100%(3)100% ont trouvé ce document utile (3 votes)
1K vues73 pages
Dokumen ini membahas rencana belanja anggaran Puskesmas II Jembrana untuk tahun 2015. Dokumen menjelaskan visi dan misi Puskesmas untuk menjadikan pelayanan kesehatannya sebagai pilihan utama masyarakat dan mewujudkan masyarakat yang sehat. Dokumen juga menjelaskan tujuan umum untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan tujuan khusus lainnya."
Dokumen ini membahas rencana belanja anggaran Puskesmas II Jembrana untuk tahun 2015. Dokumen menjelaskan visi dan misi Puskesmas untuk menjadikan pelayanan kesehatannya sebagai pilihan utama masyarakat dan mewujudkan masyarakat yang sehat. Dokumen juga menjelaskan tujuan umum untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan tujuan khusus lainnya."
Dokumen ini membahas rencana belanja anggaran Puskesmas II Jembrana untuk tahun 2015. Dokumen menjelaskan visi dan misi Puskesmas untuk menjadikan pelayanan kesehatannya sebagai pilihan utama masyarakat dan mewujudkan masyarakat yang sehat. Dokumen juga menjelaskan tujuan umum untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan tujuan khusus lainnya."
RINGKASAN EKSEKUTIF Prinsip pengelolaan Puskesmas yang tidak mencari keuntungan tetapi boleh untung, tidak mudah untuk diaplikasikan. Azas utama bahwa entitas yang menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum (PPK-BLUD) yakni efisiensi dan fleksibilitas seyogyanya perlu diukur secara terstruktur dan sistematis dengan menggunakan parameter yang sudah teruji dan dipahami oleh semua stakeholder. Peran pemilik (owner) dalam menilai kinerja UPT Puskesmas II Jembrana menjadi sangat penting untuk menentukan pada tatanan dan leverage (tingkatan) mana apakah pada staying in business, growing and developing in business atau pada suatu siklus kejenuhan. Dokumen Rencana Bisnis Strategis ini disusun berdasarkan data dan informasi yang diperoleh selama kurun waktu 5 (lima) tahun ke belakang. Analisis yang digunakan dalam memproyeksikan adalah dengan analisis deret data berkala (analisis trend) dengan asumsi perhitungan secara statistik dengan mengabaikan variabel-variabel lain. Kedudukan Puskesmas II Jembrana saat ini berdasarkan analisa SWOT dari peluang dan ancaman yang tersedia. Posisi bisnis Puskesmas berada pada kuadran I atau pada posisi agresif. Untuk proyeksi 5 (lima) tahun kedepan, strategi dan asumsi yang harus diambil oleh pihak manajemen meliputi : 1. Memperkuat sisi pelayanan dan efisiensi dari unit-unit penghasil yang telah berkembang, termasuk didalamnya melakukan intervensi pasar pada segmen perbatasan menengah atas. 2. Melakukan diversifikasi pelayanan berbasis keunggulan kompetensi sumber daya manusia secara profesional sehingga dihasilkan layanan-layanan baru yang dapat meningkatkan penerimaan pada waktu yang akan datang. 3. Melakukan pemberdayaan dan optimalisasi atas sumber daya manusia dan sarana kedokteran yang tersedia agar segera dapat dihasilkan penerimaan yang didukung dengan kajian atas tarif yang akan diberlakukan kedepan mengikuti kemampuan membayar dan kemauan membayar (ability to pay & wilingness to pay) dari segmen masyarakat tertentu. Semua upaya yang ditetapkan diatas merupakan kebijakan yang harus ditempuh secara sungguh-sungguh dan konsisten oleh para pihak yang terkait internal maupun Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 2 of 73
eksternal Puskesmas, guna meningkatkan kinerja pelayanan, kinerja keuangan dan kinerja manfaat pengelolaan Puskesmas melalui penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah(PPK-BLUD).
Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 3 of 73
BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM Secara histories UPT Puskesmas II Jembrana pada mulanya merupakan sebuah Pos kesehatan, kemudian pada tanggal 1 Januari tahun 2014 Puskesmas II Jembrana resmi berdiri. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Indonesia mulai dikembangkan sejak dicanangkannya Pembangunan Jangka Panjang (PJP) yang pertama tahun 1971. Sesuai dengan peraturan Mendagri No. 5/74, Puskesmas secara administrative berada dibawah administrasi Pemerintah Daerah Kabupaten (Bupati selaku kepala daerah), tetapi secara medis teknis mendapat pembinaan dari Dinas Kesehatan/Kota dan Provinsi Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah. Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan (private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat(public goods). Puskesmas melakukan kegiatan-kegiatan termasuk upaya kesehatan masyarakat sebagai bentuk usaha pembangunan kesehatan. Berdasarkan Keputusan Bupati Jembrana Nomor 25 tahun 2010 tentang penetapan Puskesmas II Jembrana sebagai Badan Layanan Umum Daerah, maka sejak bulan Januari tahun 2010 Puskesmas II Jembrana menjadi PPK BLUD bertahap. B. MISI DAN VISI Masyarakat masih dihadapkan pada pilihan yang sulit, antara pelayanan kesehatan pemerintah yang lebih terjangkau tetapi kurang professional, atau pelayanan kesehatan swasta yang lebih baik dalam pelayanan namun biaya lebih tinggi. Persaingan yang tidak sehat dari dokter swasta, rendahnya komitmen dan kompetensi SDM, penampilan, budaya kerja dan perilaku yang tidak mendukung telah menciptakan brand image yang buruk bagi pelayanan kesehatan pemerintah. Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 4 of 73
Kondisi ini diperparah dengan permasalahan pengelolaan keuangan yang tidak fleksibel, antara lain dalam penganggaran, keharusan setor pendapatan, penentuan tariff yang memerlukan waktu lama dalam pembahasan dengan legislative, pengadaan barang dan jasa yang tidak efisien, pola kerja sama dan investasi yang tidak dimungkinkan. Keadaan tersebut membuat Puskesmas tidak mampu bersaing dengan pelayanan kesehatan swasta. Sehingga dalam pengelolaan Puskesmas diperlukan tata kelola keuangan yang fleksibel dan responsive yang dapat menjawab permasalahan-permasalahan pengelolaan Puskesmas pada umumnya. Diharapkan dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Keuangan badan Layanan Umum Daerah merupakan angin segar bagi pemberi pelayanan kesehatan di Indonesia. Dengan diperkuat UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pengelolaan barang Milik Negara, sehingga penerapan peraturan ini akan mengakibatkan pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. UPT Puskesmas II Jembrana bertekad untuk melayani dengan lebih baik sesuai keinginan dan harapan pelanggan, sehingga diperlukan fleksibilitas pengelolaan keuangan. Hal tersebut dimungkinkan jika UPT Puskesmas II Jembrana menerapkan pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
1. VISI Menjadikan Puskesmas II Jembrana sebagai Pilihan Utama dalam Pelayanan kesehatan untuk Mewujudkan Masyarakat sehat. Puskesmas II Jembrana menjadi pusat pelayanan prima 24 jam dengan kapasitas rawat inap di wilayah Kecamatan Jembrana Visi ini perlu ditanamkan pada setiap unsur organisasi sehingga menjadi visi bersama (shared vision) yang pada gilirannya mampu mengarahkan dan menggerakkan segala sumber daya instansi. Visi adalah harapan yang hendak diwujudkan pada masa yang akan datang atau periode 5 tahun mendatang, visi tersebut harus mampu mengilhami semua anggota organisasi dan mampu memotivasi serta membangkitkan semangat dan rangsangan bagi seluruh anggotanya untuk dapat meraih atau mencapainya. Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 5 of 73
Penjelasan : UPT Puskesmas II Jembrana sebagai pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama diharapkan dapat memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan fungsinya sebagai pusat pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kecamatan Melaya. Oleh karena sebagai sarana pelayanan kesehatan milik Pemerintah maka diharapkan selain dapat memberikan pelayanan terbaik dan terjangkau oleh masyarakat Kecamatan Jembrana yang sangat membutuhkan pelayanan kesehatan juga diharapkan UPT Puskesmas II Jembrana mampu mewujudkan kemandirian dalam pengelolaannya. 2. MISI Dari visi tersebut diatas dijabarkan kedalam misi sebagai berikut: 1. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang profesional dan sejahtera. 2. Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat (Pelayanan Prima). 3. Mewujudkan Lingkungan Puskesmas yang bersih dan tertib. 4. Mewujudkan kemandirian Puskesmas dengan prinsip otonomi dalam pengelolaan keuangan. Puskesmas II Jembrana menerapkan MOTTO: Bekerja Profesional dengan CINTA
MOTTO PELAYANAN CINTA C = Cepat dan Tepat dalam mengambil tindakan I = Ikhlas dalam melaksanakan tugas N = Norma dan etika selalu menjadi pedoman T = Terampil, terukur dan terarah. A = Akuntabel dan bijaksana
C. TUJUAN Tujuan UPT Puskesmas II Jembrana, adalah sebagai berikut : 1. Tujuan Umum adalah : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat . Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 6 of 73
2. Tujuan khusus adalah : a. Melaksanakan pembelajaran (pendidikan, pelatihan) dan pengembangan SDM agar profesional, produktif dan berkomitmen. b. Melaksanakan pelayanan Prima yang CINTA ( Cepat dan Tepat, Ikhlas, Norma dan etika, Terampil, Akuntabel dan Bijaksana). c. Meningkatkan kemampuan keuangan (financial returns) dan mengelola Puskesmas secara mandiri. d. Meningkatkan kepuasan pelanggan.
D. KEGIATAN PUSKESMAS Puskesmas melakukan kegiatan-kegiatan termasuk upaya kesehatan masyarakat sebagai bentuk usaha pembangunan kesehatan. Upaya-upaya kesehatan wajib tersebut adalah (Basic Six): 1. Upaya promosi kesehatan 2. Upaya kesehatan lingkungan 3. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana 4. Upaya perbaikan gizi masyarakat 5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular 6. Upaya pengobatan Jenis-jenis pelayanan Kesehatan yang disediakan di UPT Puskesmas II Jembrana adalah : a. Poliklinik Umum Unit pelayanan yang menangani kasus-kasus untuk konsultasi rawat jalan. Memiliki unit layanan konsultasi dokter umum dan dilengkapi ruang pemeriksaan dan peralatan. Unit ini ditangani oleh satu orang dokter umum dan dua orang perawat/bidan.
Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 7 of 73
b. Unit Gawat Darurat (UGD) Unit pelayanan ini menangani kasus-kasus yang bersifat kegawat daruratan, yang terdiri dari kasus darurat bedah dan darurat non bedah. Unit ini ditangani oleh dokter umum dan perawat yang sekaligus merangkap dibalai pengobatan. UGD di Puskesmas II Jembrana melayani pasien 24 jam. c. Poliklinik Kebidanan dan KB Unit pelayanan ini menangani pemeriksaan untuk konsultasi rawat jalan kebidanan, seperti pelayanan ANC (Antenatal Care),pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Azetat) dan pelayanan post partum. Program KB (layanan alat kontrasepsi), melayani seperti, suntik KB, Implant, IUD, Pil KB,dan kondom. Poliklinik ini dilengkapi meja Gynecologi standard yang ditangani oleh dua orang bidan. d. Poliklinik MTBS Unit pelayanan ini menangani pemeriksaan untuk bayi dan balita, baik yang sakit maupun yang bayi sehat (Imunisasi, tindik) e. Poliklinik Gigi Unit pelayanan yang menangani pemeriksaan dan perawatan gigi dengan jenis- jenis pelayanan seperti : ekstraksi gigi, pembersihan plak dan karang gigi, penambalan gigi dan pemeliharaan gigi. Unit ini dilengkapi dengan satu dental unit yang ditangani oleh satu orang dokter gigi dan dua orang perawat gigi. f. Farmasi/Apotik Pelayanan yang diberikan oleh apotik UPT Puskesmas II Jembrana berupa penyediaan obat-obatan, bagi pasien rawat jalan, sekaligus pelayanan obat- obatan bagi masyarakat luas. g. Laboratorium Laboratorium UPT Puskesmas II Jembrana merupakan laboratorium sederhana. Jenis-jenis pemeriksaan yang bisa dilaksnanakan seperti :Hb, golongan darah, protein uri,glucose, dan pemeriksaan dahak untuk menentukan penyakit TBC. Laboratorium ini ditangani oleh dua orang analis. h. Ambulance Ambulance ini digunakan untuk Puskesmas keliling, pelayanan kegawatdaruratan, untuk merujuk/referal pasien. i. Ruang Jampersal/jaminan persalinan Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 8 of 73
UPT Puskesmas II Jembrana juga menyiapkan satu ruang bersalin, melayani proses persalinan normal. Dilayani dari pukul 7.30 sampai dengan pukul 20.00 wita, selain ditangani oleh bidan yang jaga, bidan yang lain juga siap untuk on call. j. Poliklinik VCT(Voluntary Conseling and Testing)atau KTS(Konseling Testing Sukarela) Unit pelayanan ini memberikan pelayanan untuk konseling dan testing HIV AIDS.Unit ini memiliki pelayanan konseling yang diberikan oleh konselor. Waktu pelayanannya dilayani secara fleksibel setiap hari sesuai jam kerja. k. Poliklinik Akupresur UPT Puskesmas II Jembrana juga memberikan pelayanan akupresur yang dilayani pada hari Rabu dan Sabtu dari pukul 07.30 sampai dengan pukul 12.00 WITA l. Peran Serta Masyarakat Peran serta masyarakat sangat penting guna meningkatkan kesehatan. UKBM (Usaha Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) inilah yang menjadi andalan keberhasilan program dan pelayanan kesehatan masyarakat. UPT Puskesmas II Jembrana yang mewilayahi 9 Desa terdiri dari 55 dusun/lingkungan dengan 64 posyandu dan jumlah kader 457 orang. Masing-masing posyandu rata-rata memiliki 5-8 kader posyandu. Kegiatan posyandu dilaksanakan setiap bulan. Sedangkan jumlah posyandu lansia 9 dan posyandu dengan BKB 26. Data jumlah posyandu dan kader dapat dilihat seperti pada tabel.
Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 9 of 73
Tabel 1.1 Jumlah Posyandu, Kader, Posyandu Lansia, Posyandu dengan BKB Di Wilayah UPT Puskesmas II Jembrana tahun 2014 N o Kelurahan / Desa Klasifikasi Posyandu Jumla h Kader Posyand u dg lansia Posyand u dengan BKB Pratam a Mady a Purnam a Mandir i 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Manistutu Tukadaya Tuwed Candikusum a Warnasari Nusasari Ekasari Belimbingsa ri Melaya - - - - - - - - - - - - - - - - - - 8 8 5 7 3 5 9 2 15 - 1 - - - - 1 - -
62 67 37 40 30 26 100 12 83 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 2 1 3 5 4 2 3 Jumlah - - 62 2 457 9 26 Sumber : Laporan Promkes tahun 2013 E. BUDAYA ORGANISASI Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan di UPT Puskesmas II Jembrana akan membentuk suatu budaya organisasi baru. Sinergisme kegiatan operasional puskesmas yang dipadukan dengan Implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) diharapkan akan membentuk nilai-nilai korporasi tersendiri dengan mengembangkan Motto UPT Puskesmas II Jembrana yaitu SERASI (Segera, Efektif, Ramah, Aman,Simpati dan Indah) sepenuhnya mengakar menjadi budaya organisasi yang melekat setiap saat.
F. SUSUNAN PEJABAT PENGELOLA DAN DEWAN PENGAWAS 1. Pemimpin : dr Ni Komang Yulia Restu Ayu Ningsih : Penata/IIIc Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
2. Pejabat Keuangan : Ni Made Arini, SST : Penata TK I/IIId : NIP : 19701124 199103 2 006 (SK Bupati Jembrana No : 126/DISKES/2014,tertanggal 13 Januari 2014)
3.Pejabat Teknis : dr Kadek Ayu dewi Damayanti : Penta Muda TK I/IIIb : NIP : 19800612 201101 2 011 (SK Bupati Jembrana No : 126/DISKES/2014,tertanggal 13 Januari 2014) 4.Bendahara Penerimaan : Margi Utami, SKM : Penata Muda TK I/IIIb : NIP :19710520 199703 2 005 (SK Bupati Jembrana No : 137/DISKES/2014,tertanggal 15 Januari 2014) 5.Bendahara Pengeluaran : Ni Wayan Bandawati, A.Md.Keb : Pengatur / II c : NIP :19800917 20801 2 029 (SK Bupati Jembrana No : 137/DISKES/2014,tertanggal 15 Januari 2014) 6.Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) : I Made Dwija Putra, SKM : Penata/ IIIc NIP : 19640725 198802 1 003 (SK Kepala Dinas Kesehatan Jembrana No :07/DISKES/2014,tertanggal 15 Januari 2014)
Melalui Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana, telah ditetapkan pula Struktur Organisasi Dinas Kesehatan dimana Puskesmas merupakan UPT Dinas Kesehatan. STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN BERDASARKAN PERDA NO. 15 TAHUN 2011.
Kepala Dinas Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 11 of 73
Sedangkan struktur organisasi UPT Puskesmas II Jembrana berdasarkan Peraturan Bupati Jembrana No. 75 Tahun 2011 adalah sebagai berikut:
Ka. Sub Bag Tata USaha PUSKESMAS Fungsional Dokter Umum Fungsional Dokter Gigi Kepala UPT Puskesmas Fungsional Bidan Fungsional Perawat Fungsional Perawat Gigi Fungsional Sanitarian Kelompok Jabatan Fungsional UPTD Ka.BidangPengkajian dan Pengembangan
Ka. Seksi Pengkajian dan Pengembangan Ka. Seksi Jaminan Pemeliharaan Kes Masyarakat Ka. Seksi Pengendalian dan Pengawasan Ka.BidangPelayanan Kesehatan
Ka. Seksi Yankes Dasar Ka. Seksi Farmasi dan Penunjang Yankes Ka. Seksi Yankes Rujukan Ka. Seksi Kesehatan Keluarga Ka.BidangPembinaan Kesmas
Ka. Seksi Promosi Kesehatan Ka. Seksi Gizi Masyarakat Ka. Seksi Pencegahan Penyakit Ka.Bidang P3PL Ka. Seksi Pengendalian Penyakit Ka.Seksi Penyehatan Lingkungan Sekretaris Dinas Ka Subag Umum
Umum Ka. Subag PEP Ka. Subag Keuangan Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 12 of 73
BAB II KINERJA BLUD TAHUN ANGGARAN 2014
A.KONDISI LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI PENCAPAIAN KINERJA 1. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL a. pelayanan a. Angka Kematian (Mortality Rate) Angka kematian secara umum berkaitan erat dengan tingkat angka kesakitan dan status gizi. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator keberhasilan pelayanan kesehatan suatu wilayah sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator derajat kesehatan suatu wilayah/ negara. Yang digunakan sebagai indicator untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan. 1) Angka Kematian Ibu (AKI) Pada tahun 2013 tidak ditemukan kematian ibu di wilayah UPT Puskesmas II Jembrana, kematian ibu di dapatkan pada tahun 2009 sebanyak 2 orang dengan sepsis puerporalis (36 hari post partum), dan perdarahan post partum. Sedangkan pada 2012 sebanyak 1 orang dari 769 kelahiran hidup yang disebabkan oleh infeksi viral imunodefisiensi dengan enchepalopati. AKI tahun 2012 didapat 130.03/100.000 KH dimana melebihi batas target yang telah ditentukan. Dengan adanya pelayanan tenaga kesehatan di harapkan angka kematian ibu tidak ditemukan lagi pada tahun berikutnya sehingga target penurunan AKI sesuai MDGs pada tahun 2015 sebesar 102/100.000 KH bisa tercapai.
Tabel 2.1 Angka Kematian Ibu di Wilayah Kerja UPT Puskesmas II Jembrana Tahun 2009 2013
Indikator Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 AKI 2 0 0 1 0 Sumber : Laporan Program Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas II Jembrana
2) Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Bayi atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah jumlah kematian bayi dibawah usia 1 tahun pada setiap 1000 kelahiran hidup pada tahun yang Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 13 of 73
sama. Secara garis besar kematian bayi disebabkan oleh dua faktor yaitu endogen dan eksogen.
Tabel 2.2 Angka Kematian Bayi di Wilayah Kerja UPT Puskesmas II Jembrana Tahun 20092013 Indikator Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 AKB 4 1 14 7 8 Sumber : Laporan Program Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas II Jembrana Pada tahun 2013 di temukan adanya 8 kematian bayi dari 747 kelahiran hidup, mengalami peningkatan dari tahun 2012. Kasus kematian bayi tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu 14 kematian bayi. Total kasus kematian bayi dari tahun 2009-2013 terjadi sebanyak 34 kematian bayi. Dimana kematian bayi ini disebabkan tertinggi oleh BBLR (21 orang), kelainan konginital (5orang), jantung (2 orang), asfiksia berat (2 orang), bronkopneumonia (2 orang), sepsis (1 orang), letsu (1 orang), susp hepatitis (1orang), imunodefisiensi (1 orang). Angka Kematian Bayi tahun 2013 didapat 10,71/1000 KH sedangkan target MDGs diharapkan terjadi penurunan AKB sebesar 23/1.000 KH pada tahun 2015. 3) Angka Kematian Balita (AKABA) Angka Kamatian Balita adalah jumlah kematian anak usia 0-4 tahun selama satu tahun tertentu per 1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu ( termasuk kematian bayi) Tabel 2.3 Angka Kematian Balita di Wilayah Kerja UPT Puskesmas II Jembrana Tahun 20092013 Indikator Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 AKABA 0 0 0 0 1 Sumber : Laporan Program Kesehatan Ibu dan Anak di UPT Puskesmas II Jembrana Pada tahun 2013 ditemukan adanya 1 kematian Balita diantara 747 kelahiran hidup . dimana 4 tahun sebelumnya tidak ditemukan ada kematian Balita. AKABA tahun 2013 1,34/1000 KH , ini sudah mencapai target MDGs untuk AKABA pada tahun 2015 diharapkan dibawah 32/1000 KH. c. Pola Penyakit 1) Pola Penyakit Kasus Rawat Jalan Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 14 of 73
Berdasarkan data 10 besar penyakit kasus rawat jalan di UPT Puskesmas II Jembrana tahun 2013, penyakit yang paling banyak di derita pada semua kelompok umur masih di dominasi oleh penyakit ISPA yaitu sebanyak 11.312 pasien.
Tabel 2.4 Sepuluh besar Penyakit di UPT Puskesmas II Jembrana tahun 2013
d. Angka Kesakitan (Morbidity Rate) 1) Malaria Dari tabel dapat dilihat kasus Malaria selama kurun waktu 5 tahun terjadi sebanyak 7 kasus. Dimana kasus tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebanyak 5 orang, yaitu terdapat pada desa Melaya sebanyak 4 orang, desa Candikusuma 1 orang. Kemudian mengalami penurunan sangat draktis pada tahun 2012 dan 2013 tidak ditemukannya kasus malaria. Pelacakan dan penemuan kasus Malaria secara dini dilakukan dengan pengambilan darah ACD dan PCD. Dari 7 kasus Malaria 6 kasus Plasmodium falsifarum dan 1 kasus Vivak, dimana 6 kasus endogenus, 1 kasus kambuh + import
No Nama penyakit Jumlah 1 ISPA 11.312 2 Artritis 3.846 3 Kecelakaan Ruda Paksa 3.177 4 Gigi 2.568 5 Gastritis 2.186 6 Hipertensi 2.182 7 Dermatitits Alergi 1.814 8 Kulit infeksi 689 9 Diare 675 10 Asma 627 Jumlah 29.070 Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 15 of 73
Tabel 2.5 Jumlah Kasus Malaria di UPT Puskesmas II Jembrana Tahun 2010 2013
No Desa Jumlah Kasus 2010 2011 2012 2013 1 Manistutu 0 0 0 0 2 Tukadaya 0 0 0 0 3 Tuwed 0 0 0 0 4 Candisuma 0 1 0 0 5 Warnasari 0 0 0 0 6 Nusasari 0 0 0 0 7 Ekasari 0 0 0 0 8 Blimbingsari 0 0 0 0 9 Melaya 1 4 0 0 Jumlah 2 5 0 0 Sumber : Laporan Program P2 Malaria Puskesmas II Jembrana
2) TB Paru Pada Tahun 2013 ditemukan 118 suspect TB. Dari 118 suspect TB, setelah melalui pemeriksaan BTA sebanyak 12 orang (10.17%) diantaranya positif dan keseluruhan sembuh dengan obat OAT.
Tabel 2.6 Jumlah Kasus TB di UPT Puskesmas II Jembrana Tahun 2012-2013 No Indikator Pencapaian 2012 2013 1 Penemuan kasus suspek TB 115 118 2 Penemuan kasus TBC BTA positif 9 12 Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 16 of 73
(penderita diobati) (7.82%) (10.17%) 3 Kesembuhan penderita Tbc BTA positif / konversi 3 (33.33%) 12 (100%) Sumber : Laporan Program P2 Tb Puskesmas II Jembrana
3) Demam Berdarah Dengeu (DBD) Pada tahun 2013 di wilayah UPT Puskesmas II Jembrana, ditemukan kasus DBD terbanyak 13 kasus. . Kasus DBD ini sebagian besar kasus import.
Tabel 2.7 Jumlah Kasus DBD di UPT Puskesmas II Jembrana Tahun 2009- 2013 No Desa Jumlah Kasus 2009 2010 2011 2012 2013 1 Manistutu 2 0 3 0 1 2 Tukadaya 0 1 1 1 2 3 Tuwed 0 1 0 0 1 4 Candisuma 0 3 0 1 1 5 Warnasari 0 0 0 0 2 6 Nusasari 0 0 0 0 0 7 Ekasari 0 1 3 0 0 8 Blimbingsari 0 0 1 0 1 9 Melaya 1 5 0 0 5 Jumlah 3 11 8 1 13 Sumber : Laporan Program P2 DBD Puskesmas II Jembrana
Di UPT Puskesmas II Jembrana tidak didapatkan kasus kusta, diharapkan tahun-tahun yang akan dating tidak ditemukan kasus kusta.
Tabel 2.8 Pencapaian Program P2 Kusta di UPT Puskesmas II Jembrana tahun 2012-2013 No Indikator Pencapaian 2012 2013 1 Penemuan penderita 0 0 2 Pengobatan penderita 0 0 Sumber: Laporan Program P2 Kusta UPT Puskesmas II Jembrana
5) Diare Hingga saat ini penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya angka kesakitan diare dari tahun ke tahun. Program ini bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian karena diare terutama pada bayi dan anak balita. Sasarannya adalah kelompok masyarakat/perorangan wilayah kerja UPT Puskesmas II Jembrana dan di proritaskan pada desa yang tuingkat pemakaian sarana kesehatan/hygiene perorangan dan kesehatan yang masih rendah.
Tabel 2.9 Pencapaian Program P2 Diare di UPT Puskesmas II Jembrana tahun 2012-2013 No Indikator 2012 2013 1 Angka kesakitan diare (pada semua umur) 482 799 2 Angka kematian diare saat KLB 0 0 Sumber: Laporan P2 Diare di UPT Puskesmas II Jembrana
Dari tabel di atas dapat dilihat terjadi kenaikan angka kesakitan diare tahun 2013, hal ini disebabkan meningkatnya upaya penemuan kasus secara aktif oleh petugas. Kemudian juga akibat kematian karena diare tidak ditemukan.
