Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1. Anamnesis :
- Riwayat abortus sebelumnya :
pola, trimester, karakteristik
- Paparan dg obat2an / racun lingkungan
- Infeksi ginekologis/obstetri
- Gejala APS
- Hub. genetik dg pasangan
2. Pem. Fisik :
a. Pem. Fisik umum
b. Pem. Ginekologis
3. Pem. Laboratorium :
- Kariotip darah perifer parental
- HSG dilanjutkan histeroskopi/laparoskopi bila
diperlukan
- Biopsi endometrium
- TSH, Antibodi antitiroid
- Antibodi antifosfolipid (ACA)
- Antikoagulan lupus (LA)
- Hitung darah lengkap termasuk platelet
- Kultur seviks (mikoplasma, ureaplasma, klamidia)
bila diperlukan
PEMERIKSAAN PASCA KONSEPSI
Monitoring pasca konsepsi diperlukan untuk
- dukungan psikologis
- konfirmasi keadaan buah kehamilan
intrauterin
Riwayat abortus berulang me kan insidensi :
- kehamilan mola
- kehamilan ektopik
Angka kejadian timbulnya Komplikasi
kehamilan tidak jauh berbeda dg wanita
tanpa riwayat abortus berulang, kecuali bila
ada APS atau infeksi intrauterin
Gold standard monitoring pd hamil muda :
USG
Prenatal diagnostik :
- Amniosentesis
- AFP : 16-18 mgg
FAKTOR GENETIK
Kln kromosom yg paling sering menyebabkan abortus
berulang adalah translokasi yg menimbulkan konsepsi dg
trisomi.
Riwayat kaluarga dg/tanpa riw. Persalinan cukup bulan
dp menyingkirkan kln kromosom pd orang tua
Kemungkinan kln kromosom sgt tinggi pd pasangan dg
riwayat tidak ada lahir hidup
Kln kromosom lain yg dp menyebabkan abortus berulang :
mosaikisme, defek gen tunggal, inversi
KLN. ANATOMIS
Kongenital :
Ggn.fusi dukt. Mulleri Septum intrauterin :
- 60% risiko terjadinya abortus spontan
- P.u abortus terjadi pd trimester II, jrg pd
trimester I
Terpapar DES Hipoplasia, inkompetensia serviks
Anomali a. uterina aliran darah ,
menyebabkan :
ggn. Implantasi & pertumbuhan plasenta
Didapat :
Patofisiolgi terjadinya abortus pada kln. anatomis yg
didapat diduga karena :
] Sinekhia, mioma uteri : ggn suplai darah
] Endometriosis : fenomena imunologis
Penatalaksanaan ;
- Reseksi histeroskopis : mioma uteri submukosa,
sinekhia, septum
- Metroplasti
- Cervical serclage : inkompetensia serviks
GANGGUAN ENDOKRIN
_Defek Fase Luteal :
- Insufisiensi fase luteal progesteron yg dihasilkan corpus
luteun
- Progesteron dibutuhkan utk mempertahankan kehamilan sp
kehamilan + 7-9 mgg
- Penatalaksanaan :
induksi ovulasi atau support fase luteal dg progesteron
_Ggn. Sekresi LH :
Menyebabkan : - ggn. Maturasi oosit (premature aging)
- endometrium : dyssynchronous maturation
Th/ : induksi ovulasi
_Diabetes Mellitus :
- menyebabkan ggn. Aliran darah ke uterus t.u pd
penyakit yg lanjut
_Hipotiroid :
- menyebabkan disfungsi ovulasi/corpus luteum
- antitiroid antibodi ggn. Imunitas sistemik
- Th/ : Thyroid hormone replacement
KELAINAN IMUNOLOGIS
Antiphospholipid Syndrome (APS)
- APS : sindroma akibat trombosis arteri & atau vena
dari 1 atau lebih organ akibat meningkatnya
antiphospholipid antibodi
