Vous êtes sur la page 1sur 29

TUGAS KOSMETOLOGI

RIAN DESTIYANI PUTRI


1111102000035
PENDAHULUAN

Menurut FEDERAL FOOD
AND COSMETIC ACT (1958)
sesuai dengan definisi dalam
Peraturan Menteri Kesehatan
R.I. No.220/Men
Kes/Per/IX/76.
Kosmetika adalah bahan atau campuran
bahan untuk digosokkan, dilekatkan,
dituangkan, dipercikkan atau
disemprotkan pada, dimasukkan dalam,
dipergunakan pada badan manusia
dengan maksud untuk membersihkan,
memelihara, menambah daya tarik dan
mengubah rupa dan tidak termasuk
golongan obat
Penggolongan kosmetika
Penggolongan menurut Peraturan Menteri Kesehatan R.I. berdasarkan kegunaan dan lokalisasi
pemakaian pada tubuh

Preparat untuk bayi;
minyak bayi, bedak bayi,
dan lainlain
Preparat untuk mandi;
minyak mandi, bath
capsules, dan lain-lain.
Preparat untuk mata;
maskara, eye
shadow, dan lain-lain.
Preparat wangi-wangian;
parfum, toilet water dan
lainlain.
Preparat untuk
rambut; cat
rambut, hairspray, pe
ngeriting rambut
Preparat pewarna
rambut; cat
rambut, hairbleach, dan
lain-lain.
Preparat make
up (kecuali mata);
pemerah bibir, pemerah
pipi, bedak muka
Preparat untuk
kebersihan mulut; mouth
washes, pasta
gigi, breath freshener
Preparat untuk
kebersihan badan;
deodoran, feminism
hygiene spray dan
Preparat kuku; cat kuku,
krem dan lotion kuku,
dan lain-lain.
Preparat cukur; sabun
cukur, after shave
lotion, dan lain-lain.
Preparat perawatan
kulit; pembersih,
pelernbab, pelindung
dan lain-lain.
Preparat
untuk suntan dan su
nscreen; suntan gel,
sunscreen foundation

Pembagian yang dipakai di Bagian Kosmetologi Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, berdasarkan kegunaan
dan cara bekerjanya kosmetika dibagi dalam kelompok:

penggolongan
Kosmetika pemeliharaan
dan perawatan kulit
terdiri dari :
(cleansing) : pembersih dengan bahan dasar air (face
tonic, skin freshener dan lain-lain), pembersih
dengan bahan dasar minyak (cleansing cream,
cleansing milk, dan lain-lain), pembersih dengan
bahan dasar padat (masker).
Pelembab (moisturizing) : cold cream,
night cream, moisturizing, base make
updan lain-lain.
Pelindung (protecting) : sunscreen,
foundation cream, dan lain-lain
Penipis (thinning)
: bubuk peeling dan lain-
lain.
Kosmetika rias (decorated
cosmetic) : kosmetika yang
dipakai untuk make upseperti :
pemerah pipi, pemerah
bibir, eye shadow dan lain-lain.
Kosmetika wangi-wangian :
parfum, cologne, deodoran, va
ginal spray, after shave dan
lain-lain.
Kegunaan/ fungsi
fungsi
Kosmetika
pemeliharaan dan
perawatan kulit terdiri
dari :
Pembersih (cleansing)
Penipis (thinning)
Pelembab (moisturizing)
Pelindung (protecting)
Penipis (thinning)
Kosmetika wangi-
wangian

