NOMORs 7 TAHUN 2013 TENTANG PELITTIPAHAN KEWENANGAN DIBIDANG PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN KEPADA KEPALA BADAN PENANAMAN ITIODAL DAN PEI.AYANAN PERIZINAN TERPADU PROVINSIJAMBI GUBERNUR JAMBI, Menimbang : a. Mengingat b. : 1. bahwa dalam rangka kelancaran tugas-tugas pelayanan perizinan pada Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Jambi, sesuai Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 15 Tahun 2008 tentang organisasi dan Tata Kerja (Lembaran Daerah Provinsi Jambi Tahun 2008 Nomor 15) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 6 Tahun 2010 (Lembaran Daerah Provinsi Jambi Tahun 2010 Nomor 6) perlu ditetapkan Peraturan Gubemur Jambi tentang Pelimpahan Kewenangan di Bidang Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Kepada Kepala Badan Penanaman Modal dan pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Jambi; bahwa untuk memenuhi maksud pada huruf a, perlu ditetapkan dengan Peraturan Gubemur Jambi. Undang-Undang Nomor 19 Darurat Tahun 1957 tentang pembenfukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1gS7 Nomor lS) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1gS8 tentang Penetapan Undang-Undang Nomor 19 Darurat Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I sumatera Barat, Jambi dan Riau menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik rndonesia Tahun 1958 Nonbr 112,Tambahan Lembaran Negara Republik rndonesia Nomor 1M6); Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 3Ml) sebagaimana terah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 3890); Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia nomor 3851); Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun lggg Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 3874) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun lggg tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia ltlornor 3874); 4. a , 5, Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tlndak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2002 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4250); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Repubtik lndonesia Nomor 4844)', \ 7. Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Rl Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 4724); B. Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Rl Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 5038); g, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 20-11 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 5234): 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembangian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah.Provinsi dan Pemerintahan Daerah KabupateniKota (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Rl Nomor 4737); 1i Keputusan Menteri Sosial Nomor 40/HUK/KEP/X/1980 tentang Organisasi Sosial; 12. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 10 Tahun 1988 tentang lzin Usaha Pengurusan Transportasi (JPT) ; '13. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 33 Tahun 200'1 tentang lzin Usaha Perusahaan Pelayaran Rakyat; 14, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 14 Tahun 2002 tentang lzin Usaha Perusahaan Bongkar Muat (PBM); 15. Keputusan l4enteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor KM,3/HK.001 /MKP.02 tentang Penggolongan Kelas Hotel; 'i6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/20/M.PAN/04/2006 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Publik; 17. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26/Permentanl01140l2l2007 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan; 18, Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 02/MEN1l1/2008 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing; 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman 0rganisasi Unit Pelayanan Perizinan Terpadu; 20. