Permukaan nutrisi dan pH asam mikroba Perebutan nutrisi dengan flora normal Infeksi kulit cacing gelang (Trichophyton mentagrophytes) penetrasi ke epidermis Infeksi kulit trauma spt terbakar/luka, gigitan binantang, injeksi obat yang terkontaminasi Infeksi kulit alat2 medis intravaskular dan ektravaskular, implan Staphylococcus epidermidis biofilm yang melekat di permukaan alat infeksi selama implantasi atau pertumbuhan organisme di kulit. Biofilm melepaskan sel bakteri ke tubuh bacteraemia Jaringan epitel mukosa mulut, anus, mata, telinga, dan sal urinogenital hangat, lembab dan nutrisi mikroba Bagian tubuh mempunyai flora normal, barier fisika-kimia, antibodi, makrofag dan fagosit Kontak dengan organisme tanah, makanan, minuman, udara, partikel2 di udara dicerna, dihirup, masuk ke luka, pakaian atau seprei, binantang (karier)
Saluran pernafasan 10000/hari rata2 org mengirup organisme2 di udara spt fungi dan bakteri non patogen Dilindungi selimut mukosilia terletak di sal pernafasan bawah dan rongga hidung Partikel tertahan di selimut tsb dibawa oleh silia belakang tenggorokan ditelan Bagian alveolar makrofag Saluran pencernaan Pada Usus bawah mikroorganisme komensal (10 11 /g jaringan usus) Pada dinding usus lapisan mukus dan sel epitel yang mampu menahan mikroorganisme Patogenitas bakteri dan virus tergantung dari kemampuannya melewati lambung, duodenum, dan dinding usus yang berkompetisi dengan flora normal, adanya antibodi sekresi
Saluran urinogenital Normal kandung kemih, ureter, uretra steril urin steril Mikroorganisme menghindari tertahan di permukaan sel epitel dan dibuang selama urinasi Pada uretra 20 cm mikroorganisme dari kandung kemih, kemungkinan dari kateterisasi Pada uretra 5 cm mikroorganisme dari vagina infeksi kandung kemih umum pada Implantasi alat dan kateterisasi yang lama bakteriuria Pada vagina pH 5,00 asam laktat kec lactobacilli menggantikan flora normal Tipe bakteri yang boleh hidup di vagina bakteri khusus infeksi kelamin
Konjungtiva Biasanya bebas mikroorganisme Dilindungi oleh sekresi terus menerus dari larchymal dan kelenjar lain Pembersihan secara mekanik oleh permukaan kelopak mata ketika mengedip Kerusakan konjungtiva luka lecet atau kurangnya air mata melekatnya mikroba dan kolonisasi dari bakteri patogen Keadaan tersebut penggunaan kontak lens yang keras maupun lunak, kerusakan fisik, terpapar bahan kimia, kerusakan dan infeksi dari pinggir kelopak mata Enzim-enzim yang dihasilkan mikroorganisme Leukosidin mematikan leukosit Streptokinase/fibrinolisin menghancurkan fibrin yang membekukan darah di sekitar infeksi sbg tanggul dapat menginvasi jaringan lainnya Hialuronidase (spreading factor) menghancurkan asam hialuron yaitu pengikat antar sel yang halangi mikroorganisme menembus membran Lesitinase menghancurkan eritrosit anemia
Toksin yang dikeluarkan mikroorganisme Eksotoksin Endotoksin Sumber Terutama (tidak ekskusif) diekskresi bakteri gram (+) tertentu Terutama dilepas dari dinding sel gram (-) Sifat Protein Lipopolisakarida Sensitivitas terhadap panas Mudah dinonaktifkan pada 60 o -80 o C Resisten, dapat menahan pengotoklafan Ciri-ciri imunologi Toksin mudah diubah menjadi toksoid; segera dinetralkan oleh antitoksin Toksoid tidak dapat dibentuk ; netralisasi tidak ada atau lebih sukar menerima antitoksin Dosis Letal Kecil, kebanyakan toksin yang diketahui sangat kuat co: C. botulinum Biasanya lebih besar dari eksotoksin
