Vous êtes sur la page 1sur 7

Minggu, 11 Maret 2012

AUDIT SIKLUS PENDAPATAN



Sifat Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan perusahaan terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan
pertukaran barang dan jasa dengan pelanggan dan penagihan pendapatan dalam bentuk kas.
Untuk perusahaan dagang, kelompok transaksi yang termasuk dalam siklus pendapatan adalah
(1) penjualan kredit (penjualan yang dilakukan dengan hutang), (2) penerimaan kas (penagihan
piutang dan penjualan tunai), (3) penyesuaian penjualan (potongan, retur penjualan dan
pengurangan harga, serta piutang tak tertagih)
Resiko Inheren, termasuk Resiko Kecurangan
Dalam menilai resiko inheren pada asersi siklus pendapatan, auditor harus
mempertimbangkan factor pevasif yang dapat mempengaruhi asersi dalam beberapa siklus
pendapatan. Factor-faktor yang mendorong :
Memaksakan untuk menyatakan terlalu tinggi pendapatan dalam rangka melaporkan pencapaian
target yang ditetapkan atau norma industry yang sebelumnya tidak terpenuhi karena factor-faktor
seperti kondisi ekonomi global,nasional atau regional, dampak perkembangan teknologi terhadap
kemampuan bersaing perusahaan atau buruknya manajemen.
Memaksakan untuk menyatakan teralu tinggi kas dan piutang kotor atau menyatakan terlalu
rendah penyisihan piutang tak tertagih dalam rangka melaporkan tingkat modal kerja yang lebih
tinggi.
Factor-faktor yang dapat menimbulkan salah saji :
Volume penjualan,penerimaan kas, dan transaksi penyesuaian penjualan sering kali tinggi
Penentuan waktu dan jumlah pendapatan yang akan diakui bertentangan dengan factor-faktor
seperti standar akuntansi
Pada saat piutan difaktorkan dengan tanggung renteng klasifikasi yang benar atas transaksi
tersebut
Piutang yang mungkin salah diklasifikasikan sebagai hutang lancer atau tidak lancer
Transaksi penerimaan kas menghasilkan aktiva likuid yang rentang terhadap misapropriasi
Transaksi penyesuaian penjualan mungkin digunakan untuk menyembunyikan pencurian kas


Prosedur Analitis
Prosedur analitis merupakan cara yang efektif dari segi biaya dan mengandalkan pada
pengetahuan auditor tentang bisni dan industry klien. Prosedur ini tidak hanya efektif dalam
mengidentifikasi salah saji yang potensial laporan keuangan, tetapi juga efektif dalam
mengidentifikasi masalah yang timbul ketika memberikan jasa bernilai tambah di samping
laporan audit. Tahap pertama dalam melakukan prosedur analitis adalah memberikan
pemahaman mengenai total pendapatan yang diberikan (1) kapasitas klien, dan (2) pasar produk-
produk klien.
MEMPERTIMBANGKAN KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL
Lingkungan pengendalian
Factor lingkungan pengendalian yang penting untuk mengurangi resiko kecurangan
pelaporan keuangan dengan menyajikan terlalu tinggi pendapatan dan piutang.
Penilaian Resiko
Auditor terutama berkepentingan dengan bukti penilaian manajemen, dan tanggapan atas,
resiko yang muncul dari perubahan situasi seperti sumber pendapatan baru, standar akuntansi
baru untuk transaksi pendapatan, dan dampak dari pertumbuhan yang cepat dalam aktivitas
siklus pendapatan.
Informasi dan Komunikasi (Sistem Akuntansi)
Pemahaman atas sistem akuntansi pendapatan memerlukan pengetahuan tentang
bagaimana
(1) Penjualan diawali
(2) Barang dan jasa diberikan
(3) Piutang dicatat
(4) Kas diterima
(5) Penyesuaian penjualan dilakukan
Monitoring
Komponen ini harus memberikan manajemen umpan balik tentang apakah pengendalian
internal yang berkaitan dengan saldo dan transaksi siklus pendapatan telah beroperasi seperti
yang diharapkan.


