Vous êtes sur la page 1sur 62

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Depresi merupakan salah satu fenomena yang lebih penting yang
mempengaruhi lansia yang hidup sendirian. ebanyakan lansia berada dalam
kondisi sehat ! kebutuhan mereka terpenuhi" baik oleh mereka sendiri" teman" atau
keluarga mereka# dan mereka tinggal dirumah pribadi bukan panti $%idebe&k"
'(()*.
Depresi merupakan masalah umum kesehatan mental yang paling banyak
ditemumkan pada lansia. +alah satu masalah kesehatan mental pada lansia yaitu
depresi. Depresi pada lan,ut usia dapat dikaitkan dengan adanya masalah
kesehatan" perubahan dalam hubungan dengan pasangan maupun anak" adanya
perbedaan pemahaman tentang transisi kebutuhan pera-atan dan yang didapatkan"
kematian orang yang berarti dalam hidupnya dan perubahan dalam hubungan
sosial dengan lansia lain akibat adanya perubahan kondisi karena menua
$Hinri&hsen dan Emery" '((.*. /aktor luar yang dapat mempengaruhi ter,adinya
depresi adalah kurangnya social support" dukungan keluarga dan ter,adinya
komunitas untuk lansia $Lee"0111*. Dalam hal ini lansia sangat membutuhkan
dukungan sosial atau social support untuk men&egah ter,adinya depresi. Namun
pada kenyataannya dalam menghadapi perubahan hubungan sosial yang ter,adi
pada lansia itu sendiri lansia tidak mendapatkan dukungan sosial dari keluarga"
teman ataupun lingkungan sehingga membuat seorang lansia itu depresi" itu dapat
dibuktikan dengan masih banyaknya ke,adian depresi yang ter,adi pada lansia di
lingkungan tempat tinggal. +ementara itu anggota keluarga" lingkungan dan orang
2 orang terdekat lansia sering salah mempersepsikan ge,ala 2 ge,ala depresi
sehingga dianggap sebagai bagian dari efek penuaan. Berdasarkan studi
2
pendahuluan pada tanggal '1 Desember '(03 di posyandu lansia perumnas
pondok ken&ana kelurahan 4erungotok ke&amatan Ngan,uk kabupaten Ngan,uk
dengan obser5asi dan -a-an&ara diperoleh ,umlah lansia yang mengikuti
posyandu lansia ber,umlah 3( orang" sementara itu 0( orang diantaranya
mengatakan bah-a susah tidur" sering sedih ,ika sendirian dirumah" nafsu makan
berkurang dan proses penuaan yang ter,adi diantaranya tubuh yang semakin tua
dan kehilangan minat untuk aktifitas 2 aktifitas yang sering dilakukan.
6umlah pertumbuhan penduduk lan,ut usia pada tahun '(03" meningkat
men,adi $7"8.9* dari ,umlah penduduk" dan pada tahun '(08" diperkirakan
meningkat sekitar kurang lebih ':": ,uta $0(9*. +edangkan pada tahun '('("
diperkirakan lan,ut usia meningkat sekitar kurang lebih '1 ,uta $00":9* dari
,umlah penduduk di Indonesia $Nugroho"'(()*. +edangkan menurut &atatan Dinas
+osial Pro5insi 6a-a ;imur ada sekitar 3 ,uta dan dari ,umlah tersebut terdapat
kurang lebih ."1 9 adalah terlantar atau men,adi penyandang masalah
kese,ahteraan sosial. Dari data penelitian epidemiologi yang dilakukan 4H<
'(03" Pada kasus parah" depresi dapat menyebabkan bunuh diri. +ekitar )(9
lansia depresi yang men,alani pengobatan dapat sembuh sempurna dan menikmati
kehidupan mereka" akan tetapi 1(9 mereka yang depresi mengabaikan dan
menolak pengobatan gangguan mental tersebut $Hendry Ira-an" '(03*. Pre5alensi
depresi pada populasi lansia diperkirakan 0='9" pre5alensi perempuan 0":9 dan
laki=laki (":. +ekitar 089 lansia tidak menun,ukkan ge,ala depresi yang ,elas dan
depresi ter,adi lebih banyak pada lansia yang memiliki penyakit medis $Hendry
Ira-an" '(03*. ;ingginya angka ke,adian depresi pada lansia ini menun,ukan
bah-a depresi merupakan masalah psikososial yang perlu diupayakan untuk
pemulihannya.
>enurut Depkes ?I $'(()*" yang paling berpengaruh terhadap kesehatan
lansia adalah mental lansia itu sendiri. Ada beberapa faktor yang menyebabkan
3
ter,adinya depresi menurut Lee $'((1* depresi dapat disebabkan oleh faktor
internal dalam -u,ud self esteem yang rendah seperti konsep diri maupun
penghargaan terhadap diri sendiri" kompetensi lansia dalam menghadapi masa tua
dalam bentuk kesiapan dalam pemenuhan Activity Daily Living, kemampuan
mengidentifikasi sumber daya dan kelemahan dalam melakukan hubungan.
ehilangan pasangan dan menghadapi masa pensiun ,uga merupakan penyebab
ter,adinya depresi. +elain faktor 2 faktor yang menyebabkan depresi ada ,uga
faktor yang mempengaruhi depresi itu sendiri" salah satu faktor yang
mempengaruhi depresi adalah dukungan sosial yang akan menentukan
ketentraman hidup lansia $unt,oro" '(('*. Dimana dukungan sosial merupakan
komponen penting lain dari masa tua yang sukses dan kesehatan mental adalah
adanya sistem pendukung yang efektif" sumber pendukung yang pertama adalah
keluarga seperti pasangan" anak 2 anak" saudara kandung" atau &u&u lansia
$+tanley" '((.*. Dukungan sosial berasal dari seorang yang mempunyai ikatan
emosi sangat mendalam" keluarga" teman" kader kesehatan" petugas panti" orang
yang sangat diper&aya atau orang yang sangat di&intai" sangat besar manfaatnya
bagi seseorang yang apabila tidak terpenuhi akan menyebabkan depresi $unt,oro"
'(('*. Lansia yang hidup sendiri" telah kehilangan pasangan" memiliki pasangan
atau tidak punya anak" berada ,auh dari anak=anak $rantauan* akan membuat lansia
merasa kesepian" sendiri dan tidak ada perhatian dari lingkungan. >enurut +tanley
@ Beare $'((.* depresi ,uga dapat ter,adi karena kesedihan" kehilangan semangat"
perasaan tidak berharga dan berbagai penyakit fisik $,urnal kesehatan >ega Ilfa
A5ritania *. <leh karena itu ,ika depresi pada lansia tidak segera ditangani maka
akan meningkatkan angka mortalitas pada lansia itu sendiri dan akan lebih tinggi
lagi untuk lansia yang tinggal sendirian dibanding lansia yang tinggal bersama
teman atau tinggal dalam lingkungan keluarga. Dukungan sosial merupakan
bantuan atau dukungan yang diterima indi5idu dari orang 2 orang tertentu dalam
4
kehidupannya dan berada dalam lingkungan sosial tertentu yang membuat lansia
merasa diperhatikan" dihargai dan di&intai $unt,oro" '(('*. Aarol $011.*
mengemukakan bah-a kurangnya dukungan sosial dan perhatian dari keluarga
dapat meningkatkan resiko ter,adinya depresi.
Dalam hal ini dengan kondisi yang semakin lemah lansia memerlukan
dukungan sosial dari keluarga" teman maupun masyarakat sekitar. Dengan begitu
keluarga" masyarakat serta teman atau orang 2 orang terdekat indi5idu atau lansia
sangat berperan penting dalam memberikan dukungan berupa dukungan sosial.
arena dukungan sosial yang baik diharapkan mampu men&egah atau
menurunkan ter,adinya depresi pada lansia. Upaya 2 upaya untuk meningkatkan
kesehatan mental lansia yang paling ditekankan adalah upaya pen&egahan
penyakit $pre5entif ! pada upaya pre5entif dilakukan untuk men&egah ter,adinya
penyakit khususnya depresi dan gangguan terhadap kesehatan lansia. Hal ini dapat
dilakukan dengan &ara pemeriksaan kesehatan se&ara berkala ke posyandu lansia"
puskesmas maupun kun,ungan rumah* dan peningkatan kesehatan $promotif !
pada upaya promotif ini dilakukan untuk meningkatkan kesehatan lansia
dianataranya dengan memberikan penyuluhan kesehatan" peningkatan giBi lansia"
kesegaran ,asmani lansia dan pemeliharaan kesehatan perorangan maupun
lingkungan lansia*" tanpa mengabaikan upaya pengobatan $kuratif ! pada upaya
kuratif dilakukan untuk mera-at dan mengobati lansia yang menderita penyakit
atau masalah kesehatan melalui kegiatan pera-atan lansia dirumah" maupun
pera-atan lansia sebagai tindak lan,uy pera-atan dari puskesmas dan rumah
sakit* dan $rehabilitatif ! pada upaya rehabilitati5e dilakukan upaya pemulihan
kesehatan bagi lansia yang dira-at dirumah salah satu diantaranya dengan latihan
fisik bagi lansia oleh kader 2 kader yang terlatih dengan melibatkan peran serta
keluarga untuk membantu lansia* $Pusdinakes" '(()*.
5
Berdasarkan fenomena di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan ,udul CDukungan +osial Dengan Depresi Pada Lansia di Perumnas Pondok
en&ana elurahan 4erungotok kabupaten Ngan,ukD.
B. ?umusan >asalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut
C Apakah ada hubungan dukungan sosial dengan depresi pada lansia di perumnas
pondok ken&ana kelurahan 4erungotok kabupaten Ngan,ukED.
C. ;u,uan Penelitian
1. ;u,uan Umum
Untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan depresi pada lansia di
perumnas pondok ken&ana elurahan 4erungotok abupaten Ngan,uk.
2. ;u,uan husus
a. >engidentifikasi dukungan sosial pada lansia di Perumnas Pondok
en&ana elurahan 4erungotok abupaten Ngan,uk.
b. >engidentifikasi depresi pada lansia di Perumnas Pondok en&ana
elurahan 4erungotok abupaten Ngan,uk.
c. >enganalisis hubungan dukungan sosial dengan depresi pada lan,ut usia
di Perumnas Pondok en&ana elurahan 4erungotok abupaten
Ngan,uk.
D. >anfaat Penelitian
1. Bagi ?esponden
Dapat menambah pengetahuan keluarga" masyarakat dan lingkungan sekitar
tentang pentingnya dukungan sosial dengan ke,adian depresi pada lansia.
2. Bagi Profesi epera-atan
6
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam dunia
kepera-atan khususnya kepera-atan komunitas gerontik dan komunitas
keluarga.
3. ;empat Penelitian
Diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat dalam
nenurunkan ke,adian atau ke,adian depresi pada lansia.
4. Peneliti +elan,utnya
Bagi peneliti selan,utnya yang berminat pada masalah relatif sama dengan
ka,ian ini" hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi" sehingga
bisa melakukan penelitian serupa dengan populasi atau -ilayah" pendekatan
penelitian" serta instrumen pengumpulan data yang lebih teliti.
7
BAB II
;IN6AUAN PU+;AA
Berikut merupakan paparan tentang konsep dasar dukungan sosial dan
konsep tentang lansia. Dukungan sosial se&ara positif dapat memulihkan kondisi
fisik dan psikis seseorang" baik se&ara langsung maupun tidak langsung. Lansia
yang tidak berhasil menyelesaikan tugas perkembangan yang diperlukan dan tidak
berada pada tingkat penyesuaian" kedamaian dalam diri lansia itu serta kepuasan
hidup maka beresiko mengalami depresi.
A. Landasan ;eori
1. onsep Dasar Dukungan +osial
a. Definisi dukungan sosial
Dukungan sosial (social support) didefinisikan oleh Fottlieb
$01)3* dalam %idebe&k $'(()* sebagai informasi 5erbal atau non=5erbal"
saran" bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang 2
orang yang akrab dengan sub,ek di dalam lingkungan sosialnya atau
yang berupa kehadiran dan hal 2 hal yang dapat memberikan keuntungan
emosional atau dikemukakan ,uga oleh Bis&onti dan Bergeman $0111*
dalam %idebe&k $'(()* yang mengatakan bah-a dukungan sosial adalah
keberadaan" kesediaan" kepedulian dari orang 2 orang yang dapat
diandalkan" menghargai dan menyayangi kita. Pandangan yang sama
,uga di kemukakan oleh Aob yang mendefinisikan dukungan sosial
sebagai adanya kenyamanan" perhatian" penghargaan atau menolong
orang dengan sikap menerima kondisinya" dukungan sosial tersebut
diperoleh dari indi5idu maupun kelompok $unt,oro"'(('*.
