Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
REPUBLIK INDONESIA
HASIL PEMERIKSAAN
ATAS
LAPORAN KEUANGAN
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN ANGGARAN 2005
DI
UNGARAN
PERWAKILAN BPK-RI
DI YOGYAKARTA
Nomor : 74/R/XIV.Yk/06/2006
Tanggal : 27 Juni 2006
DAFTAR ISI
Halaman
BAGIAN PERTAMA
Laporan Auditor Independen …………………………………………………………………. 1
Laporan Keuangan Yang Diberi Opini oleh BPK …………………………………………… 4
A. Neraca………………………………………………………………………………………… 4
B. Laporan Realisasi Anggaran………………………………………………………………….. 5
C. Laporan Aliran Kas…………………………………………………………………………… 7
D. Catatan atas Laporan Keuangan………………………………………………………………. 9
1. Kebijakan Akuntansi ……………………………………………………………………… 9
2. Penjelasan Pos-Pos Neraca………………………………………………………………... 12
3. Penjelasan Laporan Realisasi Anggaran ………………………………………………….. 21
BAGIAN KEDUA
BAB I GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN ……………………………………. …... 26
A. Gambaran Umum ………………………………………………………………….
1. Dasar Hukum Pemeriksaan …………………………………………................ 26
2. Tujuan Pemeriksaan ……………………………………………………............. 26
3. Lingkup Pemeriksaan ………………………………………………….............. 26
4. Standar Pemeriksaan ……………………………………………................ 27
5. Batasan dan Kendala Pemeriksaan ……………… ……………….................... 27
B. Laporan Keuangan yang diperiksa BPK …………………………………..……… 28
BAB II LAPORAN PEMERIKSAAN ……………………………………………………... 33
A. Penelaahan atas Sistem dan Pelaksanaan Sistem Pembukuan dan Penyusunan
Laporan Keuangan Kabupaten Semarang................................................................ 33
B. Koreksi Pembukuan dan Kecermatan Penyusunan Laporan Keuangan Kabupaten
Semarang................................................................................................................... 36
C. Catatan Pemeriksaan …………………………………………………………........ 54
1. Catatan Pemeriksaan yang mempengaruhi kewajaran Laporan Keuangan …... 54
a. Pembebanan pengeluaran sebesar Rp415.698.500,00 pada Pos Belanja
Tidak Tersangka tidak sesuai ketentuan....................................................... 54
b. Penganggaran Belanja Modal atas Rehabilitasi MI dan SDLB Swasta
pada Dinas Pendidikan tidak tepat................................................................ 57
c. Penganggaran dan Realisasi kepada BPS melalui Belanja Bagi Hasil dan
Bantuan Keuangan tidak tepat...................................................................... 60
d. Biaya Bahan Bakar Minyak Kendaraan Dinas tidak dilengkapi dengan
bukti yang lengkap dan sah…....................................................................... 62
2. Catatan Pemeriksaan yang tidak mempengaruhi kewajaran Laporan
Keuangan……………………………………………………………………… 64
a. Pelaksanaan perjalanan dinas tidak sesuai ketentuan dan membebani
keuangan daerah sebesar Rp97.931.000,00.................................................. 64
b. Pembebanan Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan sebesar
Rp829.600.000,00 pada SMP dan SMA Negeri tidak tepat......................... 70
c. Realisasi Belanja Operasi dan Pemeliharaan berupa aspal tidak tepat… 73
d. Pengeluaran uang saku untuk anggota Pansus DPRD sebesar
Rp69.989.000,00 tidak sesuai ketentuan...................................................... 75
e. Pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai bestek/kontrak berpotensi merugikan
keuangan daerah sebesar Rp290.692.464,43............................................... 78
f. Pelaksanaan kewenangan di bidang pertanahan tidak sesuai ketentuan....... 82
LAMPIRAN
I. Neraca (dalam bentuk worksheet)
II. Laporan Realisasi Anggaran (dalam bentuk worksheet)
III. Laporan Aliran Kas (dalam bentuk worksheet)
IV. Daftar Koreksi
V. Lampiran-lampiran lainnya
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
PERWAKILAN BPK-RI DI YOGYAKARTA
1
yang cukup dan melaksanakan pemeriksaan agar memperoleh keyakinan yang
memadai bahwa sebagai dasar untuk memberikan pendapat.
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2005 bertujuan
untuk memberikan keyakinan apakah Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2005 telah
disajikan secara wajar sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang ditetapkan di dalam
Peraturan Perundangan yang berlaku.
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Semarang Tahun Anggaran
2005 meliputi pengujian atas Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2005,
Neraca Daerah per 31 Desember 2005, Laporan Aliran Kas untuk periode yang
berakhir pada 31 Desember 2005, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Pemerintah Kabupaten Semarang telah menyajikan Neraca Awal per 31
Desember 2004 namun BPK-RI tidak melakukan pemeriksaan atas neraca tersebut.
Dalam penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Semarang Tahun
Anggaran 2005, dikemukakan hal-hal sebagai berikut:
1. Pembebanan Pengeluaran sebesar Rp415.698.500,00 pada Pos Belanja Tidak
Tersangka tidak sesuai ketentuan.
Menurut pendapat kami permasalahan tersebut mengakibatkan pemborosan
keuangan daerah minimal sebesar Rp415.698.500,00, seperti tertuang dalam
Catatan Pemeriksaan 1.a;
2. Penganggaran Belanja Modal atas Rehabilitasi MI dan SDLB Swasta pada Dinas
Pendidikan tidak tepat senilai Rp1.600.000.000,00
Menurut pendapat kami permasalahan tersebut mengakibatkan Realisasi Belanja
Modal Bangunan dalam Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2005
dilaporkan lebih tinggi (overstated) dan tidak menggambarkan keadaan yang
sebenarnya, seperti tertuang dalam Catatan Pemeriksaan 1.b;
3. Biaya Bahan Bakar Minyak Kendaraan Dinas tidak dilengkapi dengan bukti yang
lengkap dan sah.
Menurut pendapat kami permasalahan tersebut mengakibatkan belanja Biaya
Bahan Bakar Minyak senilai minimal Rp91.683.730,00 tidak dapat diyakini
kebenarannya, seperti tertuang dalam Catatan Pemeriksaan 1.d.
2
Berdasarkan Pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Kabupaten Semarang
Tahun Anggaran 2005, BPK-RI berpendapat bahwa Laporan Keuangan Kabupaten
Semarang Tahun Anggaran 2005, kecuali atas akibat paragraph atas hal-hal yang
dimuat dalam paragraph sebelumnya, telah disajikan secara wajar untuk semua hal
yang material sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang ditetapkan di dalam berbagai
peraturan perundangan yang berlaku
3
II. Laporan Keuangan Yang Diberi Opini oleh BPK
A. Neraca
NERACA
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG
PER 31 DESEMBER 2005
(Setelah Koreksi)
(Dalam Rupiah)
URAIAN PER 31 DES 2005
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas 70.100.415.473,00
Piutang Pajak 1.139.577.415,00
Piutang Lain-lain 4.524.257.856,00
Persediaan 13.180.078.698,00
Jumlah Aktiva Lancar 88.944.329.442,00
AKTIVA TETAP
Tanah 486.967.773.098,00
Jalan dan Jembatan 278.642.428.920,00
Bangunan Air 68.129.359.234,00
Instalasi dan Jaringan 4.019.563.400,00
Gedung 312.636.481.935,00
Mesin, Peralatan, Kendaraan dan Mebelair 81.598.172.239,00
Buku Perpustakaan 25.367.747.220,00
Aktiva Tetap Lainnya 288.208.350,00
Jumlah Aktiva Tetap 1.257.649.734.396,00
AKTIVA LAIN-LAIN
Bangunan Dalam Pengerjaan 1.562.001.490,00
Aktiva Tak Berwujud 866.501.000,00
Tuntutan Ganti Rugi 383.985.310,00
Jumlah Aktiva Lain-lain 2.812.487.800,00
TOTAL AKTIVA 1.369.032.152.227,00
HUTANG
HUTANG JANGKA PENDEK
Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang 37.318.435,00
Hutang Belanja 2.202.877.216,00
Jumlah Hutang Jangka Pendek 2.240.195.651,00
EKUITAS DANA
Ekuitas Dana Lancar 86.704.133.791,00
Ekuitas Dana Diinvestasikan 1.279.844.455.102,00
Ekuitas Dana Dicadangkan 0,00
TOTAL EKUITAS DANA 1.366.548.588.893,00
TOTAL HUTANG dan EKUITAS DANA 1.369.032.152.227,00
4
B. Laporan Realisasi Anggaran (Perhitungan APBD)
II BELANJA
2.1 APARATUR DAERAH 110.600.412.063,00 99.620.953.799,00
2.1.1 Belanja Administrasi Umum 91.087.771.582,00 83.101.742.618,00
2.1.1.1 Belanja Pegawai/Personalia 77.372.011.306,00 71.391.031.872,00
2.1.1.2 Belanja Barang dan Jasa 6.498.976.434,00 5.613.299.467,00
2.1.1.3 Belanja Perjalanan Dinas 3.003.407.500,00 2.144.898.711,00
2.1.1.4 Belanja Pemeliharaan 4.213.376.342,00 3.952.512.568,00
5
NO URAIAN ANGGARAN REALISASI
2.2.3 Belanja Modal 35.780.207.055,00 29.913.051.243,00
2.3 Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan 31.165.388.300,00 30.502.234.246,00
2.4 Belanja Tidak Tersangka 1.000.000.000,00 561.158.800,00
III PEMBIAYAAN
6
C. Laporan Aliran Kas
7
NO URAIAN SALDO AKHIR
Belanja Operasi dan Pemeliharaan 41.203.744.321,00
Belanja Pegawai/Personalia 8.756.793.148,00
Belanja Barang dan Jasa 22.521.883.113,00
Belanja Perjalanan Dinas 2.221.452.900,00
Belanja Pemeliharaan 7.703.615.160,00
8
D. Catatan Atas Laporan Keuangan
1. Kebijakan Akuntasi
Kebijakan akuntansi yang diberlakukan dalam penyusunan Laporan Keuangan
Kabupaten Semarang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000
tentang pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah dan Keputusan
Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan,
Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan
Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Pendahuluan :
a. Tujuan kebijakan akuntansi neraca ini memberikan penjelasan dasar-dasar
pemikiran yang melatarbelakangi penyusunan neraca daerah Kabupaten
Semarang.
b. Inventarisasi dan atau penilaian barang/kekayaan milik Pemerintah Kabupaten
Semarang berdasarkan barang/kekayaan yang dikuasai dan dimiliki oleh
Pemerintah Kabupaten Semarang
Kebijakan Umum :
a. Pelaporan aset/kekayaan milik dan atau dikuasai oleh Pemerintah Kabupaten
Semarang dalam neraca berdasarkan hasil inventarisasi dan penilaian harga pasar
yang dilakukan oleh konsultan apraisal pihak ketiga PT Survindo Putra Pratama
(sesuai kontrak no.050/01972/2003 tanggal 14 Mei 2003), ditambah mutasi
penambahan tahun sesudahnya yang belum diperhitungkan oleh PT Survindo
Putra Pratama.
b. Barang/kekayaan yang dimiliki atau dikuasai Pemerintah Kabupaten Semarang
yang telah dihitung oleh PT Survindo Putra Pratama sesuai data masukan dari unit
kerja, dinilai berdasarkan Harga Pasar saat penilaian (periode Juni s.d September
2003), sedangkan sesudahnya berdasarkan nilai perolehan.
c. Tidak termasuk dalam nilai neraca adalah barang/kekayaan yang berasal dari
Milik Desa, pengadaan swadaya dari masing-masing unit kerja serta yang
digunakan dan dikelola oleh BUMD.
