Vous êtes sur la page 1sur 11

BAB II

TINJAUAN TEORITIS
APPENDISITIS
1. Pengertian
1. Appendiks adalah : Organ tambahan kecil yang menyerupai jari, melekat pada
sekum tepat dibawah katup ileocecal ( Brunner dan Sudarth, !! hal 1!"# $.
. Appendicitis adalah : suatu peradangan pada appendiks yang berbentuk
cacing, yangberlokasi dekat katup ileocecal ( long, Barbara %, 1""& hal ' $
(. Appendicitis adalah : )eradangan dari appendiks *ermi+ormis, dan merupakan
penyebab abdomen akut yang paling sering. (Ari+ ,ansjoer ddk !!! hal (!# $
2. Anatomi
1. Anatomi Appendiks
a. -etak di +ossa iliaca kanan, basis atau pangkalnya sesuai dengan titik ,c
Burney 1.( lateral antara umbilicus dengan S/AS.
b. Basis keluar dari puncak sekum bentuk tabung panjang ( 0 1 cm.
c. )akal lumen sempit, distal lebar. ( 2arid (, !!1 $
. 3sus besar merupakan tabung muscular berongga dengan panjang sekitar lima
kaki ( sekitar 1,1 m $ yang terbentang dari sekum sampai kanalis ani. 4iameter
usus besar sudah pasti lebih besasr dari usus kecil. 5ata 0rata sekitar ,1 1nc.
( sekitar &,1 cm $ tetapi makin dekat anus diameternya makin kecil. 3sus
besardibagi menjadi sekum, colon, dan rectum. )ada sekum terdapat katup
ileosecal dan Appendiks yang melekat pada ujung sekum. %olon dibagi lagi
menjadi colon asendens, trans*ersum desendens dan sigmoid. 6empat dimana
colon membentuk kelokan tajan yaitu pada abdomen kanan dan kiri atas
berturut 0 turut dinamakan +leksura hepatica dan +leksura lienalis. %olon
sigmoid mulai setinggi 7rista iliaka dan membentuk S. lekukan rectum. )ada
posisi ini gaya berat membantu mengalirkan air dari rectum ke +leksura
sigmoid. 5ectum terbentang dari colon sigmoid sampai anus ( Sil*ia A. )rice,
-orraina, , 8ilson 1""1 $
3. Fisiologi
Appendiks menghasilkan lendir 1 0 ml perhari. -endir itu secara normal
dicurahkan kedalam lumen dan selanjutnya mengalir ke sekum. 9ambatan aliran
lendir dimuara appendiks tampaknya berperan pada patogenesis appendicitis.
/mmunoglobulin sekretoar yang dihasilkan oleh :A-6 (:ut Associated
-ym+oid 6issue$ yang terdapat disepanjang saluran cerna termasuk appendiks.
/mmunoglobulin itu sangat e+ekti+ sebagai pelindung terhadap in+eksi. ;amun
demikian pengangkatan appendiks tidak mempengaruhi system imun tubuh sebab
jumlah jaringan lim+a disini kecil sekali jika dibandingkan jumlah disaluran cerna
dan seluruh tubuh.
4. Etiologi
Appendicitis belum ada penyebab yang pasti atau spesi+ik tetapi ada +actor
prediposisi <aitu :
a. 2actor yang tersering adalah obtruksi lumen. )ada umumnya obstruksi ini
terjadi karena :
1. 9iperplasia dari +olikel lim+oid, ini merupakan penyebab terbanyak
. Adanya +aekolit dalam lumen appendiks
(. Adanya benda asing seperti biji 0 bijian
=. Striktura lumen karena +ibrosa akibat peradangan sebelumnya
a. /n+eksi kuman dari colon yang paling sering adalah >. %oli dan streptococcus
b. -aki 0 laki lebih banyak dari wanita. <ang terbanyak pada umur 11 0 (!
tahun (remaja dewasa$. /ni disebabkan oleh karena peningkatan jaringan
limpoid pada masa tersebut.
c. 6ergantung pada bentuk appendiks
1. Appendik yang terlalu panjang
. ,esso appendiks yang pendek
(. )enonjolan jaringan limpoid dalam lumen appendiks
=. 7elainan katup di pangkal appendiks
. Insi!en
Appendisitis dinegara maju lebih tinggi daripadadi negara berkembang namun
dalam tiga 0 empat dasawarsa terjadi peningkatan.kejadian ini diduga disebabkan
oleh meningkatnya pola makan berserat dalam menu sehari 0 hari, pada laki 0 laki