8
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bah-a dukungan
sosial merupakan bantuan atau dukungan yang diterima indi5idu dari
orang 2 orang tertentu dalam kehidupannya dan berada dalam
lingkungan sosial tertentu yang membuat si penerima merasa di
perhatikan" dihargai dan di&intai.
b. Bentuk dukungan sosial
>enurut House dalam Depkes $'(('* bentuk dukungan sosial antara lain
!
1) Informatif" yaitu bantuan informasi yang disediakan agar dapat
digunakan oleh seseorang dalam menanggulangi persoalan 2
persoalan yang dihadapi" meliputi pemberian nasehat" pengarahan"
ide 2ide atau informasi lainnya yang dibutuhkan dan informasi inni
dapat disampaikan kepada orang lain yang mungkin menghadapi
persoalan yang sama atau hamper sama.
2) Perhatian emosional" setiap orang pasti membutuhkan bantuan
afeksi dari orang lain" dukungan ini berupa rasa simpatik" empati"
&inta" keper&ayaan dan penghargaan. Dengan demikian seseorang
yang menghadapi persoalan merasa dirinnya tidak menanggng
beban sendirian tetapi masih ada orang lain yang memperhatikan"
mau mendengarkan segala keluhannya" bersimpati dan empati
terhadap persoalan yang dihadapinya" bukan mau membantu
mme&ahkan masalah yang dihadapi.
3) Bantuan instrumental" bantuan ini bertu,uan untuk mempermudah
seseorang dalam melakukan aktifitasnya beerkaitan dengan
persoalan 2 persoalan yang dihadapinya" misalnya dengan
menyediakan peralatan lengkap dan memadai bagi penderita"
menyediakan obat 2 obatan yang dibutuhkan dan lalin 2 lain.
9
4) Penilaian" yaitu suatu bentuk penghargaan yang diberikan
seseorang kepada pihak lain berdasarkan kondisi yang sebenranya
dari lansia. Penilaian yang sangat membantu adalah penilaian
positif.
c. +umber 2 sumber dukungan sosial
+umber 2 sumber dukungan sosial banyak diperoleh indi5idu dari
lingkungan sekitarnya. Namun perlu diketahui seberapa banyak sumber
dukungan sosial ini efektif bagi indi5idu yang memerlukan. +umber
dukungan sosial merupakan aspek paling penting untuk diketahui dan
dipahami. Dengan pengetahuan dan pemahaman tersebut" seseorang
akan tahu kepada siapa ia akan mendapatkan dukungan sosial sesuai
dengan situasi dan keinginannya yang spesifik" sehingga dukungan
sosial memiliki makna yang berarti bagi kedua belah pihak.
>enurut ?o&k dan Dooley $01)8* ada dua sumber dukungan
sosial yaitu sumber artifi&ial dan sumber natural. Dukungan sosial yang
natural diterima seseorang melalui interaksi sosial dalam kehidupannya
se&ara spontan dengan orang 2 orang yang berada di sekitarnya"
misalnya anggota keluarga $anak" istri" suami dan kerabat*" teman dekat
atau relasi" dan orang yang mempunyai ikatan emosi $dokter" pera-at"
petugas" panti maupun peker,a sosial* dukungan sosial ini non formal.
+ementara itu yang dimaksud dengan dukungan sosial artifi&ial adalah
dukungan sosial yang diran&ang ke dalam kebutuhan primer seseorang"
misalnya dukungan sosial akibat ben&ana alam melalui berbagai
sumbangan sosial $unt,oro" '(('*.
d. omponen 2 komponen dalam dukungan sosial
Para ahli berpendapat bah-a dukungan sosial dapat dibagi ke
dalam berbagai komponen yang berbeda 2 beda. >enurut 4eiss dikutip
10
unt,oro $'(('*" mengemukakan adanya . $enam* komponen dukungan
sosial yang disebut sebagai CThe Social Provision Scale, dimana
masing 2 masing komponen dapat berdiri sendiri 2 sendiri" namun satu
sama lain saling berhubungan. Adapun komponen 2 komponen tersebut
adalah !
1) erekatan Emosional (Emotional Attachment)
6enis dukungan sosial sema&am ini memungkinkan seseorang
memperoleh kerekatan $kedekatan* emosional sehingga
menimbulkan rasa aman bagi yang menerima. <rang yang
menerima dukungan sosial sema&am ini merasa tentram" aman dan
damai yang ditun,ukan dengan sikap tenang dan bahagia. +umber
dukungan sosial sema&am ini yang paling sering dan umum
diperoleh dari pasangan hidup" atau anggota keluarga atau teman
dekat atau sanak keluarga yang akrab dan memiliki hubungan yang
harmonis. Bagi lansia adanya orang kedua yang &o&ok" terutama
yang tidak memiliki pasangan hidup" men,adi sangat penting untuk
dapat member dukungan sosial atau dukungan moral (moral
support).
2) Integrasi sosial (Sosial ntegration)
6enis dukungan sosial sema&am ini memungkinkan lansia
untuk memperoeh perasaan memiliki suatu kelompok yang
memungkinkannya untuk membagi minat" perhatian serta
melakukan kegiatan yang sifatnya rekreatif se&ara bersama 2 sama.
+umber dukungan sema&am ini memungkinkan lansia mendapatkan
rasa aman" nyaman serta merasa memiliki dan untuk
mengorganisasi lansia dan melakukan dukungan sosial. >ereka
merasa bahagia" &eria dan dapat men&urahkan segala gan,alan yang
11
ada pada dirinya untuk ber&erita" atau mendengarkan &eramah
ringan yang sesuai dengan kebutuhan lansia. Hal itu semua
merupakan dukungan sosial yang sangat bermanfaat bagi lansia.
3) Adanya Pengakuan (!eanssurance of "orth)
Pada dukungan sosial ,enis ini lansia mendapat pengakuan
atas kemampuan dan keahliannya serta mendapat penghargaan dari
orang lain atau lembaga. +umber dukungan sosial sema&am ini
dapat berasal dari keluarga atau lembaga atau instansi atau
perusahaan atau organisasi dimana sang lansia pernah beker,a.
arena ,asa" kemampuan dan keahliannya maka ia tetap mendapat
perhatian dan santunan dalam berbagai bentuk penghargaan. Uang
pensiun mungkin dapat dianggap sebagai salah satu bentuk
dukungan sosial ,uga" bila seseorang menerimanya dengan rasa
syukur. Bentuk lain dukungan sosial berupa pengakuan adalah
mengundang para lansia pada setiap event atau hari besar untuk
berpartisipasi dalam perayaan tersebut bersama 2 sama dengan para
pega-ai yang masih berusia produktif. Aontoh ! setiap hari besar
;NI maka para mantan pe,abat yang telah pension atau memasuki
masa lansia biasa diundang hadir dalam upa&ara atau pun resepsi
yang diadakan oleh instansi tersebut.
4) etergantungan yang dapat diandalkan (!elia#le !eliance)
Dalam dukungan sosial ,enis ini lansia mendapat dukungan
sosial berupa ,aminan bah-a ada orang yang dapat diandalkan
bantuannya ketika lansia membutuhkan bantuan tersebut. 6enis
dukungan sosial ,enis ini pada umum berasal dari keluarga. Untuk
lansia yang tinggal di lembaga" misalnya pada sasana 4erdha ada
petugas yang selalu siap untuk membantu para lansia yang tinggal
12
di lembaga tersebut" sehinngga para lansia mendapat pelayanan
yang memuaskan.
5) Bimbingan ($ui%ance)
Dukungan sosial ,enis ini adalah berupa adanya hubungan
ker,a atau pun hubungan sosial yang memungkinkan lansia
mendapatkan informasi" saran" atau nasehat yang diperlukan dalam
memenuhi kebutuhan dan mengatasi permasalahan yang dihadapi.
6enis dukungan sosial ,enis ini bersumber dari guru" alim ulama"
pamong dalam masyarakat" figure yang dituakan dan ,uga orang tua.
6) esempatan untuk mengasuh (&pportunity for 'urturance)
+uatu aspek pentingdalam hubungan interpersonal akan
perasaan dibutuhkan oleh orang lain. 6enis dukungan sosial ini
memungkinkan lansia untuk memperoleh perasaan bah-a orang lain
tergantung padanya untuk memperoleh kese,ahteraan. >enurut
4eiss" sumber dukungan sosial ini adalah keturunan $anak 2 anak*
dan pasangan hidup. Itulah sebabnya sangat banyak lansia yang
merasa sedih dan kurang bahagia ,ika berada ,auh dan &u&u 2 &u&u
atau pun anak 2 anaknya.
e. >anfaat dukungan sosial
Dukungan sosial (sosial support) tidak hanya ber-u,ud dalam
bentuk dukungan moral" melainkan dukungan spiritual dan dukungan
material. ;u,uan pemberian dukungan ini adalah untuk ikut
meringankan beban bagi seorang atau sekelompok orang yang
menghadapi masalah yang dirasakan &ukup berat. Dukungan sosial
sangat besar manfaatnya bagi seseorang yang mengalami masalah"
13
terutama dukungan sosial yang berasal dari seorang yang mempunyai
ikatan emosi sangat mendalam" orang 2 orang dekat" sahabat" orang
yang sangat diper&aya atau yang sangat di&intai. Dukungan yang
diberikan merupakan suatu dorongan untuk mengobarkan semangat
hidupnya" menyadarkan bah-a masih ada orang lain yang peduli"
merasa dirinya masih berharga dan berarti bagi orang lain.
f. /aktor 2 faktor yang mempengaruhi dukungan sosial
1) /aktor Intrinsik
a) Usia
Usia yaitu umur indi5idu yang terhitung mulai dari
dilahirkan sampai saat berulang tahun. +emakin &ukup umur
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih baik
dalam berpikir dan beker,a.
b) Pendidikan
Berpengaruh kepada bagaimana &ara seseorang
memberi dan menerima informasi dan dampak pada proses
penerimaan dukungan.
c) Peker,aan
Berpengaruh pada tingkat dukungan karena banayaknya
peker,aan maka seseorang semakin banyak pengalaman yang
dapat untuk menghadapi suatu persoalan.
d) Dukungan dalam dirinya sendiri
Apabila dalam diri seseorang timbul minat yang kuat
untuk menghadapi suatu masalah maka seseorang itu akan
lebih berarti bagi dirinya sendiri.
14
2) /aktor Ekstrinsik
a) Lingkungan
+angat berpengaruh pada &ara seseorang mengatasi
masalah. Apabila tinggal di lingkungan dan sosialisasi yang
baik pasti didukung dengan hasil yang baik.
b) /asilitas G sarana dan prasarana
Dengan fasilitas yang &ukup dan memadai akan
berpengaruh terhadap &ara seseorang untuk bisa menyelesaikan
sesuatu.
c) >edia
Dengan media yang baik akan berpengaruh pada bentuk
dukungan yang diberikan pada orang lain.
d) /isik dan mental
ekuatan fisik dan mental akan berpengaruh kepada
suatu bentuk dukungan karena apabila fisik dan mental
seseorang tidak kuat maka bentuk dukungan yang diberikan
berbeda dengan orang yang mempunyai fisik dan mental yang
kuat.
e) +ituasi kondisi
Pemberian dukungan sangat tepat apabila sesuai dengan
kondisi sangat itu dan benar 2 benar di perlukan.
f) Program dan akti5itas
Bentuk dukungan yang baik bisa di-u,udkan dalam
suatu bentuk program dan akti5itas yang teratur dan terus 2
menerus. $4idayatun" 0111 ! 007*.
g. Indikator untuk mengukur dukungan sosial
15
Indikator dukungan sosial menurut House dalam Depkes $'(('*
1) Informasi
+elalu mendapat informasi dari orang lain bagaimana meme&ahkan
masalah dan meberikan saran serta men,elaskan tentang kondisinya.
2) Perhatian emosional
Adanya perhatian dari pihak lain kepada lansia dalam menghadapi
masalah dan kondisi yang bagaimanapun.
3) Bantuan instrumental
>emberikan dukungan baik sarana maupun materi saat tidak atau
sedang menghadapi masalah.
4) Penilaian positif
Lansia memerlukan dukungan se&ara moril dalam menghadpi suatu
masalah.
