Vous êtes sur la page 1sur 85

1

BAB I
Dasar dan Tujuan Asuhan Keperawatan Gerontik
A. Resume Permasalahan Pasien
1. Identitas Klien
Nama : Ny. R
Umur : 67 tahun
Alamat : Bogor / Jawa Barat
Pendidikan Terakhir : SMP
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku :Sunda
Agama : Islam
Status : Janda
2. Resume
Ny. R (67 tahun) memiliki masalah pada Nyeri dan mobilisasi,
klien mengatakan sering merasakan nyeri dibagian lutut (nyeri skala 4)
sejak tahun 2012, sebelum jatuh klien mengatakan sudah merasakan
nyeri dibagian lutut, tetapi nyeri tersebut hanya dibiarkan tidak pernah
diberi obat. Klien juga mengatakan bahwa mempunyai riwayat penyakit
rematik sejak tahun 2012. Klien mengatakan jika nyeri timbul klien
hanya mengelus-elus atau dipakaikan minyak angin tetapi hilangnya
hanya sebentar. Nyeri itu timbul ketika klien beraktivitas sangat lelah,
sehingga setelah aktivitas nyeri itu terkadang timbul. Saat ini klien juga
kesulitan untuk mobilisasi karena kaki klien sulit untuk digerakkan dan
mengangkat terutama kaki kiri klien hal ini dikarenakan klien 9 bulan
yang lalu pernah jatuh dikamar mandi. Klien mengatakan jatuh dikamar
mandi, sebelumnya klien merasakan nyeri dibagian lutut tersebut
ditambah ada binatang yang menghampiri klien. Saat ini untuk aktivitas
klien dibantu dengan menggunakan alat bantu tongkat, alat ini digunakan
untuk berjalan kekamar mandi. Ny. R juga pada saat pengkajian terlihat
lelah, mata berair, mengantuk, klien mengatakan jika malam hari klien
sulit tidur karena sering terbangun di malam hari karena pipis terus,
klien juga mmengeluhkan rasa gatal yang dirasakan selama 5 hari ini di
2
punggung dan lipatan paha klien, usaha yang klien lakukan adalah
menggaruknya, klien juga berkali-kali mengatakan jarang latihan kaki
karena takut jatuh lagi, masih takut menggerakkan kaki karena takut
jatuh. Maka dari itu Ny. R perlu diberikan asuhan keperawatan gerontik
karena supaya dalam memenuhi kebutuhan klien tidak terganggu dan
dapat beraktivitas semula.
B. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian
Osteoartritis atau rematik adalah penyakit sendi degeneratif dimana terjadi
kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan berhubungan dnegan
usia lanjut, terutama pada sendi-sendi tangan dan sendi besar yang menanggung
beban.
Secara klinis osteoartritis ditandai dengan nyeri, deformitas, pembesaran
sendi dan hambatangerak pada sendi-sendi tangan dan sendi besar. Seringkali
berhubungan dengan trauma maupun mikrotrauma yang berulang-ulang, obesitas,
stress oleh beban tubuh dan penyakit-penyakit sendi lainnya.
2. Penyebab (etiologi)
Etiologi penyakit ini tidak diketahui secara pasti. Namun ada beberapa
faktor resiko yang diketahui berhubungan dengan penyakit ini, antara lain;
a. Usia lebih dari 40 tahun
Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor penuaan
adalah yang terkuat. Akan tetapi perlu diingat bahwa osteoartritis bukan
akibat penuaan saja. Perubahan tulang rawan sendi pada penuaan berbeda
dengan eprubahan pada osteoartritis.
b. Jenis kelamin wanita lebih sering
Wanita lebih sering terkena osteosrtritis lutut dan sendi. Sedangkan laki-laki
lebih sering terkena osteoartritis paha, pergelangan tangan dan leher. Secara
keseluruhan, dibawah 45 tahun, frekuensi psteoartritis kurang lebih sama
antara pada laki-laki dan wanita, tetapi diats usia 50 tahunh (setelah
3
menopause) frekuensi osteoartritis lebih banyak pada wanita daripada pria.
Hal ini menunjukkan adanya peran hormonal pada patogenesis osteoartritis.
c. Suku bangsa
Nampak perbedaan prevalensi osteoartritis pada masingn-masing suku
bangsa. Hal ini mungkin berkaitan dnegan perbedaan pola hidup maupun
perbedaan pada frekuensi kelainan kongenital dan pertumbuhan tulang.
d. Genetik
e. Kegemukan dan penyakit metabolik
Berat badan yang berlebih, nyata berkaitan dengan meningkatnya resiko
untuk timbulnya osteoartritis, baik pada wanita maupun pria. Kegemukan
ternyata tidak hanya berkaitan dengan oateoartritis pada sendi yang
menanggung beban berlebihan, tapi juga dnegan osteoartritis sendi lain
(tangan atau sternoklavikula). Olehkarena itu disamping faktor mekanis
yang berperan (karena meningkatnya beban mekanis), diduga terdapat faktor
lain (metabolit) yang berpperan pada timbulnya kaitan tersebut.
f. Cedera sendi, pekerjaan dan olahraga
Pekerjaan berat maupun dengan pemakaian satu sendi yang terus menerus
berkaitan dengan peningkatan resiko osteoartritis tertentu. Olahraga yang
sering menimbulkan cedera sendi yang berkaitan dengan resiko osteoartritis
yang lebih tinggi.
g. Kelainan pertumbuhan
Kelainan kongenital dan pertumbuhan paha telah dikaitkan dengan
timbulnya oateoartritis paha pada usia muda.
h. Kepadatan tulang
Tingginya kepadatan tulang dikatakan dapat meningkatkan resiko timbulnya
osteoartritis. Hal ini mungkin timbul karena tulang yang lebih padat (keras)
tidak membantu mengurangi benturan beban yang diterima oleh tulang
rawan sendi. Akibatnya tulang rawan sendi menjadi lebih mudah robek.
4
3. Patofisiologi
4. Manifestasi klinik
Gejala utama dari osteoartritis adalah adanya nyeri pada sendi yang
terkena, etrutama waktu bergerak. Umumnya timbul secara perlahan-lahan. Mula-
mula terasa kaku, kemudian timbul rasa nyeri yang berkurang dnegan istirahat.
Terdapat hambatan pada pergerakan sendi, kaku pagi, krepitasi, pembesaran sendi
dn perubahan gaya jalan. Lebih lanjut lagi terdapat pembesaran sendi dan
krepitasi.
Tanda-tanda peradangan pada sendi tidak emnonjol dan timbul
belakangan, mungkin dijumpai karena adanya sinovitis, terdiri dari nyeri tekan,
gangguan gerak, rasa hangat yang merata dan warna kemerahan, antara lain;
5
a. Nyeri sendi
Keluhan ini merupakan keluhan utama. Nyeri biasanya bertambah dengan
gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa gerakan tertentu
kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri yang lebih dibandingkan gerakan
yang lain.
b. Hambatan gerakan sendi
Gangguan ini biasanya semakin bertambah berat dengan pelan-pelan sejalan
dengan bertambahnya rasa nyeri.
c. Kaku pagi
Pada beberapa pasien, nyeri sendi yang timbul setelah immobilisasi, seperti
duduk dari kursi, atau setelah bangun dari tidur.
d. Krepitasi
Rasa gemeretak (kadqang-kadang dapat terdengar) pada sendi yang sakit.
e. Pembesaran sendi (deformitas)
Pasien mungkin menunjukkan bahwa salah satu sendinya (lutut atau tangan
yang paling sering) secara perlahan-lahan membesar.
f. Perubahan gaya berjalan
Hampir semua pasien osteoartritis pergelangan kaki, tumit, lutut atau
panggul berkembang menjadi pincang. Gangguan berjalan dan gangguan
fungsi sendi yang lain merupakan ancaman yang besar untuk kemandirian
pasien yang umumnya tua (lansia).
5. Penatalaksanaan/ perawatan Osteoartritis, antara lain;
a. Medikamentosa
Tidak ada pengobatan medikamentosa yang spesifik, hanya bersifat
simtomatik. Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) bekerja hanya sebagai
analgesik dan mengurangi peradangan, tidak mampu menghentikan proses
patologis
b. Istirahatkan sendi yang sakit, dihindari aktivitas yang berlebihan pada
sendi yang sakit.
c. Mandi dengan air hangat untuk mengurangi rasa nyeri
6
d. Lingkungan yang aman untuk melindungi dari cedera
e. Dukungan psikososial
f. Fisioterapi dengan pemakaian panas dan dingin, serta program latihan
yang tepat
g. Diet untuk menurunkan berat badan dapat mengurangi timbulnya keluhan
6. Penelitian Terkait
dari hasil penelitian Mery dan Widyasari Massase, mandi air hangat,
kompres dingin atau kompres hangat merupakan langkah-langkah sederhana
dalam upaya menurunkan persepsi nyeri , membenarkan Ada perbedaan yang
signifikan pada penurunan skala nyeri setelah diberikan terapi kompres air
hangat pada lansia yang mengalami nyeri rematik.
C. Tujuan Asuhan Keperawatan gerontik
Tujuan dari asuhan keperawatan ini adalah setelah dilakukan tindakan
keperawatan diharapkan nyeri yang klien rasakan berkurang dan hilang serta
dapat melakukan mobilisasi secara mandiri tanpa gangguan menjadi kebutuhan
dasar manusia yang penting (Stockslager & Schaeffer, 2007).
D. Fokus Pengkajian dan Metode
Fokus pengkajian yang dilakukan yaitu secara holistik. Jadi pengkajian yang
digunakan secara menyeluruh dari semua sistem yang ada dan ditambah
pengkajian fisik jika diperlukan, pengkajian fungsional, kognitif, psikologis,
sosial, spiritual dan lingkungan.
7
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
A. PENGKAJIAN DAN PEMERIKSAAN FISIK
Nama Mahasiswa : Desi Suci Angraeni
Tempat Praktek : PSTW Budi Mulia
Tanggal : 23 Juni 2014 12Juli 2014
1. Data Biografi
Nama : Ny. R
Alamat :Jl. Lologok tengah nmr 155, Bogor
Tempat/Tgl Lahir :Bogor
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Sunda/Melayu
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah / Janda
Pendidikan : SMP
Orang Dapat Dihubungi
Nama :Yayah
Alamat :Menteng
2. Profil Keluarga
Hidup :ya/tidak
Status Kesehatan : tidak tahu
Umur :35 thun
Pekerjaan : -
Meninggal :-
Tahun Meninggal : -
Penyebab Kematian :-
Klien mengatakan suaminya pergi untuk bekerja di arab saudi tetapi
sampai saat ini tidak ada kabarnya, dan klien mendengar kabar bahwa
suaminya di arab saudi telah dijodohkan dan dinikahkan dengan
perempuan pilihan kakaknya
8
Anak-anak
Klien mengatakan tidak mempunyai anak
3. Profil Pekerjaan
Pekerjaan Saat Ini :Tidak bekerja
Pekerjaan Sebelumnya :Berdagang
Sumber Pendapatan : diberi keponakan atau sekasihnya dari panti
untuk kebutuhan sehari-hari
4. Lingkungan Tempat Tinggal
Tipe Tempat Tinggal :Kamar/Asrama (R. Mawar)
Jumlah Ruangan :2 Ruangan
Jumlah Lantai : 1 lantai
Jumlah Orang Yang Tinggal :1 kamar 20 orang
Derajat Privasi :privasi tidak terjaga, tempat tidur
tidak mempunyai sekat.
Tetangga terdekat :Ibu aminah
Keadaan Lingkungan didalam Panti:
a. Keadaan lingkungan di dalam panti (R.mawar)
1) Penerangan
Penerangandi Ruang Mawat termasuk dalam kategori cukup,
terdapat lampu yang cukup terang, terdapat jendela kaca dengan
tirai yang selalu dibuka setiap saat. Terdapat ruang berkumpul
yang menyantu dengan tempat tidur, terdapat alas untuk
berkumpul dan meja makan.
2) Kebersihan dan kerapihan
Kebersihan dalam wisma termasuk cukup, karena setiap pagi
lantai selalu di sapu dan di pel, kotoran di meja makan
dibersihkan setiap pagi. Alas hanya digelar jika lansia ingin
menonton tv.
3) Sirkulasi udara
Di ruang berkumpul sirkulasi udara cukup baik , udara dapat
keluar masuk melalui ventilasi dan pintu yang selalu terbuka
9
4) Keamanan
Lantai dalam ruangan terkadang kering terkadang basah, karena
ada lansia yang sehabis mandi atau mengambil air terlalu banyak
sehingga terjatuh dilantai, ini membuat resiko terpeleset jatuh
pada lansia . Tidak ada pegangan yang terbuat dari besi yang
ditempel di tembok. Hanya ada pada sisi jalan saat ingin kekamar
mandi. Didalam kamar mandi terdapat pegangan pada dinding
kamar mandi, terdapat bak mandi, dan WC yang dipakai adalah
WC duduk, lantai kamar mandi bersih &tidak licin.
5. Rekreasi/Penggunaan Waktu Luang
Hobi : menjahit
Keanggotaan organisasi : Tidak ikut
Mengisi waktu luang : menjahit
Liburan / Perjalanan :klien mengatakan tidak pernah mengikuti
rekreasi, selama 2 tahun belakangan hanya dijalanan jual baju bekas.
6. Sumber sumber/Penggunaan Sistem Pendukung
Keaktifan dalam kegiatan Keagamaan :Iya
Jenis Kegiatan Keagamaan : Pengajian
Orang Kepercayaan :Ibu Aminah(Teman
Sekamar)
Orang yang menolong ketika diperlukan :Ibu Titin
Dokter yang Sering Dikunjungi : dr. Pangabean
Rumah Sakit : -
Klinik : Klinik Panti
Pelayanan Kesehatan yang sering dikunjungi : Poliklinik Panti
7. Kebiasaan Ritual Keagamaan
Klien merupakan seorang yang beragama islam dan seorang muslimah,
klien rajin dalam mengaji dan mengerjakan solat.
10
8. Kebiasaan Sehari-hari (Termasuk kebiasaan ritual tidur):
Persepsi dan pemeliharaan kesehatan: klien mengatakan tidak dari dulu
tidak pernah sakit, klien hanya merasakan kadang pegal-pegal dikaki dan
nyeri dlutut,untuk nyeri lutut klien hanya mengelus-elus dan istirahat,
pusing klien mengobatinya dengan minum obat-obatan warung seperti
mixagrip, panadol dsb.
Pola nutrisi
Ny.R mengatakan bahwa ia biasanya makan 3 kali sehari dengan menu
nasi, sayur, dan lauk. Satu porsi makan klien selalu habis
Pola eliminasi:
Ny. R mengatakan BAK lebih sering malam hari, pada malam hari bisa 3
4 kali dan jika pagi sampai siang 2-3 kali. Untuk pola BAB klien
mengatakan BAB 1 kali sehari di pagi hari
Pola aktifitas dan latihan:
klien mengatakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti menyapu