9
Kebijakan Khusus :
a. Kas Daerah
Kas Daerah dinilai sebesar nilai nominal uang tunai pada Pemegang Kas,
Rekening Giro dan Deposito yang tersimpan di Bank.
b. Piutang Pajak
Piutang pajak pada Pemerintah Kabupaten Semarang dihitung berdasarkan nilai
nominal pajak yang telah dikeluarkan SKP-nya oleh Dinas Pengelolaan Keuangan
Daerah.
c. Persediaan
1) Persediaan obat dinilai berdasarkan jumlah barang yang ada per 31 Desember
2005 dengan memakai harga pembelian terakhir yang dimiliki masing-masing
unit yang memiliki persediaan.
2) Persediaan hewan dinilai berdasarkan jumlah ternak yang belum terjual per 31
Desember 2005 dengan memakai harga perolehan.
3) Persediaan bahan habis pakai dinilai berdasarkan jumlah barang yang ada per
31 Desember 2005 dengan memakai harga perolehan berdasarkan data yang
diperoleh .
d. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah dinilai berdasarkan nilai nominal sertifikat
penyertaan yang ada pada Pemerintah Daerah dan atau nilai buku dari masing-
masing perusahaan tempat dilakukannya penyertaan modal.
e. Aktiva Tetap
1) Tanah
Aset tanah yang disajikan dalam neraca berdasarkan tanah yang dimiliki
dan atau dikuasai dan dilaporkan oleh masing-masing Unit Kerja baik
berasal dari perolehan hak, ataupun yang berasal dari instansi vertikal.
Pemisahan klasifikasi tanah berdasarkan legalitas status kepemilikan tidak
disajikan mengingat validitas data belum teruji, serta belum pernah
dilakukan inventarisasi dan atau pemutakhiran data seluruh sertifikat tanah
Pemerintah Kabupaten Semarang. Dalam nilai tanah termasuk peruntukan
jalan yang dinilai sejak Tahun 2005.
10
2) Gedung dan Bangunan
Gedung dan Bangunan disajikan berdasarkan aset yang ada yang dilaporkan
oleh unit kerja pada konsultan apraisal, dan dinilai berdasarkan harga pasar
saat dinilai. Sesudahnya setiap terjadi penambahan dinilai dengan harga
perolehan.
3) Jalan, Irigasi dan Jaringan
Jalan, Jembatan, Bangunan Irigasi dan Jaringan yang ada diwilayah
Pemerintah Kabupaten Semarang disajikan berdasarkan harga apraisal yang
ditetapkan oleh PT Survindo berdasarkan harga saat dinilai. Sesudahnya setiap
terjadi penambahan dinilai dengan harga perolehan.
4) Peralatan dan Mesin
Peralatan dan Mesin dinilai berdasarkan eksistensinya/keberadaannya pada
saat inventarisasi tanpa membedakan aset tersebut berasal dari hasil
pembelian APBD, atau pelimpahan dari instansi vertikal, dan dinilai
berasarkan harga pasar yang berlaku saat inventarisasi dan penilaian oleh
konsultan apraisal PT Survindo Putra Pratama. Sesudahnya setiap terjadi
penambahan dinilai dengan harga perolehan.
5) Aktiva Tetap Lainnya
Aktiva Tetap lainnya merupakan aset buku, monumen rambu, gapura dan tugu
batas disajikan berdasarkan nilai wajar aset/barang yang ada saat dilakukan
inventarisasi PT Survindo Putra Pratama. Sedangkan penambahan sesudahnya
berdasarkan harga perolehan.
6) Aktiva Lain-lain
Aktiva Tak Berwujud (software/program aplikasi ) yang disajikan merupakan
tambahan mutasi berdasarkan realisasi anggaran belanja modal sejak tahun
2003 yang dapat diinventarisasi dan dinilai dengan menggunakan harga
perolehan
f. Hutang
Hutang merupakan kewajiban Pemerintah Kabupaten Semarang kepada pihak
ketiga, yang secara nominal yaitu nilai yang harus dibayar pada saat jatuh tempo
sesuai perjanjian dengan kreditur.
11
2. Penjelasan Pos-Pos Neraca
a. AKTIVA LANCAR Rp88.944.392.442,00
Aktiva Lancar per 31 Desember 2005 sebesar Rp88.944.392.442,00 terdiri atas :
1). Kas Rp70.100.415.473,00
Jumlah tersebut merupakan Saldo Kas per 31 Desember 2005 dengan rincian
sebagai berikut:
a). Kas di Kas Daerah Rp15.423.369.622,00
Jumlah tersebut merupakan saldo Bank Rekening Kas Daerah di BPD Jateng
Cabang Ungaran per 31 Desember 2005 dengan rincian sebagai berikut:
- Rekening No.1-022-000001 BPD Jateng Cabang Ungaran Rp8.679.886.953,00
- Rekening No.1-022-009632 BPD Jateng Cabang Ungaran Rp6.743.482.669,00
Jumlah Rp15.423.369.622,00
12
3). Piutang Lain-lain Rp4.524.257.856,00
Jumlah tersebut merupakan saldo Piutang kepada Petani/Pedagang Kecil dan
Koperasi melalui program dana bergulir, Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi,
Piutang Askes dan Piutang RSUD Ungaran kepada perusahaan yang melakukan
kerjasama pengobatan per 31 Desember 2005 dengan rincian sbb :
- Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Rp1.664.057.067,00
- Dinas Peternakan dan Perikanan Rp163.176.800,00
- Dinas Perindustrian Perdagangan dan PM Rp1.784.227.325,00
- Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi Rp5.000.000,00
- Piutang Askes Rp767.145.922,00
- Piutang Pihak ketiga Rp140.650.742,00
Jumlah Rp4.524.257.856,00
13
c). Persediaan Hewan
Jumlah tersebut merupakan nilai hewan yang berada di petani per 31 Desember
2005 dengan rincian sebagai berikut :
- Sapi ( 2.576 ekor) Rp7.616.466.000,00
- Ikan - Bagi Hasil Rp78.875.000,00
- Ikan – di BBI Rp200.325.000,00
Jumlah Rp7.895.666.000,00
14
c. AKTIVA TETAP Rp1.257.649.734.396,00
Jumlah tersebut merupakan nilai Aktiva Tetap per 31 Desember 2005 sebesar
Rp1.257.649.734.396,00 dengan rincian sbb:
1). Tanah Rp486.967.773.098,00
Terdapat mutasi penambahan nilai Tanah tahun 2005 sebesar Rp3.560.927.798,00
sehingga secara keseluruhan saldo per 31 Desember 2005 sebesar
Rp486.967.773.098,00 dengan rincian sbb:
- Kantor Rp64.730.670.000,00
- Sekolah Rp106.225.062.500,00
- Perkebunan,Pertanian Rp211.385.722.500,00
- Mess, RD, Asrama Rp32.083.275.000,,00
- RSU, Puskesmas Rp7.459.271.000,00
- Lapangan, kosong Rp3.224.445.000,00
- Fasilitas Umum Rp50.593.993.598,00
- Lainnya Rp11.265.333.500,00
Jumlah Rp486.967.773.098,00
15
5). Gedung dan Bangunan Rp312.636.481.935,00
Terdapat mutasi penambahan dan pengurangan nilai Gedung dan Bangunan tahun
2005 sehingga secara keseluruhan saldo menjadi Rp312.636.481.935,00 dengan
rincian sbb:
- Sekolah Rp189.529.992.862,00
- Dinas Rp24.615.251.462,00
- Badan Rp1.176.450.800,00
- Kantor Rp1.774.000.275,00
- Sekretariat Daerah Rp8.591.434.000,00
- Sekretariat Dewan Rp3.002.068.900,00
- Kecamatan Rp13.126.333.550,00
- RSUD Rp34.987.491.630,00
- Puskesmas Rp22.114.768.979,00
- Pasar Rp12.886.019.596,00
- Monumen Rp832.669.881,00
Jumlah Rp312.636.481.935,00
Dalam Kelompok pemanfaatan Bangunan untuk Badan dan RSUD, terdapat
penghapusan nilai sebesar Rp80.915.620,00 sesuai SK Bupati. Sedangkan mutasi
Monumen merupakan koreksi klasifikasi dari Aset Tetap Lainnya.
16
- Alat Kedokteran/Kesehatan Rp7.819.021.100,00
- Alat Laboratorium Rp1.901.488.577,00
Jumlah Rp81.598.172.239,00
17
1). Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang Rp37.318.435,00
Jumlah tersebut merupakan Hutang kepada Pemerintah Pusat atas penerusan
Pinjaman ADB Loan Agreement No.1198-INO yang akan jatuh tempo pada tahun
2006. Jumlah tersebut termasuk bunga sebesar Rp19.625.075,00 dan jasa bank
sebesar Rp426.632,00
18
1). Ekuitas Dana Lancar Rp86.704.133.791,00
Saldo tersebut terdiri dari:
- Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Rp70.100.415.473,00
- Cadangan Piutang Rp5.663.835.271,00
- Cadangan Persediaan Rp13.180.078.698,00
- Dana yang harus disediakan untuk
pembayaran utang jangka pendek (Rp2.240.195.651,00)
Jumlah Rp86.704.133.791,00
19
dari selisih Investasi Permanen ditambah Aset Tetap dan Aset Lainnya dikurangi
dengan Hutang Jangka Panjang dengan rincian sebagai berikut:
- Penyertaan Modal Pemerintah Rp18.858.100.589,00
- Investasi Non Permanen Lainnya Rp767.500.000,00
- Aktiva Tetap Rp1.257.649.734.396,00
- Aktiva Lain-lain Rp2.812.487.800,00
Jumlah Rp1.280.087.822.785,00
dikurangi :
- Hutang Jangka Panjang Rp243.367.683,00
Nilai Ekuitas Dana Diinvestasikan Rp1.279.844.455.102,00
20
3. Penjelasan Laporan Realisasi Anggaran
I. PENDAPATAN Rp 410.313.702.187,00
1.1 Pendapatan Asli Daerah Rp 56.511.823.626,00
1.1.1 Pajak Daerah Rp 13.239.760.608,00
Jumlah realisasi PAD yg berasal dari Pajak Daerah tersebut terdiri dari :
1. Pajak Hotel Rp 804.658.496,00
2. Pajak Restoran Rp 280.917.197,00
3. Pajak Hiburan Rp 66.986.500,00
4. Pajak Reklame Rp 364.892.250,00
5. Pajak Penerangan Jalan Rp 11.642.300.005,00
6. Pajak Pengambilan Bahan Galian Gol.C Rp 80.006.160,00
Jumlah Rp 13.239.760.608,00
Jumlah Bagian Laba Perusahaan Milik Daerah berasal dari PDAM, Badan Kredit Kecamatan
21
dan Badan Kredit Pasar.