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor4I/M-|ND/PER/6/2008 tentang Ketenuan dan Tata Cara Pemberian lzin Usaha; 21. Keputusan Menterl Perhubungan Nomor 47 Tahun 2008 tentang lzin Usaha Depo Peti Kemas; t 22. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 51/PERMENTAN/OT.1401X12008 tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pangan Segar Asal Tumbuhan; 23. Permenhut Nomor P,35/MENHUT-I| Tahun 2008 tentang lzin Usaha lndustri Primer Hasil Hutan sebagaimana diubah dengan Permenhut Nomor P.9/MN HUT-l l/2009 Tahun 2009; 24. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 922/MENKESiSKiXi2009 tentang Pedoman Teknis Pembagian Urusan Pemerintah bidang Kesehatan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 25. Peraturan Kepaia Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman dan Tata Cara Permohonan Penanaman Modal; 26. Peraturan Daerah Nomor t15 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja lnspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jambi Tahun 2008 Nomor 15) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi iambi Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja lnspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jambi (Lembaran Daerah Provinsi JambiTahun 2010 Nomor 6); 27. Peraturan Darerah Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pemberian lnsentif dan Kemudahan Penanaman Modal Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jambi Tahun 2012 Nomor 10); 28. Peraturan Gubernur Nomor 31 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi lnspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah ProvinsiJambi sebagai mana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Nomor 4 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 31 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi lnspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jambi, Memperhatikan : 1, lnstruksi Menteri Dalam Negeri Rl Nomor 570/3203/SJ/ tanggal 29 Agustus 2012 tentang Percepatan Pembuatan lzin dan Non lzin Berusaha; 2 Surat ltrlenteri Dalam Negeri Nomor 061/3023/3.l tanggat 9 Agustus 2012 perihal Percepatan Pelimpahan Kewenangan Perizinan dan Non Perizinan Berusaha di Daerah Kepada Lembaga PTSP, Menetapkan p E RAT u RA r,r c u a E R N, -, ^- r,1tJ';:tJ:l; M pA !{ A N K EWE N A N G A N DI BIDANG PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN KEPADA KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PROVINSIJAMBI BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah iniyang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Jambi; 2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan perangkat daerah sebaEai unsur penyelenggara pemerintah daerah, 3. Gubernur adalah Gubernur Jambi; 4. Dewan Penruakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah lembaga penruakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintah daerah; 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Jambi; 6, Badan Penanaman Modal Daerah danlPelayanan Perizinan Terpadu adalah Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMD-PPT) Provinsi Jambi; 7. Kepala Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu adalah Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu ProvinsiJambi; B, Perangkat Daerah yang terdiri dari Dinas dan Lembaga Teknis Daerah adalah Perangkat Daerah Provinsi Jambi; 9. Pelayanan Perizinan Terstruktur adalah pelayanan perizinan yang memerlukan kegiatan pemeriksaan dan penelitian di lapangan dan dikoordinasi secara teknis dengan perangkat daerah/instansi terkait yang mempunyai kewenangan teknls; 10, Pelayanan Perizinan tidak terstruktur adalah pelayanan perizinan yang tidak memerlukan pemeriksaan dan penelitian lapangan, namun apabila dipandang perlu