2. onsep Dasar Depresi
a. Definisi depresi
Ha-ari $'((0* mengungkapkan bah-a depresi adalah salah satu
bentuk gangguan ke,i-aan pada alam perasaan $affectiveG moo%
%isor%er*" yang ditandai dengan kemurungan" kelesuan" ketiadaan
gairah hidup" perasaan tidak berguna dan putus asa Ahaplin $'(('*.
berpendapat bah-a depresi ter,adi pada orang normal dan depresi
merupakan suatu kemurungan" kesedihan" kepatahan semangat" yang
ditandai dengan perasaan tidak sesuai" menurunnya kegiatan dan
pesimisme menghadapi masa yang akan datang.
16
>enurut elliat $'(((* depresi adalah respon emosi yang mal
adaptif dan dapat dikenal melalui intensitas" rembetan" terus 2 menerus
dan pengaruhnya pada fungsi sosial dan fisik indi5idu.
Depresi merupakan masalah umum kesehatan mental yang paling
banyak ditemukan pada lansia $ >aurier dan +mith" '((8*. Pandangan
tentang depresi se&ara umum dapat dipahami melalui pengenalan
terhadap pengertian" ge,ala" penyebab" penilaian dan faktor yang
mempengaruhi depresi.
b. Fe,ala depresi
Depresi sering diasosiasikan dengan gangguan mental lain"
penyalahgunaan obat dan gangguan fisik yang menurunkan kualitas
hidup. Fe,ala depresi dapat dilihat melalui perubahan fisik" psikis dan
sosial $4H<"'((0*.
1) Fe,ala fisik" berupa gangguan pola tidur" penurunan kiner,a" mudah
merasa letih dan sering sakit.
2) Fe,ala psikis seperti kehilangan per&aya diri" sensiti5e" merasa
tidak berguna" perasaan tertekan dan merasa bersalah.
3) Fe,ala sosial berupa gangguan dengan teman ker,a" konflik"
minder" malu" &emas dan merasa tidak nyaman berkomunikasi
se&ara normal.
>enurut Ahe-" Bald-in dan Burn $'(()* ge,ala depresi dikelompokan
men,adi ' ,enis" yakni ge,ala inti dan ge,ala tambahan.
1) Fe,ala inti (core symptom) adalah !
a) Perasaan tertekan bertahan selama ' minggu.
b) ehilangan ketertarikan G kesenangan terhadap aktifitas
normal.
17
c) Penurunan energi dan peningkatan rasa kelelahan.
2) Fe,ala tambahan antara lain
a) ehilangan rasa per&aya diri.
b) >enyalahkan diri sendiri.
c) Berfikir tentang kematian.
d) Fangguan aktifitas psikomotor.
e) Fangguan tidur.
f) Fangguan nafsu makan.
Penetapan dera,at depresi dilakukan dengan melihat skala depresi yang
digunakan yaitu FD+ ($eriatric Depression scale) !
1) ;idak depresi ,ika skor yang di dapat H 8
2) emungkinan depresi ,ika skor yang didapat 8 2 1
3) Depresi ,ika skor yang didapat 0( atau lebih
e,adian depresi merupakan suatu kondisi" dimana seseorang dapat
dikatan menderita atau tidak menderita depresi. Depresi dikelompokan
berdasarkan atas hasil penelitian terhadap ge,ala 2 ge,ala depresi.
>enurut aryadi dalam +iti Asfuah $'(0'* ke,adian depresi
dikelompokan berdasarkan atas hasil penilaian FD+ short form men,adi
dua bagian besar yakni nilai H 8 dikatakan tidak depresi" sedangkan
nilai 8 = 1 berarti kemungkinan depresi (suggestive of %epression),
dimana apabila ditemukan skor FD+ 0( atau lebih maka dikatakan
depresi dan perlu dilakukan pengka,ian lebih dalam.
c. Penyebab depresi
;eori 2 teori ter,adinya depresi di,elaskan oleh model biologis" diastesis
stress dan mode interaktif.
18
1) Biologis
;eori biologis $(iological* menyebutkan bah-a" faktor yang
berperan terhadap ter,adinya depresi adalah faktor biologis
$(iological )actor*. ;eori diathesis 2 stress menyebutkan bah-a
depresi diakibatkan oleh adanya faktor resiko berupa genetik dan
diakti5asi oleh adanya peristi-a kehidupan yang penuh stress
$Stressful Life Event*" yang berinteraksi baik karena faktor alamiah
maupunkarena pola asuh $+la5i&h" '((:*. >enurut model interaktif
$nteractive *o%els* menyebutkan bah-a depresi ter,adi akibat
peningkatan kadar serotonin $Serotonin Transporter (+,-tt** yang
di&etuskan oleh adanya peristi-a kehidupan yang penuh stress
$Aaspi" +ugden dan >offitt" '((3*.
+e&ara biologis depresi ter,adi akibat ketidakseimbangan tiga
neurotransmiter utama yakni serotonin" norephineprin dan
dopamine. Peningkatan ,umlah serotonin mengakibatkan penurunan
kadar norephineprin. Norephineprin merupakan neurotransmiter
yang berhubungan dengan fungsi kesiagaan tubuh" energi" perhatian"
moti5asi" kesenangan" penghargaan dan hal lain yang menarik
dalam hidup $Nutt"'(()*. Depresi merupakan kelainan mental yang
ter,adi akibat kelebihan sekresi dari corticotrophin 2 releasing
hormone sebagai dampak dari hiperaktifnya hypothalamic .
pituitary . a%renal a/is (-PA . a/is)" yang dapat mengakibatkan
episode depresi pada lansia disebabkan oleh faktor biologis antara
lain penyakit lansia" genetik" penurunan serotonin" peningkatan
kadar kortisol $BlaBer" '((3*.
2) Psikologis
19
/aktor psikologis yang men,adi pemi&u ter,adinya depresi
pada lansia adalah perilaku hidup yang pasif" ri-ayat kekerasan dan
pengabaian pada masa lalu. >enurut Lee $0111* depresi dapat
disebabkan oleh faktor internal dalam -u,ud self esteem yang
rendah" baik konsep diri $Self 0oncept* maupun penghargaan
terhadap diri sendiri $Self "orth*. /aktor internal lain yang
berpengaruh adalah kompetensi lansia dalam mengahadapi masa tua
dalam bentuk pemenuhan Activity Daily Living $ADL*" kemampuan
mengidentifikasi sumber daya dan kelemahan dalam melakukan
hubungan. ;eori psikologis mengungkapkan pula bah-a aspek
kepribadian dan perkembangannya men,adi satu kesatuan yang
berkontribusi terhadap resiko timbulnya depresi $?aphael" '(((*.
Depresi ter,adi akibat adanya suatu peristi-a kehidupan" karateristik
koping yang tidak adekuat" rendahnya self esteem, perilaku
mengalah dan &ara berfikir yang keliru $?aphael" '(((*.
Depresi ter,adi akibat adanya pola fikir yang negatif terkait
diri sendiri" dunia dan masa depan. Depresi sangat berkaitan dengan
perkembangan sebelumnya. Pengalaman kehilangan dini"
perpisahan dan penolakan men,adi faktor internal yang dapat
memi&u timbulnya depresi $>a"'((.# +ado&k" aplan dan +ado&k"
'((7*.
3) +osial
Depresi pada lan,ut usia dapat dikaitkan dengan adanya
masalah kesehatan" perubahan dalam hubungan dengan pasangan
maupun anak" adanya perbedaan pemahaman tentang transisi
kebutuhan pera-atan dan yang didapatkan" kematian orang yang
berarti dalam hidupnya dan perubahan dalam hubungan sosial
20
dengan lansia lain akibat adanya perubahan kondisi akibat menua
$Hinri&hsen dan Emery" '((.*.
/aktor luar yang dapat mempengaruhi ter,adinya depresi
adalah kurangnya social support" dukungan keluarga dan ter,adinya
komunitas untuk lansia $Lee"0111*. Depresi dapat timbul pada
lansia yang akti5itas fisiknya kurang $+tra-bridg et al" '((0*.
Depresi pada lansia ter,adi akibat hilangnya kemampuan fungsi
fisik" penurunan status kesehatan $/urner et al" '((.*. Lansia
dengan perilaku merokok" alkoholisme" kurang gerak dan kurang
latihan memiliki ke&enderungan mengalami depresi lebih tinggi
$/urner et al" '((.*.
d. Penilaian depresi
;enaga kesehatan biasanya hanya memberikan tindakan sesuai
dengan ge,ala fisik yang ditemukan" sehingga depresinya tidak
mendapat penanganan yang tepat $4H<" '((0# urlo-i&B dan
Freenberg" '((7*. Hal ini disebabkan ketidakmampuan tenaga
kesehatan di tempat pelayanan primer melakukan penilaian terhadap
depresi. Penialaian depresi pada lansia di tempat pelayanan primer
hendaknya menggunakan alat ukur depresi yang sederhana tetapi
handal.
Depresi pada lansia memiliki karateristik yang berbeda" sehingga
untuk menilai diperlukan instrument yang khusus. +e&ara umum dikenal
beberapa alat ukur depresi anatar lain ! $eriatric Depression Scale
($DS), The 1ung Scale, The -amilton !atting Scale, 0omprehensive
Psychopatological !ating scale . Depression. Dari u,i perbandingan
yang dilakukan terhadap keenam alat ukur tersebut FD+ dan 1ung
Scale memiliki tingkat prediksi positif terbaik $139*. FD+ sangat tepat
21
digunakan untuk melakukan skrening depresi pada lansia di komunitas
dan 'ursing -ome $>ontorio dan IBal" 011.*. >enurut Aikman dan
<ehlert $'(((* FD+ ada dua bentuk" yakni bentuk pan,ang terdiri dari
3( pertanyaan dan bentuk pendek yang terdiri dari 08 perntayaan. Dari
hasil u,i yang dilakukan terhadap FD+ bentuk pan,ang dan pendek pada
populasi lansia di 'ursing -ome ditemukan bah-a bentuk pendek yang
terdiri dari 08 pertanyaan hasilnya lebih konsisten $Aikman dan
<ehlert" '(((*.
FD+ dikembangkan oleh Iesa5age et al se,ak 01)3 dan telah
digunakan se&ara intensif untuk melakukan penilaian depresi pada
lansia $urlo-i&B dan Freenberg" '((7*. FD+ sangat baik digunakan
untuk menilai depresi pada lansia yang sehat" dalam kondisi sakit dan
lansia dengan gangguan kognitif ringan hingga sedang $urlo-i&B dan
Freenberg" '((7*. ;ingkat sensiti5itas FD+ sebesar 1' 9 dan spesifitas
)1 9 yang dibandingkan dengan penilaian diagnostik klinik. Nilai ini
telah memenuhi standar 5aliditas dan reliabilitas baik digunakan dalam
praktek klinik maupun penelitian $urlo-i&B dan Freenberg" '((7*.
elemahan dari FD+ ini hanya tidak mampu mempresiksi ter,adinya
bunuh diri.
e. /aktor 2 faktor yang berhubungan dengan depresi pada lansia
/aktor yang berhubungan dan berkontribusi terhadap ter,adinya
depresi pada lansia adalah penyakit fisik" pengobatan" efek kimia"
gangguan kognitif" penurunan fungsi sensori dan gangguan fungsional
lainnya $>iller"0118*. +emua faktor tersebut berinteraksi pada lansia
dan men,adi faktor resiko depresi pada lansia lebih kompleks karena
kontribusi berbagai faktor yang bersifat multiple seperti akibat proses
22
menua" konsekuensi negatif akibat menua dan faktor 2 faktor lain yang
mengikuti proses menua itu sendiri.
1) +osiodemografi
+osiodemografi berasal dari kata utam sosio dan demografi.
Demografi yakni ilmu yang mempela,adi tentang ukuran"
karateristik serta perubahannya $Anderson dan >&/arlene" '(((*.
omponen demografi digunakan dalam penelitian sosial dengan
5ariabel seperti komposisi rumah" umur" ,enis kelamin" etnis" status
perka-inan" penghasilan" status ekonomi" peker,aan dan agama
$%aus" '(('*.
a) 6enis kelamin
>enurut ,enis kelamin -anita memiliki resiko dua kali
lebih banyak menderita depresi dibandingkan dengan laki 2 laki"
akan tetapi angka bunuh diri akibat depresi ,ustru lebih banyak
ditemukan pada lansia dengan ,enis kelamin laki 2 laki $4H<"
'((0*. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor biologis terutama
hormonal sehingga -anita lebih rentan. Depresi pada lansia
lebih banyak ditemukan pada fase menopause" hal ini sangat
berkaitan dengan perubahan hormonal $Lebo-itB"0111*.
b) Umur
Potensi ter,adinya depresi semakin besar dengan
bertambahnya umur. Angka depresi pada lansia berbanding lurus
dengan umur. Hal ini disebabkan oleh semakin banyak
konsekuensi negatif dari proses menua yang ditemukan se,alan
dengan pertambahan umur. >enurut 4H< $'((0* hampir '( 9
lansia diatas .( tahun mengalami depresi dan depresi semakin
meningkat seiring dengan peningkatan umur $4H<" '((0*.
