Vous êtes sur la page 1sur 44

Arsanto Raharjo SE,MSA,Ak,BKP.

PEMBUKUAN dan
PENCATATAN
PEMBUKUAN
DAN
PENCATATAN
CHAPTER 1
PENGERTIAN PEMBUKUAN

Suatu proses pencatatan yang dilakukan secara
teratur untuk mengumpulkan data dan informasi
keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal,
penghasilan dan biaya, serta jumlah harga
perolehan dan penyerahan barang atau jasa yang
ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa
neraca dan laporan laba rugi pada setiap tahun
pajak berakhir
KETENTUAN POKOK
PEMBUKUAN
Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan
usaha atau pekerjaan bebas dan wajib pajak Badan
di Indonesia, wajib menyelenggarakan pembukuan;
Dikecualikan dari kewajiban menyelenggarakan
pembukuan tetapi wajib melakukan pencatatan
adalah wajib pajak orang pribadi yang melakukan
kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang menurut
ketentuan perundang-undangan perpajakan
diperbolehkan menghitung penghasilan netto dengan
menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan
Netto, dan wajib pajak orang pribadi yang tidak
melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas;
continue
Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri dari catatan
mengenai harta, kewajiban, modal, penghasilan dan
biaya, serta penjualan dan pembelian, sehingga
dapat dihitung besarnya pajak yang terutang;
Pembukuan atau pencatatan harus diselenggarakan
di Indonesia dengan menggunakan huruf Latin,
angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan disusun
dalam bahasa Indonesia atau dalam bahasa asing
yang diizinkan oleh Menteri Keuangan;
Pembukuan diselenggarakan dengan prinsip taat
asas dan dengan stelsel akrual atau stelsel kas;
PEMBUKUAN DALAM BAHASA DAN
MATA UANG ASING
Kriteria WP yang dapat menyelenggarakan :
PMA
Kontrak Karya Pertambangan
Kontrak Bagi Hasil Pertambangan Minyak dan Gas
BUT
WP yang berafiliasi dengan perusahaan induk yang
berada di luar negeri (Konsolidasi)
Bahasa asing yang diperbolehkan untuk digunakan
adalah Bahasa Inggris dan mata uang Dolar AS (US$)
Penyelenggaraan pembukuan dengan menggunakan
bahasa asing dan mata uang selain rupiah harus
dengan melalui persetujuan dari mentri keuangan
Surat permohonan paling lambat diajukan 3 bulan
sebelum dilaksanakannya pembukuan dengan
menggunakan bahasa asing tersebut.
Mentri Keuangan harus memberikan keputusan
paling lambat 30 hari sejak surat permohonan
diterima. Jika belum ada keputusan maka
permohonan dianggap diterima.
Khusus untuk kontrak karya dan kontrak bagi hasil,
surat permohonan paling lambat 1 bulan sebelum
pelaksanaan pembukuan dengan bahasa asing
SANKSI PELANGGARAN
Wajib Pajak yang ternyata :
Tidak mengajukan permohonan penyelenggaraan
pembukuan dalam bahasa Inggris dan mata uang Dolar
Amerika Serikat atau permohonannya ditolak tetapi tetap
menyelennggarakan dalam bahasa Inggris dan mata uang
US$
Telah diizinkan menyelenggarakan pembukuan dengan
menggunakkan bahasa Inggris dan mata uang US$ tetapi
tetap menyelenggarakan dalam bahasa Indonesia dan mata
uang Rupiah
Maka dikenakan sanksi pencabutan izin yang sudah
diperoleh dan tidak diperkenankan untuk mengajukan
permohonan lagi
Pencatatan sebagaimana tersebut di atas terdiri data
yang dikumpulkan secara teratur tentang; peredaran
atau penerimaan bruto, dan/atau penghasilan bruto
sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang
terutang, termasuk penghasilan yang bukan obyek
pajak dan penghasilan yang dikenakan pajak yang
bersifat final.
Buku-buku, catatan-catatan, dokumen-dokumen lain
wajib disimpan selama 10 tahun di Indonesia, yaitu
di tempat kegiatan atau di tempat tinggal bagi wajib
pajak orang pribadi, atau di tempat kedudukan wajib
pajak Badan.
PENCATATAN
o Pencatatan wajib dilakukan oleh wajib pajak
orang pribadi yang tidak melakukan kegiatan
usaha atau pekerjaan bebas yang
diperbolehkan menghitung Penghasilan Neto
dengan menggunakan Norma Penghitungan
Penghasilan Neto (Pasal 14 Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2008) dan wajib pajak orang
pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaha
atau pekerjaan bebas.
o Pencatatan dalam suatu tahun pajak
meliputi jangka waktu 12 bulan,
mulai tanggal 1 Januari sampai
dengan tanggal 31 Desember.
o Pencatatan harus dapat menggambarkan jumlah
peredaran atau penerimaan bruto dan atau jumlah
penghasilan bruto, serta penghasilan yang bukan obyek
pajak atau penghasilan yang dikenakan PPh Final,
sehingga dapat dihitung besarnya pajak yang terutang.
o Bagi wajib pajak yang memiliki lebih dari satu jenis
usaha dan atau tempat usaha, pencatatan harus
dapat menggambarkan jumlah peredaran atau
penerimaan bruto dari masing-masing jenis usaha
dan atau tempat usaha yang bersangkutan.
NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO

