Vous êtes sur la page 1sur 18

ASKEP ANAK DENGAN ENCEPHALITIS

i. Pengertian
Ensefalitis adalah infeksi yang mengenai CNS yang disebabkan
oleh virus atau mikro organisme lain yang non purulent.
II. Patogenesis Ensefalitis
Virus masuk tubuh pasien melalui kulit,saluran nafas dan
saluran cerna.setelah masuk ke dalam tubuh,virus akan
menyebar ke seluruh tubuh dengan beberapa cara:
Setempat : virus alirannya terbatas menginfeksi
selaput lendir permukaan atau organ tertentu.
Penyebaran hematogen primer:virus masuk ke
dalam darah
emudian menyebar ke organ dan berkembang
biak di organ tersebut.
Penyebaran melalui saraf!saraf : virus berkembang
biak di Permukaan selaput lendir dan menyebar
melalui sistem saraf.
"asa Prodromal berlangsung #!$ hari ditandai dengan
demam, sakit kepala, pusing, muntah, nyeri tenggorokan,
malaise, nyeri ekstremintas dan pucat .
%e&ala lain berupa gelisah, iritabel, perubahan perilaku,
gamgguan kesadaran, ke&ang.
adang!kadang disertai tanda Neurologis tokal berupa 'fasia,
(emifaresis, (emiplegia, 'taksia, Paralisis syaraf otak.
Penyebab Ensefalitis:
Penyebab terbanyak : adalah virus
Sering : ! (erpes simple)
! 'rbo virus
*arang : ! Entero virus
! "umps
! 'deno virus
Post +nfeksi : ! "easles
! +n,uen-a
! Varisella
Post Vaksinasi : ! Pertusis
Ensefalitis supuratif akut :
.akteri penyebab Esenfalitis adalah :
Staphylococcusaureus,Streptokok,E.Coli,"ycobacterium dan /.
Pallidum.
Ensefalitis virus:
Virus yang menimbulkan adalah virus 0 N ' 1Virus Parotitis2
virus morbili,virus rabies,virus rubella,virus den3ue,virus
polio,cockscakie ',.,(erpes 4oster,varisela,(erpes
simpleks,variola.
%e&ala!%e&ala yang mungkin ter&adi pada Ensefalitis :
- Panas badan meningkat ,photo fobi,sakit kepala
,muntah!muntah lethargy ,kadang disertai kaku
kuduk apabila infeksi mengenai meningen.
- 'nak tampak gelisah kadang disertai perubahan
tingkah laku. 5apat disertai gangguan penglihatan
,pendengaran ,bicara dan ke&ang.

III. PENGKAJIAN
#. +dentitas
Ensefalitis dapat ter&adi pada semua kelompok umur.
6. eluhan utama
Panas badan meningkat, ke&ang, kesadaran menurun.
7. 0i8ayat penyakit sekarang
"ula!mula anak re8el ,gelisah ,muntah!muntah ,panas
badan meningkat kurang lebih #!$ hari , sakit kepala.
$. 0i8ayat penyakit dahulu
lien sebelumnya menderita batuk , pilek kurang lebih
#!$ hari, pernah menderita penyakit (erpes, penyakit
infeksi pada hidung,telinga dan tenggorokan.
9. 0i8ayat esehatan eluarga
eluarga ada yang menderita penyakit yang disebabkan
oleh virus contoh : (erpes dll. .akteri contoh :
Staphylococcus 'ureus,Streptococcus , E , Coli ,dll.
:. +munisasi
apan terakhir diberi imunisasi 5/P
arena ensefalitis dapat ter&adi post imunisasi pertusis.
- Pertumbuhan dan Perkembangan
IV. POLA-POLA FUNGSI KESEHATAN
#. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
a. ebiasaan
sumber air yang dipergunakan dari P'" atau
sumur ,kebiasaan buang air besar di
;C,lingkungan penduduk yang berdesakan
1daerah kumuh2
b. Status Ekonomi
.iasanya menyerang klien dengan status
ekonomi rendah.
6. Pola Nutrisi dan "etabolisme
a. "enyepelekan anak yang sakit ,tanpa
pengobatan yang semPemenuhan Nutrisi
.iasanya klien dengan gi-i kurang asupan
makana dan cairan dalam &umlah kurang dari
kebutuhan tubuh.,
b. Pada pasien dengan Ensefalitis biasanya
ditandai
5engan adanya mual, muntah, kepalah pusing,
kelelahan.
.
c. Status %i-i yang berhubungan dengan keadaan
tubuh.
Postur tubuh biasanya kurus ,rambut merah
karena kekurangan vitamin ',berat badan
kurang dari normal.
"enurut rumus dari .E('0"'N tahun #<<6
,umur # sampai : tahun
=mur 1dalam tahun2 ) 6 > ?
/inggi badan menurut .E('0"'N umur $
sampai 6 ) tinggi badan lahir.
Perkembangan badan biasanya kurang karena
asupan makanan yang bergi-i kurang.
Pengetahuan tentang nutrisi biasanya pada
orang tua anak yang kurang pengetahuan
tentang nutrisi.
@ang dikatakan gi-i kurang bila berat badan
kurang dari ABC berat badan normal.