23
Umur diatas .8 tahun dan lansia yang memiliki genetik depresi
merupakan kelompok beresiko terkena depresi.
c) +tatus perka-inan
Depresi banyak ditemukan pada lansia yang
perka-inannya tidak membahagiakan" ber&erai dan ,andaGduda
$BlaJer" 0113*. Angka depresi meningkat pada lansia yang tidak
menikah atau ,anda $Du&korth" '((1*.
d) Etnis
Penelitian tentang depresi yang berbasis budaya
menun,ukan bah-a kaum minoritas dan masyarakat miskin
memiliki resiko lebih banyak menderita depresi $lienmen"
'((:# Ahmed dan Bhugra" '((7*. >enurut ;anaka dan >atsuni
$'((0* dalam +te-art et al $'((:*" etnis terkait budaya
memegang peranan yang sangat penting dalam mengurangi
ketidakharmonisan yang dapat memi&u depresi. Etnis Asia yang
memiliki self effi&a&y tinggi" kekerabatab kuat diperkirakan
memiliki Social Support yang kuat sehingga dapat men,adi
faktor pen&egah depresi $+te-art et al" '((:*.
e) Pendidikan
Pendidikan merupakan aktifitas bela,ar formal yang
pernah diikuti oleh seseorang. Pendidikan sangat berkaitan
dengan kemampuan kognitif" dimana kognitif merupakan
mediator antara e5ent dengan mood $Be&k et al" 0171 dalam
+te-art" '((:*. Dalam beberapa penelitian ditemukan bah-a
semakin rendah tingkat pendidikan seseorang" makin tinggi
kemungkinan menderita depresi $khan et al" '((1*.
f) +tatus beker,a
24
>enurut Bartos $0111 dalam Hariyadi" '((1* di,elaskan
bah-a beker,a adalah akti5itas yang dilakukan dengan maksud
mendapatkan penghasilan atau keuntungan dengan -aktu paling
sedikit 0 ,am dalam sehari. egiatan tersebut harus dilakukan
se&ara terus menerus selama seminggu minimal dilakukan
terkahir 0 mingggu lalu. +tatus beker,a tidak dibedakan tidak
dibedakan dari umur asalkan mereka terlibat dalam kegiatan
produktif $Hariyadi" '((1*.
Beker,a ringan dan sedang merupakan bentuk akti5itas
fisik" yang dapat memperlambat ter,adinya penurunan fungsi
tubuh $Benedekti et al" '(()*. Lansia yang tidak beker,a" 0:"8 9
menderita depresi sedangkan yang beker,a se&ara aktif
menderita depresi sebanyak 00 9. Perilaku hidup yang aktif
berkontribusi dalam peningkatan kesehatan mental seperti
depresi $Benedekti et al" '(()*.
2) +tatsus kesehatan dan depresi
4H< $'((:* menyebutkan bah-a status kesehatan adalah
suatu 5ariabel yang memiliki makna dari kondisi fungsional" sosial
dan kultural" keluhan subyektif dan sosiopsikologi yang
mempengaruhi peran" kemandirian dan persepsi terhadap kesehatan.
+tatus kesehatan dapat ,uga diartikan sebagai suatu tindakan
kategorisasi terhadap faktor 2 faktor yang mempengaruhi kualitas
hidup dan kemampuan fungsional $6enkinson dan >&Fee" 011)*.
/aktor tersebut meliputi faktor psikososial" nyeri" emosi" harga diri"
penghargaan terhadap diri sendiri" kemampuan intelektual" peran
sosial" ,aringan sosial dan penilaian berbagai elemen kesehatan
$6enkinson dan >&Fee" 011)*. >enurut Parks" ?adke dan >aBade
25
$'(()* status kesehatan merupakan indikator penilaian kondisi
seseorang untuk menilai dampaknya. Aara penilaian yang ada
khususnya dalam bidang kesehatan mental saat ini hanya mampu
menilai resiko bunuh diri dan mengambangkan ren&ana respon
untuk mengurangi bunuh diri. Aara ini dianggap sangat terlambat
dan tidak mampu menilai lebih a-al faktor yang menimbulkan
penyebab kematian dini $Parks" ?adke dan >aBade" '(()*.
+tatus kesehatan merupakan salah satu faktor yang
berkontribusi ter,adinya depresi. >enurut Aaine et al $0113* dalam
>iller" $0118* faktor risiko yang berhubungan kuatdengan
ter,adinya depresi adalah penyakit kronis. erusakan fungsi
kognitif" penurunan fungsi sensori dan kerusakan fungsi tubuh
lainnya" dapat men,adi faktor risiko ter,adinya depresi. ondisi
penyakit kronis" serangan ,antung" stroke" fraktur" ganggguan
penglihatan" diabetes" penyakit otot dan persendian dan prosedur
operasi merupakan kondisi yang dapat meningkatkan resiko depresi
pada lansia $Du&k-orth" '((1*.
/aktor resiko yang berhubungan dengan hereditas ter,adinya
depresi pada lansia terkait dengan predisposisi psikologos
$kemampuan interkasi lansia dengan lingkungan" ketrampilan
koping" distorsi kognitif" reaksi kehilangan*. ondisi biologis yang
terkait dengan faktor hereditas adalah adanya neuroanatomi yang
tidak normal" gangguan regulasi irama biologis $BlaBer" 0113*. Bila
dikaitkan dengan ri-ayat keluarga" depresi diturunkan dari keluarga
terutama dari ayah kepada anak 2 anaknya. ?esiko depresi lebih
tinggi ditemukan pada keluarga yang salah satu anggota keluarga
sebelumnya menderita depresi $Du&k-orth" '((1*.
26
Perubahan dalam kehidupan seperti pensiun" penurunan
akti5itas sosial men,adi kontibutor utama perilaku minum alkohol
pada lansia. isolasi dan kesepian terkadang memperberat perilaku
minum alkohol pada lansia. perilaku minum alkohol lebih banyak
ditemukan pada lansia laki 2 laki $Intitute of Alkohol Stu%ies" '(0(*.
Alkohol dan obat 2 obatan yang digunakan dalam ,angka -aktu
tertentu dan bersifat psychostimulants dapat men,adi faktor risiko
ter,adinya depresi mayor $/ergusson" Boden dan Hor-ood" '(()*.
Pemberian benBodiaBepam dapat mengakibatkan penekanan pada
system saraf pusat" sehingga dapat meningkatkan risiko ter,adinya
depresi $+emple et al" '((7*.
0enter for *ental -ealth Service $A>H+* of the
Su#stance A#use an% *ental -ealth Service A%ministration
$+A>H+A* pada bulan +eptember '((7 melakukan siding dan
mengeluarkan suatu bentuk indikator status kesehatan khusus untuk
penderita gangguan mental dengan nama *easurement of -ealth
Status for People 2ith Serious *ental llness. +tandar ini
direkomendasikan digunakan dalam melakukan kegiatan sur5eilan
di populasi khususnya dalam melakukan sur5ey kesehatan mental
$Parks" ?adke dan >aBade" '(()*. Untuk sur5ey di lapangan
komponen indikator yang perlu di ka,i antara lain ri-ayat personal
dan keluarga terkait diabetes" hipertensi dan penyakit
kardio5askuler" tinggi badan" berat badan" I>;" tekanan darah"
?i-ayat penggunaan rokok" obat 2 obatan" pengobatan dan
dukungan sosial. Indikator proses yang dika,i meliputi skrening dan
kondisi kesehatan" akses dan penggunaan fasilitas kesehatan $Parks"
?adke dan >aBade" '(()*.
27
3) Dukungan sosial
Proses menua se&ara sosial dapat dilihat dari adanya perubahan
terhadap perubahan perilaku ketika berhubungan dengan
masyarakat. Lansia se&ara perlahan mengalami pemutusan
hubungan sosial" penurunan akti5itas dan mendapat posisi sosial
sesuai dengan stratifikasi yang berkembang di dalam masyaratakat
$Aassel et al" '((3# >auk" '(0(*. Dengan kondisi yang semakin
lemah lansia memerlukan dukungan sosial dari keluarga" teman
maupun masyarakat sekitar.
Dukungan sosial adalah sumber daya yang disediakan le-at
interaksi dengan orang lain $+heridan dan ?adma&her" 011' dalam
Areasoft" 4ordpress.&om" '(()*. +iegel $'(() dalam Areasoft"
4ordpress.&om" '(()* menyebutkan bah-a dukungan sosial dapat
diartikan sebagai bentuk informasi yang menyatakan bah-a dia
merasa di&intai" diperhatikan" memiliki harga diri dan dihargai
melalui ,aringan komunikasi dan ke-a,iban bersama. /ungsi yang
dibutuhkan dalam dukungan sosial meliputi ! dukungan informasi"
yakni kegiatan pemberian informasi" saling tukar pendapat dan
sumbang saran" dukungan emosional berupa" kondisi rumah yang
nyaman" kasih sayang" perhatian" simpati dan perasaan positif"
sumber instrumental berupa sumber pertolongan yang praktis dan
nyata" dukungan penghargaan berupa bimbingan" umpan balik dan
membantu peme&ahan masalah. Dari uraian tersebut dapat
disimpulkan bah-a dukungan sosial merupakan ketersediaan
sumberdaya yang memberikan kenyamanan yang didapat melalui
pengetahuan bah-a indi5idu tersebut di&intai" diperhatikan" dihargai
oleh orang lain dan dia ,uga merupakan anggota dari kelompok
28
yang memiliki kepentingan yang sama" dalam bentuk informasi"
emosi" instrumental dan penghargaan. +e&ara umum sumber
dukungan indi5idu berasal luar yakni berupa dukungan keluarga dan
lingkungan $Lee" 0111*.
a) Dukungan keluarga
Dukungan keluarga didefinisikan oleh Fottlieb $01)3
dalam unt,oro $'(('** sebagai konfirmasi 5erbal dan
non5erbal" saran" bantuan yang nyata atau tingkah laku yang
diberikan oleh orang 2 orang yang akrab dengan subyek di
dalam lingkungan keluarganya. Pendapat senada di
kemukakan ,uga oleh sarason $01)3 dalam unt,oro" '(('*
yang mengatakan bah-a dukungan keluarga adalah
keberadaan" kesediaan" kepedulian dari orang 2 orang yang
diandalkan" menghargai" menyayangi kita. Dukungan
keluarga tersebut men&akup ! ,umlah sumber dukungan dan
tingkat kepuasaan akan dukungan. omponen dukungan
keluarga menurut Autruna $011: dalam unt,oro" '(('*
terdapat . komponen anatar lain ! kerekatan emosi" integrasi
sosial" adanya pengakuan ketergantungan yang dapat
diandalkan" bimbingan dan kesempatan untuk mengasuh.
urangnya dukungan keluarga dapat men,adi pemi&u
depresi pada usia lan,ut $%ilha,almsson" '(((*. Adanya
gangguan dalam fungsi keluarga" konflik keluarga" per&eraian
dan kematian pasangan hidup merupakan faktor resiko
ter,adinya depresi $?aphael" '(((*. /aktor lain yang
memungkinkan tingginya kasus depresi pada lansia adalah
kurangnya dukungan dari keluarga $BlaJer" '(((*. Lansia
29
yang tinggal sendiri atau tinggal pada keluarga yang terlalu
ramai memiliki ke&enderungan menderita depresi $;hompson
and +haked" '((1*. Dukungan dari anak" &u&u memegang
peranan penting sebagai mediator dalam kontak sosial.
Hubungan anatar orangtua dan keluarga sebagai bentuk
dukungan moral yang rendah sehingga mempengaruhi
frekuensi keluarga mengun,ungi orang tuanya $Lee"0111*.
b) Dukungan lingkungan
Dukungan lingkungan merupakan salah satu bentuk
sumber daya eksternal yang ada disekitar indi5idu sebagai
bentuk dukungan sosial yang dapat mempengaruhi kualitas
hidup lansia $Lee"0111*. Bentuk dukungan sosial dapat
berupa dukungan instrumental $tangible assistan&e*"
informasi" emosional" harga diri dan dukungan kelompok
sosial $;aylor" 0111 dalam &reasoft.-ordpress.&om" '(()*.