6) ISPA/Pneumonia Di UPT Puskesmas 1 Melaya tidak ditemuakan kasus Pneumonia dalam kurun 2 tahun belakangan Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 18 of 73
Tabel 2.10 Jumlah Kasus Peneumonia di Puskesmas II Jembrana Tahun 2012 - 2013 No Kegiatan Jumlah Kasus 2012 2013 1 Pelacakan dan Penemuan kasus ISPA ( Pneumonia ) 0 0 2 Pengobatan Penderita Pneumonia 0 0 Sumber : Laporan Program P2 ISPA Puskesmas II Jembrana
d. PD3I (Penyakit Yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi) Untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan bayi serta balita dilaksanakan program imunisasi. Beberapa penyakit yang dpat dicegah dengan imunisasi dasar diantaranya tuberculose, dipteri, pertusis, tetanus, hepatitis, polio dan campak. Cakupan pencapaian program imunisasi dasar pada tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.11 Hasil Pencapaian Program Imunisasi di UPT Puskesmas II Jembrana tahun 2009-2013 No Jenis imunisasi/UCI Desa Hasil (%) 2009
Dilihat dari tabel diatas cakupan keberhasilan program imunisasi pada tahun 2013 mengalami penurunan DDT/Hb1, polio 2, DDT/Hb2, DDT/Hb3. Dimana DDT/Hb1 dari target 90% hanya 59,7%, polio 2 target 90% pencapaian hanya 85,8%, DDT/Hb2 target 90% pencapaian 69,6%, DDT/Hb3 target 90% pencapaian 82,1%. e. Rabies Rabies atau penyakit anjing gila adalah penyakit hewan yang bersifat zoonosis (menular ke manusia). Virus rabies dikeluarkan bersama air liur Hewan Penular Rabies (HPR) yang terinfeksi seperti anjing, kucing, kera dan ditularkan melalui luka gigitan atau jilatan. Di wilayah UPT Puskesmas II Jembrana kasus gigitan HPR sebanyak 256 kasus. Dari keajian gigitan HPR belum ada yang posirif rabies.
Tabel. 2.12 Kasus gigitan HPR di UPT Puskesmas II Jembrana tahun 2013 No Bulan Kasus HPR 1 Januari 22 2 Februari 20 3 Maret 21 4 April 20 5 Mei 22 6 Juni 27 7 Juli 25 8 Agustus 26 9 September 12 Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 20 of 73
10 Oktober 24 11 November 21 12 Desember 16 Jumlah 256
f. HIV/AIDS HIV ( Human immunodeficiency virus) adalah virus yang menyerang sel darah putih di dalam tubuh (limfosit) yang mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Sedangkan AIDS ( Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh. Penyakit HIV ini seperti fenomena gunung es dimana kasus yang diketahui hanya sebagian kecil saja padahal kasus ini sudah banyak terjadi. Di UPT puskesmas II Jembrana pada tahun 2013 sudah terdapat ruangan VCT dan memiliki 2 orang konselor. Dimana pasien-pasien yang ingin memeriksakan diri atau pasien yang dicurigai beresiko tertular HIV dapat memeriksakan dirinya ke VCT UPT Puskesmas II Melaya , tentu saja harus di dahului dengan konseling terlebih dahulu. Selama tahun 2013 sudah terdapat 49 orang yang sudah diperiksa dan 2 orang hasilnya reaktif . Tabel 2.13 Jumlah Kunjungan VCT di UPT Puskesmas II Jembrana tahun 2013 No Bulan 2013 Suspek HIV Reaktif HIV 1 Januari 0 0 2 Februari 0 0 3 Maret 5 0 4 April 2 0 5 Mei 4 0 6 Juni 2 0 Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 21 of 73
7 Juli 3 0 8 Agustus 3 0 9 September 3 0 10 Oktober 5 0 11 November 2 1 12 Desember 20 1 Jumlah 49 2
g. Status Gizi Kegiatan program Gizi meliputi kegiatan perbaikan gizi masyarakat dan perbaikan gizi institusi. Kegiatan pada perbaikan gizi masyarakat antara lain Pemantauan status gizi, pertumbuhan balita, ASI Eksklusif, pemberian tablet darah, pengukuran LILA pada bumil dan WUS distribusi vitamin A, kadarzi, garam beriodium, pelacakan gizi buruk, pemeriksaan anemia bumil, pemberian PMT, penyuluhan gizi dan pembinaan posyandu.
h. Kurang Energi Protein ( KEP ) Pada tahun 2013 ditemukan 12 kasus BBLR. Sedangkan pada tahun 2012 ditemukan 13 kasus. Balita dengan BGM pada tahun 2013 ditemukan sebanyak 5 orang sedangkan pada tahun 2012 ditemukan 4 orang. i. GAKY GAKY atau Gangguan Akibat Kekurangan Yodium hingga saat ini masih menjadi salah satu masalah gizi utama di Indonesia mengingat dampaknya yang cukup besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Kekurangan Yodium dalam jangka panjang diantaranya dapat mengakibatkan gondok, penurunan kecerdasan dan kretin (Kerdil). Program penanggulangan GAKY di UPT Puskesmas II Jembrana dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan dan pemantauan garam beryodium. Kegiatan pemantauan garam beryodium dilaksanakan secara rutin dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Februari dan Agustus. Dari pemantauan yang dilaksanakan pada tahun 2013 didapatkan hasil 100 % masyarakat sudah mengkonsumsi garam beryodium. Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 22 of 73
j. Penanggulangan Anemia Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil dan Ibu Nifas merupakan salah satu kegiatan rutin dalam rangka menanggulangi Anemia. Cakupan pencapaia Fe 1 (30 Tablet) pada tahun 2013 adalah sebesar 107,30%, cakupan pencapaian Fe 3 (90 Tablet) 97,5 7%, k. Vitamin A Kegiatan rutin yang dilakukan dalam rangka penanggulangan Kekurangan Vitamin A berupa distribusi kapsul Vitamin A pada bayi (6-11 bulan) dan balita (1-5 tahun) dan ibu nifas (Vit A bufas). Jadwal pemberian kapsul Vitamin A pada bayi balita adalah pada bulan Pebruari dan Agustus. Sedangkan pada ibu nifas adalah kapsul vit A diberikan hingga hari kedua post partus. Cakupan pencapaian Vit A pada tahun 2013 untuk bayi sebesar 94,75 %, balita sebesar 90,25 % dan vit A bufas sebesar 101,0 %. Tingginya cakupan pencapaian ini karena petugas melakukan sweeping kepada bayi dan balita yang tidak datang ke posyandu saat pemberian vit A. l. ASI Eksklusif ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan pada bayi umur 0-6 bulan tanpa disertai pemberian makanan dan minuman lain. Pencapaian ASI Eksklusif pada tahun 2013 sebesar 85,35 %, meningkat dibandingkan tahun 2012 sebesar 76,03 %. Data selengkapnya mengenai status gizi masyarakat dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.14 Indikator, Target dan Pencapaian Program Gizi di UPT Puskesmas II Jembrana Tahun 2009- 2013 No Indikator Tahun 2009 20010 2011 2012 2013 1. Balita kurang gizi 0.80% 0.70% 0.64% 0.53% 0.81% 2. Konsumsi gayo 95.80% 96.97% 94.01% 96.66% 97.78% 3. Pemberian Vit.A Bayi 89.88% 90.07% 90.17% 91.91% 94.75% Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
Paradigma hidup sehat (health and well being paradigma dari H.L. Blum) menjelaskan empat faktor utama yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan individu/masyarakat. Keempat faktor tersebut merupakan faktor determinan (penentu) timbulnya gangguan kesehatan pada seorang individu atau kelompok masyarakat. Keempat faktor tersebut terdiri dari faktor prilaku/gaya hidup (life style) individu atau kelompok masyarakat, faktor lingkungan (sosial ekonomi, fisik, politik), faktor pelayanan kesehatan (jenis, cakupan, dan kualitasnya), dan faktor genetik (keturunan). Keempat faktor tersebut saling berinteraksi satu sama yang lain secara dinamis untuk mempengaruhi derajat kesehatan perorangan dan kelompok masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adalah perbaikan kualitas lingkungan melalui upaya kesehatan wajib yaitu program kesehatan lingkungan. Upaya kesehatan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan kesehatan lingkungan melalui usaha sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum, termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan meningkatkan peran serta masyarakat yang dapat memberi pengaruh jelek terhadap kesehatan mereka. Sehingga tujuan program ini adalah merubahnya, terkendalinya atau hilangnya semua unsur fisik dan lingkungan yang terdapat di masyarakat yang dapat memberi pengaruh jelek terhadap kesehatan mereka. n. PHBS ( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ) Gambaran pencapaian monitoring PHBS tahun 2013 di Puskesmas II Jembrana dapat dilihat dari beberapa indikator diantaranya prosentase rumah tangga yang memperoleh pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 100%, prosentase Rumah tangga dengan ASI Eksklusif 90,48%, prosentase rumah tangga bayi dan balita ditimbang tiap bulan 100%, prosentase rumah tangga yang menggunakan air bersih 100%, prosentase rumah tangga yang mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 100%, prosentase rumah tangga yang menggunakan jamban 99,05%, prosentase rumah tangga yang melakukan pemberantasan jentik dirumah 100%, prosentase rumah tangga yang melakukan aktifitas fisik setiap hari 100%, prosentase rumah tangga yang makan buah dan sayur setiap hari 100%, prosentase rumah tangga yang tidak merokok di dalam rumah 100%. o. Posyandu Purnama dan Mandiri Keberadaan Posyandu merupakan salah satu wujud peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Jumlah posyandu di Wilayah Puskesmas II Jembrana sebanyak 64 Posyandu, jumlah total kader 457 orang. Posyandu terdiri Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 25 of 73
dari 62 strata Purnama dan 2 strata Mandiri. Tingkat partisipasi masyarakat untuk datang ke posyandu (D/S) tahun 2013 sebesar 85, 34% mengalami peningkatan setiap tahun dan sudah mencapai target yaitu melebihi 80%. p. Jaminan Kesehatan Masyarakat Tahun 2011 Pemerintah Kabupaten Jembrana melaksanakan program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) yang merupakan program unggulan Pemerintah Propinsi Bali. Demikian juga dengan program Jamkesmas dan Jampersal yang merupakan program jaminan kesehatan dari Kementrian Kesehatan. Jumlah kunjungan JKBM di UPT Puskesmas II Jembrana tahun 2013 adalah sebanyak 35.584 kunjungan atau sekitar 74.57 % dari total kunjungan puskesmas. Sedangkan jumlah kunjungan peserta jamkesmas 4.776 (10 %) kunjungan askes 3.385 (7.10%), kunjungan jampersal sebanyak 314 (0,66 %) dan kunjungan umum 3.661 (7.67%). q. Kesehatan Institusi Bentuk kesehatan institusi adalah penyuluhan dan penjaringan kesehatan anak didik ke Sekolah SD/MI, SMP, SMA dengan kegiatan UKS dan UKGS. Kegiatan penyuluhan mencakup semua sekolah yang meliputi penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja, Penyakit Menular Seksual (PMS), NAPZA, HIV/AIDS untuk anak anak tingkat sekolah menengah. r. Penyehatan Lingkungan Faktor kesehatan lingkungan merupakan faktor terbesar yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan. Dalam hal ini apabila kesehatan lingkungan berada dalam kondisi optimal, maka akan berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal pula. s. Rumah Sehat Jumlah rumah sehat yang diperiksa di wilayah UPT Puskesmas II Jembrana pada tahun 2013 sebanyak 210 rumah. Dari 210 rumah yang diperiksa 207 (98.57%) sehat dan sebanyak 3(1.43%) rumah tidak sehat. t. Sarana Kesehatan Lingkungan Dari 11.458 jumlah kepala keluarga yang ada di wiayah kerja UPT Puskesmas II Jembrana tahun 2013 sebanyak 98% (11.228) yang punya JAGA dan JAGA yang diperiksa 14% (1.604), yang telah memiliki persediaan air bersih berupa air ledeng (PAM) sebanyak 60% (6.875) dan sumur gali sebanyak 35% (4.010). Untuk yang memiliki tempat sampah sebanyak 92% dan SPAL 41 %. .b. Keuangan Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 26 of 73
Dengan penerapan PPK-BLUD di UPT Puskesmas II Jembrana mempunyai fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan. Penentuan tarif masih ditetapkan oleh bupati / Perda (Peraturan Daerah ) e. Sarana dan Prasarana Sarana prasarana yang dimiliki oleh UPT Puskesmas II Jembrana cukup memadai untuk ukuran Puskesmas Rawat jalan. Alat alat kesehatan di beli secara bertahap baik yang di dapat dari dinas kesehatan kabupaten maupun pengadaan sendiri melalui dana BLUD. Apabila ada pasien yang tidak dapat ditangani akan di rujuk ke tempat pelayanan yang lebih tinggi.
2.ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL UPT Puskesmas II Jembrana merupakan salah satu dari 10 Puskesmas yang ada di Kabupaten Jembrana dan, terletak di ujung Barat Kabupaten Jembrana, tepatnya di Dusun Melaya Pasar, Desa Melaya, kecamatan Melaya yang berjarak 18 kilometer dari Ibu Kota Kabupaten Jembrana (Negara), dengan luas wilayah 9.309 Ha. Tabel 2.15 Data Luas Wilayah Per Desa tahun 2013 No Kelurahan / Desa Luas Wilayah
1908 Ha 1369,445 Ha 907,94 Ha 680,0 Ha 442,625 Ha 788,410 Ha 1520,020 Ha 44,3 Ha 1648,500 Ha
Jumlah 9309,00 Ha Sumber: Data Kecamatan Jembrana 2013 Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 27 of 73
Terdiri dari dataran tinggi, rendah dan pantai dengan komposisi luas lahan yang hampir seimbang. Pemanfaatan tanah sebagai pekarangan, perkebunan, bangunan / rumah, sawah dan lain-lain. Adapun batas batas administrasi UPT Puskesmas II Jembrana adalah sebagai berikut : Sebelah Utara : Kabupaten Buleleng Sebelah Timur : Kecamatan Negara Sebelah Selatan : Samudera Indonesia Sebelah Barat : Kelurahan Gilimanuk Wilayah kerja Puskesmas II Jembrana terdiri dari 9 desa dan 55 dusun yaitu : 1) Desa Melaya : 10 dusun 2) Desa Ekasari : 10 dusun 3) Desa Nusasari : 5 dusun 4) Desa Candikusuma : 4 dusun 5) Desa Warnasari : 3 dusun 6) Desa Tukadaya : 8 dusun 7) Desa Tuwed : 5 dusun 8) Desa Manistutu : 8 dusun 9) Desa Blimbingsari : 2 dusun
Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 28 of 73
Potensi alam yang merupakan daerah tujuan wisata yaitu Bendungan Palasari yang terdapat di Desa Ekasari. Selain itu terdapat pula potensi lahan pertanian, perkebunan dan kelautan.