Pendapatan Lain-lain sebesar Rp3.512.190.660,00 diantaranya berasal dari Tali Asih dan Royalti
dari PDAM Kota Semarang Rp1.047.729.600,00 dan pengembalian dana ke kas daerah sebesar
Rp1.456.000.000,00
22
2.1.1.1 Belanja Pegawai/Personalia Rp 71.391.031.872,00
2.1.1.2 Belanja Barang dan Jasa Rp 5.613.299.467,00
2.1.1.3 Belanja Perjalanan Dinas Rp 2.144.898.711,00
2.1.1.4 Belanja Pemeliharaan Rp 3.952.512.568,00
23
- Belanja Modal Studio Komunikasi Rp 17.418.000,00
- Belanja Modal Alat Pertanian Rp 256.533.900,00
- Belanja Modal Buku Perpustakaan Rp 2.474.472.160,00
- Belanja Modal Hewan Ternak serta Tanaman Rp 68.500.000,00
- Belanja Modal Laboratorium Rp 172.987.500,00
- Belanja Modal Alat Kedokteran Rp 650.809.950,00
- Belanja Modal Bangunan Air Rp 132.665.000,00
- Belanja Modal Alat Angkutan Rp 47.255.500,00
- Belanja Modal Alat Bengkel Rp 15.475.000,00
- Belanja Modal Barang Bercorak Seni Rp 144.418.200,00
Rp 29.913.051.243,00
Surplus/Defisit Rp 36.717.958.556,00
Realisasi surplus/defisit merupakan selisih antara pendapatan dikurangi belanja dengan rincian sebagai berikut:
1. Pendapatan Rp 410.313.702.187,00
2. Belanja Rp 373.595.743.631,00
Surplus Rp 36.717.958.556,00
24
III PEMBIAYAAN Rp (36.717.958.556,00)
Realisasi pembiayaan netto merupakan selisih antara Penerimaan Pembiayaan dikurangi
Pengeluaran Pembiayaan dengan rincian sebagai berikut:
25
BAB I
GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN
A. Gambaran Umum
2. Tujuan Pemeriksaan
Untuk memberikan keyakinan apakah Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten
Semarang sebagai laporan pertanggungjawaban atas realisasi APBD Tahun
Anggaran 2005 telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang
ditetapkan dalam berbagai peraturan perundangan mengenai Pengelolaan
Keuangan Daerah.
3. Lingkup Pemeriksaan
Untuk mencapai tujuan pemeriksaan tersebut, maka pemeriksaan atas
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2005,
meliputi:
a. Laporan Perhitungan Anggaran dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2005;
b. Neraca per tanggal 31 Desember Tahun 2005 (tidak termasuk Neraca Awal);
c. Laporan Aliran Kas Tahun Anggaran 2005;
d. Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2005.
26
4. Standar Pemeriksaan
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Semarang Tahun
Anggaran 2005 dilakukan dengan berpedoman pada :
a. Standar Audit Pemerintahan (SAP) yang diterbitkan oleh BPK-RI Tahun 1995;
b. Panduan Manajemen Pemeriksaan (PMP) Tahun 2002;
c. Surat Keputusan Sekretaris Jenderal Nomor 54/SK/VIII-VIII.3/2/2004 tentang
Penetapan Petunjuk Teknis Pemeriksaan Laporan Keuangan.
27
B. Laporan Keuangan Yang Diperiksa oleh BPK
A. Neraca
NERACA
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG
PER 31 DESEMBER 2005
(Dalam Rupiah)
URAIAN PER 31 DES 2005
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas 70.100.415.473,00
Piutang Pajak 25.745.500,00
Piutang Lain-lain 3.616.461.192,00
Persediaan 13.068.410.837,00
Jumlah Aktiva Lancar 86.811.033.002,00
AKTIVA TETAP
Tanah 486.967.773.098,00
Jalan dan Jembatan 278.642.428.920,00
Bangunan Air 68.129.359.234,00
Instalasi dan Jaringan 4.019.563.400,00
Gedung 313.579.618.525,00
Mesin, Peralatan, Kendaraan dan Mebelair 81.349.001.239,00
Buku Perpustakaan 25.367.747.220,00
Aktiva Tetap Lainnya 288.208.350,00
Jumlah Aktiva Tetap 1.258.343.699.986,00
AKTIVA LAIN-LAIN
Bangunan Dalam Pengerjaan 318.864.900,00
Aktiva Tak Berwujud 866.501.000,00
Tuntutan Ganti Rugi 383.985.310,00
Jumlah Aktiva Lain-lain 1.569.351.210,00
TOTAL AKTIVA 1.366.349.684.787,00
HUTANG
HUTANG JANGKA PENDEK
Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang 37.318.435,00
Hutang Belanja 350.243.967,00
Jumlah Hutang Jangka Pendek 387.562.402,00
EKUITAS DANA
Ekuitas Dana Lancar 86.423.470.600,00
Ekuitas Dana Diinvestasikan 1.279.295.284.102,00
Ekuitas Dana Dicadangkan 0,00
TOTAL EKUITAS DANA 1.365.718.754.702,00
TOTAL HUTANG dan EKUITAS DANA 1.366.349.684.787,00
28
B. Laporan Realisasi Anggaran (Perhitungan APBD)
II BELANJA
2.1 APARATUR DAERAH 110.600.412.063,00 99.620.953.799,00
2.1.1 Belanja Administrasi Umum 91.087.771.582,00 83.101.742.618,00
2.1.1.1 Belanja Pegawai/Personalia 77.372.011.306,00 71.391.031.872,00
2.1.1.2 Belanja Barang dan Jasa 6.498.976.434,00 5.613.299.467,00
2.1.1.3 Belanja Perjalanan Dinas 3.003.407.500,00 2.144.898.711,00
2.1.1.4 Belanja Pemeliharaan 4.213.376.342,00 3.952.512.568,00
29
NO URAIAN ANGGARAN REALISASI
2.2.3 Belanja Modal 35.780.207.055,00 29.913.051.243,00
2.3 Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan 31.165.388.300,00 30.502.234.246,00
2.4 Belanja Tidak Tersangka 1.000.000.000,00 561.158.800,00
III PEMBIAYAAN
30
C. Laporan Aliran Kas
(Dalam Rupiah)
NO URAIAN SALDO AKHIR
I ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
1 Arus Masuk Kas
a Pendapatan Asli Daerah 56.511.823.626,00
Pajak Daerah 13.239.760.608,00
Retribusi Daerah 29.974.710.653,00
Bagian Laba 4.102.723.696,00
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 9.194.628.669,00
31
NO URAIAN SALDO AKHIR
Belanja Operasi dan Pemeliharaan 41.203.744.321,00
Belanja Pegawai/Personalia 8.756.793.148,00
Belanja Barang dan Jasa 22.521.883.113,00
Belanja Perjalanan Dinas 2.221.452.900,00
Belanja Pemeliharaan 7.703.615.160,00
32
BAB II
LAPORAN PEMERIKSAAN
33
Personil pada Bagian Keuangan masih kurang memadai dan pegawai yang
berlatar belakang akuntansi masih terbatas. Dengan penerapan pola baru sistem
pengelolaan keuangan daerah, kebutuhan personil yang memiliki latar belakang
akuntansi semakin tinggi karena tuntutan penggunaan pembukuan accrual basis. Bagi
para pelaksana antara lain Pemegang Kas maupun Pembantu Pemegang Kas
mengalami kesulitan dalam pelaksanaan tugas yang menjadi tanggungjawabnya. Hal
ini disebabkan adanya perbedaan persepsi pada Kode Rekening. Oleh karena itu
rekonsiliasi antara Pemegang Kas dengan Pembantu Pemegang Kas menjadi lama dan
pencatatan atas rekonsiliasi anggaran daerah terlambat dari yang diperkirakan,
Berdasarkan pasal 31 ayat (2) UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara. Pemerintah Kabupaten Semarang berkewajiban menyusun Laporan
Keuangan Daerah yang terdiri dari Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan
Aliran Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan Daerah.
Dari hasil penelaahan atas sistem pembukuan dan penyusunan laporan
keuangan serta pelaksanaannya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten
Semarang yang kami uji ternyata belum sepenuhnya mengikuti ketentuan-ketentuan
yang berlaku, sehingga masih terdapat kelemahan-kelemahan minimal sebanyak
empat kelemahan. Terhadap sistem pembukuan dan penyusunan laporan keuangan
yang tidak kami uji kami tidak menemukan bahwa Pemerintah Daerah menyimpang
dari sistem tesebut. Kelemahan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tidak ada review dan persetujuan memadai untuk transaksi pencatatan akuntansi
atau output dari suatu sistem, hal ini ditunjukkan pada beberapa hal :
a. Belanja modal yang diakui sebagai aset pada Neraca lebih besar karena
adanya pengakuan belanja operasi dan pemeliharaan sebagai penambah aset
pada Neraca, sehingga nilai aset menjadi lebih tinggi dari nilai perolehan yang
sebenarnya;
b. SPJ dari unit-unit kerja terlambat masuk ke Bagian Verifikasi yang
mengakibatkan sampai dengan tahun anggaran berakhir (31 Desember)
banyak SPJ yang belum diverifikasi/disahkan bahkan ada yang belum dikirim
ke Bagian Verifikasi;
34
2. Bukti kegagalan dalam menjalankan tugas yang menjadi bagian dari pengendalian
intern adalah pelaksanaan kewenangan di bidang pertanahan tidak sesuai
ketentuan serta pelaksanaan belanja modal dan belanja bantuan keuangan untuk
instansi vertikal yaitu Badan Pertanahan Nasional;
3. Kelemahan yang signifikan dalam desain atau pelaksanaan pengendalian intern
dapat mengakibatkan pelanggaran peraturan perundang-undangan yang
berdampak langsung atas laporan keuangan dan material, yaitu:
a. Pelaksanaan Belanja Perjalanan Dinas dilaksanakan oleh pihak ketiga,
sehingga mengakibatkan pemborosan keuangan daerah;
b. Penganggaran yang tidak sesuai dengan ketentuan, sehingga laporan keuangan
tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya;
c. Penganggaran dan penyaluran belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan
tidak sesuai ketentuan yaitu melalui 32 unit kerja yang seharusnya
dilaksanakan melalui satu unit kerja;
d. Adanya realisasi upah pungut retribusi sehingga memboroskan keuangan
daerah;
4. Kurangnya kesadaran manajemen akan pentingnya pengendalian dan
menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan keuangan daerah. Hasil
penelaahan SPI menunjukkan masih dijumpainya kelemahan pengendalian pada
manajemen tingkat atas dan menengah. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya
instruksi atau disposisi dinas untuk pengeluaran yang tidak sesuai ketentuan.
