Vous êtes sur la page 1sur 3

Memakmurkan & Mendatangi Mesjid

Sunday, 21 December 2008 04:00

Masjid merupakan Baitullah, di dalamnya Ia disembah dan senantiasa disebut nama-Nya.


Masjid merupakan menara petunjuk dan bendera Islam. Allah memuliakan serta
mengagungkan orang yang mengikatkan dirinya dengan masjid.
Allah berfirman.
"Artinya : Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah
kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah" [Al-Jin :
18]

Masjid-masjid itu dibangun agar manusia mengerjakan shalat dan berdzikir kepada Allah,
membaca Al-Qur'an dan taqarrub kepada-Nya, merendah dihadapan-Nya dan mengharapkan
pahala di sisi-Nya.

Sesungguhnya memakmurkan masjid adalah bagian terbesar untuk taqarub kepada Allah
Subhanahu wa Ta'ala. Di antara bagian dari memakmurkan masjid adalah membangun,
membersihkan, membentangkan permadani, meneranginya dan masih banyak lagi
bagian-bagian dari pemerliharaan masjid. Adapula memakmurkan masjid dengan i'tikaf di
dalamnya, shalat dan senantiasa mendatanginya dengan berjama'ah, mengajarkan ilmu-ilmu
yang bermanfaat, membaca Al-Qur'an, belajar dan mengajarkannya. As-Sunnah telah
menjelaskan keutamaan dan balasan yang besar dalam memakmurkan, membangun dan
memelihara masjid.

Diriwayatkan dalam shahih Muslim, Utsman Radhiyallahu 'anhu telah mendengar Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Barangsiapa telah membangun masjid karena Allah Subhanahu wa Ta'ala
(Bukair berkata : Saya menyangka beliau berkata dengan mengharap wajah Allah), maka
Allah akan membangunkannya rumah di Jannah" [Shahih Muslim 1/378 no. 533 urutan 24
kitab al-Masajid bab 4]

Maksudnya karena ikhlas dengan mengharap wajah Allah Subhanahu wa Ta'ala semata serta
mengharap keridhaan-Nya, tidak riya, sum'ah dan tidak pula karena mencari pujian manusia
serta bukan karena satu tujuan atau tujuan-tujuan yang lain.

Seperti telah dijelaskan tentang keutamaan memakmurkan masjid, dijelaskan pula tentang
keutamaan menyiapkan masjid untuk shalat dan pujian bagi orang yang melaksanakannya.
Dalam shahih Muslim, Abu Hurairah berkata : Sesungguhnya ada seorang wanita berkulit hitam
yang berkhidmat pada masjid (dalam riwayat lain ; seorang pemuda). Suatu ketika Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak melihatnya, maka beliau bertanya tentang dia, para shahabat
menjawab, Ia telah meninggal. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Apakah tidak ada kemampuan bagimu untuk memberitahukan kepadaku (tentang
kematiannya, ada yang menjawab, sepertinya mereka menganggap kecil masalah itu.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Tunjukkan padaku kuburannya, maka
ditunjukkanlah beliau pada kuburan tersebut, beliau mendo'akannya kemudian bersabda:
"Artinya : Sesungguhnya ahli kubur ini dipenuhi kegelapan dan Allah meneranginya
dengan shalatku terhadap mereka" [Shahih Muslim 2/658 no 956
urutan 71 Kitab al-Janaiz bab ash-shalat 'ala al-Kubur]

1/3
Memakmurkan & Mendatangi Mesjid
Sunday, 21 December 2008 04:00

Telah ada beberapa nash sharih lagi shahih yang menjelaskan keutamaan mendatangi masjid
untuk menunaikan shalat, dzikir dan qira'ah Qur'an. Orang yang menziarahi masjid itu berada
dalam penjagaan Allah dan mendapatkan rahmat-Nya selagi ia duduk didalamnya, menjaga
adab-adabnya dan selalu menghubungkan hatinya dengan Allah.

Sesungguhnya shalat seseorang di dalam masjid dilebihkan dari shalat yang dilakukan di
rumah atau di pasar dengan 25 derajat atau 27 derajat. Beberapa nash telah menjelaskan
bahwa orang yang mendatangi masjid dalam gelap, maka Allah akan meneranginya dengan
sempurna pada hari kiamat, seperti orang yang pergi ke masjid di pagi hari atau di malam hari,
Allah akan menyediakan baginya rumah di jannah. Ini merupakan fadhilah yang besar, takkan
ada orang yang melampui batas atau meremehkannya kecuali orang yang lalai atau pemalas,
maka haram baginya mendapatkan kebaikan saudaranya semuslim.