dan membersihkan ruangan belum bisa karena kaki masih sulit untuk
berjalan dan harus meggunakan tongkat, jika berjalan lama klien sudah
gemetar. Untuk aktifitas mandi, makan dan berpindah klien sudah bisa
melakukan sendiri.
Pola tidur dan istirahat:
Ny.R mengatakan bahwa jarang tidur siang, jika tidur siang 1-2 jam.
Klien mengatakan pada malam hari susah tidur karena sering terbangun
untuk pipis, gelisah tidak tenang bisa tidur jam 02.pagi bangun jam
05.00.
Pola persepsi diri:
Klien mengatakan merasa minder dengan kekurangannya, klien nampak
selalu menutupi tangan kirinya yang mengalami kecacatan. Klien merasa
dirinya sudah gagal menjadi manusia, banyak yang belum dicapai dan
selalu gagal diperjalanan. Klien masih merasa takut untuk jalan jauh dan
latihan karena takut jatuh lagi.
Pola manajemen koping stress:
11
Ny.R mengatakan jika ada masalah klien lebih banyak diam dan sedikit
berbicara pada keponakanya atau pegawai disini, tetapi jika sakit klien
langsung bicara pada pegawai panti.
Sistem nilai dan keyakinan:
Ny.R mempercayai agamanya, Allah tuhan maha esa, klien menyakini
mempasarhkan hidupnya kedepan hanya kepada Allah.
9. Status Kesehatan Masa Lalu
Penyakit masa kanak-kanak: Menurut klien tidak pernah sakit saat kecil
Penyakit serius/kronis : tidak pernah
Perawatan di Rumah Sakit :pernah, karena jatuh dikamar mandi
tahun 2013
Operasi : Tidak pernah
Riwayat Obstetri :klien belum pernah melahirkan.
Klien mempunyai riwayat penyakit rematik sejak tahun 2012
10. STATUS KESEHATAN SAAT INI
Status Kesehatan Umum 1 tahun Terakhir
Nyeri dibagian lutut skala 4, kaki sakit, sulit digerakan bengkak,
pusing, sakit kepala dan gatal-gatal. Klien takut jatuh lagi jika kaki masih
sulit diangkat dan menekuk.
Status Kesehatan Umum 5 Tahun Terakhir
Pusing tujuh keliling, sakit kepala, pegal-pegal di kaki
Pengobatan yang dilakukan
Mixagrip, dosis 1 tablet dikonsumsi jika klien merasakan sakit kepala
saja.
Keadaan Umum
Kelelahan: Klien mengatakan saat ini sering merasa lelah setelah
melakukan aktivitas.
Perubahan BB setahun yang lalu :Menurut klien dan keluarga, klien
setahun yang lalu memiliki badan 45 kg pada saat masuk panti, saat ini
12
9bulan yang lalu turun menjadi 37 kg semenja sakit dan jatoh di kamar
mandi
Nafsu makan :klien mengatakan nafsu makan klien baik, makan selalu
habis 1 porsi 3 kali sehari
Kesulitan tidur: Klien mengatakan saat ini jika malam tidak bisa tidur,
baru bisa tidur sekitar jam 02.00 karena jika malem sering terbangun
untuk buang air kecil
Keringat malam:ada
Sering pilek/infeksi : Klien mengatakan jarang flu
Penilaian terhadap kesehatannya : Kesehatan klien menurun
dibuktikan klien sering pusing kepala dan nyeri pada sendi.
Kemampuan ADL: untu berjalan klien masih dibantu dengan tongkat dan
tidak mampu berjalan dan berdiri lama, untuk mandi klien dengan cara
duduk, sholat duduk melakukan aktivitas lainnya dengan duduk. Tetapi
klien melakukan aktiviasnya secara mandiri
Pemeriksaan TTV
Selasa, 24 juni
2014
Rabu, 25 Juni
2014
Kamis, 26 juni
2014
TD: 140/90
RR: 20
Nadi : 90
Suhu : 36.7
TD: 120/80
RR: 18
Nadi : 88
Suhu : 36.0
TD: 130/90
RR: 20
Nadi : 85
Suhu : 36.5
Alergi (catat zat tertentu dan reaksi)
Obat: tidak ada alergi obat
Makanan: ikan tongkol
Zat kontak: tidak ada
11. NUTRISI
24 jam diet recall (termasuk intake cairan):
06.30 : minum airputih
07.00 : nasi + sayur + lauk
13
10.00: minum the/kopi
12.30: makan nasi +sayur + lauk
13.00: makan snack ringan dan air putih
18.00: nasi + sayur + lauk
Air putih : 1500 ml /hari
3 kali makan 1 porsi , BAK = 1400 ml.
Diet Spesial, pembatasan makanan, makanan kesukaan
Tidak ada diiet khusus yang diberikan, klien mengatakan menyukai
semua makanan.
Riwayat kenaikan/kehilangan berat badan:
Klien sebelum sakit mempunyai berat badan 45 kg saat ini 37 kg terjadi
penurunan selama sakit 3 bulan yang lalu.
Pola konsumsi makanan:
3 kali sehari 1 porsi terdiri dari nasi, lauk dan sayur
Masalah yang mempengaruhi intake makanan (ketiadaan income,
kesulitan menelan/mengunyah, emosi, transportasi) : tidak ada masalah
TB: 140 cm
BB: 37 Kg
IMT (Indeks Massa Tubuh): 18.88
Kesimpulan IMT dalam batas Normal
Lingkar lengan : 23 cm
Lingkar perut : 73 cm
12. Riwayat Keluarga
Ny.R
67
14
Klien mengatakan klien adalah ke tiga dari 5 bersaudara, orang tua klien
meninggal sejak klien masih kecil. Klien mengatakan menikah dengan
suaminya pada usia 28 thun, suaminya lalu pergi kerja diarab saudi dan
terahkir klien mendapat kabar bahwa suaminya dipaksa menikah lagi oleh
kakanya di arab saudi. Klien tidak dikaruniai anak dari pernikahannya. Klien
tidak mau merepotkan keluarga dan keponakannya sehingga klien
memutuskan untuk tinggal dipanti.
13. Review Sistem
Tuliskan ya atau tidak untuk setiap tanda dan gejala dibawah:
Keadaan Umum Ya Tidak
Kelelahan
Perubahan berat badan selama 1 tahun terakhir
Perubahan nafsu makan
Demam
Keringat dimalam hari
Kesulitan tidur
Frekuensi influenza
Penilaian diri status kesehatan secara umum
Kemampuan melakukan aktifitas harian (activity daily living)
Kulit Ya Tidak
Lesi/Luka
Pruritus
Perubahan Pigmentasi
Perubahan tekstur
Nevi
Tanda memar
Perubahan rambut
Perubahan kuku
Kalus,
Pola penyembuhan luka
Lainnya : Kulit klien berwarna sawo matang, kulit keriput, terdapat
lesi disekitar ekstremitas dan edema diekstremitas bawah sebelah kiri
klien mengatakan seluruh tubuhnya gatal terutama dipunggung dan
lipatan paha.
Hematopoietic Ya Tidak
Perdarahan abnormal
Anemia
Riwayat tranfusi darah
Kepala dan Leher Ya Tidak
Sakit kepala
15
Trauma masa lalu
Kunang-kunag
Kekauan Leher
Nyeri
Masa Dileher
Gerakan Terbatas
Lainnya : kepala klien simetris, tidak teraba pembengkakan, tidak terlihat lesi, rambut
pendek dengan sebaran merata, terdapat uban. rambut ada yang rontok. leher tidak teraba
pembesaran KGB dan kelenjar tiroid.
Mata Ya Tidak
Perubahan daya penglihatan
Pemakaian kontak lensa/kacamata
Nyeri
Kelebihan air mata berlebihan
Pruritus
Bengkak sekitar mata
Diplobia
Rabun
Ptotophobia
Scotomata
Riwayat infeksi
Pengaruh terhadap aktifitas sehari-hari
Tidak bisa melakukan sesuatu penglihatan terganggu karena nyeri dan mata merah berair.
Mata klien simetris, konjungtiva anemis, sclera anikterik,Respon cahaya baik di kedua mata.
Telinga Ya Tidak
Perubahan pendengaran
Cairan telinga
Tinnitus
Vertigo
Penggunaan alat bantu
Riwayat infeksi
Tanggal terakhir pemeriksaan pendengaran
Kebiasaan perawatan pendengaran
Pengaruh terhadap aktifitas sehari-hari :Tidak mempengaruhi aktifitas
telinga klien simetris, terlihat bersih, respon pendengaran masih baik
Hidung dan Sinus Ya Tidak
Rinorea
Discharge
Epistaxis
Obstruksi
Snoring
Nyeri disinus
Alergi
Riwayat infeksi
16
Penilaian diri kemampuan alfaktori
Mulut dan Tengorokan Ya Tidak
Sakit tengorokan
Lesi
Suara serak
Perubahan suara
Kesulitan menelan
Perdarahan gusi
Karies gigi
Gangguan rasa
Kesulitan mengunyah
Alat-alat prostetik
Riwayat infeksi
Tanggal pemeriksaan gigi terakhir
Masalah gigi yang lainnya:
Payudara Ya Tidak
Masa
Nyeri
Bengkak
Cairan puting susu
Perubahan putting susu
Pemeriksaan payudara sendiri
Pernafasan Ya Tidak
Batuk
Nafas Pendek
Hemoptisis
Wheezing
Asma
Tanggal pemeriksaan terakhir x-ray dada
Lainnya : RR. 20x/permenit, suara pernavasan vesikulee, tidak ada retraksi dada,
pergerakan dada simetris
Cardiovaskular Ya Tidak
Nyeri dada
Palpitasi
Nafas pendek
Dispnea
Paroxymal nocturnal dyspnea
Ortopnea
Murmur
Edema
Varicosities
Claudication
Paresthesias
Perubahan warna kaki
Lainnya: suara jantung murni regular s1dan s2, TD 140/90 mmhg, Nadi 88x/menit, CRT<2
detik.
17
Gastrointestinal Ya Tidak
Dispagia
Rasa panas di perut (Heartburn)
Gangguan pencernaan
Nausea/muntah
Hematemesis
Perubahan nafsu makan
Ulcer
Diare
Konstipasi
Melena
Hemoroid
Perdarahan rektal
Lainnya : BB 40 kg, bising usus : 12 x/mnt, distensi abdomen tidak ada
Perkemihan Ya Tidak
Disuria
Frekuensi kemih
Hematuria
Poliuria
Oligouria
Nokturia
Inkontinensia
Nyeri saat berkemih
Infeksi
Keluhan lainnya
Organ Reproduksi Wanita Ya Tidak
Lesi
Cairan abnormal, sebutkan
Rasa panas saatn berkemih
Perdarahan paska koitus
Nyeri pelvis
Sistokel
Infeksi
Riwayat haid, sebutkan usia 14 tahun
Riwayat menopause, sebutkan usia 45 tahun
Keluhan lain, sebutkan sakit bagian perut sebelum haid
Muskuloskeletal Ya Tidak
Nyeri sendi
Kaku sendi
Bengkak pada sendi
Deformitas
Kram
Otot lemah
Nyeri tulang belakang
Pola latihan/olah raga
Pengaruh terhadap ADL
18
ekstermitas atas, bentuk simetris, tidak terdapat edema atau pembengkakan tangan sebelah
kiri mrngalami kecacatan. tonus otot 5I5. pergerakan efektif, reflek bisep dan trisep baik
ekstermitas bawah bentuk simetris, tidak terdapat edema, terdapat pembengkakan di area
lutut sebelah kiri, dan klien mengeluh nyeri di lutut sebelah kiri bila beraktifitas terutama
bila sedang dingin. tonus otot 3I5
General nervous system Ya Tidak
Sakit kepala
Kejang
Sinkope
Paralisis
Masalah koordinasi
Paresis
Tic/tremor/kaku
paresthesis
Injuri kepala
Masalah pada daya ingat
raut wajah simetris, pergerakkan mata lapang pandang terbatas kesebah kanan, pupil dilatasi
O 2mm, pendengaran masih dapat mendengar dengan baik, pengecapan masih bisa
mengecap dengan baik, klien masih dapat mengunyah dan menelan dengan baik.
Sistem endokrin Ya Tidak
Intoleransi terhadap panas
Intolerasi dingin
Goiter
Pigmentasi kulit
Perubahan rambut
Polifagia
Polidipsi
Poliuri
Psikososial Ya Tidak
Cemas
Depresi
Insomnia
Kawatir
Ketakutan
Masalah dengan pengambilan keputusan
Lainnya : Pengkajian nyeri (metode, PQRST-Provocation or palliation, Quality,
Region, Severity, timing) : Wajah klien tampak menahan nyeri , P= nyeri
bertambah saat beraktifitas , Q= nyeri tajam seperti tertekan tekan, R= nyeri
dirasakan pada lutut kiri , S = skala nyeri 4 dari 1-10, T= nyeri dirasakan hilang
timbul.
19
Koping mekanisme yang sering digunakan:
Klien mengatakan jika ada masalah lebih baik diam, tetapi terkadang cerita
dengan pegawai panti atau teman sekamarnya ny.A
Stres saat ini:
Klien mengatakan saat ini terpikirkan sakitnya takut tidak bisa jalan seperti
biasanya, takut jika jatuh lagi
14. Pengkajian Status fungsional
Katz Index of ADL
No. Aktivitas Mandiri (1) Tergantung (0)
1 Mandi di kamar mandi (menggosok,
membersihkan, dan mengeringkan badan)
1
2 Menyiapkan pakaian, membuka dan
mengeringkannya
1
3 Memakan makanan yang telah disiapkan 1
4 Memelihara kebersihan diri untuk penampilan
diri (menyisir rambut, mencuci rambut,
mengosok gigi, mencukur kumis)
1
5 Buang air besar di WC (membersihkan dan
mengeringkan daerah bokong)
1
6 Dapat mengontrol pengeluaran feses (tinja) 1
7 Buang air kecil dikamar mandi (membersihkan
dan mengeringkan daerah kemaluan)
1
8 Dapat mengontrol pengeluaran air kemih 1
9 Berjalan dilingkungan tempat tinggal atau
keluar rumah tampa alat bantu, seperti tongkat.
0
10 Menjalankan ibadah sesuai agama dan
kepercayaan yang dianut
1
11 Melakukan pekerjaan rumah, seperti: merapikan
tempat tidur, mencuci pakaian, memasak dan
membersihkan ruangan
0
12 Berbelanja untuk kebutuhan sendiri atau
keluarga
0
13 Mengelola keuangan (menyimpan dan
menggunakan uang sendiri)
1
14 Menggunakan transportasi umum dalam
berpergian
0
15 Menyiapkan obat dan meminum obat sesuai
dengan aturan (takaran obat dan waktu minum
obat tepat)
1
16 Merencanakan dan mengambil keputusan untuk
kepentingan keluarga dalam hal penggunaan
uang, aktivitas social yang dilakukan dan
kebutuhan akan pelayanan kesehatan.
1
20
17 Melakukan aktivitas diwaktu luang (kegiatan
keagamaan, social, rekreasi, olahraga, dan
meyalurkan hobi)
0
Analisa Hasil :
Poin 13 17 = Mandiri
Poin 0 12 = Ketergantungan
Ny. R memiliki poin 12 artinya dalam melakukan aktivitas klien memerlukan
bantuan orang lain
15. Pengkajian Status Kognitif/Afektif
The Short Portable Mental Status Questionnarie
+ - Pertanyaan Jawaban
+ Tanggal berapa hari ini? (Hari, tanggal, tahun) 26 Juli 2014
+ Hari apa sekarang? Selasa
+ Apa nama tempat ini? Tresna Werdha
- Berapa nomor rumah anda? Tidak ingat
+ Dimana alamat anda? Jl. Lologok bogor
+ Berapa umur anda? 67
- Kapan anda lahir? Tidak ingat
+ Siapa presiden anda sekarang? SBY
+ Siapa presiden sebelumnya? Megawati
+ Siapa nama kecil ibu anda? Mak Enah
Jumlah kesalahan total: 2
Keselahan 0-2 : fungsi intelektual utuh
Kesalahan 3-4 : kerusakan intelektual ringan
Kesalahan 5-7 : kerusakan intelektual sedang
Kesalahan 8-10 : kerusakan intelektual berat
16. Pengkajian Status Afektif
The Short Geriatric Depression Scale.
No Item Ya Tidak
1. Apakah Anda merasa nyaman dalam kehidupan ini
2. Apakah Anda mengalami perubahan dalam melakukan
aktifitas dan hobi