Adalah pedoman untuk
menentukan penghasilan neto
wajib pajak, karena wajib pajak
tersebut tidak wajib melakukan
pembukuan
Wajib pajak yang boleh menggunakan norma penghitungan adalah
wajib pajak orang pribadi yang memenuhi syarat-syarat berikut:
Peredaran bruto dalam 1 tahun tidak mencapai
Rp.4.800.000.000,00.
Memberitahukan kepada Dirjen Pajak dalam jangka
waktu 3 bulan pertama dari tahun buku.
Menyelenggarakan pencatatan.
Dalam hal wajib pajak tersebut tidak
menyampaikan pemberitahuan kepada Dirjen Pajak
seperti tersebut di atas, dianggap memilih
menyelenggarakan pembukuan.
Wajib pajak tidak atau tidak sepenuhnya
menyelenggarakan pencatatan atau pembukuan
atau tidak memperlihatkan pencatatan atau
pembukuan atau bukti-bukti pendukungnya, maka
penghasilan netonya dihitung berdasarkan Norma
Penghitungan Penghasilan Neto atau cara lain yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
AKTIVA TETAP

DEFINISI
Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh
dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun
terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi
perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam
rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai
masa manfaat lebih dari satu tahun
Masa Manfaat adalah periode suatu aktiva diharapkan
dapat digunakan oleh perusahaan atau jumlah
produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh
dari aktiva oleh perusahaan
DEFINISI
Biaya Perolehan adalah jumlah kas atau setara kas
yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang
diberikan untuk memperoleh suatu aktiva pada saat
perolehan atau konstruksi sampai dengan aktiva
tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk
digunakan
Biaya perolehan aktiva tetap terdiri dari harga belinya,
termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat
didistribusikan secara langsung dalam membawa
aktiva tersebut hingga bisa dimanfaatkan, terdiri dari:
Biaya Pesiapan tempat, Biaya pengiriman awal, Biaya
pemasangan dan Biaya profesional

HARGA PEROLEHAN
Jual Beli Jumlah yang seharusnya dibayar atau
diterima
Tukar Menukar Jumlah yang seharusnya diterima
atau dikeluarkan berdasarkan harga pasar
Pengabungan, Pemekaran, Pemecahan,
Pengambilalihan Berdasarkan harga pasar
Membangun Sendiri Biaya untuk membangun
termasuk bunga pinjaman selama masa konstruksi
Sumbangan Sebesar harga taksiran atau harga pasar
wajar dengan kreditnya akun Modal Donasi
PENYUSUTAN
Adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat
disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi.
Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke
pendapatan baik secara langsung maupun secara tidak
langsung (PSAK 18)
Aktiva yang dapat disusutkan adalah aktiva yang
diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu
periode akuntansi, dan memiliki suatu manfaat yang
terbatas, digunakan perusahaan dalam produksi atau
memasok barang dan jasa, dan untuk disewakan .
METODE PENYUSUTAN
AKUNTANSI
Metode garis lurus, saldo menurun, saldo menurun
berganda, jumlah angka tahun, jam jasa, unit
produksi,dll