dapat dikoordinasikan dengan perangkaUinstansi terkait; 11. Tim Teknis adalah kelompok keqa yang terdiri dari unsur-unsur SKPD terkait yang mempunyai kewenangan untuk memberikan pelayanan perizinan dan rekomendasi teknis; 12. Rekomendasi Teknis adalah Rekomendasi dari instansi terkait tentang persetujuju an u ntu k penerbitana su atu perizin an ; 13. Tim Pembina adalah Tim yang dibentuk dalam rangka pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu; 14 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ProvinsiJambi; 15. lzin adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Jambi berdasarkan Peraturan Gubernur atau produk hukum lainnya yang merupakan bukti legalitas, menyatakan sah atau memperbolehkan seseorang atau badan hukum untuk melakukan kegiatan usaha tertentu; 16, Non lzin adalah pemberian legalitas kepada seseorang dalam bentuk tanda daftar, rekomendasiatau bentuk lainnya; 17. Perizinan adalah pemberian legalitas kepada seseorang atau badan hukum dalam bentuk izin dan/atau non izin; 18. Pelimpahan Kewenangan adalah Hak Seorang Pejabat untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas serta tanggung jawab dapat dilaksanakan defgan baik; 19. Penyelenggaraan Pelayanan Peiizinan Terpadu adalah penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan yang proses pengelolaannya mulai dari tahap permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen dilakukan dalam satu tempat, BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Maksud Pelimpahan kewenangan di Bidang Perizinan dan Non Perizinan sebagai upaya: a. tenvujudnya pelayanan perizinan yang cepat, efektif, efisien, transparan dan memberikan kepastian hukum; b. terwujudnya hak-hak masyarakat dan investor untuk mendapatkan pelayanan di bidang penzinan, Pasal 3 Tujuan Pelimpahan Kewenangan di Bidang Pelayanan Perizinan dan Non Penzinan adalah rrnhrk meninokatkan kualitas nelavanan nerizinan di Pemerintah Provinsi BAB lll 't PENYELENGGARAAN Pasal 4 Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu secana administrasi dilaksanakan oleh Bidang Pelayanan Perizinan pada Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Jambi. Pasal 5 Penerbitan atau penolakan surat izin dilaksanakan dan ditandatangani oleh Kepala Badan Penanaman MoQl Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu ProvinsiJambi atas nama Gubernur. Pasal 6 (1) Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu, BPMD-PPT dibantu oleh Tim Teknis; - I (2)Tim Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dariperwakilan SKPD terkait yang ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. Pasal 7 (1) Untuk teruujudnya pelayanan perizinan yang cepat, efektif, efisien, transparan dan memberikan kepastian hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ditetapkan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP); (2) Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu ProvinsiJambi. BAB IV JENIS PERIZINAN Pasal I (1) Jenis perizinan di BPMD-PPT Provinsi Jambi meliputi bidang-bidang : a. Penaman Modal; b, Perencanaan dan Pembangunan Daerah; c. Pekerjaan Umum; d. Sosialdan Ketenaga Kerjaan; e, Koperasidan UKM; f. Pertanian, g. Perkebunan; h. Kebudayaan dan Pariwisata; i. Kesehatan; j Perikanan dan Kelautan; k. Perindustrian dan Perdagangan; l, Energidan Sumber Daya Mineral; m. Kehutanan; n. Lingkungan Hidup; o. Peternakan; p, Perhubungan, (2) Rincian jenis perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat(1)sebagaimana tercantum dalam lampiran, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini. BABV 1 PELIMPAHAN WEWENANG Pasal 9 (1) Gubernur menarik sebagian kewenangan dibidang perizinan sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 Pada SKPD; (2) Gubernur melimpahkan sebagian wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat ('l) kepada Badan Penanaman Modaldan Pelayanan Perizinan Terpadu ProvinsiJambi, (3) Kepala Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMD-PPT) Provinsi Jambi menandatangani dokumen perizinan atas nama Gubernur. \ BAB VI PENGADUAN Pasal 10 (1) Apabila pelayanan perizinan oleh BPMD-PPT tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, maka pemohon dapat menyampaikan pengaduan; (2) Pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditakukan secara lisan dan/atau tertulis melalui media yang disediakan; (3) Pengaduan yang disampaikan harus ditanggapi dan ditindaklanjuti oleh Bidang Pelayanan Perizinan selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari kerja. BAB VII PEMBINMN, PENGAWASAN, MONITORING DAN EVALUASI Pasal 11 (1) Pembinaan,pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan teknis izin dan non izin secara fungsional dilakukan oleh Peiabat SKPD selaku Tim Pembina; (2) Pembinaan, ptnfir*asrn dan pengendalian secara administrasi di Bidang Pelayanan Perizinan dilakukan oleh Kepala BPMD-PPT. Pasal 12 (1) Masing-masing SKPD melakukan monitoring dan evaluasi terhadap perizinan yang diterbitkan oleh BPMD-PPT sesuai dengan kewenangannya; (2) Terhadap pelaksanaan perizinan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dikenakan sanksi sesuai ketentuan perundang- undangan yang berlaku, BAB VIII PELAPOMN Pasal 13 Kepala BPMD-PPT membuat laporan pelaksanaan penyelenggaraan administrasi pelayanan perizinan secara tertulis setiap 3 (tiga) bulan kepada Gubemur melalui Sekretaris Daerah Provinsi Jambi. BAB IX 1 PEMBIAYAAN Pasal 14 (1) Penyelenggara Pelayanan Perizinan Terpadu dalam melaksanakan tugasnya diberikan insentif sesuai dengan kemampuan daerah, (2) lnsentif dimaksud pada ayat (1) diatur dan ditetapkan dengan Keputusan Gubemur; (3) Sumber pembiayaan Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu dibebankan pada APBD Provinsi Jambi. BAB X KETENTUAN PEMLIHAN t Pasal 15 (1) Sejak diundangkannya Peraturan Gubemur ini, Peraturan Gubemur Jambi Nomor 37 Tahun 20'11 tentang Pelimpahan Sebaglan Kewenangan di Bidang Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan kepada Kepala Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Jambi dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi; (2) Semua perizinan yang telah diterbitkan sebelum Peraturan Gubernur ini diundangkan dinyatakan tetap berlaku, Pasal 16 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Gubernur ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Badan, BAB XI PENUTUP Pasal lT Peraturan Gubernur ini mulai bedaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penetapannya dalam Berita Daerah Provinsi Jambi, Ditetapkan di Jambi pada tanggal, 28 Januari 2013 I{ BASRI AGUS Diundangkan diJambi Januari 2013 PROVTNSURtnAt, BERITA DAERAH PROVINSIJAMBITAHUN 2013 NOMOR I-AMPIRAN PERATUMN GUBERNUR JAMBI NOMOR i 7 T-AIIIIIi201J TANGGAL: 28 Janu:ri 2011 PELIMPAI.IAN KEWENANGAN DI BIDANG PEIAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN KEPADA KEPALA BADAN PENANAMAN MODAT DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PROVINSIJAMB! NO BIDANG PERIZINAN NON IZIN 1 2 3 4 1 2 3 4 5 PENANAMAN MODAL 1. lzin Prinsip Penanarnan Modal 2. lzin Prinsip Perluasan r Penanaman Modal 3. lzin Prinsip Perubahan Penanaman ModaI 4. lzin Usaha 5. lzin Usaha Perluasan 6. lzin Usaha Penggabungan Perusahaan Penanaman Modal (Merger) 7. Surat lzin Usaha Perubahan 1. Angka Pengenal lmportir Produsen (APl-P) PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH 8. lzin Pemanfaatan Ruangan PEKERJAAN TJMUM 9. lzin Pemakaian Tanah pada Ruang Milik Jalan Provinsi 10. lzirr Pemakaian Tanah Pengairan 11. lzin Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan SOSIAL DAN TENAGA KERJA 72. lzin Pengumpulan Uang atau Barang 2. Rekomendasi Undian Gratis Berhadiah Rekomendasi Pengumpulan Uang atau Barang Tanda Pendaftaran Organisasi Sosial/Yayasan/LSM U KS Tanda Pendaftaran Ulang Organisasi Sosial/Yayasa n/LSM UKS Pe rpa njangan Pengesa han Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) Perpanjangan lzin Mempekerja kan Tenaga Kerja Asing (IMTA) 3. 