Vous êtes sur la page 1sur 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Permainan bola voli adalah sebuah permainan yang mudah dilakukan ,
menyenangkan dan bisa dilakukan dimana saja. Di sekolahpun permainan bola
voli sudah diberikan sejak siswa berada dibangku SD. Hal ini bisa dilihat
dari beberapa kejuaraan-kejuaraan yang diadakan, antara lain : kejuaraan bola
voli antar SD se Kecamatan, se Kota / se Kabupaten, kejuaraan bola voli mini
antar gugus yang dilanjutkan antar kecamatan dan seterusnya. Dan yang tidak
kalah pentingnya kegiatan ini dilakukan rutin setiap tahun.
Kalau dilihat dari penjelasan di atas tidak berlebihan kalau seharusnya
siswa-siswa yang berada di bangku SMP sudah bisa bermain bola voli dengan
baik / paling tidak bisa.Tetapi kenyataan yang ada di lapangan ternyata tidak
sesuai dengan harapan, karena para siswa yang berada di bangku SMP ternyata
sebagian besar malah tidak bisa bermain bola voli terutama tehnik dasarnya.
Hal ini bisa dilihat dari kenyataan yang ada di lapangan bahwa dalam satu kelas,
sejumlah 40 siswa yang bisa bermain bola voli dengan baik terutama teknik
dasarnya cuma 2 4 siswa ( 5 10 % ). Padahal dalam permainan bola voli, yang
paling pokok adalah siswa bisa menguasai teknik dasarnya,yaitu : passing, servis,
smash dan block. Paling tidak siswa bisa passing bawah dan passing atas plus
servis bawah. Jadi disini passing plus servis harus betul- betul mampu dilakukan
dan dikuasai oleh para siswa agar bisa bermain serta permainan bola voli semakin


menarik dan enak ditonton dan bisa berkembang sesuai dengan harapan PBVSI
yaitu permainan bola voli bisa menjadi olahraga nomor satu di negara kita
Indonesia.
Jadi kalau demikian maka disini akan dicari sebabnya kenapa siswa di
kelas VIII SMP Negeri 9 Ambon kebanyakan tidak bisa bermain bola voli (
passing bawah, passing atas dan servis bawah ). Padahal pada saat di SD sudah
diberikan tehnik dasar bola voli dengan baik dan benar. Tetapi kenapa para siswa
tetap dalam penguasaan dan bermain bola voli masih kurang bahkan tidak bisa.
Ternyata selama ini, siswa hanya diberikan bagaimana cara melakukan
passing dan servis yang benar tetapi tidak sampai diketahui bahwa siswa
melakukannya karena terpaksa dan ogah-ogahan karena setelah atau pada saat
melakukan passing dan servis tangan merasa sakit dan tidak nyaman, sehingga
kalau sudah tahu materi pelajarannya nanti bola voli mereka sudah merasa takut
lebih dahulu dan akhirnya mau berangkat kelapanganpun sudah dalam kondisi
malas, ogah-ogahan dan perasaan tertekan.
Maka disini penulis memberikan suatu solusi, yaitu dengan cara
memodifikasi baik alat maupun peraturannya untuk bermain bola voli, agar siswa
saat menerima materi pelajaran permainan bola voli sudah tidak merasa takut
kesakitan tangannya dan merasa senang serta gembira dalam melakukan
permainan bola voli.





B. Rumusan Masalah.
Dari uraian diatas dapat diidentifikasikan penyebab rendahnya
kemampuan teknik dasar dalam permainan bola voli pada siswa kelas VIII SMP
Negeri 9 Ambon diantaranya adalah :
1. Pemberian materi yang kurang menarik ( monoton )
2. Bola yang menyakitkan kalau kena tangan
3. Peraturan yang sangat membatasi hingga siswa cepat bosan
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam
Penelitian Tindakan Kelas ini adalah : Bagaimana peraturan permainan yang
dimodifikasi dan penggunaan bola plastik ( yang dilapisi karet ) dapat
meningkatkan kemampuan passing bawah, passing atas dan servis bawah
permainan bola voli pada siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Ambon .

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kemampuan
siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Ambon dalam bermain bola voli
Upaya yang dilakukan adalah sebagai berikut :
- Menggunakan peraturan permainan yang dimodifikasi
- Menggunakan bola modifikasi yaitu bola dari plastik ( yang dilapisi
karet )
2. Tujuan Khusus


Berdasarkan tujuan umum sebelumnya maka dapat dirinci tujuan khusus
sebagai berikut:
- Memberikan materi passing bawah dengan menggunakan bola plastik
- Memberikan materi passing atas dengan menggunakan bola plastik
- Memberikan materi servis bawah dengan menggunakan bola plastik
- Memberikan peraturan yang dimodifikasi pada saat siswa melakukan
latihan bermain ( mengarah ke peraturan sesungguhnya ).

