operasi pada abdomen dan pelvis 67-93%- Laparotomi Penyebab utama dari morbiditi dan pembengkakan biaya. 74 % menyebabkan small bowel obstruction. 20-40 % infertility. Chronic pelvic pain.
Resiko adhesi Obstruksi intestinal Menzies and Ellis.dkk 20% muncul 30 hari post laparatomi, 20% muncul 1 - 12 bln post lapartomi, 20% 1 - 5 tahun post laparatomi, ~30% setelah 5 tahun.
- Maingots Abdominal Operation 11 th ed, Chapter 17. Small Bowel Obstruction : Adhesion DEFINISI Adhesi adalah perlengketan fibrosa (jaringan ikat) yang abnormal diantara dua jaringan atau organ. Adhesi intraperitoneal (Abdominal Adhesion) adalah perlekatan diantara 2 permukaan peritoneum yang berdekatan, baik antara peritoneum viserale, maupun antara peritoneum viseral dengan parietal.
- Maingots Abdominal Operation 11 th ed, Chapter 17. Small Bowel Obstruction : Adhesion - Liakakos T, et all. Peritoneal adhesions: Etiology, Pathophysiology, and Clinical Significance.
DEFINISI Adhesi peritoneal adalah bersatunya jaringan ataupun pita dengan vaskularisasi dan inervasi baik dimana normalnya terpisah (Gorvy et al., 2005) Jaringan fibrosa yang menghubungkan antara dinding rongga abdomen bagian dalam dengan permukaan organ tubuh yang terdapat dalam rongga abdomen (saluran cerna, uterus, kantung kemih dan lainnya) atau antar sesama organ in-traabdomen dimana dalam keadaan normal jaringan tersebut tidak ada
ETIOLOGI Adhesi Kongenital Vitellointestinal Band Didapat (Aquired) Inflamatory (Appendicitis, Cholesistitis akut, Diverticulitis, PID,post pemasangan IUD) Post Surgical (Laparatomi) (67-93%) - Maingots Abdominal Operation 11 th ed, Chapter 17. Small Bowel Obstruction : Adhesion - Liakakos T, et all. Peritoneal adhesions: Etiology, Pathophysiology, and Clinical Significance. PATOFISIOLOGI Trauma jaringan mesothelium peritoneum reaksi inflamasi Tingkat selular, dilepaskan prostaglandin diaktifkan komponen inflamasi seperti netrofil, makrofag, sel mast, basofil, platelet, sel endothelial limfosit dan leukosit. Sel mast melepaskan mediator inflamasi (histamin, serotonin, enzim lisosom, faktor kemotaksis, dan sitokin serta metabolit oksigen reaktif) untuk membunuh bakteri, mengeliminir benda asing dan memperbaiki fungsi tubuh baik secara anatomi dan fisiologi (Lai, dkk., 1993). peningkatan permeabilitas pembuluh darah peritoneum menghasilkan transudasi yang kaya fibrinogen ke dalam rongga peritoneum netrofil memasuki daerah luka. Fungsi utama sel netrofil adalah fagositosis, menghancurkan bakteri dan membantu membersihkan jaringan yang mati. Infiltrasi sel netrofil mencapai puncaknya setelah 24 jam dan secara perlahan digantikan oleh monosit. Monosit selanjutnya berubah menjadi makrofag yang akan melanjutkan penghancuran bakteri dan debrideman luka. Makrofag mensekresikan Transforming Growth Factor Beta (TGFB) merangsang proliferasi fibroblast dan regulasi sel mesotelium untuk menghasilkan fibrin. Deposit fibrin akan terbentuk antara 48 sampai 72 jam pascalaparotomi. Pada hari ketiga dan keempat terjadi infiltrasi dan proliferasi sel fibroblast. Pada saat ini juga terjadi proliferasi sel endotel pada proses neovaskulerisasi, proses reepitelisasi dan ditemukan deposit kolagen yang menetap di jaringan peritoneum (Lai, dkk., 1993). Fibrinolisis dimulai minimal tiga hari setelah trauma dan meningkat pesat pada hari kedelapan setelah regenerasi sel mesotelium secara komplek. Bila proses fibrinolisis berlangsung normal maka pada hari keempat dan kelima sel mesotelium akan tumbuh di sepanjang garis luka dan menutupi kerusakan secara total. Mulai hari ke lima dan keenam jumlah makrofag akan menurun pada hari kedelapan sel mesotelium akan menutupi luka dan beregenerasi secara komplek