dan perempuan pada umumnya sebanding kecuali pada umur ! 0 (! tahun
insiden pada laki 0 laki lebih tinggi. Appendicitis dapat ditemukan pada semua
umur , hanya pada anak yang kurang dari satu tahun yang jarang dilaporkan,
mungkin karena tidak terduga sebelumnya. /nsiden tertnggi terjadi pada
kelompok umur ! 0 (! tahun, setelah itu menurun.
". Pato#isiologi
Appendiks terin+lamasi dan mengalami edama sebagai akibat terlipat atau
tersumbat kemungkinan oleh +ekolit ( massa keras dari +ecces$ atau benda asing.
)roses in+lamasi meningkatkan tekanan intaraluminal, menimbulkan nyeri atas
atau menyebar hebat secara progresi+, dalam beberapa jam terlokalisasi dalam
kuadran kanan bawah dari abdomen. Akhirnya appendiks yang terin+lamasi terisi
pus.
$. %anis#estasi &linis
1. ;yeri kuadran bawah biasanya disertai dengan demam derajat rendah, mual,
dan sering kali muntah.
. )ada titik ,cBurney (terletak dipertengahan antara umbilicus dan spina
anterior dari ilium$ nyeri tekan setempat karenatekanan dan sedikit kaku dari
bagian bawah otot rectum kanan.
(. ;yeri alih mungkin saja ada, letak appendiks mengakibatkan sejumlah nyeri
tekan, spasme otot, dan konstipasi atau diare
=. 6anda ro*sing (dapat diketahui dengan mempalpasi kuadran kiri bawah, yang
menyebabkan nyeri pada kuadran kanan bawah$
1. ?ika terjadi ruptur appendiks, maka nyeri akan menjadi lebih menyebar,
terjadi distensi abdomen akibat ileus paralitik dan kondisi memburuk.
'. Test Diagnosa
3ntuk menegakkan diagnosa pada appendicitis didasarkan atas annamnesa
ditambah dengan pemeriksaan laboratorium serta pemeriksaan penunjang lainnya.
a. :ejala appendicitis ditegakkan dengan anamnesa, ada = hal yang penting
adalah :
1. ;yeri mula 0 mula di epeigastrium (nyeri *isceral$ yang beberapa waktu
kemudian menjalar keperut kanan bawah.
. ,untah oleh karena nyeri *isceral
(. )anas (karena kuman yang menetap di dinding usus$
=. :ejala lain adalah badan lemah dan kurang na+su makan, penderita
nampak sakit, menghindarkan pergerakan di perut terasa nyeri.
b. )emeriksaan yang lain
1. -okalisasi
?ika sudah terjadi per+orasi, nyeri akan terjadi pada seluruh perut,tetapi
paling terasa nyeri pada titik ,c Burney. ?ika sudah in+iltrat, ins+eksi juga
terjadi jika orang dapat menahan sakit, dan kita akan merasakan seperti
ada tumor di titik ,c. Burney
. 6est 5ectal
)ada pemeriksaan rectal toucher akan teraba benjolan dan penderita
merasa nyeri pada daerah prolitotomi.
(. )emeriksaan -aboratorium
a. -eukosit meningkat sebagai respon +isiologis untuk melindungi tubuh
terhadap mikroorganisme yang menyerang pada appendicitis akut dan
per+orasi akan terjadi leukositosis yang lebih tinggi lagi.
b. 9b (hemoglobin$ nampak normal
c. -aju endap darah (->4$ meningkat pada keadaan appendicitis in+iltrat
d. 3rine penting untuk melihat apa ada ins+eksi pada ginjal.
=. )emeriksaan 5adiologi
)ada +oto tidak dapat menolong untuk menegakkan diagnosaappendicitis
akut, kecuali bila terjadi peritonitis, tapi kadang kala dapat ditemukan
gambaran sebagai berikut :
a. Adanya sedikit +luid le*el disebabkan karena adanya udara dan cairan
b. 7adang ada +ekolit (sumbatan$
c. )ada keadaan per+orasi ditemukan adanya udara bebas dalam
dia+ragma
(. Diagnosa Ban!ing
:astroenteritis akut adalah kelainan yang sering dikacaukan dengan
appendicitis. )ada kelainan ini muntah dan diare lebih sering. 4emam dan
leukosit akan meningkat jelas dan tidak sesuai dengan nyeri perut yang timbul.
-okasi nyeri tidak jelas dan berpindah 0 pindah. 9iperperistaltik merupakan