D. Pentingnya Masalah Untuk Diteliti
Dari tujuan penelitian yang telah dikemukakan diatas, perlu juga
dikemukakan pentingnya masalah untuk diteliti. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan yang berarti :
1. Bagi Guru
Manfaat dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk merubah
cara memberikan materi pelajaran pada siswa dan agar bisa menggunakan
modifikasi baik alat maupun peraturan dalam cabang olahraga permainan
bola voli
2. Bagi Siswa
Siswa tidak takut kesakitan dan tidak malas dalam mengikuti materi
bola voli
Siswa bisa melakukan passing bawah dan passing atas serta servis bawah
dengan baik dan benar.
Siswa bisa bermain bola voli dengan baik dan benar serta gembira


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Hakekat Permainan BolaVoli
Pada abad ke-19 para industriawan dan pengusaha di Amerika Serikat
merasakan kebutuhan untuk melepaskan ketegangan dari kesibukan pekerjaan
mereka sehari-hari. Mereka membutuhkan kegiatan permainan rekreasi. Pada
waktu itu permainan bola basket paling populer, akan tetapi kurang cocok sebagai
olahraga rekreasi bagi para indistriawan dan pengusaha mengingat usia mereka
sudah hampir rata-rata setengah baya. Permainan bolabasket dinilai lebih cocok
untuk para anak muda, karena mengandung resiko kontak badan.
Untuk memenuhi kebutuhan pada pengusaha dalam kegiatan rekreasi,
William G, Morgan seorang pemimpin dan ahli olahraga dari YMCA Holyoke
Massachussets menganjurkan olahraga tennis. Namun cabang olahraga tersebut
terlalu merepotkan karena membutuhkan perlengkapan yang banyak seperti :
raket, bola, dan alat-alat lainnya, serta cara memainkkannya yang tidak kooperatif.
Setelah bola tercipta, William G. Morgan mendemontrasikan cara
memainkannya melalui permainan dua regu dihadapan ahli-ahli olahraga YMCA
yang sedang berkonferensi di Psiringfield College. Permainan tersebut diberi
nama Mintonette, dan mendapat sambutan para ahli meskipun mereka kurang
setuju dengan nama permainan tersebut.
Atas dasar kritik dan saran tersebut, Dr. Alfred T. Halstead dari Springfield
College menganjurkan nama Volley. Berdasarkan pertimbangan tentang cara


memainkan bola yaitu memvoli yang berarti bola dipukul sebelum menyentuh
lantai, maka permainan tersebut diberi nama Volley Ball.
B. Hakekat Teknik Dasar Permainan Bola Voli
Teknik dalam permainan bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan
bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku
untuk mencapai suatu hasil yang optimal. Teknik permainan bola voli yang baik
selalu berdasarkan pada teori dan hukum-hukum yang berlaku dalam ilmu dan
pengetahuan yang menunjang pelaksanaan teknik tersebut, seperti : biomekanik,
anatomi, fisiologi, kinesiologi, dan ilmu-ilmu penunjang lainnya, serta
berdasarkan peraturan permainan yang berlaku.
Teknik dasar permainan bola voli yang harus ditingkatkan keterampilannya
antara lain : passing bawah, passing atas, smash dan spike, servis, dan
bendungan. Teknik-teknik dasar permainan bolavoli tersebut akan diuraikan satu-
persatu sebagai berikut :
1. Latihan Teknik Dasar Passing Bawah
Passing adalah mengoperkan bola kepada teman seregunya dengan
teknik tertentu, sebagai langkah awal untuk menyusun pola serangan kepada regu
lawan.
Cara melakukan latihan passing bawah adalah sebagai berikut :
(1). Sikap badan menghadap ke arah datangnya bola.
(2). Kedua kaki terbuka, lutut ditekuk, kedua lengan lurus dijulurkan ke depan
bawah dan tangan satu sama lain dikaitkan atau berpegangan.


(3). Tungkai diluruskan apabila bola mengenai lengan bawah yang
terjulu lurus.
(4). Gerakan lengan ke atas paling tinggi setinggi bahu.

