Vous êtes sur la page 1sur 1

ABSTRAK

Penyemenan pada sumur pemboran adalah suatu proses pekerjaan


yang meliputi perancangan, penambhan aditif, pencampuran (mixing) dan
pemompaan (displacement) bubur semen (slurry) melalui casing sehingga
mengalir ke atas melewati annulus di belakang casing sehingga casing terikat
ke formasi. Penyemenan merupakan faktor yang paling penting dalam
operasi pemboran sehingga dapat mereduksi kemungkinan-kemungkinan
permasalahan secara mekanis sewaktu melakukan pemboran pada trayek
selanjutnya. Dalam membuat semen slurry di perlukan menambahan aditif
yang tepat agar sifat semen slurry yang diinginkan tepat seperti yang di
butuhkan dalam pemboran.
Additive (bahan kimia pembantu) adalah bahan kimia yang sengaja
ditambahkan ke dalam bubur semen agar karakteristiknya memenuhi
persyaratan yang diinginkan untuk kondisi sumur yang relevan Dispersant
adalah salah satu aditif dalam pembuatan semen slurry yang digunakan agar
dapat mengurangi viskositas suspensi semen. Pengurangan viskositas atau
friksi terjadi karena dispersant mempunyai kelakuan sebagai thinner
(pengencer). Hal ini menyebankan suspensi semen menjdi encer, sehingga
dapat mengalir dengan aliran turbulen walaupun dipompa dengan rate
rendah. Atribut yang diinginkan dari penambahan dispersant pada semen
slurry adalah agar pemisahan free water menjadi minimal, aktivitas reterder
rendah bila digunakan sendiri dan toksisitas menjadi rendah. Ketika semen
bubuk dan air dicampur, struktur terbentuk di seluruh slurry.
Free water terjadi ketika suspensi di partikel semen adalah tidak
sepenuhnya tersebar, maka mereka berinteraksi melalui gaya elektrostatik.
Sedimentasi pada semen slurry seperti dijelaskan di dalam bagian
sebelumnya, dispersan menekan interaksi antara partikel semen dengan
menetralisir tempat bermuatan positif. Free water yang di izinkan adalah
sekecil mungkin atau tidak ada sama sekali sekitar 0,25%.

Vous aimerez peut-être aussi