Vous êtes sur la page 1sur 18

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANIKA FLUIDA I TL2101


MODUL 2
ALIRAN DALAM PIPA


Nama Praktikan : Hanifah Nurawaliah
NIM : 15313051
Kelompok/Shift : 13-X/13.00-14.00
Tanggal Praktikum : 2 Oktober 2014
Tanggal Pengumpulan : 9 Oktober 2014
PJ Modul : Gilang Trisna
Asisten yang Bertugas : Seshana Junisa Aviananda












PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2014



I. Tujuan
1. Mengukur perbedaan tinggi tekan pada pipa piezometer water manometer
dan u-tube mercury meter.
2. Menghitung koefisien friksi (f), koefisien Hazen-Williams (C), dan
koefisien kekasaran Manning (n) dalam perpipaan.

II. Prinsip Dasar
Dalam percobaan ini, air dari Hydraulic Bench dialirkan ke gelas ukur untuk
diketahui debitnya. Selain itu, perbedaan tinggi pada piezometer water manometer
dan u-tube mercury meter pun dicatat untuk diketahui penurunan tinggi tekannya.
Data penurunan tinggi tekan ini digunakan untuk menghitung koefisien friksi (f),
koefisien Hazen-Williams (C), dan koefisien kekasaran Manning (n) dalam
perpipaan.

III. Teori Dasar
3.1 Tabung Piezometer
Piezometer water manometer dan U-tube mercury manometer harus
terhubung ke hydraulic bench. Manometer adalah alat yang menggunakan kolom
zat cair agar perbedaan tekanan dapat diukur. Piezometer water manometer adalah
bentuk sederhana dari manometer untuk mengukur tekanan dalam cairan dengan
syarat tekanan dalam pipa lebih besar dari tekanan udara (atmosfer).


Selisih ketinggian antara A dan B
adalah
A



B


P
1
>

P
2



3.2 U-Tube Manometer
U-tube manometer adalah alat ukur tekanan yang berbentuk huruf U dan
berisi fluida untuk mengukur tekanan. Perbedaan U-Tube manometer dan tabung
piezometer adalah U-Tube dapat menghitung tekanan pada lebih dari satu sistem.
Pada percobaan ini jenis manometer yang digunakan adalah U-Tube manometer
differensial, yakni U-Tube manometer yang tertutup di kedua ujungnya dan
menggunakan dua fluida yang berbeda.

Sumber: https://ecourses.ou.edu/cgi-bin/ebook.cgi?doc=&topic=fl&chap_sec=02.2&page=theory
Untuk menghitung tekanan:
P
A
+
1
gh
1
-
2
gh
2

3
gh
3
= P
B

Karena pada percobaan ini ujung manometer memiliki ketinggian yang sama,
maka h
3
= 0 sehingga
P
A
+
1
gh
1

2
gh
2
= P
B

Hal yang perlu diingat adalah tekanan akan bertambah berbanding lurus
dengan pertambahan keadalaman. Semakin dalam (ke arah bawah) akan semakin
besar tekanannya.
3.3 Koefisien friksi (f), koefisien Hazen-Williams (C), dan koefisien Manning
(n)
Koefisien friksi didapatkan dari persamaan Darcy-Weisbach
H
L
= f


Koefisien Hazen-Williams


Koefisien Manning
Hubungan antara kecepatan dengan gradien head loss dan radius hidrolik adalah:
2

V = C RS
C= koefisien Chezy yang telah dihubungkan dengan kekasaran saluran dan
radius hidrolik sehingga :
C =

R
1/6
Dengan mensubstitusi nilai C ke dalam persamaan yang sebelumnya, maka :
V =

R
2/3
S
1/2



IV. Data Awal
Suhu awal (T
1
) dan akhir (T
2
) : 28C (T
1
) ; 27.5C (T
2
)
Diameter pipa : 3 mm = 0,3 x 10
-2
m
Massa jenis air : 993,7116
Panjang pipa : 524 mm = 5,24 x 10
-1
m
Volume gelas ukur : 100 ml = 0,1 x 10
3
m
3

Kekentalan kinematis : 1,02x10-62/s

Tabel 1. Data Awal
Variasi
h piezometer
(mm)
h U-Tube(mm) T (s)
A B A B 1 2 3
1 380 310 224 229 33,5 33,43 33,43
2 420 253 220 234 20,15 20,69 20,4
3 445 220 218 237 17,73 17,62 17,67
4 385 301 224 230 28,95 29,07 28,58
5 465 204 215 237 16,2 16,21 16,11

V. Pengolahan Data
Berikut ini persamaan yang digunakan dalam percobaan.

.................... 2.1




.................... 2.2

.................... 2.3

......................................................... 2.4

............................................ 2.5

....................................... 2.6

...................................................... 2.7

...................................................... 2.8

........................................................... 2.9

Keterangan :
a.

