Vous êtes sur la page 1sur 27

1

oLeH:
KeLomPok 1A
2
DeFiniSi
American Academy of Pediatrics dan
American College of Obstetricians and
Gynecologists (1997) mendefinisikan
asuhan prenatal sebagai suatu program
perawatan antepartum komprehensif
yang melibatkan pendekatan terpadu
perawatan medis dan dukungan
psikososial yang secara optimal
dimulai sebelum konsepsi dan meluas
ke periode antepartum.
3
TuJuaN

Tujuan perawatan prenatal ialah
mengusahakan supaya tiap kehamilan
yang diinginkan akan melahirkan
jabang bayi yang sehat tanpa merusak
kesehatan ibu.
4
Tujuan (Lanjutan)
1. mengawasi ibu hamil selama masa kehamilan sampai
persalinan.
2. merawat dan memeriksa ibu hamil. Jika didapatkan
kelainan sejak dini yang dapat mengganggu tumbuh-
kembang janin, harus diikuti upaya untuk memberikan
pengobatan yang adekuat.
3. menemukan penyakit ibu sejak dini yang dapat
dipengaruhi atau mempengaruhi kesehatan janin serta
berusaha mengobatinya.
4. mempersiapkan ibu sehingga proses persalinan yang
dialaminya dapat dijadikan pengalaman yang
menyenangkan dan diharapkan.
5. mempersiapkan ibu hamil agar dapat memelihara bayi
dan menyusui secara optimal.
5
Prosedur Asuhan Prenatal
Hal yang termasuk dalam pengawasan
kehamilan:
1. prekonsepsi dan prenatal care.
2. teratolgi dan epidemiologi kelainan
kongenital.
3. obat-obatan masa kehamilan dan laktasi.
4. ultrasonografi untuk mengevaluasi
tumbuh-kembang janin.
5. evaluasi janin antepartum.
6
Prosedur Asuhan Prenatal (Lanjutan)
1. Perawatan Prakonsepsi
Program perawatan prakonsepsi yang
komprehensif berpotensi membantu wanita
yang ingin hamil dengan cara mengurangi
resiko, mendorong gaya hidup sehat, dan
meningkatkan kesiapan menerima kehamilan.
Pada tahun 1989, Expert Panel on the Content
of Prenatal Care menganjurkan bahwa hasil uji
kehamilan yang negative merupakan suatu
kesempatan untuk melakukan perawatan
prakonsepsi.
7
Prosedur Asuhan Prenatal (Lanjutan)
2. Pemeriksaan Prenatal Awal
Asuhan prenatal seyogyanya dimulai segera
setelah diperkirakan terjadi kehamilan.
Perawatan ini dapat dilakukan dalam beberapa
hari setelah terlambat menstruasi, terutama
bagi wanita yang menginginkan terminasi
kehamilan.
Namun, bagi semua wanita secara umum
sebaiknya jangan lebih dari saat terlambat
menstruasi kedua kali.
8
Prosedur Asuhan Prenatal (Lanjutan)
Tujuan utama tindakan ini adalah:
1. Menentukan status kesehatan ibu dan janin.
2. Menentukan usia gestasi janin.
3. Memulai rencana untuk melanjutkan
perawatan obstetris.
9
Prosedur Asuhan Prenatal (Lanjutan)
3. Kunjungan Prenatal Selanjutnya
Secara tradisional, penentuan waktu
pemeriksaan prenatal selanjutnya dijadwalkan
setiap interval 4 minggu sampai 28 minggu,
kemudian setiap 2 minggu sampai 36 minggu,
dan setelah itu setiap minggu.
Pada kehamilan tanpa penyulit jumlah
kunjungan dapat lebih sedikit.
Sebaliknya, wanita dengan kehamilan
berpenyulit sering memerlukan kunjungan
ulang setiap 1 sampai 2 minggu.
10
sTatuS 0bsTetRikus
Pada umumnya status obstetrikus dibuat
dengan urutan-urutan anamnesis dan
pemeriksaan.
Anamnesis terdiri dari anamnesis
keluarga, riwayat kebidanan, riwayat
kehamilan sekarang, riwayat perkawinan.
Pemeriksaan meliputi pemeriksaan umum,
pemeriksaan kebidanan, dan pemeriksaan
laboratorium.
11
KeLuHan PenDeRiTa
Supaya ibu yang sedang hamil tenang
jiwanya, hendaknya diberi tahu jika
keadaannya normal, tetapi sebaliknya
secara bijaksana diajarkan tentang tanda-
tanda atau keluhan yang berbahaya
selama kehamilan supaya ibu segera
memberitahukan kepada pemeriksa.
12
Keluhan Penderita (Lanjutan)
Keluhan yang berbahaya diantaranya:
1. perdarahan per vaginam,
2. muka atau jari-jari tangan membengkak,
3. pusing sekali atau terus-menerus,
4. penglihatan kabur,
5. nyeri perut,
6. muntah terus-menerus,
7. demam atau menggigil,
8. disuria,
9. keluar air-air per vaginam, dLL.