Hasil pemeriksaan BPK Tahun 2004 mengungkapkan adanya Belanja Tidak
Tersangka yang tidak sesuai ketentuan dan terulang kembali pada Tahun 2005
dengan materi yang tidak signifikan mengalami perbaikan. Hal tersebut
mengakibatkan pengeluaran belanja tidak terkendali dan kesalahan yang sama
terulang kembali.
Atas kelemahan pengendalian intern tersebut. BPK-RI menyarankan agar
Pemerintah Kabupaten Semarang melakukan review atas sistem pembukuan dan
penyusunan Laporan Keuangannya.
35
B. Koreksi Pembukuan dan Kecermatan Penyusunan Laporan Keuangan
Kabupaten Semarang Tahun 2005
Dari hasil pemeriksaan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2005 yang telah
disajikan oleh Pemerintah Kabupaten Semarang. BPK-RI telah mengajukan 31
koreksi dengan nilai koreksi saldo akun menurut obyek sebesar
Rp5.826.788.407,00 kepada Pemerintah Kabupaten Semarang dhi. Dinas Pengelola
Keuangan Daerah (DPKD) Kabupaten Semarang. Koreksi yang dilakukan BPK-RI
berdasarkan atas kebenaran formal dari bukti akuntansi.
Koreksi-koreksi tersebut adalah sebagai berikut:
2) Dari hasil konfirmasi dengan DPKD diketahui bahwa pada akhir Tahun
Anggaran 2005 terdapat tagihan Pajak Galian C yang telah diterbitkan
SKPDnya tetapi belum dibayar oleh Wajib Pajak. Tagihan sebesar
Rp3.147.200,00 tersebut belum disajikan di Neraca per 31 Desember 2005
36
Atas kejadian tersebut, BPK-RI melakukan koreksi pada akun Neraca per 31
Desember 2005 sebagai berikut :
Piutang Pajak Galian C Rp3.147.200,00
EDL Rp3.147.200,00
Dengan pencatatan tersebut, maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2005, yaitu :
37
Belanja pada Neraca. Atas kejadian tersebut, BPK-RI melakukan koreksi pada
akun Neraca per 31 Desember 2005 sebagai berikut :
EDL Rp1.603.541.200,00
Hutang Belanja-PJU Rp1.603.541.200,00
Dengan pencatatan tersebut, maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2005, yaitu :
2) Dari hasil konfirmasi dengan DPU diketahui bahwa pada akhir Tahun
Anggaran 2005 terdapat persediaan bahan pakai habis berupa ATK dan
barang cetakan pada DPU senilai Rp2.311.200,00 belum dicatat dalam akun
Persediaan pada Neraca per 31 Desember 2005
Atas kejadian tersebut, BPK-RI melakukan koreksi pada akun Neraca per 31
Desember 2005 sebagai berikut :
Persediaan Rp2.311.200,00
EDL Rp2.311.200,00
Dengan pencatatan tersebut, maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2005, yaitu :
c. Dinas Perhubungan
Dari hasil konfirmasi dengan Dinas Perhubungan diketahui bahwa pada akhir
tahun anggaran masih terdapat tagihan Biaya Telepon yang masih harus
dibayar sampai dengan 31 Desember 2005 senilai Rp205.414,00 belum dicatat
pada akun Hutang Belanja pada Neraca.
38
Atas kejadian tersebut, BPK-RI melakukan koreksi pada akun Neraca per 31
Desember 2005 sebagai berikut :
EDL Rp205.414,00
Hutang Belanja - Telepon Rp205.414,00
Dengan pencatatan tersebut, maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2005, yaitu :
Dengan pencatatan tersebut, maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2005, yaitu :
2) Dari hasil konfirmasi dengan Kapenduk Capil diketahui bahwa pada akhir
Tahun Anggaran 2005 terdapat persediaan bahan pakai habis berupa ATK dan
39
barang cetakan dan blanko dokumen penduduk senilai Rp28.178.000,00
belum dicatat dalam akun Persediaan pada Neraca per 31 Desember 2005.
Atas kejadian tersebut, BPK-RI melakukan koreksi pada akun Neraca per 31
Desember 2005 sebagai berikut :
Persediaan Rp28.178.000,00
EDL Rp28.178.000,00
Dengan pencatatan tersebut, maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2005, yaitu :
e. Kecamatan Suruh
Dari hasil konfirmasi dengan Kecamatan Suruh diketahui bahwa pada akhir
Tahun Anggaran 2005 terdapat persediaan bahan pakai habis berupa ATK dan
barang cetakan senilai Rp102.000,00 belum dicatat dalam akun Persediaan
pada Neraca per 31 Desember 2005
Atas kejadian tersebut, BPK-RI melakukan koreksi pada akun Neraca per 31
Desember 2005 sebagai berikut :
Persediaan Rp102.000,00
EDL Rp102.000,00
Dengan pencatatan tersebut, maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2005, yaitu :
40
f. Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
1) Berdasarkan konfirmasi dengan Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
diketahui bahwa pada akhir Tahun Anggaran 2005 terdapat persediaan bahan
pakai habis berupa Peptisida Wereng senilai Rp61.973.560,00 belum dicatat
dalam akun Persediaan pada Neraca per 31 Desember 2005
Atas kejadian tersebut, BPK-RI melakukan koreksi pada akun Neraca per 31
Desember 2005 sebagai berikut :
Persediaan Rp61.973.560,00
EDL Rp61.973.560,00
Dengan pencatatan tersebut, maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2005, yaitu :
41
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Semarang bersedia melakukan
perbaikan pada Laporan Keuangannya.
42
Akun Persediaan bertambah sebesar Rp1.493.875,00
Akun Ekuitas Dana Lancar bertambah sebesar Rp1.493.875,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Semarang bersedia melakukan
perbaikan pada Laporan Keuangannya.
.
i. Dinas Koperasi UKM
Berdasarkan konfirmasi dengan Dinas Koperasi UKM diketahui bahwa pada
akhir Tahun Anggaran 2005 terdapat persediaan bahan pakai habis berupa
ATK dan barang cetakan senilai Rp224.000,00 belum dicatat dalam akun
Persediaan pada Neraca per 31 Desember 2005
Atas kejadian tersebut, BPK-RI melakukan koreksi pada akun Neraca per 31
Desember 2005 sebagai berikut :
Persediaan Rp224.000,00
EDL Rp224.000,00
Dengan pencatatan tersebut, maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2005, yaitu :
43
Dengan pencatatan tersebut, maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2005, yaitu :
k. Dinas LHPE
Berdasarkan konfirmasi dengan Dinas LHPE diketahui bahwa pada akhir
Tahun Anggaran 2005 terdapat persediaan bahan pakai habis berupa ATK dan
barang cetakan senilai Rp930.000,00 belum dicatat dalam akun Persediaan
pada Neraca per 31 Desember 2005
Atas kejadian tersebut, BPK-RI melakukan koreksi pada akun Neraca per 31
Desember 2005 sebagai berikut :
Persediaan Rp930.000,00
EDL Rp930.000,00
Dengan pencatatan tersebut, maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2005, yaitu :
l. Dinas Kesehatan
1) Berdasarkan konfirmasi dengan Dinas Kesehatan diketahui bahwa pada akhir
Tahun Anggaran 2005 terdapat persediaan bahan pakai habis berupa ATK,
barang cetakan, alat listrik, perlengkapan RT dan bahan laboratorium senilai
Rp850.000,00 belum dicatat dalam akun Persediaan pada Neraca per 31
Desember 2005
44
Atas kejadian tersebut, BPK-RI melakukan koreksi pada akun Neraca per 31
Desember 2005 sebagai berikut :
Persediaan Rp850.000,00
EDL Rp850.000,00
Dengan pencatatan tersebut, maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2005, yaitu :
Atas kejadian tersebut, BPK-RI melakukan koreksi pada akun Neraca per 31
Desember 2005 sebagai berikut :
Mesin dan Peralatan Rp4.782.000,00
EDI Rp4.782.000,00
Dengan pencatatan tersebut, maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2005, yaitu :
45
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Semarang bersedia melakukan
perbaikan pada Laporan Keuangannya
m. RSUD Ambarawa
1) Dari realisasi Biaya Pemeliharaan Komputer (2.10.02.01.1.4.11.03.02) dan
Biaya Alat Tulis (2.10.02.01.1.2.02.2) diketahui bahwa terdapat pengeluaran
sebesar Rp1.425.000,00 dipergunakan untuk pembelian flashdisc. Sedangkan
dari realisasi Biaya Bahan Habis Pakai Kesehatan Medis (2.10.02.2.2.01.10.2)
.diketahui bahwa terdapat pengeluaran sebesar Rp11.507.000,00 dipergunakan
untuk pembelian alat kesehatan.
Pengadaan aset senilai Rp12.932.000,00 (Rp1.425.000,00 + Rp11.507.000,00)
tersebut seharusnya dicatat menambah aktiva tetap berupa Mesin dan
Peralatan pada Neraca per 31 Desember 2005.
Atas kejadian tersebut, BPK-RI melakukan koreksi pada akun Neraca per 31
Desember 2005 sebagai berikut :
Mesin dan Peralatan Rp12.932.000,00
EDI Rp12.932.000,00
Dengan pencatatan tersebut, maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2005, yaitu :
46
Atas kejadian tersebut, BPK-RI melakukan koreksi pada akun Neraca per 31
Desember 2005 sebagai berikut :
n. Kecamatan Jambu
Berdasarkan konfirmasi dengan Kecamatan Jambu diketahui bahwa pada
akhir Tahun Anggaran 2005 terdapat persediaan bahan pakai habis berupa
ATK dan barang cetakan senilai Rp454.000,00 belum dicatat dalam akun
Persediaan pada Neraca per 31 Desember 2005
Atas kejadian tersebut, BPK-RI melakukan koreksi pada akun Neraca per 31
Desember 2005 sebagai berikut :
Persediaan Rp454.000,00
EDL Rp454.000,00
Dengan pencatatan tersebut, maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2005, yaitu :
o. RSUD Ungaran
1) Berdasarkan konfirmasi dengan RSUD Ungaran diketahui bahwa pada akhir
Tahun Anggaran 2005 terdapat Tagihan kepada PT Askes senilai
47
Rp384.619.722,00 belum dicatat dalam akun Piutang Lain-lain pada Neraca
per 31 Desember 2005.
Atas kejadian tersebut, BPK-RI melakukan koreksi pada akun Neraca per 31
Desember 2005 sebagai berikut :
48
dibayar sampai dengan 31 Desember 2005 senilai Rp245.369.393,00 belum
dicatat pada akun Hutang Belanja pada Neraca.
