Vous êtes sur la page 1sur 55

1

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Hampir semua jenis industri, mulai dari yang berskala besar, sedang dan
kecil hingga yang berskala rumah tangga hampir setiap kegiatan dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang atau material, selalu melibatkan aktivitas
pemindahan barang atau material. Pemindahan barang ini berlangsung dari satu
proses ke proses yang lain dalam suatu siklus proses produksi. Aktivitas
pemindahan barang ini mulai terjadi ketika material/bahan baku diangkut dari
sumber, menuju ruangan produksi. Selanjutnya barang tersebut berpindah, sesuai
tahapan proses produksi yang ada, untuk diubah bentuknya menjadi barang jadi,
hingga barang tersebut diangkut untuk dijual ke konsumen atau para pengguna.
Dengan kemajuan teknologi di bidang industri, kegiatan pemindahan
barang produk telah banyak menggunakan mesin atau peralatan seiring
meningkatnya kompleksitas dan frekuensi aktivitas pemindahan bahan. ercatat
lebih dari !"" jenis peralatan angkat/angkut material diciptakan untuk membantu
dan mempermudah pengangkutan bahan dari suatu tempat ke tempat lain dalam
#aktu yang relatif singkat. $urner, %, dkk. &"""'.
(eskipun begitu, masih banyak pula aktivitas pemidahan bahan yang
masih dilakukan secara manual dimana pengerjaannya sebagain atau seluruhnya
menggunakan tenaga manusia. Pekerjaan demikian dikenal dengan istilah
penangan bahan secara manual $Manual Material Handling'.
Aktivitas ((H masih dominan dilakukan dan menjadi pilihan utama di
berbagai indsutri manufaktur, terutama pada industri)industri berskala kecil dan
2
rumah tangga yang de#asa ini banyak tumbuh dan tersebar di berbagai daerah
atau #ilayah. *ecenderungan melakukan pekerjaan yang masih mengandalkan
tenaga manusia ini,dikarenakan adanya keterbatasan modal dan mahalnya
pengadaan peralatan material handling. Sementara di sisi lain, tenaga manusia
dengan bayaran yang lebih murah masih banyak tersedia dan mudah diperoleh.
Alasan lainya lagi adalah kebanyakan dari industri berskala kecil memiliki areal
tempat kerja yang sempit dan terbatas, sehingga lebih praktis dan mudah
melakukan pekerjaan pemindahan material secara manual.
Aktivitas ((H didefenisikan sebagai suatu pekerjaan yang berkaitan
dengan mengangkat, menurunkan, memindahkan, menahan, mendorong, dan atau
menarik material dengan satu tangan atau kedua tangan atau dengan pengerahan
seluruh badan $ar#aka, &"+"'. Dalam melakukan aktivitas tersebut, energi yang
digunakan sebagian atau sepenuhnya berasal dari tenaga manusia.
,ekerja mengangkat dan memindahkan material dengan mengerahkan
lebih banyak tenaga manusia memiliki risiko cedera dan celaka yang cukup tinggi.
Health Safety Executive seperti ditulis ar#aka $&"+" ' mencatat lebih dari
seperempat dari total kecelakaan terjadi berkaitan dengan pekerjaan ((H.
-aporan lain menyebutkan lebih dari sepertiga dari seluruh kehilangan #aktu
kerja karena cedera yang disebabkan oleh penanganan bahan secara manual.
Sejalan dengan penelitian di atas, Straker $&"""' memperkirakan cedera akibat
((H mencapai ."/ dari total cedera yang dialami pekerja. 0edera yang timbul
ini, menurut 1idley $&""2' sebagain besar berupa ketegangan otot dan terkilir.
(eskipun cedera atau kecelakaan yang bersifat fatal jarang terjadi, namun
3
tingginya risiko dan frekuensi cedera tidak saja membahayakan kesehatan dan
keselamatan pekerja, tapi juga dapat mengganggu proses produksi dan
membahayakan keselamatan bahan serta alat kerja itu sendiri.
*eadaan berbahaya yang ditimbulkan dari pekerjaan ((H disebabkan
adanya stress atau tekanan yang berlebihan pada otot dan tulang sehingga
menyebabkan terjadinya cedera otot. (enurut ar#aka &"+", beberapa faktor
yang diduga sebagai pemicu terjadinya cedera otot, antara lain3 sikap tubuh yang
tidak alamiah atau dipaksakan ketika bekerja seperti membungkuk, memuntir, dan
jongkok, adanya gerakan berulang seperti mengangkat atau memindahkan beban
dengan frekuensi yang tinggi, pengerahan tenaga yang berlebihan dan sikap kerja
statis.
4saha meubel kayu adalah salah satu dari sekian banyak usaha yang
pekerjaannya masih banyak menggunakan tenaga manusia. 4saha meubel adalah
jenis usaha yang mengolah material kayu sebagai bahan baku menjadi barang jadi
berbentuk meubel seperti lemari, tempat tidur, kursi ,meja dll. (eubel yang
dihasilkan umumnya bervariasi baik jenis dan ukurannya tergantung pada
permintaan pesanan. Dalam melaksanakan pengerjaan bahan, seperti menurunkan
bahan baku kayu dari mobil pengangkut, pemotongan, pembentukan, penghalusan
hingga pengangkutan ke konsumen, masih dikerjakan secara manual oleh para
pekerja, dan hal ini dapat berpotensi menimbulkan risiko cedera pada para
pekerja. Penelitian yang dilakukan oleh Sarina &"+" menunjukkan lebih dari !!/
pekerja meubel bekerja dengan posisi tubuh seperti posisi kepala, posisi punggung
4
dan posisi kaki yang tidak alamiah. Dan karenanya para pekerja tersebut
mengalami keluhan otot cukup berat pada bagian)bagian tubuh tersebut.
5ambaran masalah tersebut di atas juga terlihat pada pekerjaan yang
dilakukan oleh pekerja di usaha meubel 06 *arya 7ndah, salah satu usaha meubel
kayu terbesar di kelurahan oesapa. 06 ini banyak menerima pesanan dari para
pelanggan baik yang berasal dari kota kupang maupun yang berasal dari luar kota
kupang. (engingat tingginya permintaan meubel, maka tidak jarang pekerja
dituntut untuk bekerja lembur untuk mengejar penyelesaian pekerjaan sesuai
target. Sebagaimana pekerjaan manual pada umumnya, dan didukung dengan
pengamatan a#al di lokasi kerja, beberapa pekerja dalam menyelesaikan
pekerjaannya cenderung bekerja dengan risiko seperti sikap tubuh yang tidak
alamiah, pengerahan tenaga yang berlebihan,dan gerakan berulang dengan
frekuensi gerakan tinggi terutama pada aktivitas memotong/menggergaji,
merupakan konsekuensi yang hampir tidak mungkin dihindari para pekerja dan
menjadi faktor risiko dari pekerjaan yang dilakukan. 8leh karena itu perlu
dianalisis tingkat risikonya.
,ertitik tolak dari permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul 3 9Analisis Tingkat Risiko
Pekerjaan Manual Material Handling (MMH) Pada Pekerja Mebel a!" di
el"ra#an $esa%a "%ang &'1& ((t"di as"s di )* ar!a +nda# "%ang),
5
&. R"-"san Masala#
(ebel kayu merupakan salah satu industri kecil menengah yang di setiap
proses pengerjaannya masih banyak aktivitas)aktivitas manual, seperti
menggergaji, mengampelas, mengukir, mengangkat bahan dan sebagainnya yang
sangat beresiko bagi para pekerja. 8leh karena itu perlu di ketahui bagaimana
tingkat risiko pekerjaan Manual Material Handling $((H' menggunakan metode
-(( pada pekerja mebel kayu di 06 *arya 7ndah *upang &"+&:
.. T"j"an
a. T"j"an U-"-
4ntuk menganalisis tingkat risiko pekerjaan MMH $((H' pada pekerja
mebel kayu di 06 *arya 7ndah *upang &"+&.
b. T"j"an #"s"s
+. (engetahui karakteristik pekerjaan MMH $((H' pada pekerja mebel
kayu.
&. (enganalisis tingkat risiko pekerjaan MMH $((H' pada pekerja
mebel kayu.
/. Man0aat Penelitian
a. ,agi Pekerja (ebel
Sebagai bahan informasi bagi para pekerja mebel kayu untuk diketahui
tingkat risiko dari pekerjaan agar dapat terhindar dari kemungkinan
terjadinya cedera.
6
b. ,agi Pengusaha (ebel
Sebagai masukan bagi para pengusaha mebel kayu untuk memperbaiki
sistem atau metode kerja yang lebih aman sehingga dapat mengurangi
kemungkinan terjadinya cedera.
c. ,agi Peneliti.
(enambah #a#asan dan pengetahuan tentang seberapa besar suatu
pekerjaan MMH $((H' itu berisiko bagi kesehatan dan keselamatan
kerja.
7
B. T+N1AUAN PU(TAA
1. Tinja"an U-"- Tentang esela-atan dan ese#atan erja (.)
Pengertian dasar keselamatan dan kesehatan kerja $*.' menurut
Occupational Safety and Health Administration $8SHA' adalah disiplin ilmu
terapan yang berasal dari multi disiplin ilmu seperti engineering, fisika, kimia,
biologi, dan ilmu perilaku yang diaplikasikan ke dalam aktifitas manufaktur,
pengangkutan, penyimpanan, dan penanganan bahan berbahaya domestic serta
rekreasi $,aiduri, &"".'. *eselamatan dan kesehatan kerja $*.' menitikberatkan
pada aplikasi dan disiplin ilmu dalam memahami risiko untuk keselamatan
manusia dan property di lingkungan industri maupun non industri. (enurut 7-8,
terdapat . prinsip dasar keselamatan dan kesehatan kerja $*.', yaitu pertama,
pekerjaan harus berada pada lingkungan kerja yang aman dan sehat, kedua,
kondisi pekerjaan harus dapat menjamin kesejahteraan pekerja, dan yang ketiga,
pekerjaan harus dapat memberikan kesempatan pada pekerja untuk mencapai
prestasi, pemenuhan diri dan pelayanan terhadap masyarakat $,aiduri, &"".'.
