Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
( )
( ) ( )
3.2. Aplikasi dari pengukuran tahanan sedang
Salah satu aplikasi dari pengukuran tahanan sedang adalah untuk menentukan lokasi
gangguan hubung-singkat pada kabel bawah tanah. Gangguan yang dimaksud adalah
terjadinya hubung-singkat kawat phasa ke tanah dan gangguan antar kawat phasa.
(a). Lokasi hubung singkat kawat phasa ke tanah
Kita menganggap konduktor kabel homogen pada seluruh panjang kabel, L.
kesalahan terjadi pada saluran AA yang terhubung ke tanah di F dengan tahanan kontak
ke tanah sebesar P. Saluran-saluran yang lain dalam keadaan baik. Kita ambil salah satu
saluran BB dan salah satu ujung kabel kita hubung-singkat dengan menggunakan
penghubung yang tahanannya dapat diabaikan terhadap tahanan konduktor kabel, yaitu
tahanan total AABB sebesar S. panjang AF adalah X. Rangkaian pengukurannya dapat
dilihat di Gambar 2.2. Dengan mengatur a dan b kita cari titik keseimbangan. Dalam
keadaan seimbang berlaku:
R
R
a
b
AF
FA B B ' '
( ) = 3
Karena konduktor homogen, maka:
X
L L X
a
b +
=
( )
( ) 4
Jadi:
X L
a
a b
=
+
2 5 . ( )
Percobaan V Pengukuran Tahanan Sedang dan Kecil Laboraturium Dasar Teknik Elektro STEI-ITB
Petunjuk Praktikum D-IV 2007
38
Gambar 2 Penentuan hubung singkat kawat phasa ke tanah pada kabel bawah tanah
(b). Lokasi hubung singkat antar kawat phasa
Misalkan pada table terjadi hubung singkat pada F, antara konduktor AA dan
BB. Jarak AF = X, dibuat rangkaian jembatan seperti di gambar 2.3. Dengan mengatur
a dan b, dicari titik keseimbangan dan kita peroleh:
) 6 (
b a
a
L X
+
=
Hal-hal yang menjadi sumber kesalahan pada pengukuran ini adalah tahanan
pada elektroda penahanan tidak selalu dapat diabaikan. Tahanan ini dapat masuk dalam
lengan jembatan dan terhubung seri dengan tahanan konduktor FA.
Gambar 3 Penentuan lokasi hubung singkat antar kawat phasa
3.3. Pengukuran tahanan kecil
Prinsip jembatan Thomson hampir sama dengan jembatan Wheatstone. Rangkaian
jembatan Thomson adalah sebagai berikut:
Percobaan V Pengukuran Tahanan Sedang dan Kecil Laboraturium Dasar Teknik Elektro STEI-ITB
Petunjuk Praktikum D-IV 2007
39
G
M
N
P
Q
V
c
d
X R
a e f b
r
I
Gambar 4 Pengukuran tahanan kecil dengan jembatan Thomson
Dari gambar terlihat terdapat dua ratio (perbandingan tahanan), yaitu M, N dan P, Q
yang akan diatur untuk mendapatkan keseimbangan yang dideteksi oleh micro
ampermeter atau galvanometer. Ratio P/Q untuk mengeliminasi kesalahan kontak antara r
dengan X dan R. X tahanan yang diukur dan R tahanan standar. Pada keadaan seimbang
galvanometer menunjuk angka nol berarti dalam keadaan seimbang, V
ad
= V
aec; maka:
) 7 ( ) (
) ( ) (
) (
) (
) (
Q
P
N
M
r Q P
r Q
R
N
M
X
V V
r Q P
r Q P
Q P
P
X I
r Q P
r Q P
I
Q P
P
X I V
r Q P
r Q P
I
Q P
P
V
Q P
P
V
X I V
V V V
r Q P
r Q P
X R I
N M
M
V
N M
M
V
aec ad
aec
ef ec
ae
ec ae aec
ab ad
+ +
+ =
=
)
`
|
|
.
|
\
|
+ +
+
|
|
.
|
\
|
+
+ =
|
|
.
|
\
|
+ +
+
|
|
.
|
\
|
+
+ =
|
|
.
|
\
|
+ +
+
|
|
.
|
\
|
+
=
|
|
.
|
\
|
+
=
=
+ =
)
`
+ +
+
+ + |
.
|
\
|
+
=
+
=
jika 0 =
Q
P
N
M
, sehingga:
) 8 ( R
N
M
X =
Efek r tidak akan berpengaruh selama harga kedua rasio M/N = P/Q. Bila harga kedua
rasio tidak sama, persamaan (7) dapat dipakai, tapi dengan mengusahakan harga r sekecil
mungkin.
Percobaan V Pengukuran Tahanan Sedang dan Kecil Laboraturium Dasar Teknik Elektro STEI-ITB
Petunjuk Praktikum D-IV 2007
40
4. Percobaan
4.1. Pengukuran tahanan sedang
1. Buatlah rangkaian jembatan wheatstone seperti gambar 2.1 di atas. Gunakan
multimeter analog SANWA pada posisi DCV(null) 5 sebagai Galvanometer. E
adalah sumber DC 5 V (jangan sambungkan dulu E ke rangkaian).
2. gunakan sembarang nilai resistor yang tersedia sebagai X. Buat perbandingan a/b =
1 dengan mengatur harga a dan b sebesar misalnya 10 kilo ohm.