3. Apakah Anda merasa hidup ini hampa


4. Apakah Anda sering merasa bosan
5. Apakah Anda optimis terhadap masa depan
6. Apakah Anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi
7. Apakah Anda merasa bahagia sepanjang waktu
21
8. Apakah Anda sering merasa sendirian
9. Apakah Anda lebih senang berada dirumah dari pada
keluar rumah dan mengerjakan sesuatu yang baru

10. Apakah Anda mempunyai masalah dengan daya ingat


11. Apakah Anda merasa senang dengan kehidupan saat ini
12. Apakah Andamerasa tidak berharga
13. Apakah Anda saat ini bersemangat
14. Apakah Andamerasa situasi anda tidak harapan?
15. Apakah Anda merasa orang lain lebih baik dari pada
anda?

Jika Nilai 8 atau lebih jawaban Ya, Maka terindikasi deprei


Ya untuk Pertanyaan Positif dikurangi 1
Nilai 7 : Klien tidak terindikasi Depresi
17. Pengkajian Sosial
Family APGAR (Adaptation, Partnership, Growth, Affection, Resolve)
ITEM
Hampir
tidak pernah
(0)
Kadang-
kadang
(1)
Hampir
Selalu
(2)
A Saya puas dengan keluarga saya
bersedia memberikan bantuan saat
saya ditimpa masalah/kesulitan

P Saya puas dengan bagaimana keluarga


saya membicarakan sesuatu dan
berbagi masalah dengan saya

G Saya puas dengan kebebasan yang


diberikan keluarga saya untuk
mengambil keputusan dan
mengembangkan kemampuan yang
saya miliki

A Saya puas dengan kehangatan/kasih


sayang yang diberikan keluarga saya
dan respon terhadap perasaan saya
(missal emosi, marah, sedih, atau
cinta)