: Head Loss
b. : Beda tinggi
c. : Debit
d. : Koefisien Hazen-
Williams
e. : Diameter pipa
f. : Volume
g. : Diameter hidrolis
h. : Gradien energi
i. : Koefisien friksi
j. : Panjang pipa
k. : Kecepatan aliran
l. : Percepatan gravitasi
m. : Luas pipa
n. : Luas penampang
basah

5.1 Perhitungan densitas dan Viskositas Kinematis Air

Tabel 2. Densitas dan Viskositas Kinemaris Air pada Berbagai Suhu
y = -0.4176x + 1005.3
R = 0.9508
950
960
970
980
990
1000
1010
0 20 40 60 80 100 120
D
e
n
s
i
t
y

Suhu
Massa Jenis
y = -0.0132x + 1.3863
R = 0.8498
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
2
0 20 40 60 80 100 120
K
e
k
e
n
t
a
l
a
n

K
i
n
e
m
a
t
i
s

Suhu
Kekentalan Kinematis












Grafik 1. Hubungan Massa jenis Air Terhadap Suhu

Grafik 2. Hubungan Viskositas Kinematis Air Terhadap Suhu
Suhu (
o
C) Densitas (kg/m
3
) Viskositas Kinematik
(10
-6
m
2
/s)
0 50 999.8 988.0 1.785 0.553
5 60 1000.0 983.2 1.519 0.474
10 70 999.7 977.8 1.306 0.413
15 80 999.1 971.8 1.139 0.364
20 90 998.2 965.3 1.003 0.326
25 100 997.0 958.4 0.893 0.294
30 995.7 0.800
40 992.2 0.658
T
rata-rata
=

= 27.75
O
C
Dari persamaan grafik dibawah substisusikan x=27.75
0
C .
Maka didapat = 993.7116


Subtitusikan X= 27,75
O
C
= 1,02x10
-6
m
2
/s



5.2 Menghitung Nilai Koefisien Friksi, Hazen-Williams, dan Manning

Tabel 3. Data Akhir
Variasi
h piezometer
(m)
h U-tube
(m)
T (s)
Qact
(m
3
/s)
v (m/s)
1 0,07 0,005 33,4533
2,9892E-
06
0,42310527
2 0,167 0,014 20,4133
4,8988E-
06
0,69338414
3 0,225 0,019 17,6733
5,6582E-
06
0,80088353
4 0,084 0,006 28,8667
3,4642E-
06
0,49033308
5 0,261 0,022 16,1733 6,183E-06 0,87516169

Tabel 4. Nilai Head Loss dan Gradien Energi Piezometer
Variasi
Piezometer
H
L
S S
0,54
S
0,5

1
0,07
0,133587786 0,337221 0,36549663
2
0,167
0,31870229 0,539297 0,564537235
3
0,225
0,429389313 0,63349 0,655278042
4
0,084
0,160305344 0,37211 0,400381497
5
0,261
0,498091603 0,686352 0,705756051

Tabel 5. Nilai Head Loss dan Gradien Energi U-tube Mercury Meter
Variasi
U-tube
H
L

S S
0,54
S
0,5

1 0,063
0,120229008 0,31857 0,346740548
2 0,176
0,335877863 0,554802 0,579549707
3 0,239
0,45610687 0,654479 0,675356847
4 0,076
0,145038168 0,352534 0,380838769
5 0,277
0,528625954 0,708762 0,727066678






5.2.1 Menghitung Koefisien Friksi (f)
Grafik 3. Hubungan Head Loss terhadap Kecepatan pada Piezometer

Grafik 4. Hubungan Head Loss terhadap Kecepatan pada U-tube
Mercury meter
y = 0.3343x
1.8665

R = 0.9965
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
H
L

(
m
)

v (m/s)
Hubungan Head Loss terhadap Kecepatan pada
Piezometer

Dari persamaan 2.7 nilai koefisien friksi dapat ditentukan.


Persamaan grafik H terhadap v pada piezometer di atas adalah
y = 0,3343x
1,8665
.
mempunyai gradien .


Dengan l=0,524 m dan d=0,003 m, maka didapatkan (untuk
piezometer).
Persamaan grafik H terhadap v pada U-tube mercury meter di atas adalah
y = 0,3756x
2,1346
mempunyai gradien .


Dengan l=0,524 m dan d=0,003 m, maka didapatkan (untuk U-
tube mercury meter).

