunyai satu penumpukan yang kedudukannya berbeda
dengan virus Ebola. Virus Filo secara morfologi menyerupai bentuk virus rhabdo, akan tetapi
virus Filo mempunyai ukuran yang lebih panjang. Apabila dilihat dengan menggunakan
mikroskop elektron, bentuk virus Filo seperti berfilament (berbenang halus), atau kelihatan
bercabang. Terdapat juga virus yang berbentuk "U", "b" dan berbentuk bundar.
Virus Ebola terdiri dari tujuh polypeptida diantaranya RNA genome ca. 19.0 kb, yang
mencakup Glycoprotein (GP), Nucleoprotein (NP), RNA-DEPENDENT RNA Polymerase
(L), VP35, VP30, VP40, dan VP24 (http://biomarker.cdc.go.kr).

Vous aimerez peut-être aussi