Kosmetika rambut
kosmetika kuku
Pembahasan jurnal
ASPEK NANOTEKNOLOGI TERBARU DALAM
SEDIAAN KOSMETIK DAN DERMATOLOGIK
Nanoteknologi menghadirkan salah satu dari
teknologi paling bermanfaat pada abad 21.
merupakan teknologi yang sangat
bermanfaat untuk sediaan kosmetik dan
produk dermal untuk masa depan dan
pengembangannya berbasiskan science.
Telah dibuktikan bahwa teknologi nano untuk
kosmetik cukup efektif dan dapat mencapai
keamanan dan penghantaran target senyawa aktif
dengan baik.
Pada ulasan artikel ini, akan dibahas keuntungan,
kerugian, metode penyiapan, dan aplikasi
farmasetik dari beberapa nanopartikel non-
konvensional seperti nanopartikel solid lipid,
nanostruktural lipid carrier, dan lipid drug carrier
dan juga beberapa sistem karrier obat terbaru
seperti mikrosponge drug delivery system, vitamin,
dan gold loaded nanofibre facial mask. Selain ini
juga dapat menutupi pertimbangan toksikologi
mengenai nanopartikel.
penggunaan karier pada sistem nanoteknologi memiliki
keuntungan yaitu meningkatkan penetrasi pada kulit,
efek depot dengan pelepasan diperpanjang.
Baru-baru ini nanoteknologi juga diaplikasikan di
dunia kosmetik dan sedian dermal karena
menawarkan penanganan untuk beberapa
masalah kulit.

Hal mendasar mengenai nanoteknologi yaitu
merupakan bagaimana zat-zat dapat
menimbulkan efek pada skala nano (molekul
atom atau level subatomik) untuk penemuan
struktur, dan sistem dengan sifat dan fungsi yang
baru. Nanoteknologi menggunakan manipulasi
struktur hingga mencapai ukuran dengan kisaran
1-100 nm. Ukuran partikel ini disebut sebagai
nanopartikel yang memiliki satu atau lebih
dimensi eksternal atau struktur internal pada
skala nano dan dapat memberikan karakteristik
yang baru dibandingkan dengan senyawa yang
sama yang berukuran nano
Nanopartikel dibagi menjadi 2 grup
Nanopartikel labil yang telah
dihancurkan menjadi
komponen molekular nya
ketika diaplikasikan pada kulit
(liposom, mikroemulsi,
nanoemulsi)
Partikel tidak larut (titanium dioksid
(TiO
2
)

berdasarkan sifat fisikokimia dari senyawa, terdapat beberapa jalur penetrasi zat melalui
kulit
interseluler
transeluler
dan transappendageal
seperti melalui folikel
rambut dan kelenjar keringat

Beberapa faktor yang mempengaruhi absorpsi nanopartikel pada kulit dibagi
menjadi :
kondisi kulit pada tempat
pengaplikasian
sifat fisikokimia zat yang akan
terpenetrasi,
sifat fisikokimia dari zat pembawa
faktor-faktor lain seperti gradient
lipofilik hidrofilik, gradien pH dan titik
isoelektrik yang juga mempengaruhi
absorpsi dermal dari nanopartikel
Pada sediaan kosemtik dan dermatologik, nanopartikel
memiliki peranan yang penting dengan berbagai cara,
yaitu:

Photoproteksi
Sejak radiasi UV dan paparan sinar matahari telah dihubungkan
dengan peningkatan rasio terjadinya kanker kulit dan melanoma,
sunscreen memiliki peranan kritis dalam mencegah kanker kulit.
Sunscreen dipertimbangkan sebagai kosmetik yang penting dan
merupakan bagian dari produk anti penuaan, Senyawa kimia
organik seperti titanium dioksid (TiO
2
) dan ZnO pada skala nano
dapat menyerap, mendispers, atau merefleksikan radiasi UV
Sifat antiseptik
Antiseptik merupakan salah satu aplikasi yang penting dari
nanopartikel. nanomaterial yang secara kormesil telah
banyak digunakan dengan kandungan antibakteri yaitu
nanosilver, digunakan tidak hanya untuk membalut luka,
dan sebagai burn dressing, tetapi juga sebagai desinfektan
dan spray ruangan. Contoh lainnya yaitu klorheksidin, TiO
2
.
Ablasi laser dan fototerapi
Hantaran laser pendek telah digunakan pada bidang
dermatologi dan optalmologi untuk menargetkan
melanosom dan menangani hiperpigmentasi dari kulit
ataupun retina. Contoh nanopartikelnya yaitu besi
oksida, emas, photodinamic therapy dengan
menggunakan nanopartikel emas telah banyak
dikembangkan sebagai strategi untuk menangani
kanker kulit dan berbagai penyakit kulit lainnya
Penanganan kelainan pada rambut
Mekanisme nya yaitu dengan meningkatkan
penetrasi obat ke dalam folikel rambut dan
dapat berperan sebagai suatu sistem depot
untuk penghantaran diperpanjang ke dalam
folikel rambut. Contoh nanopartikel yang
digunakan untuk menangani penyakit rambut
yaitu poli (lactat co-glikolic) acid, poly (e-
carprolactone)-blockpolyetilen glikol, netral
liposom, solid lipid nanopartikel.
Sistem penghantaran transdermal
Stratum korneum bersifat sangat lipofil
sehingga dapat membatasi permeasi
molekul-molekul yang sifatnya hidrofilik
untuk penghantaran transdermal, sehingga
membatasi sistem penghantaran melalui
transdermal terutama untuk zat yang
bersifat hidrofilik
Cont
Barrier cream
Penanganan kelainan pada rambut
Sistem penghantaran kelenjar sebasea
Dermatoterapi topikal

TOKSISITAS NANOPARTIKEL
TERHADAP KULIT


Pemaparan partikel yang berukuran kecil pada kulit (kurang dari
10 nm) dapat lebih memberikan efek negatif karena dapat
berpenetrasi dengan mudah dan dapat menyebabkan eritema
berkepanjangan, edema, dan formasi eschar, hiperkeratosis dan
papilomatosis pada epidermis dan fibrosis, hiperemia, eritema,
edema intraseluler, dan hyelinisasi kolagen pada dermis.

Tipe nanopartikel yang banyak
digunakan dalam sediaan kosmetik
dan sediaan dermal
nanopartikel
solid lipid
carrier
nanostruktur
lipid,
lipid drug
conjugate
solid lipid nanoparticle (SLN)

di awal tahun 1990 ketika SLN baru dikembangkan sebagai sistem carrier non konvensional, yang sebelumnya
berkembang sistem carrier konvensional seperti emulsi, liposom, dan nanopartikel polimer seperti carrier koloid untuk
mengkontrol sistem penghantaran obat
Ukuran partikel rata-rata dari SLN ada pada rasio submikron, berkisar antara 40 hingga 1000 nm
beberapa metode yang digunakan dalam preparasi SLN :

tekhnik
homogenisasi
panas
Tekhnik
homogenisasi
dingin
Tekhnik
Mikroemulsifikasi-
solodifikasi
Mikroemulsi-
solidifikasi multipel
Ultrasonikasi atau
homogenisasi
kecepatan tinggi
Penyiapan SLN
dengan cairan
superkritis
Metode spray
drying
Metode emulsi
ganda
Proses penyiapan
SLN dengan
emulsifikasi atau
evaporasi pelarut
Nanotructured Lipid Carrier (NLC)


Generasi kedua dari teknologi nanopartikel lipid disebut Nanotructured
Lipid Carrier (NLC). Partikel ini disiapkan dengan menggunakan campuran
solid lipid dan liquid lipid dengan rasio 70:30 hingga 99,9:0,1. Pada
campuran ini, penurunan titik leleh dibandingkan dengan lipid solid murni
diamati karena kandungan minyaknya. Total kandungan solid pada NLC
dapat meningkat hingga 95%. Hal yang melatarbelakangi pengembangan
NLC adalah karena pada sistem ini jumlah senyawa yang dapat dimasukan
berkapasitas cukup besar sehingga mencegah pengeluaran selama
penyimpanan
Lipid Drug Conjugates (LDC)
nanoparticles



