Vous êtes sur la page 1sur 25

IIT FITRIANINGRUM

DEPARTEMEN FARMAKOLOGI
PSPD FK UNIVERSITAS
TANJUNGPURA
Mahasiswa mampu memahami penggunaan antibiotik
yang rasional pada ibu hamil
Mahasiswa mampu memilih antibiotik yang aman pada
ibu hamil
Mahasiswa mampu memahami pentingnya penggunaan
suplemen pada kehamilan

Pengaruh obat-obatan tertentu pada saat tertentu selama
pembuahan sampai kehamilan
Periode pertumbuhan hasil konsepsi :
1. Periode ovum fertilisasi smpai implantasi
2. Periode embrionik minggu ke 2 smpai ke 8 stlh fertilisasi
(organogenesis) fase paling kritis
3. Periode fetal minggu ke 8 sampai aterm
Pada periode fetal pengaruh antibiotik yang diberikan
tidak akan mempengaruhi pembentukan organ
(malformasi/dismorfogenik)
Pengaruh obat-obatan terhadap janin berkaitan dengan
jumlah bahan di dalam peredaran darah, absorbsi usus,
metabolisme, ik.protein, penyimpanan dalam sel, ukuran
molekul dan kelarutan bahan
A : obat yang sudah diujikan pada ibu hamil dan terbukti tidak
berisiko pada janin dlm rahim. Obat yang aman utk
dikonsumsi. Ex : vitamin
B : obat yang sudah diujikan pada binatang dan terbukti ada
atay tidak ada efek thd janin dalam rahim akan tetapi blm prnh
terbukti pada manusia. Obat ini bila diperlukan dpt diberikan
pada ibu hamil. Ex : penisillin
C : obat yang pernah diujikan pada binatang atau manusia
tetapi dgn hasil yang kurang memadai.meskipun sudah
diujikan pada binatang dan terbukti ada efeknya thd janin, ttp
pada manusia blm terbukti secara kuat. Obat ini dapat
diberikan pada ibu hamil apabila keuntungan lebih besar
dibandingkan efek thd janin. Ex : kloramfenikol, rifampisin,
PAS, INH

D : obat yg sudah dibuktikan mempunyai risiko thd janin
manusia. Obat ini tidak dianjurkan dikonsumsi ibu hamil.
Terpaksa diberikan apabila untuk pertimbangan
keselamatan ibu. Ex : streptomisin, tetrasiklin, kanamisin
X : obat yang jelas sudah terbukti ada risiko pada janin
manusia dan kerugian dari obat ini jauh lebih besar
dibandingkan manfaatnya.tidak dibenarkan utk diberikan
pada ibu hamil atau yang tersangka hamil
Menghambat sintesa metabolit-metabolit yang essensial,
protein dan as nukleat
Menghambat sintesa dinding sel atau membran sel
Merusak dinding sel atau membran plasma
Efek antibiotik dilihat dari mekanisme kerja :
Bakterisidal membunuh mikroorganisme dgn merusak
atau menghambat sel mikroorganisme
Bakteriostatik pertumb mikroorganisme terhenti krn
hambatan metabolisme
Terjadi perubahan fisiologik pada saat kehamilan
Volume darah dan cairan tubuh meningkatkadar obat dalam
plasma menurun
Kadar protein dalam relatif rendah ikatan obat dgn protein
akan menurun, shg kadar obat bebas meningkat
Aliran darah ke ginjal meningkat filtrasi dan ekskresi obat
akan meningkataksi kerja obat dalam tubuh singkat
Kadar progesteron saat hamil meningkatmetabolisme
meningkat kadar obat bebas dalam darah menurun
Peristaltik menurunabsorpsi melalui usus menurunkadar
obat per oral dalam serum ibu hamil lebih rendah
dibandingkan ibu tdk hamil dosis obat per oral yang
diberikan ibu hamil harus lebih tinggi

Hampir selalu obat yang diberikan pada ibu hamil mampu
menembus barier plasenta dan masuk ke dalam unit janin
dalam rahim
Contoh penggunaan sulfonamid pada ibu hamil, <1 % akan
menembus barier plasenta ke dalam unit janin
Xenobiotic yg beredar dlm unit janin seharusnya mencapai kdr
terkecil yg mampu menghambat pertumbuhan
mikroorganisme (MIC) risiko terkecil thd janin
Kemampuan obat yang diberikan pada ibu hamil tergantng
pada kondisi patologik jaringan yang terinfeksi. Co :
mikroorganisme pada kantung abses sulit dicapai oeh obat
antibiotik
Efek toksik atau teratogenik obat antibiotik pada janin sering
tjd pada awal kehamilan
Penggunaan antibiotik kombinasi


Gol Penisilin ( B)
Gol Sefalosporin (B)
Gol aminoglikosida : Amikasin (C), gentamisin (C), neomisin (D),
kanamisin (D), streptomisin (D), tobramisin (D)
Gol tetrasiklin (D)
Lain-lain : Basitrasin (C), kloramfenikol (C), klindamisin (B),
colistimethate (B), eritromisin (B), furazolidone (C), lincomisin ( B),
polymyxin B (B), trimetoprim (C),
Gol anti amuba : Carbarzone (D), Iodoquinol (C), metronidazol (B)
Gol antiseptik kulit (C)
Gol anti virus (C)
Gol anti TBC : ethambutol (B), PAS (C), INH, Rifampisin (C)
Gol anti malaria : chloroquin (C), primakuin (C), pyrimethamin ,
Quinine (D/X)
Gol Sulfa : Sulfasalazine (B/D), sulfonamide (B/D)

