Pendahuluan HDK komplikasi medis kehamilan mengancam nyawa ibu maupun janin HDK hipertensi gestasional, hipertensi kronis,superimposed eklampsia, preeklamsia- eklamsia Eklampsia : kejang dan atau koma yang terjadi pada ibu hamil yang sebelumnya menderita preeklampsia, tanpa diketahui adanya penyebab lain
Lebih sering terjadi di negara berkembang Eklampsia dan preeklampsia mengakibatkan sekitar 63.000 kematian ibu di seluruh dunia setiap tahunnya. Angka kematian maternal tertinggi dilaporkan pada umur kehamilan 28 minggu. Tinjauan pustaka Eklampsia : kasus akut pada penderita preeklampsia, yang disertai dengan kejang dan/atau koma Dapat terjadi ante, intra maupun postpartum Kejang pada eklampsia berupa kejang tonik klonik bersifat umum
Etiopatogenesis kejang belum jelas Patologi hypertensive encephalopathy Diagnosis tanda-tanda preeklampsia (hipertensi, proteinuria, edema) usia kehamilan lebih dari 20 minggu kejang yang bersifat umum, sekali atau lebih diikuti atau tidak dengan koma tidak ditemukan adanya kondisi neurologis lainnya yang berhubungan dengan kejang tersebut Penatalaksanaan Mencegah terjadinya kejang MgSO 4 Pengendalian tekanan darah nifedipine, Clonidine Manajemen Cairan kristaloid Manajemen persalinan Manajemen post-partum analgesia, keseimbangan cairan, MgSO 4, Kontrol hemodinamik
Penilaian Preanestesi Kontrol kejang dan fungsi neurologis Keseimbangan cairan Kontrol tekanan darah Oksigenasi maternal Status Fetal Pemeriksaan laboratorium : koagulasi, fungsi ginjal, respirasi, dan fungsi hati
Pilihan Anestesi seksio sesaria Anestesi Spinal kontroversi Hipovolumia
Anestesi epidural : penghilang rasa sakit yang paling baik, menghasilkan cardiac output yang stabil
Anestesi Umum : Kerjanya cepat, meningkatkan TIK saat intubasi
Evaluasi Pra Anestesi
IDENTITAS Nama : Putu Ayu Juniari Umur : 20 tahun Jenis kelamin : Perempuan Agama : Hindu Bangsa : Indonesia Status : Sudah menikah Pekerjaan : ibu rumah tangga No CM : 01.48.68.75 Diagnosis : G1P0-0 38-39 minggu, T/H + Eklamsia Tindakan : SC Cito MRS : 9 Juni 2011 Tanggal operasi : 9 Juni 2011
Anamnesis Pasien merupakan rujukan RSU Klungkung dengan diagnosis G1P0000 38- 39 minggu T/H + eklamsia. Nyeri perut (-), keluar air (-), keluar lendir campur darah (-), nyeri ulu hati (-), gerak anak (+) baik. Sebelumnya pasien kejang di rumah 1 kali di rumah Pustu Samblangan RSU Klungkung, kejang 3 kali RSUP Sanglah,pasien tiba di RSUP Sanglah pukul 15.40. Riwayat tekanan darah tinggi pasien diketahui pertama kali di Bidan pada tanggal 9 juni 2011. HPHT pasien 15 September 2011, TP 22 Juni 2011. Riwayat penyakit sistemik seperti hipertensi, DM, asma, penyakit jantung disangkal Riwayat operasi sebelumnya dan riwayat alergi disangkal Riwayat keluarga dengan penyakit sistemik disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present Kesadaran : CM Tekanan darah : 160/110 mmHg Nadi : 110 x/menit Respirasi : 32 x/menit Suhu aksila : 37,1 0 C Berat badan : 85 kg Tinggi badan : 154 cm
Pemeriksaan Fisik Khusus
Status Lokalis SSP : GCS E3V5M6, riwayat kejang di rumah 1kali, di RSU Klungkung 3 kali. Sakit kepala (+), pandangan kabur (+) Res : Laju respirasi 32 x/ menit, suara nafas vesikuler +/+, ronkhi +/+, wheezing -/- KV : Tekanan darah 160/100 mmHg, Nadi : 110x/menit, HT gravidarum, S1S2 tunggal reguler, murmur (-), edema tungkai bawah +/+ GIT : distensi (-), BU (+) normal, sesuai status obstetri UG : DC (+) Gigi geligi : normal, gigi palsu (-) dan utuh F & D leher : normal Ekstremitas : edema pada kedua kaki
DIAGNOSIS
G1P0000, 38-39 mgg T/H, Eklampsia Kesimpulan : Status fisik ASA 3E
I. Persiapan Pasien untuk Operasi Koreksi keadaan umum pasien Oksigenasi, infus RL II. Persiapan Rutin Sebelum Operasi Persiapan psikis : memberi penjelasan kepada pasien dan keluarganya mengenai tindakan anestesia dan pembedahan yang akan dilakukan. Membuat surat persetujuan tindakan medis.