R Saya puas dengan waktu yang


disediakan keluarga untuk menjalin
kebersamaan

Analisa Hasil
0 3 : Disfungsi Keluarga Berat
4 6 : Disfungsi Keluarga ringan
7 10 : Disfungsi Keluarga Baik
22
18. Laboratory Data
GDS pada tanggal 23 Mei 2014 : 118
B. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
1 Ds:
klien mengatakan sering nyeri di lutut
sebelah kiri
kaki tidak bisa diangkat yang sebelah
kiri. Klien mengatakan kakinya
sepertin ini semenjak jatuh 9 bulan
yang lalu.
Klien mengatakan sering bunyi
(kretek) pada saat kaki bergerak.
Do:
Wajah klien tampak menahan nyeri
P= nyeri bertambah saat
beraktifitas
Q= nyeri tajam seperti
tertekan
R= nyeri dirasakan pada lutut kiri
S = skala nyeri 4 dari 1-10
T= nyeri dirasakan hilang timbul
Klien tampak memijat mijat lutut
kiri
terdapat nyeri lutut pada saat
menggerakkan kaki sebelah kiri
Kaki tidak bisa ditekuk, tampak
dibagian lutut edem.
Klien mempunyai riwayat rematik
sejak 2012
Asam Urat : 5.0
Deformitas sendi Nyeri akut
23
TD: 140/90
RR: 20
Nadi : 90
Suhu : 36.7
2 Ds:
Klien mengatakan kaki kirinya
sulit diangkat, tidak bisa ditekuk
dan jalan masih menggunakan
tongkat.
Do:
Tampak klien lebih banyak duduk
Tampak otot sebelah kiri lebih kecil
ditempat tidur, jalan menggunakan
alat bantu, terjadi kelemahan di
ekstremitas kiri bawah.
Klien tampak melakukan kegiatan
(sholat, makan ditempat tidur)
Klien tidak mampu mengangkat kaki
kirinya dan menahan tahanan
Kekuatan Tonus otot :
5555 5555
R 5555 3333 L
Kelemahan otot Hambatan Mobilitas
Fisik
3 Data Subjektif
Klien mengatakan merasa gatal-gatal
di seluruh tubuh, gatal dirasakan
setiap hari dan terus-menerus.
Klien mengatakan merasa tidak
nyaman,
Klien mengatakan upaya untuk
mengurangi rasa gatal ialah dengan
Faktor biologis Gangguan rasa
nyaman;gatal
24
menggraruk
Data objektif :
Kulit klien tampak memerah.
Pada bagian punggung badan dan
selangkangan tampak pritus.
Pus (-), Darah (-), Bau (-), pruitus (+)
4 Data Subjektif:
Klien mengatakan 9 bulan yang lalu
pernah jatuh dikamar mandi, klien
mengatakan takut jatuh lagi.
Data Objektif:
Klien tampak menggunakan tongkat
untuk berpindah
Kaki klien tidak bisa mengangkat dan
menekuk dengan sendiri pada kaki
sebelah kiri.
Tampak tangan sebelah kiri
mengalami kecacatan.
Skor jatuh : 9 (Resiko Sedang)
Resiko Jatuh
5 Data Subjektif
Klien mengatakan sering terbangun di
malam hari karena pipis terus.
Klien mengatakan baru tidur sekitar
jam 1 atau jam 2 pagi
Data Objektif :
klien terlihat lemas, banyak diam,
mata berair merah, siang lebih banyak
tidur.
Urgensi urine Gangguan pola tidur
6 Data Subjektif :
Klien merasa minder dengan keadaan
Gambaran diri,
kegagalan
Harga Diri Rendah
25
tangannya yang memiliki kekurangan,
klien mengatakan merasa gagal
menjadi manusia, klien juga
mengatakan kecewa suaminya pergi
dan menikah lagi.
Kecewa dengan kakak iparnya yang
menyuruh suaminya kakanya pergi ke
arab dan menikah lagi
Data Subjektif :
Klien terlihat lebih banyak menunduk
ketika bicara,
tampak tangan sebelah kiri selalu
ditutupi oleh kain .
klien jarang keluar kamar.
26
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d deformitas sendi
2. Hambatan Mobilitas Fisik b.d kelemahan otot
3. Gangguan Rasa Nyaman : Gatal b.d zat biologis
4. Resiko Jatuh
5. Gangguan Pola Tidur b.d urgensi urine
6. Harga Diri Rendah b..d gambaran diri, kegagalan
D. RENCANA KEPERAWATAN
No/tgl Diagnosa
Tujuan
Rencana Keperawatan (NIC) TTD
Umum Khusus
1 Nyeri Akut
b.d
deformitas
sendi
Setelah dilakukan
aasuhan
keperawatan
selama 4 x 24 jam
nyeri sendi klien
dapat berkurang,
dengan criteria:
Dalam waktu 4x 24 jam
pertemuan nyeri sendi
klien dapat berkurang,
dengan Kriteria:
- nyeri lutut klien
berkurang.
- Skala nyeri 1
1. Diskusikan dengan klien mengenai
karakteristik dan penyebab rasa nyeri pada
sendi klien.
2. Anjurkan klien untuk beristirahat yang
cukup, dan menghindari aktivitas yang
melelahkan.
3. Anjurkan klien untuk menghindari mandi
desi
27
- Klien
menunjukkan
berkurangnya
nyeri dengan
teknik relaksasi
- klien dapat
beraktivitas
kembali
dimalam hari.
4. Ajarkan klien teknik relaksasi untuk
mengurangi rasa nyeri
5. Anjurkan klien untuk memberi kompres
pada sendi yang bengkak dan nyeri. (
kompres hangat bila nyeri, bengkak, tidak
berwarna merah, dan kompres dingin bila
sendi nyeri, bengkak dan berwarna merah).
2 Hambatan
Mobilitas
Fisik b.d
kelemahan
otot
ekstremitas
Setelah dilakukan
aasuhan
keperawatan
selama 7 x 24 jam
klien mampu
melakukan
ambulasi secara
mandiri dengan
kriteria hasil :
Klien mampu
Setelah dilakukan
aasuhan keperawatan
selama 7 x 24 jam klien
tanda dan gejala
hambatan mobilisasi
dapat terarasi dengan
kriteria hasil :
- Klien tidak
mengeluh nyeri pada
saat bergerak
1. Monitoring vital sign sebelm/sesudah
latihan dan lihat respon pasien saat
latihan
2. Bantu klien untuk menggunakan tongkat
saat berjalan dan cegah terhadap cedera
3. Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
4. Laih ROM aktif
5. monitor lokasi ketidaknyamanan atau
nyeri selama gerakan atau aktivitas
6. lindungi pasien dari trauma selama
desi
28
beraktivitas secara
mandiri tanpa
bantuan
,
- Klien mamupu
menukuk dan
mengangkat kakinya
secara mandiri
- klien mampu
berjalan mengeliingi
kamar
latihan
7. bantu pasien untuk mengoptimalkan
posisi tubuh untuk gerakan pasif atau
aktif
8. Latih pasien dalam pemenuhan
kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai
kemampuan
3 Gangguan
Rasa
Nyaman :
Gatal
b.d faktor
biologis
Setelah dilakukan
asuhan
keperawatan
selama 4x24 jam
Gangganguan rasa
nyaman ;gatal
dapat teratasi
dengan kriteria :
- Klien
mengatakan
merasa
Setelah diberi asuhan
keperawatan selama 4
x24 jan gejala gangguan
rasa nyaman : gatal
teratasi dengan kH
Kh :
- Gatal tidak ada
- Lesi pada kulit tidak
ada
- Pigmentasi kulit
baik
1. Mengakaji penyebab gatal yang
dirasakan
2. Letakkan pengkajian fisik untuk
mengidentifiksi gangguan pada kulit
3. Anjurkan klien untuk menggunakan
pakaian yang nyaman tidak ketat
berbahan catton
4. Anjurkan klien untuk meminimalkan
keringat dengan menghindari
lingkungan yang panas.
Kolaborasi :
desi
29
nyamandan rasa
gatal berkurang
- Kulit tidak memerah
- Klien tidak
menggaruk-garuk
Berikan obat antipruritus sesuai indikasi.
4 Resiko
Jatuh
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 7 x 24
Klien tidak
mengalami jatuh
dengan kriterian
hasil:
Kejadian jatuh
tidak terjadi
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 7 x 24Klien tidak
mengalami jatuh dengan
kriterian hasil :
- Lantai tidak licin
- Klien mampu
menjelaskan
cara/metode
untukmencegah
injury/cedera
- Klien mampu
menjelaskan factor
risiko dari
lingkungan/perilaku
personal
NIC : (Manajemen lingkungan)
1.Sediakan lingkungan yang aman untuk
pasien
2.Identifikasi kebutuhan keamanan pasien,
sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi
kognitif pasien dan riwayat penyakit
terdahulu pasien
3.Menghindarkan lingkungan yang berbahaya
(misalnya memindahkan perabotan)
4.Memasang side rail tempat tidur
5.Menyediakan tempat tidur yang nyaman
dan bersih
6.Memberikan penerangan yang cukup
desi
30
- Mampu mengenali
perubahan status
kesehatan
5 Gangguan
pola tidur
b.d urgensi
urine
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan dalam
3 x24 jam pola
tidur normal
dengan kriteria
hasil :
klien tidak
terbangun saat tidur
kebutuhan tidur
klien terpenuhi
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
dalam 3 x24 jam pola
tidur normal dengan
kriteria hasil :
Klien mengatakan tidur
dengan nyenyak
Mandiri :
1. Kaji kebiasaan tidur pasien biasanya dan
catat hubungan faktor-faktor fisik (batuk
saat tidur dan sesak, urgensi urin)
2. Berikan tempat tidur yang nyaman.
3. Dorong posisi yang nyaman dan bantu
dalam mengubah posisi.
4. Monitor kegiatan yang dapat membuat
lelah untuk mencegah kelelahan yang
berlebih
5. Bantu menghilangkan situasi yang
membuat stress sebelum tidur
6. Instruksikan pasien untuk relaksasi
Kolaborasi :
Berikan berikan sedatif sesuai indikasi
desi
31
6 Harga diri
rendah
situasional
b.d
gangguan
gambaran
diri,
kegagalan
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 7x24 jam
harga diri pasien
akan meningkat
dengan Kriteria:
- Verbalisasi
penerimaan diri
- Penerimaan
keterbatasan diri
- Tingkat
percaya diri
naik
- Berpartisipasi
dalam hubungan
sosial dengan
sifat terbuka
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 7x24 jam harga
diri pasien akan
meningkat dengan
Kriteria :
Klien aktif dalam
kegiatan
Menerima
keterbatasannya tidak
menutupi
Mandiri
1. Observasi perilaku klien
2. Eksplorasi klien terhadap kritik diri
3. Dorong klien untuk mengungkapkan
perasaannya
4. eksplorasi keberhasilan yang pernah
dicapai klien
5. berikan reward positif terhadap
keberhsilan dan kelebihan klien
6. yakinkan klien bahwa klien mampu
menghadapi situsi apapun
7. evaluasi bersama klien perilaku yang dulu
dan sekarang
8. bantu klien untuk menyusun tujuan hidup
yang realistik
9. fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang
dapat meningkatkan harga diri
10. libatkan klien dalam kegiatan
desi
32
E. IMPLEMENTASI dan EVALUASI
HARI/ TGL
No.
DX
IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
Jumat / 27
Juli 2014
1
1. Mendiskusikan dengan Ny.R mengenai penyebab nyeri.
S : Klien mengatakan nyeri timbul kadang-kadang sejak tahun
2013. Semenjak jatuh nyeri dan bengkak makin menjadi
O : Klien tampak mengelus2 daerah yang nyeri, Skala nyeri 4.
Klien tampak menunjukkan daerah nyeri, Bengkak
didaerah lutut, panas (-), kemerahan (-)
2. Menganjurkan klien untuk beristirahat yang cukup, dan
menghindari aktivitas yang melelahkan.
S: Klien mengatakan tidak melakukan kegiatan yan berat
O : klien tampak mengerti yang dianjurkan perawa
3. Memberikan kompres pada daerah lutut klien
yangbengkak dan nyeri dengan kompres air hangat
S : Klien mengatakan nyeri berkurang, lutunya lebih terasa
S :
Klien mengatakan nyeri sudah sejak 2013
timbul kadang-kadang, ada riwayat rematik
sejak tahun 2012, semenjak jatuh nyeri klien
makin berasa dan bengkak
Klien mengatakan setelah dikompres kaki lebih
ringan, nyeri berkurang
O :
Klien tampak lebih nyaman
Skala nyeri 4
Bengkak Masih, kemerahan (-), panas (-)
A: Nyeri belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Berikan kompres air hangat pada area
desi
33
ringan
O : Klien tampak nyaman, tampak bengkak berkurang skala
nyeri 4
lutut yang bengkak
Beri klien informasi tentang nyeri sendi
Jumat / 27
Juli 2014
2
1. Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
S: klien mengatakan sulit kaki kiri digerakan, jalan masih
menggunakan tongkat dan takut jatuh.
O : tampak kaki klien tidak mampu mengangkat tonus otot 3/5
2. Melakukan latihan ROM aktif/pasif
S : klien mengatakan sedikit nyeri, kaki kiri terasa lebih ringan.
O: klien tampak nyaman, lutut masih belum sepenuhnya bisa
menekuk, klien tampak berusaha melakukan secara
mandiri
3. Mengukurvital sign sebelm/sesudah latihan dan lihat
respon pasien saat latihan
S : klien mengatakan tidak pusing
O : TTV sebelum : TD : 140/80 N:80, R 20,
Setelah: TD : 140/90, N 92, R: 21
S:
klien mengatakan sulit kaki kiri digerakan, jalan
masih menggunakan tongkat dan takut jatuh.
klien mengatakan setelah dilakukan latihan
sedikit nyeri, kaki kiri terasa lebih ringan, sudah
sedikit-sedikit bisa diangkat walaupun dibantu
suster
klien mengatakan tidak pusing
klien mengatakan bisa kekamar mandi sendiri
tanpa dibantu
O :
tampak kaki klien tidak mampu mengangkat
tonus otot 3/5
klien tampak nyaman pada saat latihan ROM,
desi
34
4. Membantu klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan
dan cegah terhadap cedera
S : klien mengataakan bisa melakukan sendiri
O : klien tampak berjalan pelan-pelan kekamar mandi
lutut masih belum sepenuhnya bisa menekuk,
klien tampak berusaha melakukan secara
mandiri
TTV sebelum : TD : 140/80 N:80, R 20,
Setelah ROM : TD : 140/90, N 92, R: 20
klien tampak berjalan pelan-pelan kekamar
mandi
A :Hambatan Mobilitas Fisik belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
- Latih ROM aktif/pasif
- Ukur TTV sebelum dan sesudah latihan
- Kaji adanya efek cedera saat latihan
Bantu klien dalam memenuhi ADL
Jumat / 27
Juli 2014
3
1. Mengkaji penyebab gatal yang dirasakandan melakukan
pengkajian fisik untuk mengidentifiksi gangguan pada
kulit
S : klien mengatakan gatal-gatal diseluruh tubuh, terutama di
S :
klien mengatakan gatal-gatal diseluruh tubuh,
terutama di lipatan paha, tiba-tiba gatal, sehabis
makan ikan tongkol terkadang juga gatal
desi
35
lipatan paha, tiba-tiba gatal, sehabis makan ikan tongkol
terkadang juga gatal
O: klien tampak menggaruk badannya, terdapat lesi disekitar
tubuh klien
2. Menganjurkan klien untuk mengeringkan badan sehabis
terkena air dan Memberikan bedak herocyn ke seluruh
tubuh klien
S : klien mengatakan agak lebih dingin, gatal sedikit berkurang
O: klien mengerti apa yang di anjurkan perawat
klien mengatakan masih gatal badanya
O :
Tampak klien masih menggaruk-garuk
badannya
Klien tampak mengerti yang dianjurkan oleh
perawat untu mengeringkan tubuhnya
A : Gangguan Rasa Nyaman belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Anjurkan klien untuk mandi
Beri klien bedak herocyn diseluruh tubuh
Hari/TgL No. Dx Implementasi Evaluasi Ttd
Senin/30
Juni 2014
1 1. Memberikan kompres pada daerah lutut klien yang
bengkak dan nyeri dengan kompres air hangat.
S :
klien mengatakan nyerinya sedikit berkurang
desi
36
S : klien mengatakan lebih ringan kakinya
O : klien tampak nyaman
2. Menganjurkan klien untuk beristirahat yang cukup, dan
menghindari aktivitas yang melelahkan.
S : klien mengatakan tidak banyak mengikuti kegiatan, jika
jalan jauh lelah istirahat
O : klien tampak mengerti yang perawat jelaskan
3. Menanyakan kepada klien tentang nyeri yang dirasakan
setelah di beri kompres.
S : klien mengatakan nyerinya sedikit berkurang
O : skala nyeri 3, bengkak (+)
kakinya lebih ringan digerakkan