Dukungan lingkungan yang baik akan dapat men,aga fisik"
mental dan sosial lansia.
>enurut La-ton $01)7 dalam Lee" 0111* faktor
lingkungan adalah sesuatu yang lebih holistik dan sangat
berpengaruh terhadap lansia. dalam konteks dukungan sosial
lingkungan dapat diartikan sebagai semua komponen yang
ada diluar lansia yang berpengaruh terhadap lansia" antara
lain tempat" benda" orang" ide" keper&ayaan" organisasi"
system tranportasi" keamanan" pri5a&y" hubungan dengan
30
orang lain" budaya dan kebi,akan $Aookman" 011. dalam
Lee" 0111*.
etidak&o&okan dengan tetangga" teman" lingkungan
dan masalah dalam hubungan dengan status sosial dari
kelompok merupakan faktor yang dapat meningkatkan
ke,adian depresi. Dilain pihak kemampuan tenaga pelayanan
kesehatan" dilengkapi dengan keberadaan fasilitas yang
memadai dapat men,adi faktor pen&egah depresi $im" '((1*.
+alah satu bentuk dukungan sosial adalah dukungan dari
pelayanan kesehatan. Depresi pada lansia ter,adi sebagai
akibat interaksi faktor 2 faktor resiko" kurangnya perhatian
tenaga kesehatan terhadap masalah depresi" sehingga insiden
maupun pre5alensi depresi pada lansia terus meningkat
$4H<" '((0*.
Bentuk dukungan sosial lain adalah paradigm yang
berkembang di dalam masyarakat dalam melihat penyakit
mental. Depresi sering dianggap gangguan ,i-a sehingga
sering menimbulkan stigma bagi penderita $4H<" '((0*.
<rang yang menderita depresi tidak mau ke dokter karena
lebih per&aya dengan pengobatan tradisional $4H<" '((0*.
4) Pengetahuan
Pengetahuan merupakan informasi yang diterima se&ara
sadar. urangnya pengetahuan menyebabkan banyak orang yang
lebih per&aya pada mitos depresi $4H<" '((0*. Pengetahuan
tentang depresi diketahui melalui kemampuan dalam men,a-ab
pertanyaan terkait depresi seperti ge,ala" penyebab dan penanganan
$han" '(0(*. >asyarakat yang menemukan ge,ala depresi lebih
31
banyak mengatasinya dengan &ara tradisional seperti +PA" pi,at"
spiritual dan aroma terapi $han" '(0(*. urangnya pengetahuan
tentang depresi lebih banyak ditemukan pada masyarakat pedesaan
$+-ami" '(()*. Pengatahuan yang kurang tentang depresi ,uga
banyak ditemukan pada petugas kesehatan" baik ge,ala maupun
penanganannya $Ayalon" Arean dan Bornfeld" '(()*.
f. 6enis 2 ,enis depresi
Ada beberapa tingkatan depresi menurut $usumanto" '(0(*
diantaranya!
1) Depresi ?ingan
+ementara" alamiah" adanya rasa pedih perubahan proses pikir
komunikasi sosial dan rasa tidak nyaman.
2) Depresi +edang
a) Afek! murung" &emas" kesal" marah" menangis.
b) Proses pikir! perasaan sempit" berfikir lambat" kurang
komunikasi 5erbal komunikasi non 5erbal meningkat.
c) Pola komunikasi! bi&ara lambat" kurang komunikasi 5erbal"
komunikasi non 5erbal meningkat.
d) Partisipasi sosial! menarik diri tak mau melakukan kegiatan"
mudah tersinggung.
3) Depresi Berat
a) Fangguan afek! pandangan kosong" perasaan hampa" murung"
inisiatif berkurang.
b) Fangguan proses pikir.
32
c) +ensasi somatik dan akti5itas motorik! diam dalam -aktu lama"
tiba=tiba hiperaktif" kurang mera-at diri" tak mau makan dan
minum" menarik diri" tidak peduli dengan lingkungan.
Pada umumnya" yang rentang terkena depresi adalah orang &a&at
dan lan,ut usia $lansia* dengan tingkat depresi rata=rata depresi berat.
Hal ini disebabkan karena mereka menganggap bah-a perasaan tidak
berdaya dan kehilangan harapanKyang disertai perasaan sedih"
kehilangan minat dan kegembiraan" berkurangnya energi yang menu,u
kepada meningkatnya keadaan mudah lelah yang sangat nyata dan
berkurangnya akti5itas $;arigan" '((1*.
g. Diagnosis Depresi
Fangguan depresi pada usia lan,ut ditegakan berpedoman pada
PPDF6 III $Pedoman Penggolongan Diagnostik Fangguan 6i-a III*
yang meru,uk pada IAD 0( $nternational 0lassification Diagnostic 0(*
gangguan depresi dibedakan dalam depresi ringan" sedang dan berat
sesuai dengan banyak dan beratnya ge,ala serta dampaknya terhadap
fungsi kehidupan seseorang" menurut IAD 0( pada gangguan depresi
ada 3 ge,ala utama" yaitu !
1) >ood terdepresi $suasana perasaan hati murung atau sedih*.
2) Hilangnya minat atau gairah.
3) Hilangnya tenaga dan midah lelah" yang disertai ge,ala lain seperti !
a) onsentrasi menurun.
b) Perasaan bersalah.
c) Pesimis memandang masa depan.
d) Ide menyakiti diri sendiri.
e) Pola tidur berubah.
33
f) Nafsu makan menurun.
Aara mendiagnosa depresi pada lansia dapat pula dengan menggunakan
sakala depresi lansia Be&k an De&k $017'*" yang terdiri dari !
1) esedihan.
2) Pesimisme.
3) ?asa kegagalan.
4) etidakpuasan.
5) ?asa bersalah.
6) ;idak menyukai diri sendiri.
7) >embahayakan diri sendiri.
8) eragu 2 raguan.
9) Perubahan gambaran diri.
10) esulitan ker,a.
11) eletihan.
12) Anoreksi.
3. onsep Dasar Lan,ut Usia
a. Definisi Lansia
>enurut "orl% -ealth &rganisation $4H<* Lan,ut usia adalah
seseorang yang telah memasuki usia .( tahun keatas $Nugroho" '(()*.
Lan,ut usia adalah suatu ke,adian yang pasti akan di alami oleh semua
orang yang dikarunia usia pan,ang" dan tidak bisa dihindari oleh
siapapun" namun manusia dapat berupaya untuk menghambat
ke,adiannya. >enua $ >en,adi tua ! aging* adalah suatu proses
menghilangnya se&ara perlahan 2 lahan kemampuan untuk memperbaiki
diri atau mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi
normal sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki
34
kerusakan yang diderita $?anah" '(()*. Lansia atau lan,ut usia
merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan
akhir dari fase kehidupannya. Pada kelompok yang dikategorikan lansia
ini akan ter,adi suatu proses yang disebut Aging Process. Ilmu yang
mempela,ari fenomena bersamaan dengan proses kemunduran
$Nugroho" '(()*.
>enurut UU kesehatan nomor '3 011' pasal 01 ayat 0 manusia
usia lan,ut $gro2ing ol%* adalah seseorang yang karena usianya
mengalami perubahan biologis" fisik" sikap" perubahan akan
memberikan pengaruh pada keseluruhan aspek kehidupan termasuk
kesehatan. Lan,ut usia adalah seseorang laki 2 laki atau perempuan
yang berusia .( tahun atau lebih" baik yang se&ara fisik masih
berkemampuan $potensial* maupun karena sesuatu hal tidak lagi
mampu berperan se&ara aktif dalam pembangunan $tidak patensial*
$+iklau" '((1*.
Usia lan,ut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada
daur kehidupan manusia $>ariam. ?. +iti" '(()*. +edangkan menurut
pasal 0 ayat $'*" $3*" $:* No. 03 tahun 011) tentang kesehatan dikatakan
bah-a lan,ut usia adalah seseorang yang telah men&apai usia lebih dari
.( tahun $>ariam. ?. +iti" '(()*.
b. Batasan 2 Batasan Lansia
1) Batasan umur menurut organisasi kesehatan dunia "orl% -ealth
&rganisation $4H<* dikutip Nugroho tahun '((( " ada empat tahap
lan,ut usia meliputi !
a) Usia pertengahan $*i%%le Age* L kelompok usia :8=81 tahun#
b) Lan,ut usia $El%erly* L antara .(=7: tahun#
c) Lan,ut usia tua $&l%* L antara 78=1( tahun#
35
d) Usia sangat tua $3ery &l%* L diatas 1( tahun.
2) lasifikasi pada lansia ada 8 $>ariam. ?. +iti" '(()*" yakni !
a) Pralansia $Prasenilis*
+eseorang yang berusia antara :8=81 tahun.
b) Lansia
+eseorang yang berusia .( tahun atau lebih.
c) Lansia resiko tinggi
+eseorang yang berusia 7( tahun atau lebih atau seseorang yang
berusia .( tahun atau lebih dengan masalah kesehattan $Depkes
?I" '((3*.
d) Lansia Potensial
Lansia yang masih mampu melakukan aktifitas.
e) Lansia ;idak potensial
Lansia yang tidak berdaya men&ari nafkah" sehingga hidupnya
bergantupada bantuan orang lain. $Depkes ?I" '((3*.
c. ;eori 2 ;eori Proses >enua $Darmod,o" 0111*
1) >enurut teori ini menua telah terprogram se&ara genetic untuk
spesies tertentu. ;iap spesies disalam inti selnya mempunyai satu
,am genetik yang telah diputar menurut replikasi tertentu. 6am ini
akan menghitung mitosis dan menghentikan replikasi sel bila tidal
diputar" ,adi menurut konsep ini bila ,am kita berhenti kita akan
meninggal dunia meskipun tanpa disertai ke&elakaan lingkungan
atau penyakit akhir. onsep geriatric cloc4 didukung oleh
kenyataan bah-a ini merupakan &ara menerangkan mengapa pada
beberapa spesies terlihat adanya perbedaan harapan hidup yang
nyata.
36
2) ;eori error catastrophe atau mutasi somatik
Hal 2 hal penting yang perlu diperhatikan dalam menganalisa
faktor 2 faktor penyebab ter,adinya proses menua adalah fa&tor
lingkungan yang menyebabkan ter,adi mutasi somatik. +ekarang
sudah umum diketahui bah-a radiasi dan Bat kimia dapat
memperpendek umur sebaliknya untuk menghindari terkenanya
radiasi atau ter&emar Bat kimia yang bersifat karsinogenik atau
toksik dapat memperpan,ang umur. >enurut teori ini ter,adi mutasi
yang progresif pada DNA sel somatik akan menyebabkan
ter,adinya penurunan kemampuan fungsional sel tersebut.
3) ;eori rusaknya sistem imun tubuh
>utasi yang berulang atau perubahan protein pas&a translasi dapat
menyebabkan berkurangnya kemampuan sistem imun tubuh
mengenali dirinya sendiri (self recognition). 6ika mutasi somatik
menyebabkan menyebabkan ter,adinya kelainan pada antigen
permukaan sel maka hal ini dapat menyebabkan sistem imun tubuh
menganggap sel yang mengalami perubahan tersebut sebagai se
lasing dan menghan&urkannya. Perubahan inilah yang men,adi
dasar ter,adinya peristi-a autoimun.
4) ;eori radikal bebas
?adikal bebas dapat terbentuk di alam bebas" tidak stabilnya radikal
bebas atau kelompok atom mengakibatkan oksidasi oksigen bahan 2
bahan organik seperti karbohidrat dan protein. ?adikal ini
menyebabkan sel 2 sel tidak bias regenerasi.
5) ;eori menua akibat metabolisme
Pada tahun 0138 >&. ay Etal memperlihatkan bah-a pengurangan
intake kalori pada rodentia muda akan menghambat pertumbuhan
37
dan meperpan,ang umur karena penurunan ,umlah kalori tersebut
antara lain disebabkan karena menurunnya salah satu atau beberapa
proses metabolisme.
d. /aktor 2 /aktor ?esiko Penuaan
Penuaan dapat ter,adi se&ara sisiologis dan patologis. Perlu hati 2 hati
dalam mengidentifikasi penuaan. Bila seseorang mengalami penuaan
fisiologis" diharapkan mereka tua dalam keadaan sehat. Ada faktor 2
faktor resiko yang mempengaruhi penuaan seseorang" yaitu !
