Vous êtes sur la page 1sur 6

1.

Akhlak Terhadap Allah


Akhlak yang baik kepada Allah berucap dan bertingkah laku yang terpuji kepada
Allah SWT, baik melalui ibadah langsung kepada Allah seperti shalat, puasa dan
sebagainya maupun melalui perilaku-perilaku tertentu yang mencerminkan
hubungan atau komunikasi kepada Allah diluar ibadah itu.
a. Beriman, yaitu menyakini wujud dan keesaan Allah serta menyakini apa yang
difirmankan-Nya. Beriman merupakan fondamen dari seluruh bangunan akhlak
islam. Jika iman sudah tertanam didada, maka ia akan memancarkanpada seluruh
perilaku sehingga membentuk kepribadian yang menggambarkan akhlak islam.
b. Taat, yaitu patuh terhadap perintah-Nya dan menjauhkan segala larangan-Nya.
Sikap iman kepada perintah Allah merupakan sikap yang mendasar setelah
beriman. Taat merupakan gambaran langsung dari adanya iman didalam hati.
c. Iklas. Yaitu melaksanakan perintah Allah dengan pasrah dan tidak mengharapkan
sesuatu, kecuali keridhaan Allah.
d. Khusyuk, yaitu melaksanakan perintah dengan sungguh-sungguh.Menurut istilah
khusyuk artinya: kelembutan hati, ketenangan sanubari yang berfungsi
menghindari keinginan keji yang berpangkal dari memperturutkan hawa nafsu
hewani, serta kepasrahan di hadapan ilahi yang dapat melenyapkan keangkuhan,
kesombongan dan sikap tinggi hati . Khusuk melahirkan ketenangan batin dan
perasaan bahagia pada orang yang melakukannya.
e. Husnudzan, Menurut bahasa husnuzan berasal dari dua kata, yaitu hasuna berarti
baik dan zannun berarti prasangka. Adapun pengertian husnuzan menurut istilah
adalah berbaik sangka terhadap segala ketentuan ketetapan Allah yang diberikan
kepada manusia. Oleh karena itu, seorang yang husnudzan tidak akan mengalami
perasaan kecewa atau putus asa yang berlebihan.
f. Tawakal, yaitu mempercayakan diri kepada Allah dalam melaksanakan sesuatu
kegiatan atau rencana. Sikap tawakal merupakan gambaran dari sabar dan
menggambarkan kerja keras dan sungguh-sungguh dalam melaksanakan suatu
rencana.
g. Syukur, Menurut bahasa husnuzan berasal dari dua kata, yaitu hasuna berarti baik
dan zannun berarti prasangka. Adapun pengertian husnuzan menurut istilah adalah
berbaik sangka terhadap segala ketentuan ketetapan Allah yang diberikan kepada
manusia.
h. Bertasbih, yaitu mensucikan Allah dengan ucapan subhanallah (Maha Suci
Allah) serta menjauhkan perilaku yang dapat mengotori nama Allah yang Maha
Suci.
i. Istigfar, yaitu minta ampun kepada Allah atas segala dosa yang pernah diperbuat
dengan mengucapkanastagfirullahal adzin (aku memohon ampuna kepada
Allah Yang Maha Agung). Sedangkan istigfar dengan perbuatan dilakukan dengan
cara tidak mengulangi dosa atau kesalahan yang telah dilakukan.
j. Takbir, yaitu mengagungkan Allah dengan membaca Allahu Akbar(Allah
Maha Besar). Mengagungkan Allah melalui perilaku adalah mengagungkan nama-
Nya dalam segala hal, sehingga tidak menjadikan sesuatu melebihi keagungan
Allah.
k. Doa, yaitu meminta kepada Allah apa saja yang diinginkan dengan cara yang
baik sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah.