klien mengatakan tidak banyak bergerak dan
mengikuti kegiatan
O :
Skala nyeri 3, bengkak (+)
Kemerahan tidak ada, panas (-)
Klien tampak nyaman pada saat melakukan
kompres air hangat
A: nyeri teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi : pertahankan tindakan
mengurangi rasa nyeri pada klien
- Berikan kompres air hangat pada area
lutut yang bengkak
I :
memberikan kompres air hangat pada daerah
nyeri dan bengkak
37
E : klien mengurangi rasa nyeri dengan
mengompres bagian nyeri menggunakan air
hangat, teknik relaksasi.
Senin/30
Juni 2014
2 1. Mengukur vital sign sebelum/sesudah latihan
S : -
O :
TTV sebelum : 130/80, N 76, R 18
TTV sesudah : 130/90, N 80, R 18
2. Melakukan latihan ROM aktif/pasif
S : klien mengatakan lebih ringan kakinya digerakan, tetapi
masih sedikit kaku
O : klien tampak aktif mengikuti latihan, kaki klien masih
belum mampu mengangkat secara mandiri, tonus otot
5/3
3. Membantu klien untuk menggunakan tongkat saat
berjalan dan cegah terhadap cedera
S : klien mengatakan lebih ringan kakinya
digerakan, tetapi masih sedikit kaku
O : klien tampak aktif mengikuti latihan, kaki
klien masih belum mampu mengangkat secara
mandiri, tonus otot 5/3
TTV sebelum : 130/80, N 76, R 18
TTV sesudah : 130/90, N 80, R 18
A : hambatan mobilitas fisik belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Latih ROM aktif/pasif
- Ukur TTV sebelum dan sesudah latihan
- Kaji adanya efek cedera saat latihan
- Bantu klien dalam memenuhi ADL
I : melakukan ROM, mengkaji kekuatan otot
klien, melakukan ttv sbelum dan sesudah latihan
desi
38
ROM
E : melatih mobilisasi klien dengan melakukan
latihan ROM
Senin/30
Juni 2014
3 1. Mengkaji keluhan gatal yang klien rasakan
S : Klien mengatakan masih gatal
O : tampak menggarukkan tubuhnya
2. Menganjurkan klien untuk mengeringkan badan sehabis
terkena air
S : Sekarang selalu mengeringkan badan sampai kering,
klien mengatakan kemarin diberikan salep oleh dokter,
O : tampak tubuh klien kering tidak lembab di punggung
dan lipatan paha
3. Memberikan bedak herocyn ke seluruh tubuh klien
S : klien mengatakan lebih adem setelah diberikan bedak.
O : klien tampak masih menggaruk-garuk tubuhnya,
priuritus (+)
S :
Klien mengatakan gatal masih dirasakan
dipunggung dan lipata paha
Lebih adem setelah diberikan bedak
O :
Tampak klien masih menggaruk-garuk tubuhnya
A: Gangguan rasa nyaman : gatal teratasi
sebagian
P : Pertahankan tindakan mengatasi rasa gatal
paada klien
I :
- mengolesi salep
- Mentaburi bedak salicyl
E : Klien mengatasi rasa gatal dengan mandi
Mentaburi bedak salicyl
desi
Senin/30 4 1. Menyediakan lingkungan yang aman untuk pasien : S : klien mengatakan selalu menggunakan desi
39
Juni 2014 mengeringkan lantai dari air
S : lantai nya basah
O : lantai tampak kering setelah di pel
2. Mendekatkan tongkat pada tempat tidur klien
S : klien mengatakan tongkatnya selalu didekat klien
O : tampak tongkat selalu berada disamping klien,
3. Menyarankan klien memposisikan tubuh jangan terlalu
pinggir ditempat tidur untuk mengurangi resiko jatuh
S : kien mengatakan iya
O : klien tampak menggeserkan tubuhnya lebih dalam pada
tempat tidur, tidak ada laporan insiden jatuh
tongkat untuk berjalan
Tongkat selalu ada disamping tempat tidur, klien
masih takut jatuh lagi sehingga berjalan masih
takut
O : lantai tampak kering, terdapat penyangga
besi di sekitar kamar
Tidak ada lapora insiden jatuh
Skore jatuh : resiko sedang
A : resiko jatuh tidak terjadi
P: lanjutkan intervensi
- Pertahankan lingkungan yang aman bagi
klien
- Bantu klien dalam memenuhi ADL
I :
- mengeringkan lantai dari air
- mengkaji kebutuhan klien sesuai kondisi
fisik
40
- membantu klien memnuhi adl
- mempertahankan kondisi aman bagi
klien
E : klien tidak jatuh, selalu memakai tongkat
Senin/30
Juni 2014
5 1. Mengkaji kebiasaan tidur pasien biasanya dan catat
hubungan faktor-faktor fisik (batuk saat tidur dan sesak,
urgensi urin)
S : klien mengatakan tidak bisa tidur karena sering
terbangun untuk pipis, klien mengatakan lelah dan takut
jatuh jika harus bulak-balik kekanar mandi
O :-
2. Menganjurkan klien untuk menggunakan pampers agar
klien tidak perlu kekamar mandi.
S : klien mengatakan iya
O : klien tampak tidak memakai pampers
S :
Klien mengatakan tidak bisa tidur semalam
Klien mengatakan terbangun karena sering pipis
ke kamar mandi
Klien mengatakan jika sudah terbangun tidak
bisa tidur lagi
Klien mengatakan lelah jika harus bulak-balik
kekamar mandi
Klien mengatakan iya nanti jika tidur
menggunakan pampers
O : klien tampak lebih banyak tertidur di siang
hari
Mata tampak lelah, berair.
desi
41
A : gangguan pola tidur belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- anjurkan klien menggunakan pampers
- tanyakan pada klien kebiasan yang
dilakukan sebelum tidur
- ajarkan teknik relaksasi dan berdoa
I :
menganjurkan klien menggunakan pampes saat
hendak tidur
menanyakan kebiasaan klien sebelum tidur
mengajrkan klien relaksasi dan berdoa
E : pola tidur klien dapat berubah lebih baik
dengan menggunakan pampes sebelum tidur,
berdoa dan teknik relaksasi
Senin/30
Juni 2014
6 1. Mendorong klien untuk mengungkapkan perasaannya
2. Mendiskusikan bersama klien keberhasilan yang
pernah dicapai klien
S :
Klien mengatakan minder dengan keadaan
seperti ini
Kecewa dengan suaminya, merasa gagal sebagai
desi
42
3. Memberikan reward positif terhadap keberhsilan dan
kelebihan klien
4. Meyakinkan klien bahwa klien mampu menghadapi
situsi apapun
S : klien mengatakan agak minder dengan keadaan seperti
ini, klien kecewa dengan suaminya karena
meninggalkan klien,
klien mengatakan pada saat dulu klien mempunyai usaha
yang sangat maju, setidaknya cukup untuk kebutuhan
sehari-hari. Saat ini klien ingin menghabiskan hidupnya
dipanti tidak mau merepotkan keluarganya
O : klien tampak lebih banyak menunduk jika berbicara,
tangan yang mengalami kekurangan selalu ditutupi oleh
kain, klien tampak tersenyum saat diberi reward dan
mengangguk ketika di beri keyakinan klien mampu dan
bisa menghadapi semua.
manusia
Ingin mengahabiskan sisa hidupnya dipanti saja
tanpa merepotkan keluarga
Klien dahulu mempunyai usaha
O :
Klien tampak lebih banyak menunduk
Klien sesekali tersenyum mengingat hal-hal
menyenangkan dahulu
A: harga diri rendah situasional masih ada
P : lanjutkan intervensi
- diskusikan bersama klien kemampuan
yang dimiliki klien
- beri motivasi pada klien
- libatkan klien dalan kegiatan
I :
mengkaji kemampuan klien
memberikan motivasi kepada klien
E : mengatasi rasa minder klien dengan
43
mengetahui kemampuan klien dan melatih
kemamuan tersebut serta memberikan motivasi
kepada klien
Hari/TgL No. Dx Implementasi Evaluasi Ttd
Selasa/ 1 Juli
2014
1 1. Memberikan kompres pada daerah lutut klien
yangbengkak dan nyeri dengan kompres air hangat
S : klien mengatakan dikompres kaki lebih enak ringan ,
klien mengatakan nyerinya masih dirasakan apalagi
ketika bergerak.
O : klien tampak nyaman saat diberikan kompres
2. Menganjurkan klien untuk beristirahat yang cukup, dan
menghindari aktivitas yang melelahkan.
S : Klien mengatakan cukup beristrhat da tidak banyak
melakukan aktivitas
O : klien lebih banyak melakukan aktivitas didalam kamar
3. Menanyakan kepada klien tentang nyeri yang dirasakan
S :
klien mengatakan nyerinya masih dirasakan
apalagi ketika bergerak.
Klien mengatakan cukup beristrhat da tidak
banyak melakukan aktivitas
O
Skala nyeri 3, bengkak masih, kemerahan (-),
panas (-)
Klien tampak lebih nyaman, klien tampak
mengelus2 bagian yang nyeri
A: nyeri teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi : perthankan tindakan
untuk mengurangi rasa nyeri klien
desi
44
setelah di beri kompres.
S : nyeri berkurang
O : Skala nyeri 3, bengkak masih
- Berikan kompres air hangat pada area
lutut yang bengkak
I :
memberikan kompres air hangat pada daerah
nyeri dan bengkak
E : klien mngurangi rasa nyeri dengan
mengompres bagian nyeri menggunakan air
hangat, teknik relaksasi
Selasa/ 1 Juli
2014
2 1. Mengukur vital sign sebelum/sesudah latihan dan lihat
respon pasien saat latihan
S : klien mengatakan tidak sedang pusing
O :
TTV sebelum : 130/70, N : 78 R : 18
TTV sesudah : 130/70, N : 78 R : 19
2. Melakukan latihan ROM aktif/pasif
S : klien mengatakan kakinya masih berat untuk diangkat,
S :
klien mentakan lebih ringan setelah latihan dan
tidak kaku lagi
klien mengatakan sudah sedikit0sedikit bisa
digerakan
O :
TTV sebelum : 130/70, N : 78 R : 18
TTV sesudah : 130/70, N : 78 R : 19
tonus oto 5/3,Klien tampak aktif mengikuti
desi
45
masih harus dibantu mengangkatnya, tonus oto 5/3,
klien mentakan lebih ringan setelah latihan dan tidak
kaku lagi
O :
Klien tampak aktif mengikuti latihan rom, pusing (-), klien
tampak berjalan pelan menuju kamar mandi
latihan rom, pusing (-)
A : Hambatan mobilitas fisik teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Latih ROM aktif/pasif
- Ukur TTV sebelum dan sesudah latihan
- Kaji adanya efek cedera saat latihan
- Bantu klien dalam memenuhi ADL
I : melakukan ROM, mengkaji kekuatan otot
klien, melakukan ttv sbelum dan sesudah latihan
ROM
E : melatih mobilisasi klien dengan melakukan
latihan ROM
Selasa/ 1 Juli
2014
3 1. Menganjurkan klien untuk mengeringkan badan sehabis
terkena air
S :, klien mengatakan selalu mengeringkan badanya, tidak
rembes lagi dibagian gatal tersebut
O : tamapk klien masih menggaruk dan badan tampak selalu
kering
S : klien mengatakan gatalnya sudah berkurang,
klien mengatakan selalu mengeringkan badanya,
tidak rembes lagi dibagian gatal tersebut, klien
mengatakan diberikan bedak lebih enak
O : klien tampak sesekali menggaruk punggung
desi
46
2. Memberikan bedak herocyn ke seluruh tubuh klien
S : setelah diberi beda lebih adem, gatal berkurang
O : klien tampak sesekali menggaruk punggung dan lipatan
pahanya, klien tampak nyaman setelah diberikan bedak.
dan lipatan pahanya, klien tampak nyaman
setelah diberikan bedak.
A: Gangguan rasa nyaman : gatal teratasi
sebagian
P : Pertahankan tindakan mengatasi rasa gatal
paada klien
I :
- mengolesi salep
- Mentaburi bedak salicyl
E : Klien mengatasi rasa gatal dengan mandi
Mentaburi bedak salicyl
Selasa/ 1 Juli
2014
4 1. Mendekatkan tongkat pada tempat tidur klien
2. Menyarankan klien memposisikan tubuh jangan terlalu
pinggir ditempat tidur untuk mengurangi resiko jatuh
S : klien mengatakan tongkat selalu dideka klien, jika ada
kesulitan klien terkadang meminta bantuan kepada
teman sekamar untuk menuntun berjalan
O: klien tampak duduk di tempat tidur dengan posisi tubuh
lebih condoong kedalam, tidak ada laporan jatuh, lantai
kering
S : klien mengatakan tongkat selalu didekat
klien,
jika ada kesulitan klien terkadang meminta
bantuan kepada teman sekamar untuk menuntun
berjalan
O: klien tampak duduk di tempat tidur dengan
posisi tubuh lebih condoong kedalam,
Tidak ada lapora insiden jatuh
Skore jatuh : resiko sedang
desi
47
A : resiko jatuh tidak terjadi
P: lanjutkan intervensi
- Pertahankan lingkungan yang aman bagi
klien
- Bantu klien dalam memenuhi ADL
I :
- mengeringkan lantai dari air
- mengkaji kebutuhan klien sesuai kondisi
fisik
- membantu klien memnuhi adl
- mempertahankan kondisi aman bagi
klien
E : klien tidak jatuh, selalu memakai tongkat
Selasa/ 1 Juli
2014
5 1. Menanyakan kepada klien tentang tidur semalam
S : klien mengatakan masih suka terbangun untuk pipis
karena lupa jika pakai pampes.
O : tampak mata masih berair
S : klien mengatakan masih suka terbangun
untuk pipis karena lupa jika pakai pampes.
O : klien tampak melakukan teknik relaksasi
dengan baik
gangguan pola tidur teratasi sebagian
desi
48
2. Mengajarkan klien teknik relaksasi sebelum tidur.
S : klien megatakan akan mencobanya sebelum tidur
O : klien tampak melakukan teknik relaksasi dengan baik
P : Lanjutkan Intervensi
- anjurkan klien menggunakan pampers
- tanyakan pada klien kebiasan yang
dilakukan sebelum tidur
- ajarkan teknik relaksasi dan berdoa
I :
menganjurkan klien menggunakan pampes saat
hendak tidur
menanyakan kebiasaan klien sebelum tidur
mengajrkan klien relaksasi dan berdoa
E : pola tidur klien dapat berubah lebih baik
dengan menggunakan pampes sebelum tidur,
berdoa dan teknik relaksasi
Selasa/ 1 Juli
2014
6 1. Menanyakan perasaan klien
S : klien mengatakan perasaannya biasa saja, begini begini
saja,
O : klien tampak masih enggan mengikuti kegiatan diluar
kamar
S : klien mengatakan perasaannya biasa saja,
begini begini saja,
Klien mengatakan iya ingin seperti dulu berjalan
lagi, bisa mengikuti kegiatan terutama ingin
menjahit dan mengaji lagi
desi
49
2. Memberikan motivasi klien dalam melakukan kegiatan
S : klien mengatakan iya klien nanti akan mengikuti
kegiatan panti
O : klien tampak mulai bersemngat, mulai mampu mentap
lawan bicaranya
O : klien tampak masih enggan mengikuti
kegiatan diluar kamar
A : harga diri rendah situasional masih ada
P : lanjutkan intervensi
- diskusikan bersama klien kemampuan
yang dimiliki klien
- beri motivasi pada klien
- libatkan klien dalan kegiatan
I :
mengkaji kemampuan klien
memberikan motivasi kepada klien
E : mengatasi rasa minder klien dengan
mengetahui kemampuan klien dan melatih
kemamuan tersebut serta memberikan motivasi
kepada klien
50
Hari/TgL No. Dx Implementasi Evaluasi Ttd
Rabu/ 2 Juli
2014
1 1. Menanyakan keluhan nyeri yang klien rasakan
S : Klien mengatakan masih nyeri
O : Skala nyeri 3
2. Memberikan kompres air hangat pada lutut klien yang
bengkak
S: nyerinya sudah berkurang, enak jika setelah dikompres
lebih ringang rasa kakinya.
O : klien tampak nyaman saat dikompres, skala nyeri 2
3. Menyarankan klien agar menghindari aktivitas yang
berlebihan
S : klien mengatakan melakukan aktivitas dengan duduk
untuk mencegah kelelahan
O : klien tampak sudah mengerti
S :
klien mengatakan nyerinya sedikit berkurang
kakinya lebih ringan digerakkan
klien mengatakan tidak banyak bergerak dan
mengikuti kegiatan
enak jika setelah dikompres lebih ringang rasa
kakinya.
O : klien tampak nyaman saat dikompres, skala
