Vous êtes sur la page 1sur 32

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN
ASFIKSIA
MARFUAH
AKPER LUMAJANG
MARET 2006
DEFINISI
ASFIKSIA NEONATORUM
Adalah keadaan bayi baru lahir yang tidak
dapat bernafas secara spontan dan adekuat
(IKA RS Sutomo, 1994)

suatu kead bayi baru lahir yg gagal bernafas
scr spontan dan teratur. Asfiksia anoksia pd
janin/bayi terjadi ok sesuatu sebab
janin/bayi tidak cukup menerima O2 dan
pengeluaran CO2 terhambat
ETIOLOGI
Asfiksia pada Bayi baru lahir seringkali
mrpk kelanjutan dari kead asfiksi anoksia
janin dlm uterus

ASFIKSIA DAPAT TERJADI
SELAMA:
1. KEHAMILAN --> Asfiksia kehamilan
2. PERSALINAN --> Asfiksia persalinan

ASFIKSIA DLM KEHAMILAN
Penyakit infeksi akut
penyakit infeksikronik
keracunan krn obat bius/anestesi
uremia dan toksemia gravidarum
anemia berat
cacat bawaan
trauma
ASFIKSIA DALAM
PERSALINAN
A. KEKURANGAN O2
Partus lama (CPD, rigid serviks, atonia insersia
uteri)
ruptur uteri yg membakat --. Kontraksi uterus
yg terus menerus mengganggu sirkulasi darah
ke uteri
tekanan anak terlalu kuat dari kepala anak thd
plasenta
prolapsus fonikuli tali pusat akan tertekan antaa
kepala dan panggul
Lanjutan asfiksia persalinan
Pemberian obat bius terlalu banyak dan tidak
tepat waktunya
perdarahan berlebih --> plasenta previa / solutio
plasenta
jika plasenta tua --> post maturitas (serotinous),
disfungsi uri
B. PARALISIS PUSAT PERNAFASAN
Trauma dari luar seperti tindakan forceps
trauma dari dalam --> akibat obat bius
ETIOLOGI
Dapat disebabkan oleh semua keadaan yg
menyebabkan gangguan pertukaran O2 dan
transfer CO2 dari ibu ke janin, sehingga
berakibat :
O2 tidak cukup dalam darah--> hipoksia
CO2 tertimbun dalam darah --. hiperkapnea
FAKTOR RESIKO
Gangg pertukaran gas dan transpor O2
dapat kelainan dlm persalinan dan
kehamilan yg bersifat menahun dan
mendadak
kelainan menahun spt gangguan pd ibu atau
peny menahun pada ibu (anemia, peny
jantung, dll) dapt ditanggulangi dgn melakk
pemeriksaan antenatal pada ibu scr teratur
Lanjutan faktor resiko...
Kelainan yg bersifat mendadak umumnya
terjadi saat persalinan, hampir selalu
berakibat anoksia/hipoksia janin yang
berakhir dgn asfiksia bayi.
Kelainan-kelainan tersebut antara lain :
1. FAKTOR DARI IBU :
Gangguan his (hypotonia dan tetani)
hipotensi mendadak pd ibu (perdarahan
antepartum)
Lanjutan faktor ibu ..
Hipertensai pd eklampsia
gangguan mendadak pd plasenta, mis : solutio
plasenta
2. FAKTOR DARI JANIN
Tali pusat menumbung, tali pusat yg terjepit
anar janin dan jalan lahir
depresi nafas janin krn obat^obatan yg
diberikan pd ibu, kelainan bawaan (hernia
diafragmatica, hipoplasi paru paru dll
GAMBARAN KLINIS, ADA 2 :
ASFIKSIA
LIVIDA (BIRU)
Warna kulit : pucat

tonus otot berkurang
reaksi thd rangsang
(-)
bunyi jantung tdk
teratur
prognosis jelek
ASFIKSIA
PALLIDA (PUTIH)
warna kulit kebiru-
biruan
tonus otot masih baik
reaksi thd rangsang
(+)
bunyi jantung masih
teratur
prognosis lebih baik
ASFIKSIA
LIVIDA (BIRU)
Warna kulit : pucat

tonus otot berkurang
reaksi thd rangsang
(-)
bunyi jantung tdk
teratur
prognosis jelek
ASFIKSIA
PALLIDA
warna kulit kebiru-
biruan
tonus otot masih baik
reaksi thd rangsang
(+)
bunyi jantung masih
teratur
prognosis lebih baik
TINGKAT ASFKSIA
berdasarkan AS (Apgar Score)
KLINIS 0 1 2
Detik
jantung
Tidak ada < 100x/mnt > 100x/mnt
Pernafasan Tidak ada Tak teratur Menangis
kuat
Reflek waktu
jln nafas
dibersihkn
Tidak ada menyeringai Batuk/bersin
Tonus otot lunglai Fleksi
ekstremitas
(lemah)
Fleksi kuat,
gerak aktif
Warna kulit Biru/pucat Tbh merah,
ekstr biru
Merah
seluruh tbh
TINGKAT ASFIKSIA..
Dengan menilai Apgar Score pada menit
ke-I.
Hasil AS 1:
0 - 3 : ASFIKSIA BERAT
4 - 6 :ASFIKSIA SEDANG
7 - 10 : NORMAL