Aksi farmakologi Umumnya spesifik untuk tipe sel dasn ujung saraf yang khusus Efeknya bermacam-macam kebanyakan dengan gejala shock Penyakit infeksi pada mata Konjungtivitis Adenovirus Chlamydia trachomatis Streptococcus pneumoniae, Neisseria gonorrhoeae, Staphylococcus aureus, Haemophilus influenzae, N. meningiditis, leptospirosis Enterovirus, herpes simplex, varisela zoster, campak, rubela, Mycobacterium tuberculosis, sindrom stevens-johnson Keratitis Herpes simplex Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, Pseudomonas aeruginosa, N. gonorrhoeae Varisela zoster, campak, adenovirus, mumps Treponema pallidum, M. tuberculosis, M. lepra Uveitis Herpes simplex, varisela zoster T.pallidum, N. gonorrhoeae, bruselosis, toksoplasmosis, M. tuberculosis, M. leprae, tifoid, leptospirosis
Manisfestasi klinis Keratitis Konjungtivitis Uveitis Tajam penglihatan Terganggu Normal Terganggu Nyeri Berat Seperti berpasir Berat Sekret Hanya jika penyebabnya bakteri Ada Tidak ada Fotofobia Sering Tidak sering Sering Blefarospasme Sering Tidak sering Jarang Infeksi silier Ada Tidak ada Ada Kornea Ulkus/edema Jernih Jernih Pupil Normal Normal Normal/kecil Reaksi pupil Normal Normal Lambat Pengobatan Konjungtivitis Bakteri : antibiotik topikal (mis : kloramfenikol) Klamidial : tetrasiklin atau eritromisin topikal, dan kotrimoksazol oral, eritromisin atau tetrasiklin oral Keratitis Bakteri : antibiotik topikal Herpetik : asiklovir oral Uveitis Herpetik : asiklovir oral, kortikosteroid topikal, midriatikum Penyakit infeksi pada sistem saraf Meningitis akut Bakterial akut (piogenik) Neonatus : E. coli, Streptococcus spp., Proteus mirabilis, Pseudomonas, Listeria monocytogenes Anak-anak , 5 thn : Neisseria meningiditis, Streptococcus pneumoniae, H. influenzae b Anak yang lebih besar dan orang dewasa < 50 thn : Neisseria meningiditis, Streptococcus pneumoniae Orang dewasa >50 thn : Streptococcus pneumoniae, Listeria monocytogenes Virus Enterovirus, mumps, HIV, herpes simpleks, herpes zoster, adenovirus Tuberculosis (M. tuberculosis) Piogenik Viral Tuberculosis Onset Akut (>2hari) Akut (>2hari) Subakut (>2hari) Manifestasi klinis Toksik dan tampak sakit, mengantuk Tidak toksik, sadar penuh Tidak toksik, kesadaran mungkin menurun Cairan Cerebrospinal Tampilan Keruh atau opalesen Jernih Jernih Sel (jumlah/L) Polimorf (500-2000) Limfosit (5-1000) Limfosit (50-400) Protein Meningkat Normal atau sedikit meningkat Meningkat Glukosa Menurun Normal Menurun Pewarnaan gram Biasanya positif Negatif Negatif Hitung leukosit Neutrofilia Normal Normal Penyakit infeksi pada sistem kardiovaskular Endokarditis Streptococcus viridans (S. sanguis, S. bovis, S. milleri, S. mutans, S. salivarius) Staphylococcus aureus, Enterococcus faecalis, Staphylococcus epidermidis, Streptococcus pyogenes Miokarditis Sitomegalovirus, HIV, influenza, adenovirus Chlamydia, Mycoplasme pneumoniae Corynebacterium diptheriae, Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes Perikarditis Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae , Streptococcus pyogenes Mycobacterium tuberculosis, histoplasmosis, entamoeba hystolitica Penyakit infeksi pada sistem pencernaan Manifesatsi umum : diare onset akut denagn atau tanpa nyeri perut dan muntah Dibagi 2 : Diare inflamasi Diare non inflamasi Manifestasi klinik Manifestasi Diare inflamasi Diare non inflamasi Karakter tinja Biasanya vol sedikit, mengandung darah atau pus (mata telanjang/ mikroskopi) Vol banyak cair, tanpa pus atau darah Patologi Inflamasi mukosa kolon dan/ atau ileum distal Usus halus proksimal Mekanisme diare Inflamasi mukosa mengganggu absorpsi cairan dan kemungkinan efek sekretagog dari produk infamasi Diare sekretori/ osmotik yang diinduksioleh endotoksin taau mekanisme lainnya Kemungkinan patogen Shigella, Salmonella, Campylobacter, E. coli, Clostridium difficile, Yersinia enterocolitica, E. hystolitica Kolera, toksin E.coli, rotavirus, adenovirus, keracunan makanan tipe toksin