Vous êtes sur la page 1sur 25

Pembimbing: dr. Tuti Sri Hastuti, Sp.

PD,
M.Kes

Dibuat oleh: Sari Mustika Rahmanisa
Asma adalah gangguan inflamasi kronik pada saluran
napas. Inflamasi kronis saluran nafas yang
hyperresponsive,
Inflamasi
Bronkokonstriksi
Hipersekresi mukus
hiperresponsivitas
Spasme otot bronkus
Sumbatan mukus
Edem dan inflamasi dinding
bronkus
Obstruksi Saluran Napas
Asma klasik serangan episodik batuk,mengi, dan
sesak nafas.
Secara klinis, berdasarkan pemicunya asma
dikategorikan menjadi :
Extrinsic atau atopic atau episodic asma pemicu
diketahui, yaitu external alergen pada atopic patient,
pada usia muda, umumnya mild
Intrinsic atau cryptogenic asma pemicu tidak
diketahui, more persistent

Derajat Asma Gejala Gejala Malam Faal Paru
Intermitten Bulanan
Gejala <1x/minggu, tanpa
gejala di luar serangan
Serangan singkat
2 kali sebulan APE 80%
VEP
1
80% nilai prediksi APE
80% nilai terbaik
Variabilitas APE <20%
Persisten ringan Mingguan
Gejala >1x/minggu, tetapi
<1x/hari
Serangan dapat
menggangu aktivitas dan
tidur
>2 kali sebulan APE >80%
VEP
1
80% nilai prediksi APE
80% nilai terbaik
Variabilitas APE 20-30%
Persisten sedang Harian
Gejala setiap hari
Serangan menggangu
aktivitas dan tidur
Bronkodilator setiap hari
>2 kali sebulan APE 60-80%
-VEP
1
60-80% nilai prediksi APE
60-80% nilai terbaik
-Variabilitas APE >30%
Persisten berat Kontinyu
Gejala terus menerus
Sering kambuh
aktivitas fisik terbatas
Sering APE 60%
VEP
1
60% nilai prediksi APE
60% nilai terbaik
Variabilitas APE >30%
Ringan Sedang Berat
Aktivitas Dapat berjalan
Dapat berbaring
Jalan terbatas
Lebih suka duduk
Sukar berjalan
Duduk membungkuk ke
depan
Bicara Beberapa kalimat Kalimat terbatas Kata demi kata
Kesadaran Mungkin terganggu Biasanya terganggu Biasanya terganggu
Frekuensi napas Meningkat meningkat Sering >30 kali/menit
Retraksi otot-otot bantu
napas
Umumnya tidak ada Kadang kala ada ada
Mengi Lemah sampai sedang Keras Keras
Frekuensi nadi <100 100-120 >120
Pulsus paradoksus Tidak ada (<10mmHg) Mungkin ada (10-25mmHg) Sering ada (>25 mmHg)
APE sesudah bronkodilator
(% prediksi)
>80% 60-80% <60%
PaCO
2
<45mmHg <45mmHg <45mmHg
SaCO
2
>95% 91-95% <90%

Anamnesis
Riwayat penyakit batuk,sesak,mengi,rasa sesak di dada,
batuk umumnya pada malam hari atau sewaktu aktivitas,
ada penyakit alergi, ada faktor pencetus.

Pemeriksaan Fisik
Tergantung dari derajat obstruksi saluran nafas.
Yang dapat dijumpai pada pasien asma :
Ekspirasi memanjang
mengi
hiperinflasi dada
pernafasan cepat sampai sianosis

Spirometer
Peak Flow Meter (PFM)
Radiologi Foto Thoraks
Petanda Inflamasi
Uji Hipereaktivitas Bronkus (HRB)
Pemeriksaan Sputum
khas untuk asma Sputum eosinofil
Pemeriksaan Eosinofil total
Uji kulit
untuk menunjukkan adanya IgE spesifik dalam tubuh.
Pemeriksaan Kadar IgE total dan IgE spesifik dalam sputum
IgE total hanya utk menyokong adanya atopi
IgE spesifik lebih bermakna jika uji kulit tidak dilakukan.
Foto dada
Analisis Gas Darah
Hanya dilakukan pada asma yang berat.

Tujuan :
untuk memelihara dan mencapai asma yang
terkontrol.
1. Assessing asthma control
2. treating to achieve control
3. Monitoring to maintain control








TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi