Vous êtes sur la page 1sur 14

HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

Hipertensi dalam kehamilan


Merupakan 5-15%
penyulit kehamilan
Penyebab ke 3
mortalitas dan
morbiditas ibu
bersalin.
Klasifikasi :
Hipertensi kronik
Preeklamsia-eklamsia
Hipertensi kronik dengan
superimposed preeklamsia
Hipertensi gestasional



(report of the national high blood
pressure education program)
diagnosis
tekanan darah istirahat mencapai 140/90
mmHg
Menentukan tekanan diastolik dengan
korotkof phase V
Kriteria edema sudah tidak digunakan lagi
Pembagian klasifikasi
Hipertensi kronik preeklampsia
Timbul sebelum UK 20
minggu
atau pertama kali di
diagnosis setelah 20
minggu dan hipertensi
menetap sampai 12
minggu pascapersalinan.

Timbul setelah 20 minggu
kehamilan
Disertai proteinuria
eklampsia
Hipertensi kronik dg
superimposed preeklamsia
Preeklamsia yang disertai
dengan kejang-kejang dan
atau koma
Hipertensi kronik disertai
proteinuria
Hipertensi gestasional
-Tibul pada kehamilan tanpa disertai proteinuria
-dan hipertensi menghilangsetelah 3 bulan
pascapersalinan atau kehamilan dengan tanda-tanda
preeklamsia tetapi tanpa proteinuria
FAKTOR RESIKO
Pre-eclampsia, the disease of theories (Zweifel, 1916)

Primigravida atau nullipara, terutama pada
umur reproduksi ekstrem, yaitu remaja dan
umur 35 tahun ke atas
Multigravida dengan kondisi klinis :
a)Kehamilan ganda dan hidrops fetalis.
b)Penyakit vaskuler termasuk hipertensi esensial
kronik dan diabetes mellitus.
c)Penyakit-penyakit ginjal

Hiperplasentosis :
Mola hidatidosa,kehamilan ganda, hidrops fetalis, bayi
besar,diabetes mellitus
Riwayat keluarga pernah pre-eklamsia atau
eklamsia.
Obesitas dan hidramnion.
Gizi yang kurang dan anemi.
Kasus-kasus dengan kadar asam urat yang
tinggi, defisiensi kalsium, defisiensi asam lemak
tidak jenuh, kurang antioksidans

patofisiologi
Teori kelainan vaskularisasi plasenta
Teori iskemia plasenta, radikal bebas, dan
disfungsi endotel
Teori intoleransiimunologik antara ibu dan
janin
Teori adaptasi kardiovaskularori genetik
Teori defisiensi gizi
Teori inflamasi
preeklampsia
Penyulit kehamilan yang akut
Terjadi ante, intra dan postpartum.
Dari gejala klinik dibagi menjadi
Preeklampsia ringan
Preeklampsia berat
Preeklampsia ringan
Suatu sindrom spesifik kehamilan dengan
menurunnya perfusi organ yang berakibat
terjadinya vasospasme pembuluh darah dan
aktivasi endotel.
Preeklampsia berat
Preeklampsia dengan tekanan darah sistolik
mencapai 160 mmHg dan tekanan darah diastolik
mencapai 110 mmHg disertai proteinuria lebih
5g/24 jam.
KRITERIA
Preeklampsia ringan Preeklampsia berat

1) Tekanan darah > 140/90
mmHg atau tekanan darah
sistolik naik > 30 mmHg
atau kenaikan tekanan
darah diastolik > 15 mmHg
tetapi < 160/110 mmHg.
2)Edema dan/atau
3) Proteinuria, setelah
kehamilan 20 minggu

1) Tekanan darah 160/110
mmHg.
2)Proteinuria lebih 5
gram/24 jam atau kualitatif
3+/4+.
3)Oliguria 500 ml/24 jam.
4)Nyeri kepala frontal atau
gangguan penglihatan.
5)Nyeri epigastrium.
6)Edema paru atau
sianosis.
7)Pertumbuhan janin
intrauterin yang terlambat
(IUFGR).
8)HELLP syndrome (H=
Hemolysis; EL = Elevated
Liverenzymes; LP = Low
Platelet counts)

Eklampsia
Kasus akut penderita preeklamsia, disertai
kejang menyeluruh dan koma.
Tibul saat ante, intra, dan postpartum.
Eklampsia postpartum umumnya hanya
terjadi dalam waktu 24 jam pertama setelah
persalina.
Penderita preeklampsia yang akan kejang,
umumnya memberi gejala-gejala atau tanda-
tanda yang khas , yang dianggap sebagai
tanda prodoma akan terjadinya kejang.
TERIMAKASIH

Vous aimerez peut-être aussi