(enurut Direktorat penga#as norma keselamatan dan kesehatan kerja $*.',
keselamatan dan kesehatan kerja $*.' merupakan upaya atau pemikiran dan
penerapannya yang ditujukan untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pasa
umumnya, hasil karya dan budaya, untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga
kerja $,aiduri, &"".'.
,erdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bah#a keselamatan dan
kesehatan kerja $*.' merupakan aplikasi dari multi disiplin ilmu yang
8
menitikberatkan pada pemahaman risiko untuk keselamatan manusia dan alat
kerja di lingkungan industri maupun non industri yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan manusia. Dengan demikian keselamatan dan
kesehatan kerja $*.' merupakan hak asasi manusia yang perlu diatur dalam
produk hukum. Salah satu pendekatan yang digunakan dalam keselamatan dan
kesehatan kerja $*.' adalah ergonomik yang akan dibahas pada sub bab
selanjutnya.
&. Tinja"an U-"- Tentang Ergono-i
a. Definisi
7stilah ergonomi pertama kali dicetuskan tahun +;!" oleh sekelompok ahli
medis, psikolog dan insinyur di 4nited *ingdom untuk menjelaskan aplikasi
multidisiplin ilmu yang dirancang untuk memecahkan masalah)masalah teknologi
pada masa perang. <rgonomi berasal dari bahasa =unani, ergos yang berarti kerja,
dan nomos yang berarti aturan)aturan. 7lmu ergonomi berfokus pada manusia,
merupakan multidisiplin ilmu dan berorientasi lebih pada aplikasi $Pulat, +;;&'.
<rgonomi merupakan aplikasi dari ilmu)ilmu kesehatan/medis, psikologi maupun
teknik $Pheasant, +;;;> Plog, +;22'.
7lmu ergonomi adalah ilmu yang mempelajari karakteristik
$kemampuan/kapabilitas, keterbatasan, motivasi dan tujuan' manusia dalam
menentukan disain yang tepat bagi lingkungan kerja dan kehidupan pekerja
sehari)hari $Plog, +;22'. Hal ini meliputi manusia yang melakukan pekerjaan
dengan cara melakukan pekerjaan tersebut, peralatan dan perlengkapan yang
9
digunakan, tempat kerja dan aspek psikososial dari situasi kerja $Pheasant, +;;;'.
-iteratur lain mendefinisikan ilmu ergonomi sebagai ilmu yang mepelajari
interaksi antara manusia dan objek yang mereka gunakan serta lingkungan
kerjanya. Dengan demikian elemen)elemen penting yang terlibat adalah manusia,
objek/alat, lingkungan kerja dan interaksi elemen)elemen tersebut $Pulat, +;;?'.
ujuan/manfaat dari ilmu ergonomi adalah membuat pekerjaan menjadi
aman bagi pekerja/manusia dan meningkatkan efisiensi kerja untuk mencapai
kesejahteraan manusia. *eberhasilan aplikasi ilmu ergonomi dilihat dari adanya
perbaikan produktivitas, efisiensi, keselamatan dan dapat diterimanya sistem
disain yang dihasilkan $mudah, nyaman, dsb' $Pheasant, +;;;'. Disisi lain, Pulat
$+;;?' juga menggambarkan bagaimana jika kita mengabaikan faktor ergonomi,
maka akan timbul beberapa masalah dan kerugian, antara lain3
a' Penurunaan hasil produksi
b' ,anyaknya #aktu kerja yang terbuang
c' ingginya biaya pengobatan/medis
d' ingginya biaya material
e' Peningkatan angka absensi
f' *ualitas kerja yang rendah
g' (eningkatnya kecepatan perganitian pega#ai $labour turnover'
h' Dibutuhkan kapasitas $#aktu, tempat, tenaga medis, dll' yang lebih
banyak untuk menanggulangi masalah emergency/ga#at darurat.
Dengan demikian, terdapat keuntungan yang diperoleh jika memanfaatkan
ilmu ergonomi menurut Pheasant $+;;;' adalah3
10
+' Peningkatan hasil produksi, yang berarti menguntungkan secara ekonomi.
Hal ini antara lain disebabkan oleh 3
a' <fisiensi #aktu kerja yang meningkat.
b' (eningkatnya kualitas kerja
c' *ecepatan pergantian pega#ai $labour turnover' yang relative rendah.
&' (enurunnya probabilitas terjadinya kecelakaan, yang berarti3
a' Dapat mengurangi biaya pengobatan yang tinggi. Hal ini cukup
berarti karena biaya untuk pengobatan lebih besar daripada biaya
untuk pencegahan.
b' Dapat mengurangi penyediaan kapasitas untuk keadaan ga#at darurat.
.' Dengan menggunakan antropometri dapat direncanakan/didisain 3
a' Pakaian kerja
b) Worspace
c' -ingkungan kerja
d' Peralatan/mesin
e) !onsumer product
Dengan menerapkan ergonomi di bidang industri, maka akan diperoleh
keuntungan baik secara financial maupun non financial, serta diperoleh efisiensi
kerja yang cukup tinggi yang merupakan tujuan dari industri tersebut.
b. 1uang -ingkup 7lmu <rgonomi
11
Secara garis besar ilmu ergonomi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
ergonomi fisik, ergonomi kagnitif dan makroergonomik.
+' <rgonomi @isik $"hysical Ergonomis'
a' Anthropometri
Anthropometri berasal dari bahasa =unani, yaitu anthropos yang bearti
manusia dan matrein yang bearti mengukur. (enurut Sanders dan
(c0ormik $+;;&', anthropometry dab engineering anthropometry
berhubungan dengan ukuran dari berbagai dimensi dab bagian)bagian tubuh
manusia, seperti volume, pusat titik berat $centers of gravity', kelembaman
dan massa $ Pheasant, +;;;'. Pengukuran bagian tubuh ini terbagi menjadi
dua kelompok secara fungsional, yaitu statis dan dinamis. Engineering
anthropometri biasanya berhubungan dengan berbagai aplikasi berdasarkan
data yang digunakan untuk mendisain alat yang akan digunakan oleh
manusia.
b' ,iomekanik
,iomekanik menguraikan elemen)elemen mekanik pada mahkluk hidup.
Occupational biomechanics lebih menitikberatkan pada karakteristik
mekanik dan pergerakan dari tubuh manusia dan elemen)elemennya.
0haffin dan Andersson mendefinisikan occupational biomechanics
sebagai bidang ilmu yang mempelajari hubungan anatar pekerja dan
peralatan kerja, lingkungan kerja, dan lain)lain, yang bertujuan untuk
meningkatkan kinerja dengan mengurangi terjadinya gangguan otot
12
rangka. Occupational biomechanics merupakan ilmu terapan dari berbagai
displin ilmu, antara lain ilmu teknik, ilmu fisik dan ilmu biologi. Aspek)
aspek yang tercakup dalam occupational biomechanics adalah modeling,
anthropometry, kinesiology, bioinstrumentasi, kerja mekanis, dan evaluasi
kapasitas manusia $Pulat, +;;?'.
&' <rgonomi *ognitif $!ognitif Ergonomis'
ermasuk di dalamnya mengenai human performance theory. <rgonomi
kognitif ini diaplikasikan dalam psikologi industri $engineering pshychology'
yang lebih dikenal dengan faktor manusia $human factors', ilmu terapan tentang
perilaku manusia dan atribu)atributnya untuk mendisain produk, peralatan, mesin
dan sistem dalam skala besar yang akan digunakan oleh manusia. 1uang lingkup
dari terapan ini meliputi biomedical engineering# environmental design# safety#
consumer product design dan computer interface design.
.'. (akroergonomik.
(enitik beratkan pada peralatan, perencanaan, pengembangan dan aplikasi
dari teknologi pengaturan mesin. (akroergonomik merupakan generasi ketiga
ergonomi, di mana pada generasi pertama ditandai oleh $human%machine interface
technology&, dan pada generasi kedua ditandai oleh $user%interface technology&
menjadi suatu keharusan untuk dapat berfungsi secara optimal. (akroergonimik
adalah suatu ilmu sosioteknik dengan pendekatan yang dilakukan untuk
mendisain organisasi, sistem kerja, dan pekerjaan berdasarkan empat subsistem
13
yang saling berhubungan, yaitu 3 subsistem personal, subsistem teknologi,
subsistem struktur organisasi dan subsistem lingkungan luar. ujuan dari
makroergonomik adalah harmonisasi penuh dari sistem kerja pada level makro
dan mikroergonomik, yang pada akhirnya akan memperbaiki produktivitas,
kepuasan pekerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, dan komitmen pekerja.
Pada makroergonomik ini lebih dikembangkan mangenai teori sistem dan
psikologi organisasi.
.. Tinja"an U-"- Tentang Manual Material Handling (MMH)
a. Definisi dan 1uang -ingkup
-ebih seperempat dari total kecelakaan kerja terjadi berkaitan dengan
pekerjaan ((H $Health Safety Executive, &"".'. Suatu hal yang sangat
beralasan, apabila kita harus memberikan perhatian dan pertimbangan lebih
terhadap aktivitas ((H, terutama aktivitas angkat dan amgkut. (eskipun
kecelakaan kerja yang bersifat fatal akibat pekerjaan ((H jarang terjadi, tetapi
banyak sekali cidera yang terjadi berupa terkilir/keseleo dan ketegangan otot,
terutama pada bagian otot pinggang dan punggung disebabkan karena aplikasi
pekerjaan yang tidak benar dan atau pengerahan tenaga untuk periode yang lama.
Sikap tubuh yang dipaksakan dan repetisi gerakan yang berlebihan merupakan
faktor penting sebagai penyebab terjadinya cidera tersebut. 0idera akibat ((H
tidak selalu dapat disembukan secara total, akibatnya dapat berupa gangguan
secara fisik atau cacat yang bersifat permanen.
14
((H didefinisikan sebagai suatu pekerjaan yang berkaitan dengan
mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik, menahan, memba#a atau
memindahkan beban dengan satu tangan atau dengan kedua tangan atau dengan
pengerahan seluruh badan. Dan selama tenaga manusia masih diperlukan untuk
mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik, menahan, memba#a atau
memindahkan beban, maka hal tersebut masih dalam rentang definisi ((H
$ar#aka. &"+"'.