Pemantauan : Bila AS 5 menit masih < 7,
penilaian dilanjutkan setiap 5 menit sampai
AS 7
Derajat Asfiksia diketahui dengan
menggunakan Apgar Score
Lakukan penilaian AS pada 1 dan 5 menit
setelah sluruh badan bayi lahir dan sudah
dilakukan pembersihan jalan nafas, serta
bayi diberikan lingkungan yang baik
AS 1 menit menunjukkan beratnya asfiksia
yg dialami dan memberikan gambaran ttg
keseimbangan asam basa sebagai pedoman
menentukan resusitasi
AS 5 mnt menentukan morbiditas dan
mortalitas neonatus
PEMBAGIAN
ASFIKSIA NEONATORUM
1. VIGOROUS BABY
AS 7-10, dlm hal ini bayi dianggap sehat dan
tidak memerlukan tindakan istimewa, cukup
pembersihan jalan nafas
2. MILD-MODERATE ASPHYXIA
(ASFIKSIA SEDANG)
AS 4-6
pd pemeriksaan klinis akan terlihat : Denyut
jantung 100x/mnt, tonus otot kurang atau
baik, sianosis, reflek tidak ada
Lanjutan pembagian asfiksi...
3. ASFIKSIA BERAT (SEVERELY
DEPRESSED BABY)
Detik jantung < 100 x/mnt
tonus otot buruk
sianosis berat (kadang-kadang pucat)
reflek tidak ada
ASFIKSIA BERAT DENGAN HENTI
JANTUNG :
Bunyi Jantung fetus menghihlang tidak lebih
dari 10 menit sblm lahir lengkap
Bunyi jantung bayi menghilang post partum
Pada bayi dg asfiksia ada bbrp hal
sangat penting yaitu :
Hipoksia - anoksia
hyperkapnea
asidosis respiratorik dan metabolik
hypoglikemia

sangat berpengaruh bagi kelangsungan
kehidupan janin. Janin dpt meninggal atau
mengalami kecacatan yg menetap-->
anoksia mrpk kead gawat darurat yg hrs sgr
ditangani secepat mgk
Diagnosa Anoksia-asfiksia
dilakukan dg beberapa cara, al:
Menilai DJJ dgn cara menghitung frekuensi
DJJ. Janin dlm keadaan anoksia/hipoksia
apabila frekuensi jantung < 100 x/mnt
Memeriksa air ketuban : adanya meconium
dlm ketuban janin, dgn letak kepala mrpk
tanda adanya depresi pd janin
pemeriksaan Hb darah janin, contoh :darah
kulit kepala janin apabila mulut rahim telah
membukka. Apabila ph <7,2 dianggap janin
dlm kead bahaya
Lanjutan diagnosa anoksia-
asfiksia
Jika bayi sudah lahir :
a. bayi pucat dan kebiru-biruan
b. anak tidak bernafas
c. kalau sudah mengalami perdarahan otak
maka timbul gejala neurologik --> kejang,
nistagmus, dan menangis kurang baik / tidak
menangis
PENATALAKSANAAN
UNTUK ASFIKSIA
Posisi bayi trendelenberg
dengan kepala miring
bila sudah bernafas spontan,
posisi horisontal
APGAR SCORE menit I : 7 -9
A. Bersihkan jalan nafas dengan kateter dari
lubang hidung dahulu (krn bayi adalah penafas
hidung) sambil melihat adakah atresia choane,
kmd mulut, jgn terlalu dalam, hanya sampai naso
laring. Kecuali pd bayi asfiksia yg air ketubannya
mengandung mekonium
b. bayi dibersihkan (boleh dimandikan) kemudian
dikeringkan, termasuk rambut kepala, krn
kehilangan panas paling besar terutama daerah
kepala
c. observasi tnda vital sampai stabil, 2 - 4 jam
APGAR SCORE menit I : 4 - 6
Seperti a, jangan dimandikan, keringkan
seperti diatas
beri rangsangan taktil dgn tepukan pd
telapak kaki, maksimal 15 - 30 detik
bila belum berhasil, beri O2 dgn atau tanpa
corong (lebih baik O2 yang dihangatkan)
APGAR SCORE 4-6 dgn Denyut
Jantung > 100x/mnt
Lakukan bag and mask ventilation dan pijat
jantung