1) /aktor endogen" yaitu fa&tor ba-aan $keturunan* yang berbeda pada
setiap indi5idu. /aktor inilah yang mempengaruhi perbedaan efek
menua pada setiap indi5idu" dapat lebih &epat atau lambat. +eperti
seseorang yang mempunyai ba-aan penuaan dini" penyakit tertentu"
perbedaan tingkat intelegensia" -arna kulit dan tipe kepribadian.
+eseorang yang memahami adanya faktor keturunan yang dapat
memper&epat proses penuaan harus lebih hati 2 hati. Ia harus
berusaha menangkal efek negatif yang ditimbulkan oleh genetiknya.
>isalnya" seseorang yang mempunyai keturunan terkena diabetes
atau obesitas maka perilaku pola makan" akti5itas atau perilaku
lainnya tidak bias sama dengan orang yang beresiko.
/aktor intelegensia sedikit banyak mempengaruhi proses
penuaan. Umumnya orang berintelegensia tinggi &enderung
memiliki pola piker kedepan yang lebih baik sehingga berusaha
menerapkan pola hidup sehat. ?as kulit ,uga akan mempengaruhi
ke&epatan proses penuaan. Folongan kulit putih mempunyai resiko
terserang osteoporosis lebih tinggi daripada kulit hitam. Perbedaan
tipe kepribadian ,uga memi&u seseorang lebih a-al memasuki masa
38
lansia. epribadian yang selalu ambisius" senantiasa dike,ar 2 ke,ar
tugas" &epat gelisah" mudah tersinggung" &epat ke&e-a dan
sebagainya akan mendorong seseorang &epat stress dan frustasi.
Akibatnya" orang tersebut mudah mengalami berbagai penyakit.
2) /aktor eksogen" yaitu faktor luar yang dapat mempengaruhi
penuaan. Biasanya faktor lingkungan" sosial budaya dan gaya hidup.
>isalnya" diet atau asupan giBi" merokok" polusi" obat 2 obatan
maupun dukungan sosial. /aktor lingkungan dan gaya hisup
berpengaruh luas dalam menangkal proses penuaan. ;idak heran
bila untuk menanyangkal proses penuaan dilakukan dengan &ara
menyiasati faktor ini.
e. Perubahan 2 Perubahan lan,ut Usia
1) Perubahan fisik
a) +el
6umlah sel menurun" ukuran sel lebih besar" ,umlah &airan
tubuh dan &airan intraseluler berkurang" proporsi protein di otak"
otot" gin,al" darah" dan hati menurun" ,umlah sel otak
menurun"mekanisme perbaikan sel terganggu" otak men,adi
atropi dan beratnya berkurang 8=0(9" lekukan otak akan
men,adi lebih dangkal dan melebar $Nugroho" '(()*.
b) ardio5askuler
Pada sistim kardio5askuler ter,adi penebalan dan kaku pada
katup ,antung" penurunan kemampuan ,antung untuk
memompakan daarah sebanyak 09 setiap tahunnya
menyebabkan menurunnya kontraksi dan 5olume" hilangnya
elastis pembuluh darah sehingga efektifitas pembuluh darah
perifer untuk oksigenisasi berkurang dan perubahan posisi dari
39
tidur ke duduk atau dari duduk ke bediri dapat menyebabkan
tekanan darah menurun men,adi .8 mmHg yang akan
mengakibatkan pusing mendadak. ;ekanan darah dapat naik
yang di akibatkan oleh meningkatnya resistensi dari pembuluh
darah perifer. $Nugroho" '(((*.
c) ?espirasi
<tot 2 otot pernafasan kekuatannya menurun dan kaku"
elastisitas paru menurun" kapasitas residu meningkat sehingga
menarik nafas lebih berat" al5eoli melebar dan ,umlahnya
menurun" kemampuan batuk menurun" serta ter,adi penyempitan
pada bronkus. $Nugroho" '(((*.
d) Persyarafan
+araf pan&aindra menge&il sehingga fungsinya menurun
serta lambat dalam merespons dan -aktu bereaksi khususnya
yang berhubungan dengan stess. Berkurang atau hilangnya
lapisan myelin akson" sehingga menyebabkan berkurangnya
respon motorik dan reflek $>aryam. ?. +iti" '(()*.
Pada sistem pernafasan ter,adi penge&ilan saraf pan&aindra
yang mengakibatkan kurangnya penglihatan" hilangnya
pendengaran" menge&ilnya saraf pen&iuman dan perasa serta
lebih sensitif terhadap perubahan suhu. Hubungan pernafasan
menurun dan lambat berespon atau bereaksi khususnya terhadap
stress. $Nugroho" '(((*.
>enurunnya hubungan persarafan" berat otak pun menurun
0(='(9 $sel saraf otak setiap orang berkurang setiap harinya*.
?espon dan -aktu untuk bereaksi lambat" khususnya terhadap
stess. +araf pan&aindra menge&il. Penglihatan berkurang"
40
pendengaran menghilang" saraf pen&iuman dan perasa menge&il"
lebih sensitif terhadap perubahan suhu" dan rendahnya
ketahanan terhadap dingin" urang sensitif terhadap sentuhan"
Defisit memori $Nugroho" '(()*.
e) Pendengaran
>embran timpani atrofi sehingga ter,adi gangguan
pendengaran. ;ulang 2 tulang pendengaran mengalami
kekakuan.$>aryam. ?. +iti" '(()*.
Pada sistem pendengaran ter,adi atrofi pada membran
timpani dan penumpukan serumen yang dapat mengeras karena
peningkatan kreatin" sehingga hilangnya kemampuan daya
pendengaran pada telinga dalam terutama terhadap suara 2 suara
tinggi" suara yang tidak ,elas dan sulit mengerti kata 2 kata
$Nugroho" '(((*.
f) Penglihatan
Pada sistem penglihatan sfingter pupil timbul s&lerosis dan
respons terhadap sinar menghilang" ter,adi kekeruhan pada
lensa" men,adi katarak" daya adaptasi terhadap kegelapan lebih
lambat dan susah bila menglihat gelap" ter,adi penurunan G
hilangnya daya akomodasi" dengan manifestasi presbiopi" sulit
untuk melihat dekat yang dapat di pengaruhi berkurangnya
elastisitas lensa" lapangan pandang menurun" luas pandangan
berkurang" daya untuk membedakan -arna menurun" terutama
-arna biru atau hi,au$Nugroho" '(()*.
41
?espons terhadap sinar menurun" adaptasi terhadap gelap
menurun" akomodasi menurun" lapang pandang menurun" dan
katarak. $>aryam. ?. +iti" '(()*.
g) >uskuluskeletal
Aairan tulang menurun sehingga mudah rapuh
$&steoporosis*" bungkuk $5ifosis*" persendian membesar dan
men,adi kaku $atrofi otot*" kram" tremor" tendon mengerut dan
mengalami sclerosis $maryam. ?. +iti" '(()*.
Pada sitem muskuloskeletal ter,adi gangguan tulang" yakni
mudah mengalami demineralisasi. ekuatan dan kestabilan
tulang menurun" terutama pada bagian 5etebra" pergelangan.
Insiden osteoforosis dan fraktur meningkat pada area tulang
tersebut. artilango yang meliputi permukaan sendi tulang
penyangga rusak dan haus. 5ifosis, gerakan pinggang" lutut dan
,ari 2 ,ari pergelangan terbatas" ter,adi gangguan ber,alan" %iscus
interverte#ralis menipis dan men,adi pendek 1tingginya
berkurang*. Atrofi serabut otot" serabut otot men,adi ke&il
sehingga gerakan men,adi lambat" otot kram" dan men,adi
tremor $prubahan pada otot &ukup rumit dan sulit dipahami*.
omposisi otot berubah sepan,ang -aktu $miofibril digantikan
oleh lemak" kolagen" dan ,aringan parut* $Nugroho"'(()*.
h) Fastrointestinal
Esofagus melebar" asam lambung menurun" lapar menurun"
dan peristaltik menurun sehingga daya tahan absorpsi ,uga ikut
menurun. Ukuran lambung menge&il serta fungsi organ aksesori
menurun sehingga menyebabkan berkurangnya produksi
hormon dan enBim $>aryam. ?. +iti" '(()*.
42
i) %esika urinaria
<tot 2 otot melemah" kapasitasnya menurun sampai '((ml
atau menyebabkan frekuensi buang air seni meningkat. Prostate!
Hipertrofi pada 789 lansia. $>aryam. ?. +iti" '(()*.
j) Endokrin
Produksi hormon menurun. Pada kelen,ar pituitary
pertumbuhan hormon ada tetapi lebih rendah dan hanya di
dalam pembuluh darah. Produksi dari AA;H" ;+H" /+H" LH
dan Aldosteron menurun" sekresi hormon kelamin seperti
progenteron" esterogen dan testosterone ,uga mengalami
penurunan. $>aryam. ?. +iti" '(()*.
k) ulit
eriput serta kulit kepala dan rambut menipis. ?ambut
dalam hidung dan telinga menebal. Elastisitas menurun"
5askularirasi menurun" rambut memutih $uban*" kelen,ar
keringat menurun" kuku keras dan rapuh" serta kuku kaki
tumbuh berlebihan seperti tanduk $>aryam. ?. +iti" '(()*.
Pada sistem integument" kulit mengerut atau keriput akibat
kehilangan ,aringan lemak dan permukaan kulit men,adi kusam"
kasr" bersisi" timbul ber&ak pigmentasi akibat proses
melanogenesis yang tidak merata pada permukaan kulit
sehingga tampak bintik 2 bintik atau noda &oklat" ter,adi
perubahan disekitar mata" tumbuhnya kerutan halus di u,ung
mata akibat lapisan kulit menipis" ,umlah dan fungsi kelen,ar
keringat berkurang. $Nugroho" '(()*.
l) Bela,ar dan memori
43
emapuan bela,ar masih ada tetapi relatif menurun.
>emori $daya ingat* menurun karena proses enco%ing menurun.
$>aryam.?.+iti" '(()*.
2) Perubahan mental
/aktor 2 faktor yang mempengaruhi perubahan mental yaitu !
a) Pertama 2 tama perubahan fisik" khususnya orang perasa
b) esehatan umum
c) ;ingkat pendidikan
d) eturunan $ hereditas *
e) Lingkungan
3) Perubahan psikososial
a) Pensiun
Nilai seseorang sering diukur oleh produkti5itasnya" dikaitkan
dengan peranan dalam peker,aannya
b) >erasakan atau sadar akan kematian
c) Perubahan dalam &ara hidup yaitu memasuki rumah pera-atan
bergerak lebih sempit
d) Penyakit kronis dan ketidakmampuan
e) esepian akibat pengasingan dari lingkungan sosial sehingga
timbul depresi
f) Fangguan syaraf pan&a indera timbul kebutaan dan ketulian
g) Fangguan giBi akibat kehilangan ,abatan
h) ?angkaian dari kehilangan yaitu kehilangan hubungan dengan
teman 2teman dan keluarga
i) Hilangnya kekuatan dan ketagapan fisik
4) Perubahan spiritual
44
a) Agama dan keper&ayaan makin terintegrasi dalam
kehidupannya $>aslo- dikutip Nugroho"'(((*.
b) Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaannya" hal ini
terlihat dalam berfikir dan bertindak dalam sehari 2 hari
$>urray dan Mentner fikutip nugroho"'(((*.
f. Penyakit Iang +ering Di,umpai Pada Lansia
>enurut 6The 'ational &l% People7s "elfare 0ouncil di Inggris
yang dikutip Nugroho $'(((* mengemukakan bah-a penyakit atau
gangguan umum pada lansia ada 0' ma&am yaitu !
1) Depresi.
2) Fangguan pendengaran.
3) Bron&hitis kronis.
4) Fangguan pada tungkaiGsikap ber,alan.
5) Fangguan pada sendi.
6) Anemia.
7) Dimensia.
8) Fangguan penglihatan.
9) Ansietas.
10) Dekompensasi kordis.
11) Diabetes mellitus" osteomalesia" dan hipotiridisme.
12) Fangguan pada defekasi.
B. erangka onseptual
45
erangka konseptual adalah kerangka hubungan antar konsep yang lain yang
ingin di amati atau di ukur melalui penelitian yang akan dilakukan
$Notoatmod,o" '(0( ! 0((*.
eterangan!
