Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Berdasarkan Union International Centre le Cancer (UICC) 1982, klasifikasi dan stadium tumor
ganas laring terbagi atas :
1. Supraglotis
2. Glotis
3. Subglotis
Yang termasuk subglotis adalah : dinding subglotis.
Klasifikasi dan stadium tumor berdasarkan UICC :
Sub glotis :
T is : tumor insitu
T 0 : tak jelas adanya tumor primer
T 1 : tumor terbatas pada subglotis
T 1a : tumor terbatas pada satu sisi
T 1b : tumor telah mengenai kedua sisi
T 2 : tumor terbatas di laring dengan perluasan pada satu atau kedua pita suara asli dengan
pergerakan normal atau terganggu
T 3 : tumor terbatas pada laring dengan fiksasi satu atau kedua pita suara
T 4 : tumor dengan kerusakan tulang rawan dan/atau meluas keluar laring.
GEJALA DAN TANDA
Gejala dan tanda yang sering dijumpai adalah :
1,2,3
Suara serak
Sesak nafas dan stridor
Rasa nyeri di tenggorok
Disfagia
Batuk dan haemoptisis
Pembengkakan pada leher
DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan :
1
1. Anamnese
2. Pemeriksaan THT rutin
3. Laringoskopi direk
4. Radiologi foto polos leher dan dada
5. Pemeriksaan radiologi khusus : politomografi, CT-Scan, MRI
6. Pemeriksaan hispatologi dari biopsi laring sebagai diagnosa pasti
DIAGNOSA BANDING
Tumor ganas faring dapat dibanding dengan :
1. TBC laring
2. Sifilis laring
3. Tumor jinak laring.
3
4. Penyakit kronis laring
2.9. Pengobatan Tumor Ganas Laring
Manajemen pasien kanker laring perlu mempertimbangkan usia pasien, kondisi umum, keputusan
pribadi pasien, fasilitas institusi yang melakukan terapi, lokasi dan stadium tumor.
Sehingga keputusan manajemen kanker laring melibatkan penilaian multidisiplin .
Pengobatan tumor ganas laring dapat berupa operasi, terapi radiasi atau keduanya, dapat juga
dengan kemoterapi atau obat-obat sitostatistika.
6
Sebagai patokan dikatakan stadium 1 dikirim untuk mendapatkan radiasi, stadium 2 dan 3
dilakukan operasi sedangkan stadium 4 dilakukan operasi dengan rekonstruksi, bila masih
memungkinkan dapat dikirim untuk mendapatkan radiasi
Pengobatan dengan operasi tergantung pada lokasi lesi primer dan stadium kanker.
a. Pengobatan Kanker Laring Stadium Awal
Kanker laring stadium awal (stadium I dan II) dapat diterapi dengan pembedahan atau radiasi
sebagai terapi single modaliti. Pada stadium ini kanker masih memberikan respon baik terhadap
radiasi, reseksi laser transoral atau operasi laring parsial. Angka kesembuhan primer diperkirakan
sekitar 80-85% dan jika ditambahkan pengobatan lini kedua angka kesembuhan >90%
Terapi radiasi diberikan pada penderita kanker laring glottis dan supraglottis stadium awal. Terapi
ini dilakukan lebih dari 5 sampai 8 minggu. Dengan terapi radiasi tentu saja akan menurunkan
angka kesakitan akibat operasi dan kualitas suara yang lebih baik setelah terapi meskipun suara
tidak akan kembali seutuhnya seperti semula. Terapi radiasi ini dapat menyebabkan terjadinya
kondronekrosis, edem laring dan kadang- kadang akan menginduksi tumor yang baru
Reseksi laser transoral menggunakan cairan mikrolaringoskop dimana tumor direseksi dari dari
laring dibawah kontrol frozen section (Lee, 2003). Operasi laring parsial merupakan modalitas
primer untuk kanker laring stadium awal untuk beberapa tahun dengan hasil yang memuaskan,
namun operasi ini memiliki angka kegagalan yang masih tinggi tergantung dari kondisi pasien dan
keahlian dokter yang menangani
b. Pengobatan kanker laring stadium lanjut.
Kanker laring stadium lanjut ( stadium III dan IV) dapat diterapi dengan dual-modality yaitu terapi
pembedahan dan radiasi.
