Vous êtes sur la page 1sur 2

ANTARA NS1 Ag DENGUE DAN

IgG/IgM DENGUE
Posted on April 20, 2010 | 36 Comments
Kasus demam berdarah saat ini kembali meningkat kasusnya di berbagai daerah. Problem yang
berulang setiap tahun ini selalu menimbulkan angka kematian dan kesakitan yang tinggi di
masyarakat. Kegiatan pencegahan melalui berbagai kegiatan sampai saat ini masih belum
memberikan hasil yang signifikan. Program pemberantasan jentik nyamuk, pengelolaan
lingkungan yang baik, pengasapan dan abatisasi masih menjadi tumpuan dalam program
pemberantasan demam berdarah ini.
Masalah lain yang muncul adalah deteksi dini untuk mengetahui apakah saat ini seseorang
sedang atau pernah terkena infeksi virus dengue. Hal ini dipersulit dengan gejala infeksi virus
dengue yang seperti sakit panas atau batuk pilek biasa. Gejala spesifik dari infeksi ini juga
hampir tidak ada. Bervariasinya jenis dan serotipe dari virus dengue dengan manifestasi klinis
yang juga bervariasi membuat semakin sulitnya melakukan deteksi dini penyakit dengue ini.
Pemeriksaan laboratorium sebagai salah satu penunjang dalam penegakan diagnosis infeksi virus
dengue juga telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Mulai dengan pemeriksaan
isolasi virus dengue, pemeriksaan PCR dengue, hingga pemeriksaan cepat seperti IgG/IgM
Dengue dan yang terbaru NS1 Ag Dengue. Masing-masing mempunyai kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Saat ini yang menjadi pilihan adalah IgG/IgM Dengue dan NS1
Ag Dengue karena akurasinya yang bagus, kecepatan selesai hasil yang cepat, mudahnya cara
pemakaian serta biaya yang relatif murah dibanding pemeriksaan yang lain.
Mengingat jumlah kasus kematian akibat infeksi virus dengue, maka pemeriksaan cepat atau
rapid test ini sangat membantu tenaga medis dalam menegakkan diagnosis dengue. IgG/IgM
Dengue adalah rapid test yang muncul lebih dulu dibanding NS1 Ag Dengue, pemeriksaan ini
mendeteksi adanya antibodi terhadap virus dengue. Ada dua antibodi yang dideteksi yaitu
Imunoglobulin G dan Imunoglobulin M, dua jenis antibodi ini muncul sebagai respon tubuh
terhadap masuknya virus ke dalam tubuh penderita. Imunoglobulin G akan muncul sekitar hari
ke-4 dari awal infeksi dan akan bertahan hingga enam bulan pasca infeksi. Atas dasr hal diatas
maka antibodi ini menunjukkan kalau seseorang pernah terserang infeksi virus dengue,
setidaknya dalam enam bulan terakhir.
Imunoglobulin M juga diproduksi sekitar hari ke-4 dari infeksi dengue, tetapi antibodi jenis ini
lebih cepat hilang dari tubuh. Adanya Imunoglobulin M dalam tubuh seseorang menandakan
adanya infeksi akut dengue atau dengan kata lain menunjukkan kalau penderita sedang terkena
infeksi virus dengue. Sensitivitas dan spesifitas pemeriksaan ini cukup tinggi dalam menentukan
adanya infeksi virus dengue.
Pemeriksaan IgG/IgM anti dengue meskipun cukup baik dalam mendeteksi adanya infeksi virus
dengue dalam tubuh seseorang tapi masih memiliki kekurangan dalam mendeteksi virus dengue
secara dini. Karena yang diperiksa adalah antibodi terhadap virus dengue dan antibodi baru
muncul hari keempat pasca infeksi, maka pemeriksaan ini seringkali tidak dapat mendeteksi
infeksi virus dengue pada penderita yang mengalami gejala panas hari ke-0 hingga hari ke-4.Nah
baru-baru ini telah ditemukan rapid test yang mendeteksi adanya antigen dari protein struktural
virus dengue. Untuk mempertahankan hidup, virus dengue memerlukan dukungan dari protein

yang mempertahankan tubuhnya, terutama untuk membantu masuk dalam sel inang. Protein ini
disebut sebagai protein struktural yang berfungsi sebagai enzim dan katalis dalam upaya virus
mempertahankan hidupnya.
Pemeriksaan NS1 Ag yang berarti nonstruktural 1 antigen adalah pemeriksaan yang mendeteksi
bagian tubuh virus dengue sendiri. Karena mendeteksi bagian tubuh virus dan tidak menunggu
respon tubuh terhadap infeksi maka pemeriksaan ini dilakukan paling baik saat panas hari ke-0
hingga hari ke -4, karena itulah pemeriksaan ini dapat mendeteksi infeksi virus dengue bahkan
sebelum terjadi penurunan trombosit. Setelah hari keempat kadar NS1 antigen ini mulai menurun
dan akan hilang setelah hari ke-9 infeksi. Angka sensitivitas dan spesifisitasnya pun juga tinggi.
Bila ada hasil NS1 yang positif menunjukkan kalau seseorang hampir pasti terkena infeksi
virus dengue. Sedangkan kalau hasil NS1 Ag dengue menunjukkan hasil negatif tidak
menghilangkan kemungkinan infeksi virus dengue dan masih perlu dilakukan observasi serta
pemeriksaan lanjutan. Ini terjadi karena untuk mendeteksi virus dengue diperlukan kadar yang
cukup dari jumlah virus dengue yang beredar, sedangkan pada fase awal mungkin belum
terbentuk cukup banyak virus dengue tetapi apabila pengambilan dilakukan setelah munculnya
antibodi maka kadar virus dengue juga akan turun.
Disinilah diperlukan ketepatan dalam pemilihan waktu dan jenis pemeriksaan. Apabila panas
masih awal pilihan pemeriksaannya adalah NS1 Ag Dengue tetapi apabila sudah melewati hari
ke-4 panas maka pilihannya adalah pemeriksaan IgG/IgM Dengue. Terkadanhg kedua
pemeriksaan ini dilakukan bersamaan terutama saat waktu borderline atau hari ke-3 hingga hari
ke-5 panas. Jadi apabila ada gejala demam berdarah seperti panas tinggi, kedua pemeriksaan tadi
dapat dilakukan disamping pemeriksaan standar seperti pemeriksaan darah lengkap untuk
melihat kadar trombosit. Semoga membantu !.

Vous aimerez peut-être aussi