Vous êtes sur la page 1sur 24

KELOMPOK 3 XII IPA 2

Yoga
Gracia
Lauren
Darren
Aldwin


Pada awalnya, semua mahluk hidup diduga
berasal dari mahluk bersel satu yang sangat
sederhana, yaitu bakteri prokariot. Dugaan ini
diperkuat dengan ditemukannya fosil sel
prokariotik yang ada dalam batu-batuan yang
berumur 3,5 miliar tahun.
Sel prokariotik telah ada terlebih dahulu dari
sel eukariotik sehingga diduga bahwa sel
eukariotik berasal dari sel prokariotik.
Sampai dengan sekitar tahun 1970, diyakini
bahwa sel-sel eukariotik berevolusi dari sel-sel
prokariotik melalui suatu proses evolusi
perlahan-lahan, yaitu organel pada sel
prokariotik perlahan-lahan berkembang
menjadi lebih kompleks. Konsep ini berubah
setelah penemuan Lynn Margulis.
Margulis membuktikan bahwa organel-organel
tertentu, terutama mitokondria dan kloroplas
berasal dari sel prokariotik berukuran kecil.





Organisme prokariot yang lebih besar menelan organisme prokariot yang lebih besar.
Namun karena yang kecil tidak dapat dicerna oleh yang besar, Akhirnya prokariot yang
kecil tinggal menetap dan membentuk endosimbion di dalam tubuh sel inangnya.
Endosimbion Organisme yang hidup di dalam tubuh organisme lain dan membangun
hubungan simbiotik.
Kedua-duanya saling bereproduksi
Setelah beberapa generasi, endosimbion kehilangan sifat-sifat yang tidak dibutuhkan
lagi dan berevolusi menjadi organel mitokondria yang kita kenal ini.
Mitokondria Organel dalam sel tempat berlangsungnya respirasi sel makhluk hidup
Nenek moyang sel eukariotik juga disebut sebagai Bakteri heterotrof anaerob
Anaerob Energi bakteri berasal dari perombakan makanan tanpa menggunakan
oksigen
Heterotrof Tidak dapat mensintesis makanannya ( senyawa kompleks) dari prekursor
organik, memerlukan senyawa kompleks dari lingkungannya

Mengapa sekarang ada organisme yang fotosintetik?

Karena adanya cyanobacteria yang ikut berendosimbiosis dengan sel-sel prokariotik lain.
Bergabungnya cyanobacteria dengan sel-sel prokariotik lain diduga terjadi paling terakhir
Karena hanya dimiliki oleh plantae dan algae, sedangkan yang lainnya tidak mengalami
Endisimbiosis dengan cyanobacteria.
Para ilmuwan menemukan bahwa mitokondria dan kloroplas
tidak dapat dibentuk dalam sel yang memiliki kode dan
struktur yang berbeda. Juga, baik mitokondria dan kloroplas
memiliki set mereka sendiri, gen yang lebih mirip dengan
prokariota daripada eukariota. Keduanya mengandung
molekul DNA melingkar, seperti yang ditemukan di
prokariota. Melalui pembuktian tersebut, ilmuwan
berpendapat bahwa mitokondria dan kloroplas dibentuk oleh
sel yang sebelumnya ada, dan dalam hal ini prokariota
adalah sel tersebut, khususnya ketiganya punya kesamaan
struktur dan kode.
Teorinya berhasil melihat bahwa ukuran prokariota yang kecil dan
bentuknya yang relatif sederhana memiliki banyak keuntungan, tetapi
juga menyebabkan terbatasnya jumlah aktivitas metabolik yang dapat
dikerjakan pada saat yang sama. Maka dari itu, mereka tidak bisa atau
kesulitan dalam melakukan proses-proses kimia rumit, karena
keterbatasan ukuran berdampak pada keterbatasan organel. Disisi lain
prokariot besar butuh banyak energi, dan organel mereka tidak jauh
berbeda dengan prokariota kecil. Maka dari itu, prokariota besar
berendosimbion agar bisa bertahan.
Organisasi satu sel
eukariotik autotrofik
Membentuk Koloni
sel
Organisasi antar sel
membentuk jaringan
Tumbuhan Talus
Tumbuhan kormus
Tumbuhan Paku
Tumbuhan
Berbunga
Tumbuhan Lumut
Organisasi satu sel
eukariot heterotrofik
Membentuk koloni
sel
Terjadi pembagian
organisasi antar sel
Organisasi tingkat
sel
Porifera
Organisasi tingkat
jaringan
Coelenterata
Organisasi tingkat
organ
PNAMA
Organisasi tingkat
sistem organ
Echinodermata dan
Chordata
Organisasi tingkat
protoplasma
Protozoa
Keterangan:
PNAMA
Platyhelminthes
Nemathelminthes
Annelida
Mollusca
Arthropoda
Porifera (hewan berpori)
Coelenterata (hewan berongga)
Platyhelminthes (cacing pipih)
Nemathelminthes (cacing gilik)
Annelida (cacing gelang)
Mollusca (hewan lunak)
Arthropoda (hewan berkaki buku)
Echinodermata (hewan berkulit duri)
Chordata (hewan bertulang belakang)

Teori Kolonial Sel yang dicetuskan
Haeckel, dijelaskan bahwa sel-sel
protista akan hidup berkoloni sebagai
bentuk respon mereka bahwa mereka
tidak bisa hidup sendiri. Protista yang
nantinya berevolusi menjadi hewan
adalah mereka yang tidak mengalami
proses endosimbiotik organel
kloroplas. Awalnya terjadi proses
pergerakan atau pengumpulan
protista sejenis (organisasi).
Protoplasma : sitoplasma
1 sel nenek moyang eukariotik
berevolusi dengan mengubah
strukitur dasarnya menjadi struktur
yang menyerupai protozoa masa kini.
Evolusi ini termasuk mikroevolusi
karena sebenarnya evolusi ini didasari
oleh dorongan adaptasi. Adaptasi atas
berkurangnya sumber makanan
berkurang (Anggapan bawa pada
masa dulu protozoa mirip tumbuhan
yang merajarela).
Koloni sel adalah kelompok kelompok
sel yang sejenis, berkumpul atas
dorongan untuk bekerja sama dalam
keadaan bumi masa itu yang berubah
dengan cukup cepat. Koloni ->
kumpulan sel uniseluler -> 1 sel
multiseluler
Evolusi pertama terjadi dengan
perubahan koloni sel tang membentuk
jaringan yang ada pada filum porifera.
Pembentukan lapisan embrional
terjadi sebagai akibat evolusi. Lapisan
embrional ini terbagi atas dua,
endoderm dan ektoderm.
Evolusi terjadi sekali lagi pada
kelompok coelenterata dan porifera
menambah jumlah lapisan embrional
pada kelima kelas. Lalu, terbentuk
pula rongga semu maupun rongga
asli pada susuna tubuh beberapa
filum tersebut

Vous aimerez peut-être aussi