Vous êtes sur la page 1sur 8

1.

JUDUL : PENGARUH SIKAP PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DAN


PENGUASAAN KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP
PERILAKU BEBAS REMAJA
2. Perumusan Masalah
Berdasar pada identifikasi dan pembatasan masalah yang telah diuraikan sebelumnya,
maka masalah yang hendak diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Apakah terdapat pengaruh, sikap pada pelajaran Biologi terhadap Perilaku Bebas
Remaja ?
b. Apakah terdapat pengaruh, sikap pada pelajaran biologi terhadap Penguasaan Konsep
Kesehatan Reproduksi ?
c. Apakah terdapat pengaruh, Penguasaan Konsep Kesehatan Reproduksi terhadap
Perilaku Bebas Remaja?
d. Apakah terdapat pengaruh tidak langsung sikap pada pelajaran Biologi terhadap
Perilaku Bebas Remaja melalui Penguasaan Konsep Kesehatan Reproduksi?

3. Metode Penelitian
Pada penelitian ini digunakan metode survei yaitu penelitian yang dilakukan untuk
memperoleh informasi mengenai data.
Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang variabel-
variabel tertentu. Untuk variabel sikap pada mata pelajaran biologi dan kesehatan
reproduksi remaja digunakan kuesioner untuk memperoleh data langsung dari responden.
Untuk variabel komunikasi keluarga digunakan tes tentang lingkungan keluarga.
Selanjutnya penelitian ini menggunakan pula analisis kuantitatif atau statistik.
Untuk mengetahui hubungan antar variabel dalam penelitian ini, peneliti menyusun
hubungan antar variabel dalam bentuk diagram jalur berikut ini :

P
31

P
21


P
32


Gambar . Rancangan penelitian
Dari diagram jalur di atas dapat dijelaskan bahwa X3 merupakan variabel
independen (eksogen) dari X1 dan X2. X1 mempunyai jalur hubungan langsung dengan
X3, tetapi juga mempunyai jalur hubungan tidak langsung dengan X3 karena harus melaui
X2. Dalam hal ini variabel X2 dan X3 merupakan variabel endogen.
Adapun variabel dalam penelitian ini terdiri dari :
Variabel bebas (X1)

: Sikap Pada Pelajaran Biologi
Variabel intervening (X2) : Penguasaan Konsep Kesehatan Reproduksi
Variabel terikat (X3) : Perilaku Bebas Remaja



X1


X3
X2


4. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini terdapat dua kegiatan yang dilakukan dalam analisis data yaitu
kegiatan mendiskripsikan data dan melakukan Analisis Inferensial yang meliputi uji
persyaratan analisis dan analisis data.
1. Analisis Deskriptif
Deskripsi data dimaksudkan agar data penelitian yang diperoleh mudah dilihat dan
dimengerti baik oleh peneliti sendiri maupun pihak-pihak lain yang tertarik dengan hasil
penelitian yang dilakukan. Untuk keperluan deskripsi data maka data mentah yang telah
diperoleh dianalisis dengan bantuan program SPSS 16.0 untuk mendapatkan mean, median,
modus, standar deviasi, varians, range, nilai maksimum, minimum dan frekuensi yang
selanjutnya divisualisasikan dalam bentuk tabel dan histogram.
2. Analisis Inferensial
Sebelum melakukan analisis inferensial perlu dilakukan uji statistika dilakukan
dengan 2 tahapan meliputi uji persyaratan analisis dan uji hipotesis.
a. Uji Persyaratan Analisis
Uji persyaratan analisis yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi uji
normalitas dan uji linearitas regresi.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui normal tidaknya
distribusi data penelitian. Pengujian normalitas dilakukan dengan uji lilifors dengan
ketentuan apabila hasil analisis harga L
hitung
< L
tabel
maka galat taksiran regresi Y atas
X1 dan X2 dinyatakan berdistribusi normal.
2) Uji Linearitas regresi
Uji linearitas regresi dimaksudkan untuk mengetahui apakah regresi yang
menggambarkan hubungan fungsional antar variabel dinyatakan linear atau tidak, uji
linearitas ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.
3) Uji Multikolinearitas
Uji multikolineritas dilakukan untuk menguji adanya hubungan antar variabel
bebas, untuk pengujian multikolinieritas peneliti menggunakan program SPSS 16.0
sebagai alat bantu pengolahan data.
b. Uji Hipotesis Penelitian
Untuk melukiskan dan menguji hubungan antar varibel penelitian, peneliti dalam
hal ini menggunakan Analisis Jalur (Path Analisis).
Penggunaan Analisis Jalur (Path Analisis) dilakukan peneliti dengan asumsi
bahwa (Sugiyono,2008:297)
a. Hubungan antar variabel yang akan dianalisis berbentuk linier, aditif, dan kausal.
b. Variabel-variabel yang residual tidak berkorelasi dengan variabel yang
mendahuluinya, dan juga tidak berkorelasi dengan variabel yang lain.
c. Dalam model hubungan variabel hanya terdapat jalur kausal/sebab akibat searah.
d. Dalam setiap variabel yang dianalisis adalah data interval dan berasal dari sumber
yang sama.
Untuk keperluan penggunaan analisis jalur peneliti perlu menyusun model
hubungan antar variabel, yang dalam hal ini disebut diagram jalur. Diagram jalur
disusun berdasarkan kerangka berfikir yang dikembangkan dari teori yang digunakan
untuk penelitian (Sugiyono, 2008:298). Untuk keperluan tersebut peneliti menyusun
diagram jalur sebagai berikut :
Diagram 2