A. Kependudukan Penduduk sebagai salah satu sumber daya pendukung dalam pembangunan merupakan aspek penting untuk diuraikan. Di wilayah kerja UPT Puskesmas II Jembrana tahun 2013 adalah 48.705 jiwa dengan komposisi penduduk sebagai berikut : laki-laki sebanyak 24.463 jiwa dan perempuan sebanyak 24.242 jiwa. Jumlah KK 11.468 KK. Gambaran kependudukan di Wilayah Puskesmas II Jembrana pada tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 1.2 Tabel 2.16 Nama Desa dan Jumlah Penduduk tahun 2013 No Kelurahan / Desa KK Laki-Laki Perempuan Jumlah
7.639 6.660 4.791 5.587 2.398 3.654 5.033 1.087 11.856 Jumlah 11.468 24.463 24.242 48.705 Sumber: profil kecamatan Jembrana per Desember 2013 1. Angka pertumbuhan Penduduk Jumlah Penduduk di Wilayah Puskesmas II Jembrana tahun 2013, menurut data dari Profile Kecamatan Jembrana sebanyak 48.705. Dari data yang ada Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 29 of 73
jumlah penduduk tertimggi terdapat di desa Melaya sebanyak 11.856 jiwa dan terendah di Desa Blimbingsari sebanyak 1.087 jiwa.
2. Kepadatan Penduduk Kepadatan Penduduk di Wilayah Puskesmas II Jembrana tahun 2013 adalah 1.822 jiwa/ Km2, dengan jumlah penduduk per KK rata-rata 4 orang.
3. Sex Ratio Sex Ratio penduduk di wilayah kerja Puskesmas II Jembrana tahun 2013 adalah 100.9 yang berarti dari 100 perempuan terdapat 100.9 laki-laki. Angka tersebut menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak (24.463 jiwa) dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan (24.242 jiwa).
4. Struktur Penduduk Menurut Golongan Umur
Tabel 2.17 Data Jumlah Sasaran Di Wilayah UPT Puskesmas II Jembrana tahun 2013
No Kelompok Umur Jumlah 1 Bayi < 1 th 710 2 Anak 1 5 th 3169 3 Anak Usia Sekolah (6-12 th) 5977 4 Remaja 6023 5 WUS 14.263 6 PUS 8745 7 Bumil 838 8 Bufas 754 9 Lansia 10753 Sumber : Data Kecamatan Jembrana tahun 2013
1. Landasan Hukum Berdasarkan Dasar Hukum terkait dengan Operasional Puskesmas II Jembrana, adalah sebagai berikut : Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 30 of 73
1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor : 28 Tahun 1999, tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme; 2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 7. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah dirubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008; 8. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009, tentang Kesehatan; 9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000, tentang Kewenangan Pemerintah dan Propinsi sebagai Daerah Otonom; 10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 105 tahun 2000, tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah; 11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 106 Tahun 2000, tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan dalam Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas Perbantuan; 12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 2000, tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah; 13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; 15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akutansi Pemerintahan; 16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 31 of 73
17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan SPM; 18. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 19. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 20. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 21. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 22. Permenkeu RI Nomor 7 tahun 2006 tentang Persyaratan Administratif dalam rangka Pengusulan dan Penetapan Satuan Kerja Instansi Pemerintah Untuk menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLU; 23. Permenkeu RI Nomor 8 tahun 2006 tentang KewenanganPengadaan Barang/Jasa BLU; 24. Permenkeu RI Nomor 9 tahun 2006 tentang Pembentukan Dewan Pengawas pada BLU; 25. Permenkeu RI Nomor 10 tahun 2006 tentang Pedoman Penetapan Remunerasi bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas dan Pegawai BLU; 26. Permendagri RI Nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah; 27. Keputusan Bupati Nomor 25 tahun 2010, tentang Penetapan Puskemas Melaya sebagai Unit SKPD yang menerapkan PPK Badan Layanan Umum Daerah.
2. Peta Persaingan Masyarakat Kabupaten Jembrana mendapat pelayanan kesehatan di Puskesmas dan UPT Puskesmas II Jembrana. Dalam strategi bersaing UPT Puskesmas II Jembrana berusaha untuk menjadi Puskesmas yang ramah, profesional, unggulan dan menjadi pilihan utama bagi masyarakat di Kecamatan Melaya dan sekitarnya. Strategi bersaing penentuan posisi suatu usaha bertujuan untuk memaksimalkan nilai kemampuan yang memberdayakan dengan pesaing. Dilihat dari posisi lokasi UPT Puskesmas II Jembrana menempati lokasi Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 32 of 73
yang sangat strategis, mudah dijangkau dari berbagai arah dan terletak di pusat kota kecamatan yang mana hal ini merupakan modal dasar yang sangat besar. Tingkat fasilitas diantara pesaing, UPT Puskesmas II Jembrana berupaya dengan meningkatkan mutu pelayanan untuk menuju pelayanan prima. Guna menunjang pelayanan yang bermutu, dalam pelayanan kesehatan UPT Puskesmas II Jembrana telah berupaya melengkapi peralatan kedokteran dalam jumlah dan jenis yang cukup mamadai. Disamping itu UPT Puskesmas II Jembrana juga menjadi salah satu satelit pendidikan bagi mahasiswa STIKES Jembrana dan mahasiswa akademi kesehatan lainnya, dan di Wilayah Kabupaten Jembrana menunjukan bahwa industrialisasi bisnis jasa pelayanan kesehatan di Kabupaten Jembrana cukup kompetitif
Peta potensi pasar kesehatan yang saat ini masih terbuka dan berpeluang untuk ditangkap sebagai isu pengembangan dan penambahan kapasitas maupun utilisasi sarana dan prasarana kesehatan rujukan.
B. PERBANDINGAN ANTARA ASUMSI RBA TAHUN BERJALAN 1. MAKRO Berikut asumsi makro pada APBN 2011: - Pertumbuhan ekonomi sebesar 6,2%-6,4%. - Inflasi 4,9-5,3% - Nilai tukar Rp 9.100- Rp 9.400 - Suku bunga SBI 3 bulan 6,3-6,7% - Harga minyak ICP US$80-85/barel - Lifting minyak 0,960-0,980 juta barel/hari. - Defisit 1,7% dari PDB -Tingkat pengangguran terbuka 7%, - Tingkat kemiskinan 11,5%-12,5% - Kebutuhan investasi minimal Rp2.243,8 triliun dengan ICOR 4,25. - Setiap 1% pertumbuhan ekonomi menyerap 400 ribu tenaga kerja. 2. MIKRO Subsidi dari Pemerintah (%) : 5-10 % Kenaikan tarif layanan (%) : 25 %. Pengembangan produk baru (%) : 40 %. Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 33 of 73
Peningkatan volume layanan (%) : 50 %. Kesiapan alat (%) : 80 %. Rencana Pengembangan Pelayanan : 100 %.
C. PENCAPAIAN KINERJA 1. Non Keuangan Tabel 2.18 Jenis Kunjungan di UPT Puskesmas II Jembrana Tahun 2009-2013 TAHUN ASKES JKJ/ JKBM UMUM JAM KES MAS JAM PERSAL TOTAL 2009 1.056 (9.44%) 7.342 (65.62%) 2.281 (20.39%) 482 (4.31%) 0 11.188 2010 569 (4.85%) 9.489 80.91%) 1424 (12.14%) 246 (2.10%) 0 11.728 2011 1.598 (15.19%) 7.030 (66.84%) 1.628 (15.48%) 261 (2.48%) 0 10.517 2012 3.330 (8.11%) 32.540 (79.29) 4.185 (10.20%) 645 (1.57%) 340 (0.83%) 41.040 2013 3.385 (7.10%) 35.584 (74.57%) 3.661 (7.67%) 4.776 (10%) 314 (0.66%) 47.720 Sumber: SP2TP UPT Puskesmas II Jembrana tahun 2009-2013
Tabel 2. 19 Hasil Kegiatan Poli Gigi di UPT Puskesmas II Jembrana Tahun 2010- 2013 No Jenis Tindakan/Diagnosis 2010 2011 2012 2013 I TINDAKAN 1 Tumpatan a. Tumpatan sementara 251 340 337 448 Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 34 of 73
b. Tumpatan tetap 129 156 177 109 2 Pencabutan a. Cabut Tetap 240 302 393 416 b. Cabut Sulung 624 812 791 962 II DIAGNOSIS 1 Caries Dentis 82 95 103 65 2 Kelainan Pulpa 497 695 690 820 3 Kelainan Periodontal 245 362 454 395 4 Lain-lain/Persistensi 80 85 100 91 Jumlah 2148 2847 3045 3306 Sumber: Laporan Poli Gigi UPT Puskesmas II Jembrana
Tabel 2.20 Jenis dan Jumlah Pemeriksaan Laboratorium di UPT Puskesmas II Jembrana Tahun 2009 - 2013 No Jenis Pemeriksaan Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 Jumlah Pemeriksaan 1 Hb 126 170 173 232 305 2 DL - - - - - 3 Trombocyt - - - - - 4 Gol Darah 431 354 427 212 449 5 Gula Darah 165 277 212 377 691 6 UA - - - - - 7 Darah Mal 932 1346 1320 708 554 8 UL 18 19 21 27 30 Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 0.00 0.00 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 0.00 0.00 JUMLAH KEWAJIBAN 0.00 0.00
EKUITAS DANA
6,507,277,857.38
5,812,086,551.90 EKUITAS DANA LANCAR
321,878,827.38
269,585,021.90 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)
179,698,082.15
115,170,371.90 Cadangan Persediaan
98,085,745.23
117,138,650.00 Piutang Jampersal
1,280,000.00
1,220,000.00 Piutang Jamkesmas
12,000,000.00 Piutang Bapel Jamsosda (JKBM)
30,815,000.00
32,820,000.00 Pendapatan yang ditangguhkan
-
3,236,000.00 Jumlah Ekuitas Dana Lancar
321,878,827.38
269,585,021.90 EKUITAS DANA INVESTASI
6,185,399,030.00
5,542,501,530.00 Diinvestasikan dalam Aset Tetap
6,185,399,030.00
5,542,501,530.00 Jumlah Ekuitas Dana Investasi
6,185,399,030.00
5,542,501,530.00
EKUITAS DANA CADANGAN 0.00 0.00 Jumlah Ekuitas Dana Cadangan 0.00 0.00 Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 38 of 73
JUMLAH EKUITAS DANA 0.00 0.00
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
6,507,277,857.38
5,812,086,551.90
4. Laporan Aktivitas tahun 2013 dan Januari s.d Juli 2014 No URAIAN ANGGARAN REALISASI % A BELANJA PEGAWAI
Uang Jasa Pelayanan Kesehatan BLUD Puskesmas 303,718,150.00 303,718,150.00 100 B BELANJA BARANG DAN JASA
1.Belanja Bahan Obat-obatan 33,202,221.90 19,178,920 58
2.Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 5.000.000 620.000 12
3.Belanja alat tulis kantor 9,848,000.00 9,848,000.00 100
4.Belanja Perangko dan Materai 1.800.000 1.800.000 100
5.Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih 8,280,000.00 8,280,000.00 100
6.Belanja Upakara dan Banten 23.000.000 22.550.000 98
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH UPT PUSKESMAS II JEMBRANA TAHUN 2014
BAB I PENDAHULUAN Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 39 of 73
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H dan Undang-Undang Nomor 23/1992 tentang kesehatan menetapkan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. Karena itu setiap individu, keluarga dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya dan Negara bertanggung jawab mengatur agar terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, maka Pemerintah Daerah mempunyai hak untuk mengatur rumah tangganya sendiri dan melaksanakan pembangunan terutama untuk kepentingan masyarakat tidak terkecuali dalam bidang kesehatan. Sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah yang berada di bawah Pemerintah Kabupaten Jembrana, UPT Puskesmas II Jembrana berkewajiban menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan anggaran kepada Kepala Daerah melalui Pejabat Pengelola Keuangan Daerah.
1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang terjadi di UPT Puskesmas II Jembrana Kabupaten Jembrana selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan dan belanja dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, menilai efektivitas dan efisiensi dan menentukan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Setiap entitas pelaporan mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan :
a. Akuntabilitas Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercaya kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik. b. Manajemen Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu entitas pelaporan dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas seluruh kekayaan, kewajiban dan ekuitas dana pemerintah untuk kepentingan masyarakat. Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 40 of 73
c. Transparansi Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-undangan. d. Keseimbangan Antar Generasi (Intergenerational Equity) Membantu para pengguna dalam mengetahui kecukupan penerimaan pemerintah pada periode pelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan dan apakah generasi yang akan datang diasumsikan akan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut.
