Vous êtes sur la page 1sur 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan
menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan
berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh bila melibatan
reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi redoks untuk titrasi yang
melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi yang melibatkan
pembentukan reaksi kompleks dan lain sebagainya (Day, dkk, 1986.
!ada proses titrasi ini digunakan suatu indikator yaitu suatu zat yang ditambahkan
sampai seluruh reaksi selesai yang dinyatakan dengan perubahan "arna. !erubahan "arna
menandakan telah tercapainya titik akhir titrasi (#rady, 1999.
$arutan basa yang akan diteteskan (titran dimasukkan ke dalam buret (pipa panjang
berskala dan jumlah yang terpakai dapat diketahui dari tinggi sebelum dan sesudah titrasi.
$arutan asam yang dititrasi dimasukkan kedalam gelas kimia (erlenmeyer dengan mengukur
%olumenya terlebih dahulu dengan memakai pipet gondok. &ntuk mengamati titik eki%alen,
dipakai indikator yang "arnanya disekitar titik eki%alen. Dalam titrasi yang diamati adalah
titik akhir bukan titik eki%alen (syukri, 1999.
'uatu proses didalam laboratorium untuk mengukur jumlah suatu reaktan yang
bereaksi sempurna dengan sejumlah reaktan lainnya, dimana reaktan pertama ditambahkan
secara kontinu ke dalam reaktan kedua disebut titrasi. (eaktan yang ditambahkan tadi disebut
sebagai titrant dan reaktan yang ditambahkan titrant kedalamnya disebut titree. Didalam
beberapa titrasi, titik eki%alen adalah titik selama proses titrasi dimana tepatnya titrant telah
cukup ditambahkan untuk bereaksi dengan titree. 'alah satu masalah teknis dalam titrasi
adalah titik dimana suatu perubahan dapat diamati, terjadi yang untuk mengindikasikan
pendekatan yang paling baik ke titik eki%alen. 'ecara ideal, titik akhir dan titik eki%alen
seharusnya identik, tetapi dalam prakteknya jarang sekali ada orang yang mampu membuat
kedua titik tersebut tepat sama, meskipun ada beberapa hal dimana perbedaan antara kedua
hal tersebut dapat diabaikan ('nyder, 1996.
'eperti yang telah diketahui sebelumnya, dalam stoikiometri titrasi, titik eki%alen dari
reaksi netralisasi adalah titik pada reaksi dimana asam dan basa keduanya setara, yaitu
dimana keduanya tidak ada yang berlebihan. Dalam titrasi, suatu larutan yang akan
dinetralkan, misal asam, ditempatkan di dalam )lask bersamaan dengan beberapa tetes
indikator asam basa. *emudian larutan lainnya (misal basa yang terdapat didalam buret,
ditambahkan ke asam. !ertama+tama ditambahkan cukup banyak, kemudian dengan tetesan
hingga titik eki%alen. Titik eki%alen terjadi pada saat terjadinya perubahan "arna indikator.
Titik pada titrasi dimana indikator "arnanya berubah disebut titik akhir (!etrucci, 199,.
Titrasi biasanya merupakan larutan elektrolit kuat seperti -a./ dan /0l yang
diperlukan untuk bereaksi sempurna oleh zat yang dianalisis yang disebut sebagai titik
eki%alen. !erbedaan titik akhir dan titik eki%alen disebut sebagai kesalahan titik akhir.
*esalahan titk akhir adalah kesalahan acak yang berbeda ntuk setiap sistem. *esalahan ini
bersi)at aditi) dan determinan dan nilainya dapat dihitung. Dengan menggunakan metode
potensiometri dan konduktometri, kesalahan titik akhir ditekan sampai nol ((i%ai, 1991.
Dalam analisis larutan asam dan basa, titrasi akan melibatkan pengukuran yang
seksama %olume+%olumenya suatu asam dan suatu basa yang tepat akan saling menetra1kan.
(eaksi penetralan atau asidimetri dan alkalimetri adalah salah satu dari empat golongan
utama dalam penggolongan reaksi dalam analisis titrimetri. 2sidi alkalimetri ini melibatkan
titrasi basa bebas atau basa yang terbentuk karena hidrolisis garam yang berasal dari asam
lemah, dengan suatu standar (asidimetri dan titrasi asam bebas yang terbentuk dari hidrolisis
garam yang berasal dari basa lemah, dengan suatu basa standar (alkali metri. (eaksi+reaksi
ini melibatkan senya"a ion hidrogen dan ion hidroksida untuk membentuk air (#assett,
1993.
'alah satu aplikasi dalam alkalimetri adalah analisis aspirin. 2spirin atau asam
asetilsalisilat (asetosal adalah sejenis obat turunan dari salisilat yang sering digunakan
sebagai senya"a analgesik (penahan rasa sakit atau nyeri minor, antipiretik (terhadap
demam, dan anti+in)lamasi (peradangan. 2spirin juga memiliki e)ek antikoagulan dan dapat
digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk mencegah serangan jantung.
*epopuleran penggunaan aspirin sebagai obat dimulai pada tahun 1918 ketika terjadi
pandemik )lu di berbagai "ilayah dunia (2nonim, 4515.
TINJAUAN PUSTAKA
2nonim, 4515, 2spirin (online, http677id."ikipedia.org7"iki72spirin, diakses 3 oktober 4515.
#rady, 8ames 9., 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur, #inarupa 2ksara, 8akarta.
/arjadi :., 1986, Ilmu Kimia Analitik Dasar, ;ramedia, 8akarta.
*eenan, 0. :, dkk., 1998, Kimia untuk Universitas, 9rlangga, 8akarta.
!etrucci, (alph / and :illias '. /ar"ood., 199,, General Chemistry, !rentice /all, -e"
8ersey.
(i%ai, /., 1991, Asas Pemeriksaan Kimia, &<+!ress, 8akarta.
'yukri, 1999, Kimia Dasar 2, <T#, #andung.
'nyder, =ilton *., 1996, Chemistry Structure and Reaction, /olt, (inehart 2nd "inston. <nc,
-e" >ork.

Vous aimerez peut-être aussi