Persiapan di Ruang Persiapan Instalasi Bedah Gawat Darurat Memeriksa kembali identitas pasien dan surat persetujuan tindakan medis. Evaluasi ulang status present pasien : Tekanan darah : 160/100 mmHg Nadi : 110 x/menit Respirasi : 32 x/menit IV. Persiapan di Kamar Operasi Persiapan mesin anestesia dangan sistem aliran gasnya Persiapan STATICS dan obat anesthesia Persiapan obat emergency Persiapan alat pantau monitor untuk EKG, RR, tekanan darah Kartu anesthesia.
PENGELOLAAN ANESTESI
Jenis anestesia : Anestesia umum Teknik anestesia : GA-OTT Pasien tidur terlentang, dipasang alat untuk monitoring Pre oksigenasi dengan O2 100% 8 liter/menit selama 3-5 menit Induksi iv Propofol dan Fentanyl (Sellick Manuver) Relaksasi dengan recuronium Laryngoscopy intubasi dengan PET no.6,5, kinking cuff (+), level di bibir 21cm Maintenance dengan O 2 , N 2 O, isoflurane Respirasi : nafas kendali Posisi operasi : terlentang (supinasi) Infus : kristaloid di tangan kiri
Kronologis Anestesia Pukul 17.00 : pasien datang di ruang persiapan Pukul17.15 : premedikasi Pukul 17.20 : induksi Pukul 17.25 : intubasi Pukul 17.30 : operasi dimulai Pukul 17.35 : bayi lahir Pukul 18.25 : operasi selesai Komplikasi selama anesthesia : tidak ada Lama Operasi : 55 menit Keadaan akhir pembedahan : Tekanan darah : 129/90 mmHg Nadi : 120 x/menit Saturasi Oksigen : 97%
Rekapitulasi cairan
(Puasa 8 jam, berat badan 85 kg) Kebutuhan cairan basal : 125 cc Defisit cairan puasa : 1000cc Sekuester : 6 x 85 = 510 cc/jam EBV : 65 x 85 = 5525 cc ABL : 1.105 cc Kebutuhan cairan durante operasi jam I : 500 + 125 + 510 = 1135 cc jam II : 250 + 125 + 510 = 885 cc Perdarahan : 500 cc Produksi urin : 950 cc Jumlah cairan masuk : RL 350 cc, HES 6% + 40 IU oxitosin 300 cc
Jumlah medikasi : Fentanyl 50 mcg Propofol 150 mg Recuronium 30 mg Oxitosin 10 IU Furosemide 20 mg
Aldrete score Awal (Pk 19.00) Akhir (Pk 20.25) Aktivitas 2 2 Respirasi 2 2 Sirkulasi 2 2 Kesadaran 2 2 Warna kulit 2 2 Total 2 2 PENGELOLAAN PASCA BEDAH Instruksi pasca anestesi Bila kesakitan fentanyl 300 mcg dalam 50 cc NaCl 0.9% (syringe pump) Antibiotika dan obat-obatan lain sesuai instruksi teman sejawat obgyn. Monitoring Tekanan darah, Respirasi, Nadi, dan Saturasi O2 setiap saat selama pengaruh obat anestesi. Post operasi rawat HCU TEORI KASUS KARDIOVASKULAR: peningkatan tekanan darah dan takikardia peningkatan tekanan darah sebesar 160/70 mmHg dan nadi meningkat di atas normal yaitu 110 kali per menit HEMATOLOGI Beberapa kasus ditemukan terjadinya hiperkoagulopati peningkatan Prothrombin Time (PT), common pathway factor, penurunan fibrinogen. ,fibrinolisis dan trombositopenia. Pasien mengalami peningkatan LDH 665,70 U/L (240,00-480,00 U/L). Kondisi hematologi ini menandakan pada pasien ini juga didapatkan kondisi partial HELLP Syndrome. GINJAL Diagnosis preeklampsia berat terdapat protein urin +3. Protein dalam urin 500 mg/dL (+4), HEPAR Pemeriksaan klinis adanya nyeri epigastrium, serta tes fungsi hepar Nyeri epigastrium (+) SGOT sedikit meningkat monitoring : dower kateter dan infus cairan kristaloid : RL dan koloid : HES Keseimbangan cairan pemeriksaan tekanan darah secara manual dan pemasangan monitor Status hemodinamik pemeriksaan jumlah platelet dan LDH
Sistem hematologi Pemeriksaan BUN/SC Fungsi renal Pemeriksaan fisik tidak adanya dyspnea dan stridor Fungsi respirasi pemeriksaan nyeri epigastrium s tes fungsi hepar. fungsi hepar Manajemen intraoperatif Anestesi Umum
TEORI Kerjanya cepat untuk pembedahan yang bersifat emergency KASUS Termasuk kasus pembedahan emergency Manajemen postoperatif Pemberian analgesia, Monitoring keseimbangan cairan, Kontrol hemodinamik :agen hipertensi Pemberian magnesium sulfat TEORI analgesia diberikan secara drip analgetika fentanyl 300 mcg dalam 50 cc (syringe pump) ~ 2,1 cc/jam serta diberikan midazolam 250 mg/24 jam. Terapi dari Obgyn MgSO4 sesuai dengan protap Obgyn, Nifedipine 3 x 10 mg bila MAP 126 mmHg, serta antibiotik Cefotaxim 3 x 1 gram. KASUS