13
DiET SeLaMa KeHamiLan
Makanan yang diperlukan ibu yang
sedang hamil berguna untuk:
1. mempertahankan kesehatan dan
kekuatan badan,
2. pertumbuhan fetus,
3. agar luka persalinan cepat sembuh, dan
4. cadangan pada masa laktasi.
14
Diet selama kehamilan (Lanjutan)
Makanan yang diperlukan ialah makanan yang
cukup kalori, protein, asam lemak esensial,
vitamin, dan mineral.
Makanan hendaknya bermacam-macam dan
berganti-ganti supaya kekurangan makanan
pada suatu hari dapat diimbangi dengan
makanan berikutnya.
Cara pengolahan makanan harus diperhatikan
agar tidak mengurangi nilai gizi makanan.

15
Diet selama kehamilan (Lanjutan)
Ibu yang berat badannya normal sebelum
hamil, selama kehamilan tunggal
tambahan berat badan fisiologik yang
paling baik ialah 9 kg.
Berat badan yang tidak bertambah
merupakan tanda yang kurang baik
terhadap fetus.
Pada umumnya, berat badan fetus sejajar
dengan tambahan berat badan ibu.
16
KeSeHataN UmUm
Seorang ibu hamil juga harus memperhatikan
kesehatan umumnya.
1. pekerjaan,
2. kebersihan badan,
3. pakaian,
4. buang air besar,
5. coitus,
6. merokok,
7. alkohol,
8. obat keras,
9. obat-obatan,
10. imunisasi, serta
11. olahraga.
17
Kesehatan Umum (Lanjutan)
1. Pekerjaan
Ibu yang sedang hamil tidak perlu membatasi
pekerjaan dan gerak badan, asal tidak terlalu
letih.
Sebaliknya, ibu yang kehamilannya dengan
penyulit dan pernah hamil dengan penyulit
yang mungkin akan terulang lagi dianjurkan
mengurangi pekerjaan.
istirahat yang diperlukan adalah 8 jam pada
malam hari dan 1 jam pada siang hari.
Jangan mengangkat barang-barang berat dan
harus menghindari pekerjaan sekonyong-
konyong.
18
Kesehatan Umum (Lanjutan)
2. Kebersihan badan
Kebersihan akan mengurangi kemungkinan
infeksi.
Papilla mamae yang basah karena kolustrum
harus dibersihkan.
Gigi harus dirawat untuk menjamin pencernaan
yang sempurna.
Pada umumnya, kehamilan bukan merupakan
kontraindikasi untuk pengobatan gigi dan
kehamilannya sendiri tidak akan memperberat
karies.
19
Kesehatan Umum (Lanjutan)
3. Pakaian
Pakaian yang dipakai hendaknya tidak menekan
badan karena dapat menyebabkan bendungan
vena dan memperberat terjadinya varises.
Karena ibu hamil lebih sukar mempertahankan
keseimbangan badan, maka ibu dianjurkan
hanya memakai sepatu atau selop dengan hak
yang rendah.
Sepatu dengan hak tinggi dapat menambah
lordose yang mungkin akan menambah rasa
nyeri punggung.
20
Kesehatan Umum (Lanjutan)
4. Buang air besar
Selama kehamilan, buang air besar menjadi tidak teratur
karena otot-otot polos mengalami relaksasi dan adanya
tekanan pada kolon desendens oleh uterus yang
membesar pada kehamilan muda atau oleh bagian
terendah fetus pada kehamilan lanjut.
Karena fekalit yang keras, mukosa rekti yang edematous
dan hiperemis akan mudah lecet dan berdarah.
Seringkali terjadi haemorrhoid dan kadang-kadang
prolapsus rekti.
Usaha untuk melancarkan buang air besar ialah dengan
minum yang banyak, gerak badan yang cukup, dan
makan makanan yang mengandung banyak serat seperti