! %ariabel yang diteliti ! %ariabel yang tidak diteliti
! Berhubungan ! Berpengaruh
Fambar '.0 ! erangka onseptual Penelitian Hubungan Dukungan +osial Dengan
Depresi Pada Lansia Di Perumnas Pondok en&ana elurahan
4erungotok abupaten Ngan,uk pada bulan 6uni '(0:.
C. Hipotesis
>enurut Nursalam $ '(()*" Hipotesis adalah dugaan atau ,a-aban sementara dari
suatu penelitian. Hipotesis dalam penelitian ini adalah !
Ha ! Ada Hubungan Dukungan +osial Dengan Depresi Pada Lansia di Perumnas
Pondok en&ana elurahan 4erungotok abupaten Ngan,uk.
Lansia
Penyebab Depresi !
1. Biologis
2. +osial
3. Psikologis
Depresi
1. Fe,ala antara lain !
1) Fangguan dengan teman
2) onflik
3) >inder
4) >alu
5) Aemas
6) >erasa tidak nyaman
berkomunikasi se&ara normal
Lansia Hidup ;idak Depresi
/aktor 2 faktor yang mempengaruhi depresi !
1. +osiodemografi
a. Umur
b. 6enis kelamin
c. Pendidikan
d. +tatus peker,aan
e. +tatus perka-inan
2. +tatus kesehatan dan depresi
4. Dukungan sosial
a. Dukungan keluarga
b. Dukungan lingkungan
1. ;idak depresi
2. emungkinan depresi
3. Depresi
7) /isik !
8) Fangguan pola tidur
9) Penurunan kiner,a
10) >udah merasa letih
11) +eringn sakit
12) Psikis !
13) ehilangan per&aya diri
14) +ensitif
15) >erasa tidak berguna
16) Perasaan tertekan
17) >erasa bersalah
18) +osialisasi !
46
47
BAB III
>E;<DE PENELI;IAN
Pada bab ini akan di,elaskan metode penelitian yang digunakan oleh
peneliti meliputi desain penelitian" kerangka ker,a" identifikasi 5ariabel" populasi"
sampel" sampling" pengumpulan data" dan analisa data serta etika penelitian.
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan
cross sectional. cross sectional adalah ,enis penelitian yang menekankan
-aktu pengukuran atau obser5asi data 5ariabel independen dan dependen
hanya satu kali pada satu saat. Pada ,enis ini" 5ariabel independen dan
dependen dinilai se&ara simultan pada satu saat" ,adi tidak ada tindak lan,ut.
;entunya tidak semua sub,ek penelitian harus diobser5asi pada hari atau pada
-aktu yang sama" akan tetapi baik 5ariabel independen dan dependen dinilai
hanya satu kali sa,a $Nursalam" '(()*.
B. 4aktu Dan ;empat Penelitian
Lokasi penelitian di Perumnas Pondok en&ono elurahan
4erungotok e&amatan Ngan,uk abupaten Ngan,uk dan -aktu
pengambilan data tanggal '( 6uni '(0:.
C. erangka er,a
Populasi
+eluruh lansia di Perumnas Pondok en&ana elurahan 4erungotok
e&amatan Ngan,uk abupaten Ngan,uk yang ber,umlah 78 orang lansia.
Sampling
Purposive Sampling
48
Fambar 3.0 ! erangka er,a dukungan sosial dengan depresi pada lansia di
Perumnas Pondok en&ana elurahan 4erungotok abupaten
Ngan,uk pada bulan 6uni '(0:.

D. +ampling Desain
1. Populasi
Populasi adalah sub,ek atau ob,ek yang memenuhi kriteria yang
diharapkan. Populasi adalah keseluruhan suatu 5ariabel yang
menyangkut masalah yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh lansia di Perumnas Pondok en&ana elurahan 4erungotok
e&amatan Ngan,uk abupaten Ngan,uk yang ber,umlah 78 orang
lansia.
2. +ampel
Sampel
+ebagian lansia di Perumnas Pondok en&ana elurahan 4erungotok
abupaten Ngan,uk yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi se,umlah :(
orang
Pengumpulan Data
%ariabel Independen $Dukungan +osial* L uisioner
%ariabel Dependen $Depresi* L uisioner FD+ ($eriatric Depresion Scale)
Hasil
Ditampilkan dalam bentuk diagram gambar" tabel" narasi" dengan N value L
("''1 O P L ("(8 sehingga Ha ditolak dan H( diterima maka tidak ada
Analisa Data
Pengolahan Data >enggunakan Editing" oding" +koring dan ;abulating.
Analisa Data >enggunakan U,i +tatistik Spearman !an4 dengan P L ("(8
Kesimpulan
;idak Ada Hubungan Dukungan +osial Dengan Depresi Pada Lansia Di
Perumnas pondok en&ana elurahan 4erungotok e&amatan Ngan,uk
49
+ampel adalah bagian populasi yang ter,angkau yang dapat
dipergunakan sebagai sub,ek penelitian melalui CsamplingD dimana
sampling tersebut sebagai proses menyeleksi populasi yang dapat
me-akili populasi yang ada $Nursalam" '(()*. +ampel adalah bagian
dari ,umlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
$+ugiyono" '(0(*.
Dalam penelitian ini yang men,adi sampel adalah sebagian besar
lansia yang ber,umlah :( orang yang tinggal di Perumnas Pondok
en&ana elurahan 4erungotok abupaten Ngan,uk" berdasarkan !
a. riteria Inklusi
riteria inklusi adalah arakter umum sub,ek penelitian dari suatu
populasi target yang ter,angkau yang akan diteliti $Nursalam"
'(()*. Dalam penelitian ini kriteria inklusinya adalah !
1) Bersedia diteliti dengan menandatangani persetu,uan.
2) >ampu berkomunikasi.
3) Lansia yang tinggal di Perumnas Pondok en&ana kelurahan
4erungotok.
4) Berusia .( tahun sampai 7: tahun.
b. riteria Eksklusi
riteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan sub,ek
yang tidak memenuhi kriteria inklusi karena adanya penyakit yang
mengganggu" hambatan etis dan sub,ek menolak berpartisipasi
$Nursalam" '(()*. Dalam penelitian ini kriteria eksklusinya
adalah !
1) >enderita dimensia atau pikun berat.
50
2) >empunyai penyakit komplikasi berat dan tidak bisa dia,ak
komunikasi.
3. +ampling
+ampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
me-akili populasi $Nursalam" '(()*. ;eknik sampling adalah merupakan
teknik pengambilan sampel $sugiyono" '(0(*. ;ehnik sampling yang
digunakan peneliti adalah adalah purposive sampling. Pada purposive
sampling" penetapan sampel dengan &ara memilih sampel diantara
populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti $tu,uanGmasalah dalam
penelitian*" sehinggga sampel tersebut dapat me-akili karateristik
populasi yang telah dikenal sebelumnya.
E. Identifikasi %ariabel
%ariabel penelitian adalah karakteristik yang diamati yang mempunyai
5ariasi nilai dan merupakan operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat
diteliti se&ara empiris atau ditentukan tindakannya $+etiadi" '((7*. >a&am
5ariabel dalam penelitian dibedakan men,adi !
1. %ariabel n%epen%en" adalah 5ariabel yang dimanipulasi oleh peneliti
untuk men&iptakan suatu dampak pada 5ariabel %epen%en $+etiadi"
'((7*. Pada penelitian ini 5ariabel in%epen%en ialah dukungan sosial.
2. %ariabel Depen%en, adalah 5ariabel yang mun&ul sebagai akibat dari
manipulasi 5ariabel in%epen%en $+etiadi" '((7*. Pada penelitian ini
5ariabel %epen%en ialah depresi pada lansia.
F. Definisi <perasional
Definisi operasional merupakan pen,elasan semua 5ariabel dan istilah
yang akan digunakan dalam penelitian se&ara operasional $+etiadi" '((7*.
51
;abel 3.0 ! Definisi <perasional dukungan sosial dengan ke,adian depresi
pada lansia di perumnas pondok ken&ana kelurahan 4erungotok
ke&amatan Ngan,uk pada bulan 6uni '(0:.
Variabel Definisi Indikator Alat ukur Skala Skor
%ariabel
independen !
dukungan
sosial
+uatu bentuk
perhatian atau
penghargaan dari
keluarga dan
lingkungan
terhadap lan,ut
usia.
Bentuk Dukungan
+osial dari keluarga
dan lingkungan
adalah !
1. Informasi
2. Perhatian
emosional
3. Bantuan
instrumental
4. Penilaian positif
uestioner <rdinal
+elalu L 3
+ering L '
adang 2
kadang L 0
;idak Pernah
L (.
Dukungan
sosial
dikatakan
Baik L71 2
0((9"
Aukup L 8. =
7)9"
urang L Q 8.
9 $+etiadi"
'((7*
%ariabel
dependen !
ke,adian
depresi pada
lansia
Fangguan mood"
suasana hati" dan
emosional yang
di&irikankan
dengan perasaan
sedih dan pesimis
pada orang lan,ut
usia .( atau lebih.
a. /isik !
1) Fangguan
pola tidur
2) Penurunan
kiner,a
3) >udah
merasa letih
4) +ering sakit
b. Psikis !
1) ehilangan
per&aya diri
2) +ensitif
3) >erasa tidak
berguna
4) Perasaan
tertekan
5) >erasa
bersalah
c. +osialisasi !
1) Fangguan
dengan
teman
2) onflik
3) >inder
4) >alu
5) Aemas
6) >erasa tidak
nyaman
uestioner <rdinal Ia L 0 ;idak
L (
+kor H 8 L
;idak Depresi
8=1 L
emungkinan
Depresi
0( atau O L
Depresi
$Asfuah"
'(0'*
52
berkomunika
si se&ara
normal
G. Pengumpulan Dan Analisa Data
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada sub,ek
dan proses pengumpulan karakteristik sub,ek yang diperlukan dalam
suatu penelitian $Nursalam'(()*.
a. Prosedur pengumpulan data
1) >enyampaikan persetu,uan ,udul penelitian sebagai pengantar
surat permohonan i,in melaksanakan penelitian kepada etua
+;IE+ +atria Bhakti Ngan,uk untuk melakukan penelitian di
Perumnas Pondok en&ana elurahan 4erungotok e&amatan
Ngan,uk abupaten Ngan,uk.
2) >enyampaikan surat permohonan i,in melaksanakan penelitian
kepada epala E+BANFP<LIN>A+ abupaten Ngan,uk
untuk melakukan penelitian di Perumnas Pondok en&ana
elurahan 4erungotok e&amatan Ngan,uk abupaten
Ngan,uk.
3) >enyampaikan surat permohonan i,in melaksanakan penelitian
kepada epala Puskesmas Begadung abupaten Ngan,uk untuk
53
melakukan penelitian di Perumnas Pondok en&ana elurahan
4erungotok e&amatan Ngan,uk abupaten Ngan,uk.
4) >enyampaikan surat permohonan i,in melaksanakan penelitian
kepada epala Desa 4erungotok e&amatan Ngan,uk
abupaten Ngan,uk.
5) Pelaksanaan penelitian di Balai Desa Perumnas Pondok
en&ana kelurahan 4erungotok ke&amatan Ngan,uk abupaten
Ngan,uk.
6) oordinasi dengan ?; dan ?4 di Perumnas Pondok en&ana
kelurahan 4erungotok kabupaten Ngan,uk.
7) >engadakan pertemuan dengan lansia untuk pengisian
kuisioner.
8) >emberikan pen,elasan kepada &alon responden tentang tu,uan
penelitian dan bila bersedia responden dipersilahkan memba&a
informe% consent dan menandatanganinya.
9) uisioner disebarkan.
10) Untuk melihat dukungan sosial dengan kustioner '' pertanyaan
dan depresi dengan alat yang berupa FD+ $$eriatric
Depression scale) sebanyak 08 pertanyaan berupa kuisioner"
akan dibagikan pada responden sesuai daftar pertanyaan yang
tersusun dengan baik.
11) ?esponden mengisi semua pertanyaan dalam angket" kemudian
langsung dikumpulkan kepada peneliti.
12) +etelah pengumpulan data selesai maka dilakukan pemilihan
data.
2. Instrumen pengumpulan data
54
Instrumen penelitian adalah alat=alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data. Dalam pengumpulan data pada penelitian ini" peneliti
menggunakan kuesioner untuk usia" ,enis kelamin" pendidikan" peker,aan
dan tempat tinggal dan dukungan sosial. Peneliti ,uga menggunakan
kuesioner untuk mengukur depresi pada lansia dengan FD+ ($eriatric
Depression Scale) . uesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah
tersusun dengan baik" dimana responden tinggal memberikan ,a-aban
dengan memberikan tanda tertentu.