- G/ klinis sgt bervariasi :
subakut : migrain, ggn penglihatan, disarthria, trombosis
vena dlm, abortus berulang
g/ klinis berat : gagal jantung akut, trombositopenia,
stroke & trombosis luas
- 2 macam APS :
1. APS Primer : bersifat genetik
2. APS Sekunder : dihub dg penyakit otoimun,
keganasan, infeksi atau
pemakaian obat2an
Antibodi antiphospholipid :
Antibodi antiphospholipid spesifik yg digunakan dlm
D/ APS adl Anticardiolipin antibodi (ACA) & Lupus
antikoagulan (LA)
ACA hanya menyebabkan trombosis
LA menghambat uji koagulasi yg bergantung pd
phospholipid Antibodi LA menyebabkan
memanjangnya tes hemostasis yg bergantung pd
phospholipid, yaitu antara lain :
- Activated Partial Tromboplastine Time (APTT)
- Prothrombine Time
Namun aspek klinisnya lebih banyak menimbulkan
trombosis
DIAGNOSIS APS
Berdasarkan Konsensus Internasional Sapporo (1998) :
APS adl kelainan dimana ditemukan adanya g/ trombosis vaskuler dan
atau morbiditas obstetri yg disertai adanya antibodi anticardiolipin
(ACA) dan atau antikoagulan lupus (LA)
Diagnosis ditegakkan bila ada 1 kriteria klinik & 1
kriteria laboratorium
Kriteria Klinik :
1. Trombosis vaskuler
- Ditemukan 1/lebih serangan trombosis arteri, vena atau
pemb. drh kecil pd jaringan/organ
- D/ trombosis dg doppler/pencitraan, kecuali trombosis
vena
2. Morbiditas kehamilan
- 1/lebih kematian janin tanpa sebab pd kehamilan
> 10 mg & tdk ditemukan kln morfologi baik
visualisasi lgs maupun secara USG
- 1/lebih persalinan prematur pd kehamilan
< 34 mg yg di sbb kan o/ Preeklamsia, eklamsia
atau insufisiensi plasenta berat
- 3/lebih abortus spontan berturut-turut pd gestasi <
10 mgg tanpa ditemukan kln anatomis, hormonal,
kromosom
Kriteria laboratorium
1. Pem. Antibosi anticardiolipin (ACA)
Ditemukan IgG & IgM ACA dlm darah dg kadar sedang atau tinggi pd
> 2 pemeriksaan dg interval > 6 mgg
2. Pem Antikoagulaaan Lupus (LA)
Ditemukan antikoagulan Lupus dlm plasma pd > 2 pemeriksaan dg
interval > 6mg
GEJALA KLINIS
1. Pengaruh Anti Phospholipid pada kehamilan
- Trombosis & stroke
2. Komplikasi kehamilan dg APS :
- Kematian janin
- Preeklamsia & eklamsia
- Pertumbuhan janin terhambat & gawat janin
- Prematuritas
e PENATALAKSANAAN KEHAMILAN DENGAN APS
Konseling prakonsepsi
Bila sdh terjadi kehamilan PNC ketat, pem lab &
pemantauan kesejahteraan janin
Pengawasaan kehamilan terbaik dilakukan bersama bag. lain
: Peny. Dalam dan Neurologi
Terapi medikamemntosa :
1. Antikoagulan & antiagregasi trombosit :
- Warfarin : melewati sawar plasenta tdk dianjurkan
dlm kehamilan
- Heparin : tdk melewati sawar plasenta
- Aspirin
2. Obat-obatan lain :
- Imunoglobulin : menekan pembentukan ACA & LA
- Kalsium : diberikan slm pemberian heparin utk mencegah
osteoporosis akibat pemberian heparin
e PERSALINAN & NIFAS
Persalinan : pemberian heparin segera dihentikan stl tdp
tanda-tanda persalinan
Nifas :
- slm 3 bln post partum antikoagulan dihentikan scr