Atas kejadian tersebut, BPK-RI melakukan koreksi pada akun Neraca per 31
Desember 2005 sebagai berikut :
EDL Rp245.369.393,00
Hutang Belanja Rp245.369.393,00
Dengan pencatatan tersebut, maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2005, yaitu :
p. Kecamatan Sumowono
Dari hasil konfirmasi dengan Pemegang Kas Kecamatan Sumowono diketahui
terdapat Tagihan Biaya Telepon yang masih harus dibayar sampai dengan 31
Desember 2005 senilai Rp1.532.782,00 belum dicatat pada akun Hutang
Belanja pada Neraca.
Atas kejadian tersebut, BPK-RI melakukan koreksi pada akun Neraca per 31
Desember 2005 sebagai berikut :
EDL Rp1.532.782,00
Hutang Belanja - Telepon Rp1.532.782,00
Dengan pencatatan tersebut, maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2005, yaitu :
49
q. Kecamatan Susukan
Dari hasil konfirmasi dengan Pemegang Kas Kecamatan Susukan diketahui
terdapat Tagihan Biaya Telepon yang masih harus dibayar sampai dengan 31
Desember 2005 senilai Rp1.875.000,00 belum dicatat pada akun Hutang
Belanja pada Neraca.
Atas kejadian tersebut, BPK-RI melakukan koreksi pada akun Neraca per 31
Desember 2005 sebagai berikut :
EDL Rp1.875.000,00
Hutang Belanja - Telepon Rp1.875.000,00
Dengan pencatatan tersebut, maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2005, yaitu :
2. Kesalahan Pengklasifikasian/Pembebanan
a. Dinas Pekerjaan Umum
Berdasarkan pemeriksaan atas Laporan Keuangan, SPJ dan Daftar Mutasi
Aset diketahui bahwa pada Tahun Anggaran 2005 terdapat realisasi Belanja
Modal berupa Bangunan SD Pojoksari senilai Rp1.243.136.590,00. Sampai
dengan akhir tahun bangunan tersebut masih dalam proses pengerjaan, namun
bangunan tersebut diklasifikasikan sebagai Gedung. Seharusnya bangunan
tersebut diklasifikasikan dalam akun Bangunan Dalam Pengerjaan pada
Neraca per 31 Desember 2005.
Atas kejadian tersebut, BPK-RI melakukan koreksi pada akun Neraca per 31
Desember 2005 sebagai berikut :
Bangunan Dalam Pengerjaan Rp1.243.136.590,00
Gedung Rp1.243.136.590,00
50
Dengan pencatatan tersebut, maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2005, yaitu :
Akun Bangunan Dalam Pengerjaan bertambah sebesar Rp1.243.136.590,00
Akun Gedung berkurang sebesar Rp1.243.136.590,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Semarang bersedia melakukan
perbaikan pada Laporan Keuangannya.
3. Kesalahan Aritmatika/Penghitungan
a. Dinas Pendidikan
Berdasarkan pemeriksaan atas Laporan Keuangan, SPJ dan konfirmasi ke
lapangan diketahui bahwa dalam tahun anggaran 2005 telah direalisasikan
melalui Dinas Pendidikan rehab bangunan sekolah dengan nilai yang dapat
dikapitalisir sebagai aset sebesar Rp3.647.872.000 namun bangunan tersebut
hanya disajikan sebesar Rp3.335.854.298,00 sehingga terdapat selisih kurang
senilai Rp312.017.702,00 yang terdiri dari pembangunan Ruang Bengkel
Kerja SMK Kecil senilai Rp300.000.000,00 dan Biaya Administrasi sebesar
Rp12.017.702,00 sehingga nilai yang belum dikapitalisir sebagai aset senilai
Rp300.000.000,00
Atas kejadian tersebut, BPK-RI melakukan koreksi pada akun Neraca per 31
Desember 2005 sebagai berikut :
Gedung Rp300.000.000,00
EDI Rp300.000.000,00
Dengan pencatatan tersebut, maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2005, yaitu :
Akun Gedung bertambah sebesar Rp300.000.000,00
Akun Ekuitas Dana Diinvestasikan bertambah sebesar Rp300.000.000,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Semarang bersedia melakukan
perbaikan pada Laporan Keuangannya.
51
b. Dinas Peternakan dan Perikanan
Berdasarkan pemeriksaan atas Laporan Keuangan, SPJ dan konfirmasi dengan
Dinas Peternakan dan Perikanan diketahui terdapat persediaan bergulir berupa
sapi senilai Rp7.616.466.000,00 tapi di Neraca per 31 Desember 2005
disajikan senilai Rp7.602.566.000,00 atau lebih rendah sebesar
Rp13.900.000,00
Atas kejadian tersebut, BPK-RI melakukan koreksi pada akun Neraca per 31
Desember 2005 sebagai berikut :
Persediaan-Sapi Rp13.900.000,00
EDL Rp13.900.000,00
Dengan pencatatan tersebut, maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2005, yaitu :
c. DPKD
Berdasarkan pemeriksaan atas Laporan Keuangan diketahui bahwa pada akhir
tahun 2005 terdapat Persediaan Obat-obatan sebesar Rp5.156.571.804,00
namun berdasar konfirmasi dengan RSUD Ungaran diketahui bahwa
persediaan obat-obatan adalah sebesar Rp5.164.571.804,00 atau disajikan
terlalu rendah sebesar Rp8.000.000,00. Atas kejadian tersebut, BPK-RI
melakukan koreksi pada akun Neraca per 31 Desember sebagai berikut:
Persediaan-Obat Rp8.000.000,00
EDL Rp8.000.000,00
Dengan pencatatan tersebut, maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2005, yaitu:
Akun Persediaan bertambah senilai Rp8.000.000,00
52
Akun Ekuitas Dana Lancar bertambah senilai Rp8.000.000,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Semarang bersedia melakukan
perbaikan pada Laporan Keuangannya.
d. RSUD Ambarawa
Berdasarkan konfirmasi dengan RSUD Ambarawa diketahui bahwa saldo
persediaan obat di RSUD Ambarawa per 31 Desember 2005 sebesar
Rp634.062.515,00 tetapi di Neraca disajikan sebesar Rp656.764.479,00 atau
terlalu tinggi sebesar Rp22.701.964,00. Atas kejadian tersebut, BPK-RI
melakukan koreksi pada akun Neraca per 31 Desember sebagai berikut:
EDL Rp22.701.964,00
Persediaan-Obat Rp22.701.964,00
Dengan pencatatan tersebut, maka terjadi perubahan saldo pada Neraca per 31
Desember 2005, yaitu:
Akun Persediaan berkurang senilai Rp22.701.964,00
Akun Ekuitas Dana Lancar berkurang senilai Rp22.701.964,00
Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Semarang bersedia melakukan
perbaikan pada Laporan Keuangannya.
53
C. Catatan Pemeriksaan
Hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2005 yang
disajikan Pemerintah Kabupaten Semarang dapat diungkapkan sebanyak 10 catatan
pemeriksaan yang perlu mendapat perhatian Pemerintah Daerah dan DPRD untuk
meningkatkan kualitas laporan keuangannya.
54
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan :
1) Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tanggal 10 Nopember 2000
tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah :
a) Pasal 12 ayat (2) menyebutkan bahwa pengeluaran yang dibebankan
pada pengeluaran tidak tersangka adalah untuk penanganan bencana
alam, bencana sosial dan pengeluaran tidak tersangka lainnya yang
sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan
pemerintahan daerah;
b) Pasal 10 ayat (3) menyatakan bahwa setiap pejabat dilarang melakukan
tindakan yang berakibat pengeluaran atas beban APBD apabila tidak
tersedia atau tidak cukup tersedia anggaran untuk membiayai
pengeluaran tersebut.
2) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tanggal 10 Juni
2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan
Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan APBD, Pelaksanaan Tata
Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan APBD Pasal 7 :
a) Ayat (1) menyatakan bahwa Belanja Tidak Tersangka dianggarkan untuk
pengeluaran penanganan bencana alam, bencana sosial atau pengeluaran
lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan
kewenangan Pemerintahan Daerah.
b) Ayat (2) menyatakan bahwa Pengeluaran lainnya yang sangat diperlukan
dalam rangka penyelenggaraan kewenangan Pemerintah Daerah, yaitu
pengeluaran-pengeluaran yang sangat dibutuhkan untuk penyediaan
sarana dan prasarana langsung dengan pelayanan masyarakat, yang
anggarannya tidak tersedia dalam tahun anggaran yang bersangkutan.
55
Sekretaris Daerah menjelaskan bahwa pada intinya kegiatan-kegiatan
tersebut perlu dilaksanakan tetapi tidak dianggarkan pada Tahun Anggaran 2005
sehingga dibiayai dari Pos Belanja Tidak Tersangka.
Rekomendasi BPK-RI :
Bupati Semarang agar mempedomani ketentuan yang berlaku setiap
melakukan tindakan/kegiatan yang berakibat terjadinya pengeluaran anggaran.
56
b Penganggaran Belanja Modal atas Rehabilitasi MI dan SDLB Swasta pada
Dinas Pendidikan tidak tepat
57
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha
Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan APBD, pada :
1) Pasal 8 disebutkan bahwa Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan
dianggarkan untuk pengeluaran dengan kriteria sebagai berikut:
a) Tidak menerima secara langsung imbal barang dan jasa seperti lazimnya
yang terjadi dalam transaksi pembelian dan penjualan;
b) Tidak mengharapkan akan diterima kembali dimasa yang akan datang
seperti lazimnya piutang;
c) Tidak mengharap adanya hasil seperti lazimnya suatu penyertaan
Modal/Investasi;
2) Lampiran VIII tentang Penyusunan Usulan Program, Kegiatan Dana
Anggaran Berdasarkan Prinsip-Prinsip Anggaran Kinerja dijelaskan bahwa
Belanja Modal adalah belanja langsung yang digunakan untuk membiayai
kegiatan investasi (menambah aktiva);
3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara pada:
a) Pasal 45 ayat (2) disebutkan bahwa Pemindahtanganan barang untuk
negara/daerah dilakukan dengan cara dijual, dipertukarkan, dihibahkan
atau disertakan sebagai modal pemerintah setelah mendapat persetujuan
DPR/DPRD;
b) Pasal 47 ayat (1) huruf a angka 4) disebutkan Persetujuan DPRD
sebagaimana dimaksud dalam pasal 45 ayat (2) dilakukan untuk
pemindahtanganan tanah dan atau bangunan.
58
Terkait dengan masalah tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang
menjelaskan bahwa pada saat penyusunan RASK dana tersebut dimasukkan
dalam Belanja Modal dengan asumsi hasil rehab akan menambah aset
Pemerintah Daerah, karena pada saat itu sekolah penerima alokasi dana belum
ditentukan, baik untuk sekolah swasta maupun negeri. Untuk tahun yang akan
datang sekolah-sekolah swasta yang telah menerima DAK dengan menggunakan
kode rekening Belanja Modal akan dibuatkan berita acara hibah dari Pemerintah
Daerah kepada Pengurus Yayasan.