P
31

P
21


P
32

Untuk mencari hubungan antar variabel dilakukan dengan menggunakan analisis
korelasi product moment dengan bantuan SPSS 16.0. Hasil analisis korelasi
selanjutnya akan digunakan sebagai dasar penghitungan koefisien jalur.
Dalam analisis jalur terdapat koefisien jalur. Koefisien jalur menunjukkan
kuatnya pengaruh variabel independen terhadap dependen. Bila koefisien jalur rendah,
dan angkanya di bawah 0,05 maka koefisien jalur tersebut dianggap rendah, maka
pengaruh jalur tersebut dapat dihilangkan. (Sugiono, 2008:302). Koefisien jalur
merupakan kofisien regresi standar (standar z), yang menunjukkan pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen yang telah tersusun dalam diagram jalur.
Karena hubungan jalur antar variabel dalam diagram jalur adalah hubungan
korelasi, maka perhitungan angka koefisien jalur menggunakan standar skor z.
Z
1
= e
1

X1
X3
X2
Z
2
= P
21
Z
1
+e
2

Z
3
= P
31
Z
1
+ P
32
Z
2
+ e
3

Selanjutnya koefisien jalur yang merupakan koefisien korelasi r
ij
dapat dihitung.
Karena harga-harga variabel dinyatakan dalam angka baku z, maka untuk n buah
pengamatan dapat dihitung dengan rumus untuk menghitung koefisien jalur sebagai
berikut : (Sugiono,2008:304)
r
ij
=

z
i
z
j
Berdasarkan rumus di atas selanjutnya dapat dihitung koefisien jalurnya sebagai
berikut :
1) Mencari harga P
21

r
12
=

Z
1
Z
2
, dimana Z2 = P
21
Z
1
+ e
2

r
12
=

Z
1
(P
21
Z
1
+ e
2
)
r
12
= P
21

Z
1
2
+

Z
1
e
2

karena

Z
1
2
= 1 dan Z
1
e
2
= 0 (syarat residual tidak berkorelasi), maka r
12
=
P
21


2) Mencari harga P
31

r
13
=

Z
1
Z
3
, dimana Z
3
= P
31
Z
1
+ P
32
Z
2
+ e
2

r
13
=

Z
1
(P
31
Z
1
+ P
32
Z
2
+ e
2
)
r
13
=

Z
1
2
+ P
32

Z
1
Z
2
+

Z
1
e
2

karena

Z
1
2
= 1,

Z
1
Z
2
= r
12
dan Z
1
e
2
= 0 (syarat residual tidak
berkorelasi), maka r
13
= P
31
+ P
32
r
12


3) Mencari harga P
32

r
23
=

Z
2
Z
3
, dimana Z
3
= P
31
Z
1
+ P
32
Z
2
+ e
2

r
23
=

Z
2
(P
31
Z
1
+ P
32
Z
2
+ e
2
)
r
23
=

Z
2
Z
1
+ P
32

Z
2
2
+

Z
2
e
2

karena

Z
2
Z
1
= r
12
,

Z
2
2
= 1 dan Z
1
e
2
= 0 (syarat residual tidak
berkorelasi), maka r
23
= P
31
r
12
+ P
32


Dari hasil perhitungan di atas selanjutnya memasukan angka-angka yang
diperoleh kedalam diagram jalur yang telah disusun oleh peneliti. Digambarkan
sebagai berikut :
Diagram 3

r
13
(p
31
)

r
12
(p
21
)
r
23
(p
32
)

X1
X3
X2

Catatan :
- Angka di luar kurung menunjukan korelasi antar variabel
- Angka di dalam kurung menunjukkan koefien jalur.
Kriteria Pengujian Signifikasi Koefisien Jalur :
a. Jika koefisien jalur lebih besar dari 0,05 maka koefisisen jalur signifikan, artinya
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel dependen terhadap variabel
independen
b. Jika koefisien jalur lebih kecil dari 0,05 maka koefisien jalur tidak signifikan,
artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel dependen terhadap variabel
independen, dan jalur tersebut dapat dihilangkan.

Vous aimerez peut-être aussi