merupakan gejala yang khas. :astroenteritis biasanya berlangsung akut, suatu
obse*asi berkala akan dapat menegakkan diagnosis.
Adenitis mesebrikum juga dapat menunjukan gejala dan tanda yang identik
dengan appendicitis. )enyakit ini lebh sering pada anak 0 anak, biasanya
didahului dengan in+eksi saluran napas. -okasi nyeri di perut kanan bawah tidak
konstan dan menetap, jarang terjadi truemuscie guarding.
4i*ertikulitis ,eckeli juga menunjukan gejala yang hampir sama. -okasi
nyeri mungkin lebih kemedial, tetapi ini bukan criteria diagnosis yang dapat
dipercaya. 7arena kedua kelainan ini membutuhkan tindakan operasi, maka
perbedaannya bukanlah hal yang penting.
>nteritis regional, amubiasis,ileitis akut, per+orasi ulkus duodeni, kolik ureter,
salpingitis akut, kehamilan ektopik terganggu, dan kista o*arium terpuntir juga
sering dikacaukan dengan appendicitis. )neumonia lobus kanan bawah kadang 0
kadang juga berhubungan dengan nyeri di kuadran kanan bawah.
1). *om+li&asi
Apabila tindakan operasi terlambat, timbul komplikasi sebagai berikut :
1. )eritonitis generalisata karena ruptur appendiks
. Abses hati
(. Septi kemia
B. Penatala&sanaan
a. )erawatan prabedah perhatikan tanda 0 tanda khas dari nyeri
7uadran kanan bawah abdomen dengan rebound tenderness (nyeri
tekan lepas$, peninggian laju endap darah, tanda psoas yang positi+, nyeri
tekan rectal pada sisi kanan. )asien disuruh istirahat di tempat tidur, tidak
diberikan apapun juga per orang. %airan intra*ena mulai diberikan, obat 0
obatan seperti laksati+ dan antibiotik harus dihindari jika mungkin.
b. 6erapi bedah : appendicitis tanpa komplikasi, appendiktomi segera dilakukan
setelah keseimbangan cairan dan gangguan sistemik penting.
c. 6erapi antibiotik, tetapi anti intra*ena harus diberikan selama 1 0 # hari jika
appendicitis telah mengalami per+orasi.
2. As,-an *e+era.atan
a. )engkajian
1$ Akti*itas atau istirahat
:ejala : ,alaise
$ Sirkulasi
6anda : 6akikardi
($ >liminasi
:ejala : 7onstipasi pada awitan
6anda : 4istensi abdomen, nyeri tekan atau lepas, kekakuan, penurunan
atau tidak ada bising usus.
=$ ,akanan. %airan
:ejala : Anoreksia, mual atau muntah
1$ ;yeri atau kenyamanan
:ejala :
o ;yeri abdomen sekitar epigastrium dan umbilicus yang meningkat
berat dan terlokalisasi pada titik ,c. Burney (setengah jarak antara
umbilicus dan tulang ileum kanan$. ,eningkat karena berjalan, bersin,
batuk atau napas dalam.
o 7eluhan berbagai rasa nyeri. gejala tidak jelas (sehubungan dengan
lokasi appendiks, contoh retrosekal atau sebelah ureter$.
6anda :
o )rilaku berhati 0 hati berbaring kesamping atau terlentang dengan
lutut ditekuk : meningkatnya nyeri pada kuadran kanan bawah karena
posisi
o >kstensi kaki kanan.posisi duduk tegak
o ;yeri lepas pada sisi kiri diduga in+lamasi peritoneal.
&$ 7eamanan
6anda : demam (biasanya rendah$
#$ )ernapasan
6anda : takipnea, pernapasan dangkal (,arilyn >. doenges, 1!' 0 1!1,
!!!$
c. 4iagnosa 7eperawatan yang la@im muncul
1. ;yeri (akut$ b.d distensi jaringan usus, in+lamasi, adanya luka operasi
. 4e+isit *olume cairan elektrolit tubuh b.d mual dan muntah
(. 5esiko in+eksi b.d per+orasi atau ruptur appendiks, peritonitis,
pembentukan abses
=. 7urang pengetahuan b.d kurang mengingat, atau kurangnya ins+ormasi
d. /nter*ensi 7eperawatan
1. ;yeri b.d distensi jaringan usus, in+lamasi, adanya luka operasi
6ujuan : ;yeri hilang.berkurang dengan criteria (pasien tampak rileks,
mampu tidur atau istirahat$
No INTER/ENSI RASIONA0ISASI
1