7. Pola Eliminasi
a. ebiasaan 5efekasi sehari!hari
.iasanya pada pasien Ensefalitis karena pasien
tidak dapat melakukan mobilisasi maka dapat
ter&adi obstipasi.
b. ebiasaan "iksi sehari!hari
.iasanya pada pasien Ensefalitis kebiasaan
mictie normal frekuensi normal.
*ika kebutuhan cairan terpenuhi.
*ika ter&adi gangguan kebutuhan cairan maka
produksi irine akan menurun ,konsentrasi urine
pekat.

$. Pola tidur dan istirahat
.iasanya pola tidur dan istirahat pada pasien
Ensefalitis biasanya tidak dapat dievaluasi
karena pasien sering mengalami apatis sampai
koma.
9. Pola 'ktivitas
a 'ktivitas sehari!hari : klien biasanya ter&adi
gangguan karena b) Ensefalitis dengan gi-i
buruk mengalami kelemahan.
b ebutuhan gerak dan latihan : bila ter&adi
kelemahan maka latihan gerak dilakukan
latihan positif.
=paya pergerakan sendi : bila ter&adi atropi
otot pada p) gi-i buruk maka dilakukan latihan
pasif sesuai 0D" .
ekuatan otot berkurang karena p)
Ensefalitisdengan gi-i buruk .
esulitan yang dihadapi bila ter&adi
komplikasi ke &antung ,gin&al ,mudah terkena
infeksi ane
berat,aktiEtas togosit turun ,(b turun
,punurunan kadar albumin serum ,gangguan
pertumbuhan.
:. Pola (ubungan 5engan Peran
+nteraksi dengan keluarga F orang lain
biasanya pada klien dengan Ensefalitis kurang
karena kesadaran klien menurun mulai dari
apatis sampai koma.
A. Pola Persepsi dan pola diri
Pada klien Ensenfalitis umur G $ ,pada persepsi dan
konsep diri
@ang meliputi .ody +mage ,seef Eslum ,identitas
deHusion deper somalisasi belum bisa menun&ukkan
perubahan.
?. Pola sensori dan kuanitif
a. Sensori
! 5aya penciuman
! 5aya rasa
! 5aya raba
! 5aya penglihatan
! 5aya pendengaran
<. Pola 0eproduksi Seksual
.ila anak laki!laki apakah testis sudah turun ,Emosis
tidak ada.
#B. Pola penanggulangan Stress
Pada pasien Ensefalitis karena ter&adi gangguan
kesadaran :
! Stress Esiologi biasanya anak hanya
dapatmengeluarkan
air mata sa&a ,tidak bisa menangis
dengan keras 1re8el2 karena ter&adi
afasia.
- Stress Psikologi tidak di evaluasi
##. Pola /ata Nilai dan epercayaan
'nak umur 7!$ tahun belumbisa dika&i