sayur-sayuran dan buah-buahan.
21
Kesehatan Umum (Lanjutan)
5. Coitus
Pada ibu yang mudah mengalami abortus
sebaiknya jangan melakukan koitus pada
kehamilan muda. Jika melakukannya,
hendaknya sangat hati-hati.
Koitus pada kehamilan lanjut akan menimbulkan
bahaya seperti partus prematurus, ketuban
pecah, perdarahan, atau infeksi.
Pada ibu-ibu hamil yang berakhir dengan partus
prematurus, ternyata kejadian orgasmus lebih
tinggi setelah kehamilan 32 minggu.
22
Kesehatan Umum (Lanjutan)
6. Merokok
Pengaruh yang kurang baik dari merokok
adalah:
Pengaruh karbonmonoksida terhadap Hb fetus dan
Hb ibu.
Nikotin menyebabkan vasokonstriksi sehingga
mengurangi perfusi plasenta.
Mengurangi nafsu makan sehingga mengurangi
kalori.
Penghentian merokok antar waktu kehamilan
juga berkaitan dengan penurunan resiko
rekurensi persalinan prematur.
23
Kesehatan Umum (Lanjutan)
7. Alkohol
Ibu yang sedang hamil yang minum alkohol
berlebihan dapat menyebabkan perubahan
abnormal pada fetus.
Alkoholisme kronik menyebabkan kelainan
kongenital disebut sindroma alkohol.
8. Obat Keras
Pemakaian obat keras, termasuk derivat
opium, barbiturat, dan amfetamin, yang
berlangsung lama dan dengan dosis yang
tinggi akan membahayakan fetus.
24
Kesehatan Umum (Lanjutan)
9. obat-obatan
Hampir semua obat organik sistemik dapat melewati
plasenta secara difus yang sederhana.
Namun, banyaknya obat yang masuk ke dalam tubuh
janin serta besarnya pengaruh yang dialaminya
ditentukan oleh banyak faktor ibu dan permeabilitas
plasenta.
Meskipun obat adalah aman bagi ibu hamil, tetapi obat
tidak selalu aman bagi fetusnya.
Oleh karena itu, keuntungan pemberian obat kepada ibu
yang sedang hamil harus melebihi bahaya yang
disebabkan obat tadi terhadap fetus.
Semua obat hendaknya dianggap tidak boleh diberikan
kepada ibu yang sedang hamil jika pengaruh obat
terhadap fetus tidak diketahui dengan pasti.
25
Kesehatan Umum (Lanjutan)
10. Imunisasi
Setelah imunisasi aktif (vaksinasi) prenatal, fetus
akan mendapat imunisasi pasif dari ibunya
sehingga jabang bayi terlindung terhadap suatu
infeksi.
Meskipun demikian, tidak semua imunisasi
boleh diberikan kepada ibu yang sedang hamil,
Misalnya imunisasi terhadap morbili dan rubela.
Untuk sebagian besar vaksin, saat yang terbaik
melakukan suatu vaksinasi adalah ialah pada
kehamilan 34-36 minggu karena pada saat itu
sistem imune fetus sudah sama tuanya dengan
sistem imune ibu.
26
Kesehatan Umum (Lanjutan)
11. Olahraga
Senam hamil merupakan suatu program latihan bagi ibu
hamil sehat untuk mempersiapkan kondisi fisik dan
psikis ibu dalam menghadapi persalinan.
Senam hamil memberikan manfaat dalam
mempertahankan kondisi fisik dan psikis ibu, serta dapat
mengurangi frekuensi persalinan buatan dan
mempersingkat lama kala II.
Program senam hamil pada perawatan prenatal dapat
memberikan dampak positif dalam usaha menurunkan
insidensi partus lama, memperpendek lama persalinan
kala II, dan aman bagi buah kehamilan maupun hasil
persalinan.
27

Vous aimerez peut-être aussi