Vous êtes sur la page 1sur 12

PERANCANGAN ALAT PROSES

ABSORBER

Oleh :

KELOMPOK 17
M Riska Juliansyah P (03121403010)
Abraham Otkapian (03121403044)
Christian King Halim (03121403054)


TERMINOLOGI
Absorber adalah suatu alat yang digunakan pada proses pemisahan bahan
dari suatu campuran gas, dengan cara pengikatan bahan tersebut pada
permukaan absorben cair yang diikuti dengan pelarutan. Kelarutan gas yang
akan diserap dapat disebabkan hanya oleh gaya-gaya fisik (pada absorpsi
fisik) atau selain gaya tersebut juga oleh ikatan kimia (pada absorpsi kimia).
Pada umumnya, absorber dibedakan menjadi 2 jenis rancangan, yaitu :
Rancangan Absorber Hidrokarbon
Rancangan Absorber Inorganik

Metode Edmister (1947). Secara
singkat, metode penyerapan Edmister
(1947) dengan gas yang kaya diketahui
pergi ke menara yang tetap adalah
sebagai berikut:
01. Asumsikan tahap teoritis dan
suhu operasi dan tekanan.
02. Diperlukan mengetahui pemulihan
komponen penting E
a

E
a
=
A
e
n + 1
A
e
A
e
n + 1
1

E
s
=
S
e
M + 1
S
e
S
e
M + 1
1

03. Asumsikan
a. Jumlah mol yang diserap
b. Kenaikan suhu minyak ramping
(biasanya 20 - 40 F)
c. Laju alir minyak ramping,
mols
hr

04. Gunakan hubungan Horton dan
Franklin untuk keseimbangan menara
yang di
mols
hr
.
05. Hitung
L
1
V
1
dan
L
n
V
n
.
06. Gunakan metode Horton/Franklin
untuk memperkirakan suhu menara.
Hal ini ditunjukkan pada Tabel 2.
07. Memperoleh nilai K atas dan bawah.
RANCANGAN ABSORBER HIDROKARBON


8. Hitung faktor penyerapan
untuk setiap komponen i pada
bagian atas dan bawah
A
Ti
=
L
1
K
li
V
1

A
Bi
=
L
n
K
ni
V
n

Untuk faktor stripping
S
Ti
=
V
1
K
li
L
1

S
Bi
=
V
n
K
li
L
1

9. Diperoleh A
ei
dari
A
e
= A
B
A
T
+ 1 + 0.25
1
2
0.5

Demikian pula
S
e
= S
T
S
B
+ 1 + 0.25
1
2
0.5
10. Baca nilai E
ai

11. Hitung mol masing-masing
komponen yang diserap.
12. Bandingkan dengan jumlah mol
diasumsikan diserap dan kerjakan
kembali tingkat minyak ramping jika
diperlukan.



Metode Edmister (1957).
penyerapan hidrokarbon menggunakan komponen minyak ramping yang memiliki hidrokarbon jauh
lebih berat daripada komponen diserap dari aliran gas. Untuk merancang ini, kita menggunakan
konstanta kesetimbangan penguapan (K nilai-nilai) mirip dengan distilasi.
Edmister telah mengembangkan suatu prosedur perbaikan yang memiliki persamaan
menggabungkan penyerapan dan stripping dengan fungsi sebagai berikut :
V
1
=
a
V
n + 1
+ (1
s
) L
o
(Bagian Penyerapan)
L
1
=
s
L
m + 1
+ (1
a
) V
o
(Bagian Stripping)

Dimana :
L
1
= Cairan yang dari dasar bak stripping
L
m+1
= Cairan yang ke atas bak stripping

a
= 1 - E
a
, fraksi tidak yang diserap

s
= 1 - Es, fraksi tidak dilucuti
V
o
= Uap yang ke bawah bak stripping
PENGOPTIMALAN PENYERAP
HIDROKARBON
Bagian ini merupakan pendamping ke bagian yang berjudul Teknik Fractionators-Optimization. Pada bagian
bahwa metode Smith-Brinkley direkomendasikan untuk perhitungan optimalisasi dan penggunaannya
secara rinci. Bagian ini memberikan persamaan yang sama untuk absorber sederhana dan reboiled.
Untuk absorber sederhana persamaan Smith-Brinkley adalah untuk komponen i:
f =
1 S
N
+ q
s
S
N
S
1 S
N + 1

dimana
fi =
BX
B
FX
F
i
S
ni
=
K
i
V
L
S
mi
=
K

i
V


Untuk absorber reboiled:
f =
1 S
n
N M
+ q
s
S
n
N M
S
n
1 S
n
N M
+ hS
n
N M
1 S
m
M + 1






RANCANGAN ABSORBER
INORGANIK

Desain absorber anorganik seringkali melibatkan sistem parameter
utama yang didefinisikan dengan baik, seperti System Film kontrol ,
persamaan koefisien perpindahan massa, dll .
Ludwig memberikan data desain yang terkenal, seperti sistem
NH3-Air-H2O, Cl2-H2O, CO2 dalam alkali larutan, dll .
Demikian juga, data yang tersedia secara komersial kemasan
didokumentasikan dengan baik seperti faktor kemasan, HETP, HTU,
dll