Pekerjaan ((H akan dapat menyebabkan stress pada kondisi fisik
pekerja $seperti> pengerahan tenaga, sikap tubuh yang dipaksakan dan gerakan
berulang' yang dapat mengakibatkan terjadinya cidera> energi terbuang secara
percuma dan #aktu kerja tidak efisien $ar#aka, &"+"'. 4ntuk menghindarkan
masalah)masalah tersebut, maka organisasi perusahaan dapat meningkatakan
keuntungan secara langsung dengan memperbaiki atau penyesuaian antara
tuntutan tugas dengan kemampuan pekerja $,aiduri, &"".'. Aamun demikian,
tetap perlu diingat bah#a secara umum kemampuan pekerja untuk melakukan
pekerjaan sangat bervariasi karena adanya berbagai perbedaan, seperti> umur,
kondisi fisik, kekuatan, jenis kelamin, tinggi badan dan faktor)faktor lainnya
$,aiduri, &"".'. -ebih lanjut, ar#aka $&"+"' menjelaskan faktor)faktor risiko
yang lebih dominan yang berkaitan dengan terjadinya cidera akibat pekerjaan
((H antara lain meliputi 3
+' Sikap tubuh yang tidak alamiah dan dipaksakan $seperti> badan
membungkuk dan memuntir ke samping, jongkok, berlutut.'.
15
&' 5erakan berulang $seperti> sering menjangkau, mengangkat, memba#a
objek kerja'.
.' Pengerahan tenaga berlebihan $seperti> memba#a atau mengangkat objek
kerja yang terlalu berat'.
B' Sikap kerja statis $ seperti> harus mempertahankan sikap diam untuk #aktu
yang lama pada satu jenis aktivitas'.
b. 0idera Akibat ((H
+' 5angguan 8tot 1angka $Musculoseletal 'isorders'
Salah satu tujuan utama dari program ergonomi adalah mencegah
terjadinya gangguan otot rangka $musculoseletal disorder/cumulative trauma
disorders/repetitive strain in(ury/occupational overuse syndrome'. 5angguan otot
rangka $musculoseletal disorders' merupakan kerusakan pada otot, saraf, tendon,
ligament, persendian, kartilago, dan diskus intervertebralis. *erusakan pada otot
dapat berupa ketegangan otot, inflamasi, degenerasi ataupun sobek. Sedangkan
kerusakan pada tulang dapat berupa memar, mikro fraktur, patah atau terpelintir.
5angguan ini tidak termasuk ke dalam gangguan yang disebabkan karena
terpeleset, tersandung, jatuh, kecelakaan kendaraan bermotor ataupun kecelakaan
sejenis lainnya $8SHA,&""&'. 5angguan ini secara umum disebabkan karena
melakukan aktivitas kerja fisik dalam kondisi yang beresiko, sehingga
menyebabkan rusaknya jaringan yang menyelimuti persendian. *ata CkumulatifD
mengindikasikan adanya akumulasi trauma pada jaringan untuk jangka #aktu
lama. Aktivitas kerja fisik rutin dapat mengakibatkan cidera ringan pada jaringan
16
otot dan tendon. 0idera ini terjadi akibat penururnan aliran darah atau adanya
ketegangan pada jaringan. Hal ini dapat menyebabkan ketegangan pada saraf,
kerusakan tendon, ketegangan otot dan kerusakan sendi.
0idera pada otot dapat disebabkan oleh tekanan langsung pada otot akibat
adanya trauma ataupun akibat ketegangan otot $strain'. *etegangan otot dapat
terjadi secara mendadak ataupun kronis secara terus menerus yang dapat
menyebabkan nyeri menjadi progresif. Earingan otot dapat robek, terutama pada
daerah muscle%tendon%(unction. ergantung dari tingkat keparahan, cidera otot
biasanya menyebabkan pembengkakan, kerusakan jaringan dan pendarahan.
Perbaikan jaringan otot, jika mungkin biasanya meninggalkan jaringan parut.
Earingan parut ini dapat mengganggu proses penyembuhan dan mempengaruhi
fungsi otot. *erja otot statis jangka panjang dapat menyebabkan kelelahan dan
nyeri pada otot, dan biasanya disebabkan karena postur kerja yang salah.
endon merupakan bagian yang paling sering terkena cidera dan biasanya
menyenbabkan nyeri dan inflamasi. (ikro)trauma yang terjadi biasanya
merupakan kombinasi dari penggunaan yang berlebihan dan disfungsi
biomekanik. @aktor yang mempersulit penyembuhan tendon adalah tenden
memiliki sedikit pembuluh darah. @riksi dari postur janggal dan penggunaan yang
berlebihan $overuse' dapat menyebabkan inflamasi dan penebalan dari sinovium
tendon.
Pada a#alnya cidera otot tidak mengganggu dan dapat sembuh saat
beristirahat pada malam hari. *erusakan terus menerus pada jaringan terjadi setiap
hari, sehingga #aktu yang dibutuhkan untuk penyembuhan juga semakin lama,
17
dan tidak cukup hanya beristirahat pada malam hari. *erusakan ini akhirnya
terakumulasi dan menyebabkan gangguan otot rangka $,aker, &"""'. Penyakit ini
termasuk sering dialami, namun sering diabaikan karena biasanya gejala yang
ditimbulkannya ringan sampai sedang yang akan hilang dengan sendirinya setelah
istirahat. Aamun, penyakit ini dapat berkembang menjadi serius.
(enurut (cleod $+;;2' gejala yang dirasakan oleh setiap individu jika
menderita gangguan otot rangka ini tidak sama, meskipun pekerjaan atau aktivitas
yang dilakukan hamper sama. 5ejala ini antara lain adalah3
a' Adanya rasa sakit, nyeri atau tidak nyaman.
b' Pegal)pegal.
c' (ati rasa.
d' 5erakan menjadi lemah dan kaku.
e' Adanyan rasa terbakar.
f' Pergerakan menjadi terbatas.
g' *aku pada persendian.
h' *emerahan, bengkak, dan hangat pada daerah tersebut.
i' *elelahan pada sebagian otot.
Musculoseletal disorders bukan merupakan diagnosis medis.
Musculoseletal disorders merupakan istilah yang menggambarkan kerusakan
a#al pada otot, tendon, ligament, saraf, dan pembuluh darah kecil. ,eberapa
contoh diagnosis yang spesifik adalah myalgia# chronic myofascial pain
syndrome# tendonitis# carpal tunnel syndrome# osteoarthritis)
18
5angguan otot rangka biasanya disebabkan oleh postur janggal
$membungkuk, berputar atau menggapai', penggunaan tenaga yang berlebihan
$mengangkat beban berat atau penggunaan tenaga yang berlebihan untuk
melakukan pekerjaan berulang', melakukan pekerjaan berulang)ulang dalam
jangka #aktu lama, berada dalam satu posisi dalam jangka #aktu lama, berada
dalam lingkungan yang bergetar $vibrasi' dan berada pada lingkungan dengan
suhu ekstrim $,aker, &"""'.
Dari seluruh cidera akibat pekerjaan, ternyata cidera akibat pekerjaan
((H menempati posisi yang cukup besar, yaitu sebesar ."/ $Straker, &"""'.
Secara umum, bentuk cidera akibat pekerjaan ((H sebagian besar berupa
gangguan otot rangka $musculoseletas disorders', sprain dan strain yaitu
sebesar ;..?/ untuk pria $Straker, &"""'. 0idera akibat ((H disebabkan karena
banyak faktor. Secara umum, cidera disebabkan karena penggunaan dan robek
serta rusaknya persendian, ligament, otot, dan disus inverrtebralis yang terjadi
selama melakukan pekerjaan manual, antara lain penggunaan dan rusaknya secara
bertahap yang disebabkan oleh aktivitan pekerjaan manual secara berkala atau
dalam jangka #aktu lama, kerusakan mendadak yang disebabkan oleh
mengangkat beban berat dengan postur janggal, ataupun trauma langsung yang
disebabkan karenan kejadian yang tidak diinginkan $jatuh, tergelincir, dll'
$Worsafe WA, &""&'. 0idera akibat ((H terjadi karena memegang objek, atau
posisi/postur tubuh saat memindahkan barang yang kurang baik. 0idera dapat
terjadi seketika $mendadak' atau berkembang secara berangsur)angsur selama
beberapa tahun $8HFS,&"".'. Aktivitas ((H yang paling sering menyebabkan
19
cidera adalah mengangkat dan memba#a objek yaitu sebesar G+../ pada pria.
Aktivitas lain yang dapat menyebabkan cidera adalah memba#a tanpa
mengangkat dan pergerakan berulang)ulang $Straker, &"""'. ,agian tubuh yang
paling sering mengalami cidera akibat ((H adalah bagian tubuh $trunchus' yaitu
sebesar setengah sampai duapertiga dari seluruh cidera akibat pekerjaan ((H
paling sering terjadi pada industri manufaktur $untuk pria' dan industri kesehatan
$untuk #anita' $Straker, &"""'. Pekerjaan/jabatan yang paling beresiko mengalami
cidera akibat ((H pada pria adalah pekerja kasar $B;.G/', sedangkan yang
paling tidak beresiko mengalami cidera adalah menajer $+/' $'epartement of
!onsumer and Employment "rolecction WA# &"""'.
c. @aktor)@aktor 1isiko Dalam Pekerjaan ((H
Analisis pekerjaan/tugas adalah metode yang digunakan dalam bidang
ergonomi untuk menidentifikasi dan memahami komponen)komponen dari
pekerjaan, mengatur pekerjaan ataupun bagian/tugas tertentu dari pekerjaan
tersebut $Sullivan, +;;+'. ujuan dari analisis pekerjaan adalah mengetahui
tingkat risiko pekerjaan ((H dari setiap tugas/risiko. (elalui analisis pekerjaan
((H, maka dapat diketahui faktor)faktor risikonya. @aktor risiko adalah
sifat/karakteristik pekerja atau lingkungan kerja yang dapat meningkatkan
kemungkinan pekerja tersebut menderita gangguan kesehatan. @aktor)faktor risiko
dalam melakukan pekerjaan ((H adalah aktivitas pergerakan, lingkungan kerja,
postur kerja dan posisi, durasi dan frekuensi melakukan aktivitas ((H, lokasi
dari beban dan jarak pemindahan beban, tenaga yang digunakan, karakteristik
20
beban dan perlengkapan. @aktor)faktor ini dapat diklasifikasikan menjadi faktor
risiko yang terkait dengan karakteristik pekerajaan $tas characteristic',
karakteristik objek $material/ob(ect characteristic', lingkungan kerja $*orplace
characteristic' dan faktor individu.