PEMERIKSAAN LABORATORIUM / PEMERIKSAAN PENUNJANG
%ambaran cairan serebrospinal dapat dipertimbangkan meskipun
tidak begitu membantu. .iasanya ber8arna &ernih ,&umlah sel 9B!
6BB dengan dominasi limfasit. adar protein kadang!kadang
meningkat, sedangkan glukosa masih dalam batas normal.
%ambaran EE% memperlihatkan proses in,amasi difus 1aktiEtas
lambat bilateral2..ila terdapat tanda klinis ,okal yang ditun&ang
dengan gambaran EE% atau C/ scan dapat dilakukan biopal otak di
daerah yang bersangkutan. .ila tidak ada tanda klinis ,okal, biopsy
dapat dilakukan pada daerah lobus temporalis yang biasanya
men&adi predileksi virus (erpes Simple).
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG SERING TERJADI
#. 0esiko tinggi infeksi bFd daya tahan terhadap infeksi turun.
6. 0esiko tinggi perubahan pe0Fusi &aringan bFd (epofalemia,
anemia.
7. 0esiko tinggi terhadap trauma bFd aktivitas ke&ang umu.
$. Nyeri bFd adanya proses infeksi yang ditandai dengan anak
menangis, gelisah.
9. %angguan mobilitas bFd penurunan kekuatan otot yang ditandai
dengan 0D" terbatas.
:. %angguan asupan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual muntah.
A. %angguan sensorik motorik 1penglihatan, pendengaran, gaya
bicara2 bFd kerusakan susunan saraf pusat.
?. %angguan rasa nyaman berhubungan dengan sakit kepala mual.
<. 0esiko gangguan integritas kulit bFd daya pertahanan tubuh
terhadap infeksi turun.
#B. 0esiko ter&adi kontraktur bFd spastik berulang.
DIAGNOSA KEPERAWATAN II
0esiko tinggi terhadap trauma bFd aktivitas ke&ang umum
/u&uan :
- /idak ter&adi trauma
riteria hasil :
- /idak mengalami ke&ang F penyerta cedera lain
+ntervensi :
#. .erikan pengamanan pada pasien dengan memberi
bantalan,penghalang tempat tidur tetapn terpasang dan berikan
penggan&al pada mulut, &alan nafas tetap bebas.
0F. "elindungi p) &ika ter&adi ke&ang , penggan&al mulut agak
lidah tidak
/ergigit.
Catatan: memasukkan penggan&al mulut hanya saat mulut
relaksasi.
6. Pertahankan tirah baring dalam fase akut.
0F. "enurunkan resiko ter&atuh F trauma saat ter&adi vertigo.
7. olaborasi.
.erikan obat sesuai indikasi seperti delantin, valum dsb.
0F. "erupakan indikasi untuk penanganan dan pencegahan
ke&ang.
$. 'bservasi tanda!tanda vital
0F. 5eteksi diri ter&adi ke&ang agak dapat dilakukan tindakan
lan&utan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN III
0esiko ter&adi kontraktur bFd ke&ang spastik berulang
/u&uan : !/idak ter&adi kontraktur
titeria hasil : !/idak ter&adi kekakuan sendi
! 5apat menggerakkan anggota tubuh
+ntervensi :
#. .erikan pen&elasan pada ibu klien tentang penyebab ter&adinya
spastik ,
/er&adi kekacauan sendi.
0F . 5engan diberi pen&elasan diharapkan keluarga mengerti dan
mau
"embantu program pera8atan .
6. Iakukan latihan pasif mulai u&ung ruas &ari secara bertahap
0F "elatih melemaskan otot!otot, mencegah kontraktor
7. Iakukan perubahan posisi setiap 6 &am
0F 5engan melakukan perubahan posisi diharapkan pe0Fusi ke
*aringan lancar, meningkatkan daya pertahanan tubuh .
$. Dbservasi ge&ala kaerdinal setiap 7 &am
0F 5engan melakukan observasi dapat melakukan deteksi dini
bila
'da kelainan dapat dilakukan inte0Fensi segera
9. olaborasi untuk pemberian pengobatan spastik dilantin F valium
sesuai
+ndikasi
0F 5iberi dilantin F valium ,bila ter&adi ke&ang spastik ulang
DAFTAR PUSTAKA
Iaboratorium =PJ +lmu esehatan 'nak, Pedoman 5iagnosis
dan /erapi,
Jakultas edokteran =N'+0 Surabaya, #<<?
Ngastiyah, Pera8atan 'nak Sakit, Penerbit .uku edokteran
E%C, *akarta,#<<A.
0ahman ", Petun&uk /entang Penyakit, Pemeriksaan Jisik
dan
Iaboratorium, elompok "inat Penulisan +lmiah edokteran
Salemba, *akarta, #<?:.
Sacharian, 0osa ", Prinsip epera8atan Pediatrik, Edisi 6
Penerbit .uku
edokteran E%C, *akarta ,#<<7.
Sut&inigsih 1#<<92, /umbuh kembang 'nak, Penerbit E%C,
*akarta.
PATOFISIOLOGI ENSEFALISTIS
Virus F .akteri
"engenai CNS

