Vous êtes sur la page 1sur 2

Pengkajian

1. Kaji pasien untuk adanya infeksi (tanda-tanda vital; tampilan luka, sputum, urine, dan
feses; SDP) di awal dan selama terapi.
2. Dapatkan riwayat pasien sebelum memulai terapi untuk menentukan penggunaan dan
reaksi sebelumnya terhadap penicillin atau sepalosporin. Individu dengan riwayat
sensitivitas negative terhadap penicillin masih dapat mengalami respon alergi.
3. Ambil specimen untuk kultur dan tes sensitivitas sebelum melalui terapi. Dosis pertama
dapat diberikan sebelum hasilnya diperoleh.
4. Observasi pasien untuk adanya tanda dan gejala anafilaksis (ruam, pruritus, edema
laring, mengi) hentukan obat dan segera beri tahu dokter bila gejala ini terjadi. Sediakan
selalu epinefrin, antihistamin, dan peralatan resusitasi di tempat yang dekat untuk
berjaga seandainya terjadi reaksi anafilaksis.
5. Pertimbangkan tes lab: pasien yang mendapatkan penisilin G dapat mengalami hasil
positif palsu glukosa urin menggunakan metode tembaga sulfat (clinites). Maka gunakan
lah tes enzimatik glukosa (keto-diastix, tes-tape) untuk menguji glukosa urin.
6. Dapat menyebabkan hasil tes Coomb direk positif.
Diagnosis Keperawatan Potensial
1. Risiko tinggi infeksi (indikasi, efek samping)
2. Kurang pengetahuan sehubungan dengan program pengobatan (penyuluhan
pasien/keluarga)
3. Ketidakpatuhan sehubungan dengan program pengobatan (penyuluhan pasien/keluarga)
Implementasi
1. IM : encerkan dengan air steril untuk injeksi, D5W, atau NaCl 0,9 %
a. Kocok obat denga baik sebelum di injeksikan. Lakukan injeksi pada otot yang
berkembang baik dengan kecepatan lambat dan konsisten agar tida terjadi
penyumbatan jarum. Masase dengan baik. Kecelakaan injeksi yang dekat atau masuk
kedalam syaraf dapat menyebabkan nyeri hebat dan disfungsi. Jangan
menginjeksikannya secara SC, karena menyebabkan nyeri dan indurasi.
b. Jangan pernah memberikan suspensi penisilin G benzatin secara IV. Dapat
menyebabkan embolisme dan reaksi toksik.
Penyuluhan pasien atau keluarga
1. Anjurkan pasien untuk melaporkan adanya tanda-tanda superinfeksi (lidah kotor, gatal
dan rabas vagina, feses encer dan berbau busuk) dan alergi.
2. Instruksikan pasien untuk memberitahu dokter bila gejala tidak membaik.
3. Pasien yang alergi terhadap penisilin diinstruksikan untuk selalul membawa tanda
pengenal yang menjelaskan dengan informasi ini.
Evaluasi
1. Hilangnya gejala dan tanda infeksi. Waktu yang diperlukan untuk pemulihan yang
sempurna tergantung dari organism dan letak infeksi.
2. Tidak terjadinya demam reumatik.

Vous aimerez peut-être aussi