*arakteristik pekerjaan meliputi postur kerja operator, aktivitas manual
yang dilakukan operator $mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik dan
memba#a', jarak objek dari tubuh operator, lokasi objek $di atas, di ba#ah atau
sejajar', lama dan frekuensi operator melakukan pekerjaan manual, dan pelatihan
yang diberikan. *arakteristik objek meliputi bentuk objek, besar objek, dan berat
objek. Sedangkan karakteristik lingkungan kerja meliputi luas bidang kerja, suhu,
dan vibrasi.
Postur janggal adalah posisi tubuh yang menyimpang secara signifikan
terhadap posisi normal saat melakukan pekerjaan $'epartemen of EH+S# ,o*a
State -niversity# &""&'. ,ekerja dengan posisi janggal meningkatkan jumlah
energy yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan. Posisi janggal menyebabkan
kondisi dimana transfer tenaga dari otot ke jaringan rangka tidak efisien sehingga
mudah menimbulkan lelah. ermasuk dalam postur janggal adalah pengulangan
atau dalam jangka #aktu lama dalam kondisi menggapai, berputar $t*isting',
memiringkan badan, berlutut, jongkok, memegang dalam kondisi statis dan
menjepit dengan tangan. Postur ini dapat melibatkan beberapa area tubuh, seperti
bahu, punggung dan lutut, karena bagian tubuh inilah yang paling sering
mengalami cidera $Straker, &"""'.
21
Postur punggung yang merupakan risiko adalah membungkukkan badan
sehingga membentuk sudut & terhadap vertical, dan berputar dengan beban objek 00
H ;kg, durasi H +" detik dan frekuensi H & kali/menit $Humantech, +;;!', atau
total lebih dari B jam per hari. (emiringkan badan $bending' dapat didefinisikan
sebagai fleksi dari tulang punggung, biasanya dalam arah kedepan atau
kesamping. ,erputar $t*isting' adalah adanya rotasi atau torsi pada tulang
punggung $Hermans et al, &"""'. Posisi statis merupakan posisi dimana
pergerakan yang terjadi sangat kecil, shingga menyebabkan beban statis pada otot.
2a-bar.&.1 Post"r T"lang P"ngg"ng !ang Menjadi 3aktor Risiko
Sumber: Humantec, 1995
Postur bahu yang merupakan faktor risiko adalah melakukan pekerjaan dengan
tangan di atas kepala atau siku di atas bahu lebih dari B jam per hari $'ept) of
.abour + ,ndustries# &""+' atau lengan atas membentuk sudut B ke arah 50
samping atau kea rah depan terhadap badan selama lebih dari +" detik dengan
frekuensi lebih dari atau sama dengan & kali per menit dan beban H B.!kg.
22
2a-bar.&.& Post"r Ba#" !ang Menjadi 3aktor Risiko
Sumber: Humantech, 1995
Postur kaki yang merupakan faktor risiko adalah melakukan pekerjaan dengan
berjongkok $membengkokkan kaki I B terhadap horiJontal', bertumpu di atas 50
satu kaki atau bersudut selam total H B jam per hari $'ept) of .abour + ,ndustries#
&""+' atau dengan frekuensi H & kali per menit.
2a-bar. &.. Post"r aki !ang Menjadi 3aktor Risiko
Sumber: Humantech, 1995
8bjek merupakan saalah satu fakto yang mempengaruhi terjadinya cidera
akibat pekerjaan ((H. (enurut 7-8, beban maksimum yang diperbolehkan
23
untuk diangkat oleh seseorang adalah &.)&! *g. bentuk dan ukuran objek juga
ikut mempengaruhi hal tersebut. 4kuran objek harus cukup kecil agar dapat
diletakan sedekat mungkin dengan tubuh. -ebar objek yang besar yang dapat
membebani otot pundak/bahu adalah lebih dari ."")B"" mm, panjang lebih dari
.!" mm dengan ketinggian lebih dari B!" mm.
,entuk objek yang baik harus memiliki pegangan, tidak ada sudut tajam
dan tidak dingin atau panas saat diangkat. (engangkat objek tidak boleh hanya
dengan mengandalkan kekuatan jari, karena kekuatan otot jari terbatas sehingga
dapat menyebabkan cidera pada jari.
@aktor lingkungan yang merupakan faktor risiko untuk terjadinya cidera
akibat aktivitas ((H adalah vibrasi, suhu panas dan dingin $8HFS Act, +;2!,
&"""'. 6ibrasi adalah getaran ritmik atau acak dengan media padat yang saling
berkontak. 6ibrasi dapat mengenai seluruh tubuh $*hole body vibration' ataupun
sebagian tubuh $segmental vibration'. 6ibrasi terjadi akibat adanya transfer energi
mekanik osilasi keseluruh tubuh atau sebagian tubuh. 6ibrasi menjadi faktor
risiko apabila pekerja terpapar secara terus menerus atau berada pada intensitas
tinggi, yang mungkin didapat dari penggunaan peralatan. Pekerja yang terkena
vibrasi dapat mengalami kelelahan, nyeri, mati rasa, dan peningkatan sensitifitas
terhadap dingin $0al/8SHA, +;;;'. Pekerja yang melakukan aktivitas ((H juga
akan mengalami peningkatan risiko jika berada pada ruang kerja yang bersuhu
tidak nyaman $di ba#ah + 0 dan diatas & 0' $8HFS Act +;2!,&"""> Pulat 90 60
+;;?'.
24
1isiko yang telah diidentifikasikan kemudian dianalisis untuk mengetahui
tingkat risiko terjadinya gangguan otot rangka. Pada penelitian ini terdapat tiga
tingkat risiko, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. ingkat risiko secara umum
berarti bah#a kondisi tersebut masih tergolong aman dan belum ada risiko
ergonomi untuk menimbulkan gangguan otot rangka pada pekerja. ingkat risiko
sedang berarti bah#a risiko ergonomi yang terdapat pada aktivitas tersebut masih
dapat diterima $acceptable' oleh pekerja, namun diperlukan analisis kembali
mengenai pekerjaan yang dilakukan. Sedangkan tingkat risiko tinggi adalah
kondisi yang ada ataupun aktivitas yang dilakukan sudah memiliki risiko
ergonomi untuk menimbulkan cidera dan sudah harus segera dilakukan evaluasi
dan tindakan koreksi untuk memperbaikinya.
d. ,iomekanik Pada Pekerjaan ((H
,iomekanik adalah studi tentang elemen tubuh manusia yang terstruktur
tentang bagaimana fungsi)fungsi tubuh dan berapa banyak stress, akselerasi dan
pengaruh yang terjadi. Secara sederhana dapat dijelaskan pada aplikasi prinsip
mekanik untuk material biologis pada kehidupan manusia. Saat ini, kebutuhan
energi dari seorang pekerja yang bekerja pada industri sering dapat dikurangi
secara drastic melalui penerapan teknologi dan rekayasa teknik yang lebih baik.
4ntuk itu, seorang ergonomist sebaiknya menerapkan prinsip biomekanik untuk
mengatasi masalah yang berkaitan dengan pekerjaan, khususnya yang berkaitan
dengan ((H dan untuk meningkatkan produktivitas itu sendiri $ar#aka, &"+"'.
25
+' Eenis pergerakan anggota tubuh
Pergerakan tubuh selama terjadinya aktivitas tertentu di industri dapat
dijelaskan di dalam istilah operasional sebagai berikut 3
a' Pergerakan "ositioning pada tangan atau kaki dari satu posisi tertentu
ketempat yang lainnya, seperti pada saat peserta menjangkau tombol
kendali mesin.
b' Pergerakan !ontinous, memerlukan pengaturan otot pada beberapa jenis
otot saat bergerak, seperti saat memutar roda mobil atau mengarahkan
batangan atau lembaran kayu melalui mesin gergaji.
c' Pergerakan Manipulative, melibatkan aktivitas handling pada peralatan
kerja, mekanisasi alat kontrol, serta tipikal dengan menggunakan jari atau
tangan.
d' Pergerakan /epetitive, adalah merupakan suatu pergerakan yang sama
secara berulang)ulang seperti pada pekerjaan memukul dengan palu,
penggunaan obeng, pemutar baut, dll.
e' Pergerakan Se0uential, adalah merupakan pergerakan independen yang
terpisah di dalam suatu rangkaian proses kerja.
f' A Static "osture, terjadi pada saat mempertahankan segmen pada satu
posisi tertentu untuk suatu periode #aktu tertentu.
26
&' 8tot)otot
Pada saat bentuk aktivitas tubuh memerlukan suatu pengerahan tenaga,
maka kebutuhan pergerakan tubuh harus diatur seperti hanya tenaga otot
digunakan secara efektif dan seterampil mungkin. Sejak sebuah otot digerakan
dengan tenaga penuh dia#al kontraksi, hal yang paling baik adalah harus dimulai
dari suatu sikap tubuh yang mana kondisi otot telah memanjang secara penuh.
Selanjutnya, salah satu hal yang harus diperhitungkan adalah efek pengungkitan
dari tulang)tulang. Eika beberapa otot dikerahkan bersama)sama, maka
pemanjangan otot optimal biasanya terjadi pada saat otot)otot mengalami
kontraksi secara simultan. Di samping itu, ar#aka $&"+"' menjelaskan kekuatan
otot maksimum atau group otot akan sangat tergantung pada beberpa karakteristik,
sebagai berikut3
a' 4mur
b' Eenis kelamin
c' *ondisi fisik
d' *eterlatihan dan
e' (otivasi saat melakukan aktivitas
Puncak kekuatan otot baik untuk laki)laki maupun #anita adalah pada
umur antara &! sampai dengan .! tahun. Pekerja yang lebih tua yaitu diantara !"
sampai dengan G" tahun hanya akan menghasilkan sekitar ?! sampai denga 2! /
dari puncak kekuatan tenaga otot tersebut.
