Vous êtes sur la page 1sur 3

Pembahasan

1. Pemilihan metode granulasi kering diarenakan beberapa hal :


- Zat aktif tidak tahan terhadap panas, lembap dan akan terhidrolisa jika ada air
- Dengan zat aktif dosis besar / voluminous
- Tidak mengalami perubahan kristal dengan adanya tekanan tinggi
2. Dosis asam mefenamat : dewasa, 500 mg sebagai permulaan bersama makanan diikuti
dengan 250 mg setiap 6 jam sekali sesuai dengan keperluan, selama tidak lebih dari 1
minggu. Kontraindikasi : ulserasi saluran pencernaan, inflamasi saluran pencernaan
kronik, hipersensitif terhadap asam mefenamat. Efek samping : mengantuk,pusing,
lemas, sakit kepala, gangguan penglihatan, mual, muntah dan diare.
3. Persyaratan bagi granulat yaitu : granulat sebaiknya
- Dalam bentuk dan warna yang sedapat mungkin homogen
- Sedapat mungkin memiliki distribusi butiran yang sempit dan tidak >10% mengandung
komponen bentuk serbuk
- Memiliki daya luncur baik
- Menunjukkan kekompakan mekanisme yang memuaskan
- Mudah hancur di dalam air
4. Adanya pembuatan granul dapat menambah kelarutan dari sediaan sehingga akan
mudah dalam absorpsi tubuh.
5. Proses slugging dimaksudkan untuk memungkinkan adanya ikatan antar komponen
tablet dan pembentukan granul sehingga sifat alir dari tablet tersebut memenuhi
persyaratan
6. Pencampuran tablet tidak memerlukan penggerusan cukup dicampur dalam wadah
karena penggerusan akan memperkecil ukuran partikel sehingga mempengaruhi
kompresibilitas dan pencetakan tablet.
7. Pada percobaan ini yaitu sebelum tablet dicetak dilakukan beberapa pengujian granul.
Hal ini berguna untuk tolak ukur persyaratan agar didapatkan tablet yang baik.
8. Penggunaan Mg Stearat sebagai lubrikan juga mengakibatkan turunnya kekerasan
tablet akibat mengecilnya daya ikat terbentuknya film tipis bahan pelicin dari partikel
zat padat.
9. Dari hasil uji evaluasi tablet, diperoleh friabilitas yang tidak memenuhi syarat, hal ini
disebabkan karena beberapa hal antara lain :
- Kualitas bahan yang kurang baik
- Susunan formula yang kurang tepat, akan lebih baik jika menggunakan Avicel atau
Lactose DC.
10. Pada pembuatan tablet dengan metode granulasi kering, kekerasan tablet lebih buruk
daripada menggunakan metode granulasi basah. Hal ini disebabkan karena
penggunaan pengikat pada granulasi basah.
11. Dari hasil uji evaluasi tablet, waktu hancur tablet tidak memenuhi persyaratan. Hal ini
disebabkan karena zat aktif yaitu Asam Mefenamat mempunyai kelarutan yang
praktis tidak larut dalam air, sehingga waktu hancur yang dibutuhkan melewati
persyaratan seharusnya
12. Manfaat lain dari granulasi selain memperbaiki sifat alir dan kompresibilitas adalah
meningkatkan kelarutan dari sediaan.
X. Kesimpulan
1. Evaluasi Granul
a. Sifat alir :
secara langsung : bebas mengalir memenuhi syarat
secara tidak langsung : excellent memnuhi syarat
b. Kompresibilitas
Kp rata-rata : 18,9275 cukup baik memenuhi syarat
2.Evaluasi tablet
a. Keseragaman bobot
Kolom A : memenuhi syarat
Kolom B : memenuhi syarat
b. Keseragaman ukuran memenuhi persyaratan
c. Waktu hancur : > 15 menit tidak memenuhi persyaratan
d. Kekerasan : rata2 = 1,75 <>
e. Friabilitas : F=13,1237 tidak memenuhi syarat
Daftar Pustaka :
1. Lachman,Leon.1994.Teori dan Praktek Farmasi Industri edisi III, Jakarta: UI Press
2. Ansel,U.C.1989.Pengantar Buku Sediaan Farmasi edisi IV,Jakarta: UI Press
3. Wade and Paul.J.Weller,1994.Handbook of Pharmaceutical Excipient ,London
4. Depkes RI.1979&1995.Farmakope Indonesia edisi III dan IV,Jakarta:Dirjen POM
5. Diktat Praktikum Formulasi Sediaan Padat
Ja

Vous aimerez peut-être aussi