Masalah mendasar dari sistem ini adalah pada sistem ini
rendahnya kapasitas zat yang bersifat hidrofilik yang
dapat diaplikasikan pada sistem ini. Keuntungan dari
sistem ini adalah dapat meningkatkan kestabilan
farmasetik, mudah di scale up dan disterilsisasikan,
mudah divalidasi, biodergadabel dan biokompatibel,
menghindari pelarut organik, dan juga dapat mengontrol
sistem pelepasan. LDC dapat disiapkan baik dengan
pembentukan garam dengan asam lemak atau dengan
ikatan kovalen dengan ester atau eter yang diikuti dengan
proses selanjutnya yaitu dengan surfaktan misalnya
tweens menggunakan high pressure homogenization
(HPH).

CARRIER TERBARU UNTUK SEDIAAN
KOSMETIK DAN DERMATOLOGIK

Mikrospons

Merupakan teknologi yang nyata, menggunakan mikroporus dengan ukuran diameter 10-25
mikron untuk mengontrol pelepasan zat sediaan topikal. Mikroporus ini diisi dengan senyawa
aktif yang memiliki sifat inert dengan monomer, stabil terhadap kontak dengan polimer dan
tidak dapat bercampur atau rendah kelarutannya pada air. Microsponge delivery system (MDS)
melepaskan zat aktifnya pada waktu tertentu dan juga merupakan respon karena adanya
stimulasi seperti menggosok, temperature, pH, kelembaban pada kulit. MDS digunakan pada
sediaan kosmetik, dan sunscreens.

Mikrospons diformulasikan dengan
berbagai metode
emulsion
solvent diffusion
(ESD)
dengan suspensi
polimerisasi pada
sistem cair-cair
Formulasi mikrospons memberikan pelepasan
yang diperpanjang dengan mengurangi iritasi
dan meningkatkan kenyamanan pasien
Stabil pada rentang pH yang luas yaitu 1 hingga
11 dan juga pada temperatur hingga 130
o
C dan
juga memiliki stabililitas kimia, fisika yang baik
sistem ini memiliki sistem sterilisasi sendiri
karena memiliki celah yang sangat kecil yaitu
0,25 mikron sehingga mencegah penetrasi
bakteri
Sistem ini juga mengatasi kekurangan dari SLN
yang dapat menampung sejumlah zat hingga
50-60% dan relatif murah.
Faktor faktor yang mempengaruhi
pelepasan zat dari microspons

sifat fisika kimia zat aktif dan sistem mikrospons,
ukuran partikel, fitur pori, komposisi monomer
yang bisa diamati dengan parameter parameter
yang telah terprogram. Pelepasan zat aktif dari
mikrospons seperti antiprespiran dan antiseptik
akan terjadi dengan adanya air dan juga bisa
teraktifasi dengan adanya difusi antara
mikrospons dan sistem diluarnya.


Untuk sediaan kosmetik dan sediaan dermal,
mikrospons memiliki banyak variasi dalam
aplikasinya seperti sunscreen untuk produk yang
efisien dan tahan lama dengan meningkatkan
proteksi yang lebih baik terhadap panas matahari
dan kecacatan yang timbul karena panas matahari
dengan konsentrasi tinggi dan dengan penurunan
iritasi dan sensitisasi
Berikut ini adalah beebrapa produk yang telah
diapsarkan degnan sistem mikrospons:

Aramic fragrances- spray
antipresprian untuk
wangi 24 jam.
Retin- untuk menangani
acne vulgaris
Retinol cream- untuk
krim malam, mencegah
keruaan dan penuaan
dan meningkatkan
kelembutan kulit
Micro peel plus/ acne
peel
Lactrex 12% krim
pelembab, untuk
melelbabkan kulit yang
kering dan pecah-pecah.
FACIAL MASK NANOFIBRE YANG MENGANDUNG
VITAMIN DAN EMAS UNTUK PENGHANTARAN
TOPIKAL.