nyeri 2
A: nyeri teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi : pertahankan tindakan
mengurangi rasa nyeri pada klien
- Berikan kompres air hangat pada area
lutut yang bengkak
I : memberikan kompres air hangat pada
daerah nyeri dan bengkak
desi
51
E : klien mngurangi rasa nyeri dengan
mengompres bagian nyeri menggunakan air
hangat, teknik relaksasi.
Rabu/ 2 Juli
2014
2 1. Melakukan pengkajian kekuatan otot pada ekstremitas
kiri klien
S : klien mengatakan sedikit sudah mulai bisa mengangkat
dan menekuk
O : klien tampak mencoba untuk mengangkat kakinya, kaki
diangkat sekitar 10
Kekuatan tonus otot 5/3
2. Mengukur TTV klien sebelum melakukan ROM
S : klien mengatakan tidak sedang pusing
O: TTV sebelum : 130/70, N : 78 R : 18
3. Melakukan ROM pasif/aktif pada klien dan menyakan
kepada klien keluhan ketidaknyamanan selama latihan
ROM
S : kaki jadi lebih ringan, tidak kaku
S : klien mengatakan kakinya sudah sedikit bisa
diangkat.
Klien mengatakan lebih ringan kakinya setelah
dilakukan rom
O : klien tampak mencoba untuk mengangkat
kakinya, kaki diangkat sekitar 10
Kekuatan tonus otot 5/3
TTV sebelum : 130/70, N : 78 R : 18
TTV sesudah : 130/70, N : 78 R : 19
Klien tampak mengikuti latihan dengan nyaman,
pusing (-).
A : Hambatan mobilitas fisik teratasi Sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
- Latih ROM aktif/pasif
desi
52
O : Klien tampak mengikuti latihan dengan nyaman, pusing
(-).
4. Mengukur TTV setelah latihan
S : klien mengatakan agak lelah, tapi tidak pusing
O : TTV sesudah : 130/70, N : 78 R : 19
- Ukur TTV sebelum dan sesudah latihan
- Kaji adanya efek cedera saat latihan
- Bantu klien dalam memenuhi ADL
I : melakukan ROM, mengkaji kekuatan otot
klien, melakukan ttv sbelum dan sesudah latihan
ROM
E : melatih mobilisasi klien dengan melakukan
latihan ROM
Rabu/ 2 Juli
2014
3 1. Menanyakan kepada klien keluhan gatal yang klien
rasakan dan memberikan bedak diseluruh tubuh klien
S : klien mengatakan alhamdulillah sudah tidak gatal lagi.
Dipunggung maupun lipatan pahanya.
O: klien tampak sudah tidak menggaruk-garuk tubuhnya,
tubuhnya sudah diberi bedak, kemehahan (-).
S : klien mengatakan sudah tidak gatal lagi.
Dipunggung maupun lipatan pahanya.
O: klien tampak sudah tidak menggaruk-garuk
tubuhnya, tubuhnya sudah diberi bedak,
kemehahan (-).
A : gangguan rasa nyaman gatal : teratasi
P : Intervensi di hentikan
desi
Rabu/ 2 Juli
2014
4 1. Mengkaji lingkungan sekitar klien yang dapat
menimbulkan resiko jatuh pada klien
S : klien mengatakan tidak jatuh saat jalan
O : lantai tamapak kering, tongkat selalu ada
desi
53
S : klien mengatakan lantai sekarang selalu kering
O : lantai tamapak kering
2. Menyarankan klien untuk berpegangan pada besi
penyangga jika ingin ke kamar mandi
S : pada saat dikamar mandi tampak klien berpegangan pada
besi penyangga kamar mandi. klien mengatakan tidak
jatuh saat jalan
O : -
3. Mengingatkan klien untuk selalu mendekatkan tongkat
dan memposisikan tubuh jangan terlalu pinggir pada
tempat tidur.
O: Klien duduk ditengah tempat tidur
tampak tongkat selalu ada disisi pasien
disisi pasien, pada saat dikamar mandi tampak
klien berpegangan pada besi penyangga kamar
mandi.
A : resiko jatuh tidak terjadi
P: lanjutkan intervensi
- Pertahankan lingkungan yang aman bagi
klien
- Bantu klien dalam memenuhi ADL
I :
- mengeringkan lantai dari air
- mengkaji kebutuhan klien sesuai kondisi
fisik
- membantu klien memnuhi adl
- mempertahankan kondisi aman bagi
klien
E : klien tidak jatuh, selalu memakai tongkat
54
Rabu/ 2 Juli
2014
5 1. Menanyakan kepada klien tidur semalam
2. Mengingatkan selalu klien untuk menggunakan pampes
dan berdoa sebelum tidur
S :Klien mengatakan alhamdulillah semalam tidur dengan
nyenyak dan tidak terbangun, klien mengatakan selalu
memakai pampes pada saat tidur dan selalu berdoa
sebelum tidur.
O : klien tampak menceritakan tidurnya dengan antusias dan
senang
S :Klien mengatakan alhamdulillah semalam
tidur dengan nyenyak dan tidak terbangun, klien
mengatakan selalu memakai pampes pada saat
tidur dan selalu berdoa sebelum tidur.
O : klien tampak menceritakan tidurnya dengan
antusias dan senang, mata tidak berair, kemerhan
mata mata (-)
A : gangguan pola tidur teratasi
P : Intervensi di hentikan
desi
Rabu/ 2 Juli
2014
6 1. Mendiskusikan kemampuan yang klien miliki
S: klien mengatakan hobi menjahit
Klien juga mengatakan senang mengaji
O : klien tampak bersemangat menceritakannya
2. Memberikan dukungan dan keyakinan pada klien
bahwa klien mampu melakukan hal-hal tersebut
S : klien mengatakan insya allah nanti jika sudah bsa jalan
lagi klien akan melakukan hal tersebut
S : klien mengatakan hobi menjahit
Klien juga mengatakan senang mengaji
klien mengatakan menyerahkan semua pada
allah saat ini, karena mungin ini jalan yang baik
yang allah berikan buat saya
O : klien tampak berkaca-kaca matanya
klien tampak bersemangat menceritakannya,
klien tampak sudah tidak minder, mampu
menatap lawan bicara
desi
55
O:klien tampak mendegarkan perawat dengn seksama
3. Mengingatkan klien akan emua anugerah yang tuhan
berikan pada klien
S : klien mengatakan menyerahkan semua pada allah saat
ini, karena mungin ini jalan yang baik yang allah
berikan buat saya
O : klien tampak berkaca-kaca matanya
A : harga diri rendah situasional teratasi
sebagian
P : lanjutkan intervensi
- diskusikan bersama klien kemampuan
yang dimiliki klien
- beri motivasi pada klien
- libatkan klien dalan kegiatan
I :
mengkaji kemampuan klien
memberikan motivasi kepada klien
E : mengatasi rasa minder klien dengan
mengetahui kemampuan klien dan melatih
kemamuan tersebut serta memberikan motivasi
kepada klien
Hari/TgL No. Dx Implementasi Evaluasi Ttd
Kamis / 3
Juli 2014
1 1. Menanyakan keluhan nyeri yang klien rasakan dan
mengkaji area yang klien keluhkan
S : klien mengatakan nyerinya sudah tidak
dirasakan
desi
56
S : klien mengtatakan sudah tidak nyeri lagi, bengkaknya
juga sudah tidak,
O : skala nyeri 0. Edema (-), kemerahan (-), panas (-).
2. Memberikan kompres air hangat pada lutut klien
S: tidak nyeri lagi, lebih ringan kakinya
O : tampak nyaman diberikan kompres air hangat
kakinya lebih ringan digerakkan
klien mengatakan tidak banyak bergerak dan
mengikuti kegiatan
enak jika setelah dikompres lebih ringang rasa
kakinya
O : klien tampak nyaman saat dikompres, skala
nyeri 0
A: nyeri teratasi
P : Hentikan intervensi
Kamis / 3
Juli 2014
2 1. Melakukan pengkajian pada kekuatan otot ekstremitas
kiri bawah klien
S : klien mengatakan kakinya sedikit-sedikit sudah bisa
diangkat
O : klien tampak mencoba untuk mengangkat kakinya,
kaki diangkat sekitar 10-15
Kekuatan tonus otot 5/3
2. Mengukur TTV klien sebelum latihan ROM
S : tidak pusing dan tidak sesak
S : klien mengatakan kakinya sedikit-sedikit
sudah bisa diangkat
Klien mengatakan lebih ringan kakinya saat ini
dan jika setelah latihan ROM.
O:
TTV sebelum : 130/80, N : 80 R : 19
TTV sesudah : 130/90, N : 80 R : 19
Klien tampak nyaman dengan bantalan yang
diberikan
Pusing (-), nyeri (-) ,kaki klien sudah bisa
desi
57
O : TTV sebelum : 130/80, N : 80 R : 19
3. Melakuka latihan ROM
S : Klien mengatakan lebih ringan kakinya saat ini dan jika
setelah latihan ROM.
O : kaki klien sudah bisa menekuk sampai 15-20 setelah
dilakukan ROM
4. Mengukur TTV setelah latihan ROM
S : nyeri (-), Pusing tidak
O :TTV sesudah : 130/90, N : 80 R : 19
5. Memberikan bantalan pada ekstremitas yang
mengalami kelemahan
S: klien mengatakan lebih enak dengan bantalan sehingga
bisa menyangga lututnya
O :Klien tampak nyaman dengan bantalan yang diberikan
ditekuk sampai 15 setelah dilakukan ROM
Kekuatan otot 5/3
A : Hambatan mobilitas fisik teratasi sebagian
P: lanjutkan Intervensi
- Latih ROM aktif/pasif
- Ukur TTV sebelum dan sesudah latihan
- Kaji adanya efek cedera saat latihan
- Bantu klien dalam memenuhi ADL
I : melakukan ROM, mengkaji kekuatan otot
klien, melakukan ttv sbelum dan sesudah latihan
ROM
E : melatih mobilisasi klien dengan melakukan
latihan ROM
Kamis / 3
Juli 2014
4 1. Mengkaji kondisi lingkungan yang dapat menimbulkan
jatuh
S: klien mengatakan lantai menuju kamar mandi
licin karena teman sekamar menjatuhkan air
desi
58
S: klien mengatakan lantai menuju kamar mandi licin
karena teman sekamar menjatuhkan air minum
O : latai tampak agak basah
2. Mengingatkan klien agar selalu berhati-hati dalam
melakukan pergerkan
S : klien mengatakan tadi jalannya ke kamar mandi hati
hati banget takut jatuh tapi sekarang lantainya sudah
dipel oleh pramu
O: klien tanpak menceritakan dengan antusia
minum
klien mengatakan tadi jalannya ke kamar mandi
hati hati banget takut jatuh tapi sekarang
lantainya sudah dipel oleh pramu
O :
latai tampak agak basah
tidak ada laporan insiden jatuh pada klien
A : Resiko Jatuh tidak terjadi
P : Lanjutkan Intervensi
- Pertahankan lingkungan yang aman bagi
klien
- Bantu klien dalam memenuhi ADL
I :
- mengeringkan lantai dari air
- mengkaji kebutuhan klien sesuai kondisi
fisik
- membantu klien memnuhi adl
- mempertahankan kondisi aman bagi
59
klien
E : klien tidak jatuh, selalu memakai tongkat
Kamis / 3
Juli 2014
6 1. Mendiskusikan kemampuan yang klien miliki
S : klien mengatakan ingin menjahit lagi
Ingin terus mengaji walaupun tidak bisa kemasjid
O : klien tampak bersemnagat
2. Memfasilitasi kemampuan yang bisa dilakukan oleh
klien : mengaji, bershalawat dan mengucap asmaul
husna
S : klien mengatakan alhamdulillah bisa mengingat
kembali asmaul husna
O : klien tampak senang
3. Mengingatkan klien akan emua anugerah yang tuhan
berikan pada klien
S : klien mengatakan saat ini lebih bersemangat dan
menyerahkan semuanya kepada Allah
O: tangan klien masih ditutupi kain
S : klien mengatakan ingin menjahit lagi
Ingin terus mengaji walaupun tidak bisa
kemasjid
klien mengatakan alhamdulillah bisa mengingat
kembali asmaul husna
klien mengatakan saat ini lebih bersemangat dan
menyerahkan semuanya kepada Allah
O:
tangan klien masih ditutupi kain
klien tampak bersemnagat mengaji
A : harga diri rendah sitasional teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
- diskusikan bersama klien kemampuan
yang dimiliki klien
- beri motivasi pada klien
desi
60
- libatkan klien dalan kegiatan
I :
mengkaji kemampuan klien
memberikan motivasi kepada klien
E : mengatasi rasa minder klien dengan
mengetahui kemampuan klien dan melatih
kemamuan tersebut serta memberikan motivasi
kepada klien
Hari/TgL No. Dx Implementasi Evaluasi Ttd
Jumat / 4 Juli
2014
2 1. Melakukan pengkajian pada kekuatan otot ekstremitas
kiri bawah klien
S : klien mengatakan kakinya sedikit-sedikit sudah bisa
diangkat
O : Kekuatan tonus otot : 5/4
Klien tampak berusaha mengangkat dengan sudut 15-20
S : klien mengatakan kakinya sedikit-sedikit
sudah bisa diangkat
Klien mengatakan lebih ringan kakinya saat ini
dan jika setelah latihan ROM.
O:
Kekuatan tonus otot : 5/4
desi
61
2. Mengukur TTV klien sebelum latihan ROM
TTV sebelum : 120/80, N : 83 R : 19
3. Melakukan ROM
S : Klien mengatakan lebih ringan kakinya saat ini dan jika
setelah latihan ROM.
O : tampak kaki mulai ringan untuk ditekuk dan mampu
bertahan pada posisi 20 -30
4. Mengukur TTV setelah latihan ROM
TTV sesudah : 120/90, N : 85 R : 19
pusing (-), nyeri (-)
5. Mengingtkan klien untuk memberikan bantalan pada
ekstremitas yang lemah
S : klien mengatakan iya tadi baru saja ditaruh tumpukan
kain
O :Klien tampak nyaman dengan bantalan yang diberikan
Klien tampak berusaha mengangkat dengan
sudut secara mandiri 15-20
tampak kaki mulai ringan untuk ditekuk dan
mampu bertahan pada posisi 20 -30 setelah
dilakukan ROM
TTV sebelum : 120/80, N : 83 R : 19
TTV sesudah : 120/90, N : 85 R : 19
Klien tampak nyaman dengan bantalan yang
diberikan
Pusing (-), nyeri (-)
A : Hambatan mobilitas fisik teratasi sebagian
P: lanjutkan Intervensi
- Latih ROM aktif/pasif
- Ukur TTV sebelum dan sesudah latihan
- Kaji adanya efek cedera saat latihan
- Bantu klien dalam memenuhi ADL
I : melakukan ROM, mengkaji kekuatan otot
klien, melakukan ttv sbelum dan sesudah latihan
ROM
62
E : melatih mobilisasi klien dengan melakukan
latihan ROM
Jumat / 4 Juli
2014
4 1. Mengkaji kondisi lingkungan yang dapat menimbulkan
jatuh
S : klien mengatakan tidak terjadi jatuh
O: tampak tongkat selalu ada disamping tempat tidur
klien, lantai kamar tampak kering
2. Mengingatkan klien agar selalu berhati-hati dalam
melakukan pergerkan
S : klien mengataknn selalu berhati-hati karena taut jatuh
lagi
O: klien tampak pelan-pelan dan berhati2 jika bergerak
S : klien mengatakan tidak terjadi jatuh
klien mengataknn selalu berhati-hati karena taut
jatuh lagi
O: klien tampak pelan-pelan dan berhati2 jika
bergerak
tampak tongkat selalu ada disamping tempat
tidur klien, lantai kamar tampak kering
A: Resiko Jatuh tidak terjadi
P : Lanjutkan Intervensi
- Kaji kondisi lingkungan klien
- Selalu beri lingkungan yang aman
I :
- mengkaji kebutuhan klien sesuai kondisi
fisik
- membantu klien memnuhi adl
desi
63
- mempertahankan kondisi aman bagi
klien
E : klien tidak jatuh, selalu memakai tongkat
Jumat / 4 Juli
2014
6 1. Menanyakan kepada klien perasaan saat ini
S : klien mengatakan saat ini biasa saja, alhamdulillah tadi
habis melakukan pengajian dengan bu ustadzah
sekarang lebih semangat dalam hidup dan semangat
untuk cepat sembuh
O : klien tampak berbicara menataop perawat
2. Mengevaluasi kembali kegiatan yang klien telah
lakukan
3. Memberikan reward atas apa yang klien lakukan
S : klien mengatakan tadi sesudah mengaji sudah
melakukan shalawat dan asmaul husna
O: klien tampak tersenyum
S :
klien mengatakan saat ini biasa saja,
alhamdulillah tadi habis melakukan pengajian
dengan bu ustadzah
klien mengatakan tadi sesudah mengaji sudah
melakukan shalawat dan asmaul husna, sekarang
lebih semangat dalam hidup dan semangat untuk
cepat sembuh
O :
klien tamapk bersemangat
klien tampak mengikuti kegiatan dengan
antusias
tampak klien tidak minder ketika tangannya
terlihat