5.2.2 Menghitung Koefisien Friksi Rata-Rata
Grafik 5. Hubungan H
L
terhadap v
2
pada Piezometer
y = 0.3756x
2.1346

R = 0.9946
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
H
L
(
m
)

v (m/s)
Hubungan Head Loss terhadap Kecepatan pada
U-tube Mercury Meter








Grafik 6. Hubungan H
L
terhadap v
2
pada U-tube Mercury meter

Dari persamaan 2.7 nilai koefisien friksi rata-rata dapat ditentukan.


y = 0.3338x + 0.0074
R = 0.9986
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
H
L

v
2
H
L
terhadap v
2
pada Piezometer
y = 0.3783x - 0.0084
R = 0.9971
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
H
L

v
2
H
L
terhadap v
2
pada U-tube Mercury meter
Persamaan grafik H terhadap v
2
pada piezometer di atas adalah
y = 0,3338x + 0,0074.
mempunyai gradien .


Dengan l=0,524 m dan d=0,003 m, maka didapatkan (untuk
piezometer).
Persamaan grafik H terhadap v
2
pada U-tube mercury meter di atas adalah
y = 0,3783x - 0,0084
mempunyai gradien .


Dengan l=0,524 m dan d=0,003 m, maka didapatkan (untuk U-
tube mercury meter).


5.2.3 Menghitung Koefisien Hazen-Williams
Grafik 7. Hubungan v terhadap S
0,54
pada Piezometer


y = 1.2573x + 0.0107
R = 0.9978
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
v

(
m
/
s
)

S
0,54
v terhadap S
0,54
pada Piezometer
Dengan menggunakan grafik v terhadap S
0,54


di atas, koefisien Hazen-
Williams dapat ditentukan. Dari persamaan (2.3) berikut,


Dengan A=7,065x10
-6
m
2
akan ditentukan nilai C. Persamaan garis pada
grafik
y = 1,2573x + 0,0107
mempunyai gradien .


untuk piezometer)






Grafik 8. Hubungan v terhadap S
0,54
pada U-tube Mercury Meter

y = 1,1076x + 0,083
y = 1.1076x + 0.083
R = 0.9963
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
v


(
m
/
s
)

S
0,54
v terhadap S
0,54
pada U-tube Mercury Meter
mempunyai gradien .


untuk U-tube mercury meter)
5.2.4 Menghitung Koefisien Manning
Grafik 9. Hubungan Kecepatan terhadap S
0.5
pada Piezometer



Persamaan garis pada grafik 9 adalah:
y = 1,2895x - 0,0375
Persamaan 2.5,


Dengan menyubstitusikan ke dalam maka

(untuk piezometer).
Grafik 10. Hubungan Kecepatan terhadap S
0.5
pada U-tube Manometer
y = 1.2895x - 0.0375
R = 0.998
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
v
(
m
/
s
)

S
0,5
HUBUNGAN v TERHADAP S
0,5
PIEZOMETER

Persamaan garis pada grafik 4 adalah:
y = 1,1354x + 0,0413
Persamaan 2.5,


Dengan menyubstitusikan ke dalam maka

(untuk U-tube mercury meter)



VI. Analisis
Persamaan



menunjukkan bahwa nilai Head
Loss U-Tube Mercurymeter adalah perubahan tingginya dikalikan dengan
konstanta 12,6. Hal ini karena fluida yang digunakan di U-Tube Mercurymeter
adalah raksa, bukan air. Densitas raksa (13.600 kg/m3) menentukan harga Head
Loss U-tube Mercurymeter.
P
1
>

P
2


b
Air A Raksa
B

y = 1.1354x + 0.0413
R = 0.9962
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
v

(
m
/
S
)

S
0,5

HUBUNGAN v TERHADAP S
0,5
U-Tube





P1+ ) )
) )
P1 P2 =( ) )
P1 P2 =( )

= (13.6 1).
hl = 12.6 (terbukti)
Nilai R
2
dari grafik-grafik tersebut berada pada rentang 0,8498-0,9986 atau
mendekati 1. Artinya, data hasil percobaan mendekati titik-titik pada
persamaan garis yang sebenarnya.
Pada persamaan garis grafik H
L
terhadap v baik piezometer maupun U-tube
mercury meter, nilai derajat pangkat (b) persamaannya adalah 1,8665 (untuk
piezometer) dan 2,1346 (untuk U-tube mercury meter). Nilai b yang diharapkan
adalah 2. Hasil percobaan berbeda karena beberapa faktor ketelitian praktikan
dalam pengukuran serta faktor pembulatan. Persentase errornya terhadap nilai
ideal (b=2):

|



| |


)