Faktor Yang Mempengaruhi
Koefisien Perpindahan Massa.
Persamaan umum untuk koefisien Transfer massa yang diberikan dalam berbagai
referensi jika nilai spesifik sistem iidak tersedia. Pabrikan kemasan 'data atau referensi, seperti
Ludwig dapat memberikan spesifik Sistem KGA atau data KLA.
K
GA
(unknown) = K
GA
(known)
D UNKNOWN
0.56
D KNOWN
0.56

Difusivitas. Yang paling sederhana dari hubungan difusivitas gas
adalah hubungan Gilliland.
D
V
= 0.0069
T
3 2
(1 M

+ 1 M

)
1 2
P(V

1 3
+ V

1 3
)
2

Jumlah Transfer Unit. Untuk larutan encer jumlah unit transfer NOG, diperoleh dengan :

N
=
Y
1
Y
2
(Y Y

)
1
(Y Y

)
2

(Y Y

)
1
(Y Y

)
2



PRINSIP KERJA SIKLUS ABSORBSI

Dasar siklus absorbsi disajikan pada gambar 2. Pada gambar ditunjukkan adanya
dua tingkat tekanan yang bekerja pada sistem, yaitu tekanan rendah yang meliputi proses
penguapan (di evaporator) dan penyerapan (di absorber), dan tekanan tinggi yang
meliputi proses pembentukan uap (di generator) dan pengembunan (di kondensor).
Siklus absorbsi juga menggunakan dua jenis zat yang umumnya berbeda, zat pertama
disebut penyerap sedangkan yang kedua disebut refrigeran. Selanjutnya, efek
pendinginan yang terjadi merupakan akibat dari kombinasi proses pengembunan dan
penguapan kedua zat pada kedua tingkat tekanan tersebut. Proses yang terjadi di
evaporator dan kondensor sama dengan pada siklus kompresi uap

CONTOH PERHITUNGAN
ABSORBER
Treat 500 SCFM of air containing 14%mol acetone to remove 95% of the acetone by
absorption in liquid water in a packed bed operating at 80F and 1 atm, with 1 in rasching
rings. The feed water contains 0.02% acetone and the flowrate is 1.1 times the minimum. The
partial pressure of acetone over an aqueous solution at 80F can be calculated from
pA = PAAxA where ln A = 1.95(1-x)^2
where PA = 0.33 atm at 80F. As designer, you must select the following:
flowrate of water
diameter of tower
height of packing
G = 500 SCFM Recover = 0.95
x1 = 0.0810 y1 = 0.14
y2 = 0.0081 x2 = 0.0002
L = 1.1 Lmin
pA = PAAxA , where ln A = 1.95(1-x)^2
PA= 0.33 atm
P = 1atm
1. Merubah SCFM menjadi lbmol/min
V (STP) 22.4 ltr/gmol
359 ft3/lbmol
V1 = 1.39 lbmol/min
2. Menentukan Laju alir minimum
2.1 Menggambar kurva
kesetimbangan
Dalam bentuk rasio mol
PENYELESAISAN

x A pA y*=pA/P

0 7.0287 0.0000 0.0000

0.01 6.7612 0.0223 0.0223

0.02 6.5064 0.0429 0.0429

0.03 6.2636 0.0620 0.0620

0.04 6.0322 0.0796 0.0796

0.05 5.8117 0.0959 0.0959











2.2 Membuat garis operasi
Merubah dalam bentuk rasio mol
X = x / (1-x)
Y = (L/V) X + Y2 = 1.91 X + 0.00814
x2 0.0002 --> X2 0.0002 V1 y1 + L x = V y + L1 x1
y1 0.1400 --> Y1 0.1628 V' (y1/(1-y1)) + L' (x/(1-x))
= V'(y/(1-y)) + L'(x1/(1-x1))
Y2 0.00814
Kurva kesetimbangan (EC) berada di bawah garis
operasi (OL)
Selanjutnya, minimum slope tercapai ketika OL
menyinggung EC. V' = V(1-y2)
Akhirnya, X1 bisa dibaca pada OL. L' = L(1-x2)
X1 = 0.081
y2 = 0.008074
1-y2 0.991926
(L'/V')min =(Y1-Y2)/(X1-X2)
maka Lmin 2.666 lbmol/min
Atau 18 lbmol/min 8.330 lb/gal 5.76 gal/min









X Y* Y

0.0000 0.0000 0.0081

0.0101 0.0228 0.0274

0.0204 0.0449 0.0471

0.0309 0.0661 0.0672

0.0417 0.0865 0.0877

0.0526 0.1061 0.1087

0.0638 0.1247 0.1301

0.0753

0.1425 0.1519

0.0870 0.1595 0.1742

0.0989 0.1755 0.1970

0.1111 0.1907 0.2204

Vous aimerez peut-être aussi