Rekomendasi BPK-RI :
Bupati Semarang agar :
1) Menegur Kepala Dinas Pendidikan supaya dalam menyusun Rencana
Anggaran Satuan Kerja memperhatikan ketentuan yang berlaku;
2) Membuat Surat Keputusan dan Berita Acara Hibah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
59
c. Penganggaran dan Realisasi kepada BPS melalui Belanja Bagi Hasil dan
Bantuan Keuangan tidak tepat
60
dianggarkan untuk pengeluaran dengan kriteria antara lain tidak menerima secara
langsung imbal barang dan jasa seperti lazimnya yang terjadi dalam transaksi
pembelian dan penjualan.
Hal tersebut di atas disebabkan oleh penyusun RASK yang tidak memahami
ketentuan yang berlaku.
Rekomendasi BPK-RI :
Bupati Semarang agar menegur Kepala Bappeda supaya dalam
menganggarkan biaya yang bersifat kegiatan melalui Biaya Operasional dan
Pemeliharaan.
61
d. Biaya Bahan Bakar Minyak Kendaraan Dinas tidak dilengkapi dengan
bukti yang lengkap dan sah
62
Hal tersebut tidak sesuai dengan Kepmendagri No. 29 Tahun 2002 pasal
49 ayat (5) Setiap pengeluaran harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah
mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih.
Rekomendasi BPK-RI :
1) Bupati Semarang agar menegur Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
untuk mempertanggungjawabkan pengeluaran BBM dimaksud;
2) Menghentikan pemberian BBM secara tunai.
63
2. Catatan Pemeriksaan yang tidak mempengaruhi kewajaran Laporan
Keuangan
64
(2) Transport :
- Ungaran–Semarang PP : 2 x 75 x Rp50.000,00 = Rp 7.500.000,00
- Semarang – Jakarta : 75 x Rp325.000,00 = Rp24.375.000,00
- Jakarta – Padang PP : 2 x 75 x Rp545.000,00 = Rp81.750.000,00
- Jakarta – Semarang : 75 x Rp338.000,00 = Rp25.350.000,00
- Transport lokal : 5 x 75 x Rp75.000,00 = Rp28.125.000,00
Rp219.600.000,00
Biaya transportasi dibelanjakan untuk pembelian tiket pesawat
sebanyak 75 orang, atas nama 45 orang anggota DPRD dan 30 orang
dari dinas terkait dan sekretariat DPRD. Dari jumlah anggota DPRD
sebanyak 45 orang, ternyata hanya 28 orang anggota DPRD yang
melaksanakan perjalanan dinas.
65
sebesar Rp66.100.000,00 di antaranya digunakan untuk melakukan
kunjungan kerja Pejabat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta
Anggota DPRD ke Bengkulu selama 4 hari dari tanggal 2 s.d. 5 Agustus
2005 untuk biaya transportasi dan akomodasi sebesar Rp34.130.000,00.
Pelaksanaan perjalanan dinas tersebut dilakukan melalui Biro Jasa
Perjalanan Wisata Pusaka Tours, Jl. Taman Siswa No. 156 Yogyakarta,
tanpa surat perjanjian dan perhitungan biaya terlebih dahulu. Selain biaya
transportasi dan akomondasi juga diberikan uang saku kepada para peserta
peninjauan lokasi tujuan transmigrasi Bengkulu sebanyak 9 orang selama 4
hari dengan tarif per hari Golongan III sebesar Rp160.000,00 atau
seluruhnya sebesar Rp5.760.000,00. Dengan demikian biaya yang
dikeluarkan untuk melakukan perjalanan tersebut seluruhnya sebesar
Rp34.130.000,00 + Rp5.760.000,00 = Rp39.890.000,00
Besar biaya perjalanan dinas tersebut apabila dilaksanakan
berdasarkan Surat Keputusan Bupati Nomor 16 Tahun 2004 tanggal 31
Agustus 2004 tentang Standar Harga Satuan Barang dan Jasa Tahun 2005
adalah sebagai berikut:
a) Lumpsum:
- Golongan IV : 4 x 5 x Rp450.000,00 = Rp9.000.000,00
- Golongan III : 4 x 4 x Rp395.000,00 = Rp6.320.000,00
b) Transport:
- Ungaran – Semarang PP:
Golongan IV : 2 x 5 x Rp50.000,00 = Rp500.000,00
Golongan III : 2 x 4 x Rp40.000,00 = Rp320.000,00
- Semarang – Jakarta PP : 2 x 9 x Rp450.000,00 = Rp8.100.000,00
- Jakarta – Bengkulu PP : 2 x 9 x Rp530.000,00 = Rp9.540.000,00
- Aiport tax:
Semarang : 1 x 9 x Rp15.000,00 = Rp135.000,00
Jakarta : 2 x 9 x Rp20.000,00 = Rp360.000,00
Bengkulu : 1 x 9 x Rp15.000,00 = Rp135.000,00
= Rp34.410.000,00
66
Dari rincian tersebut apabila dibandingkan dengan besarnya biaya
yang dikeluarkan melalui biro perjalanan maka terjadi perbedaan yang
memboroskan keuangan daerah sebesar Rp39.890.000,00 - Rp34.410.000,00
= Rp5.480.000,00.
67
dinyatakan bahwa yang dimaksud Lumpsum adalah uang yang
dibayarkan sekaligus untuk semua biaya.
5) Surat Edaran Direktorat Jenderal Anggaran Departemen Keuangan RI
Nomor SE-11/A/2003 tanggal 20 Januari 2003 angka 3 tentang
Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri
Sipil dan Pegawai Tidak Tetap dinyatakan bahwa dalam pelaksanaan
perjalanan dinas para Kepala Kantor/Satuan Kerja hendaknya tetap
berpedoman pada batas anggaran yang tersedia bagi instansi masing-
masing dengan cara pembatasan jumlah petugas, jumlah hari, frekuensi
perjalanan dinas, serta selektif untuk keperluan yang benar-benar sangat
penting.
6) Surat Edaran Bupati Semarang Nomor 903/03323 tanggal 30 Agustus
2004 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2005 pada
Romawi VII huruf f dinyatakan bahwa kegiatan kunjungan kerja dan
studi banding ditiadakan, sementara perjalanan dinas keluar daerah
dibatasi hanya untuk hal-hal yang sangat urgen bagi kemajuan daerah
dengan kajian yang matang. Dalam hal berkoordinasi dengan luar daerah
agar lebih mengutamakan sarana komunikasi yang ada seperti telepon,
faximile dan sejenisnya.
68
80 Tahun 2000, memudahkan dalam pelaksanaannya dan hasil survai
sebagai dasar untuk pembayaran secara Beban Tetap;
b) Terjadinya pemborosan karena adanya pembatalan pemberangkatan
secara mendadak oleh beberapa anggota Dewan pada saat akan
berangkat;
c) Pada Tahun 2006 DPRD tidak lagi menganggarkan kunjungan kerja
secara kelembagaan ke luar Jawa demi melaksanakan tertib administrasi
SPJ;
d) Untuk memudahkan koordinasi, efisiensi dan ketepatan waktu maka
digunakan jasa pihak ketiga yang terdapat dalam rekening Biaya
Transportasi dan Akomodasi. Biaya Transportasi dan Akomodasi masuk
pada kelompok Belanja Barang dan Jasa sedangkan Uang Saku masuk
dalam Belanja Perjalanan Dinas.
Rekomendasi BPK-RI :
Bupati Semarang agar menegur Sekretaris DPRD dan Kepala Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi, supaya dalam melaksanakan kegiatan
mematuhi ketentuan yang berlaku.
69
b. Pembebanan Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan sebesar Rp829.600.000,00
pada SMP dan SMA Negeri tidak tepat.
70
a) Tidak menerima secara langsung imbal barang dan jasa seperti lazimnya
yang terjadi dalam transaksi pembelian dan penjualan;
b) Tidak mengharapkan akan diterima kembali dimasa yang akan datang
seperti lazimnya piutang;
c) Tidak mengharap adanya hasil seperti lazimnya suatu penyertaan
Modal/Investasi;
3) Lampiran IV tentang kode rekening, pada Nomenklatur tentang Belanja Bagi
Hasil dan Bantuan Keuangan terdiri dari Belanja Bagi Hasil Retribusi
kepada Pemerintah Desa, Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah
Desa/Kelurahan dan Belanja Bantuan Keuangan kepada Organisasi
Kemasyarakatan seperti Panti Asuhan, Panti Jompo, PKK dan Belanja
Bantuan Keuangan kepada Organisasi Profesi seperti Ikatan Bidan dan
PGRI;
71
Rekomendasi BPK-RI :
Bupati Semarang agar memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan supaya
menegur perencana kegiatan agar dalam menyusun Rencana Anggaran Satuan
Kerja dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan menyarankan Panitia Anggaran
untuk menyusun APBD sesuai dengan ketentuan.
72
c. Realisasi Belanja Operasi dan Pemeliharaan berupa aspal tidak tepat
73
2) Lampiran VIII tentang Penyusunan Usulan Program, Kegiatan Dana
Anggaran Berdasarkan Prinsip-prinsip Anggaran Kinerja dijelaskan adalah
bahwa Belanja Operasi dan Pemeliharaan adalah belanja langsung yang
digunakan untuk membiayai kegiatan.
Rekomendasi BPK-RI :
Bupati Semarang agar memerintahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum
supaya menegur perencana kegiatan agar dalam menyusun Rencana Anggaran
Satuan Kerja dilaksanakan sesuai dengan ketentuan.
74
d. Pengeluaran uang saku untuk anggota Pansus DPRD sebesar
Rp69.989.000,00 tidak sesuai ketentuan
75
terjadi duplikasi pembayaran atas kegiatan yang sama sebesar Rp69.989.000,00
(Rp82.340.000,00 dikurangi pajak yang telah disetor sebesar Rp12.351.000,00).
76
uang kehormatan/uang saku atau sejenisnya dalam mengikuti kegiatan
rapat-rapat, kunjungan kerja, penyiapan rancangan peraturan daerah,
pengkajian dan penelaahan peraturan daerah, peningkatan sumber daya
manusia dan profesionalisme, koordinasi dan konsultasi/kegiatan
pemerintahan dan kemasyarakatan. Mengingat untuk keperluan tersebut
sudah disediakan dan dibayarkan estiap bulan dari APBD berupa uang
representasi, tunjangan keluarga, tunjangan beras, uang paket, tunjangan
komisi, tunjangan panitia anggaran dan tunjangan badan kehormatan
atau tunjangan alat kelengkapan lainnya.
Rekomendasi BPK-RI :
Bupati Semarang untuk memerintahkan Sekretaris DPRD supaya:
1) Menegur Pelaku dan Pengendali Aktivitas agar melaksanakan kegiatan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
2) Menarik kembali pembayaran uang saku yang tidak sesuai ketentuan
sebesar Rp69.989.000,00 serta menyetorkannya ke Kas Daerah.