+nsevalitis

/ik e&aringan Susu Non Saraf Pusat
PanasFSakit kepala

"untah! muntah erusakan! kerusakan susunan 0asa
Nyaman
"ual Saraf Pusat

.. /urun
! %angguan Penglihatan e&ang Spastik
! %angguan .icara
Nutrisi urang ! %angguan Pendengaran 0esiko Cedera
! ekemahan %erak 0esiko Contuaktur

! %angguan Sensorik
"otorik
PATOFISIOLOGI GIZI KUANG
'supan "akanan urang
5eEsiensi Protein Energi 1 E5P 2 5eEsiensi Vitamin '
gangguan Penurunan keadaan aktivitas (b sintensis
en-im
pertumbuhan albumin fagosit
.. rendah oediemFasites 5aya tahan thd anemia ganguan
Pencernaan
+nfeksi dan metabolisme
%angguan
Pengankutan D6
Nutrisi gangguan integritas mudah infeksi
gangguan nutrisi
urang kulit Fterkena infeksi

+. Pengka&ian tanggal #:!BA!6BB#
Nama : an .
*enis kelamin : Iaki!laki
/empat dan tgl lahir : Surabaya ,6?!<!#<<A
=mur : 7th, #B bulan
'nak ke : ++
Nama 'yah : /n. Ir
Nama +bu : Ny. N
Pendidikan 'yah : S.".P
Pendidikan +bu : S 5.
'gama : +slam
Suku .angsa : *a8a
'lamat : edurus +V 'F 6B
/gl masuk : A!A!6BB#
5iagnosa medis : Ensefalistis > gi-i kurang
Sumber informasi : +bu pasien

++. 0i8ayat epera8atan.
#.# 0i8ayat kepera8atan penyakit sekarang
"ulai tgl 6<!B: panas badan meningkat,napsu makan
menurun makan mau kurang lebih 6 sendok, diba8ah ke.
Puskesmas tidak sembuh. /gl B#!BA. keluar gabagan
,panas mulai tiurun .tgl B$!BAke&ang diba8ah ke 0S.
sumber kasih "0S terus tgl BA!BA di ru&uk "0S ke 0S 5r
soetomo,0 'nak.