27
.' Sistem pengungkit $.evers'
Suatu pengungkit meruapakan suatu mesin sederhana yang digunakan
untuk melakukan pekerjaan. Pengungkit meliputi suatu objek yang panjang,
seperti sebuah batang, dan sebuah objek penahan untuk tempat menopang batang
tersebut. Penahan atau bagian yang tetap tersebut disebut sebagai CfulkrumD seperti
yang juga telah disebutkan sebelumnya. Earak suatu beban/objek terhadap fulcrum
disebut juga sebagai beban lengan $1he .oad Arm'. Sedangkan jarak antara
fulcrum dengan dan tempat pengerahan tenaga merupakan tenaga lengan $Effort
Arm'. Sebuah pengungkit dapa digunakan untuk mengangkat atau menggerakan
objek lebih cepat atau dengan lebih sedikit tenaga, setelah itu dapat dilakukan
dengan tanpa pengungkit yang bersangkutan. eori pengungkit merupakan hukum
persamaan sebagai berikut 3
a' eori pengungkit pertama.
eori pengungkit pertama ini menempatkan fulkrum diantara CloadD dan
CeffortD. Sebagai contoh> dalam kehidupan sehari)hari adalah papan
jungkat)jungkit untuk permainan anak)anak atau domplangan yang
digunakan untuk mengungkit tanah, batu, atau benda berat lainnya dan
timbangan badan dengan bandul keseimbangan. Eika kedua lengan
pengungkit mempunyai panjang yang sama, maka CeffortD atau tenaga yang
kerahkan harus sama dengan berat beban CloadD. Sebagai contoh> pada
Load x Load Arm = Effort x Effort Arm
28
penggunaan linggis atau batang besi, dimana CeffortD harus ditempatkan
lebih jauh pada CfulkrumD dari pada CloadD untuk mencapai keseimbangan.
b' eori pengungkit kedua.
eori pengungkit kedua ini, menempatkan CloadD diantara CeffortD dan
CfulkrumD. Sebagai contoh pada pengungkit ini adalah penggunaan
gerobak dorong untuk mengangkut pasir atau material lainnya. Dalam hal
ini, roda gerobak merupakan CfulkrumD pegangan gerobak dorong
merupakan CeffortD dan CloadD ditempatkan diantara roda gerobak dan
CeffortD $orang yang melakukan pekerjaan tersebut'. Dengan demikian
CeffortD selalu berada pada jarak yang lebih jauh dan lebih kecil daripada
CloadD.
c' eori pengungkit ketiga.
eori pengungkit ketiga ini menempatkan CeffortD di antara CloadD dan
CfulkrumD. Pada pengungkit ini CeffortD selalu ditempatkan pada jarak yang
lebih pendek dan harus mempunyai tenaga yang lebih besar dari pada
CloadD. Sebagai contoh pada pengungkit ini adalah posisi lengan ba#ah
yang sedang menahan objek. Pada saat tangan memegang atau menahan
berat objek, maka berat beban tersebut diangkat oleh otot bisep pada
lengan atas, yang berada pada lengan ba#ah dekat siku. Dalam hal ini
persendian siku adalah merupakan CfulkrumD.
29
B' Hubungan antara kecepatan dan po*er pada pengungkit.
Po#er akan hilang pada proporsi yang sama pada saat kecepatan terjadi.
Pada sistem pengungkit hubungan ini tidak dapat dihindarkan. Hubungan antara
kecepatan dan po#er juga terjadi di antara manusia yang berbeda)beda
karakteristik $ar#aka, &"+"'. ,eberpa orang mungkin akan lebih mudah
melakukan pekerjaan mengangkat dan memba#a beban dibandingkan orang lain.
Aamun demikian, banyak sistem pengungkit di dalam tubuh manusia adalah
seperti teori pengungkit yang ketiga dan tidak tepat untuk mengembangkan atau
mengerahkan po#er $ar#aka, &"+"'. 8leh karena itu aktivitas mengangkat dan
memba#a beban harus dikenali sebagai suatu aktivitas bah#a tubuh manusia
tidak tepat untuk melakukannya, dan apabila memungkinkan, aktivitas tersebut
harus dilakukan dengan menggunakan alat bantu mekanik yang sesuai, serta
menghindarkan manusia sebagai alat angkat dan angkut utama $ar#aka, &"+"'.
e. 1egulasi entang ((H
,eberapa regulasi telah dilakukan pemerintah Australia mengenai ((H.
Secara umum, regulasi tersebut bertujuan melindungi pekerja saat melakukan
pekerjaan dari kelainanan $Musculoseletal disorder' ataupun cidera yang
disebabkan oleh aktivitas ((H, dan me#ajibkan pemberi kerja untuk
melakukan identifikasi, penilaian, dan pengendalian risiko dari aktivitas MMH di
lingkungan kerja. 1egulasi tersebut juga telah mengatur hak dan/ ke#ajiban dari
pemberi kerja dan pekerja. 1egulasi tersebut antara lain dikeluarkan oleh 2ational
Ossupational Health and Safety !ommission3 Standard for ((H and 2ational
30
!ode of "ractice for ((H tahun +;;". Standar tersebut mencakup hal)hal
berikut3 judul, objektif, desain, penilaian risiko, pengendalian risiko, ke#ajiban
pekerja dan definisi $ ar#aka, &"+"'.
Di 7ndonesia, belum ada undang)undang dan peraturan maupun panduan
yang secara spesifik mengatur mengenai pekerjaan manual. Aamun demikian,
setiap pemberi kerja tetap harus menjamin kesehatan pekerjanya dalam
melakukan aktivitas kerja, karena hal ini telah diatur dalam 44 17 Ao. &. ahun
+;;& tentang kesehatan kerja. 4ntdang)undang tentang kesehatan kerja pada pasal
&. diatur sebagai berikut 3
+' *esehatan kerja diselenggarakan agar setiap pekerja dapat bekerja secara
sehat tanpa mebahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya
sehingga diperoleh produktivitas kerja yang optimal sejalan dengan
program perlindungan tenaga kerja.
&' *esehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit
akibat kerja, dan syarat kesehatan kerja.
.' Setiap tempat kerja #ajib menyelenggarakan kesehatan kerja.
B' *etentuan mengenai kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada point
$+', $&', dan $.' ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
!' empat kerja yang tidak memenuhi ketentuan kesehatan kerja dipidana
dengan pidana kurungan paling lama + tahun atau pidana denda paling
banyak 1p. +!.""".""".
31
Dengan demikian jelaslah bah#a penerapan prinsip)prinsip ergonomic, termasuk
di dalamnya aktivitas pekerjaan manual, harus dilaksanakan karena merupakan
tindakan pencegahan penyakit akibat kerja.
f. (etode Penilaian 1isiko ((H K(etode 7ndikator *unci L -((
$.eitmerMalMethode' EermanM
Selama dilakukan pekerjaan ((H untuk objek kerja yang berat $seperti>
mengangkat, menahan, memindahkan dan menurunkan objek', maka akan dapat
menyebabkan risiko cedera atau menyebabkan gangguan sistem musculoskeletal,
kususnya pada pinggang. 4ntuk menilai risiko seperti tersebut di atas, di Eerman
telah dikembangkan dan diimplementasikan metode indikator kunci -(( $the
4ederal Office for .abour "rotection and Occupational Medicine# &""!'.
,erdasarkan 9ratingN yang dihitung, akan memungkinkan untuk mengklasifikasi
suatu tugas tertentu ke dalam satu dari empat kategori/tingkat risiko. (etode ini
menyajikan suatu penilaian kasar dari suatu kondisi kerja selama melakukan
aktivitas ((H. Di dalam melakukan spesifikasi $penilaian dan 9ratingN' berat
beban dari masing)masing faktor, maka observer harus mempunyai pengetahuan
yang relevan pada aktivitas individu yang dinilai. Apabila si penilai kurang
memiliki pengetahuan, maka kemungkinan akan dapat menyebabkan kesalahan
dalam menentukan hasilnya. Selanjutnya harus diketahui bah#a, 9ratingN dibuat
untuk aktivitas komponen individu dan di dalam relasi untuk satu hari kerja. Eika
selama kerja terdapat perubahan di dalam massa beban dan atau di dalam sikap
tubuh, maka harus digunakan nilai rerata. Dengan kata lain, jika selama pekerja
32
melakukan pekerjaan secara sendiri)sendiri dan memba#a banyak beban dengan
massa yang berbeda)beda, maka masing)masing aktivitas harus di 9ratingN dan
didokumentasikan secara terpisah.
(etode indicator kunci -(( digunakan di dalam penilaian risiko selama
dilakukan pekerjaan ((H untuk objek kerja yang berat dengan
memperhitungkan empat $B' faktor atau parameter stress fisik yang terjadi selama
pekerjaan ((H, yaitu3
+' 1ating 7ndikator %aktu $1ime ,ndicator % 1'
7ndikasi berat ringannya dari lama #aktu $the length of time' ketika seseorang
menangani beban/objek kerja dapat dinilai, yang didasarkan pada abel &.G.+,
dengan memilih salah satu dari ketiga bentuk tentang bagaimana penanganan
beban biasanya dilakukan oleh pekerja. *etiga bentuk tersebut adalah sebagai
berikut 3
a' 4ntuk tugas)tugas yang melibatkan repetisi secara regular untuk aktivitas
pendek dengan mengangkat, menurunkan, memba#a atau memindahkan
objek, frekuensinya $jumlah aktivitas pendek selama satu shift kerja'
adalah merupakan nilai/parameter dasar.
b' 4ntuk tugas)tugas yang melibatkan aktivitas menahan atau menopang
objek, total durasi menahan atau menopang objek adalah merupakan
nilai/parameter dasar. Durasi tersebut merupakan hasil dari penambahan
periode menahan atau menopang objek pada setiap aktivitas individu
selama satu hari kerja.