3. Catat/ingat posisi jarum multimeter ketika belum diberi tegangan E. catat posisi ini
sebagai posisi 0.
4. Sambungkan E, dan atur harga R (putar-putar), sedemikian rupa sehingga jarum
kembali ke posisi 0.
5. Ukur resistansi R yang menyebabkan posisi 0 dan gunakan untuk mencari X.
Ketika mengukur resistor, pastikan :
- Tidak ada sumber tegangan di rangkaian matikan power supply
- Resistor tidak terhubung seri/paralel dengan resistor lain lepas semua koneksi di
sekitar resistor itu
6. Lakukan kembali langkah-langkah di atas dengan harga a/b yaitu : 2, 3, dan 4 tanpa
mengganti tahanan X.
4.2. Pengukuran hubung singkat kabel dengan ground.
1. Buatlah rangkaian jembatan wheatstone seperti gambar 2.2 di atas. Dengan garis
tebal adalah kabel, A/B adalah ujung kabel atas di kit dan A/B adalah ujung kabel
bawah di kit. F adalah koneksi di tengah salah satu kabel (di kit). Abaikan resistor p
(p = 0).
2. Gunakan multimeter digital SANWA pada posisi V sebagai G. E adalah sumber
DC 5 V (jangan sambungkan dulu E ke rangkaian).
3. Gunakan potensiometer sebagai a dan b.
4. Sambungkan E, ubah-ubah a - b dan carilah nilai yang membuat tegangan G 0 volt.
Cari lagi kombinasi lain nilai a - b yang membuat tegangan G 0 volt. Tentukan nilai
X.
4.3. Pengukuran hubung singkat kabel antar phasa.
1. Buatlah rangkaian jembatan wheatstone seperti gambar 2.3 di atas.
2. Lakukan langkah-langkah seperti pada percobaan 4.2.
4.4. Pengukuran tahanan kecil
1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 2.4. Gunakan tahanan standar R = 0.1 .
Gunakan V= 3V
DC
.(jangan sambungkan dulu E ke rangkaian)..
2. Tahanan X adalah tahanan yang diukur. Gunakan beberapa batang/kawat konduktor
yang tersedia di kit sebagai X dengan menggunakan penjepit pada titik a dan e (pilih
sendiri posisinya).
3. Sambungkan E, kemudian putar potensiometer. Pengubahan nilai resistansi M, N, P
dan Q menggunakan satu potensiometer yang sama. Cobalah putar potensiometer
mulai dari kecil sampai besar. Bila melihat ada perubahan tanda tegangan G, maka
teruskan mengubah potensiometer sampai menemukan tegangan G 0 volt. Bila
ditemukan tidak ada perubahan tanda, makan balikan hubungan terminal tegangan
pada X, kemudian carilah titik kesetimbangan (Tegangan G 0 volt)
4. Kalau tidak ditemukan titik kesetimbangan, tetapi didapat posisi potensiometer yang
memberikan perubahan tanda tegangan G, maka lakukan interpolasi.
5. Ukur nilai resistansi M, N, P, dan Q.
6. Cari nilai tahanan jenis dari hasil perhitungan.
Percobaan V Pengukuran Tahanan Sedang dan Kecil Laboraturium Dasar Teknik Elektro STEI-ITB
Petunjuk Praktikum D-IV 2007
41
Tugas Pendahuluan
Gambar2.5 Rangkaian untuk tugas pendahuluan
1. Hitung tegangan dan resistansi Thevenin untuk titik A dan B. Nyatakan dalam R
A
, R
B
, R
C
,
R
D
dan E.
2. Dengan menggunakan nilai R
C
dan R
D
sesuai dengan gambar 2.serta E = 5 volt, hitung
tegangan Thevenin, V
AB
(V
T
) dan arus norton, I
N
untuk:
a. R
A
minimum dan R
B
minimum
b. R
A
minimum dan R
B
maksimum
Percobaan V Pengukuran Tahanan Sedang dan Kecil Laboraturium Dasar Teknik Elektro STEI-ITB
Petunjuk Praktikum D-IV 2007
42
(template) JURNAL V
PENGUKURAN TAHANAN SEDANG DAN KECIL
1. Pengukuran Tahanan Sedang
1.1. Dari percobaan 4.1, isilah tabel berikut:
b () a () a/b R() X()
1
2
3
4
1.2. Dari kedua tabel di atas, untuk perbandingan harga a/b berapakah yang menunjukan
harga X paling akurat. Berikanlah alasannya.
1.3. Tentukan besarnya kesalahan pada masing-masing percobaan di atas dengan
menggunakan teori kesalahan [untuk memudahkan turunkan besar kesalahan pada
persamaan (2) dan turunkan besar kesalahan pada persamaan (1)]
2. Pengukuran hubung singkat kabel dengan ground.
E = V;
nomor kit :
a () b () X () X (meter)
Analisa :
Percobaan V Pengukuran Tahanan Sedang dan Kecil Laboraturium Dasar Teknik Elektro STEI-ITB
Petunjuk Praktikum D-IV 2007
43
3. Pengukuran hubung singkat kabel antar phasa.
E = V;
nomor kit :
a () b () X () X (meter)
Analisa :
4. Pengukuran Tahanan Kecil
Konduktor Luas
Penampang
(mm
2
)
Panjang
(mm)
M
()
N
()
R
()
X + X
()
Tahanan
Jenis
Berikanlah ulasan dan kesimpulan dari percobaan tahanan kecil di atas