Adenovirus bersifat cancerigen secara experiment (12,18,31)

Resisten terhadap :
1. Pelarut lemak (eter,chloroform)
2. Radiasi
Diinaktifkan dengan : Cl,Formol
ECP pada sel-sel asal manusia,semata-mata replikasi pada sel-sel manusia.
Diagnosa penyakit oleh adenovirus berdasarkan adanya :
Conjunetivitis (3,7,)
Epidemic keratoconjunctivitis (8,19,37)
Infeksi tr.Resp :
1. Common cold
2. Pharyngitis,Tonsilitis,Nasopharyngitis
3. Tracheobrochitis
4. Pneumonia
Pharyngoconjunctival Fever (ad.3)









Infeksi adenovirus pada tr.Resp.
5 10% Acute respiratory disease pada anak < 5 tahun
INFANT :
Coryzal symptom
Mild & sporadic akut bronchiolitis
Kadang-kadang :
Fulminant bronchiolitis
Pneumonia
oleh adenovirus type 7,3,21
ANAK-ANAK :
Pharyngitis
Tracheobronchitis
Infeksi tr.Resp ditularkan oleh :
Kontak antar manusia
Kontaminasi air kolam renang
Invaginasi (intussusepsi) intestinal karna adenitis mesenterika
Cystitis hemorragia (adeno 11 & 21) : gross hematoria, laki-laki > wanita,
biasanya berlangsung 5 hari
Syndroma eruptif : exanthema maculopapula dapat menyerupai morbili
Penyakit intestinal : diarrhea : type 40-41 diperlihatkan dengan imun electron mikroskop
REYES SYNDROME pada keadaan infeksi adenovirus yang berat
Meningoencephalitis
Myocarditis,pericarditis


PAPOVAVIRIDAE
MANIFESTASI KLINIK : HPV
1. Skin Warts = Verrucae = Kutil
2. Genital Warts = Condyloma = Cervical displasia
Cervical Intraepithelial neoplasia (CIN)
3. Papilloma larynx, Papilloma cavitas pharynx, Nasal, Buccal & Respiratory papillomatosis.
4. Epidermodisplasia verruciformis Lewandovsky Lutz


Herpes Virus yang menginfeksi manusia
1. HSV1
2. HSV2
3. VZV
4. CMV
5. EBV
6. HHV6 ---- Exanthema subitum (Roseola infantum)
7. HHV7 ---- Exanthema subitum
8. HHV8 ----> Kaposis sarcoma






HSV 1 :
1. Gingivostomatitis-pharyngitis
2. Herpes labialis
3. Kerato conjunctivitis
4. Herpes cutaneus
5. Encephalitis
HSV 2 :
1. Infeksi urogenital/anogenital
2. Herpes neonatal
3. Aseptic Meningitis
4. Infeksi congenital
Fever Blisters
Herpes Genitalis
Herpes : kata Yunani Herpein = to creep, didalam kaitannya dengan manifestasinya pada
kulit.


CMV :
1. Infeksi yang tidak nampak ( asimptomatik)
2. Penyakit :
- Syndroma mononucleossis posttransfusi & spontan
- Infeksi pada orang imunosupresif
- Penyakit inklusi cytomegali pada neonatus






Penularan CMV :
1. Pada kehamilan : transplacenta
2. Perinatal
3. Menyusui -- ibu ke anak
4. Melalui pharynx
5. Genital
6. Transfusi darah
7. Transplantasi organ
Sumber Potensial virus termasuk :
saliva,urine, semen, ASI
sekresi serviks & vaginal, darah ,dan organ donor untuk transplantasi.

Infeksi CMV
Congenital :
Wanita mempunyai AB -- anak kelihatan sehat
Wanita tidak mempunyai AB - inklusi cytomegali (primer infeksi)
Perinatal :
Genital tract ibu pada persalinan
Postnatal :
1. anak (didapat dari ASI)+dewasa
2. Hepatitis
3. Syndroma mononucleosis
4. Infeksi pada orang imunocompromised
Transplantasi ginjal,sumsum tulang : 90%
Penderita AIDS (infeksi opportunistic)



Virus Epstein-Barr
I.Manifestasi Klinik
Inapparent infection (infeksi yang tak nampak)
Mononucleosus infectiosa
Burkitt Lymphoma (Tumor Burkitt)
Carcinoma nasopharynx
Lymphoma non hodgkin & (Hodgkin lymphoma ? )
Lymphoproliferative disorder


Virus masuk menembus oropharynx , dimana ia bermultiplikasi- mengenai lympocyt dalam
darah, masa inkubasi 30-50 hari (4-7 mgg)
Mononucleosus Infectiosa
Fever
Asthenia
Angina tonsillitis pharyngitis
Adenopati
Splenomegali
Erupsi kadang-kadang (RASH)
Lymphocytosis
Lympocyt atypik (sel-sel hyperbasifilik) 10%
Adanya/tidak adanya Antibodi heterophyl adanya antibody antivirus EB




