Vous êtes sur la page 1sur 14

Asuhan kebidanan kehamilan patologis dengan mola hidatidosa

Askeb pada ibu hamil Page 1



MOLAHIDATIDOSA

A. Pengertian
Molahidatidosa adalah kehamilan abnormal dimana hampir seluruh vili korialisnya
mengalami perubahan hidrofik. Uterus dan berkembang lebih cepat dari usia gestasi yang
normal, tidak dijumpai adanya janin, kavum uteri hanya terisi oleh jaringan seperti rangkaian
buah anggur (Arif Mansjoer, Kapita Selekta Kedokteran Jilid I, 2000 dan Unpad, Obstetri
Patologi, 1984)

B. Etiologi
Belum diketahui pasti ada yang menyatakan akibat infeksi, defisiensi makanan dan
genetik. Faktor risiko terdapat pada golongan sosioekonomi rendah, usia di bawah 20 tahun dan
paritas tinggi (Arif Mansjoer, Kapita Selekta Kedokteran Jilid I, 2000).

C. Patogenesis
Sebagian dari villi berubah menjadi gelembung-gelembung berisi cairan jernih
biasanya tidak ada janin, hanya pada molapartialis kadang-kadang ada janin. Gelembung itu
sebesar butir kacang hijau sampai sebesar buah anggur gelembung ini dapat mengisi seluruh
cavum uteri.
Di bawah mikroskop nampak degenerasi hydropik dari stroma jonjot, tidak adanya
pembuluh darah dan proliferasi trofoblast. Pada pemeriksaan chromosom didapatkan
poliploid dan hampir pada semua kasus mola susunan sek chromatin adalah wanita. Pada
mola hidatidosa, ovaria dapat mengandung kista lutein. Kadang-kadang hanya pada satu
ovarium kadang pada keduanya (UNPAD, Obstetri Patologi, 1984).


Asuhan kebidanan kehamilan patologis dengan mola hidatidosa

Askeb pada ibu hamil Page 2

D. Manifestasi klinis
1. Aminore dan tanda tanda kehamilan
2. Perdarahan kadang-kadang sedikit, kadang-kadang banyak, karena perdarahan ini
pasien biasanya anemis.
3. Perbesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan
4. Tidak teraba adanya janin, tidak adanya balloment, tidak ada bunyi jantung anak dan
tidak nampak rangka janin pada rotgen foto.
Pada mola partialis, keadaan yang jarang terjadi, dapat di ketemukan janin
5. Hiperemisis lebih sering terjadi, lebih keras dan dan lebih lama.
6. Pre eklampsi atau eklamsi yang terjadi sebelum kehamilan 24 minggu
7. Gejala klinik mirip dengan kehamilan muda dan abortus imminens, tetapi gejala mual
dan muntah berat.
(Arif Mansjoer, Kapita Selekta Kedokteran Jilid I, 2000)

E. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan sonde uterus (hanifa)
2. Tes acorta sison dengan tang abortus, gelembung mols dapat dikeluarkan
3. Peningkatan kadar beta HCG darah atau urin
4. Ultrasonografi menunjukkan gambaran badai salju (snow flake pattern)
5. Foto torake ada gembaran emboli udara
6. Pemeriksana T3 dan T4 bila ada gejala hiotoksikosis
(Arif Mansjoer, Kapita Selekta Kedokteran Jilid I, 2000)

F. Diagnosis
1. Anamnesis
Perdarahan pervaginam / gambaran NOK, gejala toksemia pada trimester I dan II,
hipermisis gravidarum, gejala tirotoksikosis dan gejala emboli paru
Asuhan kebidanan kehamilan patologis dengan mola hidatidosa

Askeb pada ibu hamil Page 3

2. Pemeriksaan fisik
Uterus lebih besar dari usia kehamilan, kista lotein balotemen negatif denyut jantung
janin negatif
3. Pemeriksaan penunjang
(Arif Mansjoer, Kapita Selekta Kedokteran Jilid I, 2000)

G. Diagnosis Banding
Hampir 20% molahidatidosa komplet berlanjut menjadi choriocarcinoma. Sedangkan
molahidatidosa parsial jarang. Mola yang terjadi berulang disertai tirotoksikosi atau kista
lutein memiliki kemungkinan menjadi ganas lebih tinggi (Arif Mansjoer, Kapita Selekta
Kedokteran Jilid I, 2000).