APGAR SCORE MENIT I : 0 - 3
Jaga bayi agar bayi tidak kedinginan, sebab
dapt menimbulkan hipotermi
jangan beri rangsangan taktil
jangan beri obat prangsang nafas
segera lakukan resusitasi
KOMPLIKASI
Sembab otak
perdarahan otak
anuria atau oliguri
hiperbilirubinemia
obstruksi usus yg fungsional
kejang sampai koma
komplikasi akibat resusitasi sendiri ;
pneumothorak
PROGNOSIS
Asfiksia ringan / normal : baik
Asfiksia sedang : tergantung kecepatan
penatalaksanaan, bila cepat prognosa baik
Asfiksia berat : mdpt menimbulkan
kematian pada hari-hari pertama, atau
kelainan saraf permanen. Asfiksia dengan
pH 6,9 dapat menyebabkan kejang sampai
koma, kelaianan neurologis yg permanen
misalnya Cerebral Palsy, RM
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko perubahan perfusi jaringan b.d.
ketidakadekuatan persediaan O2
Resiko penurunan suhu tubuh
resiko terjadi infeksi
resiko perubahan nutrisi : kurang dr kebut
INTERVENSI
Resiko perubahan perfusi jaringan b.d.
ketidakadekuatan persediaan O2
I ntervensi :
observasi dan catat tanda distress pernafasan
(stridor, retraksi takipneu)
kaji bayi thd adanya lokasi dan derajat sianosis
observasi warna kulit thd lokasi dan luasnya
sianosis. Kaji tonus otot
perhatikan nada dan intensitas menangis
berikan rangsangan taktil dan sensori yang tepat
Resiko penurunan suhu tubuh
Atur suhu ruangan
monitor suhu tiap 4 jam
beri lampu (5 W) dan letakkan bayi pd inkubator
observasi intake dan output
beri selimut/bungkus bayi rapat-rapat dgn pakaian
(digendong)
hindari kontak langsung dg udara dingin, kipas
angin, jendela, dan ventilasi
observasi tanda-tanda hipotermi
jelaskan pd ibu ttg memandikan bayi dan merawat
bayi
anjurkan ibu utk mendekati ke bayi saat meneteki
Patofisiologi dan pohon masalah
ISKEMIA
TD menurun
BRADIKARDI
KERJA JANTUNG
MENURUN
MYOCARDIUM KEKURANGAN
GLIKOGEN
HIPOGLIKEMIA
GLIKOLISIS KHUSUS
DI HATI <<
RESUSITASI
PERUBAHAN KIMIA DARAH
ASIDOSIS METABOLIK
HCO3 meningkat
(toksin bagi sel, t/u sel otak)
AS. PIRUVAT,
LAKTAT >>>
METABOLISME ANAEROB
PENURUNAN SUHU TUBUH
SIANOSIS, HIPOTERMI GANGG PERFUSI JARINGAN
HIPOKSIA
RESUSITASI
PERUBAHAN KIMIA DARAH
ASIDOSIS RESPIRATORIK
PENURUNAN pH darah
HIPOKSEMIA
HIPERKAPNEA
VENTILASI PARU
TIDAK CUKUP
TIDAK DAPAT BERNAFAS SCR TERATUR
DAN SPONTAN DLM 1 MENIT
BAYI LAHIR
Lanjutan pohon masalah.
RETARDASI MENTAL CEREBRAL PALSY
KELAINAN NEUROLOGI
KERUSAKAN OTAK
IRREVERSIBEL
SIRKULASI DARAH OTAK
MENURUN
NO FLOW PHENOMENA
PD PEMBULUH DARAH OTAK
TERJADI > 5 MENIT
ISKEMIA
LANJUTAN POHON MASALAH
ASFIKSIA-ANOKSIA-MENEKAN SSP-
NAFAS > TDK ADEKUAT-HIPOKSIA DIPERBERAT-
MENEKAN SSP > HEBAT DST
MEMBANTU BBL MEMATAHKAN
LINGKARAN : YAITU
YA
KEJANG MENANGIS
KURANG BAIK
NISTAGMUS
PERDARAHAN
TIK MENINGKAT TEKANAN VENA DI
OTAK MENINGKAT
GANGG KESEIMB ELEKTROLIT
(SITOPLASMA, CAIRAN EKSTRAVASKULER)
MERUSAK MEMBRAN SEL
MELUMPUHKAN SSP
TIDAK
RESUSITASI
SELESAI
WASSALAM

Vous aimerez peut-être aussi