PAJAK
Metode garis lurus dan metode saldo menurun
berganda
TABEL PENYUSUTAN FISKAL
KELOMPOK MASA MANFAAT TARIF PENYUSUTAN
GARIS LURUS SALDO MENURUN
GANDA
I Non Bangunan
Kelompok 1 4 tahun 25 % 50 %
Kelompok 2 8 tahun 12,5 % 25 %
Kelompok 3 16 tahun 6,25 % 12,5 %
Kelompok 4 20 tahun 5 % 10 %
II Bangunan
Permanen 20 tahun 5 % N/A
Non Permanen 10 tahun 10 % N/A
REVALUASI AKTIVA TETAP
Subyek
WP Badan dalam negeri yang menggunakan pembukuan
setelah memenuhi kewajiban pajaknya
Obyek
Semua aktiva tetap berwujud yang tidak dimaksudkan untuk
dijual, yang dipakai untuk menagih, mendapatkan dan
memelihara penghasilan yang merupakan obyek PPh
Harus menyampaikan pemberitahuan revaluasi ke KPP,
dilampiri dengan laporan penilaian aktiva tetap dari penilai
yang diakui pemerintah dan laporan keuangan untuk
tahun buku terakhir sebelum revaluasi
REVALUASI AKTIVA TETAP
Selisih lebih revaluasi dihitung dengan mengurangkan
nilai pasar aktiva dengan nilai sisa buku fiskal.
PPh atas selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap
yang harus dibayar adalah sebesar 10% dari selisih
lebih tersebut dan bersifat final.
Apabila ada kompensasi kerugian fiskal tahun tahun
sebelumnya maka dapat dikompensasikan terlebih
dahulu baru kemudian sisanya dikalikan dengan tarif
pajak seperti tersebut diatas.
LEASING

DEFINISI
Setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk
penyediaan barang barang modal untuk digunakan
oleh suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu
tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala
disertai dengan hak opsi bagi perusahaan tersebut
untuk membeli barang barang modal yang
bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu
leasing berdasarkan nilai sisa yang telah disepakati
bersama. (Pasal 1 SKB Menteri Keuangan, Menteri
Perdagangan dan Menteri Perindustrian)
DEFINISI
Leasing Company adalah badan usaha yang
melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal yang akan digunakan oleh
Lesee selama jangka waktu tertentu berdasarkan
pembayaran secara berkala.
Lessee adalah perusahaan atau perorangan yang
menggunakan barang modal dengan pembiayaan dari
pihak perusahaan sewa guna usaha (Lessor)

JENIS LEASING
Operating Lease adalah kegiatan sewa guna usaha
dimana lessee tidak mempunyai hak opsi untuk
membeli objek sewa guna usaha

Finance Lease adalah kegiatan sewa guna usaha,
dimana lessee pada akhir masa kontrak mempunyai
hak opsi untuk membeli obyek sewa guna usaha
berdasarkan nilai sisa yang disepakati bersama


JENIS LEASING
Sales Type Lease Transaksi pembiayaan sewa guna
usaha secara langsung dimana jumlah transaksi
termasuk laba yang diperhitungkan oleh pabrikan atau
distributor yang juga merupakan perusahaan leasing

Leveraged Lease Melibatkan tiga pihak yaitu lessee,
lessor, dan kreditor jangka panjang yang membiayai
bagian terbesar dari transaksi sewa guna usaha
PELAKSANAAN LEESING
Direct Lease
Lessee meminta lessor menyediakan obyek yang akan
menjadi obyek sewa guna usaha.
Sale and Leaseback
Lessee terlebih dahulu menjual barang modal yang
dimilikinya kepada perusahaan sewa guna usaha,
kemudian dilakukan kontrak leasing antara lessee dan
lessor.
Syndicated Lease
Beberapa lessor secara bersama melakukan transaksi
sewa guna usaha kepada 1 leassee. Salah satu lessor akan
ditunjuk sebagai kordinator

KRITERIA FINANCIAL LEASE
Lessee memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang
disewagunausahakan pada akhir masa sewa guna
usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada
saat dimulainya perjanjian
Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan lessee
ditambah nilai sisa mencakup pengembalian harga
perolehan barang modal yang disewagunausahakan
serta bunganya sebagai keuntungan bagi lessor
Masa sewa guna usaha minimal 2 tahun