H. Penatalaksanaan
1. Perbaiki keadaan umum
2. Keluarkan jaringan mola dengan vakum kuretas dilanjutkan dengan kuret tajam.
Lakukan kuretas bila tinggi fundus uterus lebih dari 20 minggu sesudah hari ketujuh.
3. Untuk memperbaiki kontraksi, sebumnya berikan uterotonik (20-40 unit oksitosin
dalam 250 cc/50 unit oksitosin dalam 500 ml NaCl 0,9%) bila tidak dilakukan vakum
kuretase, dapat diambil tindakan histeroktomi.
4. Histeroktomi perlu dipertimbangkan pada wanita yang telah cukup umur dan cukup
anak. Batasan yang dipakai ialah umur 35 tahun dengan anak hidup tiga
5. Terapi proflaksis dengan sitostatik metroteksat atau aktinomisin D pada kasus dengan
resiko keganasan tinggi seperti umur tua dan paritas tinggi
6. Pemeriksaan ginekologi, radiologi dan kadar Beta HCG lanjutan untuk deteksi dini
keganasan. Terjadinya proses keganasan bisa berlangsung antara 7 hari sampai 3
tahun pasca mola. Yang paling banyak dalam 6 bulan pertama, pemeriksaan kadar
Beta HCG tiap minggu sampai kadar menjadi negatif selama 3 minggu lalu tiap bulan
selama 6 bulan pemeriksaan foto toraks tiap bulan sampai kadar Beta HCG negatif
(Taber Benzlon, Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri Dan Ginekologi, 1994)
Asuhan kebidanan kehamilan patologis dengan mola hidatidosa

Askeb pada ibu hamil Page 4

MANAJEMEN KEBIDANAN PATOLOGIS IBU HAMIL
DENGAN MOLAHIDATIDOSA

Tanggal :23 APRIL 2008 Pukul : 08.00 WIB
No. Register : Ruang : Palem II

I. Pengumpulan Data Dasar
1. Identitas
Nama Ibu : Ny.Sarinah Nama Suami : Tn. Sarijo
Umur : 36 tahun Umur : 39 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat :Suka makmur Alamat : Suka makmur


a. Alasan kunjungan saat ini
Ibu mengatakan hamil anak kedua dengan keluhan ibu merasakan keluar darah
sedikit-sedikit, ibu merasa pusing penglihatannya kunang-kunang, sering
muntah-muntah yang berlebihan dan sering gelisah
b. Riwayat kehamilan ini
HPHT 29 Januari 2008, lamanya 6-7 hari, siklus 28 hari, banyaknya 2 x ganti
pembalut sehari, TP : 6 September 2008
1) Tanda-tanda kehamilan
Hasil tes kehamilan tanggal 18 Februari 2008, hasil positif (+)
2) Pergerakan fetus, ibu belum merasakan gerakan janin


3) Keluhan yang dirasakan
a) Rasa lelah : tidak ada keluhan
b) Mual dan muntah yang lama : ada
c) Nyeri perut : tidak ada keluhan
d) Saat kepala berat dan panas menggigil : tidak ada keluhan
Asuhan kebidanan kehamilan patologis dengan mola hidatidosa

Askeb pada ibu hamil Page 5

e) Penglihatan : tidak ada keluhan
f) Rasa nyeri/panas waktu BAK : tidak ada keluhan
g) Rasa gatal panas vagina dan sekitarnya : tidak ada keluhan
h) Pengeluaran pervaginam : darah keluar sedikit
i) Oedema : tidak ada oedema
4) Diet/makan
a) Sebelum hamil : ibu mengatakan biasanya makan 2-3 kali sehari dengan
nasi, sayur, ikan atau tempe, minum 7-8 gelas/hari
b) Saat hamil : ibu tidak mengalami perubahan makan 2-3 kali sehari,
minum 7-8 gelas/hari
5) Pola eliminasi
a) Sebelum hamil : BAK 10 kali sehari, BAB 1 kali sehari
b) Saat hamil : BAK 10 kali sehari, BAB 1 kali sehari
6) Aktifitas
a) Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur siang 2 jam dan malam 9 jam
dapat melakukan pekerjaan rumah tangga seperti biasa
b) Saat hamil : Ibu mengatakan pola istirahat sama seperti sebelum
hamil dan dapat melakukan pekerjaan rumah tangga
seperti biasa
Asuhan kebidanan kehamilan patologis dengan mola hidatidosa