| |



Data menunjukkan bahwa nilai koefisien friksi (f) piezometer dan U-tube
mercury meter berturut-turut adalah 0,0376 (f
rata-rata
= 0,0375) dan 0,0422 (f
rata-rata
=
0,0422). Koefisien Hazen-Williams masing-masing alat ukur tersebut adalah
137,6883 dan 121,2945. Terakhir, nilai koefisien manning piezometer dan U-tube
mercury meter berturut-turut adalah 6,4016x10
-3
dan 5,638x10
-3
.
U-tube mercury meter lebih akurat daripada piezometer. Fluida yang
berada di piezometer (air) terkadang membasahi dinding pipa sehingga
menyulitkan praktikan saat mengukur. Berbeda dengan piezometer, fulida yang
terdapat di dalam U-tube mercury meter adalah raksa. Raksa sifatnya tidak
membasahi dinding. Kelemahan piezometer lainnya adalah tidak dapat digunakan
mengukur tekanan fluida kompresibel (gas) dan tekanan negatif (p < p
atm
).
U-Tube mercury meter merupakan pengembangan dari piezometer yang
dapat mengukur tekanan fluida kompresibel. Selain itu, U-Tube mercury meter
dapat mengukur tekanan negatif. Adapun syarat cairan pada U-Tube mercury
meter yaitu tidak dapat bercampur dengan fluida yang akan diukur, berat jenis
cairan lebih berat daripada berat jenis fluida yang diukur.
Pada referensi, didapatkan koefisien untuk besi cor adalah C = 95-100 dan n
= 0.015, sedangkan untuk f tidak dapat dipastikan karena nilainya tergantung dari
diameter dan bilangan Reynolds. Koefisien C yang didapatkan dari percobaan
adalah 137,6883 untuk Piezometer dan 121,2945 untuk U-Tube manometer
sedangkan n adalah 0,0064106 untuk piezometer dan 0,005638 untuk U-tube
mercury meter. Hasil percobaan menunjukkan nilai C belum berada pada interval
yang benar, sedangkan untuk nilai n mendekati 0.01 tapi masih belum mencapai
0.015. Hal ini disebabkan karena ketidaktelitian dan ketidakakuratan pengamat
dalam pengambilan data (kesalahan paralaks). Dengan adanya koefisien friksi,
pipa mengalami kehilangan energi. Kecepatan aliran fluida berpengaruh pada
headloss. Jika kecepatan besar maka headloss pun besar.
Koefisien friksi digunakan untuk menghitung Head Loss (dari persamaan
Darcy-Weisbach) semua rezim aliran dan semua jenis fluida. Koefisien Hazen-
Williams tidak dapat digunakan untuk fluida selain air dan digunakan khusus
untuk aliran yang bersifat turbulen. Sedangkan koefisien Manning digunakan
untuk aliran saluran terbuka (open channel flow).

VII. Aplikasi di Bidang Teknik Lingkungan
Pada percobaan modul 02, aplikasi yang data diterapkan pada bidang teknik
lingkungan adalah untuk mengukur headloss pada sistem perpipaan distribusi air
minum. Hal ini bertujuan supaya desain sistem baik sehingga dapat
mendistribusikan air minum secara optimal. Pengukuran headloss yang memiliki
prinsip dasar dari penurunan Hukum Bernoulli juga dapat diterapkan pada
berbagai hal, misalnya turbin reaksi, turbo pump, dan turbo blower.
Aplikasi lain yang sering digunakan yaitu untuk mengukur ketinggian
permukaan air di dalam tanah atau batuan pada pengendalian suatu drainase dan
suplai air. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan saluran
perpipaan misalnya jenis aliran yang terjadi, debit air yang masuk dan keluar, dan
perhitungan headloss. Selain itu, efektivitas penggunaan energi infrastruktur yang
berhubungan dengan sistem saluran atau perpipaan dapat diukur sehingga
meminimalisasi kebocoran dan hemat energi.

VIII. Kesimpulan
1. Perbedaan tinggi tekan pipa piezometer dan U-tube Mercurymeter
bervariasi, tergantung pada debit air yang dialirkan melalui sistem
Hydraulic Bench. Data ini digunakan untuk menentukan Headloss
masing-masing alat ukur tersebut.
2. Nilai koefisien friksi (f) piezometer dan U-tube mercury meter berturut-
turut adalah 0,0376 (f
rata-rata
= 0,0375) dan 0,0422 (f
rata-rata
= 0,0422).
Koefisien Hazen-Williams masing-masing alat ukur tersebut adalah
137,6883 dan 121,2945. Terakhir, nilai koefisien manning piezometer
dan U-tube mercury meter berturut-turut adalah 6,4016x10
-3
dan
5,638x10
-3
.
IX. Daftar Pustaka
Finnemore, John. 2002. Fulid Mechanics with Engineering Applications 10th
edition America: Mc. Graw Companies.
Giles, RonaldV. 1990. Seri Buku Schaum Teori dan Soal-Soal. Mekanika
Fluida dan Hidraulika Edisi Kedua (S I Metrik). Jakarta: Erlangga.
Steerter, Victor L. & E. Benjamin Wylie. 1999. Mekanika Fluida Edisi
Delapan jilid I. Jakarta: Erlangga.

Vous aimerez peut-être aussi