4. 5. 6. 7. KOPERASI DAN UKM 13. lzin Usaha Simpan Pinjam 1.4. lzin Pembukaan Kantor Cabang Koperasi 8. Pengesahan Akta Perubahan Anggaran Dasar Koperasi 9. PernbubaranKoperasi 10. Sertifikat Hasii Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam/Usaha Simpan Pinjarrr Koperasi. 1 2 3 4 6 7 8 9 PERTANIAN 11. Persetujuan Pendaftaran Pangan Segar Asal Tumbuhan (Jaminan Mutu Ketahanan Pangan) 12. Persetujuan Pendaftaran Pangan Segar Asal Tumbuhan (Non Jaminan Mutu Ketahanan Pangan) 13. Sertifikat Prima PERKEBUNAN L5. lzin Usaha Perkebunan (lUPl 16, lzin Usaha Perkebunan Untuk Budidaya (lUP-B) 17. lzin Usaha Perkebunan Untuk Pengolahan (lUP-P) KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 18. lzin Operasional Pramuwisata 14. Rekomendasi Usulan Kerja lndustri Seni, Budaya untuk di Patenkan 15. Rekomendasi Pengisian Kesenian Dalam Rangka Luar Negeri L6. Rekomendasi Persyaratan Dasar Pengolongan Kelas Hotel 17. Sertifikat Penggolongan Restoran/Rumah Makan KESEHATAN 19 lzin Prinsip lndustri Kecil Obat Tradisional (IKOI) lzin Usaha lndustri Kecil Obat Tradisional (IKOT) lzin Pedagang Besar Farmasi Cabang lzin Cabang Penyalur Alat Kesehatan lzin Sub Penvalur Alat ,, Kese hata n lzin Pendirian RSU Pemerintah Kelas B Non Pendidikan lzin Penyelenggaraan RSU Pemerintah Kelas B Non Pendidikan lzin Perpanjangan Penyelenggaraan RSU Pemerintah Kelas B Non Pendidikan lzin Pendirian RS Khusus Pemerintah Kelas B Izin Penyelenggaraan RS Khusus Pemerintah Kelas B lzin Pendirian RSU Swasta Kelas B lzin Penyelenggaraan Rumah Sakit Umum Swasta Kelas B lzin Perpanjangan 21. 22 23. 24 25 26 27. 28 29. 30. 31 18. Rekomendasi lzin Prinsip lndustri Kecil Obat Tradisional (rKor) Rekomendasi lzin Usaha lrrdustri Kecil Obat Tradisional (rKor) Rekomendasi lzin Produksi Kosmetika Rekomendasi Sertifikat Produksi Alat Kesehatan Rekomendasi Sertifikat Produksi Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) Rekomendasi lzin Pedagang Besar Farmasi (PBF) Pusat Rekomendasi lzin Pedagang Besar Bahan Baku Farmasi ( PBBBF) Rekomendasi lzin Penyalur Alat Kesehatan Rekomendasi lzin Pendirian RSU Pemerintah Kelas A Rekomendasi lzin Penyelanggaraan RSU Pemerintah Kelas A Rekomendasi lzin Pendirian RS Khusus Pemerintah Kelas A Rekomendasi lzin L9. 2L. 22. 23 24 25 26. 27. 28. 1. 2 3 4 10 11 12 29. Rekomendasi lzin Perpanjangan Penyelanggaraan RS Khusus Pemerintah Kelas A Rekomendasi lzin Pendirian RSU Pemerintah Kelas B Pendidikan Rekomendasi lzin Penyelanggaraan RSU Pemerintah Kelas B Pendidikan Rekomendasi lzin Perpanjangan Penyelanggaraan RSU Pemerintah Kelas B Pendidikan Rekomendasi lzin Pendirian RS PMA/PMDN Rekomendasi lzin Penyelengaraan RS PMA/PtylDN 30. 31 32. 33. 34. PERIKANAN DAN KELAUTAN 32. Surat lzin Usaha Perikanan (SIUP) Perikanan Budidaya/ Kelautan Perikanan Tangkap 33. Surat lzin Usaha Kelautan (SIUK) 34. Surat lzin Penangkapan lkan (slPl) 35. Surat Pembudidayaan lkan (SPl) 36. Surat lzin Kapal Pengangkut lkan (Sll(Pl) 37. Surat lzin Pemanfaatan iasa Kelautan (SlP JK) 38. Daftar Ulang SlPl/SPl/SlKPl/ SIP JK 39. Perpanjangan/Pembaharuan srPr/sPr/srKPr/srP JK PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 40 41. Persetujuan Prinsip lzin Usaha lndustri melalui Persetujuan Prinsip lzin Usaha lndutri tanpa melalui Persetujuan Prinsip lzin Perluasan Usaha lndustri melalui Persetujuan Prinsip lzin Perluasan Usaha lndustri tanpa melalui Persetujuan Prinsip lzin Perubahan Nama, Alamat dan Penanggunga Jawab I ndustri Surat lzin Usaha Perdagangan Bahan Berbahaya(Sl UP-B2) bagi Pengecer terdaftar Bahan Berbahaya Surat lzin Usaha Perdagangan Minuman Berakhohol (SIUP-MB) bagi Toko Bebas Bea (TBB) 42 43 44 5 46 47 35. Angka Pengenal lmportir Umum (APr-u) Rekomendasi Reparatir/ Perbaikan Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (urrP) 36 ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 48. lzin Usaha Perlambangan (lUP) Explorasi 37. Penganglcutan/Penimbunan dan Pemakaian Bahan-Bahan 7 2 3 4 13 L4. L5. 