Askeb pada ibu hamil Page 6

7) Personal hygiene
a) Sebelum hamil : mandi dan ganti pakaian 2 x sehari hygiene terjaga
b) Saat hamil : mandi dan ganti pakaian 2 x sehari hygiene terjaga
8) Seksualitas
a) Sebelum hamil : hubungan seksual dilakukan 3 x 1 minggu
b) Saat hamil : hubungan seksual dilakukan 1 x 1 minggu
9) Immunisasi : belum pernah mendapat immunisasi TT
10) Kontrasepsi yang pernah digunakan adalah alat kontrasepsi suntik

c. Riwayat persalinan yang lalu
No Tahun
Tempat
Persalinan
Usia
kehamilan
Jenis
persalinan
Penolong Penyulit
Bayi
Keadaan
Jk BB PB
1 2000 RB 9 bulan Spontan Bidan Tidak ada Laki-
laki
3200
gram
49
cm
Sehat

d. Riwayat kesehatan
1) Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita
a) Jantung : tidak ada
b) Tekanan darah tinggi : tidak ada
c) Hepar : tidak ada
d) DM : tidak ada
e) Anemia : tidak ada
f) PMS, HIV, AIDS : tidak ada
g) Campak : tidak ada
h) Tuberculosis : tidak ada
i) Gangguan mental : tidak ada
j) Operasi : tidak ada
k) Lain-lain : tidak ada



2) Perilaku kesehatan
a) Penggunaan alkohol/obat-obat sejenisnya
Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi alkohol atau obat-obat
terlarang
b) Obat-obatan yang sering digunakan
Asuhan kebidanan kehamilan patologis dengan mola hidatidosa

Askeb pada ibu hamil Page 7

Tidak ada
c) Merokok, makan sirih
Ibu mengatakan tidak pernah merokok atau makan sirih
d) Irigasi vagina/ganti pakaian dalam
Ibu mengatakan ganti pakaian dalam 2 x sehari
e. Riwayat sosial
1) Apakah kehamilan ini direncanakan/diinginkan : ya
2) Jenis kelamin yang diharapkan : laki-laki
3) Status perkawinan : sah menurut agama
Jumlah : 1 kali
Lama perkawinan : 6 tahun
4) Susunan keluarga yang tinggal serumah : ibu tinggal bersama suami dan
anaknya
5) Tempat ada petugas kesehatan yang diinginkan untuk membantu persalinan :
ibu mengatakan ingin bersalin di rumah bidan
f. Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada penyakit keturunan
g. Psikologis : ibu mengatakan cemas dan takut akan kehilangan bayinya

2. Pemeriksaan
a. Pemeriksaan umum
1) Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
2) Status emosional : gelisah
Asuhan kebidanan kehamilan patologis dengan mola hidatidosa

Askeb pada ibu hamil Page 8

3) Tanda vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Suhu tubuh : 37,2
0
C
Denyut nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 22 x/menit
4) Tinggi badan : 164 cm
5) Berat badan :
a) Sebelum hamil : 54 kg
b) Setelah hamil : 57 kg
c) Kenaikan : 3 kg
6) Lila : 26 cm
b. Pemeriksaan fisik
1) Rambut : hitam, bersih, tidak mudah dicabut
2) Telinga : pendengaran baik, bersih, simetris kanan/kiri
3) Mata :
a) Kelopak mata : simetris, tidak ada oedema
b) Konjungtiva : pucat
c) Sclera : tidak ikterus
4) Hidung : septum nasal simetris tidak ada polips,fungsi
penciuman normal
5) Mulut dan gigi : lidah tidak terdapat stomatitis, gigi tidak ada
lubang dan caries
6) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
pembesaran vena jugularis
7) Dada :
a) Bentuk : simetris kanan dan kiri
b) Jantung : terdengar lup dup teratur
c) Paru-paru : tidak ada bunyi ronchi dan wheezing
d) Payudara : membesar, putting susu menonjol
e) Pengeluaran : tidak ada pengeluaran
8) Abdomen :
a) Bekas luka operasi : tidak ada bekas luka operasi
b) Pemeriksaan Leopold : TFU 3 jari dibawah pusat
(1) Leopold I : terasa bulat, lebar
Asuhan kebidanan kehamilan patologis dengan mola hidatidosa

