Asam Oleat adalah asam lemak yang digolongkan dalam asam lemak tak jenuh karena memiliki ikatan rangkap dua yang terdapat di antara atom C9 dan C10. Asam lemak ini sering juga disebut omega 9 karena ikatan rangkap dua terdapat pada C9 dengan hitungan C1 dari ujung yang berlawanan dari gugus karboksil. Rumus molekul dari asam oleat adalah CH 3 (CH 2 ) 7 CH=CH(CH 2 ) 7 COOH. Lemak ini juga termasuk salah satu asam lemak non-esensial karena dapat diproduksi di dalam tubuh.
Gambar 1 Struktur bangun asam oleat sumber : http://etnarufiati.guru-indonesia.net/artikel_detail-22769.html Lemak ini memiliki sifat fisik yaitu pada suhu ruang memiliki bentuk cairan kental yang berwarna kuning pucat atau juga kuning kecokelatan dan juga memiliki aroma yang khas sedangkan sifat kimianya, memiliki titik lebur 15.3 o C dan titik didih 360 o C dan juga tidak larut dalam air. Gugus spesifik pada asam oleat adalah R-COOOH dengan gugus samping (R) adalah alkena yang memiliki atom C sebanyak 17 sehingga membuat senyawa ini bersifat nonpolar dan tidak larut dalam air. Omega-9 memiliki kegunaan untuk membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke, karena omega-9 dapat meningkatkan HDL (High-Density Lipoproteins) kolesterol, yang dianggap baik untuk kesehatan, dan juga menurutkan LDL (Low-Density Lipoproteins) kolesterol, yang dianggap buruk untuk kesehatan, di mana kolesterol ini dapat membantu mengurangi penumpukan plak pada arteri. Karena omega-9 memiliki manfaat dalam bidang kesehatan, maka hal inilah yang membuat banyak industri yang memproduksi omega-9 beserta omega-6 dan omega -3 agar dapat dikonsumi oleh konsumen. Asam oleat ini dapat ditemukan pada alpukat, minyak zaitun, minyak wijen, minyak canola, minya bunga matahari, kacang tanah, pistachio, dan almond. Dalam memperoleh asam oleat ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya pada minyak sawait dilakukan dry fractionation, lanza fractionation (lipofraksinasi), dan fraksinasi menggunakan pelarut. Fraksinasi ini dilakukan karena minyak memiliki viskositas yang tinggi. Dry fractionation biasanya membperoleh hasil asam oleat sebanyak 70- 75%. Lanza fractionation yang dilakukan pada minyak sawit kasar dengan mendinginkan minyak dalam crystallizer untuk mendapatkan Kristal dari gliserida dengan titik leleh yang tinggi, ketika suhu yang diinginkan tercapai, Kristal dicampur dengan larutan deterjen yang berfungsi sebagai elektrolit, pemisahan ini berlangsung dalam suspense cair yang kemudian disentrifugasi agar membuat fraksi olein dan stearin terpisah. Fraksi olein dicuci dengan air panas dan dikeringkan dengan vaccum dryer. Olein yang dihasilkan dengan metode ini sebanyak 80% (Moran dan Rajah, 1994).
Sumber : http://asgar.or.id/kesehatan-health/berita-kesehatan/mengenali-sumber-jenis-dan-manfaat-dari- omega-3-omega-6-dan-omega-9/ http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2012/11/29/manfaat-omega-369-dan-efek-buruk-bila- konsumsi-berlebihan-512126.html http://www.amazine.co/25661/apa-perbedaan-antara-asam-lemak-omega-3-omega-6-omega-9/ http://karyailmiah.polnes.ac.id/index.php/media-perspektif/terbitan-jurnal/vol-10-nomor-1-juni- 2010/78-proses-perengkahan-katalitik-asam-oleat-basis-minyak-sawit-untuk-menghasilkan-bahan- bakar-kerosene (Jurnal Proses Perengkahan Katalitik Asam Oleat Basis Minyak Sawit untuk Bahan Bakar Kerosene oleh Irmawati Syahrir, Staf pengajar jurusan teknik kimia Politeknik Negeri Samarinda) https://www.academia.edu/3765646/TUGAS_TEKNOLOGI_BAHAN_ALAM_HAYATI_KAJIAN_PROSES_F RAKSINASI_MINYAK_SAWIT_KASAR_DENGAN_PELARUT_ORGANIK_DALAM_UPAYA_PEMBUATAN_KONS ENTRAT_KAROTENOID_Disadur_dari_Herher_Hernawati_Oleh_I_Wayan_Agus_Satriadi_0911205004