49. lzin Usaha Pertambangan (lUP) Operasi Produksi 50. lzin Usaha Pertambangan (lUP) Operasi Produksi Khusus Pengangkutan dan Penjualan 5L. lzin Usaha Pertambangan (lUP) Operasi Produksi Khusus Pengolahan dan Pemurnian 52. lzin Usaha Jasa Pertambangan (tuJP) 38. Kartu izin Meledakan 39. Rekomendasi Pembelian dan Penggunaan Bahan Peledak 40. Rekomendasi Teknis Air Tanah 4L. Surat Keterangan Terdaftar 42. Persetujuan Pengusahaan Penambangan Minyak Bumi Pada Sumur Tua KEHUTANAN 53. lzin Usaha lndustri Primer Halil Hutan Kayu (IUIPHHK) s.d 5000 M3/Tahun Perluasan lzin Usaha lndustri Primer Hasil Hutan Kayu Kapasitas Produksis.d 6000 M3/ Tahun Pembaharuan lzin Usaha lndustri Primer Hasil Hutan Kayu Kapasitas Produksi s.d 5000 M3fl-ahun Izin Pembuatan dan Penggunaan Koridor lzin Perubahan Komposisi Jenis Produksi lzin Penurunan Kapasitas Produksi lzin Perubahan Nama dan Penggantian Pemegang I U IPHHK lzin Rencana Kerja Tahunan - IUPHHK Hutan Alam lzin Rencana Kerja Tahunan - IUPHHK HTI 54 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 43 Relokasi IUIPHHK s.d 5000 M3/ Tahun Rekomendasi Dalam rangka lzin Usaha lndustri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) > 5000 M3/Tahun Rekomendasi Dalam rangka Pinjam Pakai Kawasan Hutan Rekomendasi Dalam rangka Tukar Menukar Kawasan Hutan Tanda Terima Penyampaian RPBBI Kapasitas Produksi s.d 5000 M3/Tahun Rekomenddsi TUPHHK - HA/HT| 44. 45. 46. 47. LINGKUNGAN HIDUP 62. lzin Lingkungan 53. lzin Penyimpanar{ dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (83) 48. Persetujuan Kelayakan Lingkungan 49. Rekomendasi UKL-UPL 50. RekomendasiPenyimpanan dan Pengumpulan Limbah (83) 54. lzin Pengeluaran dan atau pemasukan ternak potong antar provinsidan pulau. Izin Pemasukan dan/atau pengeluaran hewan kesayangan, hewan konservasi, hewan negara antar provinsi/pulau lzin Pemasukan dan/atau pengeluaran bibi/benih/semen beku antar provinsi/pulau lzin Pemasukan dan/atau pengeluaran Day Old Chick (Doc)/ Day old Duck (DoD) antar provinsi/pulau 67. L 2 3 4 1_6. 68. lzin Pemasukan dan/atau pengeluaran unggas antar provinsi/pulau lzin Pemasukan dan/atau pengeluaran produk pangan asal hewan (daging) antar provinsi dan pulau lzin Pemasukan dan/atau pengeluaran produk pangan asal hewan (susu olahan) antar provinsi/pulau r lzin Pemasukan dan/ atau pengeluaran produk pangan asal hewan (telur konsumsi) antar provinsi/pulau lzin Pemasukan dan/atau pengeluaran produk pangan asal hewan (kulit untuk pangan) antar provinsi/pulau lzin Pemasukan dan/atau pengeluaran produk non pangan asal hewan (bahan baku pakan ternak) yaitu tepung tulang, tepung darah, Chicken Feather Meal(CFMldan Fish Meal (FM) antar provinsi dan pulau lzin Pemasukan dan/atau Pengeluaran produk non pangan asal hewan (kulit bahan industri) antar pulau dan provinsi. lzin Pengeluaran Obat Hewan antar Provinsi/ Pulau. 59. 70. 77. 72. 73. 74. 75. PERHUBUNGAN DAN LLAJ 76. lzin Trayek Baru Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) lzin Trayek Perpaniangan Masa Berlaku Surat K6putusan lzin Trayek (SKIT) lzin Trayek Penambahan Armada/Frekuensi Pelayanan lzin Trayek Perubahan Trayek lzin Trayek Pengalihan Kepemilikan lzin Trayek Penggantian SKIT Rusak / Hilang lzin Trayek Baru MPU/Mikrobis AKDP lzin Trayek MPU/Mikrobis Perpanjangan Masa Berlaku SKIT lzin Trayek Penambahan Armada MPU/Mikrobis lzin Trayek Perubahan Trayek MPU/Mikrobis lzin Trayek Pengalihan 77. 