PERLAKUAN AKUNTANSI LESSOR
CAPITAL LEASE
Penanaman netto dalam aktiva harus diperlakukan dan
dicatat sebagai penanaman neto leasing.
Terdiri dari jumlah piutang leasing ditambah nilai sisa
pada akhir masa sewa dikurangi dengan pendapatan
leasing yang belum diakui
Selisih antara piutang leasing dengan harga perolehan
aktiva diperlakukan sebagai pendapatan leasing yang
belum diakui
Pendapatan leasing yang belum diakui harus
dialokasikan secara konsisten sebagai pendapatan
periode berjalan
PERLAKUAN AKUNTANSI LESSOR
OPERATING LEASE
Barang modal harus diperlakukan dan dicatat sebagai
aktiva sewa guna usaha berdasarkan harga perolehan.
Pembayaran berkala dari pihak leasee akan diakui dan
dicatat sebagai pendapatan sewa.
Pendapatan sewa harus harus diakui dan dicatat
berdasarkan metode garis lurus
Penyusutan aktiva yang disewagunausahakan harus
dilakukan dalam jumlah yang layak untuk dijual.
Perbedaan nilai buku dengan harga jual riil harus
dicatat dan diakui sebagai keuntungan atau kerugian
tahun berjalan
PERLAKUAN AKUNTANSI LESSEE
CAPITAL LEASE
Dicatat sebagai aktiva tetap dan kewajiban pada awal
masa sewa guna usaha sebesar nilai tunai seluruh
pembayaran ditambah nilai opsi
Selama masa sewa setiap pembayaran dialokasikan dan
dicatat sebagai angsuran pokok kewajiban sewa guna
usaha dan beban bunga berdasarkan tingkat bunga yang
diperhitungkan terhadap sisa kewajiban penyewa.


PERLAKUAN AKUNTANSI LESSEE
OPERATING LEASE
Pembayaran sewa guna usaha selama tahun berjalan
merupakan biaya sewa yang diakui dan dicatat
berdasarkan metode garis lurus selama masa sewa
guna usaha.
ASPEK PAJAK LEASING
KRITERIA FINANCE LEASE
Jumlah pembayaran sewa selama masa sewa ditambah
nilai sisa harus dapat menutup harga perolehan barang
modal dan keuntungan lessor
Masa sewa guna usaha sekurang kurangnya :
2 tahun untuk golongan 1
3 tahun untuk golongan 2 dan 3
7 tahun untuk golongan bangunan
Penggolongan sesuai pasal 11 UU PPh
Memuat ketentuan mengenai hak opsi bagi leasee

ASPEK PAJAK LEASING
KRITERIA OPERATING LEASE
Jumlah pembayaran sewa selama masa sewa tidak
menutupi harga perolehan dan keuntungan yang
diperhitungkan lessor
Tidak memuat ketentuan mengenai hak opsi bagi leasee

PAJAK ATAS LESSOR
Penghasilan yang menjadi obyek PPh adalah seluruh
pembayaran
Tidak ada penyusutan untuk financial lease, jika
operating lease ada penyusutan.
Dapat membentuk cadangan kerugian piutang
Kerugian dibebankan pada cadangan kerugian piutang
PPh 25 dihitung berdasarkan laporan keuangan
triwulan
Jasa Pembiayaan tidak terutang PPN, Penyerahan
terutang PPN (untuk finance lease), Operating
terutang PPN
PAJAK ATAS LESEE
Seluruh pembayaran boleh menjadi pengurang
Tidak ada penyusutan
Tidak memotong PPh Pasal 23 atas angsuran untuk
finance lease, untuk operating lease memotong PPh
pasal 23
PERSEDIAAN
DEFINISI
Persediaan adalah aktiva tersedia untuk dijual dalam
kegiatan usaha normal dalam proses produksi dan
atau dalam perjalanan atau perlengkapan untuk
digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa
Nilai Realisasi Bersih adalah taksiran harga penjualan
dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya
penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan
untuk melaksanakan penjualan

PENGUKURAN PERSEDIAAN
Berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih mana
yang lebih rendah (LOCOM)
Biaya persediaan harus dihitung dengan
menggunakan biaya masuk pertama keluar pertama
(FIFO) atau rata rata tertimbang (Weighted Average)
PENGAKUAN SEBAGAI BEBAN
Jika barang dalam persediaan dijual maka nilai
tercatat persediaan tersebut harus diakui sebagai
beban pada periode diakuinya pendapatan atas
penjualan barang tersebut.
Setiap penurunan nilai persedian dibawah biaya
menjadi nilai realisasi bersih dan seluruh kerugian
persedian harus diakui sebagai beban pada periode
terjadinya penurunan atau kerugian tersebut.
PENGUNGKAPAN
Laporan Keuangan harus mengungkapkan kebijakan
akuntansi yang digunakan dalam pengukuran
persediaan termasuk metode penilaian yang dipakai
dan total jumlah tercatat persediaan

Vous aimerez peut-être aussi