Askeb pada ibu hamil Page 9

(2) Leopold II : tidak teraba bolotemen
(3) Leopold III : tidak dilakukan
(4) Leopol IV : tidak dilakukan
(5) TBJ : TFU 12 x 155
: 20 - 12 x 155 = 1240 gram
c) Auskultasi
DJJ : tidak terdengar denyut jantung
9) Punggung dan pinggang
a) Posisi tulang belakang : lordosis
b) Nyeri : tidak nyeri
10) Genetalia eksternal : dilakukan pemeriksaan genetalia eksternal
menggunakan speculum terlihat adanya
pengeluaran darah pervaginam dan terlihat
gelembung-gelembung mola seperti buah
anggur
11) Ekstremitas
a) Atas : simetris kanan/kiri, tidak ada oedema, tidak
ada kelainan, berfungsi dengan baik, kuku
jari tidak pucat


b) Bawah : simetris kanan/kiri, tidak ada kelainan,
berfungsi dengan baik, kuku jari tidak pucat,
tidak ada varices, reflek patella (+) kanan
kiri

c. Pemeriksaan panggul : tidak dilakukan
Pemeriksaan dengan speculum, darah atau vesikel yang menyerepuai buah
anggur dapat terlihat di dalam vagina atau ostium uteri

d. Pemeriksaan penunjang
1) Laboratorium
HB : 10,5 gr%
Protein urine : tidak dilakukan
Asuhan kebidanan kehamilan patologis dengan mola hidatidosa

Askeb pada ibu hamil Page 10

2) USG : tidak terlihat rangka janin, terlihat gelembung-gelembung
mola seperti buah anggur gambaran seperti sarang tawon,
seperti badai salju

II. Identifikasi Masalah, Diagnosa dan Kebutuhan
1. Diagnosa
Ibu G
2
P
1
A
0
umur kehamilan 12 minggu TFU 20 cm dengan molahidatidosa
Dasar :
a. HPHT : 29 Januari 2008
b. TP : 6 September 2008
c. TFU : 20 cm
d. Palpasi
Tidak teraba adanya balotmen, TFU lebih tinggi dari pada umur kehamilan tidak
teraba adanya janin
e. Auskultasi : tidak terdengar denyut jantung janin
f. Ibu mengatakan terjadi perdarahan sedikit terlihat disekitar vagina
g. Pada pemeriksaan dengan speculum tidak ada luka/lesi, terdapat sedikit
pengeluaran darah dan kadang-kadang keluar gelembung
h. Peningkatan kadar Beta HCG darah atau urine
i. Pada foto torak terlihat gambaran emboli udara
j. USG tidak terlihat kerangka janin, terlihat adanya gelembung-gelembung mola
seperti buah anggur

2. Masalah
a. Gangguan psikologis
Dasar :
1) Ibu mengatakan cemas dengan kehamilannya
2) Ibu nampak lemah dan mata kuyu
b. Keterbatasan beraktifitas
Dasar :
1) Ibu mengatakan malas beraktifitas
2) Ibu mengatakan vaginanya sering keluar darah
c. Gangguan pemenuhan cairan dan nutrisi
Dasar :
Asuhan kebidanan kehamilan patologis dengan mola hidatidosa

Askeb pada ibu hamil Page 11

1) Ibu malas makan dan minum
2) Ibu tampak lemas
3) Ibu tampak pucat




3. Kebutuhan
a. Dukungan
Dasar :
1) Ibu tampak lemah
2) Ibu merasa cemas dengan kehamilannya
b. Pemenuhan cairan dan nutrisi
Dasar :
1) Ibu malas makan dan minum
2) Ibu tampak lemas
3) Ibu tampak pucat
c. Bedtres
Dasar :
1) Ibu sering mengeluarkan darah dari vaginanya
2) Ibu sulit beraktifitas

III. Identifikasi Masalah Potensial atau Diagnosa Lain
Menyebabkan tumor ganas dari troboflast dan biasanya timbul setelah kehamilan
molahidatidosa, ini disebut juga choriocarsinoma

IV. Evaluasi Kebutuhan Segera
Kolaborasi dengan dokter dan rujukan

V. Perencanaan
1. Beritahu ibu dan keluarga tentang kondisi ibu saat ini
a. Jelaskan kondisi ibu
b. Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan
2. Anjurkan ibu untuk istirahat
a. Beritahu ibu untuk istirahat yang cukup
b. Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan
Asuhan kebidanan kehamilan patologis dengan mola hidatidosa

Askeb pada ibu hamil Page 12

3. Anjurkan ibu untuk memeriksakan keadaannya lebih lanjut
4. Penuhi kebutuhan gizi
a. Beritahu ibu tentang makan makanan yang bergizi
b. Anjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi
5. Anjurkan untuk melakukan rujukan
a. Anjurkan untuk melakukan kuretase isap di Dokter spesialis kandungan
b. Beritahu ibu manfaat kuretase isap
c. Beritahu ibu bahaya molahidatidosa
6. Berikan konseling pada ibu
a. Jelaskan keadaan ibu saat ini
b. Jelaskan pada ibu kapan ibu bisa hamil lagi

