Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Bronkiale
Identitas
Nama
Umur
Alamat
Jenis Kelamin
Bangsa
Agama
: Nn. P
: 20 tahun
:: Perempuan
::-
Keluhan utama
Datang ke UGD RS pagi dini hari diantar
ibunya mengeluh sesak nafas.
ASTHMA BRONKIALE
Riwayat Penyakit
Sekarang
Riwayat
Kebiasaan
Riwayat Penyakit
Dahulu
Riwayat Penyakit
Keluarga
Waktu kecil pasien sering mengi, bersin, batuk dan timbul eksim di lipa siku kedua lengan.
Nenek penderita asma, ayah sering bersin, ibu gatal-gatal setelah makan ikan laut. Adik bungsunya
mengalami gejala yang sama dengan pasien.
Anamnesis
Tambahan
Keadaan umum
Kesadaran
Tanda Vital
1. Tekanan darah
= 160/90 mmHg (tinggi)
2. Nadi
= 120 x/menit (tinggi)
3. Frekuensi pernapasan = 40 x/menit (tinggi = takipnoe)
Mengi (+)
Ekspirasi memanjang (menandakan adanya obstruksi saluran
napas)
4. Suhu
= 37oC (normal)
Mata
: Tidak pucat, tidak ikterik
Hidung
: Obstruksi +/+; sekret +/+ (mengakibatkan
ekspirasi memanjang)
Bibir
Pharynx
Komponen yang
diperiksa
Nilai normal
Hasil pemeriksaan
Interpretasi
DARAH
Hb
12,0 gr%
Normal
Ht
37 43%
46%
TINGGI
Leukosit
9.900/uL
Normal
Hitung Jenis
Basofil
Eosinofil
Normal
TINGGI Umumnya
Sel batang
Netrofil segmen
Limfosit
Monosit
0 1%
1 3%
0
13
2 6%
50 70%
20 40%
2 8%
8
69
9
1
TINGGI inflamasi,
kerusakan jaringan
Normal
RENDAH terapi steroid
RENDAH reaksi
imunitas
Sebagian besar bagian konduksi dilapisi epitel respirasi, yaituepitel bertingkat silindris
bersilia dengan sel goblet
Epitel respiratorik
Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan (debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi)
Ingestan, yang masuk melalui mulut (makanan dan obat-obatan)
Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit (perhiasan, logam dan jam tangan)
b. Perubahan cuaca : cuaca dingin, pergunungan, kadang berkaitan dengan musim seperti
musim hujan
c. Stress
d. Lingkungan Kerja ; berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja di
laboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas. Gejala ini membaik
pada waktu libur atau cuti.
e. Olahraga/ kegiatan fisik yang berat
MEKANISME ASTHMA
Derajat
Gejala
Gejala malam
Faal Paru
mild
APE > 80 %
Mild persistent
APE > 80 %
Moderate
persistan
-Setiap hari,
-serangan 2
kali/seminggu, bisa
berahari-hari.
-menggunakan
obat setiap hari
-Aktivitas & tidur
terganggu
APE 60-80 %
Severe persistent
gejala Kontinyu
-Aktivitas terbatas
sering
APE < 60 %
1. Bronkitis kronis
2.Emfisema
3. gagal jantung kiri
4. emboli paru
2. Terapi awal
a. Pasang Oksigen 2-4 liter/menit dan pasang infuse RL atau
D
5. b. Bronkodilator (salbutamol 5 mg atau terbutalin 10 mg) inhalasi dan
pemberian dapat diulang dalam1 jam.c. Aminofilin bolus intravena 5-6
mg/kgBB, jika sudah menggunakan obat ini dalam 12 jamsebelumnya
cukup diberikan setengah dosis.d. Anti inflamasi (kortikosteroid)
menghambat inflamasi jalan nafas dan mempunyai efek
supresi profilaksis
8
e. Ekspektoran : adanya mukus kental dan berlebihan (hipersekresi) di
dalam saluran pernafasanmenjadi salah satu pemberat serangan asma,
oleh karenanya harus diencerkan dan dikeluarkan,misalnya dengan obat
batuk hitam (OBH), obat batuk putih (OBP), gliseril guaiakolat (GG)f.
Antibiotik : hanya diberikan jika serangan asma dicetuskan atau disertai
oleh rangsangan infeksisaluran pernafasan, yang ditandai dengan suhu
yang meninggi
3. Terapi
E
dukasi/non farmakologi kepada pasien/keluarga bertujuan
untuk
a. meningkatkan pemahaman (mengenai penyakit asma secara
umum dan pola penyakit asma sendiri) b. meningkatkan
keterampilan (kemampuan dalam penanganan asma sendiri/asma
mandiri)c. membantu pasien agar dapat melakukan
penatalaksanaan dan mengontrol asma
4. Pencegahan
a. Menjauhi alergen, bila perlu desensitisasi b. Menghindari
kelelahanc. Menghindari stress psikisd. Mencegah/mengobati
ISPA sedini mungkine. Olahraga renang, senam asma
tabel
Ad vitam
Ad sanationam
Ad fungsionam
: ad bonam
: dubia ad malam
: dubia ad bonam
Arif Mansjoer, Suprohaita, Wahyu Ika Wardhani, Wiwiek Setiowulan. : Pneumonia. Kapita
Selekta Kedokteran. Jilid 2 Edisi 3. Media Aesculapius FKUI. Jakarta. 2000. P. 465 7.
Junqueira LC, Carneiro J. Histologi Dasar Teks & Atlas. 10th ed. Jakarta: EGC; 2007. p. 335-54.
Kuehnel. Color Atlas of Cytology, Histology, and Microscopic Anatomy. 4th ed Stuttgart:
Thieme; 2003. p. 340-51.
Dahlan Z. Pneumonia. dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2009. p. 2196.
Danusantoso,Halim. Buku Saku Ilmu Penyakit Paru. Jakarta : Hipokrates, 2000.
Rasad, Sjahriar. Radiologi Diagnostik. Edisi kedua . Jakarta: Penerbit FKUI;2002
Sherwood L. Fisiologi Manusia. Sistem Pernapasan. 2th ed. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran ECG; 2001.
Price, Sylvia A. dan Lorraine M. Wilson.1994. Patofisiologi konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit Edisi 4.Jakarta: EGC.
Kumar, Abbas, Fausto. 2005. Robin and Cotran Pathologic Basics of Disease 7th Edition :
Elseiver Saunders
Kasper Dennis L. et.al. 2004. Harrison's Principles of Internal Medicine 16th Edition: McGrawHill Professional