2. Latihan Teknik Dasar Passing Atas
Passing adalah mengoperkan bola kepada teman seregunya dengan teknik,
sebagai langkah awal untuk menyusun pola serangan kepada regu lawan.
Cara melakukan latihan passing atas adalah sebagai berikut :
(1). Tempatkan badan di bawah bola.
(2). Kedua kaki dibuka, lutut ditekuk sehingga posisi badan setengah
berjongkok.
(3). Sikut dibengkokkan, jari-jari tangan direnggangkan dan letaknya diatas
dahi.
(4). Sikap tangan seperti mangkuk.
(5). Pandangan ke arah datangnya bola.
(6). Pada waktu bola dating, bola didorong dengan jari-jari tangan
dan perkenaannya melalui ruas pertama dan kedua dari jari telunjuk
sampaikelingking, sedangkan ibu jari hanya pada ruas pertama saja.
(7). Untuk membantu gerakan jari-jari tangan, pergelangan tangan
digerakkan ke arah depan atas.
(8). Setelah bola terlepas, lengan lurus, diikuti gerakan badan dan langkahkan
kaki ke depan untuk menjaga keseimbangan.



3. Latihan Servis Bawah
Servis tangan bawah adalah servis yang sangat sederhana dan
diajarkan terutama untuk pemain pemula. Gerakannya lebih alamiah dan
tenaga yang dibutuhkan tidak terlalu besar.
Cara melakukan servis tangan bawah adalah sebagai berikut :
(1). Kaki kiri di depan, kaki kanan di belakang. Bola dipegang oleh
tangan kiri. Lambungkan bola tidak terlalu tinggi.
(2). Pada saat yang bersamaan lengan kanan ke belakang, lalu pukul
bola dengan tangan kanan setelah bola turun kira-kira setinggi
pinggang di depan badan.
(3). Perkenaan bola tepat pada tangan, telapak tangan mengahadap ke bola.
(4). Tangan ditegangkan untuk mendapatkan pantulan yang kuat
dan sempurna.
(5). Pukulan dapat juga dengan tangan dalam keadaan mengepal dan
kepalan menghadap ke bola.
(6). Setelah bola dipukul, diteruskan dengan melangkahkan kaki kanan
kedepan dan terus masuk ke lapangan permainan untuk mengambil
sikap siap dalam posisi

C. Hakekat Modifikasi Alat dan Peraturan
Modifikasi adalah merubah situasi atau kondisi dari aslinya, yang
bertujuan kearah perbaikan. Dimana perubahan itu biasanya dibuat atau
dikondisikan hampir menyerupai aslinya.


1. Modifikasi Alat
Permainan bola voli adalah sebuah permainan yang menggunakan bola
yang terbuat dari kulit,dengan keliling: 65 67 cm, berat: 200 280 gram, dan
tekanan udaranya: 294,3 318,82 hpa. Dimana permainan ini termasuk dalam
permainan bola besar, yang mana siswa yang akan memainkan permainan ini
sudah merasa takut, ngeri karena kesan pertama saat terkena bola voli merasa
kesakitan dan menjadikan mereka malas untuk mencoba lagi. Maka di sini penulis
memodifikasi alat (bola ) yang besardan bentuknya hampir sama dengan bola voli
aslinya, yakni menggunakan bola plastik yang dilapisi karet. Dikandung maksud
para siswa masih bisa berlatih seperti kondisi saat menggunakan bola voli yang
asli tetapi tidak merasa kesakitan karena lebih ringan dan tidak keras. Sehingga
para siswa melakukan permainan bola voli dengan nyaman dan senang serta tidak
malas lagi untuk berlatih ( pembiasaan ).
2. Modifikasi Peraturan
Tujuan permainan bolavoli adalah memperagakan teknik dan taktik
memainkan bola di lapangan untuk meraih kemenangan dalam setiap
pertandingan. Teknik dalam permainan bolavoli dapat diartikan sebagai cara
memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan
yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal. Teknik permainan yang
baik selalu berdasarkan pada teori dan hukum-hukum yang berlaku dalam ilmu
dan pengetahuan yang menunjang pelaksanaan teknik permainan, seperti :
biomekanik, anatomi, fisiologi, kinesiologi dan ilmu-ilmu penunjang lainnya serta
berdasarkan pula peraturan permainan yang berlaku.