7
Secara umum ada 3 jenis penanggulangan karsinoma laring yaitu pembedahan,
radiasi dan sitostatika, ataupun kombinasi daripadanya
I. PEMBEDAHAN
Tindakan operasi untuk keganasan laring terdiri dari :
5
A. LARINGEKTOMI
1. Laringektomi parsial
Laringektomi parsial diindikasikan untuk karsinoma laring stadium I yang tidak
memungkinkan dilakukan radiasi, dan tumor stadium II.
2. Laringektomi total
Adalah tindakan pengangkatan seluruh struktur laring mulai dari batas atas (epiglotis
dan os hioid) sampai batas bawah cincin trakea.
B. DISEKSI LEHER RADIKAL
Tidak dilakukan pada tumor glotis stadium dini (T1 T2) karena kemungkinan metastase
ke kelenjar limfe leher sangat rendah. Sedangkan tumor supraglotis, subglotis dan tumor
glotis stadium lanjut sering kali mengadakan metastase ke kelenjar limfe leher sehingga
perlu dilakukan tindakan diseksi leher. Pembedahan ini tidak disarankan bila telah
terdapat metastase jauh.
6
II. RADIOTERAPI
Radioterapi digunakan untuk mengobati tumor glotis dan supraglotis T1 dan T2 dengan
hasil yang baik (angka kesembuhannya 90%). Keuntungan dengan cara ini adalah laring
tidak cedera sehingga suara masih dapat dipertahankan. Dosis yang dianjurkan adalah
200 rad perhari sampai dosis total 6000 7000 rad.
2,10
Radioterapi dengan dosis menengah telah pula dilakukan oleh Ogura, Som, Wang, dkk,
untuk tumor-tumor tertentu. Konsepnya adalah untuk memperoleh kerusakan maksimal
dari tumor tanpa kerusakan yang tidak dapat disembuhkan pada jaringan yang
melapisinya. Wang dan Schulz memberikan 45005000 rad selama 46 minggu diikuti
dengan laringektomi total.
2
III. KEMOTERAPI
Diberikan pada tumor stadium lanjut, sebagai terapi adjuvant ataupun paliativ. Obat yang
diberikan adalah cisplatinum 80120 mg/m
2
dan 5 FU 8001000 mg/m
2
.
3
REHABILITASI
Rehabilitasi setelah operasi sangat penting karena telah diketahui bahwa tumor ganas
laring yang diterapi dengan seksama memiliki prognosis yang baik. rehabilitasi mencakup
: Vocal Rehabilitation, Vocational Rehabilitation dan Social Rehabilitation.
3
PROGNOSA
Tergantung dari stadium tumor, pilihan pengobatan, lokasi tumor dan kecakapan tenaga
ahli. Secara umum dikatakan five years survival pada karsinoma laring stadium I 90
98% stadium II 75 85%, stadium III 60 70% dan stadium IV 40 50%. Adanya
metastase ke kelenjar limfe regional akan menurunkan 5 year survival rate sebesar 50%
Daftar Pustaka
1. Hermani B. Abdurrahman H. Tumor laring. Dalam Soepardi EA, Iskandar N Ed.
Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher. Edisi ke-
5. Jakarta. Balai Penerbit FKUI. 2001
2. Ramalingam KK, Sreeramamoorthy B. A. Short Practice of Otolaryngylogy India :
All Publisher & Disatributor, 1993.
3. Lore JM. An Atlas of Head and Neck Surgery. Edisi ke-3 Philadelphia. WB Saunders.
4. Bailey BJ. Early Glottic Carcinoma. Dalam : Bailey BJ. Ed. Head and Neck Surgery
Otolaringology. Vol. 2. ed Philadelphia. JB Lippincot.
5. Lawson W, Biller HFM, Suen JY. Cancer of the Larynx. Dalam Myers EN, Suem JY.
Ed. Cancer of the Head and Neck. Churchill Livingstone.
6. Wright D. Total Laryngectomy. Dalam : Rob and Smith. Ballantine JC, Harrison
DFN Ed. Operative Surgery Nose and Throat. Edisi ke-4. London: Butterworths,
1986.
7. Hanna E, Suen JY. Larynx. Dalam : Closel G, Larson DL, Shah JP, Essential of Head
and Neck Oncology. New York Thieme, 1998.