#.6 eluhan =tama
Pasien mengalami ke&ang spastik selama kurang lebih #B
menit dan kurang lebih $) F &am.
#.7 =paya untuk mengatasi
Selama ke&ang spastik di 0S mendapatkan terapi :
- D6 nasal 6 lpm
- 5elantin 7) 69 mg per oral 1sonde2
- .P valiun
6. 0i8ayat kepera8atan sebelunya
6.# Prenatal
6.6 Natal : umur kehamilan < bulan lahir spontan ..
lahir 7 kg, Pb 9B cm, 8aktu lahir anak segera
menangis, napas spontan
6.7 'ler gi
"enurut ibunya klien belum pernah alergi terhadap
makanan maupun minuman
6.$ /umbuh kembang
'nak mulai ber&alan umur # th, duduk umur ? bl,
tengkurap
=mur $ bl, < bl sudah ngoceh, # th mulai berbicara
mama,
Papa, dada sebelum sakit
6.9 +munisasi : siudah lengkap
.crl #), 5tp 7), Polio $), Campak #), (epatitis 6)
belum boster
6.: Status %i-i
... sebelum sakit #9 kg
Saat ini .. ##,< kg
Seharusnya .. : 6) 7#B>?K #9,? kg
*adi ##,<kg F #9,? kg K A9,7 CK gi-i kurang.
7. 0i8ayat esehatan keluarga.
omposisi keluarga
eluarga yang tinggal dalam rumah adalah ayah, ibu
dan tiga orang anaknya.
Sebelum klien sakit kakaknya sakit dahulu.
0i8ayat penyakit keturunan 1kencing
manis,(ipertensi,&antung, penyakit &i8a,tidak ada2
Iingkungan 0umah dan omunitas
eadaan rumah bersih tapi ukuran kecil ukuran 7)9 m dihuni
9 orang lantai tekel biasa.
ebiasaan mandi dengan air sumur, cuci ba&u, cuci piring, dll
dengan air sumur.
Sumber air minum dari P5'" mempunyai kamar mandi dan
8c sendiri.
Selokan sekitar rumah lancar, mengalir dengan baik. 0umah
berdekatan dengan tetangga.
$. Pengka&ian dengan pendekatan pola
#. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
Persepsi ibu tentang hidup sehat adalah keluarga
tidak sulit
5an menyangkut pemberian makanan yang bergi-i $
sehat
9 lima sempurna.
6. Pola nutrisi dan metabolisme
#. Pemenuhan nutrisi .
Saat ini anak tidak dapat menelan , tidak
dapat makan F minum peroral . karena ter&adi
paralysis
Pada neves vagus sehingga ter&adi gangguan
proses menelan .
"akan dan minum per!sonde , yang terdiri
dari:
7)#BB cc tem sonde .
#)#cc &uice buah .
9)#cc susu danco8 .
6. Status %i-i.
@ang berhubungan dengan ,keadaan tubuh .
!postur tubuh, kurus , anak dalam keadaan gi-i
kurang : A9,7C dari .. normal, II'#7,9 cm
seharusnya #: cm. .. ##,< kg. Seharusnya
#9,? kg
! =bun!ubun sudah menutup F tidak
cekung mulai umur #? bulan.
! /urgor normal,mulut agak kering dan
pecah!pecah
7. Pala eliminasi.
#. ebiasaan deEkasi ter&adi gangguan
frekuensi #) sehari faeces keras,8arna
kuning bau normal.
=paya untuk mengatasi kesulitan untuk
deEkasi
"inum &uices kates #) #BB cc Fhari dan .P
"icrolac.
6. ebiasaan micsi sehari!hari :
mengalami gangguan,anak sering ngompol
&umlah normal.

$. Pola tidur dan istirahat
#. lamanya tidur kurang lebih &amFhari.
6. Penggunaan obat tidur 7)69 mg delantin
1B?
BB
!#$
BB
! 6B
BB
2.
7. Suasana lingkungan rumah sakit cukup
terang
'nak sering tidur karena mendapat obat
penenang 5elantin .
9. Pola aktivitas
:. lien tidak dapat bergerak karena paralysis
dan
esadaran Sobmolen!sopor
A. =paya penggerakkan sendi dilakukan latihan
Secara bertahap mulai dari u&ung &ari sampai
ekuatan otot! otot
?. Pola hubungan dan peran
#. +nteraksi dengan orang lain
Saat ini tidak dapat dilakukan dengan
orang
Iain karena anak menderita apasia .
6. +nteraksi dengan keluarga orang tuanya
sering
melakukan komunikasi satu arah dengan
banyak bicara F ngomong sendiri,
untuk merangsang pendengaran
anak.