Peraturannya salah satunya adalah bola harus dipassing dan perkenaan
bola tidak boleh lebih dari tiga sentuhan harus sudah diseberangkan melalui atas
net kearah lawan. Disini penulis mencoba memodifikasi peraturan ini dengan
memakai cara tetap dengan tiga sentuhan dalam satu tim tetapi tidak langsung
dipassing melainkan dengan melakukan metode lempar tangkap sesuai dengan
teknik aslinya ( kalau latihan passing bawah, kondisi lempar tangkapnya
disesuaikan dengan teknik passing bawah ), begitu juga untuk passing atas dan
servis bawah.
E. Rumusan Hipotesis
Menurut Suharsimi Arikunto ( 1963 : 63 ), hipotesis adalah sebagai suatu
jawaban yang bersifat sementara terhadap suatu permasalahan penelitian sampai
terbukti melalui data yang terkumpul.
Berdasarkan permasalahan dan kajian pustaka diatas dapat dirumuskan
hipotesis penelitian sebagai berikut Modifikasi alat dan peraturan dalam
permainan bola voli dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan passing
bawah, passing atas dan servis bawah pada siswa kelas VIII SMP Negeri 9
Ambon








BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu tiga kali pertemuan / 3 ( 2 x 40
menit) Yang terbagi dalam tiga siklus. Siklus pertama dilaksanakan pada minggu
pertama bulan Oktober 2014, Siklus kedua dilaksanakan pada minggu
kedua bulan Oktober 2014, dan Siklus ketiga dilaksanakan pada minggu ketiga
bulan Oktober 2014 di SMP Negeri 9 Ambon . Hal ini dilakukan karena pada
bulan Agustus pada Minggu pertama sampai minggu ketiga materi yang diberikan
adalah Bola Voli Dasar, dan penulis adalah Guru PKM yang bertugas mengajar di
kelas VIII SMP Negeri 9 Ambon.
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa SMP Negeri 9 Ambon yang duduk di kelas
VIII.
C. Sumber Data
Sumber data adalah hasil pengamatan proses belajar mengajar penjaskes
pada kelas VIII, SMP Negeri 9 Ambon .
D. Prosedur Pelaksanaan
Perlakuan latihan menggunakan modifikasi alat dan peraturan diberikan
selama waktu 2 x 40 menit setiap kali pertemuan. Penerapan model modifikasi
alat dan peraturan seperti ini dalam rangka untuk meningkatkan mutu dan hasil
belajar Pendidikan jasmani, olahraga, kesehatan dengan prosedur penelitian


tindakan kelas melalui 3 ( tiga )siklus. Tahapan kegiatannya adalah sebagai
berikut:
1. SIKLUS PERTAMA
a. Tes awal ( pre-tes )
Untuk mendapatkan data awal, maka dilakukan tes awal dengan
harapan bisa mengetahui ganbaran awal tentang persiapan kondisi yang
sebenarnya dari para siswa.
b. Perencanaan ( design )
Seorang guru harus bisa mempersiapkan membuat perencanaan
tentang segala yang dilakukan sebelum penelitian dimulai, diantaranya :
- Mengkaji dan menganalisis proses pembelajaran serta
merencanakan desain yang sesuai dengan model pembelajaran
yang akan digunakan dalam penelitian.
- Menyiapkan perangkat dan instrumen penelitian
c. Pelaksanaan Tindakan ( Acting )
Pelaksanaan penelitian sejalan dengan proses pembelajaran penjas dan
kesehatan yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu :
Pemanasan ( Warming Up ) dan peregangan modifikasi
Inti, yaitu pemberian materi teknik dasar bola voli dengan melakukan
teknik dasar bola yakni, passing bawah, passing atas dan melakukan
servis bawah. Tetapi disini mengunakan peralatan ( bola ) modifikasi
yakni,Bola yang terbuat dari plastic, yang dilapisi karet. Dan besarnya
hampir menyerupai aslinya.


Pendinginan ( colling down ).
d. Pemantauan ( Observing )
Pada prinsipnya pemantauan dilakukan selama proses penelitian
berlangsung dengan sasaran utama adalah untuk melihat bagaimanakah
proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan peralatan dan
peraturan yang dimodifikasi.
e. Refleksi ( Revlecting )
Refleksi dilakukan pada akhir siklus pertama. Hasil yang didapat pada
tahap pemantauan dikumpulkan dan dianalisis. Dengan demikian peneliti
dapat melihat sejauh mana aksi dan reaksi siswa terhadap proses
pembelajaran menggunakan modifikasi alat dan peraturan.