AKTIVITAS PENGENDALIAN ATAS TRANSAKSI PENJUALAN KREDIT
Transaksi penjualan biasanya dicatat dengan menggunakan sistem computer yang dapat
memroses transaksi secara beruntun atau mode pemrosesan batch. Dua tipe pengendalian
computer :
Pengendalian umum
Pengendalian aplikasi
DOKUMEN DAN CATATAN UMUM
Pesanan pelanggan
Pesanan penjualan
Dokumen pengiriman
Faktur penjualan
Daftar harga yang diotorisasi
File transaksi penjualan
Jurnal penjualan
File induk pelanggan
File induk piutang usaha
Laporan bulanan pelanggan

FUNGSI-FUNGSI
1. Memprakarsai penjualan
2. Pengiriman barang dan jasa
3. Pencatatan penjualan


AKTIVITAS PENGENDALIAN TRANSAKSI PENERIMAAN KAS
DOKUMEN DAN CATATAN UMUM
Bukti penerimaan uang
Pendaftar
Lembar perhitungan kas
Ikhtisar kas harian
Slip deposit yang disahkan
File transaksi penerimaan kas
Jurnal penerimaan kas

Fungsi penerimaan kas meliputi pemrosesan penerimaan dari penjual tunai dan kredit :
Menerima penerimaan kas
Menyetorkan kas ke bank
Mencatat penerimaan kas

AKTIVITAS PENGENDALIAN-TRANSAKSI PENYESUAIAN PENJUALAN
Pemberian potongan tunai
Pemberian retur penjualan dan pengurangan harga
Penentuan piutang tak tertagih

PENGUJIAN SUBSTANSIF ATAS PIUTANG
Penetuan Risiko Deteksi Untuk Pengujian Rincian
Eksistensi dan kejadian
Kelengkapan
Hak dan kewajiban
Penilaian dan alokasi
Penyajian dan pengungkapan
Perancangan Pengujian Substansif
Prosedur awal
Prosedur analitis
Pengujian rincian transaksi
Pengujian rincian saldo
Diposkan oleh Indah Gita Wardani di 06.29
http://gitakamil.blogspot.com/2012/03/audit-siklus-pendapatan.html

