Vous êtes sur la page 1sur 3

J.

Rencana Asuhan Keperawatan



Diagnosa Kriteris Hasil Intervensi Rasional
Kelebihan volume
cairan
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
mekanisme
regulator
(menurunnya laju
filtrasi
glomerulus)

Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3X24 jam
Keseimbangan cairan
terpenuhi dengan
indikator :
1. Tekanan darah di
batas normal
2. Keseimbangan
intake dan output
selama 24 jam
3. Tidak terdapat
bunyi nafas
tambahan
4. Berat Badan stabil
5. Tidak terdapat
1. Manajemen Cairan
a. Monitor kecenderungan BB
harian
b. Pertahankan pencatatan intake
dan output secara akurat.

c. Masukan kateter urin jika
diperlukan
d. Monitor status hidrasi (misal
kelembaban membrane mukosa,
denyut nadi yang adekuat,
tekanann darah orthostatic)
e. Monitor hasil lab yang relevan
dengan retensi cairan (misal:
peningkatan berat jenis,
peningkatan BUN, penurunan

- Mengetahui hilangnya edema dan ascites
sebagai respon terhadap terapi.
- Terapi diuretik dapat disebabkan oleh
kehilangan cairan tiba-tiba/berlebihan,
meskipun edema atau asites masih ada.
- Membantu mengeluarkan urin

- Pembentukan edema dan ascites,
sirkulasi melambat yang mempengaruhi
integritas kulit sehingga perlu
pengawasan yang ketat.
- Mengetahui peningkatan atau penurunan
pemeriksaan laboratorium yang terjadi


ascites
6. Tidak terjadi
distensi vena leher
7. Tidak terdapat
edema perifer
8. Tidak terdapat rasa
haus abnormal
9. Kelembaban
membran mukosa
10. Berat jenis urin di
batas normal

Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 4X24 jam
Hidrasi terpenuhi
dengan indikator
1. Hidrasi kulit
2. Kelembaban
hematokrit, dan peningkatan
osmolalitas urin)
f. Monitor tanda-tanda vital
g. Kaji lokasi dan luas dari ascites
atau edema, jika ada
h. Anjurkan kepada orang dekat
pasien untuk membantu dalam
memberikan makanan kepada
pasien
i. Tingkatkan intake oral (misal:
memberikan sedotan minuman,
memberikan minuman diantara
waktu makan)

2. Monitoring Cairan
a. Tentukan riwayat jumlah dan tipe
cairan dan kebiasaan eliminasi
b. Monitor BB
c. Monitor intake dan out put


- Perubahan TTV dapat terjadi karena efek
obat atau perpindahan cairan atau
pengaruh fungsi jantung
- Makan sedikit dan sering meningkatkan
digesti atau mencegah ketidaknyamanan
abdomen.

- Mengontrol pada pemabatasan cairan





-
-
- Mengetahui input dan output cairan
- Mengetahui hilangnya edema dan ascites
membran mukosa
3. Tidak terdapat
edema pada
membran mukosa
4. Tidakterdapat
ascites
5. Tidak terdapat rasa
haus abnormal
6. Tekanan darah di
batas normal
7. Tidakterdapat nafas
pendek
8. Tidak ada demam

d. Monitor serum albumin dan kadar
protein total
e. Monitor nilai elektrolit serum dan
urin
f. Monitor TD, denyut jantung, dan
status respiratory
g. Monitor membrane mukosa,
turgor kulit, dan rasa haus
h. Monitor warna, kuantitas, dan BJ
urin
i. Monitor distensi vena leher,
krakles pada paru-paru, edema
perifer, dan peningkatan BB
j. Berikan agen farmakologik untuk
meningkatkan (pengeluaran urin)
sebagai respon terhadap terapi.
- Mengetahui keseimbangan cairan

- Mengetahui peningkatan atau penurunan
pemeriksaan laboratorium yang terjadi
- Kelebihan volume cairan sering
menimbulkan kongesti paru.
- Memonitor adanya dehidarasi karena
pengeluaran yang berlebihan


- Retensi cairan berlebihan dapat
dimanifestasikan oleh pembendungan
vena dan pembentukan edema.
- Meningkatkan laju alairan urin dan
menghambat reabsorpsi natrium.

Vous aimerez peut-être aussi