A. Pola persepsi dan konsep diri
meliputi body image, self Estim,
kekacauan
identitas tidak dapat dievaluasi karena
belum dapat
dia&arkan salah atau benar mulai umur G$
tahun

?. Pola sensori dan kognitif:
#. sensori
5aya penciuman
5aya rasa
5aya raba
5aya lihat
5aya pendengaran
<. ognitif
/idak dapat dievaluasi karena anak afasia
#B. Pola reprodoksi Seksual
/estis sudah turun tidak ada pemosis
##. Pola penanggulangan Stress
Pada anak ter&adi afasia anak tidak dapat
menangis, hanya dapat mengeluarkan air
mata

. #6. Pola tata nilai dan kepercayaan
pada anak belum dapat dievaluasi karena
baru dapat dia&arkan membedakan baik dan
buruk setelah anak berumur G $ tahun
ANALISA DATA
PEN%EID"PD'N
5'/'
E"=N%+N'N PEN@E.'.
PD(DN "'S'I'(
"'S'I'(
/gl #:FAF6BB#
5ata subyektif
VirusF.akteri

! +bu klien
mengatakan
anaknya sering
spastik
"engenai CNS

0esiko
ontruaktur
erusakan Susunan
Saraf Pusat
5ata Dbyektif
! 'nak sering
spastik 7!$ kali
dalam 7 &am
e&ang F spastik

! ontraktur
! 0esiko /rauma
5ata S Paralisys Dtot! otot
"enelan
%angguan
Pemenuhan
Nutrisi
5ata Dbyektif :
! /eropong Sonde 'supan Nutrisi per!oral
kurang
! 5iet 7)#BB cc tem
sonde

! Susu 5anco8
:)#BBcc
Nutrisi kurang
5ata : 5aya /ahan /erhadap
+nfeksi
0esiko %annguan
+ntegritas ulit
S : +bu klien
mengatakan
anaknya tidak bisa
menggerakkan
seluruh tubuhnya