(
=
1
7aji nyeri, catat
lokasi,karakteristik beratnya.
)ertahankan istirahat dengan
mempertahankan istirahat dengan
posisi semi +owler
Berikan akti*itas hiburan
Ajarkan tehnik relaksasi dengan
napas dalam
Berkolaborasi dalam pemberian
analgesik
4apat diketahui tingkat nyeri pasien,
)osisi ini mengurangi ketegangan
pada insisi dan organ 0 organ
abdomen
,engalihkan pasien dari rasa nyeri
,engurangi ketegangan dapat
mengurangi
Sebagai mitra kita perlu berkolaborasi
dengan dokter ,apabila nyeri pasien
tidak dapat hilang dengan posisi dan
tehnik relaksasi
. 5esiko de+isit *olume cairan elektrolit tubuh b.d mual dan muntah
6ujuan : de+isit *olume cairan tidak terjadi, ditunjukan dengan (turgor
kulit baik, kelembaban membran mukosa baik,tanda 0 tanda *ital stabil
dan keluaran urine adekuat.
;o /;6>5A>;S/ 5AS/O;A-/SAS/
1

(
=
7aji tanda 0 tanda *ital
7aji membran mukosa, turgor kulit
dan pengisian kapiler
7aji dan catat intake dan output cairan
secara teliti, termasuk urine
output,catat warna urine.konsentrasi
dan jenis
Berikan cairan peroral atau parenteral
sesuai anjuran dan lanjutkan dengan
diet sesuai toleransi
6anda 0 tanda *ital sangat membantu
mengidenti+ikasi +luktuasi *olume
intra*askuler
6urgor kulit dan membran mukosa
merupakan indikasi status hidrasi
serta keadekuatan sirkulasi peri+er
)enurunan output urine pekat dan
peningkatan berat jenis diduga
dehidrasi. kebutuhan peningkatan
cairan.
4apat menurunkan iritasi gaster dan
muntah serta meminimalkan
kehilangan cairan
(. 5esiko in+eksi b.d perporasi atau ruptur appendiks, peritonitis,
pembentukan abses
6ujuan : in+eksi tidak terjadi ditandai dengan ( tidak dijumpainya tanda 0
tanda in+eksi,in+lamasi,drainase purulenta, eritema dan demam$
;o /;6>5A>;S/ 5AS/O;A-/SAS/
1

(
=
1
Awasi dan catat tanda 0 tanda *ital,
perhatikan bila ada demam
berkeringat, perubahan mental,
meningkatnya nyeri abdomen
-akukan pencucian tangan yang baik
dan perawatan luka septic sesuai
prosedur kerja
)antau insisi luka dan balutan, catatan
karakteristik drainase luka. adanya
eritema
Berikan in+ormasi yang tepat dan jujur
pada klien atau orang terdekatnya
tentang kondisi klien
7olaborasi dalam pemberian abat 0
obat antibiotik
Segera timbulnya dugaan in+eksi atau
terjadinya sepsis, abses peritonitis
memudahkan perawat merencanakan
dan melakukan tindakan keperawatan
secara dini.
4apat menrukan atau mencegah
terjadinya in+eksi
,emberikan deteksi dini terjadinya
situasi proses in+eksi atau
pengawasan penyembuhan
Suatu in+ormasi yang akurat
memberikan pengetahuan tentang
adanya kemajuan situasi sehingga
memberikan dukungan emosi,
membantu menurunkan kecemasan
,emungkinkan penurunan jumlah
organisme terutama pada in+eksi yang
telah ada sebelumnya
=. 7urang pengetahuan b.d kurang mengingat, kurang in+ormasi
6ujuan : pengetahuan pasien tantang proses penyakitnya bertambah
;o /;6>5A>;S/ 5AS/O;A-/SAS/
1

(
7aji pembatasan akti*itas pasien
4orong akti*itas sesuai toleransi
dengan periode istirahat
4iskusikan mengenai perawatan
dengan pasien dan keluarga
,emberi in+ormasi pada klien untuk
merencanakan kembali rutinitas tanpa
menimbulkan masalah
,encegah kelemahan, meningkatkan
penyembuhan dan mepermudah
akti+itas normal
)emehaman meningkatkan kerjasama
dalam program terapi, meningkatkan
penyembuhan dan proses perbaikan

Vous aimerez peut-être aussi