2. SIKLUS KEDUA
a. Perencanaan ( design )
Seorang guru harus mempersiapkan membuat perencanaan tentang
segala yang dilakukan dari hasil siklus pertama, diantaranya :
- Mengkaji dan menganalisis proses pembelajaran serta merencanakan
desain yang sesuai dengan model pembelajaran yang akan digunakan
dalam siklus kedua
- Menyiapkan perangkat dan instrumen penelitian





b. Pelaksanaan Tindakan ( Acting )
Pelaksanaan siklus kedua sejalan dengan proses pembelajaran penjas dan
kesehatan yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu :
Pemanasan ( Warming Up ) dan peregangan modifikasi
Inti, yaitu pemberian materi teknik dasar bola voli yakni, passing bawah,
passing atas dan melakukan servis bawah. Tetap mengunakan peralatan (
bola ) modifikasi yakni,Bola yang terbuat dari plastic, yang dilapisi karet.
Dan besarnya hampir menyerupai aslinya.
Memberikan materi teknik dasar bola voli yakni, passing bawah, passing atas
dan servis bawah dengan menggunakan bola sesungguhnya ( pembiasaan ).
Pendinginan ( colling down )
c. Pemantauan ( Observing )
Pada prinsipnya pemantauan dilakukan selama proses penelitian
berlangsung dengan sasaran utama adalah untuk melihat bagaimanakah proses
pembelajaran berlangsung dengan menggunakan peralatan dan peraturan yang
dimodifikasi.
d. Refleksi ( Revlecting )
Refleksi dilakukan pada akhir siklus kedua. Hasil yang didapat pada tahap
pemantauan dikumpulkan dan dianalisis. Dengan demikian peneliti dapat melihat
sejauh mana aksi dan reaksi siswa terhadap proses pembelajaran menggunakan
modifikasi alat dan peraturan pada siklus kedua




3. SIKLUS KETIGA.
a. Perencanaan ( design )
Mempersiapkan/ membuat perencanaan tentang segala yang dilakukan dari
hasil siklus kedua, diantaranya :
- Mengkaji dan menganalisis proses pembelajaran serta merencanakan
desain yang sesuai dengan model pembelajaran yang akan digunakan
dalam siklus ketiga.
- Menyiapkan perangkat dan instrumen penelitian
b. Pelaksanaan Tindakan ( Acting )
Pelaksanaan siklus ketiga sejalan dengan proses pembelajaran
penjas dan kesehatan yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu :
- Pemanasan ( Warming Up ) dan peregangan modifikasi
- Inti, yaitu pemberian materi teknik dasar bola voli yakni, passing
bawah, passing atas dan melakukan servis bawah. Tetap mengunakan
peralatan ( bola ) modifikasi yakni, Bola yang terbuat dari plastic,
yang dilapisi karet. Dan besarnya hampir menyerupai aslinya.
- Memberikan materi teknik dasar bola voli yakni, passing bawah,
passing atas dan servis bawah dengan menggunakan bola
sesungguhnya ( pembiasaan )
- Pendinginan ( colling down )
c. Pemantauan ( Observing )
Pada prinsipnya pemantauan dilakukan selama proses penelitian
berlangsung dengan sasaran utama adalah untuk melihat bagaimanakah


proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan peralatan dan
peraturan yang dimodifikasi.
d. Refleksi ( Revlecting )
Refleksi dilakukan pada akhir siklus ketiga . Hasil yang didapat
pada tahap pemantauan dikumpulkan dan dianalisis ( pos-tes ). Dengan
demikian peneliti dapat melihat sejauh mana aksi dan reaksi siswa
terhadap proses pembelajaran menggunakan modifikasi alat dan peraturan
pada siklus pertama, siklus kedua dan siklus ketiga.

















DAFTAR PUSTAKA


Buku Pendidikan Jasmani Untuk SMP Kurikulum 204. Penerbit Erlangga 20
Olahraga Pilihan Bola Voli, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi 1992.

Pedoman Pembelajaran Tuntas. Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama Dirjen
Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas. Jakarta, Agustus 2004.

T. Roni Joni, dkk. (1998). Penelitian Tindakan Kelas (Clssroom Action Research)
Direktorat Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Tinggi.

Toeti Soekamto dan Udin Saripudin Winataputra. (1996) Teori Belajar dan
Model-Model Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.



PROPOSAL PTK

Peraturan Permainan Yang Dimodifikasi Dan Penggunaan Bola Plastik
(Yang Dilapisi Karet ) Dapat Meningkatkan Kemampuan Passing
Bawah, Passing Atas Dan Servis Bawah Permainan Bola Voli Pada Siswa
Kelas VI I I SMP Negeri 9 Ambon











DISUSUN OLEH :

NAMA : JACOB SYARANAMUAL
NO. PESERTA : 14216022010240






AMBON
2014

Vous aimerez peut-être aussi