Human Parvovirus B19
Ditemukan di England pada tahun 1975 dari bahan serum donor sehat.
B19 sebagai penyebab :
Erythema infectiosum (EI) fifth disease
Transient Aplastic Crisis (TAC) pada penderita anemia hemolitik kronik
a.l. : Sickle cell disease,hereditary spherocytosis, beta thalassemia, autoimune hemolytic
anemia
Hydrops Foetalis fetal death ( baik spontan/stillbirth)
Akut arthralgia, arthritis
Chronic anemia pada penderita imunodefisient
Asimtomatik infeksi


GAMBARAN KLINIS INFEKSI B19
Erythema Infectiosum (Fifth Disease)
Penyakit yang paling umum dari infeksi B19, penyakit ringan pada anak-anak dengan Facial
Rash (Slapped Check appearance), dan lacelike rash pada batang tubuh (smail macula) serta
extremitas, chas, penderita merasa baik pada waktu rash timbul, tetapi 1-4 hari sebelum rash
ada mild systemic symptom. Pruritus umum terdapat. Infeksi B19 juga dikaitkan dengan lain-
lain exanthema antara lain :
Rubella-like
Vesikuler
Purpura






Virus Rubella termasuk dalam family Togaviridae dengan genus Rubivirus
Togaviridae :
1. Genus Alphavirus :
EEE
WEE
VEE
Dst
2. Genus Rubivirus
Rubeola = measles = morbili
Rubella = German measles = 3- day measles



Penularan transplacenta penularan intrauteruscongenital infeksi

Abostus

Kematian janin

Kelahiran prematur

abnormalitas

Resiko mendapat malformasi menurut usia janin.
Kehamilan 5-8 minggu 85%
Kehamilan 9-12 minggu 52%
Kehamilan 13-20 minggu 16%
Kehamilan 21-24 minggu 0%




Congenital rubella syndrome
Defects of the heart and great vessels
Patent ductus arteriosus
Pulmonary artery stenosis
Pulmonary valvular stenosis
Ventricular septal defect
Atrial septal defect
Eye defects :
Cataract
Glaucoma
Chorioretinitis
Neurosensory deafness



FLAVIVIRIDAE :
1. Mosquito-borne virus :
St.Louis Encephalitis
Japanese Encephalitis
Kunjin
Murray Valley Encephalitis
Ilheus
West Nile
Dengue
Yellow Fever




2. Tick-borne group
RSSE
Kyasanur Forest
Powassan
Omsk HF
Louping-ill encephalitis


ARBOVIRUS
Togaviridae :
Alphavirus :
Eastern equine encephalitis
Venezuelan equine encephalitis
Western equine encephalitis
Sindbis
Ross River
Chikungunya
Onyong nyong
Semliki Forest



Bunyaviridae :
Bunyavirus
Phlebovirus
Nairovirus
Uukuvirus
Reoviridae :
Orbivirus
Rhabdoviridae :
VSV (virus stomatitis vesiculosa)
Kern Canyon virus
Hart-Park virus
Paramyxoviridae : parainfluensa virus 1,2,3,4 ( PIV) : croup
Parotitis virus
Morbili virus
Respiratory Synsitial Virus
Nipah virus
Bocca virus
Nipah virus :
Wabah encephalitis pada peternak babi diMalaysia pada tahun 1998-1999 mungkin terdapat
pneumonia atipik, penularan melalui kontak erat dengan babi terinfeksi, adalah paramycovirus
secara antigenic dan genetic berhubungan dengan virus HENDRA
Mortalitas tinggi (>35%) dijumpai pada encephalitis berat yang disebabkan oleh Nipah virus.
Virus Influensa :
Antigenic shift : the result of gene recombination or reassortment
antara strain human & binatang dari virus influenza
Antigenic drift : paling mungkin karena mutasi spontan
Antigenic shift : perubahan besar (major) dari komposisi antigenic yang pernah terjadi setiap
decade sejak tahun 1933 HoNo, 1918 H1N1, 1957 H2N2, 1968 H3N2.
Antigenic drift : perubahan kecil (minor) komposisi antigenic yang biasanya berlangsung pada
musin berurutan mis A/England/42/72 (H3N2) digantikan oleh A/Port Chalmers/1/73 (H3N2)
selanjutnya A/Victoria/3/75 (H3N2)

6 Arenavirus
Menyebabkan penyakit pada manusia
Lymphocytic choriomeningitis
Lassa
Junin
Machupo
Guanarito
Sabia
Arenaviridae : South American Hemorrhagic Fever
1. Junin virus penyebab Argentinian Hemorrhagic Fever
2. Machupo virus penyebab Bolivian H.F.
3. Guanarito
4. Sabia

Filoviridae : Ebola virus
Marburg
Arenaviridae : Lassa virus
Ebola, Marburg,Lassa merupakan virus penyebab demam berdarah di Afrika.
