78. 79. 81. 2. 51. Rekomenasi (Advis) lzin Trayek Antar Kota Antar Provinsi. Reksmendasi Pengerukan dan Reklamasi Rekomendasi Rencana lnduk Pelabuhan Regional Rekomendasi Dermaga Untuk Kepentingan Sendiri (DU KS) Rekomendasi Pembangunan Tower Rekomendasi Pembangunan Landasan Pendaratan Pesawat Keci l/Helikopter ( Helyport) 53. 55. 55. 7 T 2 3 4 85. lzin Trayek Penggantian SKIT Rusak / Hilang MPU/Mikrobis lzin Trayek Baru Angkutan Antar Jemput Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) lzin Trayek Perpanjangan Masa Berlaku Surat Keputusan lzin Trayek (Antar Jemput) lzin Trayek Penambahan Armada/Frekuensi Pelaya nan Antar Jemput AKDP lzin Trayek Penggantian SKIT Rusak/Hilang Antar Jemput AKDP 87 88 89. 90 91. lzin Operasi Baru Angl<utan Sewa 92. lzin Operasi Perpanjangan Masa Berlaku Surat Keputusan lzin Operasi (SKIO) Angkutan Sewa 93. lzin Operasi Penambahan / Pengurangan Armada Angkutan Sewa 94. lzin Operasi Pengalihan Kepemilikan Angkutan Sewa 95. lzin Operasi Penggantian Surat Keputusan Surat Operasi (SKIO) Rusak/Hilang Angkutan Sewa 96. lzin Operasi Baru Angkutan Taksi 97. lzin Operasi Perpanjangan Masa Berlaku Surat Keputusan lzin Operasi (SKIO) Angkutan Taksi 98, lzin Operasi Penambahan / Pengurangan Armada Angkutan Taksi 99. lzin Operasi Pengalihan Kepemilikan Angkuta n Taksi 90. lzin Operasi Penggantian Surat Keputusan Surat Operasi (SKIO) Rusak/Hilang Angkutan Taksi 100. Izin Trayek Baru Angkutan Pemadu Moda L01. lzin Trayek Perpanjangan Masa Berlaku Surat Keputusan lzin Operasi (Sl(lO) Angkutan Pemadu Moda l-02. lzin Operasi Penambahan / Pengurangan Armada/Frekuensi Pelayanan Angkutan Pemadu Moda 103. lzin Trayek Perubahan Trayek Pemadu Moda 104. lzin Trayek Penggantian SKIT Rusak/Hilang Pemadu Moda 105. lzin Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) Baru 106. lzin Usaha Perusahaan El<spedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) Baru !07 . lzin Usaha Perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EN/KL) Peru ba ha n/Pe nyesua ia n L08. lzin Usaha Jasa Pengurusan Transportasi (lPT) Baru 109, lzin Usaha Jasa Pengurusan Transportasi (JPT) Perub ahan/ Penyesuaian. 11-0. Srat lzin Usaha Perusahaan ' Bongkar Muat (SlUPBM) Baru 111. Srat lzin Usaha Perusahaan Bongkar Muat (SIUPBM) Baru Perubahan/Penyesuaia n 112. lzin Usaha Perusahaan Tally (SIUPT) Baru 113. lzin Usaha Perusahaan Tally (51 UPT) Peubahan/Penyesuaian 114. Surat lzin Usaha Perusahaan Pelayaran Rakyat (SIUPER) Lintas Pelabuhan Antar Kab/Kota Dalam Wilayah Provinsi Baru 115. Surat lzin Usaha Perusahaan Pelayaran Rakyat (SIUPER) Lintas Pelabuhan Antar Kab/Kota Dalam Wilayah Provinsi Perubaha n/Penyesuaian 116. lzin Trayek Kapal Sungai Lintas Kab/Kota dalam Procinsi 117. Surat lzin Usaha Perusahaan Angkutan Laut (SIUPAL) Lintas Pelabuhan Antar Kab/Kota Dalam Wilayah Provinsi Baru 118. Surat lzin Usaha Perusahaan Angkutan Laut (SIUPAL) Lintas Pelabuhan Antar Kab/Kota Dalam \A/ilayah Provinsi Peruba ha n/Penyesua ia n 119. lzin Usaha Depo Peti Kemas 1,20. lzin Usaha Depo Peti Kemas Peruba ha n/Penyesua ia n 1,2'J,. lzin Pengoperasian Pela buhan Regional t22. lzin Usaha Perusahaan Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU) 1,23. lzin Usaha Perusahaan Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU) Peruba ha nrlPenyesua ian 1.24. lzin Usaha Jasa Pengurusan Transportasi Udara (.lPtU) garu lzin Usaha Jasa Pengurusan Transportasi Udara (JPTU) Peruba han/Penyesuaia n 1. 2 3 4 125. lzin Pengoperasian Kapal Angkutan Penyeberangan Lintas Antar Kota/Kab dalam Provinsi 125. lzin Pembangunan Heliport L27. lzin Pengoperasian Heliport t28. lzin Tatana n Pela buhan Provinsi