77
e. Pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai bestek/kontrak berpotensi merugikan
keuangan daerah sebesar Rp290.692.464,43
78
Adapun hasil pekerjaan pemeliharaan jalan berkala Paket I dan Paket II
telah diserahterimakan pada tanggal 24 Desember 2005 dengan Berita Acara
Serah Terima No.050/02680.A/2005 untuk Paket I dan No.050/08/PHO/2005
untuk Paket II. Selanjutnya masa pemeliharaan akan berlangsung selama 180
(seratus delapan puluh) hari sejak penyerahan pertama.
79
4) Pasal 2 dalam Surat Perjanjian pada Kontrak Paket Pekerjaan Pemeliharaan
Berkala Jalan (DAK) Paket II, Nomor 050/030/PK/BM/2005 menyatakan
bahwa PIHAK KEDUA, dhi. CV. HARMONY INTERNATIONAL
TECHNOLOGY, harus melaksanakan, menyelesaikan, dan memperbaiki
pekerjaan sesuai dengan surat perjanjian dan lampirannya (kontrak).
Rekomendasi BPK-RI :
Bupati Semarang supaya memerintahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum
agar:
1) Memerintahkan Pelaku dan Pengendali Aktivitas Peningkatan Jalan dan
Jembatan untuk memerintahkan pelaksana pekerjaan, dhi. CV. Calatedas dan
CV. Harmony International Tech, supaya memperbaiki pekerjaannya sesuai
dengan bestek/kontrak selama masa pemeliharaan;
2) Menarik ganti rugi dan mengenakan denda kepada CV. Calatedas sebesar
Rp77.079.352,71 dan Rp52.671.200,00, serta kepada CV. Harmony
80
International Tech sebesar Rp213.613.111,72 dan Rp56.353.700,00, apabila
sampai dengan saat pemeliharaan berakhir tidak dilaksanakan perbaikan
sesuai dengan bestek;
3) Memberikan sanksi kepada rekanan yang lalai dalam melaksanakan
pekerjaannya.
81
f. Pelaksanaan kewenangan di bidang pertanahan tidak sesuai ketentuan.
82
4) Penyelesaian masalah ganti kerugian dan santunan tanah untuk
pembangunan;
5) Penetapan subyek, obyek, redistribusi tanah dan ganti kerugian tanah
kelebihan maksimum dan tanah absensi;
6) Penetapan dan penyelesaian masalah tanah ulayat;
7) Pemanfaatan dan penyelesaian masalah tanah kosong;
8) Pemberian ijin membuka tanah;
9) Perencanaan penggunaan tanah di wilayah kabupaten/kota.
Berdasarkan Perda tersebut di atas Kantor Pertanahan Kabupaten
Semarang, mengajukan anggaran untuk melaksanakan kegiatan yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud di atas.
Dari pihak Kantor Pertanahan Kabupaten Semarang diperoleh penjelasan
bahwa pelaksanaan belanja modal Peta Foto sebesar Rp499.640.000,00 tersebut
dimaksudkan untuk membantu pembuatan peta foto untuk seluruh wilayah
Kabupaten Semarang secara bertahap, karena anggaran dari APBN hanya
mampu untuk membuat peta foto seluas 10.000 ha/tahun. Sedangkan Peta Foto
wilayah Kabupaten Semarang yang harus dibuat seluruhnya seluas ± 98.000 ha.
Peta foto dimaksud rencananya akan dipergunakan sebagai persiapan adanya
Bantuan Luar Negeri dalam rangka pembuatan sertifikat tanah secara gratis
untuk masyarakat.
Sedangkan pengadaan alat ukur digunakan untuk keperluan survai dan
pemetaan untuk mendukung pekerjaan:
- Proyek jalan lingkar ungaran dan ambarawa (7,2 km);
- Jalan tol Semarang – Solo (52 km)
- Pelebaran jalan Semarang – Salatiga dan Bawen – Magelang;
- Proda setiap tahun rata-rata 1.000 – 2.000 bidang;
- Ajudikasi setiap tahun rata-rata 15.000 bidang (75 ribu dalam waktu 5
tahun);
- Asset pemda;
- Sertifikasi masal swadaya setiap tahun rata-rata 5.000 bidang;
- Pekerjaan pelayanan rutin setiap tahun rata-rata 1.000 bidang.
Pengeluaran Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan dipergunakan untuk
kegiatan operasional dengan adanya pelaksanaan kewenangan yang diserahkan
83
kembali. Dari kondisi tersebut di atas terlihat bahwa kewenangan yang telah
dilimpahkan sesuai dengan peraturan yang lebih tinggi kepada Kabupaten/Kota,
dikembalikan lagi kepada instansi vertikal semula.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pasal
14 ayat (1) menyebutkan bahwa urusan wajib yang menjadi kewenangan
pemerintah daerah untuk kabupaten kota merupakan urusan yang bersekala
kabupaten kota pada huruf k antara lain menyebutkan bahwa pelayanan
pertanahan merupakan kewenangan kabupaten/kota;
2) Keputusan Presiden Nomor 34 tahun 2003 tentang kebijakan nasional di
bidang pertanahan pada :
a) Pasal 2 ayat (1) disebutkan bahwa sebagian kewenangan pemerintah di
bidang peratanahan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota;
b) Pasal ayat (2) disebutkan bahwa kewenangan sebagaimana ayat (1)
adalah:
• Pemberian ijin lokasi;
• Penyelenggaraan pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan;
• Penyelesaian sengketa tanah garapan;
• Penyelesaian masalah ganti kerugian dan santunan tanah untuk
pembangunan;
• Penetapan subyek, obyek, redistribusi tanah dan ganti kerugian tanah
kelebihan maksimum dan tanah absensi;
• Penetapan dan penyelesaian masalah tanah ulayat;
• Pemanfaatan dan penyelesaian masalah tanah kosong;
• Pemberian ijin membuka tanah;
• Perencanaan penggunaan tanah di wilayah kabupaten/kota.
c) Pasal 3 ayat (2) disebutkan bahwa penyusunan norma-norma dan atau
standarisasi mekanisme ketatalaksanaan, kualitas produk dan kualifikasi
sumber daya manusia diselesaikan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan
setelah ditetapkannya keputusan presiden;
d) Pasal 4 bahwa Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 1 adalah oleh Badan Pertanahan Nasional diselesaikan paling
lambat 1 Agustus 2004.
84
Hal tersebut disebabkan kebijakan Pemerintah Daerah yang dituangkan
dalam Perda tidak mempedomani peraturan perundang-undangan yang lebih
tinggi.
Rekomendasi BPK-RI :
Pemerintah Kabupaten Semarang agar melaksanakan kegiatan sesuai
dengan bidang kewenangan yang dilimpahkan oleh Pemerintah Pusat dalam
rangka otonomi daerah dan mencabut Peraturan Daerah Nomor 29 Tahun 2005
tanggal 17 Februari 2005.
85
Lampiran 1
NERACA
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG
PER 31 DESEMBER 2005
(Dalam Rupiah)
SEBELUM KOREKSI SETELAH
URAIAN Ref
KOREKSI DEBET KREDIT KOREKSI
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas 70.100.415.473,00 70.100.415.473,00
Piutang Pajak 25.745.500,00 1.139.577.415,00
DPKD-PPJU 1.a.1) 1.113.831.915,00
Piutang Lain-lain 3.611.461.192,00 4.524.257.856,00
Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi 5.000.000,00
Piutang Askes
RSUD Ambarawa 1.m.2) 382.526.200,00
RSUD Ungaran 1.o.1) 384.619.722,00
Piutang Pihak Ke-3
RSUD Ungaran 1.o.2) 140.650.742,00
Persediaan 13.068.410.837,00 13.180.078.698,00
DPU 1.b.2) 2.311.200,00
Kapendukcapil 1.d.2) 28.178.000,00
Kecamatan Suruh 1.e 102.000,00
Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan 1.f.1) 61.973.560,00
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 1.g 2.293.550,00
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 1.h 1.493.875,00
Dinas Koperasi UKM 1.i 224.000,00
Badan Kepegawaian Daerah 1.j 11.885.025,00
Dinas LHPE 1.k 930.000,00
Dinas Kesehatan 1.l.1) 850.000,00
Kecamatan Jambu 1.n 454.000,00
DPKD 1.a.3) 1.774.615,00
DPKD 3.c 8.000.000,00
Dinas Peternakan dan Perikanan 3.b 13.900.000,00
RSUD Ambarawa 3.d 22.701.964,00
Jumlah Aktiva Lancar 86.811.033.002,00 88.944.329.442,00
AKTIVA TETAP
Tanah 486.967.773.098,00 486.967.773.098,00
Jalan dan Jembatan 278.642.428.920,00 278.642.428.920,00
Bangunan Air 68.129.359.234,00 68.129.359.234,00
Instalasi dan Jaringan 4.019.563.400,00 4.019.563.400,00
Gedung 313.579.618.525,00 312.636.481.935,00
DPU 2.a 1.243.136.590,00
Dinas Pendidikan 3.a.1) 300.000.000,00
Mesin, Peralatan, Kendaraan dan Mebelair 81.349.001.239,00 81.598.172.239,00
Dinas Kesehatan 1.l.2) 4.782.000,00
RSUD Ambarawa 1.m.1) 12.932.000,00
Dinas Pertanian, Perkebunan & Kehutanan 1.f.2) 231.457.000,00
Buku Perpustakaan 25.367.747.220,00 25.367.747.220,00
Aktiva Tetap Lainnya 288.208.350,00 288.208.350,00
Jumlah Aktiva Tetap 1.258.343.699.986,00 1.257.649.734.396,00
AKTIVA LAIN-LAIN
Bangunan Dalam Pengerjaan 318.864.900,00 1.562.001.490,00
DPU 2.a 1.243.136.590,00
Aktiva Tak Berwujud 866.501.000,00 866.501.000,00
SEBELUM KOREKSI SETELAH
URAIAN Ref
KOREKSI DEBET KREDIT KOREKSI
Dinas Perhubungan 1.c 205.414,00
DPU 1.b.1) 1.603.541.200,00
Kapenduk Capil 1.d.1) 109.460,00
RSUD Ungaran 1.o.3) 245.369.393,00
Kecamatan Sumowono 1.p 1.532.782,00
Kecamatan Susukan 1.q 1.875.000,00
Jumlah Hutang Jangka Pendek 387.562.402,00 2.240.195.651,00