2. Akhlak Terhadap Manusia
a. Akhlak Terhadap Diri Sendiri
1) Setia (al-Amanah), yaitu sikap pribadi setia, tulus hati dan jujur dalam
melaksanakan sesuatu yang dipercayakan kepadanya, baik berupa
harta,rahasia, kewajiban atau kepercayaan lainnya.
QS.An-Nisa:58


Artinya:Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menunaikan amanah kepada
yang berhak.
Kebalikan dari akhlak ini atau akhlak mazmumah adalah kalimat khianat, yaitu
menyalahi kepercayaan atau kejujuran.
2) Benar,(as-Shidqatu), yaitu berlaku benar dan jujur baik dalam perkataan
maupun perbuatan.Allah berfirman dalam QS At-Taubah:119

Artinya: Hai orang-orang yang beriman berbaktilah kepada Allah dan
masuklah kepada golongan orang-orang yang beriman.
Kebalikan dari benar adalah dusta,yaitu menyalahi kenyataan yang sebenarnya.
3) Adil,(al-adlu), yaitu menempatkan segala sesuatu pada tempatnya. Adil terdiri
dari perseorangan, yaitu tindakan memberikan hak kepada yang
mempunyaihak tanpa menguranginya. Adil dari segi hukum atau masyarakat
adalah memutuskan segala perkara sesuai dengan hukum tanpa memandang
latar belakang. Kebalikan dari sifat adil adalah lazim, yaitu menetapkan suatu
keputusan hukum secara berat sebelah atau tidak seimbang, merugikan orang
lainnya, memutar balikkan fakta atau mengambil hak orang lainsecara
melampaui batas, sehingga orang lain teraniaya.
4) Memelihara kesucian diri (al-Ifafah), yaitu menjaga dan memelihara
kesucian dan kehormatan diri dan tindakan tercela, fitnah dan perbuatan yang
dapat mengotori dirinya.
5) Malu (al-Haya),yaitu malu terhadap Allah dan diri sendiri dari perbuatan
melanggar perintah Alla. Perasaan ini dapat mencegah seseorang berbuat
buruk dan nista.
6) Keberanian (as-Syajaah), yaitu sikap mental yang menguasai hawa nafsu dan
berbuat menurut semestinya.Rasul bersabda yang artinya , Bukanlah apa yang
dinamakan pemberani orang yang kuat bergulat, sesungguhnya pemberani itu
ialah orang yang sanggup menguasai hawa nafsunya dikala marah. Akhlak
mazmunah adalah penakut, tidak mau beresiko dan pengecut. Sikap-sikap yang
jelek dan menghancurkan nilai kemanusiaan.
7) Kekuatan (al-Quwwah), terdiri atas kekuatan fisik, jiwa atau semangat dan
pikiran atau kecerdasan. Kekuatan fisik dipelihara melalui makanan dan
pemeliharaan kesehatan dan kebugaran sehingga tidak mudah kena
penyakit.Kekuatan jiwa adalah ketangguhan menerima cobaan dan kesiapan
melakukan perjuangan, tidak mudah lemah atau putus asa.
8) Kesabaran (as-shabru), terdiri atas kesabaran ketika ditimpa musibah dan
kesabaran dalam menerjakan sesuatu.Sabar ketika ditimpa musibah adalah
sikap hati dalam menghadapi cobaan. Ketika musibah menimpa segera ingat
kepada Allah dan berusaha menanggulanginya. Sabar dalam mengerjakan
sesuatu adalah semangat menghadapi pekerjaan dan tugas hidup
9) Kasih Sayang (ar-rahman), yaitu sikap mengasihi terhadap diri sendiri, orang
lain dan sesama makhluk. Sifat kasih sayang melahirkan sikap pemurah, tolong
menolong, pemaaf, damai, persaudaraan dan silaturahmi.
10) Hemat (al-aqtishad),yaitu sikap henat yang meliputi hemat terhadap harta,
hemat terhadap tenaga dan waktu.Firman Allah dalam QS Al-Furqaan ayat 67

Artinya:Dan mereka itu apabila membelanjakan hartanya, tidak melampaui
batas dan tidak pula bersifat kikir, tetapi mengambil jalan tengah diantara
keduanya.
Kebalikan dari sikap henat adalah boros, baik dalam ikatan uang, waktu
maupun tenaga. Boros termasuk akhlak mazmumah yang harus dihindarkan,
karena akibatnya dapat melahirkan kekecewaan.