33
c' 4ntuk tugas)tugas yang melibatkan aktivitas memba#a atau memindahkan
beban/objek pada jarak yang jauh dan salah satu yang harus
dipertimbangkan dari total jarak dari beban yang diba#a adalah untuk
aktivitas satu hari kerja. 4ntuk perhitungan jarak angkut secara manual,
maka rerata kecepatan jalan adalah Bkm/jam atau sekitar +m/detik
abel &.G.+ Penilaian %aktu Didasarkan Pada Eenis Aktivitas MMH
$((H'
Mengangkat ata"
o%erasi %e-inda#an
( 4 5 detik)
Mena#an ata" -eno%ang
( 6 5 detik)
Me-inda#kan objek
%ada jarak 6 5 -
7
@rekuensi
$jumlah/+hari
kerja'
ime
1ating
$skor'
otal Durasi
(enahan/+hari
kerja $menit'
ime
1ating
$skor'
otal jarak
Selama
Satu Hari
*erja $*m'
ime
1ating
$skor'
O +" + O! + O",. +
+" ) OB" & ! ) O+! & ",. ) O+ &
B" ) O&"" B +! ) OG" B + ) OB B
&"" ) O!"" G G" ) O+&" G B ) O2 G
!"" ) O+""" 2 +&" ) O&B" 2 2 ) O+G 2
P+""" +" P&B" +" P+G +"
Qtidak dapat diterapkan apabila memba#a/mengangkut beban P ."kg dengan
jarak P &!m untuk sekali angkut.
Sumber 3 1ar*aa# 5676
&' 1ating 7ndikator ,eban $.oad ,ndicator % M'
7ndikasi berat ringannya beban kerja oleh karena massa suatu objek yang
dikerjakan dapat dinilai yang didasarkan pada abel &.G.&, secara terpisah untuk
#anita dan laki)laki. Perlu diperhitungkan hanya untuk beban yang bervariasi
$objek dengan massa yang berbeda', maka dapat digunakan nilai rerata.
Disamping itu, untuk maksud membandingkan hasil final $dan memilih rating
final yang lebih tinggi dari poin yang didapat', salah satunya juga dapat
dipertimbangkan massa/beban tertinggi, pada kasus ini, maka indikator #aktu
34
juga dikoreksi dengan menghubungkannya terhadap periode pada saat tertinggi
terjadi.
abel &.G.& Penilaian ,eban terhadap beban efektif
Beban E0ekti07 (g) Load Rating (skor)
O +" +
+" ) O&" &
&" ) O." B
." ) OB" ?
PB" &!
Qtidak dapat diterapkan untuk situasi dimana maksimum massa dari objek
yang dikerjakan atau pengeluaran energi maksimum selama kerja dilampaui.
Sumber 3 1ar*aa# 5676
.' 1ating 7ndikator Sikap ubuh $8ody "osture ,ndicator % "'
7ndikasi berat ringannya faktor sikap tubuh $8ody "osture 9 "' dinilai
berdasarkan pictogram seperti diilustrasikan pada abel &.G... Salah satu yang
digunakan untuk mengidentifikasikan suatu sikap tubuh pekerja selama
melakukan aktivitas $mengangkat/memba#a beban' dihubungkan dengan
aktivitas ((H pada objek dan mengklasifikasikannya ke dalam salah satu group
yang disebutkan pada abel &.G.. tersebut. Eika selama bekerja seorang pekerja
diasumsikan dengan berbagai variasi sikap tubuh atau berganti)ganti sikap tubuh,
maka dapat dugunakan nilai rerata dari indikator sikap tubuh yang terjadi selama
tugas)tugas dianalisis. Apabila terdapat nilai ekstrim, sebaiknya tidak digunakan
karena hal tersebut tentunya jarang terjadi.
35
abel &.G.. 3 Penilaian sikap tubuh $8ody posture' terhadap jenis sikap
tubuh dan posisi beban.
Ti%e (ika% T"b"# dan
Posisi Beban
Penjelasan (ika%
T"b"#8 Posisi Beban
H"b"ngan dengan
T"b"#
Post"r Rating ((kor)
ubuh bagian atas tidak
memutar.
,eban berada dekat
dengan badan.
+
Sedikit membungkuk ke
depan atau sedikit
memuntirkan badan.
,eban berada dekat
dengan badan atau diatas
ketinggian bahu.
&
(embungkuk ke ba#ah
atau membungkuk ke
depan dengan
memuntirkan badan
secara simultan.
,eban berada jauh dari
badan atau bahu di atas
bahu
.
(embungkuk jauh ke
depan memuntirkan badan
secara simultan.
,eban berada jauh dari
badan.
Stabilitas tubuh terbatas
pada saat berdiri, jongkok
dan atau berlutut.
B
Sumber 3 1ar*aa # 5676
36
B' 1ating 7ndikator *ondisi Selama ,ekerja $!ondition of "erforming Wor
,ndicator % W'
Pada saat menilai indikasi berat ringannya kondisi kerja, salah satu yang harus
dipertimbangkan adalah kondisi kerja yang dominan selama periode kerja secara
keseluruhan. *ondisi kerja dijelaskan pada abel &.G.B. Sebagai catatan3 agar
dapat menentukan skor rating indikator secara akurat di dalam hubungan antara
beban actual ((H, maka penilaian dilakukan dengan metode interpolasi, nilai
rating didasarkan pada abel &.G.B tersebut. Sebagai contoh> jika jarak yang
dilakukan selama satu shift kerja adalah +!km, maka pekerja memba#a beban
seberat &2kg, maka .oad rating adalah B.2. Hal ini akan serupa pada saat faktor)
faktor seperti 8ody "osture $P' dan Woring !ondition $%' dirating atau dinilai
berdasarkan piktogram seperti diilustrasikan pada abel &.G... Salah satu yang
digunakan untuk mengidentifikasi suatu sikap tubuh pekerja selama melakukan
pekerjaan.
abel &.B 3 Penilaian 7ndikator *ondisi *erja
Penjelasan ondisi Pada (aat
Melak"kan Pekerjaan
Rating (skor) ondisi erja
*ondisi ergonomi yang baik,
seperti> tersedia cukup ruang untuk
bekerja> tidak ada benda/material
yang menghalangi proses kerja>
pencahayaan baik, kondisi lantai
baik.
"
erbatasnya ruang untuk bergerak
pada stasiun kerja> kondisi ergonomi
yang kurang baik $seperti> tinggi
landasan kerja yang teralu rendah
atau area kerja O +,!m
&
'> stabilitas
tubuh terganggu karena keadaan
lantai yang tidak rata.
+
37
1uang untuk kerja sangat terbatas
pada stasiun kerja dan atau pusat
gravitasi beban stabil selama
pemindahan beban/objek.
&
Sumber 3 1ar*aa# 5676
B. Tinja"an U-"- Tentang Usa#a Mebel a!"
a. Definisi
(ebel kayu merupakan salah satu jenis usaha disektor informal yang
mulai berkembang pesat de#asa ini. Pada dasarnya pembuatan mebel dari kayu
melalui lima proses utama, yaitu proses penggergajian kayu, proses penyiapan
bahan baku, proses penyiapan komponen, proses perakitan dan pembentukan, dan
proses akhir $finishing'. *ata mebel dalam bahasa 7nggris diterjemahkan menjadi
mebel. 7stilah 9mebelN digunakan karena sifat bergeraknya atau mobilitasnya
sebagai barang lepas di dalam interior arsitektural. *ata mebel berasal dari bahasa
Perancis yaitu meubel, atau bahasa Eerman yaitu mobel. Pengertian mebel secara
umum adalah benda pakai yang dapat dipindahkan, berguna bagi kegiatan hidup
manusia, mulai dari duduk, tidur, bekerja, makan, bermain dan sebagainya, yang
memberi kenyamanan dan keindahan bagi pemakainya $,aryl, +;?? dalam
(ariJar, &""!'. (ebel juga merupakan salah satu produk kayu olahan yang
pertumbuhannya amat pesat dalam beberapa dekade terakhir ini adalah produk
mebel. ,era#al dari pekerjaan rumah tangga, produk mebel kini telah menjadi
industri yang cukup besar dengan tingkat penyerapan tenaga kerja terdidik yang
38
tidak sedikit. Produk jenis ini secara prinsip dibagi dalam dua kategori yaitu
mebel untuk taman dan interior dalam rumah $(anullang,+;;+'.
b. 7ndustri (ebel *ayu
+' 7ndustri (ebel *ayu Primer
7ndustri kayu primer merupakan sumber bahan baku dari kluster industri
mebel kayu. 7ndustri primer meliputi penggergajian $sa*mill' yang menghasilkan
kayu gergajian $solid #ood', industri kayu lapis, papan partikel, (D@. Seluruh
industri primer ini terdapat di 7ndonesia. *eberadaan 7ndustri primer ini tidak
perlu berada dalam suatu #ilayah yang sama dengan lokasi kluster industri mebel,
namun yang penting adalah terdapatnya suatu stoc yang tak terputus. Penyediaan
stoc ini dapat dilakukan oleh toko material bahan baku mebel dalam volume
yang memadai dengan harga yang bersaing.
Perusahaan penyedia bahan baku merupakan bagian dari industri
pendukung. ,ahan baku kayu merupakan salah satu faktor yang menentukan
keunggulan komparatif dari industri mebel dan memberikan kontribusi utama
dalam menentukan biaya produksi mebel. Produk) produk mebel dari berbagai
negara dicirikan oleh bahan baku kayu yang berasal dari negara produsen mebel.
7ndustri mebel di ,raJil dicirikan oleh mebel dari kayu pinus demikian pula
Selandia ,aru, Amerika Serikat dikenal dengan kayu dari douglas fir dan birch,
(alaysia dengan kayu karetnya, sedangkan 7ndonesia dikenal dengan kayu ramin
dan jatinya. (eskipun demikian kondisi ini tidak selalu berlaku, sebagai contoh,
ai#an meskipun tidak memiliki sumber bahan baku kayu namun merupakan
39
pengekspor produk mebel yang tinggi karena memiliki keunggulan dalam desain
dan pelapisan permukaan $finishing'. *luster industri mebel di Ea#a engah
memiliki keunggulan kayu jati yang bersumber dari hutan jati yang dikelola oleh
PerumPerhutani.