EKUITAS DANA
Ekuitas Dana Lancar 86.423.470.600,00 86.704.133.791,00
DPU 1.603.541.200,00 2.311.200,00
Kapendukcapil 109.460,00 28.178.000,00
Kecamatan Suruh 102.000,00
Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan 61.973.560,00
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 2.293.550,00
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 1.493.875,00
Dinas Koperasi UKM 224.000,00
Badan Kepegawaian Daerah 11.885.025,00
Dinas LHPE 930.000,00
Dinas Kesehatan 850.000,00
DPKD 1.113.831.915,00
DPKD 1.774.615,00
DPKD 8.000.000,00
Dinas Perhubungan 205.414,00
Kecamatan Jambu 454.000,00
RSUD Ambarawa 22.701.964,00 382.526.200,00
RSUD Ungaran 245.369.393,00 384.619.722,00
RSUD Ungaran 140.650.742,00
Dinas Peternakan dan Perikanan 13.900.000,00
Kecamatan Sumowono 1.532.782,00
Kecamatan Susukan 1.875.000,00
SEBELUM KOREKSI
NO URAIAN
KOREKSI DEBET KREDIT
I PENDAPATAN 410.313.702.187,00
1.1 Pendapatan Asli Daerah 56.511.823.626,00
1.1.1 Pajak Daerah 13.239.760.608,00
1.1.2 Retribusi Daerah 29.974.710.653,00
1.1.3 Bagian Laba 4.102.723.696,00
1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 9.194.628.669,00
II BELANJA 373.595.743.631,00
2.1 BELANJA APARATUR DAERAH 99.620.953.799,00
2.1.1 Belanja Administrasi Umum 83.101.742.618,00
2.1.1.1 Belanja Pegawai/Personalia 71.391.031.872,00
2.1.1.2 Belanja Barang dan Jasa 5.613.299.467,00
2.1.1.3 Belanja Perjalanan Dinas 2.144.898.711,00
2.1.1.4 Belanja Pemeliharaan 3.952.512.568,00
III PEMBIAYAAN
3.1 Penerimaan Daerah 41.019.407.367,00
3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Tahun Lalu 38.111.091.567,00
3.1.2 Transfer dari Dana Cadangan 0,00
3.1.3 Penerimaan Pinjaman dan Obligasi 1.000.000.000,00
3.1.4 Hasil Penjualan Aset yang Dipisahkan 0,00
3.1.5 Penerimaan Lain-lain 0,00
3.1.6 Penerimaan Dana Bergulir 1.908.315.800,00
SEBELUM KOREKSI
NO URAIAN
KOREKSI DEBET KREDIT
3.2 Pengeluaran Daerah 77.737.365.923,00
3.2.1 Transfer ke Dana Cadangan 0,00
3.2.2 Penyertaan Modal 4.667.000.000,00
3.2.3 Pembayaran Utang Pokok yang Jatuh Tempo 1.090.825.450,00
3.2.4 Pembayaran Lain-lain 0,00
3.2.5 Pengeluaran Dana Bergulir 1.879.125.000,00
3.2.6 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Berjalan 70.100.415.473,00
(Dalam Rupiah)
SETELAH
KOREKSI
410.313.702.187,00
56.511.823.626,00
13.239.760.608,00
29.974.710.653,00
4.102.723.696,00
9.194.628.669,00
336.039.078.561,00
23.465.016.952,00
279.060.000.000,00
11.000.000.000,00
22.514.061.609,00
17.762.800.000,00
17.762.800.000,00
373.595.743.631,00
99.620.953.799,00
83.101.742.618,00
71.391.031.872,00
5.613.299.467,00
2.144.898.711,00
3.952.512.568,00
13.996.469.814,00
3.280.667.484,00
7.963.348.060,00
1.889.307.300,00
863.146.970,00
2.522.741.367,00
273.974.789.832,00
171.794.601.222,00
156.268.159.435,00
13.999.038.772,00
147.487.500,00
1.379.915.515,00
41.203.744.321,00
8.756.793.148,00
22.521.883.113,00
2.221.452.900,00
7.703.615.160,00
29.913.051.243,00
30.502.234.246,00
561.158.800,00
36.717.958.556,00
41.019.407.367,00
38.111.091.567,00
0,00
1.000.000.000,00
0,00
0,00
1.908.315.800,00
SETELAH
KOREKSI
77.737.365.923,00
0,00
4.667.000.000,00
1.090.825.450,00
0,00
1.879.125.000,00
70.100.415.473,00
(36.717.958.556,00)
Lampiran 3
LAPORAN ALIRAN KAS
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG
PERIODE YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2005
(Dalam Rupiah)
SEBELUM KOREKSI SETELAH
NO URAIAN
KOREKSI DEBET KREDIT KOREKSI
I ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
1 Arus Masuk Kas
a Pendapatan Asli Daerah 56.511.823.626,00 56.511.823.626,00
Pajak Daerah 13.239.760.608,00 13.239.760.608,00
Retribusi Daerah 29.974.710.653,00 29.974.710.653,00
Bagian Laba 4.102.723.696,00 4.102.723.696,00
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 9.194.628.669,00 9.194.628.669,00
3 Persediaan 1.774.615,00
EDL 1.774.615,00
Persediaan karcis per 31 Desember 2005 sebesar
Rp1.774.615,00 yang belum disajikan di Neraca.
b DPU
1 EDL 1.603.541.200,00
Hutang PJU 1.603.541.200,00
Tagihan Listrik PJU bulan Desember yang masih harus
dibayar per 31 Desember 2005 sebesar Rp1.603.541.200
2 Persediaan 2.311.200,00
EDL 2.311.200,00
Saldo ATK dan Barang Cetakan per 31 Desember 2005
sebesar Rp2.311.200,00 yang belum dicatat di Neraca.
c Dinas Perhubungan
EDL 205.414,00
Hutang Belanja 205.414,00
Tagihan biaya telpon bulan Desember yang masih harus
dibayar s.d 31 Desember 2005 sebesar Rp205.414,00
yang belum disajikan di Neraca.
2 Persediaan 28.178.000,00
EDL 28.178.000,00
NO REKENING DEBET KREDIT KET
e Kecamatan Suruh
Persediaan 102.000,00
EDL 102.000,00
Saldo ATK dan Barang Cetakan per 31 Desember 2005
sebesar Rp102.000,00 yang belum dicatat di Neraca.
k Dinas LHPE
Persediaan 930.000,00
EDL 930.000,00
Saldo ATK dan Barang Cetakan per 31 Desember 2005
sebesar Rp930.000,00 yang belum dicatat di Neraca.
NO REKENING DEBET KREDIT KET
l Dinas Kesehatan
1 Persediaan 850.000,00
EDL 850.000,00
Saldo ATK dan Barang Cetakan, Alat Listrik,
Perlengkapan RT dan Bahan Laboratorium per 31
Desember 2005 Rp850.000,00 yang belum dicatat.
m RSU Ambarawa
1 Peralatan dan Mesin 12.932.000,00
EDI 12.932.000,00
Pembelian flashdisc senilai Rp1.425,000,00, dan
Alat kesehatan senilai Rp11,507,000,00 yang belum
disajikan di Neraca
n Kecamatan Jambu
Persediaan 454.000,00
EDL 454.000,00
Saldo ATK dan Barang Cetakan per 31 Desember 2005
sebesar Rp454.000,00 yang belum disajikan di Neraca.
o RSU Ungaran
1 Piutang Lainnya -Askes 384.619.722,00
EDL 384.619.722,00
Tagihan kepada PT Askes per 31 Desember 2005 yang
belum disajikan di Neraca sebesar Rp384.619.722,00
3 EDL 245.369.393,00
Hutang Belanja 245.369.393,00
Hutang Belanja telpon, BBM dan jasa pungut sebesar
Rp245.369.393,00 yang belum disajikan di Neraca
NO REKENING DEBET KREDIT KET
p Kecamatan Sumowono
EDL 1.532.782,00
Hutang Belanja 1.532.782,00
Biaya telepon yang masih harus dibayar sampai dengan
31 Desember 2005 Rp1.532.782,00 yang belum disajikan
di Neraca
q Kecamatan Susukan
EDL 1.875.000,00
Hutang Belanja 1.875.000,00
Biaya telepon yang masih harus dibayar sampai dengan
31 Desember 2005 sebesar Rp1.875.000,00 yang belum
disajikan di Neraca
2. Kesalahan pengklasifikasian/pembebanan
a DPU
Bangunan Dalam Pengerjaan 1.243.136.590,00
Gedung 1.243.136.590,00
Bangunan dalam Pengerjaan yang diklasifikasikan
sebagai Gedung sebesar Rp1.243.136.590,00
3. Kesalahan aritmatika/penghitungan
a Dinas Pendidikan
Gedung 300.000.000,00
EDI 300.000.000,00
Nilai gedung yang disajikan di Neraca per 31
Desember 2005 terlalu rendah sebesar Rp300.000.000,00
c DPKD
Persediaan - Obat 8.000.000,00
EDL 8.000.000,00
Saldo persediaan obat yang disajikan di Neraca
terlalu rendah sebesar Rp8.000.000,00
d RSU Ambarawa
EDL 22.701.964,00
Persediaan - Obat 22.701.964,00
Saldo persediaan obat di RSUD Ambarawa yang disajikan
di Neraca terlalu tinggi sebesarRp22.701.964,00
No Nama Kegiatan Nilai Pekerjaan, Ruas Jalan Tebal Perkerasan Panjang Lebar Volume Harga per 0,03 m3 Kekurangan
Lokasi Rekanan Pelaksana (HRS) kontrak hasil cek Selisih Jalan Jalan HRS (1m2 HRS t=3cm) Pekerjaan
(cm) (cm) (cm) (m) (m) (m3)
(10)=(7)x
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (8)x(9) (11) (12)=(10)/0,03x(11)
1 Pemeliharaan Berkala Jalan Rp1.053.424.000,00 Jl. Brigjen Katamso 3,0 2,31 0,69 1.531,25 4,00 42,26 Rp32.982,15 Rp46.463.603,81
(DAK) Paket I CV. Calatedas Jl. Semeru 3,0 2,41 0,59 350,00 2,70 5,58 Rp32.982,15 Rp6.129.732,58
Lokasi: Kec. Ungaran 050/018/SPMK/BM/2005 Jl. Halmahera 3,0 2,73 0,27 783,13 4,00 8,46 Rp32.982,15 Rp9.298.492,64
dan Kec. Bawen 26 September 2005 Gedang Anak - Beji 3,0 2,74 0,26 1.230,00 4,00 12,79 Rp32.982,15 Rp14.063.588,76
Rengas - Bawen 3,0 2,99 0,01 2.044,62 5,00 1,02 Rp32.982,15 Rp1.123.934,92
JUMLAH 1 Rp77.079.352,71
2 Pemeliharaan Berkala Jalan Rp1.088.523.000,00 Jl. Yudhistira 3,0 3,21 -0,21 1.212,50 4,00 (10,19) Rp33.926,37 (Rp11.518.002,62)
(DAK) Paket II CV. Harmony Jl. Candi Gedong Songo 3,0 2,02 0,98 2.250,00 4,00 88,20 Rp33.926,37 Rp99.743.527,80
Lokasi: Kec. Ungaran, International Tech Tapen - Candran 3,0 2,18 0,82 3.380,37 4,00 110,88 Rp33.926,37 Rp125.387.586,54
Tuntang, dan Sumowono 050/019/SPMK/BM/2005
26 September 2005
JUMLAH 2 Rp213.613.111,72
JUMLAH 1 + 2 Rp290.692.464,43