1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Landasan hukum yang menjadi acuan dalam penyusunan laporan keuangan BLUD UPT Puskesmas II Jembrana Kabupaten Jembrana adalah sebagai berikut : a. Landasan Idiil yaitu Pancasila b. Landasan Konstitusional yaitu UUD 1945 c. Landasan Operasional terdiri dari : - Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, kolusi dan Nepotisme - Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara - Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara - Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah - Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah - Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara - Undang-Undang No 28 Tahun 2011 tentang Pajak daerah dan Retribusi Daerah - Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan umum - Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah - Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 41 of 73
- Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah - Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman pengelolaan Keuangan Daerah; sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah - Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah - Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 2007 tentang Pedoman Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah Tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah - Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 2 tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah - Peraturan Bupati Jembrana No. 10 Tahun 2007 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Jembrana - Keputusan Bupati Jembrana No. 29 Tahun 2010 tentang Penetapan UPF Puskesmas Melaya Kecamatan Melaya Sebagai Unit Kerja Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kecamatan Melaya Yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PK-BLUD)
1.3 Sistematika Penulisan Atas Laporan Keuangan BLUD UPT Puskesmas II Jembrana. Catatan Atas Laporan Keuangan BLUD UPT Puskesmas II Jembrana Kabupaten Jembrana terdiri dari 7 (tujuh) Bab dengan rincian sebagai berikut : Bab I Pendahuluan 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 1.3 Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja APBD 2.1 Ekonomi Makro 2.2 Kebijakan Keuangan 2.3 Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 42 of 73
Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan 3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan 3.2 Hambatan dan Kendala Yang Ada Dalam Pencapaian Target Yang Telah Ditetapkan Bab IV Kebijakan Akuntansi 4.1 Entitas Akuntansi / Entitas Pelaporan Keuangan 4.2 Basis Akuntansi Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan 4.3 Basis Pengukuran Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan 4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan Yang Ada Dalam SAP dan SAK Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 5.1 Rincian dan Penjelasan masing-masing Pos-Pos Pelaporan Keuangan 5.2 Pengungkapan Atas Pos-Pos Aset dan Kewajiban yang Timbul Sehubungan dengan Penerapan Basis Akrual atas Pendapatan dan Belanja dan Rekonsiliasinya dengan Penerapan Basis Kas, untuk Entitas Akuntansi/ Entitas Pelaporan Yang Menggunakan Basis Akrual Bab VI Penjelasan Atas Informasi-Informasi Non Keuangan Bab VII Penutup
BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH ( BLUD ) 2.1 Ekonomi Makro Misi ke-3 Kabupaten Jembrana yaitu Meningkatkan Kualitas Pelayanan Bidang Kesehatan, Pendidikan dan Sosial Dasar Lainnya. Sesuai misi ke-3 tersebut yang berkaitan dengan kesehatan mempunyai tujuan untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Dibidang Kesehatan yakni dengan Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat yang meliputi Pelayanan Kesehatan Yang Memadukan Program JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara), dengan skema pelayanan kesehatan yang lebih luas dan berkualitas, serta berlaku di seluruh Puskesmas Pemerintah yang ada di Provinsi Bali. Untuk mewujudkan misi serta berdasarkan prioritas pembangunan Kabupaten Jembrana yang ditetapkan, disusun Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan pada BLUD Puskesmas yang bertujuan untuk melayani dengan lebih baik sesuai dengan keinginan dan harapan masyarakat. Sehingga dalam pengelolaan Puskesmas diperlukan tata kelola keuangan Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 43 of 73
yang fleksibel dan responsive yang dapat menjawab permasalahan-permasalahan pengelolaan Puskesmas pada umumnya. Guna menunjang pelayanan yang bermutu dalam pelayanan kesehatan, UPT Puskesmas II Jembrana berupaya melengkapi Ruangan, Peralatan Kedokteran,Tenaga Medis, Paramedis Keperawatan, Paramedis Non Keperawatan dan Non Medis dalam jumlah dan jenis yang cukup memadai sehingga mampu memberikan kontribusi secara ekonomi bagi Puskesmas. Tenaga medis tahun 2013 sebanyak 8 orang, Tenaga Paramedis Keperawatan tahun 2013 sebanyak 49 orang naik dibanding dengan tahun 2012 sebanyak 33 orang, Tenaga Paramedis Non Keperawatan dan Non Medis tahun 2013 sebanyak 31 orang. Sebagai implikasi dari fluktuasi kontribusi ekonomi, berimbas pula terhadap fluktuasi kunjungan pasien tahun 2013. Kunjungan rawat jalan sebanya 47.429 orang naik sebesar 15,74% dibanding dengan tahun 2012 sebanyak 40.979 orang.
2.2 Kebijakan keuangan Prinsip keuangan UPT Puskesmas II Jembrana yang tidak mencari keuntungan tetapi boleh untung tidak mudah untuk diaplikasikan. Azas utama bahwa entitas yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) yakni efisiensi dan fleksibilitas seyogyanya perlu diukur secara terstruktur dan sistematis dengan menggunakan parameter yang sudah teruji dan dipahami oleh semua pihak terkait. Efisiensi dan Fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan BLUD UPT Puskesmas II Jembrana merupakan kebijakan yang harus ditempuh secara sungguh-sungguh dan konsisten oleh para pihak yang terkait baik internal maupun eksternal Puskesmas, guna meningkatkan kinerja pelayanan, kinerja keuangan dan kinerja pengelolaan Puskesmas melalui Pola Pengelolaan Puskesmas Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK- BLUD). Adapun Visi Pemerintah Kabupaten Jembrana adalah MEWUJUDKAN MASYARAKAT JEMBRANA YANG SEJAHTERA, BERKEADILAN DAN BERBUDAYA. Adapun Visi UPT Puskesmas II Jembrana adalah : Terwujudnya Mutu Pelayanan yang Prima Menuju Masyarakat yang Sehat dan Sejahtera. Sedangkan Misi dari UPT Puskesmas II Jembrana adalah : 1) Mengembangkan sumber daya manusia (SDM) Puskesmas sebagai penggerak pelayanan kesehatan. Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 44 of 73
2) Menggerakkan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu, merata, dan terjangkau. 3) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat dengan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat serta lingkungan. 4) Menggerakkan potensi sumber daya yang menunjang percepatan pencapaian pembangunan kesehatan di wilayah UPT Puskesmas II Jembrana.
Adapun Anggaran Belanja BLUD UPT Puskesmas II Jembrana Tahun Anggaran 2013 adalah sebesar Rp. 644.128.000,00 yang terdiri dari Kegiatan Pelayanan Kesehatan sebesar Rp. 341.920.371,90 dan Kegiatan Pendukung Pelayanan Kesehatan sebesar Rp. 417.378.000,00. Dalam mengimplementasikan pelayanan kesehatan publik /masyarakat, UPT Puskesmas II Jembrana mengalokasikan dana melalui Belanja Langsung (belanja yang terkait langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan) adalah sebesar Rp. 644.128.000,00 yang meliputi : 1. Belanja alat tulis kantor Rp. 9.848.000,00 2. Belanja alat listrik dan elerktronik Rp. 2.250.000,00 3. Belanja perangko dan materai Rp. 1.800.000,00 4. Belanja peralatan kebersihan dan bahan pembersih Rp. 8.280.000,00 5. Belanja upakara dan banten Rp.23.000.000,00 6. Belanja souvenir/ cindramata Rp. 500.000,00 7. Belanja pengadaan piring/ gelas/ mangkok dll Rp. 2.000.000,00 8. Belanja kelengkapan inventaris kantor Rp. 1.500.000,00 9. Belanja telepon Rp. 2.000.000,00 10. Belanja air Rp. 3.000.000,00 11. Belanja listrik Rp.15.000.000,00 12. Belanja surat kabar/ majalah Rp. 1.600.000,00 13. Belanja dekorasi Rp. 500.000,00 14. Belanja jasa service kendaraan Rp. 7.500.000,00 15. Belanja pengganti suku cadang Rp. 33.500.000,00 16. Belanja bahan bakar minyak/gas dan pelumas Rp. 36.200.000,00 17. Belanja surat tanda nomor kendaraan Rp. 6.000.000,00 18. Belanja cetak Rp. 12.000.000,00 19. Belanja Penggandaan Rp. 6.000.000,00 20. Belanja makan dan minum rapat Rp. 4.800.000,00 21. Belanja makan dan minum tamu Rp. 250.000,00 Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 45 of 73
22. Belanja pakaian batik tradisional/ endek Rp. 15.000.000,00 23. Belanja pakaian olah raga Rp. 18.750.000,00 24. Belanja perjalanan dinas luar daerah Rp. 25.000.000,00 25. Belanja pemeliharaan peralatan dan mesin Rp. 5.000.000,00 26. Belanja pemeliharaan gedung dan bangunan Rp. 56.800.000,00 27. Belanja pemeliharaan irigasi dan jaringan Rp. 1.500.000,00 28. Belanja kursus pelatihan dan bintek Rp. 20.000.000,00 29. Belanja pemeliharaan (kasur, bantal, clemek dll) Rp. 2.250.000,00 30. Belanja modal pengadaan almari arsip Rp. 5.000.000,00 31. Belanja modal pengadaan filling kabinet Rp. 8.000.000,00 32. Belanja modal pengadaan komputer /PC Rp. 7.000.000,00 33. Belanja modal pengadaan printer Rp. 1.500.000,00 34. Belanja modal pengadaan TIK Pendidikan Multi Rp. 1.000.000,00 Media Pembelajaran 35. Belanja modal pengadaan meja komputer Rp. 500.000,00 36. Belanja modal pengadaan dingklik Rp. 1.950.000,00 37. Belanja modal pengadaan alat alat kedokteran Rp. 12.000.000,00 38. Belanja modal pengadaan instalasi listrik dan telepon Rp. 10.000.000,00 39. Belanja modal pengadaan AC dan Lain lain Rp. 14.600.000,00 40. Belanja modal pengadaan meubeler (kursi putar). Rp. 6.000.000,00 41. Belanja modal pengadaan alat alat studio Rp. 8.000.000,00 42. Belanja modal pengadaan jaringan sistem Rp. 20.000.000,00
2.3 Indikator Pencapaian Target Kinerja BLUD Sedangkan pencapaian target kinerja sampai dengan akhir Tahun 2013 adalah sebesar Rp. 647.355.307,00 dari anggaran yang disediakan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) sebesar Rp. 759.298.371,90. Dengan demikian pencapaian target kinerja Puskesmas mencapai 85,25% yang berarti masih lebih kecil sebesar Rp. 111.943.064,90 atau 14,75% dari anggaran yang disediakan dalam DPA. Indikator pencapaian target kinerja Puskesmas terdiri dari dua kegiatan yang realisasinya dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Kegiatan Pelayanan Kesehatan. Pencapaian target kinerja dari Kegiatan Pelayanan Kesehatan pada BLUD UPT Puskesmas II Jembrana mencapai sebesar Rp. 323.507.070,00 atau 95,73% yang Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 46 of 73
berarti kurang sebesar Rp. 18.413.301,90 atau 4,27% dari anggaran yang disediakan sebesar Rp. 341.920.371,90. b. Kegiatan Pendukung Pelayanan Kesehatan. Pencapaian target kinerja dari Kegiatan Pendukung Pelayanan Kesehatan adalah sebesar Rp. 323.848.237,00 atau tercapai sebesar 77,59% yang berarti kurang sebesar Rp 93.529.763,00 atau 22,41% dari anggaran yang disediakan sebesar Rp. 417.378.000,00.
BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN BLUD UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
A. Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan BLUD Puskesmas II Jembrana Berdasarkan kebijakan keuangan yang telah ditetapkan dalam Kebijakan Umum BLUD UPT Puskesmas II Jembrana Kabupaten Jembrana Tahun 2013, ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan BLUD Puskesmas II Jembrana adalah mencapai sebesar Rp.647.355.307,00 atau 85%, yang berarti masih lebih kecil lagi sebesar Rp.111.943.064,90 atau 15% dari Anggaran Belanja Daerah yang disediakan sebesar Rp.759.298.371,90. Adapun rincian realisasi pencapaian target kinerja keuangan per Belanja dan Kegiatan adalah sebagai berikut : A. Kegiatan Pelayanan Kesehatan 1. Jasa Pelayanan Medis Pada Jasa Pelayanan Medis realisasi pencapaian adalah Rp. 303.708.150,00 atau 99,99% yang berarti masih kecil sebesar Rp. 10.000,00 atau 0,01% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 303.718.150,00. 2. Belanja Bahan dan Obat. Belanja Bahan dan Obat realisasi pencapaian adalah Rp. 19.178.920,00 atau 57,76% yang berati masih kecil sebesar Rp. 14.023.301,90 atau 42,24% dari target yang ditentukan sebesar Rp. 33.202.221,90. 3. Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Belanja Peralatan dan Mesin realisasi pencapaian adalah Rp. 620.000,00 atau 14,16% yang berati masih kecil sebesar Rp. 3.760.000,00 atau 85,84% dari target yang ditentukan sebesar Rp. 4.380.000,00. Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 47 of 73
B. Kegiatan Pendukung Pelayanan Kesehatan. 1. Belanja Alat Tulis Kantor Pada belanja alat tulis kantor realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 9.847.500,00 atau 99,99% yang berarti masih kurang sebesar Rp. 500,00 atau 0,01% dari target yang ditentukan sebesar Rp. 9.848.000,00. 2. Belanja Alat Listrik dan Elektronik Belanja alat listrik dan elektronik realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah sebesar Rp. 2.250.000,00 atau 100% yang berarti sudah mencapai target yang ditentukan sebesar Rp. 2.250.000,00. 3. Belanja Perangko dan Meterai Pada belanja perangko dan meterai realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 1.800.000,00 atau 100% yang berarti sudah mencapai target yang ditentukankan sebesar Rp. 1.800.000,00. 4. Belanja Alat Kebersihan dan Bahan Pembersih Pada belanja alat kebersihan dan bahan pembersih, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 8.674.000,00 atau 104,76% yang berarti lebih besar Rp.394.000,00 atau 4,76% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 8.280.000,00 5. Belanja Upakara dan Banten. Pada belanja upakara dan banten, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 22.550.000,00 atau 98,04% yang berarti masih kurang sebesar Rp. 450.000,00 atau 1,96% besar dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 23.000.000,00. 6. Belanja Souvenir/ cindramata Pada belanja souvenir/ cindramata, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 480.000,00 atau 96% yang berarti masih kurang sebesar Rp. 20.000,00 atau 4 % dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 500.000,00. 7. Belanja Pengadaan Piring/ Gelas/ Mangkok dll. Pada belanja pengadaan piring/ gelas/ mangkok dll, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 1.496.900,00 atau 74,85% yang berarti masih kurang sebesar Rp. 503.100,00 atau 25,15 % dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 2.000.000,00. 8. Belanja Kelengkapan Inventaris Kantor ( Kaca Meja) Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 48 of 73
Pada belanja kelengkapan inventaris kantor ( kaca meja) realisasi pencapaian Rp. 0,00 atau 0% yang berati belum terealisasi sama sekali dari target yang ditentukan sebesar Rp. 1.500.000,00. 9. Belanja Telepon Pada belanja telepon realisasi pencapaian adalah sebesar Rp. 1.196.052,00 atau 59.80% yang berati masih kurang sebesar Rp. 803.948,00 atau 40,20% dari target yang ditentukan sebesar Rp. 2.000.000,00. 10. Belanja Air. Pada belanja air realisasi pencapaian adalah sebesar Rp. 2.124.400,00 atau 70,81% yang berati masih kurang sebesar Rp. 875.600,00 atau 29,19% dari target yang ditentukan sebesar Rp. 3.000.000,00. 11. Belanja Listrik Pada belanja listrik realisasi pencapaian adalah sebesar Rp. 10.611.794,00 atau 70,75% yang berati masih kurang sebesar Rp. 4.338.206,00 atau 29,25% dari target yang ditentukan sebesar Rp. 15.000.000,00. 12. Belanja Surat Kabar dan Majalah Pada belanja surat kabar dan majalah, realisasi pencapaian adalah sebesar Rp. 880.000,00 atau 55% yang berati masih kurang sebesar Rp. 720.000,00 atau 45% dari target yang ditentukan sebesar Rp. 1.600.000,00. 13. Belanja Dekorasi Pada belanja dekorasi realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 500.000,00 atau 100% yang berarti tidak lebih kecil atau lebih besar dari target yang ditentukankan sebesar Rp. 500.000,00. 14. Belanja Jasa Service Kendaraan. Pada belanja jasa service kendaraan, realisasi pencapaian adalah sebesar Rp. 4.725.000,00 atau 63% yang berati masih kurang sebesar Rp. 2.775.000,00 atau 37% dari target yang ditentukan sebesar Rp. 7.500.000,00. 15. Belanja Penggantian Suku Cadang Pada belanja penggantian suku cadang, realisasi pencapaian adalah sebesar Rp. 20.497.500,00 atau 61,19% yang berati masih kurang sebesar Rp. 2.775.000,00 atau 38,81% dari target yang ditentukan sebesar Rp. 33.500.000,00. 16. Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas dan Pelumas Pada belanja bahan bakar minyak/ gas dan pelumas, realisasi pencapaian adalah sebesar Rp. 22.364.991,00 atau 61,78% yang berati masih kurang Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 49 of 73
sebesar Rp. 13.835.000,00 atau 38,22% dari target yang ditentukan sebesar Rp. 36.200.000,00 17. Belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan Pada belanja surat tanda nomor kendaraan, realisasi pencapaian adalah sebesar Rp. 1.690.500,00 atau 28,18% yang berati masih kurang sebesar Rp. 4.309.500,00 atau 71,82% dari target yang ditentukan sebesar Rp. 6.000.000,00. 18. Belanja Cetak Pada belanja cetak, realisasi pencapaian adalah sebesar Rp. 8.123.750,00 atau 67,70% yang berati masih kurang sebesar Rp. 3.876.250,00 atau 32,30% dari target yang ditentukan sebesar Rp. 12.000.000,00. 19. Belanja Penggandaan Pada belanja penggandaan, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 4.243.200,00 atau 70,72% yang berarti masih kurang sebesar Rp. 1.756.800,00 atau 29,28% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 6.000.000,00. 20. Belanja Makanan dan Minuman Rapat Pada belanja makanan dan minuman rapat, realisasi pencapaian adalah sebesar Rp. 2.860.000,00 atau 59,58% yang berati masih kurang sebesar Rp. 1.940.000,00 atau 40,42% dari target yang ditentukan sebesar Rp. 40.800.000,00. 21. Belanja Makanan dan Minuman Tamu Pada belanja makanan dan minuman tamu, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 240.000,00 atau 96% yang berarti masih kurang sebesar Rp. 10.000,00 atau 4 % dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 250.000,00. 22. Belanja Pakaian Batik Tradisional/ Endek Pada belanja pakaian batik tradisional/ endek, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 15.000.000,00 atau 100% yang berarti tidak lebih kecil atau lebih besar dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 15.000.000,00. 23. Belanaja Pakaian Olah Raga Pada belanja pakaian olah raga, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 18.750.000,00 atau 100% yang berarti tidak lebih kecil atau lebih besar dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 18.750.000,00. 24. Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 50 of 73
Pada belanja perjalanan dinas luar daerah, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 16.009.900,00 atau 64,04% yang berarti masih kurang sebesar Rp. 8.990.100,00 atau 35,96 % dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 25.000.000,00. 25. Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Pada belanja pemeliharaan peralatan dan mesin, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 3.805.000,00 atau 76,10% yang berarti masih kurang sebesar Rp. 1.195.000,00 atau 23,90 % dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 5.000.000,00. 26. Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Pada belanja pemeliharaan gedung dan bangunan, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 51.850.000,00 atau 91,29% yang berarti masih kurang sebesar Rp. 4.950.000,00 atau 8,71 % dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 56.800.000,00. 27. Belanja Pemeliharaan Irigasi dan Jaringan Pada belanja pemeliharaan irigasi dan jaringan, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 1.500.000,00 atau 100% yang berarti tidak lebih kecil atau lebih besar dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 1.500.000,00. 28. Belanja Kursus Pelatihan dan Bimtek Pada belanja kursus pelatihan dan bimtek, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 8.000.000,00 atau 40% yang berarti masih kurang sebesar Rp. 12.000.000,00 atau 60% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 20.000.000,00. 29. Belanja Pemeliharaan (Kasur,bantal,clemek) Pada belanja pemeliharaan (kasur,bantal,clemek), realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 1.933.750,00 atau 85,94% yang berarti masih kurang sebesar Rp. 316.250,00 atau 14,06% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 2.250.000,00. 30. Belanja Modal Pengadaan Almari Arsip Pada belanja modal pengadaan almari arsip, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 5.000.000,00 atau 100% yang berarti tidak lebih kecil atau lebih besardari target yang ditetapkan sebesar Rp. 5.000.000,00. 31. Belanja Modal Pengadaan Filling Kabinet Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 51 of 73
Pada belanja modal pengadaan filling kabinet, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 7.284.800,00 atau 91,06% yang berarti masih kurang sebesar Rp. 715.200,00 atau 8,94% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 8.000.000,00. 32. Belanja Modal Pengadaan Komputer/ PC Pada belanja modal pengadaan pengadaan komputer/ PC, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 7.000.000,00 atau 100% yang berarti tidak lebih kecil atau lebih besar dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 7.000.000,00. 33. Belanja Modal Pengadaan Printer Pada belanja modal pengadaan printer realisasi pencapaian Rp. 0,00 atau 0% yang berati belum terealisasi sama sekali dari target yang ditentukan sebesar Rp. 1.500.000,00. 34. Belanja Modal Pengadaan TIK (Pendidikan Multi Media Pembelajaran) Pada belanja modal pengadaan TIK (Pendidikan Multi Media Pembelajaran) realisasi pencapaian Rp. 0,00 atau 0% yang berati belum terealisasi sama sekali dari target yang ditentukan sebesar Rp. 1.000.000,00. 35. Belanja Modal Pengadaan Meja Komputer Pada belanja modal pengadaan meja komputer realisasi pencapaian Rp. 0,00 atau 0% yang berati belum terealisasi sama sekali dari target yang ditentukan sebesar Rp. 500.000,00. 36. Belanja Modal Pengadaan Dingklik Pada belanja modal pengadaan dingklik, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 1.650.000,00 atau 84,62% yang berarti masih kurang Rp. 300.000,00 atau 15,38% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 1.950.000,00. 37. Belanja Modal Pengadaan Alat alat Kedokteran Pada belanja modal pengadaan alat alat kedokteran, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 9.953.000,00 atau 82,94% yang berarti masih kurang Rp.2.047.000,00 atau 17,06% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 12.000.000,00. 38. Belanja Modal Pengadaan Istalasi Listrik dan Telepon Pada belanja modal pengadaan istalasi listrik dan telepon, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 8.608.300,00 atau 86,08% yang berarti masih kurang Rp. 1.391.700,00 atau 13,92% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 10.000.000,00. Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 52 of 73
39. Belanja Modal Pengadaan AC dan Lain - lain Pada belanja modal pengadaan AC dan Lain - lain, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 7.737.900,00 atau 53% yang berarti masih kurang Rp. 6.862.100,00 atau 47% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 14.600.000,00. 40. Belanja Modal Pengadaan Meubeler (Kursi Putar) Pada belanja modal pengadaan meubeler (kursi putar), realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 5.000.000,00 atau 83,33% yang berarti masih kurang Rp. 1.000.000,00 atau 16,67% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 6.000.000,00. 41. Belanja Modal Pengadaan Alat alat Studio Pada belanja modal pengadaan alat alat studio, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 7.985.000,00 atau 99,81% yang berarti masih kurang Rp. 15.000,00 atau 0,19% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 8.000.000,00. 42. Belanja Modal Pengadaan Jaringan Sistem Pada belanja modal pengadaan jaringan sistem, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 19.625.000,00 atau 98,13% yang berarti masih kurang Rp. 375.000,00 atau 1,87% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 20.000.000,00. B. Hambatan dan Kendala Yang Ada Dalam Pencapaian Target Yang Telah Ditetapkan Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat yaitu : Kondisi manajemen dan staf yang terbatas baik dari segi kuantitas dan kualitas yang berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan Puskesmas. Sarana dan Prasarana yang belum memadai sehingga belum mampu memberikan pelayanan maksimal terhadap pasien. Kuantitas dan kualitas tenaga medis yang berpengaruh pada kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Adanya mutasi pegawai yang berpengaruh terhadap kinerja pelayanan kesehatan dan administrasi.
BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 53 of 73
4.1 Entitas Akuntansi/ Entitas Pelaporan Keuangan Asumsi dasar yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah : 1. Asumsi Kemandirian Entitas Unit organisasi suatu entitas merupakan unit yang mandiri, mempunyai kewajiban menyajikan laporan keuangan, bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan anggaran termasuk pengelolaan aset dan sumber daya sesuai tugas pokok dan fungsinya. 2. Asumsi Entitas Akuntansi Menetapkan bahwa semua transaksi keuangan yang diakuntansikan adalah yang berkaitan dengan entitas (kesatuan atau organisasi) yang dilaporkan , dalam hal ini transaksi ekonomi Puskesmas. 3. Asumsi Going Concern atau Kelangsungan Usaha Bahwa entitas yang membuat laporan keuangan diasumsikan mampu melanjutkan usahanya di masa yang akan datang dan tidak membubarkan diri dalam waktu dekat. 4. Asumsi Monetery Unit atau Keterukuran Dalam Satuan Uang Menetapkan bahwa akuntansi menggunakan unit moneter sebagai alat pengukur suatu obyek atau aktivitas entitas dan mengganggap bahwa nilai uang itu stabil dari waktu ke waktu. 4.2 Basis Akuntansi Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Basis akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan Puskesmas adalah sebagai berikut : 1. Basis Kas untuk pengakuan Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan dalam laporan realisasi anggaran Basis kas untuk laporan realisasi anggaran berarti bahwa pendapatan diakui pada saat kas diterima di rekening BLUD dan belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari rekening BLUD. 2. Basis Akrual untuk pengakuan Aset, Kewajiban dan Ekuitas Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi atau pada saat kejadian tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. 4.3 Basis Pengukuran Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan BLUD UPT Puskesmas II Jembrana. Pengukuran pos- pos dalam laporan keuangan menggunakan basis nilai perolehan historis dengan mata Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 54 of 73
uang rupiah. Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban di masa yang akan datang dalam pelaksanaan kegiatan. 4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan Dengan Ketentuan Yang Ada Dalam SAP Kebijakan akuntansi yang diberlakukan dalam penyusunan laporan keuangan BLUD UPT Pusekesmas I Melaya adalah : 1. Periode Akuntansi Adalah jangka waktu satu tahun anggaran, dimulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember dalam tahun yang sama. 2. Kas Kas atau setara kas adalah alat pembayaran yang sah. Kas dinilai dalam rupiah, jika ada kas dalam valuta asing dikonversi kedalam rupiah menggunakan kurs tengah Bank Indonesia. Kas di kas BLUD UPT Puskesmas II Jembrana adalah alat pembayaran sah yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan. 3. Piutang Piutang adalah tagihan yang akan diterima, dinilai sebesar nominalnya yang akan diterima dalam satu periode berikutnya. 4. Persediaan Persediaan adalah barang habis pakai yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, persediaan barang produksi dan persediaan barang untuk diperjual belikan. Persediaan barang habis pakai dinilai sesuai dengan hasil inventarisasi fisik persediaan dengan berdasarkan : a. Harga pembelian terakhir apabila diperoleh dengan pembelian b. Harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri c. Harga estimasi yang wajar apabila tidak diketahui harga pembelian maupun harga standarnya 5. Investasi Jangka Panjang Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk mendapatkan manfaat ekonomi dan atau manfaat sosial dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi. Investasi jangka panjang dinilai berdasarkan harga perolehan termasuk biaya lainnya yang akan terjadi untuk memperoleh kepemilikan yang sah Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 55 of 73
atas investasi jangka panjang dimaksud. Investasi jangka panjang terdiri dari investasi nonpermanen dan investasi permanen. Investasi non permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan. Investasi permanen adalah investasi jangka panjang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan. 6. Aset Tetap Aset tetap adalah barang berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntasi untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset tetap tahun 2010 berdasarkan atas nilai/ harga perolehan dan hasil apraisal atau penilaian kembali aset tetap berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah pada Bab VIII tentang Penilaian pada pasal 37, pasal 38, pasal 39 dan pasal 40 dan juga berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 17 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah pada Bab X tentang Penilaian pada pasal 50, pasal 51 dan pasal 52. Pelaksanaan kegiatan Revaluasi/ Apraisal Aset/ Barang milik dan atau yang dikuasai Pemerintah Kabupaten Jembrana dilaksanakan tanggal 16 September 2010 atas aset yang telah diinventarisasi per tanggal 30 Juni 2010 yang dinilai oleh Kantor Jasa Penilai Publik Pungs Zulkarnai & Rekan - Pada belanja barang dan jasa yaitu biaya perencanaan yang dilaksanakan oleh pihak ketiga dan biaya pengawasan dikapitalisasi sebagai aset tetap. - Pada belanja rehab sedang dan berat dikapitalisasi sebagai aset tetap dengan syarat sebagai berikut : a. Menambah volume b. Menambah Kapasitas c. Meningkatkan fungsi d. Meningkatkan efisiensi dan menambah masa manfaat 7. Aset Lainnya Aktiva lainnya adalah aset yang tidak dapat dikelompokkan dalam Aset Lancar, Investasi Jangka Panjang dan Aset Tetap, dan diakui sebesar nilai nominalnya. Aset Lainnya terdiri dari : a. Tuntutan Perbendaharaan b. Tuntutan Ganti rugi c. Aset lain-lain 8. Kewajiban Jangka Pendek Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 56 of 73
Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang harus dibayar atau jatuh tempo dalam satu periode akuntansi berikutnya. 9. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban Jangka Panjang adalah kewajiban yang harus dibayar atau jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi. 10. Ekuitas Ekuitas adalah kekayaan bersih UPT Puskesmas Melaya I yang merupakan selisih antara total aset dengan total kewajiban. Ekuitas terdiri dari : a. Ekuitas Dana Lancar adalah selisih antara aktiva lancar dengan kewajiban jangka pendek. Ekuitas dana lancar antara lain Silpa (sisa lebih pembiayaan anggaran), cadangan piutang, cadangan persediaan dan pendapatan yang ditangguhkan. b. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan kekayaan pemerintah yang tertanam dalam investasi jangka panjang, aset tetap dan aset lainnya dikurangi dengan kewajiban jangka panjang. c. Ekuitas Dana Cadangan mencerminkan kekayaan pemerintah yang dicadangkan untuk tujuan tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN BLUD UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
5.1 Rincian Dan Penjelasan Masing-Masing Pos-Pos Pelaporan Keuangan 1. Pendapatan Realisasi Penerimaan Pendapatan BLUD UPT Puskesmas II Jembrana dalam Tahun Anggaran 2013 mencapai sebesar Rp. 711.883.017,25 atau 110,52% yang berarti realisasinya lebih sebesar Rp. 67.755.017,25 atau 10,52% dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp. 644.128.000,00 Sumber-sumber Pendapatan BLUD UPT Puskesmas II Jembrana terdiri dari : a. Jasa Layanan yang terdiri dari : 1) Pendapatan jasa pelayanan umum di Puskesmas Jasa layanan umum di UPT Puskesmas II Jembrana mencapai sebesar Rp. 303.708.150,00 atau 99,99% yang berarti realisasinya kurang sebesar 10.000,00 atau 0,01% dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp. 303.718.150,00. Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 57 of 73
2) Pendapatan jasa pelayanan JAMKESMAS di Puskesmas Jasa layanan Jamkesmas di UPT Puskesmas II Jembrana mencapai sebesar Rp. 53.090.000,00 atau 1.061,80% yang berarti realisasinya lebih sebesar Rp. 48.090.000,00 atau 961.80% dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp. 5.000.000,00. 3) Pendapatan jasa pelayanan JAMPERSAL di Puskesmas Jasa layanan Jampersal di UPT Puskesmas II Jembrana mencapai sebesar Rp. 20.240.000,00 atau 202,40% yang berarti realisasinya lebih sebesar Rp. 10.240.000,00 atau 102,40% dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp. 10.000.000,00. 4) Pendapatan jasa pelayanan JKBM di Puskesmas Jasa layanan JKBM di UPT Puskesmas II Jembrana mencapai sebesar Rp. 536.980.000,00 atau 91,30% yang berarti realisasinya kurang sebesar Rp. 51.148.000,00 atau 8,70% dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp. 588.128.000,00. 5) Pendapatan jasa pelayanan Askes di Puskesmas Jasa layanan Askes di UPT Puskesmas II Jembrana mencapai sebesar Rp. 51.514.600,00 atau 515,15% yang berarti realisasinya lebih sebesar Rp. 41.514.600,00 atau 415,15% dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp. 10.000.000,00. b. Lain-lain pendapatan BLUD yang sah, yang terdiri dari: 1) Pendapatan Jasa Giro Realisasi pendapatan jasa giro di UPT Puskesmas II Jembrana per 31 Desember 2013 mencapai sebesar Rp. 4.760.417,25. 2. Belanja Realisasi Belanja sampai dengan akhir tahun anggaran 2013 adalah sebesar Rp. 647.355.307,00 dari anggaran yang disediakan dalam BLUD sebesar Rp. 759.298.371,90. Dengan demikian realisasi anggaran Belanja BLUD mencapai 85.26 % yang berarti masih lebih kecil lagi sebesar Rp. 111.943.064,90 atau 14,74 % dari anggaran yang disediakan dalam BLUD. Adapun rincian belanja pada BLUD UPT Puskesmas II Jembrana adalah sebagai berikut ; a. Belanja Pelayanan Kesehatan Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 58 of 73
1. Jasa Pelayanan Medis Pada jasa pelayanan medis realisasi pencapaian adalah Rp. 303.708.150,00 atau 99,99% yang berarti masih kecil sebesar Rp. 10.000,00- atau 0,01% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 303.718.150,00. 2. Belanja Bahan dan Obat. Belanja bahan dan obat realisasi pencapaian adalah Rp. 19.178.920,00 atau 57,76% yang berati masih kecil sebesar Rp. 14.023.301,90 atau 42,24% dari target yang ditentukan sebesar Rp. 33.202.221,90. 3. Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Belanja peralatan dan mesin realisasi pencapaian adalah Rp. 620.000,00 atau 14,16% yang berati masih kecil sebesar Rp. 3.760.000,00 atau 85,84% dari target yang ditentukan sebesar Rp. 4.380.000,00. b. Belanja Pendukung Pelayanan kesehatan 1. Belanja Alat Tulis Kantor Pada belanja alat tulis kantor realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 9.847.500,00 atau 99,99% yang berarti masih kurang sebesar Rp. 500,00 atau 0,01% dari target yang ditentukan sebesar Rp. 9.848.000,00. 2. Belanja Alat Listrik dan Elektronik Belanja alat listrik dan elektronik realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah sebesar Rp. 2.250.000,00 atau 100% yang berarti sudah mencapai target yang ditentukan sebesar Rp. 2.250.000,00 3. Belanja Perangko dan Materai Pada belanja perangko dan materai realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 1.800.000,00 atau 100% yang berarti sudah mencapai target yang ditentukankan sebesar Rp. 1.800.000,00. 4. Belanja Alat Kebersihan dan Bahan Pembersih Pada belanja alat kebersihan dan bahan pembersih, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 8.674.000,00 atau 104,76% yang berarti lebih besar Rp. 394.000,00 atau 4,76% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 8.280.000,00. 5. Belanja Upakara dan Banten. Pada belanja upakara dan banten, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 22.550.000,00 atau 98,04% yang berarti masih kurang sebesar Rp. 450.000,00 atau 1,96% besar dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 23.000.000,00. Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 59 of 73
6. Belanja Souvenir/ cindramata Pada belanja souvenir/ cindramata, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 480.000,00 atau 96% yang berarti masih kurang sebesar Rp. 20.000,00 atau 4 % dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 500.000,00. 7. Belanja Pengadaan Piring/ Gelas/ Mangkok dll Pada belanja pengadaan piring/ gelas/ mangkok dll, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 1.496.900,00 atau 74,85% yang berarti masih kurang sebesar Rp. 503.100,00 atau 25,15 % dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 2.000.000,00. 8. Belanja Kelengkapan Inventaris Kantor ( Kaca Meja) Pada belanja kelengkapan inventaris kantor ( kaca meja) realisasi pencapaian Rp. 0,00 atau 0% yang berati belum terealisasi sama sekali dari target yang ditentukan sebesar Rp. 1.500.000,00. 9. Belanja Telepon Pada belanja telepon realisasi pencapaian adalah sebesar Rp. 1.196.052,00 atau 59.80% yang berati masih kurang sebesar Rp. 803.948,00 atau 40,20% dari target yang ditentukan sebesar Rp. 2.000.000,00. 10. Belanja Air. Pada belanja air realisasi pencapaian adalah sebesar Rp. 2.124.400,00 atau 70,81% yang berati masih kurang sebesar Rp. 875.600,00 atau 29,19% dari target yang ditentukan sebesar Rp. 3.000.000,00. 11. Belanja Listrik Pada belanja listrik realisasi pencapaian adalah sebesar Rp. 10.611.794,00 atau 70,75% yang berati masih kurang sebesar Rp. 4.338.206,00 atau 29,25% dari target yang ditentukan sebesar Rp. 15.000.000,00. 12. Belanja Surat Kabar dan Majalah Pada belanja surat kabar dan majalah, realisasi pencapaian adalah sebesar Rp. 880.000,00 atau 55% yang berati masih kurang sebesar Rp. 720.000,00 atau 45% dari target yang ditentukan sebesar Rp. 1.600.000,00. 13. Belanja Dekorasi Pada belanja dekorasi realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 500.000,00 atau 100% yang berarti tidak lebih kecil atau lebih besar dari target yang ditentukankan sebesar Rp. 500.000,00. 14. Belanja Jasa Service Kendaraan. Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 60 of 73
Pada belanja jasa service kendaraan, realisasi pencapaian adalah sebesar Rp. 4.725.000,00 atau 63% yang berati masih kurang sebesar Rp. 2.775.000,00 atau 37% dari target yang ditentukan sebesar Rp. 7.500.000,00. 15. Belanja Penggantian Suku Cadang Pada belanja penggantian suku cadang, realisasi pencapaian adalah sebesar Rp. 20.497.500,00 atau 61,19% yang berati masih kurang sebesar Rp. 2.775.000,00 atau 38,81% dari target yang ditentukan sebesar Rp. 33.500.000,00. 16. Belanja Bahan Bakar Minyak/ Gas dan Pelumas Pada Belanja bahan bakar minyak/ gas dan pelumas, realisasi pencapaian adalah sebesar Rp. 22.364.991,00 atau 61,78% yang berati masih kurang sebesar Rp. 13.835.000,00 atau 38,22% dari target yang ditentukan sebesar Rp. 36.200.000,00. 17. Belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan Pada belanja surat tanda nomor kendaraan, realisasi pencapaian adalah sebesar Rp. 1.690.500,00 atau 28,18% yang berati masih kurang sebesar Rp. 4.309.500,00 atau 71,82% dari target yang ditentukan sebesar Rp. 6.000.000,00. 18. Belanja Cetak Pada belanja cetak, realisasi pencapaian adalah sebesar Rp. 8.123.750,00 atau 67,70% yang berati masih kurang sebesar Rp. 3.876.250,00 atau 32,30% dari target yang ditentukan sebesar Rp. 12.000.000,00. 19. Belanja Penggandaan Pada belanja penggandaan, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 4.243.200,00 atau 70,72% yang berarti masih kurang sebesar Rp. 1.756.800,00 atau 29,28% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 6.000.000,00. 20. Belanja Makanan dan Minuman Rapat Pada belanja makanan dan minuman rapat, realisasi pencapaian adalah sebesar Rp. 2.860.000,00 atau 59,58% yang berati masih kurang sebesar Rp. 1.940.000,00 atau 40,42% dari target yang ditentukan sebesar Rp. 40.800.000,00. 21. Belanja Makanan dan Minuman Tamu Pada belanja makanan dan minuman tamu, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 240.000,00 atau 96% yang berarti masih Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 61 of 73
kurang sebesar Rp. 10.000,00 atau 4 % dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 250.000,00. 22. Belanja Pakaian Batik Tradisional/ Endek Pada belanja pakaian batik tradisional/ endek, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 15.000.000,00 atau 100% yang berarti tidak lebih kecil atau lebih besar dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 15.000.000,00. 23. Belanaja Pakaian Olah Raga Pada belanja pakaian olah raga, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 18.750.000,00 atau 100% yang berarti tidak lebih kecil atau lebih besar dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 18.750.000,00. 24. Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Pada belanja perjalanan dinas luar daerah, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 16.009.900,00 atau 64,04% yang berarti masih kurang sebesar Rp. 8.990.100,00 atau 35,96 % dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 25.000.000,00. 25. Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Pada belanja pemeliharaan peralatan dan mesin, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 3.805.000,00 atau 76,10% yang berarti masih kurang sebesar Rp. 1.195.000,00 atau 23,90 % dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 5.000.000,00. 26. Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Pada belanja pemeliharaan gedung dan bangunan, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 51.850.000,00 atau 91,29% yang berarti masih kurang sebesar Rp. 4.950.000,00 atau 8,71 % dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 56.800.000,00. 27. Belanja Pemeliharaan Irigasi dan Jaringan Pada belanja pemeliharaan irigasi dan jaringan, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 1.500.000,00 atau 100% yang berarti tidak lebih kecil atau lebih besar dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 1.500.000,00. 28. Belanja Kursus Pelatihan dan Bimtek Pada belanja kursus pelatihan dan bimtek, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 8.000.000,00 atau 40% yang berarti masih kurang sebesar Rp. 12.000.000,00 atau 60% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 20.000.000,00. Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 62 of 73
29. Belanja Pemeliharaan (Kasur,bantal,clemek) Pada belanja pemeliharaan (kasur,bantal,clemek), realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 1.933.750,00 atau 85,94% yang berarti masih kurang sebesar Rp. 316.250,00 atau 14,06% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 2.250.000,00. 30. Belanja Modal Pengadaan Almari Arsip Pada belanja modal pengadaan almari arsip, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 5.000.000,00 atau 100% yang berarti tidak lebih kecil atau lebih besardari target yang ditetapkan sebesar Rp. 5.000.000,00. 31. Belanja Modal Pengadaan Filling Kabinet Pada belanja modal pengadaan filling kabinet, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 7.284.800,00 atau 91,06% yang berarti masih kurang sebesar Rp. 715.200,00 atau 8,94% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 8.000.000,00. 32. Belanja Modal Pengadaan Komputer/ PC Pada belanja modal pengadaan pengadaan komputer/ PC, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 7.000.000,00 atau 100% yang berarti tidak lebih kecil atau lebih besar dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 7.000.000,00. 33. Belanja Modal Pengadaan Printer Pada belanja modal pengadaan printer realisasi pencapaian Rp. 0,00 atau 0% yang berati belum terealisasi sama sekali dari target yang ditentukan sebesar Rp. 1.500.000,00. 34. Belanja Modal Pengadaan TIK (Pendidikan Multi Media Pembelajaran) Pada belanja modal pengadaan TIK (Pendidikan Multi Media Pembelajaran) realisasi pencapaian Rp. 0,00 atau 0% yang berati belum terealisasi sama sekali dari target yang ditentukan sebesar Rp. 1.000.000,00. 35. Belanja Modal Pengadaan Meja Komputer Pada belanja modal pengadaan meja komputer realisasi pencapaian Rp. 0,00 atau 0% yang berati belum terealisasi sama sekali dari target yang ditentukan sebesar Rp. 500.000,00 36. Belanja Modal Pengadaan Dingklik Pada belanja modal pengadaan dingklik, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 1.650.000,00 atau 84,62% yang berarti Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 63 of 73
masih kurang Rp. 300.000,00 atau 15,38% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 1.950.000,00. 37. Belanja Modal Pengadaan Alat alat Kedokteran Pada belanja modal pengadaan alat alat kedokteran, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 9.953.000,00 atau 82,94% yang berarti masih kurang Rp. 2.047.000,00 atau 17,06% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 12.000.000,00. 38. Belanja Modal Pengadaan Istalasi Listrik dan Telepon Pada belanja modal pengadaan istalasi listrik dan telepon, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 8.608.300,00 atau 86,08% yang berarti masih kurang Rp. 1.391.700,00 atau 13,92% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 10.000.000,00. 39. Belanja Modal Pengadaan AC dan Lain - lain Pada belanja modal pengadaan AC dan Lain - lain, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 7.737.900,00 atau 53% yang berarti masih kurang Rp. 6.862.100,00 atau 47% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 14.600.000,00. 40. Belanja Modal Pengadaan Meubeler (Kursi Putar) Pada belanja modal pengadaan meubeler (kursi putar), realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 5.000.000,00 atau 83,33% yang berarti masih kurang Rp. 1.000.000,00 atau 16,67% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 6.000.000,00. 41. Belanja Modal Pengadaan Alat alat Studio Pada belanja modal pengadaan alat alat studio, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 7.985.000,00 atau 99,81% yang berarti masih kurang Rp. 15.000,00 atau 0,19% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 8.000.000,00. 42. Belanja Modal Pengadaan Jaringan Sistem Pada belanja modal pengadaan jaringan sistem, realisasi pencapaian kinerja keuangan adalah mencapai Rp. 19.625.000,00 atau 98,13% yang berarti masih kurang Rp. 375.000,00 atau 1,87% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 20.000.000,00. Laporan Arus Kas Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 64 of 73
investasi asset dan pembiayaan. Komponen-komponen laporan arus kas terdiri dari atas : a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus kas dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menunjukkan kemampuan operasi UPT Puskesmas II Jembrana dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasional BLUD Puskesmas selama satu tahun anggaran, terdiri dari : 1) Arus kas masuk Rp. 711.883.017,25 Terdiri dari : Jasa Layanan Rp. 707.122.600,00 Lain-lain pendapatan BLUD yg sah Rp. 4.760.417,25 Jumlah Arus kas masuk Rp. 711.883.017,25
2) Arus kas keluar Rp 647.355.307,00 Terdiri dari : Belanja Pegawai Rp 0,00 Belanja Barang dan Jasa Rp 647.355.307,00 Jumlah arus kas keluar Rp 647.355.307,00
3) Arus kas bersih dari aktivitas operasi Rp 64.527.710,25 Merupakan selisih dari arus kas masuk dengan arus kas keluar dari aktivitas operasi b. Saldo Kas Berdasarkan laporan arus kas BLUD UPT Puskesmas II Jembrana tahun 2013 saldo kas akhir per Dember 2013 yang ada di Rekening Giro BPD Bali adalah sebesar Rp. 179.698.082,15 yang terdiri dari : 1) Saldo Awal Kas BLUD (Silva tahun 2012) Rp. 115.170.371,90 2) Kenaikan (Penurunan) Kas Rp. 64.527.710,25
5.2 Pengungkapan Atas Pos-Pos Aset dan Kewajiban Aset merupakan sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/ atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan memberikan manfaat ekonomi dan atau sosial dimasa depan, diharapkan dapat diperoleh baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang.
31 Desember 2013 31 Desember 2012 Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 65 of 73
Aset Rp 321.878.827,38 Rp 269.585.021,00 Aset terdiri dari : a. Aset Lancar Rp 321.878.827,38 Rp 269.585.021,00 Aset lancar terdiri atas :
1) Kas Rp 179.698.082,15 Rp 115.170.371,00 Kas meliputi : a). Kas di Rekening Giro BPD Rp 179.698.082,15 Rp 115.170.371,00 Merupakan Saldo Kas BLUD UPT Puskesmas II Jembrana per 31 Desember 2013 yang berada pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Negara sebesar Rp 179.698.082,15. b). Kas di Bendahara Pengeluaran Rp 00,00 Rp 2.600.000,00 Merupakan saldo kas pada Bendahara Pengeluaran BLUD UPT Puskesmas II Jembrana per 31 Desember 2013 sebesar Rp 0,00 c). Kas di Bendahara Penerimaan Rp 00,00 Rp 00,00 Merupakan saldo kas pada Bendahara Pengeluaran BLUD UPT Puskesmas I Melaya per 31 Desember 2013 sebesar Rp 0,00
2) Piutang Rp 0,00 Rp 0,00 Piutang terdiri atas : a) Piutang JKJ Rp 00,00 Rp 0,00 b) Piutang Kerjasama Rp 0,00 Rp 0,00 Merupakan saldo akhir piutang yang dimiliki oleh UPT Puskesmas II Jembrana per 31 Desember 2013 sebesar Rp 0,00 3) Persediaan Rp 98.085.745,23 Rp 117.138.650,00 Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 66 of 73
Merupakan saldo persediaan barang pakai habis, biaya bahan/ material yang ada pada BLUD UPT Puskesmas II Jembrana sebesar Rp. 98.085.745,23 per 31 Desember 2013, dengan rincian Persediaan sebagai berikut : a) Alat Kesehatan & Rp. 98.085.745,23 Rp 117.138.650,00 Obat-obatan
31 Desember 2013 31 Desember 2012
b. Aset Tetap Rp 6.185.399.030,00 Rp 5.542.501.530,00
Merupakan nilai aset tetap yang dimiliki oleh UPT Puskesmas II Jembrana per 31 Desember 2013 sebesar Rp. 6.185.399.030,00 dengan rincian sebagai berikut : 1) Tanah Rp 328.400.000,00 Rp 328.400.000,00 2) Gedung dan bangunan Rp 2.085.947.000,00 Rp 1.764.335.000,00 3) Peralatan dan Mesin Rp 3.758.824.730,00 Rp 3.758.824.730,00 4) Jalan, Irigasi dan Rp 12.227.300,00 Rp 3.619.000,00 Jaringan 5) Aset Tetap lainnya Rp 0,00 Rp 0,00
31 Desember 2011 31 Desember 2010
Kewajiban & Ekuitas Dana Rp 6.507.277.857,38 Rp 5.812.086.551,90
Kewajiban Rp 0,00 Rp 0,00 Kewajiban merupakan utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi UPT Puskesmas II Jembrana Kewajiban terdiri dari : a. Kewajiban jk pendek Rp 0,00 Rp 0,00 Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 67 of 73
Merupakan saldo kewajiban UPT Puskesmas II Jembrana Per 31 Desember 2013 sebesar Rp 0,00
Ekuitas Dana Rp 6.507.277.857,38 Rp 5.812.086.551,90
Ekuitas dana investasi terdiri atas : a. Ekuitas Dana Lancar Rp 321.878.827,38 Rp 269.585.021,90
Merupakan kekayaan bersih BLUD UPT Puskesmas II Jembrana yang bersifat lancar per 31 Desember 2013, yang merupakan selisih antara jumlah nilai aset lancar dengan jumlah nilai kewajiban lancar / kewajiban jangka pendek, yang terdiri dari : 1) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Rp 179.698.082,15 Rp 115.170.371,90
2) Cadangan Piutang a) Piutang Jampersal Rp 1.280.000,00 Rp 1.220.000,00 b) Piutang Jamkesms Rp 12.000.000,00 Rp 0,00 c) Piutang JKBM Rp 30.815.000,00 Rp 32.820.000,00 3) Cad. Persediaan Rp 98.085.745,00 Rp 117.138.650,00
b. Ekuitas Dana Investasi Rp 6.185.399.030,00 Rp 5.542.501.530,00
Merupakan kekayaan bersih UPT Puskesmas II Jembrana yang diinvestasikan per 31 Desember 2013, yang merupakan selisih antara jumlah nilai investasi jangka panjang, aset tetap, aset lainnya dengan jumlah nilai kewajiban jangka panjang, yang terdiri dari : 1) Diinvestasikan dalam Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 68 of 73
Aset tetap Rp 6.185.399.030,00 Rp 5.542.501.530,00
BAB VI PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN
Tidak terdapat hal hal tentang non keuangan di UPT Puskesmas II Jembrana yang perlu dijelaskan. BAB VII PENUTUP
Gambaran Laporan Keuangan BLUD UPT Puskesmas II Jembrana Kabupaten Jembrana tahun 2013 secara lebih rinci kami sajikan dalam Laporan Realisasi Pendapatan dan Belanja BLUD Tahun Anggaran 2013, Laporan Arus Kas Tahun Anggaran 2013 dan Neraca per 31 Desember 2013. Sedangkan Surplus Anggaran yang menjadi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja UPT Puskesmas II Jembrana tahun anggaran 2013 (SILPA) sebesar Rp 179.698.082,15 akan dipergunakan untuk menambah anggaran tahun 2014 dan akan dipergunakan pada perubahan anggaran tahun 2014. Demikian gambaran atas Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum UPT Puskesmas II JembranaTahun Anggaran 2013 yang dapat kami sampaikan untuk mendapat pembahasan dan persetujuan bersama dari Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana, yang nantinya dapat dipergunakan sebagai acuan untuk menetapkan strategi dan prioritas pengembangan Badan Layanan Umum UPT Puskesmas II Jembrana.
Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 69 of 73
BAB. III RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN TAHUN 2015 A. KONDISI INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI PENCAPAIAN KINERJA 1.Kondisi Lingkungan Internal (Kekuatan dan Kelemahan) a. Pelayanan Medis 1). Kekuatan (a) Adanya SDM yang Kompeten (b) Tersedianya fasilitas fisikyang memadai (c) Revenue Meningkat (Performance Penerimaan Fungsional meningkat ) (d) Adanya Prosedur/SOP Pelayanan. (e) Lokasi Puskesmas yang Strategis
2). Kelemahan (a) Motivasi dan Produktifitas SDM Belum Optimal (b) Kepatuhan Terhadap Prosedur/SOP Belum Optimal (c ) Utilisasi Peralatan Belum Optimal (d) Realisasi Anggaran Belum Efektif dan Efisien (e) Kinerja Beberapa Unit Fungsional Belum Optimal ( f) Pemasaran Belum Optimal (g) Pengembangan SDM Kesehatan dan Non Kesehatan Tidak Seimbang b. Organisasi dan SDM Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan merupakan salah satu komponen besar dalam sistrm kesehatan suatu Negara (WHO,2002). Investasi dalam SDM sangat penting untuk memperbaiki kualitas pelayanan, seperti yang tertuang Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 70 of 73
dalam Undang- Undang Kesehatan no.23 tahun 1992 dinyatakan bahwa tenaga kesehatan merupakan salah satu sumber daya kesehatan yang diperlukan sebagai pendukung penyelenggara upaya kesehatan agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Dalam menjalankan fungsinya sebagai pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama UPT Puskesmas II Jembrana telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai dan didukung oleh tenaga dokter umum, dokter gigi, bidan, perawat, perawat gigi, analis, ahli gizi, apoteker dan asisten apoteker. Jumlah tenaga kesehatan yang terdapat di UPT Puskesmas II Jembrana pada tahun 2013 sebanyak 55 orang yang terdiri dari 40 orang PNS dan 15 orang non PNS c. Sarana dan Prasarana 3. Kondisi Lingkungan Eksternal ( Peluang dan Ancaman ) a. Peluang (Opportunities): 1. Perundang-undangan yang mendukung Pola Pengelolaan Keuangan BLUD 2. Kebijakan Pemerintah tentang Jamkesda Jampersal dan Jamkesmas 3. Kebijakan Kapitasi ASKES 4. Dukungan Pemerintah Kabupaten 5. Kerjasama dengan Pihak Ke III 6. Jumlah Penduduk Cukup Besar 7. Kunjungan Pasien Meningkat b. Ancaman 1. Kompetisi pada Segmen-segmen Menengah keatas 2. Makin Banyaknya Institusi Pelayanan Kesehatan/BPM dan DPS Yang berkualitas 3. Meningkatnya Berbagai Tuntutan Hukum di Bidang Pelayanan Kesehatan. 4. Tuntutan Masyarakat Akan Pelayanan Yang Berkualitas
BAB IV PROYEKSI KEUANGAN TAHUN 2015
Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 71 of 73
Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA
RSB--Page 72 of 73
BAB V PENUTUP
Demikian dokumen Rencana Strategi Bisnis (RSB) ini kami susun guna memenuhi salah satu persyaratan administratif menjadi UPT Puskesmas II Jembrana PPK BLUD. Sebagaimana disampaikan diatas bahwa rencana strategi bisnis (RSB) berisi langkah- langkah strategis UPT Puskesmas II Jembrana dalam menghadapi kompetitor untuk meraih pasar yang lebih luas, yang pada gilirannya akan meningkatkan kemampuan UPT Puskesmas II Jembranadalam pelayanan kesehatan yang profesional sehingga masyarakat Kabupaten Jembrana yang sehat dapat terwujud. Adapun rencana strategi bisnis (RSB) ini berlaku selama 5 tahun, dan akan dilakukan evaluasi pada akhir masa berlaku yaitu tahun 2015. Akhirnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan masukan dalam penyusunan dokumen rencana strategi bisnis (RSB) ini kami ucapkan terima kasih.
Tim Penyusun RSB
Rencana Belanja Anggaran (RBA) 2015 UPT PUSKESMAS II JEMBRANA