&'. 7ndustri Pendukung -ogam
7ndustri ini menyediakan barang pelengkap dalam pembuatan mebel yang
umumnya terbuat dari logam seperti engsell , bandle, kunci, kaca, dan asesoris
lainnya.
.'. 7ndustri Pelapis Permukaan
7ndustri yang menyediakan bahan)bahan untuk melapis permukaan
$finishing' mebel semakin meningkat peranannya dalam memberikan nilai tambah
produk mebel. ,erbagai bahan pelapis permukaan seperti cat, vernis, melamin,
lem kayu mutlak diperlukan dalam industri mebel kayu.
B'. 7ndustriPeralatan
7ndustri peralatan baik yang berteknologi rendah maupun tinggi untuk
membuat komponen mebel yang memiliki presisi tinggi sangat diperlukan. Salah
satu faktor untuk memepertahankan daya saing industri mebel adalah penggantian
$upgrading' teknologinya. eknologi terakhir untuk membuat bentukan komponen
kayu $moulder atau router' seperti numerically controlled machining dilengkapi
dengan computer yang telah diprogram untuk membuat berbagai variasi bentuk.
40
Demikian pula penyedia peralatan $teknologi' untuk membuat lapisan permukaan
$finishing' produk mebel sangat diperlukan. Perkembangan teknologi dalam
peralatan ini perlu diikuti dengan perusahaan penyedia peralatan. 7ndustri
pendukung yang secara langsung mendukung keberadaan suatu kluster industri
!' 7ndustri Pengemasan dan Easa ransportasi
7ndustri pengemasan $pacaging', container, dan jasa transportasi
$merupakan industri pendukung yang vital' bagi kelancaran usaha kluster industri
mebel kayu dalam memenuhi permintaan pasar.
c. Penyedia Easa
,eberapa industri penyedia jasa yang sangat diperlukan khususnya
lembaga)lembaga yang menyediakan jasa kepada kluster industri dan perusahaan)
perusahaannya. Dukungan penelitian dan pengembangan $1FD' milik pemerintah
dan s#asta akan memberikan kontribusi sebagai contoh dalam bahan baku baru
$alternatif' dan sifat)sifatnya, serta uji kualitas produk. -embaga pendidikan
universitas khususnya dalam bidang kehutanan $hasil hutan' dibutuhkan untuk
memberikan dukungan aplikasi ilmu perkayuan serta kemampuan melakukan
penelitian dalam bidang kayu. Disamping itu keberadaan lembaga pendidikan
khusus dalam bidang pengolahan kayu dapat memberikan dukungan dalam
pelatihan $vocational training' dan riset untuk membentuk tenaga terampil dan
ahli. *ontribusi lain yang diperlukan dari lembaga pendidikan dan pelatihan
adalah dalam penyebaran $difusi' teknologi inovasi khususnya dalam aspek
produksi.
41
*amar Dagang dan 7ndustri $*AD7A' khususnya *AD7A Propinsi
memiliki peranan yang tak dapat diabaikan bagi pengembangan industri mebel di
suatu #ilayah. ujuan pembentukan *AD7A adalah meningkatkan peran dunia
usaha dalam pengembangan ekonomi #ilayah. 8leh karena itu industri mebel
kayu yang memberikan kontribusi ekonomi yang tinggi bagi ekonomi propinsi
senantiasa perlu mendapat dukungan melalui penyediaan informasi, lobby kepada
lembaga keuangan dan P<(DA, serta kerjasama diantara para anggotanya.
Easa pelabuhan $kepabeanan' sangat penting bagi kluster industri mebel
agar dapat mempertahankan daya saingnya $tetap kompetitif'. Prosedur
kepabeanan perlu dipermudah tanpa mengurangi penga#asan agar pengiriman
barang ekspor sesuai dengan jad#al kontrak dan biaya)biaya yang ditimbulkan
tidak membebani industri.
-embaga keuangan seperti perbankan daerah memiliki peranan yang
penting untukmmendukung permodalan $antara lain modal kerja' serta investasi
dalam peningkatan kemampuan produksi perusahaan)perusahaan di dalam kluster
industri. Pembelian mesin baru $teknologi upgrading' sangat vital agar kluster
industri memiliki daya saing.
5. erangka onse%
a. Dasar Pemikiran 6ariabel yang Diteliti
42
((H merupakan aktivitas kerja tertua yang pernah ada di dunia. ((H
merupakan suatu pekerjaan yang berkaitan dengan mengangkat, menurunkan,
mendorong, menarik, menahan, memba#a atau memindahkan beban dengan satu
tangan atau dengan kedua tangan atau dengan pengerahan seluruh badan. Hingga
saat ini dalam dunia indutri baik industri berskala besar maupun yang berskala
kecil, meskipun telah banyak diciptakan alat atau mesin untuk mempermudah
proses produksi namun peranan manusia dalam menangani material produksi
secara manual masih sangat dibutuhkan.
7ndustri mebel kayu merupakan salah satu industri yang banyak terdapat
aktivitas ((H. ingkat risiko pekerjaan ((H di mebel kayu dipengaruhi oleh
beberapa faktor risiko. @aktor)faktor risiko tersebut seperti faktor risiko pekerjaan,
faktor objek, dan faktor risiko lingkungan kerja. @aktor pekerjaan meliputi #aktu
$time' yakni lama dan frekuensi pekerja melakukan pekerjaan manual, beban
$load' yang berkaitan dengan berat ringannya beban kerja oleh karena massa dari
suatu objek yang dikerjakan, sikap tubuh $body posture' yang berkaitan aktivitas
manual yang dilakukan pekerja $mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik
dan memba#a' yang dikerjakan terhadap objek, dan kondisi selama kerja
$condition of performing *or' yakni kondisi kerja yang dominan selama periode
kerja secara keseluruhan. @aktor risiko objek meliputi bentuk objek, besar objek,
dan berat objek. Sedangkan faktor risiko lingkungan kerja meliputi luas bidang
kerja, suhu, dan vibrasi.
Aktivitas ((H yang salah dapat meningkatkan risiko cedera pada
pekerja. 8leh karena itu dibutuhkan analisis tingkat risiko ((H untuk
43
mendapatkan langkah)langkah yang tepat untuk mengurangi risiko cedera sampai
batas terendah yang dapat diterima tanpa risiko yang dapat menyebabkan cedera
dan kecelakaan kerja.
44
b. *erangka Hubungan Antara 6ariabel Penelitian
*eterangan 3
3 6ariabel yang diteliti.
3 6ariabel yang tidak diteliti
3aktor Risiko
3aktor Risiko9
:akt" (Time)
Beban (Load )
(ika% T"b"#
(od! "o#ture)
ondisi (ela-a
Bekerja;Lingk"ngan
3isik ($ondition of
"erforming %or&'
3aktor $bjek9
Bent"k $bjek
Uk"ran $bjek
)ara -e-inda#kan
$bjek
3aktor Lingk"ngan
lainn!a9
Biologi
i-ia
3isika
Tingkat Risiko
Pekerjaan MMH
el"#an
Mu#culo#&eletal
Tenaga
erja
a%asitas 3isik9
1. U-"r
&. 1enis kela-in
Pekerjaan
Mebel
Akti0itas
MMH
+nter<ensi 9
.
Ergono-i
45
). MET$DE PENEL+T+AN
1. 1enis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian studi kasus dengan
pendekatan observasi sistematis. Penelitian studi kasus merupakan penelitian
yang dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus
yang terdiri dari unit tunggal.$Aotoadmojo, &"+"'. 8bservasi di lapangan
bertujuan untuk mengidentifikasikan tingkat risiko dari pekerjaan MMH.
&. Lokasi dan :akt" Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di 06 *arya 7ndah di jalan imor 1aya
kelurahan 8esapa kecamatan *elapa -ima *ota *upang. %aktu penelitian
dilakukan pada bulan Eulli)Agustus &"+&.
.. Po%"lasi dan (a-%el
Penelitian dilakukan terhadap setiap jenis pekerjaan manual yang ada pada
setiap tahap dalam keseluruhan proses produksi di 06 *arya 7ndah.
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti
$Aotoatmodjo, &"+"') Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
pekerja dibagian pembuatan meubel $yang sedang beroperasi' selama
masa penelitian yaitu sebanyak B" orang pekerja.
b. ,esar Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap me#akili
seluruh populasi $Aotoatmodjo,&"+"'.
46
Penentuan besar sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan
teknik total sampling yaitu sebanyak B" orang pekerja.
/. De0inisi $%erasional dan riteria $bjekti0
No *ariabel De0inisi
$%erasional
riteria $b!ekti0 Alat "k"r (kala
+. Pekerja
(ebel *ayu
Para Pekerja yang
bekerja di bidang
permebelan di
06 *arya 7ndah
*elurahan
8esapa *upang
+. Pekerja tetap
&. Pekerja tidak tetap
1egister
pega#ai
&. Manual
Material
Handling
$((H'
Eenis aktivitas
memindahkan
barang yang
dilakukan secara
manual yang
meliputi aktivitas
angkat/angkut,
serta posisi tubuh
saat bekerja yang
tidak alamiah
pada pekerja
(ebel *ayu
.. *arakteristik
pekerjaan
*arakterisitik
/jenis aktivitas
yang meliputi
mengangkat,
mengangkut,
mendorong,
menba#a,
menurunkan dan
menarik beban.
47
B. ingkat risiko ingkat risiko
pekerjaan yang
berpotensi
menimbulkan
cedera atau
kecelakaan/sakit
di tempat kerja
yang diukur
dengan
menggunakan
metode -((.
+. 1endah, apabila final
skornya 3 +".
&. Sedang, apabila final
skornya 3 +" ) &!.
.. inggi, apabila final
skornya 3 &! ) !",
B. Sangat tinggi, apabila
final skornya 3 !",
$ar#aka, &"+"'
!heclist 8rdinal
!. (etode
-((
(etode penilaian
risiko ((H
dengan
mempertimbangk
an B parameter,
yaitu 3 #aktu,
beban, sikap
tubuh dan kondisi
selama kerja'.
G. %aktu
*erja
$1ime'
Eumlah aktivitas
angkat beban
perhari.