b. Akhlak Terhadap Keluarga
1) Akhlak Terhadap Orang Tua
Orang tua sebab adanya anak-anak, karena itu akhlak kepada orang tua sangat
ditekankan dalam ajaran agama islam . Bahkan berdosa kepada orang tua
termasuk dosa besar yang siksanya tidak hanya diperoleh diakherat, tetapi juga
selagi hidup.
Prinsip-prinsip dalam melaksanakan akhlak terhadap orang tua adalah:
a. Patuh, yaitu menaati perintah orang tua, kecuali perintah itu melanggar
dengan ajaran Allah.
b. Ihsan, yaitu berbuat baik kepada orang tua sepanjang hidup
c. Lemah lembut dalam perkataan maupun tindakan.
d. Merendahkan diri dihadapannya.
e. Berterimah kasih
f. Berdoa untuk merek dan meminta doa kepada mereka.
2) Akhlak Terhadap Suami-Istri
Suami istri merupakan ikatan yang menghubungkan kasih sayang laki-laki dan
perempuan. Dalam keluarga hubungan itu melahirkan komunikasi, baik
dengan kata-kata maupun perilaku. Jika komunikasi itu didasari kasih sayang
yang tulus , maka akan hubungan yang harmonis. Kasih sayang ditampilkan
dalam bentuk perhatian melalui kata-kata dan sikap.
3) Akhlak Terhadap Anak
Akhlak Terhadap Anak adalah memberinya perhatian dan kasih sayang yang
sangat dinutuhkan anak. Merawat, mengasuh, membimbing dan mengarahkan
anak merupakan bagian yang sangat pentingdalam mengembanglan akhlak
yang baik.Bergaul dengan anak pada dasarnya merupakan pendidikan bagi
anak-anak. Bagaimana orang tua berkata dan bertindak akan menjadi bagian
dari contoh perilaku yang akan dilakukan oleh anak.
c. Akhlak Terhadap Tetangga
Akhlak Terhadap Tetangga merupakan perilaku yang terpuji. Tetangga
merupakan orang yang paling dekat secara sosial, karena ini menjadi prioritas
untuk diperlakukan secara baik, sehingga dapat terjalin hubungan yang harmonis
dalam bentuk tolong menolong dan sebagainya.
Berbuat baik terhadap tetangga sangat dianjurkan oleh Rasulullah. Beliau
merinci hak tetangga sebagai berikut:
Hak tetangga yaitu : kalau ia ingin meminjam hendaklah kau pinjamkan, kalau ia
minta tolong,hendaklah engkau tolong; kalau ia sakit, hendaklah kau rawat;jika ia
ada keperluan ,hendaklah kau beri; kalau ia mendapat kesenangan hendaklah kau
beri selamat;kalau ia mendapat kesusahan , hendaklah kau hibur;jika ia meninggal
,hendaklah kau antar jenazahnya.Janganlah kau bangun rumah lebih tinggi dari
rumahnya. Jangan kau susahkan dia dengan bau masakanmu kecuali engkau
berikan masakan itu . Jika engkau beli buah-buahan hendaklah kau hadiahkan
kepadanya, dan kalau tidak kau beri, bawalah masuk kedalm rumahmu dengan
sembunyi dan jangan engkau beri anakmu bawa keluar buah-buahan itu, karena
nanti anaknya inginkan buah itu.(HR.Abu Syaikh)
3. Akhlak Terhadap Lingkungan
Akhlak yang baik terhadap lingkungan adalah ditunjukkan kepada penciptaan suasana
yang baik, serta pemeliharaan lingkungan agar tetap membawa kesegaran,
kenyamanan hidup, tanpa membuat kerusakan dan polusi sehingga pada akhirnya
akan berpengaruh terhadap manusia itu sendiri yang menciptanya. Pemanfaatan alam
dan lingkungan hidup bagi kepentingan manusia hendaknya disertai sikap tanggung
jawab untuk menjaganya agar tetap utuh dan lestari.

Vous aimerez peut-être aussi