AKTIVITAS PENGENDALIAN TRANSAKSI PENJUALAN KREDIT
Dokumen dan catatan umum. Adapun yang termasuk dokumen-dokumen perusahaan
terkait transaksi penjualan kredit :
1. Pesanan Pelanggan : pembelian barang dagang oleh pelanggan yang langsung
diterimapelanggan dan biasanya menggunakan formulir yang telah disiapkan penjual atau pun
pembeli
2. Pesanan Penjualan : dokumen yang menunjukkan mengenai deskripsi barang yang dijual
maupun kuantitas barang yang dibeli berkaitan dengan pesanan pelanggan.
3. Dokumen Pengiriman : dokumen yang bertujuan untuk menunjukkan rincian tanggalsetiap
pengiriman barang sebagai contoh adalah bill of lading yang merupakan sebuahcontoh formulir
sebagai tanda terima barang yang dikirimkan oleh kurir.
4. Faktur penjualan : formulir yang menyatakan penjualan tertentu termasuk berapanominal
terutang serta tanggal penjualan.
5. Daftar harga yang diotorisasi : dokumen yang berisi daftar harga barang-barang yangditawarkan
untuk dijual.
6. File transaksi penjualan : dokumen yang berisi transaksi penjualan yang telahdiselesaikan.
7. Jurnal penjualan : dokumen yang berisi daftar penjualan yang telah diselesaikan.
8. File induk pelanggan : dokumen yang berisi informasi mengenai penagihan pelangganserta batas
akhir kredit pelanggan.
9. File induk piutang usaha : dokumen yang berisi informasi transaksi dari setiap pelanggan.
10. Laporan bulanan pelanggan : dokumen yang dikirimkan kepada pelanggan yangmenunjukkan
saldo awal, transaksi dan saldo akhir pelanggan bulan itu.
Fungsi-fungsi pendapatan:
Memprakarsai Penjualan : permintaan oleh sebuah perusahaan agar dapat melakukantransaksi penjualan
dengan perusahaan lain yang meliputi :
1. Penerimaan pesanan pelanggan.
2. Persetujuan kredit.
Pengiriman barang dan jasa : pengiriman barang dan jasa meliputi :
1. Pemenuhan pesanan penjualan.
2. Pengiriman pesanan penjualan.
Pencatatan Penjualan : pengakuan formal atas pendapatan perusahaan meliputi :
1. Penagihan pelanggan.
2. Pencatatan penjualan
Untuk merencanakan audit maka auditor harus memperoleh pemahaman terhadap siklus
pendapatan agar dapat 1) mengidentifikasi jenis salah saji yang potensial 2) mempetimbangkan
factor-faktor yang mempengaruhi salah saji yang material dan 3) merancang pengujian subtansif.
AKTVITAS PENGENDALIAN TRANSAKSI PENERIMAAN KAS
Penerimaan kas merupakan hasil dari beberapa aktivitas.
Dokumen dan catatan umum, yaitu bukti penerimaan uang, pradaftar, lembar perhitungan
kas, ikhtisar kas harian, slip deposit yang disahkan, file transaksi penerimaan kas dan jurnal
penerimaan kas.
Fungsi-fungsi :
1) Menerima penerimaan kas (melalui kasir & pos),
2) menyetorkan kas ke bank dan
3) mencatat penerimaan kas.
AKTIVITAS PENGENDALIAN TRANSAKSI PENYESUAIAN PENJUALAN
Transaksi penyesuaian penjualan meliputi pemberian potongan tunai, pemberian retur
penjualan & pengurangan harga serta penentuan piutang tak tertagih. Untuk pengendalian
aktivitas pengendaliannya maka diperlukan otorisasi terhadap transaksi penyesuaian penjualan,
penghitungan independen atas barang-barang, penggunaan dokumen dan catatan yang tepat serta
pemisahan tugas otorisasi.
PENGUJIAN SUBSTANSIF ATAS PIUTANG USAHA
1. Prosedur awal, yaitu Prosedur awal yang penting untuk memverifikasi piutang usaha dan akun penyisihan terkaitadalah
menelusuri saldo awal periode berjalan ke saldo akhir yang telah diaudit dalam kertaskerja tahun sebelumnya. Selanjutnya,
aktivitas periode berjalan dalam akun pengendali bukubesar dan akun penyisihan terkait harus direview untuk setiap ayat jurnal
yang signifikan atau yang tidak biasa dari segi sifat atau jumlah yang memerlukan investigasi khusus.
2. Prosedur analisis, yaitu melaksanakan prosedur analisis dengan mengembangkan harapan
tentang piutang usaha, menghitung rasio piutang dan penjualan serta menganalisinya. Tujuan auditor
dalam melakukan prosedur analitis adalah mengembangkan ekspetasi atas saldo piutang usaha, hubungan piutang usaha
dengan penjualan, dan marjin kotor perusahaan. Prosedur analitis akan dilaksanakan dalam tahap akhir dari penugasan. Hal
tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa bukti yang dievaluasi dalam pengujian rincian konsisten dengan gambaran
menyeluruh yang dilaporkan pada laporan keuangan.
3. Pengujian rincian transaksi, yaitu memvoaching sampel catatan transaksi penjualan dan piutang,
dan melaksanakan pengujian pisah batas.
4. Pengujian rincian saldo, yaitu mengkonfirmasikan piutang usaha.
5. Pengujian rincian saldo: estimasi akuntansi (penyisihan piutang)
6. Prosedur yang dibutuhkan penyajian dan pengungkapan yaitu mengkonfirmasikan piutang dan
membandingkan penyajian laporan dgn SAK.
Tujuan pengujian substantive terhadap piutang usaha:
1. Memperoleh tentang keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi
2. Membuktikan keberadaan piutang usaha dan keterjadian transaksi yang terkait
3. Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat

4. Membuktikan kewajaran penilaian piutang usaha dan kewajaran penyajian serta pengungkapan
piutang usaha di neraca.

Vous aimerez peut-être aussi