Pemaknaan Tes Signifikansi One-ailed Test dan Two-Tailed-Test Dalam Uji
Perbedaan Mean Dua Sampel
Berkaitan dengan penggunaan analisis data dengan uji perbedaan mean memakai t-tes (uji-t), sering dijumpai kerancuan dalam memformulasikan hipotesis penelitian. Pemakaian kata perbedaan pengaruh variabel X1 dan variabel X2 terhadap variabel Yhal ini mengandung makna, bahwa peneliti hanya sekedar ingin mencari perbedaan pengaruh saja, yaitu perbedaan pengaruh antara !ariabel "# dan "$ terhadap perubahan pada !ariabel %. &edangkan apabila peneliti berkeinginan untuk mengidentifikasikan, variabel mana, X1 atau X2-kah yang paling berpengaruh terhadap perubahan variabel Y, maka pemaknaan kalimat di atas sudah menunjukkan arah perbedaan, bukan sekedar perbedaan pengaruh. &ebagai ilustrasi, berikut ini dicontohkan dua macam hipotesis nihil dari suatu penelitian. Pertama ' Tidak ada perbedaan pengaruh antara efektivitas penggunaan metode ceramah dengan metode diskusi terhadap tingkat pemahaman murid pada materi pelajaran sejarah (edua ' !engaruh penggunaan metode ceramah tidak lebih efektif dibanding dengan penggunaan metode diskusi terhadap peningkatan pemahaman murid pada materi pelajaran sejarah )ika peneliti menggunakan bentuk hipotesis nihil pertama, yaitu akan menguji perbedaan pengaruh, maka tes signifikansi yang dipakai adalah t"o-tailed test atau tes dua ekor *amun jika peneliti berkeinginan untuk melakukan pengujian hipotesis nihil kedua, yaitu menguji arah perbedaan, maka tes signifikansi yang dipakai adalah #ne- tailed test atau tes satu ekor. +ambar #, -wo--ailed -est pada -ingkat &ignifikansi ./ ($,./ pada -iap 0jung (ur!a) +ambar #. 1ne--ailed test pada -ingkat signifikansi ./ (./ pada -iap 0jung (ur!a) 0ntuk tes dua ekor (t"o-tailed test), daerah penolakan ./ dibagi antara ekor atas dan ekor bawah kur!anya (terletak pada ujung-ujung kur!a), $,./ di ekor bawah kur!a dan $,./ sisanya di atas ujung kur!a (lihat bagan di atas). 2an untuk mencapai daerah penolakan harga t dan atau harga 3 pada skala sigmanya harus 4 #,56 atau 7 -#,56. dan dengan menggunakan kur!a serupa akan menggambarkan perbedaan antara daerah- daerah penolakan pada tingkat signifikansi #/ harga t dan atau 3 $,.8 atau 7 -$,.8. &edangkan untuk tes satu ekor (one-tailed test), dimana daerah penolakannya ./ terletak pada ekor atas maupun ekor bawah kur!a, maka harga kritik t dan atau 3 nya lebih rendah, yaitu 4 #,6,. atau 7 -#,6,. (dibulatkan menjadi #,6., ada yang menetapkan sebesar #,6,). 0ntuk penolakan daerah #/ maka harga kritik t dan atau 3 nya harus 4 $,99 atau 7 -$,99. 0ntuk tes signifikansi perbedaan dua rerata pada sampel kecil, harga t yang dipakai untuk menolak hipotesis nihil dipakai harga kritik t dengan terlebih dahulu mencari derajat kebebasannya, dengan rumusan sebagai berikut db : n# ; n$ < $. Besaran db ini sebagai dasar untuk melihat harga t pada tabel kritik. )ika harga t perhitungan sama atau lebih besar dari harga t kritik dalam tabel, maka hipotesis nihil yang diajukan ditolak. &ebaliknya jika harga t perhitungan lebih kecil dari harga kritik t dalam tabel, maka hipotesis nihil (=o) yang diajukan diterima. Penerimaan atau penolakan hipotesis nihil ini perlu ditegaskan pada taraf kepercayaan berapa, 5./ ataukah 55/. )ika penolakan =a pada taraf kepercayaan 5./ (taraf signifikansi ./) maka perbedaan dua rerata sampel tersebut meyakinkan *amun jika penolakan =o terjadi pada taraf kepercayaan 55/ (taraf signifikansi #/), maka perbedaan rerata dua sampel tersebut dapat dikatakan sangat meyakinkan 0ntuk tes signifikansi perbedaan antara dua rerata sampel besar yaitu (:>4 9?), maka harga kritik penolakan =o menggunakan tabel probabilitas normal (area dan ordinat dari kur!a normal) contoh perhitungannya dapat dilihat pada halamann #$@. Berkaitan dengan perbedaan cara mencari tes signifikan untuk rerata dua sampel besar dan kecil ini, Ailliam &eely +ossetBs atau menggunakan nama samaran $tudent menjelaskan bahwa, The distribution curves of small sample means "er" some "hat different from the normal curve $mall sample distributions "ere observed to be lo"er at the means and higher at the talls or ends of the distributions (BesC #5@@'$89) &elanjutnya +ossetBs menjelaskan bahwa' %&s the sample si'es increase, the t critical values necessary for rejection of null hypothesis diminish and approach the ( values of the normal probability table (BestC #@@'$8,) 2ari dua kutipan di atas, maka jelaslah bahwa kur!a distribusi rerata-rerata untuk sampel kecil berbeda dengan kur!a normal. 2istribusi sampel kecil ternyata lebih rendah daripada daerah sekitar rerata dan lebih tinggi pada ekor atau ujung-ujung distribusi, lihat gambar #6.