+. Skor #aktu +, apabila
frekuensi jumlah
angkat/hari 3 +"
&. Skor #aktu &, apabila
frekuensi jumlah
angkat/hari 3 +" ) B".
.. Skor #aktu B, apabila
frekuensi jumlah
angkat/hari 3 B" ) &""
B. Skor #aktu G, apabila
frekuensi jumlah
angkat/hari 3 &"" )
!""
!. Skor #aktu 2, apabila
frekuensi jumlah
angkat/hari 3 !"" )
+"""
G. Skor #aktu +", apabila
frekuensi jumlah
!heclist
Dan
Stop#atch
8rdinal
48
angkat/hari 3 +"""
$ar#aka, &"+"'
? ,eban
*erja
$.oad'
,erat ringannya
beban kerja oleh
karena massa dari
suatu objek yang
dikerjakan oleh
para pekerja di
(ebel *ayu
+. 1ating +, apabila beban
yang diangkat 3 +"
kg.
&. 1ating &, apabila
beban yang diangkat 3
+" ) &" kg.
.. 1ating B, apabila beban
yang diangkat 3 &" )
." kg
B. 1ating ?, apabila beban
yang diangkat 3 ." )
B" kg
!. 1ating &!,apabila
beban yang diangkat 3
B" kg $ar#aka,
&"+"'.
!heclist 8rdinal
2 Sikap
*erja
$8ody
"osture'
Sikap tubuh
pekerja (ebel
*ayu selama
melakukan
aktivitas MMH.
+. "osture rating +,
apabila sikap/posisi
tubuh normal dan
beban yang diangkat
dekat dengan badan.
&. "osture rating &,
apabila posisi tubuh
sedikit membungkuk
dan sedikit
memuntirkan badan
dengan beban berada
dekat dengan badan.
.. "osture rating .,
apabila posisi tubuh
membungkuk ke
ba#ah dan cukup jauh
ke depan dengan
memuntirkan badan.
B. "osture rating B,
apabila posisi tubuh
membungkuk jauh
kedepan dengan
memuntirkan badan
!heclist 8rdinal
49
dan beban berada jauh
dari badan. $ar#aka,
&"+"'
; *ondisi
selama
kerja
$!ondition
of
"erformin
g Wor'
*ondisi
lingkungan fisik
saat pekerja
(ebel
melaksanakan
aktivitas MMH di
06. *arya 7ndah
*elurahan
8esapa *upang
+. Skor ", apabila
kondisi ergonominya
baik, seperti tersedia
cukup ruang untuk
bekerja, pencahayaan
bagus, kondisi lantai
bagus dan rata, tidak
berdebu, tidak bekerja
di tempat yang panas
dan tidak bising.
&. Skor +, apabila
kondisi ergonomi
yang kurang bagus,
seperti landasan kerja
yang tidak rata,
berdebu,
.. Skor &, apabila
kondisi ergonomi
tidak bagus, seperti
ruang untuk bekerja
sangat terbatas selama
pemindahan beban,
bising, berdebu,
kondisi lantai buruk,
landasan tidak rata,
bekerja di panas.
$ar#aka, &"+"'
!heclist
dan
8bservasi
8rdinal
5. Teknik Peng"-%"lan Data dan +nstr"-en !ang Dig"nakan
a. Eenis Data
+'. Data Primer.
50
Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil observasi yang
dilakukan terhadap pekerja di 06. *arya 7ndah.
&'. Data Sekunder.
Data sekunder merupakan data yang di peroleh dari instansi terkait dalam
hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Ausa enggara imur.
b. 7nstrumen Penelitian
7nstrument penelitian yang digunakan adalah !hec list# kuisioner, stop
#atch, dan kamera. !hec list adalah suatu daftar untuk men 9cekN, yang berisi
nama subjek dan beberapa gejala serta identitas lainnya dari sasaran pengamatan.
Pengamat tinggal memberikan tanda chec $v' pada daftar tersebut yang
menunjukan adanya gejala atau ciri dari sasaran pengamatan. !hec list ini dapat
dapat bersifat individual dan juga dapat bersifat kelompok. *elemahan chec list
ini adalah hanya dapat menyajikan data yang kasar saja, hanya mencatat ada atau
tidaknya suatu gejala. $Aotoatmodjo, &"+"'.
=. Teknik Pengola#an dan Analisis Data
a. Pengolahan Data
51
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dilakukan pemeriksaan data
$editing), memasukkan data ke komputer :entry)# pemberian skor $scoring',
pembersihan data :cleaning) dan 7nterpretasi data.
b. Analisis Data
Data dari hasil pengamatan dianalisis secara univariat dengan
menggunakan metode 9 (etode 7ndikator *unci)-(( $.ietmerMalMethode)N
untuk mengetahui tingkat risiko aktivitas MMH. Dengan menggunakan rumus
penilaian akhir sebagai berikut 3
*eterangan 3
8 3 Skor akhir
3 1ime $ #aktu '
( 3 Mass $massa atau beban kerja'
P 3 8ody "osture%" $sikap tubuh'
% 3 Woring !ondition%W $kondisi kerja'
c. Penyajian Data
Data dianalisis akan diinterpretasikan lalu disajikan dalam bentuk table
dan narasi.
D. $R2AN+(A(+ DAN PER($NAL+A PENEL+T+AN
1. Pe-bi-bing
Pembimbing 7 3 7r. Eacob ( 1atu, S. *(,. (.*es
$ > T ? (M @ P @ :)
52
Pembimbing 77 3 Sintha -. Purimahua, S.*(., (.*es
Penguji 3 Aoorce 0h. ,erek, S.*(., (.*es
&. Peneliti
Aama 3 0hinthia Petronela Djira
A7( 3 "?"?"+.+!
E. 1AD:AL E2+ATAN PENEL+T+AN
No Uraian;kegiatan :akt" %elaksanaan (b"lan)
Mar A%ril Mei 1"ni 1"li Agst
+ Penyusunan dan seminar
53
usulan penelitian
& Persiapan penelitian
)Perijinan
)persiapan
bahan/alat/instrument
. Pengumpulan data
B abulasi data
! Penulisan laporan/skripsi
dan seminar hasil peneliian
G 1evisi laporan/skripsi
? -aporan akhir/ujian skripsi
3. REN)ANA AN22ARAN;PEMB+AAAAN
Penyusunan proposal 3 1p. ."".""".)
Seminar proposal 3 1p. G"".""".)
ransportasi 3 1p. ."".""".)
Pengumpulan data 3 1p. B"".""".)
Penyusunan laporan hasil penelitian 3 1p. ."".""".)
Seminar hasil penelitian 3 1p. ."".""".)
1evisi laporan hasil penelitian 3 1p. &"".""".)
Skripsi 3 1p. B"".""".)
Total 9 R%. &.B''.'''8C
DA3TAR PU(TAA
ara#aka. &"+". Ergonomi ,ndustri dan 'asar%'asar "engetahuan Ergonomi
dan Apliasi 'i 1empat ;er(a) Surakarta3 Harapan Press
54
,aiduri, &"".. Analisis 1ingat /isio "eer(aan MMH 1erhadap <e(ala
<angguan Otot /anga "ada "eer(a 'i "1 "ant(a Motor ,=u=u 8easi.
@akultas *esehatan (asyarakat 4niversitas 7ndonesia. Eakarta
Ariani, ati. &"";. <ambaran /isio Musculoseletal 'isorder 'alam "eer(aan
Manual Handling "ada 8uruh Angut 8arang 'i Stasiun ;ereta >atinegara.
@akultas *esehatan (asyarakat 4niversitas 7ndonesia. Eakarta
*umendong Donald, dkk. &"++. Hubungan Antara .ama "aparan dengan
;apasitas "aru 1enaga ;er(a ,ndustri Mebel di !?) Sinar Mandiri ;ota
8itung. @akultas *esehatan (asyarakat 4niversitas Sam 1atulangi. (anado
(ansyur, (uctarudin. &""?. Mana(emen /isio ;esehatan 'i 1empat ;er(a.
Departemen 7lmu *edokteran *omunitas, @akultas *edokteran 4niversitas
7ndonesia. Eakarta
0handra ,, &""2, Metodologi "enelitian ;esehatan# Penerbit ,uku *edokteran
<50, Eakarta
Aotoatmodjo, soekidjo. &"+". (etodologi penelitian kesehatan. Eakarta 3 1ineka
cipta
Aaiem, (. &""2. Studi apasitas masimal para peer(a yang terpapar debu ayu
pada industri mebel setor informal di ;elurahan >atinegara >aarta 1imur
1ahun 566@. esis. Eakarta3 Program Pasca Sarjana 7lmu *esehatan (asyarakat
4niversitas 7ndonesia.
http3//###.digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri&/detail.jsp:idR2&+"!$Sitasi 3
Eumat, ". (ei &"+&, pukul +!..! %7A'
55
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi A. &"+". "rofil Sentra ,ndustri
,;M. *upang3 Dinas Perindustrian dan Perdagangan
1uscandi, 0hairul. &"++. ;apasitas Angat 8eban -ntu "eer(a ,ndonesia.
http3//industri+?chairul.blog.mercubuana.ac.id/&"++/+"/+;/kapasitas)angkat)
beban)untuk)pekerja)indonesia/ $Sitasi 3 Eumat, ". (ei &"+&, Pukul +!..!
%7A'
%ijayanti, Aovita. &"";. Hubungan 1eni Mengangat 8eban 'engan 2yeri
Otot .eher "ada "eer(a ;uli Angut 'i "asar "eterongan Semarang.
@akultas *esehatan (asyarakat 4niversitas 7ndonesia. Eakarta
(uslimah, <tika dkk. &""G. Analisis MMH Menggunaan 2,OSH EA-A1,O2.
@akultas eknik 7ndustri 4niversitas Surakarta. Surakarta
A*, Andri. &"+". MMH. http3//bumi)babahrot.blogspot.com/search:
SR((H$Sitasi 3 (inggu "! (ei &"+&, Pukul &".+& %7A'
urner, %0> Eoe. HmiJe> *enneth <. 0ase> Ehon %.A. &""". "engantar 1eni
,ndustri dan Sistem ,ndustri) erjemahan3 Penerbit 5una %idya

Vous aimerez peut-être aussi