"udah +nfeksi

%angguan +ntegritas
5ata Dbyektif :
! /idak bisa
bergerak
! lien sering
ngompol
1kulit sering basah 2
5iagnosa kepera8atan yang timbul :
#. etidak efektifan bersihan &alan nafas bFd replek batuk
tidak ada 1paralysis2
6. 0esiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bFd perubahan
pola makan
7. 0esiko kontraktur bFd ke&ang spastik berulang
$. /er&adi abstipasi bFd kurangnya mobilisasi dan intake cair
9. 0esiko gangguan integritas kulit bFd daya tahan tubuh
terhadap infeksi turun dan immobilisasi
:. 0esiko trauma bFd ke&ang spastik
5iagnosa kepera8atan prioritas +
etidak efektifan bersihan &alan napas bFd replek batuk
yang tidak
'da
/u&uan :
*alan napas bebas 1 bersih F selam pera8atan 2
riteria (asil
- *alan nafas bebas 1 bersih 2
- /idak ada suara napas tambahan
- /idak ada ronchi kanan F kiri
- /idak ada 8he-ing kanan Fkiri
- 0.0 antara 6B!6? ) F menit
+ntervensi
#. .erikan pen&elasan pada ibu klien tentang penyebab
ketidak efektifan yang akan diberikan
0F dengan diberi pen&elasan diharapka ibu klien
mengerti dan mau membantu semua tindakan yang
diberikan.
6. berikan nebule-er 6) sehari1pagi Lsore2
0F mengencerkan riak
7. Iakukan seetion setiap ada riak F sekrit di mulut dan
tenggorokan
0F sekrit atau ludah yang berada di mulut dan
tenggorokan hilang, &alan napas bebas.
$. Dbservasi tanda!tanda sumbatan &alan napas setiap
7&am 1B<
BB
!#6
BB
!#9
#B
!#?
BB
!6#
BB
!6$
#B
!B7
#B
!B:
BB
2
0F 5iteksi dini agar dapat dilakukan intervensi
lan&utan.
5iagnosa keper8atan prioritas ++
0esiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bFd perubahan
pola makan.
/u&uan: ebutuhan nutrisi terpenuhi 16 minggu2
riteria hasil :
- .erat badan naik,II' bertambah
- /urgor baik
- Con&ungtifa merah mudah
- (b bertambah
+ntervensi
#..erikan pen&elasan pada keluarga klien tentang
penyebab gangguan pemenuhan nutrisi, pentingnya
nutrisi bagi tubuh dan cara mengatasinya
0F 5engan diberi pen&elasan keluarga diharapkan
mengerti,dapat mendukung program pera8atan yang
diberikan
6..erikan makan personde
7)#BBcc tim sonde
#)#BBcc &uice buah
9)#BBcc susu danco8 dengan rincian :
*am B?
BB
tim sonde #BBcc
*am #B
BB
&uice buah #BBcc
*am #6 tim sonde #BBcc
*am #9
BB
susu danco8 #BBcc
*am #?
BB
tim sonde #BBcc
*am 6B
BB
susu danco8 #BBcc
*am 67
BB
susu danco8 #BBcc
*am B6
BB
susu danco8 #BBcc
*am B:
BB
susu danco8 #BBcc
0F 5engan diberi makanan pen sonde diharapkan
kebutuhan nutrisi terpenuhi
7. Iakukan penimbangan berat badan setiap 7kali sekali
0F 5eteksi perubahan berat badan penurunan atau
kenaikan berat badan sehingga evaluasi pemberian diit.
$. Dbservasi ge&ala kardinal setiap 7&am1B<
BB
!#6
BB
!#9
BB
!
#?
BB
!6#
BB
!6$
BB
!B7
BB
!
B:
BB
2
0F 5eteksi dini bila ada kelainan dapat dilakukan
intervensi segera
5iagnosa kepera8atan prioritas +++
0esiko ter&adi kontuaktur bFd ke&ang spastik berulang
/u&uan :
/idak ter&adi kontruktur 16minggu2
riteria hasil :
- /idak ter&adi kotruktur
- lien dapat menggerakkan anggota gerak
+ntervensi :
#. .erikan pen&elasan pada ibu klien tentang penyebab
ter&adinya spastic dan ter&adinya kekakuan sendi
0F 5engan diberi pen&elasan diharapkan keluarga
mengerti dan mau mambantu rencana tindakan yang
akan diberikan
6. Iakukan latihan pasif secara bertahap mulai dari u&ung
&ari secara bertahap.
0F "elatih melemaskan otot!otot, mencegah kontraktur.
7. Iakukan perubahan posisi setiap 6&am
0F 5engan melakukan perubahan posisi di harapkan
melatih otot!otot.


"oderator : nur chairul alim
Penyampai : Eka ".J
PERTANYAAN
5ari saudara &oko :
.ukankah ensefalitis itu sudah ter&adi infeksi M .agaimana menurut
pendapat kelompokM
5i &a8ab oleh: saudara david di lan&utkan alim
5ari saudara kolis :
=ntuk penatalaksana nya apakah mungkin seorang anak di berikan ampisilin
7 ) pemberian dan kloramfenikol $ ) # g per 6$ &am intravena, selama #B
hari M
5i &a8ab oleh : yeni dilan&utkan david dan alim
5ari saudara satya :
'pakah perlu di isolasi M
'pakah pada ensefalitis &uga ter&adi ke&angM
5i &a8ab : di &a8ab ika di lan&utkan alim dan eka

Vous aimerez peut-être aussi