Vous êtes sur la page 1sur 12

METRI LIDYA

ASKEP ABORTUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
KLIEN ABORTUS

Pengertian

Abortus adalah berakhirnya suatu
kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) pada atau
sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu
atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup
di luar kandungan. Abortus adalah ancaman atau
pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan
kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang
dari 500 gram.

Klasifikasi :

- Abortus spontan
- Abortus imminens
- Abortus insipiens
- Abortus inkompletus
- Abortus Habitualis
- Abortus infecsiosa

Etiologi



Abortus terjadi karena beberapa sebab, yaitu :
Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi, biasa
menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum usia 8
minggu. Faktor yang menyebabkan kelainan ini
adalah:
1) Kelainan kromosom, terutama trisomi
autosom dan monosomi X
2) Lingkungan sekitar tempat implantasi
kurang sempurna.
3) Pengaruh teratogen akibat radiasi, virus,
obat-obatan, tembakau, dan alkohol.
Kelainan korialis karena hipertensi menahun.

Manifestasi klinis :
Terlambat haid atau aminore kurang dari 20
minggu. Pada pemeriksaan fisik, keadaan
umum tampak lemah atau kesadaran menurun,
tekanan darah normal atau menurun, denyut
nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan
normal atau meningkat. Perdarahan per
vaginam, mungkin disertai keluarnya jaringan
hasil konsepsi. Rasa mulas atau kram perut di
daerah simfisis, sering disertai nyeri pinggang.


komplikasi
Perdarahan
Perdarahan dapat diatasi dengan pengosongan
uterus dari sisa-sisa hasil konsepsi dan jika perlu
pemberian transfusi darah. Kematian karena
perdarahan dapat terjadi apabila pertolongan tidak
diberikan pada waktunya.
Perforasi
Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi
terutama pada uterus dalam posisi hiperretrofleksi.
Terjadi robekan pada rahim, misalnya abortus
provokatus kriminalis. Dengan adanya dugaan atau
kepastian terjadinya perforasi, laparatomi harus
segera dilakukan untuk menentukan luasnya
perlukaan pada uterus.
Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Adapun hal-hal yang perlu dikaji adalah :
Biodata : mengkaji identitas klien dan penanggung yang
meliputi : nama, umur, agama, suku bangsa,
pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, perkawinan
ke- , lamanya perkawinan dan alamat
Keluhan utama : adanya perdarahan pervaginam
berulang
Riwayat kesehatan , yang terdiri atas :
Riwayat kesehatan sekarang yaitu keluhan sampai saat
klien pergi ke Rumah Sakit atau pada saat pengkajian
seperti perdarahan pervaginam di luar siklus haid,
pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan.

Riwayat kesehatan masa lalu
Riwayat pembedahan : Kaji adanya pembedahan yang pernah
dialami oleh klien, jenis pembedahan , kapan , oleh siapa dan di
mana tindakan tersebut berlangsung.
Riwayat penyakit yang pernah dialami : Kaji adanya penyakit yang
pernah dialami oleh klien misalnya DM , jantung , hipertensi ,
masalah ginekologi/urinary , penyakit endokrin , dan penyakit-
penyakit lainnya.
Riwayat kesehatan keluarga : Yang dapat dikaji melalui genogram
dan dari genogram tersebut dapat diidentifikasi mengenai penyakit
turunan dan penyakit menular yang terdapat dalam keluarga
Riwayat kesehatan reproduksi : Kaji tentang mennorhoe, siklus
menstruasi, lamanya, banyaknya, sifat darah, bau, warna dan
adanya dismenorhoe serta kaji kapan menopause terjadi, gejala
serta keluahan yang menyertainya
Riwayat kehamilan , persalinan dan nifas : Kaji bagaimana keadaan
anak klien mulai dari dalam kandungan hingga saat ini, bagaimana
keadaan kesehatan anaknya.
Riwayat seksual : Kaji mengenai aktivitas seksual klien, jenis
kontrasepsi yang digunakan serta keluahn yang menyertainya.

Pemeriksaan tinggi fundus uteri:

1) Tinggi dan besarnya tetap dan sesuai
dengan umur kehamilan.
2) Tinggi dan besamya sudah rnengecil.
3) Fundus uteri tidak teraba diatas
simfisis.

Diagnosa Keperawatan

Kekurangan volume cairan volume cairan behubungan
dengan kehilangan vaskuler dalam jumlah berlebih
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
trauma jaringan
Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kondisi vulva
lembab.
Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan
hipovolemia
Intoleansi aktivitas berhubungan dengan pendarahan.
Cemas berhubungan dengan ancaman kematian diri
sendiri dan janin.

Intervensi Keperawatan

Kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan vaskuler berlebih yang ditandai
dengan pasien mengungkapkan merasa lemah,
haus,suhu tubuh meningkat > 37.50C, turgor
kulit menurun, mata cowong, pendarahan
>500cc, Nadi lambat < 60 X/mnt, TD < 120/80
mmHg, RR >20, CRT > 2 dtk, oliguri dan
mukosa bibir kering. Setelah dilakukan tindakan
keperawatan 1 X 24 jam volume cairan
terpenuhi dengan criteria hasil

Vous aimerez peut-être aussi