3. Pengolahan data
+etelah data terkumpul" maka dilakukan pengolahan data melalui
tahapan E%iting, 0o%ing, Scoring" dan Ta#ulating.
a. E%iting
E%iting adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh atau dikumpulkan. E%iting dapat dilakukan pada tahap
pengumpulan data atau setelah data terkumpul $Hidayat" '(0(*. Dalam
editing ini akan diteliti!
1) Apakah lengkap" dalam arti semua pertanyaan sudah terisi.
2) Apakah ,a-aban atau tulisan masing=masing pertanyaan &ukup ,elas
atau terba&a.
3) Apakah ,a-abannya rele5an dengan pertanyaannya.
4) Apakah ,a-aban=,a-aban pertanyaan konsisten dengan ,a-aban
pertanyaan lainnya $Notoatmod,o" '(0(*.
b. 0o%ing
55
0o%ing merupakan kegiatan pemberian kode numerik $angka*
terhadap data yang terdiri dari beberapa kategori. Pemberian kode ini
sangat penting bila pengolahan dan analisa data menggunakan komputer
$Hidayat" '(0(*.
c. Scoring
Scoring adalah penentuan ,umlah skor. +kor yang digunakan sebagai
berikut !
1) Data Umum
Dalam penelitian ini akan digambarkan tentang karateristik
usia" ,enis kelamin" pendidikan" peker,aan dan tempat tinggal.
+etelah data terkumpul kemudian data dihubungkan dan ditarik
kesimpulan yang akan digambarkan dengan tabel dan diagram.
Untuk menginterpretasikan data demografi mengenai
karakteristik responden menggunakan distribusi frekuensi"
dimana ,umlah responden yang ada dikalikan 0((9 dan hasilnya
berupa prosentase.
;eknik penya,ian data setelah dianalisis adalah sebagai
berikut!
R/
P L S 0(( 9
N
eterangan !
P ! Prosentase.
R/ ! /rekuensi ,a-aban benar.
N ! 6a-aban responden maksimal.
56
emudian hasil prosentase tiap data umum
diinterpretasikan dengan skala kuantitatif!
0(( 9 ! seluruhnya
7. 9 = 11 9 ! hampir seluruhnya
80 9 = 78 9 ! sebagian besar
8( 9 ! setengah
'. 9 = :1 9 ! hampir setengahnya
0 9 = '8 9 ! sebagian ke&il
0 9 ! tidak satupun $+ugiyono" '(('*.
2) Data husus
Dalam penelitian ini depresi pada lansia dan dukungan sosial
diobser5asi atau diukur se&ara bersama 2 sama dan hanya satu kali
pada satu saat. Langkah pertama yang ditempuh peneliti adalah
memilih responden atau lansia berdasarkan kriteria inklusi dan
kemudian membagikan kuisioner untuk menilai atau mengukur
dukungan sosial $5ariabel independen* kemudian menilai atau
mengukur tentang tingkat depresi pada lansia $5ariabel dependen*
dengan menggunakan instrumen FD+ ($eriatric Depresion Scale).
Untuk mengukur tingkat depresi digunakan alat ukur
$eriatric Depression Scale 08 $FD+* atau skala depresi lansia"
,a-aban yang benar diberi skor 0 dan yang salah skornya (.
Pada ,a-aban tersebut skor H 8 menun,ukan tidak depresi" 8 2 1
57
L kemungkinan depresi" skor 0( atau lebih menun,ukan depresi
$+iti Asfuah" '(0'*.
3) %ariabel n%epen%en
%ariabel in%epen%en yaitu 5ariabel yang dimanipulasi oleh
peneliti untuk men&iptakan suatu dampak pada %epen%en 5ariabel
$+etiadi" '((7*" yaitu! Dukungan sosial
Untuk mengetahui prosentase ,a-aban responden dianalisis
menggunakan rumus menurut Arikunto $'(0(* !
+p
N L S 0(( 9
+m
2.1. eterangan !
N ! Nilai yang didapat
+p ! +kor yang didapat
+m ! +kor maksimum
emudian dari skor tersebut diklasifikasikan untuk mendapatkan!
1) Dukungan sosial diklasifikasikan sebagai berikut!
a) Dikatakan baik ,ika skor atau nilai 71=0((9.
b) Dikatakan &ukup ,ika skor atau nilai 8.=7)9.
c) Dikatakan kurang ,ika skor atau nilai Q8.9. $+etiadi"
'((7*.
4) %ariabel Depen%en
%ariabel %epen%en yaitu 5ariabel respon atau output. +ebagai
5ariabel respon berarti 5ariabel ini akan mun&ul sebagai akibat
dari manipulasi suatu 5ariabel in%epen%en $+etiadi" '((7*" yaitu
depresi pada lansia.
58
Untuk mengukur tingkat depresi digunakan alat ukur
$eriatric Depression Scale 08 $FD+* atau skala depresi lansia"
,a-aban yang benar diberi skor 0 dan yang salah skornya (. Pada
,a-aban tersebut skor H 8 menun,ukan tidak depresi" 8 2 1 L
kemungkinan depresi" skor 0( atau lebih menun,ukan depresi $+iti
Asfuah" '(0'*.
d. Ta#ulating
Ta#ulating adalah kegiatan memasukkan data ke dalam tabel=
tabel" dan mengatur angka=angka sehingga dapat dihitung ,umlah
kasus dalam berbagai kategori $NaBir" '(00*.
4. Analisa Data
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah !
a. Analisa Deskriptif
Analisa deskriptif adalah suatu prosedur pengolahan data dengan
menggambarkan dan meringkas data dengan &ara ilmiah dalam
bentuk tabel atau grafik $Nursalam" '(()*.
b. Analisa +tatistik
Analisa statistik yang digunakan untuk mengetahui dukungan
sosial dengan ke,adian depresi pada lansia dilakukan dengan
menggunakan u,i kolerasi spearman4 ran4. Pengu,ian statistik dalam
penelitian ini dilakukan menggunakan komputerisasi SPSS 89.: )or
"in%o2s. Dari u,i statistik ini akan diperoleh kemungkinan hasil u,i
yaitu signifikasi atau bermakna. Adanya hubungan antar sampel yang
diteliti dengan nilai P ; ("(8 $89*. Hipotesa diterima apabila nilai
pro#a#ility H ("(8 $89* dan ditolak apabila nilai pro#a#ility O ("(8
$89* $Nursalam" '(()*.
59
!. Etik Penelitian
+etiap penelitian yang menggunakan sub,ek manusia tidak boleh
bertentangan dengan etika.
1. nfome% 0onsent $Lembar persetu,uan melalui responden*
;u,uannya adalah sub,ek mengetahui maksud dan tu,uan penelitian serta
dampak 2 dampak yang diteliti" maka peneliti tidak akan memaksa dan
menghormati haknya.
2. Anonimity $tanpa nama*
Iaitu pada pengisian kuesioner responden hanya menuliskan nama
dengan huruf depan sa,a.
3. 0onfi%entiality $kerahasiaan*
erahasiaan informasi yang diberikan sub,ek di,amin oleh peneliti.
". eterbatasan Penelitian
eterbatasan adalah kelemahan atau hambatan dalam penelitian.
elemahan atau hambatan penelitian dukungan sosial dengan depresi pada
lansia di Perumnas pondok ken&ana kelurahan 4erungotok kabupaten
Ngan,uk adalah sebagai berikut !
1. eterbatasan lansia dalam memahami isi dari angket atau kuisioner yang
dibagikan.
2. Instrument dukungan sosial yang digunakan adalah instrument untuk
semua usia sehingga lansia tidak mudah untuk memahami isi pertanyaan
dari instrument yang ada.
3. >asih kurangnya sumber informasi dan materi untuk penelitian.
4. 4aktu penelitian tidak bertepatan dengan hari posyandu lansia sehingga
peneliti harus melakukan %oor to %oor untuk mengumpulkan data.
60
DA/;A? PU+;AA
Ayalon L."Arean P." Bornfeld H. $'(()*. Aorrelates of kno-ledge and beliefs about
depression among along=term &are. International Journal Geriatry
Psychiatry,'3$:*!38.=.3" April '((). http!GG---.n&bi.nlm.nih.go5GpubmedG
Asfuah" +iti. $'(0'*. uku Saku Klinik Kepera!atan dan Kebidanan"
Iogyakarta ! Nuha >edika.
Ahe- A. A" Bald-in ?" dan Burns A. $'(()*. Intergrated #anagement of Depressi
on in the $lderly" Ne- Iork ! Aambridge Uni5ersiti Press.
Aarol A.>iller. $011.*. %ursing &are of 'lder Adults (heory and Practice .
Philadelphia! 6.B Lipin&ott
Darmo,o dan >artono. $011)*. Feriatri $Ilmu esehatan Usia Lan,ut*. 6akarta ! Balai
Penerbit /akultas edokteran Uni5ersitas Indonesia.
Darmo,o" Boedhi ?. $'(((*. Geriatri )Ilmu Kesehatan *sia +an,ut-. 6akarta ! Balai
penerbit /UI.
Depkes ?I. $'((:*. Sebagian +ansia #engalami Dimensia Dan Pikun. ---.depke
s.go.id
61
Hinri&hsen FA" Emery EE. $'((.*. Interpersonal /a&ktors and late=life depression
Tsubs&ription reUuiredV. &linical Psychology. Science and Practice"
'((.#0'$3*!'.:='78.
unt,oro"Mainuddin +ri. $'(('*. Dukungan Sosial Pada +ansia. http!GG---.e=
psikologi.&omGusiaG0.()('.htm.
Lubis" Namora dan Hasnida.$'((1*. Dukungan Sosial Pada Pasien Kanker/ Perluk
ah0. >edan ! U+U" Press.
Nugroho"4ah,udi. $'((1*. Kepera!atan Gerontik. 6akarta ! Penerbit Buku edokter
an ! EFA.
Nugroho"4ah,udi. $'(((*. Komunikasi Dalam Kepera!atan Gerontik. 6akarta ! Pe
nerbit Buku edokteran ! EFA.
Nursalam. $'(()*.Konsep 1 Penerapan #etodologi Penelitian Ilmu Kepera!atan
. Pedoman Skripsi/ (esis dan Instrumen Penelitian. 6akarta ! +alemba
>edika.
Notoatmod,o" +oekid,o. $'(00*. Kesehatan #asyarakat )Ilmu 1 Seni-. 6akarta ! ?in
eka Aipta.

Prasetyono" +unar D-i. $'((7*. #etode #engatasi &emas 1 Depresi. Iogyakarta !
<?IMA.
+uardana"4ayan I. $'(00*. ;esis ! Hubungan 2aktor Sosiodemografi/ Dukungan
Sosial Dan Status Kesehatan Dengan (ingkat Depresi Pada Agregat
+an,ut *sia" 6akarta ! Uni5ersitas Indonesia.

+tuart dan Laria. $011)*. uku Saku Kepera!atan Ji!a. 6akarta ! Penerbit Buku
edokteran ! EFA.
+tanley" > dan Patri&ia F.B. $'((7*. uku A,ar kepera!atan Gerontik.
6akarta ! Penerbit Buku edokteran ! EFA.
+ugiyono. $'(0(*. #etode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan 31D. Bandung !
Penerbit Alfabeta.
+etiadi. $ '((7* . Konsep Dan Penulisan 3iset Kepera!atan. Iogyakarta ! Fraha
Ilmu.
+etiabudhi" ;ony dan Hardy-inoto. $'((8*. Panduan Gerontologi (in,auan Dari
erbagai Aspek #en,aga Keseimbangan Kualitas Hidup Para +an,ut
*sia" 6akarta ! Framedia Pustaka Utama
62
%idebe&k"+heila. $'(()*. uku A,ar Kepera!atan Ji!a. 6akarta ! Penerbit Buku
edokteran ! EFA.
4H<. $'((0*. &on4uering Depression. 4H< ?egional <ffi&e for +outh 2 east Asia"
Ne- Delhi.
4H<. $'((7*. (he Statistical Highlights In Global Public Health. Fene5a ! 4H<.
4H<. $'(0(*. Depression 5orksheet. http!GGebookbro-se.&omGsear&hGdepression=
-orksheets=pdf.

Vous aimerez peut-être aussi