A : Harga duri rendah situasional teratasi
desi
64
P : Intervensi dihentikan
Hari/TgL No. Dx Implementasi Evaluasi Ttd
Sabtu / 5 Juli
2014
2 1. Melakukan pengkajian pada kekuatan otot ekstremitas
kiri bawah klien
S : klien mengatakan kakinya sedikit-sedikit sudah bisa
diangkat
O : Kekuatan tonus otot : 5/4
Klien tampak berusaha mengangkat dengan sudut 15-20
2. Mengukur TTV klien sebelum latihan ROM
TTV sebelum : 130/80, N : 77 R : 19
3. Melakukan ROM
S : Klien mengatakan lebih ringan kakinya saat ini dan jika
setelah latihan ROM.
O : tampak kaki mulai ringan untuk ditekuk dan mampu
bertahan secara mandiri pada posisi 20 -30
4. Mengukur TTV setelah latihan ROM
S : klien mengatakan kakinya sedikit-sedikit
sudah bisa diangkat
Klien mengatakan lebih ringan kakinya saat ini
dan jika setelah latihan ROM.
O:
Kekuatan tonus otot : 5/4
Klien tampak berusaha mengangkat dengan
sudut 15-20
tampak kaki mulai ringan untuk ditekuk dan
mampu bertahan secara mandiri pada posisi 20 -
30
TTV sebelum : 130/80, N : 77 R : 19
TTV sesudah : 130/90, N : 80 R : 20
Klien tampak nyaman dengan bantalan yang
diberikan
desi
65
TTV sesudah : 130/90, N : 80 R : 20
pusing (-), nyeri (-)
5. Memberikan bantalan pada ekstremitas yang mengalami
kelemahan
S : -
O :Klien tampak nyaman dengan bantalan yang diberikan
Pusing (-), nyeri (-)
A : Hambatan mobilitas fisik teratasi sebagian
P: lanjutkan Intervensi
- Latih ROM aktif/pasif
- Ukur TTV sebelum dan sesudah latihan
- Kaji adanya efek cedera saat latihan
- Bantu klien dalam memenuhi ADL
I : melakukan ROM, mengkaji kekuatan otot
klien, melakukan ttv sbelum dan sesudah latihan
ROM
E : melatih mobilisasi klien dengan melakukan
latihan ROM
Sabtu / 5 Juli
2014
4 1. Mengkaji lingkungan sekitar klien yang dapat
menimbulkan resiko jatuh pada klien
S : klien mengatakan tidak terjadi jatuh
O: tampak tongkat selalu ada disamping tempat tidur klien,
lantai kamar tampak kering
2. Menyarankan klien untuk berpegangan pada besi
S : :
klien mengatakan tidak terjadi jatuh
klien mengataknn selalu berhati-hati dan
berpegangan karena taut jatuh lagi
O:
klien tampak pelan-pelan dan berhati2 jika
desi
66
penyangga jika ingin ke kamar mandi
S : klien mengataknn selalu berhati-hati dan berpegangan
karena taut jatuh lagi
O: klien tampak pelan-pelan dan berhati2 jika bergerak
bergerak
tampak tongkat selalu ada disamping tempat
tidur klien, lantai kamar tampak kering
A. Resiko Jatuh tidak terjadi
P : Lanjutkan Intervensi
- Kaji kondisi lingkungan klien
- Selalu beri lingkungan yang aman
I :
- mengkaji kebutuhan klien sesuai kondisi
fisik
- membantu klien memnuhi adl
- mempertahankan kondisi aman bagi
klien
E : klien tidak jatuh, selalu memakai tongkat
Hari/TgL No. Dx Implementasi Evaluasi Ttd
Senin/ 7 Juli
2014
2 1. Mengkaji kemampuan mobilisasi klien
S : klien mengatakan kakinya sudah bisa diangkat sendiri,
S : klien mengatakan kakinya sudah bisa
diangkat sendiri, sudah lebih ringan klien
mengatakan sudah mudah sedikit-sedikit
67
sudah lebih ringan
O :klien tanpak menekuk kaki kirinya dengan sudut 20-30
Tonus otot : 5/4
2. Mengukur TTV klien sebelum latihan ROM
TTV sebelum : 120/80, N : 80R : 19
3. Mendampingi klien melakukan ROM aktif
S :.klien mengatakan sudah mudah sedikit-sedikit
menekuk suster tidak sakit lagi
O : klien tampak melakukan ROM dengan baik, usaha kaki
untuk menekuk dengan 20-30
4. Mengukur TTV setelah latihan ROMdan menanyakan
resiko cedera pada saat ROM
TTV sesudah : 120/80, N : 82 R : 20
pusing (-), nyeri (-)
menekuk suster tidak sakit lagi klien
mengatakanpada saat jalan tidak kesulitan dan
tidak nyeri
O:
klien tanpak menekuk kaki kirinya dengan sudut
20-30
Tonus otot : 5/4
TTV sebelum : 120/80, N : 80R : 19
TTV sesudah : 120/80, N : 82 R : 20
pusing (-), nyeri (-)
klien tampak melakukan ROM dengan baik,
usaha kaki untuk menekuk dengan 20-30
A : Hambatan mobilitas fisik teratasi sebagian
P: lanjutkan Intervensi
- Latih ROM aktif/pasif
- Ukur TTV sebelum dan sesudah latihan
- Kaji adanya efek cedera saat latihan
68
- Bantu klien dalam memenuhi ADL
Senin/ 7 Juli
2014
4 1. Mengkaji lingkungan sekitar klien yang dapat
menimbulkan resiko jatuh pada klien
S :klien mengatakan lantai tidak licin tongkat sselalu didekat
klien
O :lantai tampak kering
2. Menyarankan klien untuk berpegangan pada besi
penyangga jika ingin ke kamar mandi
S : tidak jatuh, dan tidak takut lagi untuk bejalan jauh dan
selalu berpegangan pada penyangga yang ada
O : tampak klien berjalan dengan berrpegangan padabesi
penyangga menuju kamar mandi
S :
klien mengatakan lantai tidak licin tongkat
selalu didekat klien
tidak jatuh, dan tidak takut lagi untuk bejalan
jauh dan selalu berpegangan pada penyangga
yang ada
O:
klien tampak pelan-pelan dan berhati2 jika
bergerak
tampak tongkat selalu ada disamping tempat
tidur klien, lantai kamar tampak kering
A: Resiko Jatuh tidak terjadi
P : Lanjutkan Intervensi
- Kaji kondisi lingkungan klien
- Selalu beri lingkungan yang aman
69
Hari/TgL No. Dx Implementasi Evaluasi Ttd
Kamis/ 10
Juli 2014
2 1. Mengkaji kemampuan mobilisasi klien
S : klien mengatakan sudah bisa menekuk sendiri
kakinya
O : tonus otot 5/4, sudut menekuk sudah 30
2. Mengukur TTV klien sebelum latihan ROM
TTV sebelum : 130/80, N : 87 R : 19
3. Mendampingi klien melakukan ROM aktif
S :. Klien mengatakan sudah ringan tidak sakit lagi,
mampu melakukan ROM sendiri
O : kien tampak melakukan ROM dengan baik, kaki
klien sudah mampu diangkat dan menekuk dengan
sudut 30 tanpa sakit
4. Mengukur TTV setelah latihan ROM dan menanyakan
resiko cedera pada saat ROM
TTV sesudah : 120/90, N : 80 R : 20
S : klien mengatakan sudah bisa menekuk
sendiri kakinya
Klien mengatakan sudah ringan tidak sakit lagi,
mampu melakukan ROM sendiri
setelah dilakukan ROM terasa lebih ringan
O:
tonus otot 5/4, sudut menekuk sudah 30
TTV sebelum : 130/80, N : 87 R : 19
kien tampak melakukan ROM dengan baik, kaki
klien sudah mampu diangkat dan menekuk
dengan sudut 30 tanpa sakit
TTV sesudah : 120/90, N : 80 R : 20
pusing (-), nyeri (-)
A : Hambatan mobilitas fisik teratasi sebagian
70
pusing (-), nyeri (-) P: lanjutkan Intervensi
- Latih ROM aktif/pasif
- Ukur TTV sebelum dan sesudah latihan
- Kaji adanya efek cedera saat latihan
- Bantu klien dalam memenuhi ADL
Kamis / 10
Juli 2014
4 1. Mengkaji lingkungan sekitar klien yang dapat
menimbulkan resiko jatuh pada klien
S :klien mengatakan lantai tidak licin tongkat sselalu didekat
klien
O :lantai tampak kering
2. Menyarankan klien untuk berpegangan pada besi
penyangga jika ingin ke kamar mandi
S : tidak jatuh, dan tidak takut lagi untuk bejalan jauh dan
selalu berpegangan pada penyangga yang ada
O : tampak klien berjalan dengan berrpegangan
padabesi penyangga menuju kamar mandi
S :
klien mengatakan lantai tidak licin tongkat
selalu didekat klien
tidak jatuh, dan tidak takut lagi untuk bejalan
jauh dan selalu berpegangan pada penyangga
yang ada
O:
klien tampak pelan-pelan dan berhati2 jika
bergerak
tampak tongkat selalu ada disamping tempat
tidur klien, lantai kamar tampak kering
71
A: Resiko Jatuh tidak terjadi
P : Lanjutkan Intervensi
- Kaji kondisi lingkungan klien
- Selalu beri lingkungan yang aman
72
BAB III
Rangkuman, Evaluasi dan Rekomendasi
1. Rangkuman
Dari data pengkajian di atas didapatkan bahwa klien mengeluh nyeri
dibagian lutut, klien juga mengeluhkan kakinya yang sulit untuk digerakkan
terutama mengangkat dan menekuk sehingga klien beresiko untuk jatuh saat
berjalan. klien harus dituntun ketika berjalan memakai tongkat, dan harus
berpegangan. Klien juga mengeluh jika malam hari karena sering BAK pada
malam hari jadi tidurnya terganggu, selalu bangun antara jam 02.00 WIB dan
tidak bisa tidur lagi. Klien mengeluh gatal-gatal dan kulit tampak kemerahan.
Klien memiliki mengatakan gatal-gatal sejak tinggal dipanti dan akan gatal-
gatal kalau makan ikan.klien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari masih ada
yang dibantu sebagian dan fungsi kognitif klien baik. Saat pengkajian depresi,
klien tidak terindikasi memiliki depresi. Untuk kegiatan spiritual klien rajin
beribadah dan rajin mengikuti pengajian yang ada di panti. Lingkungan yang
ada di klien cukup baik, tidak membahayakan bagi klien.
2. Permasalahan
a. Nyeri akut b.d radang sendi
b. Hambatan Mobilitas Fisik b.d kelemahan otot
c. Gangguan Rasa Nyaman : Gatal b.d kontak zat alergen
d. Resiko Jatuh
e. Gangguan Pola Tidur b.d urgensi urine
f. Harga Diri Rendah b..d gambaran diri, kegagalan
3. Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan, klien mengatakan nyeri sudah agak berkurang,
tidak perlu dikompres lagi, nanti saja diberi minyak kata klien.Klien juga
mengatakan gatal-gatal sudah tidak dirasakan semenjak diberikan bedak dan
selalu mengeringkan badannya. Untuk masalah gangguan pola tidur baru sudah
teratasi, frekuensi bangun malam klien sudah mulai berkuurang, tidur sudah
mulai nyenyak.
73
4. Rekomendasi
Penanganan tindak lanjut masalah nyeri dan gangguan pada lansia nyeri
lutut harus dilakukan karena kebanyakan lansia dipanti membiarkan nyeri
begitu saja tanpa ada penanganan khusus, penanganan nyeri dengan kompres
air hangat dapat membantu mengurangi nyeri juga mengurangi bengkak pada
lutut. Untuk gangguan mobilisasi untuk secara rutin menlakukan latihan gerak
sendi aktif/pasif yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot ekstremitas
gerak pada lansia sehingga dapat mencegah kontraktur.
74
BAB IV
SAP DAN MEDIA PENDIDIKAN KESEHATAN
A. Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
GANGGUAN TIDUR PADA LANSIA
Pokok pembahasan : Latihan Gerak Sendi
Sasaran : Ny. R
Tempat : Ruang Mawar PSTW Budi Mulia 4
Hari/Tanggal : Rabu, 2 Juli 2014
Jam : 11.00-11.30 WIB
Waktu : 20 menit
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan pendidikan kesehatan , klien
dan keluarg dapat mengetahui dan melakukan latihan rentang gerak
sendi atau Range Of Motion (ROM) pasif maupun aktif.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan, klien mampu
menyebutkan sub pokok bahasan, meliputi:
Menguraikan pengertian dan manfaat ROM.
Menyebutkan macam-macam gerakan ROM
Melakukan ROM secara pasif maupun aktif
B. Sasaran
Lansia Ny. R di ruang Mawar Panti Tresna Werdha Budi Mulia 4
C. Pembahasan Materi
1. Gerakan ROM
2. Tujuan Dilakukan ROM
75
D. MATERI PENGAJARAN
Gangguan sensori persepsi secara garis besar bahasan:
1. Pengertian dan manfaat ROM
2. Macam-macam gerakan ROM
3. Mempraktekkan ROM
E. METODE PENGAJARAN
1. Ceramah
2. Praktek ROM
3. Evaluasi gerakan ROM klien
F. MEDIA
1. Hand-out
G. BAGAN RENCANA KEGIATAN PENGAJARAN
No Tahapan dan
waktu
Kegiatan pengajar Kegiatan keluarga
1.
2
Kegiatan awal/
pembuka (5
menit).
Kegiatan inti (10
menit).
Memberi salam.
Validasi (tanyakan
kabar klien)
Menjelaskan tujuan
dan materi yang akan
diberikan.
Menjelaskan
pengertian ROM
Menjelaskan manfaat
ROM
Menjelaskan cara-
cara melakukan ROM
Mempraktekkan cara
melakukan ROM
Menjawab salam.
Memperhatikan dan
mendengarkan.
Memperhatikan dan
mendengarkan
Memperhatikan dan
mendengarkan.
Memperhatikan dan
mendengarkan
Memperhatikan dan
mendengarkan
Memperhatikan dan
mengikuti gerakan perawat.
Bertanya
76
3. Penutup (5
menit)
Memberikan
kesempatan untuk
bertanya.
Meminta salah satu
klien untuk
menyebutkan :
Pengertian dan
manfaat ROM
Meminta salah satu
klien untuk
menyebutkan
beberapa gerakan
ROM
Meminta beberapa
klien memperagakan
gerakan ROM
Merangkum
Mengucapkan terima
kasih atas perhatian
yang diberikan
mahasiswa.
Mengucapkan salam
penutup.
Menjawab
Menjawab
Memperagakan ROM
Memperhatikan &
mendengarkan
Menjawab salam.
77
H. MATERI
RENTANG GERAK SENDI atau (RANGE OF MOVEMENT /
ROM)
1. Definisi
Suatu teknik dasar yang digunakan untuk menilai gerakan otot permukaan
sendi, kapsul sendi, pembuluh darah dan saraf.
2. Indikasi
Anda mengalami problem gerak:
a. Kelumpuhan/kelemahan separuh tubuh akibat serangan stroke.
b. Kelumpuhan/kelemahan otot-otot wajah, lengan/tangan atau
tungkai/kaki.
c. Kekakuan sendi akibat patah tulang, rematik atau kelumpuhan.
d. Vertigo (sakit kepala berputar-putar).
e. Nyeri otot, persendian atau tulang, nyeri pinggang, tenggkuk, lutut,
bahu, dll.
f. Kelemahan fisik akibat tirah baring yang lama.
3. Macam-macam gerakan ROM
a. Fleksi dan ekstensi pergelangan tangan
Tekuk tangan pasien kedepan sejauh mungkin
b. Fleksi dan ekstensi siku
Tekuk siku pasien sehingga tangannya mendekat bahu Lakukan
dan kembalikan ke posisi semula.
c. Pronasi dan supinasi lengan bawah
Putar lengan bawah pasien sehingga telapaknya menjauhinya,
Kembalikan keposisi semula. Putar lengan bawah pasien sehingga
telapak tangannya menghadap kearahnya. Kembalikan keposisi
semula
d. Pronasi fleksi bahu
Angkat lengan pasien pada posisi semula
e. Abduksi dan Adduksi
Gerakan lengan pasien menjauh dari tubuhnya kearah perawat,
Kembalikan keposisi semula
78
f. Rotasi bahu
Gerakkan lengan bawah kebawah sampai menyentuh tempat tidur,
telapak tangan menghadap kebawah. Kembalikan keposisi
semula. Gerakkan lengan bawah kebelakang sampai menyentuh
tempat tidur, telapak tangan menghadap keatas. Kembalikan
keposisi semula
g. Fleksi dan ekstensi jari-jari kaki
Tekuk jari-jari kaki kebawah, Luruskan jari-jari kemudian dorong
kebelakang, Kembalikan ke posisi semula
h. Infersi dan efersi kaki
Putar kaki kedalam sehingga telapak kaki menghadap ke kaki
lainnya, Kembalikan keposisi semula, Putar kaki keluar sehingga
bagian telapak kaki menjauhi kaki lainnya, Kembalikan keposisi
semula
i. Fleksi dan ekstensi pergelangan kaki
Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari kaki kearah dada pasien
Kembalikan ke posisi semula. Tekuk pergelangan kaki menjauhi
dada pasien
j. Fleksi dan ekstensi lutut
Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkah paha, Lanjutkan
menekuk lutut kearah dada sejauh mungkin, Kebawahkan kaki dan
luruskan lutut dengan mengangkat kaki keatas, Kembali keposisi
semula
k. Rotasi pangkal paha