Lihat beberapa hadits yang telah menjelaskan apa yang telah saya katakan ini, supaya menjadi
ilmu, bashirah dan petunjuk, dengan itu pula supaya kalian melaksanakan rukun ini sebagai
ilham dari syi'ar-syi'ar Islam di masjid bersama jama'ah lain untuk mendapatkan ridha dan
balasan dari Allah di dunia dan di akhirat.

Dari Abu Hurairah, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Shalat seseorang (di masjid dengan berjama'ah) itu dilebihkan dengan 25
derajat dari shalat yang dikerjakan di rumah dan di pasar, sesungguhnya salah seorang
di antara kalian jika berwudlu kemudian menyempurnakannya lalu mendatangi masjid,
tak ada keinginan yang lain kecuali untuk shalat, maka tidaklah ia melangkah dengan
satu langkah pun kecuali Allah mengangkatnya satu derajat, dan terhapus darinya satu
kesalahan hingga ia masuk masjid ..." [Muttafaqun 'alaih, Lu'lu wal Marjan, yang
disepakati oleh Bukhari dan Muslim 1/131 no. 387]

Orang yang menziarahi masjid berada dalam perlindungan dan rahmat dari Allah selagi tetap
dalam duduk dan menjaga adab-adabnya dengan menghadapkan hati kepada Allah semata.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Maukah aku tunjukkan kepadamu sesuatu yang menyebabkan Allah
menghapuskan kesalahan-kesalahan dan mengangkat derajat ..? para shahabat
menjawab ; Ya wahai Rasulullah, beliau bersabda, " Menyempurnakan wudlu meski
dalam keadaan susah dan banyak-banyak mendatangi masjid, menunggu shalat setelah
shalat.... itulah ribat, itulah ribat, itulah ribat" [Shahih Muslim 1/219 no 251 urutan 41 bab
14 kitab At-Thaharah]

Allah berfirman.
"Artinya : Bertasbihlah kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk
dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang,
laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari
mengingat Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat.
Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.
(Mereka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberi balasan kepada mereka

2/3
Memakmurkan & Mendatangi Mesjid
Sunday, 21 December 2008 04:00

(dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah
menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezki kepada siapa yang
dikehendaki-Nya tanpa batas" [An-Nur : 36-38]

Banyak sekali ayat dan hadits-hadits dalam bab ini, maka bagi orang yang berkhidmat di masjid
dan bertanggung jawab atas masjid baik atas nama pribadi, jama'ah, yayasan atau yang lain
haruslah menghidupkan masjid dengan membangun, membersihkan, menghamparkan
permadani, penerangan dan kesinambungan pemenuhan air serta lainnya yang termasuk di
dalamnya demi kemudahan dan kelancaran hamba Allah untuk melaksanakan amal-amal yang
besar di dalam masjid.

[Shalat Berjama'ah, Panduan Hukum, Adab, Hikmah,..hal 61-65, Pustaka Arafah]

Dari Abu Hurairoh ra. Katanya : Kudengar Rasulullah saw berkata : sesuatu  yang aku larang
memperbuatnya maka jauhilah dan sesuatu yang aku suruh memperbuatnya maka kerjakanlah
sekedar kuasamu. Hanya saja yang membinasakan ummat sebelum kamu karena banyak
pertanyaan mereka dan tidak mengikuti perintah Nabi-nabi mereka. (HR. Muslim No. 1309)

Rasulullah saw bersabda : "Akan ditimpakan kehinaan dan kerendahan bagi orang-orang
yang menyalahi perintahku". (HR Ahmad dengan sanad hasan)
 
Salinan dari kitab Shalat Al-Jama'ah Hukmuha wa Ahkamuha wat Tanbih 'ala ma Yaqa'u
Fiiha min Bid'ain wa Akhthain edisi Indonesia Shalat Berjama'ah
Panduan Hukum, Adab, Hikmah, Sunnah, dan Peringatan Penting Tentang Pelaksanaan
Shalat Berjama'ah, oleh Dr Shalih bin Ghanim bin Abdillah As-Sadlani.

3/3

Vous aimerez peut-être aussi