( Witmann & Walker, 1994; Holmdahl, 1997). MEKANISME TERJADINYA ADHESI Kerusakan jaringan akan diikuti dengan pembentukan fibrin. Tromboplastin, protrombin dan trombin akan mengaktifasi fibrinogen menjadi fibrin. Bekuan platelet yang berasal dari agregasi platelet bersama dengan bekuan fibrin membentuk jaringan fibrin. cedera pada mesothelium secara nyata menurunkan potensi fibrinolisis
Terganggunya proses fibrinolisis makrofag akan bertahan dan fibroblast berproliferasi. Dalam waktu lima hari jaringan fibrin yang terbentuk akan digantikan oleh sel fibroblast dan jaringan kolagen serta pembentukan pembuluh darah baru membawa anti-plasmin untuk melawan efek fibrinolisis dan mempertebal jaringan fibrosa untuk membentuk adhesi fibrosa yang permanen
Peritoneal damage Liberation of vasculo- active factors. Increase in capillary permeability Liberation of chemotactic agents. Migration of leucocytes to site of lesion. Production of peroxide radicals and liberation of enzymes. Increase in tissular damage. Serous exudate(coagulates in three hours). Fibrinous agglutination of the peritoneal surfaces. Lysis of the fibrin in 72-92 hours. Liberation of thromboplastin and activation of the coagulation. Activating factors of plaminogen. Plasminogen. Plasmin.
Factors that contribute to the cause of adhesions include Trauma The healing process from surgery is a major contributor to adhesion formation. Ischemia During surgery, blood flow is often disrupted as a result of tissue cutting, blood clotting or tying of stitches. This may result in ischemia, or reduction of blood flow to the tissues, therefore contributing to adhesion formation. Foreign Bodies Foreign bodies include stitches, lint from sponges or talc from surgical gloves. Foreign bodies can cause an inflammatory reaction in the body and can trigger adhesion formation. Inflammation Endometriosis and PID can cause inflammation, which can result in adhesion formation.
Some traumatic events are more prone than others to inhibit fibrinolysis through the production of cytokines, that trigger the production of plasminogen inhibitors, thus determining a greater number of more tenacious adhesions. (G chir. 2008 Mar;29(3):115-25.)
Causa dari adhesi Tingkat Kerusakan Jaringan Operasi peritoneum trauma termal, diseksi, hipoksia dan strangulasi Faktor2 inflamasi, fibrinolitik adhesi saran : atraumatik, gentle dan bloodless minimalisasi cedera jaringan Penjahitan Peritoneal Reaksi jaringan : Cat gut > absorable sintetis (PGA) Bila resiko infeksi / kontaminasi besar peritoneum tidak perlu dijahit Tindakan pencegahan infeksi Material Asing glove powder (talc and starch), material benang reaksi jaringan tinggi
Liakakos T, et all. Peritoneal adhesions: Etiology, Pathophysiology, and Clinical Significance.
4. Sisa darah pada intraperitoneal (blood clot) Hindari ileus paralitik berlarut pasca bedah mobilisasi dini 5. Minimal Invasive Surgery
drmsaiem FIBRINOLSIS SYSTEM Fibrinolytic Inhibitors 1- Alpha-2- Anti-plasmin (2 anti-plasmin) An (2) glyco-protein Most important naturally occurring inhibitor The principle inhibitors of fibrinolysis by binding with plasmin that is free in the plasma (neutralizing plasmin) Inhibits the clot-promoting activities of plasma kallikrein Inhibits the serine proteases Xlla, XIa, IIa and Xa Hereditary deficiencies have been associated with, Excessive clotting (DIC) Excessive fibrinolysis drmsaiem FIBRINOLSIS SYSTEM 2- Alpha 2 Macroglobulin Large naturally occurring plasma GP Inhibits component in both the fibrinolysis and coagulation systems Inhibits plasmin after alpha 2 anti-plasmin depletion
3- Alpha 1 Antitrypsin The third most important naturally occurring inhibitor of fibrinolytic system. Inactivates plasmin slowly and does not bind plasmin until both alpha2 anti-plasmin and alpha 2 macroglobulin are saturated Inhibits coagulation by its potent inhibitory effects on factor XIa drmsaiem FIBRINOLSIS SYSTEM Other Inhibitors Anti-thrombin III, inhibits fibrinolysis by inhibiting plasmin and kallikrein