Kadar dalam serum ibu Nama generik obat
Lebih rendah pada
kehamilan
Ampisilin
Piperasilin
Penisilin V
Diduga lebih rendah pd
kehamilan
Methisilin
Sefalexin
Sefazolin
sefoxitin
Sefamandole
Sefotetan
Seftriaxone
Sefotaxime
moxalactam
Sefoperazone
Amoxilin clav
Gentamisin
Kanamisin
Amikasin
Tobramisin
Nitrofurantoin
seftizoxime
Kemungkinan tidak
berbeda
Pivmesilinam
Klindamisin
Sefaloridine
Thiamphenicol
sulfamethoxazol
Tujuan terapi dan profilaksis
Untuk tujuan terapi sering dipakai pada kasus dengan
tanda klinis adanya infeksi baik infeksi lokal maupun
sistemik. Mis : typhoid, tuberkulosa
infeksi lokal : tanda infeksi genetalia, vaginosis bakteri,
infeksi jamur atau infeksi intrauterin (akibat persalinan
lama)
Tujuan profilaksis : pada kasus kehamilan dengan
kelainan katub jantung, KPD, perdarahan pada
kehamilan dan eklampsia
Jenis obat jumlah obat yang terikat pada protein dan
mengalami metabolisme tergantung pada jenis antibiotik
Dosis obat makin tinggi dosis yang diberikan, makin
tinggi yang masuk ke dalam janin
Kondisi plasenta tergantung usia kehamilan
(pertumbuhan plasenta sempurna 16-20 minggu, 21-28
minggu barier plasenta lebih kuat dibandingkan usia
kehamilan diatas 28 minggu)
Mengurangi resistensi terhadap antibiotik kombinasi
sinergistik meningkatkan daya kemampuan untuk
membunuh mikroorganisme
Mengurangi efek toksik
Terkait dosis obat, makin rendah tiap jenis antibiotik
makin rendah efek toksik obat
Efek sinergistik akan bisa menurunkan masing-masing
dosis obat kombinasi yang diberikan

Biaya yang diperlukan lebih banyak
Efek antagonis dari 2 obat atau lebih yang mempunyai
mekanisme dan titik tangkap kerja yang sama akan
sangat merugikan krn mengurangi manfaat utama obat
Meningkatkan risiko alergi
Kloramfenikol
Ibu : depresi ss. Tlg, janin : sindrom Grey
Tetrasiklin
Ibu : hepatotoksik, pankreatitis, haemorrhagi, ggl ginjal
Janin : pewarnaan abnormal pada gigi, dysplasia gigi
Eritromisin estolate
Ibu : hepatotoksik
Quinolone
Janin: artropati janin


Aminoglikosida
Ibu : ototoksik nefrotoksik
Janin : toksik N.VII
Klindamisin
Ibu : alergi, colitis pseudomembran
Nitrofuratoin
Ibu : neuropatia
Janin : hemolitik

Metronidazole
Ibu : blood dyscrasia
Trimetropim-sulfametox
Ibu : vaskulitis, janin : antagonis asam folat
Sulfonamide
Ibu : alergi, janin : kernikterus
Isoniazid
Ibu : hepatotoksik


Penisilin
Sefalosporin
Eritromisin base
Eritromisin ethinylsuccinate
spectinomisin
Asam Folat
Zat Besi
Salah satu kelompok vit B
Sumber alami : pada sayuran hijau spt bayam, brokoli, pok
coy, asparagus
Sumber sintetik dari suplemen makanan atau makanan
terfortifikasi
Asam folat memiliki 2 efek fisiologis : kofaktor enzim sintesis
DNA dan RNA, serta diperlukan untuk mengubah homosistein
mejadi metionin yg berperan dlm sintesa protein
Asam folat penting dlm pembentukan sel-sel baru dan
pemeliharaan sel
Asam folat penting pada awal-awal masa kehamilan yaitu saat
replikasi sel, krn pada masa itu sistem saraf bayi sedang
terbentuk
As folat dpt mencegah tjdny cacat bawaan spt cacat
tabung saraf (Neural tube defect), spina bifida,
anenchepaly
Kekurangan as folat menyebabkan ggn metabolisme
DNA
Kebutuhan as folat pada ibu hamil 500-600 mcg
Keracunan as folat jarang terjadi
Dosis 5-10 mg masih aman diberikan
Diperlukan selama kehamilan untuk mencegah terjadinya
anemia pada ibu hamil, BBLR dan defisiensi zat besi
Diberikan selama kehamilan 1x sehari dengan dosis 30-
60 mg Fe
Pemberian zat besi diberikan secepatnya di awal
kehamilan
Zat besi dan asam folat dikemas dalam 1 suplemen pada
ibu hamil
Efek samping pada gastrointestinal biasanya ditemukan,
sehingga diberikan setelah makan, untuk menghindari
rasa mual dan muntah yang ditimbulkan oleh zat besi

Guideline WHO Daily iron and folic acid supplementation
in pregnant women
MIMS Indonesia 2005. Antibiotic Guide
Buku Panduan pelayanan maternal Neonatal
Cherney A and Penon L, Current Obstetric and
Gynaecology Diagnosis and Tretment.

Vous aimerez peut-être aussi