Masker wajah konvensional yang
beredar dipasaran merupakan
masker katun yang dilembabkan
dengan nutrisi kulit
masker wajah dengan polimer
telah dikembangkan yang dapat
sesuai dengan beberapa nutrisi
kulit seperti asam askorbat,
asam retinoat, emas, dan
kolagen.


Kekuatan dan fungsi kulit bergantung pada faktor yang
terpenting yaitu kolagen yang juga berperan untuk
peremajaan kulit. Jumlah kolagen pada kulit menurun
dengan bertambahnya usia, sehingga kolagen banyak
digunakan sebagai pelembab di sediaan krim kosmetik dan
produk lainnya. Secara umum, vitamin C telah digunakan
dalam sediaan kosmetik dan sediaan dermatologik karena
kerjanya yang dapat sebagai fotoprotektif, kemampuannya
dalam menghancurkan radikal bebas dan agen oksidasi.
Vitamin C dapat meningkatkan sintesis kolagen dan menekan
pigmentasi kulit
Asam retinoat bisa digunakan
untuk mengatasi jerawat dan juga
meningkatkan perbaikan kulit
yang mengalami cedera karena
UV dan bisa menurunkan kerutan
karena adanya photoaging
Nanopartikel emas telah diteliti
sebagai carrier potensial
Akhir-akhir ini masker wajah
emas digunakan pada klinik
kecantikan. Bekerja dengan
meningkatkan sirkulasi darah,
elasitisat kulit, dan juga
mengurangi pembentukan
kerutan
Pengujian permeasi kulit telah
mendemostrasikan bahwa
nanopartikel emas tergolong
tidak toksik pada sel kulit
manusia.

Baru-baru ini, bermunculan isu sosial
mengenai dampak nanopartikel pada
sunscreen seperti titanium dioksid, zinc
oksid, terhadap lingkungan, kesehatan,
dan keamanan
Penelitian terbaru menunjukan bahwa
nanopartikel seperti TiO
2
dan ZnO relatif
non toksik. National Institute for
Occupational Safety and Health (NIOSH)
menerbitkan laporan pada tahun 2005
bahwa konsentrasi kecil TiO
2
yang

terinhalasi tidak menyebabkan kanker
pada manusia.

KESIMPULAN

Nanoteknologi dipertimbangkan sebagai sesuatu yang baru di dunia industri dan juga terbukti
menguntungkan untuk sediaan kosmetik dan dermatologis. Selama beberapa tahun terakhir,
penggunaan sistem penghantaran obat dengan nanopartikel melalui kulit telah banyak
berkembang seperti SLN, lipid nanoparticle, lipid drug conjugates dan lain lain untuk sistem
penghantaran yang lebih aman dan spesifik contohnya untuk sediaan kosmetik. Nanopartikel
juga mampu membuat menspesifikan lokasi dan ukurannya, dan bahkan dibuat dalam bentuk
selektif permeabel pada suatu lapisan tertentu
Memahami interaksi nanoaprtikel dengan struktur kulit seperti folikel rambut, kelejar keringat
dan lainnya sangatlah penting untuk sistem penghantaran perkutan. Penting juga
mempertimbangkan toksisitasnya terhadap lingkungan dan kesehatan.
Penting pula untuk memahami bahwa nano material seperti TiO2 ZnO dan fullerene
sering digunakan dalam sediaan kosmetik atau sunscreen dan tidak berbahaya terhadap kulit
ataupun kesehatan. Nanopartikel lainnya mungkin memiliki keamanan yang berbeda yang harus
dilakukan pengujian terlebih dahulu terkait dengan keamannya sebelum diaplikasikan pada
manusia.

Vous aimerez peut-être aussi