Putar kaki menjauhi perawat, Putar kaki ke arah perawat,
Kembalikan keposisi semula
l. Abduksi dan adduksi pangkal paha
Jaga posisi kaki pasien lurus, angkat kaki kurang lebih 8 cm dari
tempat tidur, gerakkan kaki menjauhi badan pasien. Gerakkan kaki
mendekati badan pasien. Kembalikan keposisi semula
79
BAB V
RANGKUMAN JURNAL
A. Judul Jurnal
1. A review of the clinical evidence for exercise in osteoarthritis of the
hip and knee
B. Hasil Jurnal
Osteoarthritis(OA) merupakan penyakit sendi kronis dengan pinggul dan
lutut yang sering terkena situs tungkai bawah. Osteoartritis menyebabkan
nyeri, kekakuan, pembengkakan ketidakstabilan, sendi dan kelemahan otot,
yang semuanya dapat mengakibatkangangguanfungsi fisikdanmengurangi
kualitas hidup. Tinjauan bukti ini memberikan rekomendasi untuk latihan
pada mereka dengan OA lutut atau pinggul. Sebuah tinjauan narasi dilakukan.
Konservatifnon-farmakologis strategi, khususnya olahraga, yang
direkomendasikan oleh semua pedoman klinis untuk pengelolaan OAdan
meta-analisis mendukung rekomendasi latihan. Aerobik, penguatan, airdan
Taichi olahraga bermanfaat untuk meningkatkan nyeri dan fungsi pada orang
dengan OA dengan manfaat yang terlihat di berbagai kepelikan penyakit.
Dosis latihan optimal adalah belum ditentukan dan pendekatan individual
untuk latihan resep yang diperlukan berdasarkan penilaian gangguan,
keinginan pasien,co-morbiditas dan aksesibilitas. Memaksimalkan
kepatuhana dalah keberhasilan mendikte elemen kunci dari terapi latihan. Hal
ini dapat ditingkatkan dengan penggunaan sesi latihan diawasi
(mungkindalam formatkelas) pada periode latihan awal diikuti oleh latihan di
rumah. Membawa pasien kembali untuk konsultasi intermiten dengan praktisi
olahraga,atau kehadiran di kelas latihan kelompok"penyegaran" juga dapat
membantu dalam jangka panjang kepatuhan dan hasil pasien membaik.
Beberapa studi telah mengevaluasi efek dari latihan pada perkembangan
penyakit struktural dan ada bukti yang menunjukkan bahwa olahraga dapat
menjadi memodifikasi. Latihan memainkan peran penting dalam mengelola
gejala pada mereka dengan OA pinggul dan OA lutut.
Osteoartritis merupakan penyakit sendi kronis lokal danterkemuka
penyebab nyeri muskuloskeletal dan cacat. Pada tahun 2007,7,8% dari
Australia telah OA1 dan ini diproyeksikan meningkatsampai 11% pada tahun
80
2050 karena meningkatnya populasi yang menua dan obesitasharga. Lutut,
diikuti oleh pinggul, yang paling seringterpengaruh berat bantalan
sendi.Proses penyakit OA melibatkan sendi keseluruhan termasuktulang
rawan, tulang, ligamen dan otot dengan perubahan sepertipenyempitan ruang
sendi, tulang osteofit dan sklerosis dilihatpada X-ray. Faktor risiko yang
multifaktorial dan mencakup lebih tua usia, jenis kelamin perempuan,
obesitas (terutama di OA lutut), sebelumnyacedera sendi, genetika dan
kelemahan otot. Nyeri adalahgejala yang dominan meskipun penting untuk
dicatat bahwakeparahan nyeri dan tingkat perubahan pada X-ray tidak
berkorelasi. Nyeri bersama dengan kekakuan sendi, ketidakstabilan,
pembengkakan dan kelemahan otot mengarah ke fisik dan psikologis
kecacatan dan gangguan kualitas hidup. Individudengan pinggul atau OA
lutut mengalami kesulitan dengan kegiatan sehari-hari hidup, seperti berjalan,
memanjat tangga-dan rumah.Selain itu orang dengan OA umumnya memiliki
sejumlahco-ada gangguan yang berhubungan dengan obesitas seperti penyakit
jantung,hipertensi dan diabetes2 dan mayoritas orang denganOA tidak
mencapai tingkat yang direkomendasikan fisik moderatactivity.3Saat ini tidak
ada obat untuk pilihan OA dan pengobatanmungkin non-farmakologis,
farmakologis atau bedah.Lutut total atau penggantian sendi pinggul adalah
umum untukpenyakit lanjut. Pedoman klinis advokasi konservatifnon-
farmakologis strategi, termasuk olahraga, diberikanmereka kemudahan
aplikasi, nomor kecil potensial merugikanefek, dan biaya yang relatif rendah
Peran latihan dalam pengobatan pinggul dan lututosteoarthritis. Mengingat
tubuh besar bukti menunjukkan menguntungkanklinis efek dari latihan pada
orang dengan ekstremitas bawahOA bervariasi dalam keparahan dari ringan
sampai parah, terapi latihan dianggap sebagai batu penjuru-manajemen
konservatifuntuk disease.3-5 Tujuan utama dari latihan pada pasien
inikelompok untuk mengurangi rasa sakit, meningkatkan fungsi fisik
danmengoptimalkan partisipasi dalam sosial, domestik, pekerjaan dan
pengejaran rekreasi 5. Olahraga teratur dapat meningkatkan
fisiologisgangguan yang berhubungan dengan otot OA termasukberbagai
kekuatan, gabungan gerak, keseimbangan proprioception, dankardiovaskular
fitness.6-9 Manfaat potensial lainnya dari latihan untuk kelompok pasien ini
81
termasuk perbaikan dalam mobilitas, jatuhrisiko, berat badan, keadaan
psikologis dan kelainan metabolik.Latihan terapi untuk orang dengan OA
ekstremitas bawahdapat mengambil banyak bentuk namun mengingat dampak
yang signifikankelemahan otot pada nyeri dan fungsi dalam OA, 10
ototpenguatan adalah komponen kunci dari rezim latihan yang palinguntuk
lutut dan OA panggul.
Olahraga telah secara konsisten menunjukkanmengurangi rasa sakit lutut
dan meningkatkan fungsi fisik pada orangdengan lutut OA. Sebuah Review
oleh Cochrane mengidentifikasi terakhiruji klinis menyelidiki latihan
terapiuntuk berbagai kneeOA. program latihan terapidinilai, termasuk yang
disampaikan secara individual kepadapasien, kelas berbasis program dan
latihan yang dirancang untukdilakukan oleh pasien di rumah. Pengobatan
konten bervariasidari penguatan (paha depan otot relatif sederhana
misalnya,aerobik berjalan program) melalui sangat kompleks(Misalnya
termasuk terapi manual, ekstremitas atas dan / atau trunkalpenguatan otot dan
koordinasi keseimbangan di sampingpenguatan otot ekstremitas bawah).
Sebuah meta-analisis menunjukkanmoderat manfaat pengobatan dengan
ukuran efek 0,40 (95%CI 0,30-0,50) untuk nyeri dan 0,37 (95% CI 0,25-0,49)
untukfisik function.12 efek ukuran ini mirip dengan yangefek dicapai dari
analgesik sederhana dan non-steroidobat anti-inflamasi, tetapi dengan sisi
jauh lebih sedikit effects.11Tinjauan sistematis telah dievaluasi khusus
khasiatdari strengthening13, 14 dan exercise13 aerobik pada orangdengan OA
pada sendi (tapi terutama lutut). Uji klinismemperkuat berolahraga memiliki
membentang isometrik, isotonik,isokinetic, konsentris, konsentris / eksentrik
dan dinamismodalitas. Penguatan meningkatkan kekuatan, nyeri dan
fisikfungsi meskipun efek pada kualitas hidup dandepresi belum dapat
dikonfirmasi. Tampaknya ada tidak ada bukti bahwa jenis memperkuat
pengaruh latihan outcome.13 Mengenai latihan aerobik, 12 percobaan yang
identified.13 Hasil penelitian menunjukkan bahwa manfaat latihan aerobik
nyeri, nyeri sendi, status fungsional dan pernapasan kapasitas.
Latihan adalah komponen kunci dari manajemen OAgejala dan telah
terbukti bermanfaat bagi individudengan penyakit OA dari semua kepelikan.
latihan praktisimemainkan peran penting dalam resep olahraga yang
82
tepatuntuk pasien dengan mempertimbangkan gejala individu
rekening,masalah dan preferensi. Mendorong kepatuhan olahragaperilaku dan
memperkuat kebiasaan gaya hidup sehat akan membantudalam
mengoptimalkan hasil dari pengobatan. Selanjutnya, latihanprogram harus
dikombinasikan dengan pendidikan danperilaku strategi untuk
mempromosikan perubahan gaya hidup positifdan meningkatkan tingkat
aktivitas fisik secara keseluruhan. Manfaat olahraga aditif saat dikirim dengan
intervensi lainnyaseperti berat loss45 terutama mengingat tingginya prevalens
iindividu kelebihan berat badan dengan OA lutut.
2. Pengaruh Kompres Hangat dalam Menurunkan Skala Nyeri pada Lansia
yang Mengalami Nyeri Rematik
a. Hasil Jurnal
1) Tujuan
Saat ini di seluruh dunia, jumlah orang lanjut usia diperkirakan
lebih dari 629 Juta jiwa orang dengan usia rata-rata 60 tahun dan
diperkirakan pada tahun 2025 angka akan mencapai 1,2 milyar orang.
Peningkatan jumlah lansia ini terjadi baik di negara maju maupun negara
yang sedang berkembang (Bustan, 2007). Di negara maju, pertambahan
populasi atau penduduk lanjut usia telah diantisipasi sejak awal abad ke-
20, tidak heran bila masyarakat di negara maju mudah siap menghadapi
pertambahan populasi lanjut usia dengan aneka tantangannya yang sama,
fenomena ini jelas mendatangkan jumlah konsekuensi, antara lain
timbulnya masalah fisik, mental, serta kebutuhan pelayanan kesehatan
dan keperawatan, terutama kelainan degenerative. Perubahan tubuh terjadi
sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan
tubuh. Keadaan itu tampak pula pada semua sistem muskuloskletal dan
jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya
beberapa golongan rematik.
Lansia yang mengalami nyeri rematik tidak mendapatkan
pengobatan khusus dan cenderung membiarkan nyeri yang diderita.
Keterbatasan kemampuan fisik dan kurangnya pengetahuan menyebabkan
lansia cenderung membiarkan rasa nyeri yang dialami. Penanganan
83
penderita rematik difokuskan pada cara mengontrol rasa sakit,
mengurangi kerusakan sendi, dan meningkatkan atau mempertahankan
fungsi dan kualitas hidup. Menurut American Collage Rheumatology,
penanganan untuk rematik dapat meliputi terapi farmakologis (obat-
obatan), nonfarmakologis dan tindakan operasi. Tindakan
nonfarmakologis untuk penderita nyeri rematik diantaranya adalah
kompres, baik itu kompres dingin dan kompres hangat. Kompres dingin
dan kompres hangat dapat menghilangkan nyeri sehingga pada penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompres hangat dalam
menurunkan skala nyeri pada lansia yang mengalami nyeri rematik.
2) Metode
Desain penelitian ini adalah pre-eksperimental dengan
rancangan pre and post test only design. Penelitian ini memberikan
intervensi kepada responden yang akan dilakukan tindakan perlakuan dan
membandingkan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Peneliti
memberikan intervensi kepada kelompok yang akan dilakukan tindakan
kompres hangat. Perlakuan dan membandingkan sebelum dan sesudah
dilakukan tindakan kompres hangat.Pengukuran dan pengamatan variabel
dilakukan dengan cara penilaian dengan menggunakan pertanyaan dari
kuesioner tentang skala nyeri rematik sebelum dilakukan kompres hangat,
dan setelah dilakukan kompres hangat. Analisa bivariat analisa yang
digunakan pada penelitian ini adalah uji T Dependen. Untuk membedakan
nyeri rematik sebelum dilakukan terapi kompres hangat dengan setelah
dilakukan terapi kompres hangat. Uji statistik menggunakan uji T
dependent dengan tingkat kemaknaan 95% ( 0,05).
3) Hasil
Pada penelitian ini yang dilakukan pada lansia yang
mengalami nyeri rematik menyatakan nilai rata-rata tingkat nyeri rematik
sebelum dilakukan kompres hangat adalah 2.45, dengan standar deviasi
0.510, sedangkan tingkat nyeri rematik sesudah dilakukan kompres
hangat didapat nilai rata-rata lebih rendah yaitu 0.20, dengan standar
deviasi 0.410, denganuji statistik T test dependen didapatkan nilai
signifikan 0.000 ( < 0.05), penelitian ini menyimpulkan ada perbedaan
84
yang signifikan antara pengukuran tingkat nyeri sebelum dilakukan
kompres hangat dengan pengukuran tingkat nyeri sesudah dilakukan
kompres hangat. Peneliti ini mengungkapkan pada pengukuran sebelum
dan sesudah dilakukan tindakan kompres hangat pada tingkat nyeri
mengalami penurunan, dimana diperoleh tingkat nyeri dari lebih
menyakitkan lagi menjadi tidak menyakitkan, dengan sikap responden
sebelum dilakukan kompres hangat yang malas berkomunikasi walaupun
hanya sekedar menjawab pertanyaan, ekpresi nyeri dengan meringis
tampak jelas sambil dahi berkerut keras, responden terkadang tidak dapat
mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat
menunjukkan lokasi nyeri dan tidak dapat mendeskripsikannya,
sedangkan skala nyeri tidak menyakitkan sesudah dilakukan kompres
hangat dengan sikap responden yang masih mampu berkomunikasi aktif,
tersenym, bercanda, dan ceria
1. Kesimpulan
Salah satu menajemen nyeri adalah Stimulasi Kutaneus ,
Stimulasi kutaneus adalah stimulasi kulit yang dilakukan untuk
menghilangkan nyeri. Massase, mandi air hangat, kompres dingin atau
kompres hangat merupakan langkah-langkah sederhana dalam upaya
menurunkan persepsi nyeri pada penelitian ini membenarkan Ada
perbedaan yang signifikan pada penurunan skala nyeri setelah diberikan
terapi kompres air hangat pada lansia yang mengalami nyeri rematik.
85
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2,
Jakarta, EGC
Buleehek, GM, dkk. Nursing Intervention Classification (NIC). Missouri. Mosby
Elsevier. 2008
Buleehek, GM, dkk. Nursing Outcomes Classification (NOC). Missouri. Mosby
Elsevier. 2008
Carpenito, Lynda Juall. 2004. Diagnosa Kperawatan Aplikasi Pada Praktek
Klinis, Jakarta : EGC
Herdman, TH. NANDA International Diagnosis Keperawatan Definisi dan
Klasifikasi 2012-2014. Jakarta:EGC. 2012
Ismayadi, 2004 . Asuhan Keperawatan Dengan Reumatik (Artritis Treumatoid)
Pada Lansia. FIK: USU.
Kim L. Bennell , Rana S. 2011. A review of the clinical evidence for exercise in
osteoarthritis of the hip and knee. Journal of Science and Medicine in Sport.
The University of Melbourne, Australia
Mansjoer, Arif. 2007. Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta : FKUI.
Maryam, R Siti. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta :
Salemba Medika
Mery Fanada , Widyaswara. 2012. Pengaruh Kompres hangat dalam
menurunkan skala nyeri pada lansia yang mengalami rematik di panti
sosial tresna werda teratai Palembang tahun 2012. Badan Diklat Sumatra
Selatan
Nugroho, W. 2000. Keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Potter,P.A, Perry,A.G. 2005. Buku Ajar Fundamentak Keperawatan: Konsep,
Proses, dan Praktik Edisi 4 Volume 1. Jakarta: EGC
Price, Sylvia A. 2005. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Ed.
6. Jakarta: EGC.
Stockslager,L.J. 2007. Buku Saku Asuhan Keperawatan Geriatrik. Jakarta: EGC

Vous aimerez peut-être aussi