bertahap utk mencegah tromboemboli
- Kontrasepsi hormonal sebaiknya tdk digunakan
me risiko trombosis & stroke
Antibodi antisperma, antibodi antitrofoblas, defisiensi
blocking antibody
tidak terbukti beerhubungan dg abortus berulang
Hipotesis :
- Ketidakhadiran blocking antibody menyebabkan
abortus berulang
- HLA parental mrp faktor predisposisi tjd
defisiensi blocking antibody
INFEKSI MATERNAL
Penyebab infeksi fetal & neonatal :
1. Intrauterin :
Transplasental :
- Virus : varicella-zosteeer, coxsackie,
parvovirus, CMV, HIV, dll
- Bakteria : Listeria, Sifilis
- Protozoa : Toxoplasma, Malaria
Ascending Infection :
Bakteri : streptokokus, colliform
Virus : Herpes simpleks
2. Intrapartum :
Paparan maternal :
- Bakteri : GO, Klamidia, streptokokus, TBC
- Virus : Herpes simpleks, HPV, HIV, Hepatitis B
Kontaminasi eksternal
- Bakteri : stafilokokus, colliffform
- Virus : Herpes simpleks
3. Neonatal :
- Transmisi manusia : stafilokokus, virus Herpes simpleks
- Respiratorius/kateter : stafilokokus, colliform
TORCH
1. Toxoplasmosis
- E/: Toxoplasma gondii
- Transmisi : daging yg tdk matang atau kontak dg
feses binatang yg terinfeksi (kucing,
unggas)
- G/ : flue like syndr, demam
sering tanpa gejala
- D/ : titer antibodi IG G, IG M, Affinitas Ig G
infeksi maternal : bila IgM (+)
- Risiko fetal-neonatal :
Hamil muda : abortus
Hamil lanjut :
- 50% terinfeksi 90% lahir tanpa td. Infeksi
- Ggn, neonatal berat : Pe mortalitas, mikrosefal,
retardasi mental, lahir prematur
- Terapi :
Spyramisin : 3 gr sehari selama kehamilan
( 3 x 500 mg slm 2mgg dg interval 2 mgg
spj kehamilan )
Sulfadiazine + Pirimetamin
Amniosentesis, cordosentesis, USG mencari kln. pd
janin
2. Infeksi Rubella
- German Measles
- Insidensi kln. kongenital pd ibu yg terinfeksi dlm 4 bln pertama
kehamilan sebesar 74%
- G/ infeksi janin :
kln. jantung, ggn pendengaran, PJT, ggn. Darah,
ggn penglihatan
Masalah pd kehidupan ms kanak2 :
autisme, ggn pendengaran
- Penatalaksanaan :
Terbaik : pencegahan, hindari kontak dg orang terinfeksi
Vaksinasi saat tdk hamil
Wanita hamil : vaksinasi stl partus tdk hamil minimal 3 bln stl
pemberian vaksin
3. Infeksi CMV
- Transmisi :
kontak seksual, menyusui, transplasenta
- Virus ditemukan dlm saliva, urin, cairan semen
- G/ : pd umumnya asimptomatik
- D/ : virus dlm urin atau antibodi CMV dlm serum
- Pengaruh thd bayi :
95% : tdk terpengaruh
5% : retardasi mental, ggn pendengaran, mikrosefal,
hidrosefalus
- Terapi : tdk ada yg efektif
4. Virus Herpes Simpleks
- Menyebabkan lesi genital yg nyeri
- Transmisi : oral, kontak seksual
- D/ : apusan sitologi atau antibodi HSV dlm serum
- Risiko fetal-neonatal :
Infeksi tm I : abortus atau IUFD (20-50%)
80% infeksi neonatal terjadi pd saat persalinan
- infeksi lokal : mata, mulut , kulit
- penyebaran sistemik : hepar, klj. Adrenal
Tanpa th/ mortalitas 80%
-Th/ : - Antiviral : acyclovir
- Persalinan : SC bila tdp lesi genital