Penyakit HIV akur terjadi 2-6 minggu setelah infeksi : demam, sakit kepala, sakit tenggorok
(pharyngitis), lymphadenopati umum, malaysi, myalgia, macular rash, hepatosplenomegali,
acute HIV mononucleosis syndrome.
Infeksi HIV primer (sindrom retroviral akut)
Infeksi kronik asimptomatik ( 5-10 tahun)
Infeksi kronik simptomatik
AIDS (CD4<200/mm3), infeksi opportunistic

Common opportunistic infections pada penderita AIDS :
Pneumocystis carinii pneumonia
Toxoplasmosis
Mycobactorium avium complex disease
Disseminated M.tuberculosis infection
Persistent, ulcerative HSV infection
Disseminated CMV inf.
Crytococcal meningitis







Human Retrovirus
Subfamili :
Oncovirinae :
HTLV 1
HTLV 2
Lentivirinae :
HIV 1
HIV 2
Penularan HTLV 1 :
1. Transmisi vertical : ibu ke anak : ASI yang penting 15-25%
Transplacenta tidak terbukti
2. Kontak seksual
3. Transfusi/ produk darah
4. Jarum suntik yang terkontaminasi/penyalahgunaan obat (drug abuser)
HTLV 1 menimbulkan HAM






Mad cow disease (BSE) dikaitkan dengan new variant CJD terutama mengenai orang-orang
dibawah usia 30 tahun
CJD>50 tahun berkembang perlahan-lahan dengan progresif dementia, atasia & myoclonus
kematian dalam 5-12 bulan.


ESS yang dikenal :
Manusia :
Kuru
CJD
Gertsmann-Straussler syndrome
Binatang :
Scrapie
Bovine spongiform encephalophathy
Transmissible mink encephalopathy
Chronic wasting disease in captive mule deer and elk.
Disebabkan oleh prion-protein






PICORNAVIRIDAE
1. Enterovirus :
Polio virus
Coxsackie vir.A
Coxsackie vir.B
Echo virus
Enterovirus 68-71
Enterovirus 72 (HAV)
2. Rhinovirus
3. Aphthovirus : FMDV
penyebab : foot and mouth disease pada CATTLE, Swine, Sheep & Goat.
4. Hepatitis A virus = Enterovirus 72
5. Cardiovirus :
Encephalomyocarditis virus (EMC)
Enterovirus 68 : Pneumonia, bronchiolitis pada anak
69 : (Toluca) penyakit ?
70 : Conjunctivitis akut hemoragik
71 : aseptic meningitis
Hand-foot mouth disease
Exanthem maculopapula
Paralysis menyerupai poliomyelitis
Conjunctivitis akut hemoragik selain karena enterovirus 70,juga bias disebabkan oleh Coxsackie
A24 (small number)

Polio virus terdiri dari 3 type :
Penularan oropharynx dan digestivus,fecal oral
Bentuk asymptomatic lebih sering
Bentuk paralitik <1% dari populasi dimana virus itu ada, didaerah tropis endemis
Masa inkubasi 10-14 hari
Paralyse flaccid, ada bentuk bulbar dan spinal

Poliomyelitis
Bila seseorang yang peka terhadap infeksi virus polio, respon yang mungkin terjadi, bila
terkena:
1. Asymptomatic infections hamper 90%
2. Mild illness = minor polio 5%
3. Aseptic meningitis = non paralytic polio 2%
4. Paralytic poliomyelitis <2%

Poliomyelitis :
Phase digestive (alimentary phase)
Phase multiplikasi lymphatic
Phase viremia
Phase neurologic 1-2% dari penderita


23 Coxsackie A A1-22,A24,Cox A 23 = Echo 9
6 Coxsackie B (B1-B6)
32 Echo 1-9,11-27,29-34
4 Enterovirus : 68-71

Cox A : Spesifik
Herpangina
Erupsi kulit
Hand foot mouth disease A16,A5,A10
Conjungivitis hemoragika A24
Non spesifik :
Meningitis
Diarrhea
Infeksi respiratorius
Guillain Barre syndrome







Cox B : spesifik :
Myocarditis
Pericarditis
Epidemic pleurodynia (Bornholm) : painful inflammation of muscles,terutama mengenai
otot intercostal
Hepatitis ?
Diabetes juvenile ? B4
Non spesifik :
Paralyse tanpa sequel
Encephalitis
Infeksi neonatal

HTLV I : menyebabkan
Adult T Cell Leukemia
Adult T Cell lymphoma
Tropical spastic paraparesis
diJepang dikenal dengan nama : HTLV 1-Associated myelopathy (HAM)
infeksi endemic diJepang, daerah Caribia & Afrika
HTLV 1 Uveitis