VI. Pelaksanaan
1. Menjelaskan ibu dan keluarga tentang kondisi ibu saat ini bahwa ketika dilakukan
pemeriksaan leopold uterus teraba bulat lebar tetapi tidak teraba balotement, tinggi
fundus uteri 20 cm, TBJ 1240 gram melebihi umur kehamilan saat ini dan ketika
pemeriksaan DJJ tidak terdengar denyut jantung janin, kemudian pada saat
dilakukan USG ditemukan gelembung-gelembung mola seperti buah anggur dan
gambaran badai salju libatkan keluarga untuk memberikan dukungan pada
kehamilan ibu tersebut saat ini
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
a. Istirahat tidur lebih kurang 8-9 jam perhari
b. Ibu dilarang untuk melakukan aktifitas yang berat-berat karena dapat
menyebabkan perdarahan yang parah pada vagina ibu
3. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan keadaannya lebih lanjut kedokter, agar ibu
dan keluarganya mengetahui keadaan kehamilan ibu saat ini
4. Menjelaskan pada ibu tentang gizi yang baik yang mengandung protein, vitamin,
karbohidrat, lemak, mineral yang dapat mencukupi kebutuhan kehamilan ibu saat ini
seperti nasi, sayur, lauk misal : tempe, tahu, ikan, hati, daging, buah dan susu.
5. Menganjurkan untuk melakukan rujukan
a. Menganjurkan untuk melakukan kuretase isap di dokter spesialis kandungan.
b. Memberitahu ibu manfaat kuretase isap, tujuannya agar ibu dapat hamil lagi dan
membersihkan uterus dari sisa jaringan gelembung-gelembung mola yang
seperti buah anggur
Asuhan kebidanan kehamilan patologis dengan mola hidatidosa

Askeb pada ibu hamil Page 13

c. Memberitahu ibu bahaya kehamilan mola atau hamil anggur, kehamilan
molahidatidosa ini harus digugurkan segera setelah diagnosa ditentukan karena
dapat bertalnjut menjadi choriocarsinoma yaitu tumor ganas dari troboflast yang
biasa timbul setelah kehamilan molahidatidosa.
6. Memberikan konseling pada ibu
a. Menjelaskan pada ibu bahwa kehamilan ibu ini adalah kehamilan mola tipe
komplet (klasik) yang tidak ditemukan janin yang gelembung itu biasanya
sebesar butir kacang hijau sampai sebesar buah anggur, gelembung ini dapat
mengisi diseluruh cavum uteri pada pemeriksaan USG juga terlihat seperti
sarang tawon, seperti badai salju, terdapat gelembung-gelembung menyerupai
buah anggur, kemudian pada pemeriksaan Beta HCG kadar gonadtropin chorion
dalam darah dan air kencing sangat tinggi, pada foto toraks terdapat emboli
udara.
b. Ibu dapat hamil lagi, bila uterus ibu dilakukan kuretase agar dapat
membersihkan jaringan-jaringan mola yang seperti buah anggur tersebut,
kehamilan mola ini dapat terjadi pada wanita yang terkena infeksi, defisiensi
makanan dan genetik faktor resiko sosial ekonomi rendah, usia dibawah 20
tahun dan paritas tinggi.ibu dapat hamil lagi setelah jarak 2 tahun dari kehamilan
ini.

VII. Evaluasi
1. Ibu dan keluarga mengerti tentang kondisi ibu saat ini
2. Ibu bersedia untuk banyak istirahat dan mengurangi aktifitas/pekerjaan berat
3. Ibu bersedia untuk memeriksakan keadaannya lebih lanjut ke dokter
4. Ibu mengerti tentang gizi
5. Ibu bersedia untuk melakukan kuretase isap
6. Ibu mengerti tentang konseling yang diberikan


DAFTAR PUSTAKA

Taber Benzlon, MD. 1994. Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginakologi.
Jakarta:EGC.

Mansjoer, Arif dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Media Aeskula Plus.

UNPAD. 1984. Obstetri Patologi. Bandung: Elstar Offser
Asuhan kebidanan kehamilan patologis dengan mola hidatidosa

Askeb pada ibu hamil Page 14


www.google.com 2007

Vous aimerez peut-être aussi